Anda di halaman 1dari 24

DOKUMENTASI KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA An. A DENGAN KEJANG


DEMAM

Dosen Pengampu : Dr. Ibnu Rusdi, SKp, M.Kep

Kelompok 2 :

Amelia Putri (P032114401003)


Anindya Eka Maharani (P032114401004)
Ghina Dzahabiyyah (P032114401017)
Hotma Ulina Br. Sianipar (P032114401019)
Indah Rahmasari (P032114401020)
Intan Riani Sari (P032114401021)
Lailatul Istiqma (P032114401022)
Muthyara Dewi (P032114401026)
Nancy Jennifer Edward (P032114401027)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES RIAU

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan
Pada Anak Dengan Kejang Demam” ini dengan baik dan tepat waktu.

Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada Bapak Dr. Ibnu
Rusdi, SKp, M.Kep selaku dosen Dokumentasi Keperawatan, yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.

Kami juga menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan. Agar makalah ini
kedepannya bisa lebih baik lagi. Dan kami berharap agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.

Pekanbaru, 28 Maret 2023

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Tujuan Penulisan Makalah............................................................................1

C. Manfaat Penulisan Makalah..........................................................................1

BAB 2......................................................................................................................2

TINJAUAN TEORITIS...........................................................................................2

A. Pengkajian.....................................................................................................2

B. Diagnosa Keperawatan.................................................................................6

C. Intervensi Keperawatan.................................................................................6

D. Implementasi Keperawatan...........................................................................9

E. Evaluasi Keperawatan...................................................................................9

BAB III..................................................................................................................10

TINJAUAN KASUS..............................................................................................10

A. Pengkajian...................................................................................................10

B. Diagnosa Keperawatan...............................................................................14

C. Intervensi Keperawatan...............................................................................15

D. Implementasi Keperawatan.........................................................................16

E. Evaluasi Keperawatan.................................................................................17

BAB IV...............................................................................................................19

PENUTUP..........................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................20

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan Penulisan Makalah


Adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai wadah untuk memaparkan
suatu topik atau ide yang nantinya akan menjawab rumusan masalah yang
berkaitan dengan kejang demam.

C. Manfaat Penulisan Makalah

Adapun manfaat makalah ini untuk mahasiswa yaitu memperluas wawasan


dan memberikan manfaat bagi perkembangan konsep keilmuan mau pun
pemecahan masalah kejang demam.

1
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengkajian
Pengkajian merupakan dasar dari pembuatan asuhan keperawatan.
Pengkajian adalah pengumpulan informasi dan data pasien untuk mengenali
kebutuhan kesehatan dan keperawatan pasien yang dapat berupa pengkajian
fisik, mental, lingkungan dan sosial pasien. Pengkajian keperawatan pada
penerita kejang demam dapat berisi sebagai berikut :

1. Anamnesis
a. Identitas pasien
Identitas pasien berisi tentang biodata pasien yang isinya meliputi :
1) Nama klien
2) Nomor rekam medis
3) Tanggal lahir
4) Usia
5) Jenis kelamin
6) Tanggal masuk
7) Tanggal pengkajian dilakukan
8) Diagnosa medis yang diderita klien
9) Identitas penanggung jawab
b. Keluhan utama
Keluhan utama merupakan keluhan yang paling dirasakan oleh
pasien. Pada khasus kejang demam pada anak, biasanya anak
mengalami peningkatan suhu tubuh >38,0⁰C, pasien mengalami kejang
dan bahkan pada pasien dengan kejang demam kompleks biasanya
mengalami penurunan kesadaran.
c. Riwayat kesehatan saat ini
Pada khasus kejang demam anak, biasanya orang tua klien
mengatakan badan anaknya terasa panas, nafsu makan anaknya
berkurang, lama terjadinya kejang biasanya tergantung pada jenis
kejang demam yang dialami anak.
d. Riwayat kesehatan masa lalu

2
Riwayat kesehatan masa lalu berisikan riwayat penyakit atau
pengobatan yang pernah dijalani pasien. Meliputi :
1) Prenatal : riwayat kehamilan ibu saat mengandung pasien. Berisikan
usia kandungan, rawatan yang dijalani selama masa kehamilan,
pemeriksaan kehamilan rutin, dan penggunaan kontrasepsi ibu.
2) Perinatal dan Post Natal : riwayat proses persalinan, komplikasi
persalinan, keadaan anak saat dilahirkan, berat badan dan panjang
badan anak, serta imunisasi.
3) Hospitalisasi / Operasi : berisi riwayat pengobatan atau operasi yang
pernah dijalnin pasien sebelumnya.
4) Riwayat alergi : riwayat alergi yang diderita pasien seperti, riwayat
alergi obat, makanan, cuaca dan lainnya.
5) Riwayat imunisasi : berisikan imunisasi yang telah diberikan
kepada anak dan yang belum diberikan.
e. Riwayat sosial dan ekonomi : riwayat sosial merupakan bagaimana
hubungan pasie dengan keluarga dan lingkungan sekitarnya.
Sedangkan riwayat ekonomi meliputi pekerjaan dan penghasilan orang
tua pasien.
f. Tingkat Perkembangan Saat Ini
Pengkajian tingkat perkembangan anak biasanya diukur dengan Denver
Developmental Screening Tests (DDST) yang bertujuan untuk
mendeteksi keterlambatan perkembangan pada anak hingga usia pra
sekolah. DDST berisikan 4 aspek penilaian, yaitu personal sosial,
motorik halus, bahasa, dan motorik kasar.
g. Pola kesehatan saat ini
Meliputi :
1) Nutrisi : frekuensi makan dan minum, cara makanan dan minum,
kebiasaan makan dan minum, dan status nutrisi klien.
2) Cairan : cairan yang masuk dan keluar, cara cairan masuk, tanda –
tanda kekurangan cairan, dan kebutuhan cairan.

3
3) Aktivitas : aktivitas sehari – hari yang biasanya dilakukan pasien
sebelum dan saat sakit. Seperti sekolah, olahraga, dan kegiatan
lainnya.
4) Tidur dan istirahat : frekuensi dan pola tidur, kualitas tidur, lama
tidur, kebiasaan tidur sebelum sakit dan saat sakit.
5) Eliminasi : frekuensi, konsistensi, banyak, dan kelainan BAB serta
BAK pasien sebelum dan saat sakit.
h. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik merupakan pengkajian yang bertujuan untuk
menentukan data objektif dari masalah yang dialami pasien,
menentukan tindakan keperawatan apa yang akan direncanakan dan
terapi apa yang akan diberikan kepada pasien. Pemeriksaan fisik
meliputi :
1) Keadaan umum pasien yang berisi tingkat kesadaran, tanda – tanda
vital, berat badan dan tinggi badan pasien.
2) Kepala : pemeriksaan mendeteksi adanya kelainan di kepala
3) Mata : pemeriksaan pada konjungtiva, sclera dan reflek
pupil terhadap cahaya.
4) Telinga : ada atau tidak kelainan pada telinga seperti
pengeluaran cairan, kelainan bentuk, dan lainnya.
5) Hidung : pemeriksaan bentuk hidung, jalan nafas, pola
nafas, alat bantu nafas, suara nafas tambahan, dan kelainan pada
hidung lainnya.
6) Mulut : pemeriksaan kebersihan mulut, bibir mukosa,
lidah, gigi dan seluruh rongga mulut adakah kelainan atau tidak.
7) Leher : adakah pembesaran kelenjar pada leher
8) Dada :
Inspeksi : pemeriksaan dengan meilhat bentuk dada simetris dan
pergerakan dinding dada serta adakah penggunaan otot bantu
nafas.
Palpasi : meraba pergerakan dada keseluruhan untuk mendeteksi
adanya kelainan pergerakan dada dan bentuk dada.

4
Perkusi : mengetuk kesulurahan permukaan dada untuk mendeteksi
adanya massa atau cairan yang menyebabkan perubahan suara saat
dada diketuk atau diperkusi.
Auskultasi : mendengarkan suara pernafasan mendeteksi adanya
suara nafas tambahan atau suara nafas abnormal.
9) Abdomen
Inspeksi : melihat adanya kelainan pada abdomen
Auskultasi : mendengar adakah bising usus atau suara abnormal
usus
Palpasi : meraba adanya massa atau cairan pada abdomen
Perkusi : mengetuk untuk mendengarkan perubahan suara pada
bagian abdomen yang bermasalah.
10) Ekstremitas : pemeriksaan kekuatan otot, tungkai, dan reflek
pada ekstremitas atas dan bawah.
11) Genetalia : pemeriksaan pada area genetalia
i. Pemeriksaan Diagnostik atau Penunjang
Pemeriksaan penunjang atau pemeriksaan diagnostik adalah
pemeriksaan yang bertujun untuk menentukan diagnosan medis dan
tingkat keparahan penyakit.
Pemeriksaan yang dilakukan pada penderita kejang demam adalah :
1) Pemeriksaan hematologi atau darah lengkap. Penderita kejang
demam memiliki hemoglobin yang rendah dan leukosit yang
meningkat.
2) Pemeriksaan Urine untuk menentukan kadar urine pasien.
3) Pemeriksaan EEG jika kejang demam komplek yang bertujuan
utnuk mengukur aktivitas otak.
j. Terapi
Terapi farmakologi yaitu pengobatan dengan memberikan obat – obatan
kepada pasien. Pada penderita kejang demam biasanya diberikan :
1) Oksigen untuk mempertahankan pernafasan
2) Paracetamol
3) Zinc

5
4) Diazepam
2. Analisa Data
Analisa data merupakan bentuk dari kesimpulan antara keluhan,
tanda dan gejala, sampai masalah keperawatan yang muncul. Bertujuan
untuk menentukan masalah dan merumuskan diagnosa keperawatan yang
mana berisi data subjektif, etiologi, dan masalah.

B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah masalah keperawatan pada klien. Masalah atau
diagnosa yang mungkin muncul pada penderita kejang demam adalah :

i. Hipertermia berhubungan dengan peningkatan laju


metabolik
ii. Resiko terhadap cidera berhubungan dengan abnormalitas
tes darah
iii. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
ketidakseimbangan ventilasi perfusi
iv. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan
dengan hipoksemia
v. Resiko keterlambatan perkembangan berhubungan dengan
gangguan kejang

C. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan (NOC) (NIC)
Hipertermia Domain 2, kelas 1 Fever Treatment
berhubungan Termoregulasi : 1. Monitor suhu
dengan Setelah dilakukan tindakan sesering mungkin
peningkatan laju keperawatan selama 1 x 24 2. Monitor warna dan
metabolik jam, pengaturan suhu tubuh suhu kulit
pasien normal dibuktikan 3. Monitor nadi dan
dengan kriteria hasil : RR
 Suhu tubuh dalam 4. Lakukan tapid
rentang normal sponge
 Nadi dan RR dalam 5. Berikan cairan
rentang normal intravena
 Tidak ada perubahan 6. Tingkatkan
warna kulit sirkulasi udara
7. Kolaborasi

6
pemberian
antipiretik
8. Berikan
pengobatan untuk
mengatasi
penyebab demam.
Resiko terhadap Kontrol resiko (1902) : risiko Manajemen Lingkungan
cidera berhubungan cedera menurun 1. Sediakan
dengan Setelah dilakukan tindakan lingkungan yang
abnormalitas tes keperawatan selama 1 x 24 aman untuk pasien
darah jam risiko cedera menurun 2. Identifikasi
Dengan kriteria hasil : kebutuhan
 Memodifikasi gaya keamanan pasien,
untuk mencegah sesuai dengan
cedera kondisi fisik dan
 Mengidentiikasi fungsi kognitif
lingkungan yang aman pasien dan riwayat
 Klien terbebas dari penyakit terdahulu
cidera pasien
3. Memasang side rail
tempat tidur
4. Menganjurkan
keluarga untuk
menemani pasien
Gangguan status pernafasan : pertukaran a. monitor vital sign
pertukaran gas gas Setelah dilakukan Tindakan keperawatan:
berhubungan tindakan keperawatan selama 1. Memonitor tekanan
dengan 1 x 24 jam, pertukaran gas darah, nadi, suhu, dan
ketidakseimbangan normal dibuktikan dengan status pernafasan,
ventilasi perfusi kriteria hasil : 2. Memonitor Denyut
 Tekanan parsialjantung
oksigen dalam darah 3. Memonitor suara paru
arteri(po2) paru
 Tekanan parsial4. Memonitor warna
oksigendalam darah kulit
arteri(pco2) 5. Meniai CRT
 Saturasi oksigen
normal b. monitor pernafasan
 Keseimbangan Tindakan keperawatan:
ventilasi perfusi 1. Memonitortingkat,
irama, kedalaman, dan
respirasi
2. Memonitor gerakan
dada
3. Monitor bunyi
pernafasan
4. Auskultasi bunyi paru
5. Memonitordyspneadan

7
halyang meningkatkan
dan memperburuk
Ketidakefektifan a. Cardiopulmonaly status Terapi oksigen
perfusi jaringan (Status kardiopulmonal) 1.Monitor kemampuan
perifer Setelah dilakukan tindakan pasien dalam
berhubungan keperawatan selama 1 x 24 mentoleransi kebutuhan
dengan hipoksemia jam, perfusi jaringan membaik oksigen saat makan
dibuktikan dengan 2. Observasi cara
Kriteria hasil : masuknya oksigen yang
 Tekanan darah sistolik menyebabkan
 Tekanan darah hipoventilalsi
diastolik 3. Monitor perubahan
 Nadi perifer warna kulit pasien
 Saturasi oksigen 4.Monitor posisi pasien
 Indeks kardio untuk membantu
 Sianosis masuknya oksigen
5. Monitor keefektifan
 Edema perifer
terapi oksigen
 Kedalaman pernafasan
6.Memonitor penggunaan
oksigen saat pasien
beraktivitas
Resiko Setelah dilakukan tindakan Pendidikan orang tua:
keterlambatan keperawatan selama 1 x 24 masa bayi
perkembangan jam, diharapkan resiko
berhubungan keterlambatan perkembangan 1. Ajarkan kepada
dengan gangguan menurun dibuktikan dengan orang tua tentang
kejang kriteria hasil : penanda
 Perkembangan anak 4 perkembangan
bulan : penanda normal
perkembangan fisik,
kognitif, dan 2. Demonstrasikan
psikososial usia 4 aktivitas yang
bulan menunjang
perkembangan
 Penuaan fisik:
perubahan normal fisik 3. Tekankan
yang biasanya sering pentingnya
terjadi seiring penuaan perawatan prenatal
usia sejak dini

 Kematangan fisik 4. Ajarkan ibu


wanita dan pria: mengenai
perubahan fisik normal pentingnya berhenti
pada wanita yang mengkonsumsi
terjadi dengan transisi alcohol, merokok,
dan masa kanak-kanak dan obat-obatan
ke dewasa selama kehamilan
5. Ajarkan cara-cara

8
 Fungsi gastrointestinal memberikan
anak adekuat rangsangan yang
berarti untuk ibu
 Makanan dan asupan dan bayi
cairan bergizi
6. Ajarkan tentang
 Kondisi gizi dekuat perilaku yang
sesuai dengan usia
anak

7. Ajarkan tentang
mainan dan benda-
benda yang sesuai
dengan usia anak

8. Berikan model
peran intervensi
perawatan
perkembangan
untuk bayi kurang
bulan (prematur)

D. Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat
untuk membantu klien dari masalah kesehatan yang dihadapi kestatus
kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan.

E. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan adalah hasil atau respon klien terhadap tindakan
keperawatan yang telah dilakukan. Terdiri dari SOAP ( Subjektif, objektif,
assesment, dan planning). Evaluasi menandakan tingkat keberhasilan
tindakan keperawatan yang diberikan.

9
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
i. Anamnesa
1. Identitas Klien
Nama : An. A
No. RM : 01-40-42-22
Tanggal Lahir : 28 Maret 2022
Usia : 1 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Masuk RS : 28 Maret 2023
Tanggal Pengkajian : 28 Maret 2023
Diagnosa Medis : Kejang Demam
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. A/Ny.B
Pekerjaan : PNS/PNS
Pendidikan : S1/D3
Alamat : Jl. Kayangan 01
3. Keluhan Utama
Klien mengalami kejang demam, Suhu 390C, teraba panas di
seluruh tubuh dan wajah tampak memerah.
4. Riwayat Kesehatan Saat Ini
Pada saat pagi hari tiba-tiba klien mengalami kejang-kejang, saat ibu
klien meraba tubuh klien, terasa panas dan wajah klien tampak
memerah.
5. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
A. Prenatal
Sebelumnya ibu KB suntik selama 9 bulan. Selama hamil ibu
kontrol rutin setiap 4 minggu di dokter sp.OG tiap bulan sejak usia
kehamilan 2 bulan, tidak imunisasi, USG, mendapat suplemen
tambah darah dan vitamin. Selama hamil tidak mengalami masalah,
tidak mual muntah berlebihan, tidak demam, tidak ada edema dan
tidak mengalami hipertensi.

10
B. Perinatal dan Post Natal
Anak lahir spontan pervaginaan di dokter sp.OG pada usia 9 bulan
10 hari, persentasi kepala, ketuban jernih, setelah lahir anak
langsung menangis. Gerak aktif, tidak ada biru dan tidak kuning.
Berat badan lahir 3400 gr, panjang badan 52 cm. Post natal anak
kontrol dan mendapat imunisasi di Puskesmas.
C. Penyakit yang pernah di derita : -
D. Hospitalisasi/operasi : -
E. Injury : -
F. Alergi : -
G. Imunisasi : Hepatitis B 1x, BCG 1x pada usia 2 minggu, DPT 4x
pada usia 2,3,4 bulan, Polio 3x pada usia 2,3,4 bulan, Campak 1x
pada usia 9 bulan.
6. Riwayat Sosial
1) Hubungan dengan Orang Tua : Anak diasuh oleh kedua orang
tuanya.
2) Hubungan dengan anggota keluarga : Hubungan dengan anggota
keluarga yang lain baik. Selama dirawat di RS anak sering dijenguk
oleh saudara.
3) Hubungan dengan lingkungan : Oleh ibu anak sering diajak
bermain dengan teman sebayanya.
7. Riwayat Keluarga
1) Sosial Ekonomi
Anak tinggal dengan orang tua dan saudara kandung di rumah
sendiri, ayah dan ibu bekerja sebagai PNS dengan penghasilan >
Rp. 2.000.000.
2) Lingkungan Rumah
Anak menempati rumah dengan dinding tembok, lantai tegel,
ventilasi dan penerangan cukup, kamar mandi dan jamban sendiri,
sumber air minum dari sumur.
3) Penyakit keluarga : -

11
8. Tingkat Perkembangan Saat Ini (DDST-II)
1) Personal Sosial
Anak dapat tersenyum mulai usia 2 bulan, Anak dapat mengenali
orang tua mulai usia 3 bulan.
2) Adaptif Motorik Halus
Anak dapat menggenggam mulai usia 2 bulan, anak dapat
memindahkan benda mulai usia 5 bulan.
3) Bahasa
Anak dapat mengoceh mulai usia 2 bulan, anak dapat bicara 2 suku
kata mulai usia 9 bulan.
4) Motorik Kasar
Anak dapat miring mulai usia 3 bulan, anak dapat tengkurap mulai
usia 4 bulan, anak dapat merangkak mulai usia 6-7 bulan, anak
dapat duduk mulai usia 7 bulan, anak dapat berdiri mulai usia 7
bulan.
Interpretasi : tingkat perkembangan sesuai dengan usia.
9. Pola Kesehatan Klien Saat Ini
1) Nutrisi
Klien terpasang sonde, diet cair : energi 880 kkal/hari, protein 24
gram/hari, kemampuan mengisap bayi mulai membaik, berdasarkan
z-szore, status nutrisi klien baik.
2) Cairan
Ubun-ubun tidak cekung, kebutuhan cairan 800 cc/hari. Cairan
diberikan personde, oral dan perinfus.
3) Aktivitas
Tidak ada batasan dalam beraktifitas.
4) Tidur dan Istirahat
An. A tidur mulai jam 09.00 hingga jam 12.00, kadang tertidur
kembali, siang tidur 3-4 jam.
5) Eliminasi
Urine spontan, BAB lunak 1x, Output + 120 cc/hari.

12
10. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum : Lemah
Tingkat Kesadaran : Somnolen
Nadi : 129x/menit
RR : 25x/menit
Suhu : 390C
BB : 10 Kg
TB : 82 cm
LK : 47 cm
2) Kulit : turgor kulit baik, kulit teraba hangat, tidak ada ptekie dan
diaperras.
3) Kepala : Bersih, ubun-ubun belum menutup
4) Mata : tidak ada edema palpebra, konjungtiva tidak pucat, scelara
tidak tikterik.
5) Telinga : Kebersihan baik, tidak ada pengeluaran cairan.
6) Hidung : terpasang sonde.
7) Mulut : Mukosa kering
8) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
9) Dada : Simetris, tidak ada ketingalan gerak, perkusi sonor, bunyi
napas vesikular, Auskultasi S1 tunggal, S2 split tidak konstan, tidak
ada bising.
10) Ekstremitas : kekuatan otot baik, pergerakan tidak terbatas.
11) Genitalia : Bersih, tidak ada pembengkakan ataupun lesi.

11. Pemeriksaan Diagnostik

Tanggal Jenis Hasil Satuan Nilai Normal Interpretasi


Hematokrit 29 % 29–41% Normal
28 Maret Hemoglobin 9,7 g/dL 10,5-13,5 Rendah
2023 Leukosit 25.400 /uL 6.103-17.103 Tinggi
Trombosit 511.000 /uL 14.104-45.104 Tinggi

13
12. Terapi Farmakologi
1) Zinc 1 x 20 mg
2) Paracetamol 10 mg/kg BB
3) Diazepam 0,3 mg/kg BB IV jika kejang (2,5 mg)
4) Diazepam 0,1 mg/kg BB oral jika suhu > 38,50C (0,8 mg)

Tabel Analisa Data

Hari/Tanggal Data Fokus Masalah Etiologi


DS :-
DO :
-KU : lemah
-Suhu 390C
-N : 129x/menit
Selasa, 28 -RR : 25x/menit Peningkatan
Hipertermi
Maret 2023 -Mukosa bibir metabolik
kering
-Teraba panas di
seluruh tubuh
-Wajah tampak
memerah
DS : -
DO :
-Hb : 9,7 g/dL Abnormalitas test
Selasa, 28
- Leukosit : Risiko Cedera darah
Maret 2023
25.400 /uL
- Trombosit :
511.000/uL

B. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolik
2. Risiko cedera berhubungan dengan abnormalitas test darah

14
C. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan (NOC) (NIC)
Hipertermia (00007) Domain 2, kelas 1 Fever Treatment
berhubungan Termoregulasi (0800) : 9. Monitor suhu
dengan peningkatan Setelah dilakukan tindakan sesering mungkin
metabolik keperawatan selama 1 x 24 10. Monitor warna dan
jam, pengaturan suhu suhu kulit
tubuh pasien normal 11. Monitor nadi dan
dibuktikan dengan kriteria RR
hasil : 12. Lakukan tapid
 Suhu tubuh dalam sponge
rentang normal 13. Berikan cairan
 Nadi dan RR dalam intravena
rentang normal 14. Tingkatkan
 Tidak ada sirkulasi udara
perubahan warna 15. Kolaborasi
kulit pemberian
antipiretik
16. Berikan
pengobatan untuk
mengatasi
penyebab demam.
Risiko terhadap Kontrol resiko (1902) : Manajemen Lingkungan
cedera (00035) risiko cedera menurun 5. Sediakan
berhubungan Setelah dilakukan tindakan lingkungan yang
dengan abnormalitas keperawatan selama 1 x 24 aman untuk pasien
test darah (internal) jam risiko cedera menurun 6. Identifikasi
Dengan kriteria hasil : kebutuhan
 Memodifikasi gaya keamanan pasien,
untuk mencegah sesuai dengan
cedera kondisi fisik dan
 Mengidentiikasi fungsi kognitif
lingkungan yang pasien dan riwayat
aman penyakit terdahulu
 Klien terbebas dari pasien
cidera 7. Memasang side rail
tempat tidur
8. Menganjurkan
keluarga untuk
menemani pasien

15
D. Implementasi Keperawatan
Diagnosa Implementasi
Tanggal/Jam
Keperawatan Keperawatan
Hipertermia Memonitor TTV :
berhubungan dengan -Suhu axila 38,8oC
peningkatan -RR : 24x/menit
metabolik -N : 127x/menit
Memonitor warna kulit
: warna kulit klien
masih memerah
28 Maret 2023 Memotivasi ibu untuk
14.00 memberikan tapid
sponge
Memotivasi ibu untuk
tetap memberikan ASI
atau cairan peroral
lainnya
Memberikan
antipiretik 3/4 cth.
21.00 Mengukur TTV :
-Suhu axila 37,60C
-RR : 20x/menit
-N : 130x/menit
-Memonitor warna
kulit klien : warna kulit
klien normal
-Memberikan tapid
sponge
-Menganjurkan ibu
untuk memasangkan
pakaian tipis,
menyerap keringat dan

16
memudahkan sirkulasi
udara.
-Mendiskusikan
dengan ibu klien
tentang antisipasi
kejang demam pada
Risiko cedera anaknya
berhubungan dengan 28 Maret 2023 -Memasang side rail
abnormalitas test 14.30 tempat tidur
darah (internal) -Menganjurkan ibu
klien untuk terus
menemani anaknya
ataupun bergantian
dengan keluarga.

E. Evaluasi Keperawatan
Diagnosa
Hari/Jam Evaluasi Keperawatan
Keperawatan
Hipertermia 28 Maret 2023 S : ibu klien
berhubungan dengan 21.30 mengatakan tubuh
peningkatan anaknya masih teraba
metabolik panas.
O:
-Suhu axila 38,8oC
-RR : 24x/menit
-N : 127x/menit
-Warna kulit klien
masih memerah
-Tubuh teraba panas
A : Hipertermi belum
teratasi
P:
-Monitor perubahan
tanda vital
- Monitor warna kulit
-Berikan tapid sponge
bila panas
-Tingkatkan hidrasi
-Kolaborasi pemberian
antipiretik

17
- Berikan pengobatan
untuk mengatasi
penyebab demam
28 Maret 2023 S : Ibu klien
15.00 mengatakan sudah
memahami cara
melakukan antisipasi
kejang demam
Risiko cedera
O : Side rail tempat
berhubungan dengan
tidur terpasang
abnormalitas test
A:
darah (internal)
-Pengetahuan ibu
meningkat
-Cedera tidak terjadi
P:
Intervensi dihentikan

18
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

19
DAFTAR PUSTAKA

Nurarif, A. H., dan Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan


Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Yogjakarta: MediAction.

20

Anda mungkin juga menyukai