Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN

A. KONSEP MEDIS
a. DEFINISI
............................................................................................................
b. ETIOLOGI
............................................................................................................
c. PATOFISIOLOGI/ WOC
............................................................................................................
d. TANDA DAN GEJALA
............................................................................................................
e. KOMPLIKASI
............................................................................................................
f. PEMERIKSAAN PENUNJANG
............................................................................................................
g. PENATALAKSANAAN DAN TERAPI
............................................................................................................

B. KONSEP KEPERAWATAN
a. PENGKAJIAN
............................................................................................................
b. DIAGNOSA KEPERAWATAN
............................................................................................................
c. INTERVENSI
............................................................................................................
d. IMPLEMENTASI
……………………………………………………………………….
e. EVALUASI
............................................................................................................

C. LITERATUR
Literatur minimal 7 buku, tahun terbitan minimal 5 tahun terakhir
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI NY. N
DENGAN KASUS NEONATUS CUKU BULAN
DI RUANG BAYI
RSUD WAHIDIN SUDIRO HUSODO

OLEH

Ageng Andi Ahmad Faruq H


NIM 0117002

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA
MOJOKERTO
2019-2020
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Asuhan Keperawatan Pada Bayi Ny. N


Dengan Kasus Neonatus Cukup Bulan
RSUD Wahidin Sudiro Husodo

Telah disetujui pada


Hari :
Tanggal :

Pembimbing Pendidikan

Iis Suwanti, S.ST.,M.Kes


NPP. 10.02.002
LAPORAN
PENDAHULUAN
A. Konsep Bayi Baru Lahir
a. Definisi
Neonatus adalah bayi dari umur 4 minggu, lahir biasanya dengan cara gestasi 38-42
minggu (Bobak, 1985).
Bayi Baru Lahir adalah seorang bayi yang dilahirkan setelah 37 minggu (menstrual)
kehamilan lengkap sampai 42 minggu kehamilan lengkap (260-294 hari)dianggap bayi cukup
bulan oleh kebanyakan ahli (Gary Cuningham, 1995).
Neonatus adalah bayi baru lahir mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan
diri dari kehidupan intra uteri ke kehidpan ekstra uteri (Marlyn dongoes,2001).
Neonatus Cukup Bulan (NCB) adalah neonatus yang lahir pada umur kehamilan 37
minggu sampai 42 minggu BB 2500 gram – 4000 gram. (prawiroharjo, 2009)

b. Etiologi
Menurut Prawirohardjo (2010) penyebab neonatus cukup bulan yaitu :
1. His(Kontraksi otot rahim)
2. Kontraksi otot dinding perut
3. Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan.
4. Ketegangan dan kontraksi ligamentum retundum.

c. Patofisiologi
Segera setelah lahir, BBL harus beradaptasi dari keadaan yang sangat tergantung
menjadi mandiri secara fisiologis. Banyak perubahan yang akan dialami oleh bayi yang
semula berada dalam lingkungan interna (dalam kandungan Ibu)yang hangat dan segala
kebutuhannya terpenuhi (O2 dan nutrisi) ke lingkungan eksterna (diluar kandungan ibu) yang
dingin dan segala kebutuhannya memerlukan bantuan orang lain untuk memenuhinya.
Saat ini bayi tersebut harus mendapat oksigen melalui sistem sirkulasi pernafasannya
sendiri yang baru, mendapatkan nutrisi oral untuk mempertahankan kadar gula yang cukup,
mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit. Periode adaptasi terhadap kehidupan di
luar rahim disebut Periode Transisi. Periode ini berlangsung hingga 1 bulan atau lebih setelah
kelahiran untuk beberapa sistem tubuh. Transisi yang paling nyata dan cepat terjadi adalah
pada sistem pernafasan dan sirkulasi, sistem termoregulasi, dan dalam kemampuan
mengambil serta menggunakan glukosa.
Perubahan Sistem Pernafasan.
Dua faktor yang berperan pada rangsangan nafas pertama bayi :
1. Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim yang
merangsang pusat pernafasan di otak.
2. Tekanan terhadap rongga dada yang terjadi karena kompresi paru-paru selama persalinan
yang merangsang masuknya udara kedalam paru-paru secara mekanis (Varney, 551-552).
Interaksi antara sistem pernafasan, kardiovaskuler dan susunan syaraf pusat menimbulkan
pernafasan yang teratur dan berkesinambungan serta denyut yang diperlukan untuk
kehidupan.
Upaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi untuk :
1. Mengeluarkan cairan dalam paru-paru.
2. Mengembangkan jaringan alveolus dalam paru-paru untuk pertama kali.
Perubahan Dalam Sistem Peredaran Darah.
Setelah lahir darah bayi harus melewati paru untuk mengambil O2 dan mengantarkannya ke
jaringan. Untuk membuat sirkulasi yang baik guna mendukung kehidupan luar rahim harus
terjadi 2 perubahan besar :
1. Penutupan foramen ovale pada atrium jantung.
2. Penutupan ductus arteriosus antara arteri paru-paru dan aorta.
Oksigen menyebabkan sistem pembuluh darah mengubah tekanan dengan cara mengurangi
dan meningkatkan resistensinya hingga mengubah aliran darah.
Pathway
d. Tanda dan Gejala
1. Tidak mau menyusu atau memuntahkan semua yang diminum
2. Kejang
3. Bayi lemah, bergerak hanya jika di pegang
4. Sesak nafas
5. Bayi merintih
6. Pusar kemerahan sampai dinding perut
7. Demam (suhu tubuh bayi lebih dari 37,5°c atau teraba dingin(suhu tubuh kurang dari
36,5°c)
8. Mata bayi bernanah banyak dan dapat menyebabkan bayi buta
9. Bayi diare, mata cekung, tidak sadar, jika kulit perut dicubit akan kembali lambat
10. Kulit terlihat kuning

e. Komplikasi
1. Sebore
2. Ruam
3. Moniliasis
4. Ikterus fisiologi

f. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Apgar
2. Pemeriksaan gestasional, lingkar kepala, dan berat badan
3. Pemeriksaan kepala dan leher
4. Pemeriksaan mulut
5. Pemeriksaan jantung dan paru

g. Penatalaksanaan
1. Mengeringkan dengan segera dan membungkus bayi dengan kain yang cukup hangat
untuk mencegah hipotermia.
2. Menghisap lendir untuk membersihkan jalan nafas sesuai kondisi dan kebutuhan.
3. Memotong dan mengikat tali pusat, memberi ntiseptik sesuai ketentuan setempat.
4. Bonding Attacment (kontak kulit dini) dan segera ditetekan pada ibunya.
5. Menilai apgar menit pertama dan menit kelima
6. Memberi identitas bayi: Pengecapan telapak kaki bayi dan ibu jari ibu, pemasangan
gelang nama sesuai ketentuan setempat
7. Mengukur suhu, pernafasan, denyut nadi.
8. Memandikan/membersihkan badan bayi, kalau suhu sudah stabil (bisa tunggu sampai
enam jan setelah lahir)
9. Menetetesi obat mata bayi untuk mencegah opthalmia – neonatorum.
10. Pemerikksaan fisik dan antropometri.
11. Pemberian vitamin K oral/parenteral sesuai kebijakan setempat.
12. Rooming in (rawat gabung): penuh atau partial.

B. Konsep Keperawatan
a. Pengkajian
Pengkajian adalah pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data dan
menganalisanya sehingga dapat diketahui masalah dan kebutuhan perawatan bagi klien.
1. Data Subjektif
a) Anamnesa
Pada langkah pertama harus mengumpulkan semua informasi yang akurat dan
lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
b) Identitas orang tua
Nama, umur, ras atau suku, agama, status perkawinan, pekerjaan. Maksud pertanyaan
ini adalah untuk identitas(mengenal) klien dan menentukan status sosial ekonominya
yang harus kita ketahui.
c) Keluhan utama keadaan bayi saat dilihat
d) Riwayat kehamilan dan persalinan ibunya
Riwayat kebidanan yang lalu meliputi jumlah anak, perjalanan persalinan aterm, berat
badan bayi, dan masalah-masalah yang di alami ibu.
e) Riwayat kesehatan ibu
Riwayat kesehatan termasuk penyakit-penyakit yang didapat dahulu dan sekarang,
seperti masalah hipertensi, diabetes mellitus, malaria, PMS atau HIV/AIDS.
f) Riwayat sosial dan ekonomi
Riwayat sosial dan ekonomi meliputi status perkawinan, respon ibu dan keluarga
terhadap kehamilan ibu, riwayat KB, dukungan keluarga, pengambilan keputusan
dalam keluarga, gizi yang dikonsumsi dan kebiasaan makan, kebiasaan hidup sehat,
merokok dan minuman keras, mengkonsimsi obat-obat terlarang, kegiatan sehari-hari,
tempat dan petugas kesehatan yang di inginkan.
2. Data Objektif
Pemeriksaan fisik lengkap perlu dilakukan secara sistematis.
a) Pemeriksaan Umum
1) Keadaan umum dan kesadaran penderita
Composmentis (kesadaran baik), gangguan kesadaran meliputi apatis, samnolen
(kesadaran menurun), spoor (mengantuk), koma.
2) Apgar Score : 9-10
b) Pengukuran tanda-tanda vital.
1) Nadi : Nadi normal adalah 110-120 menit. Bila nadi tidak normal mungkin ada
kelainan gangguan suhu tubuh atau gangguan pernapasan.
2) Pernapasan : Pernapasan normal adalah 24-28 kali/menit.
3) Suhu Badan : Suhu badan normal adalah 36,5 - 37,5 oC . Bila suhu lebih tinggi dari
37,5 kemungkinan ada infeksi.
4) Tinggi Badan: Tinggi badan ibu dikategorikan adanya resiko apabila hasil pengukuran
< 45 cm.
5) Berat Badan: Berat badan lahir kalau kurang dari 2.5 kg datau lebih 4 kg termasuk
resiko.
c) Kepala dan Leher
1) Apakah ada edema pada wajah, adakah tanda lahir, lingkar kepala dan tanda caput
atau cephal haematom
2) Pada mata adakah ada nanah pada konjungtiva, adakah ikhterus pada sklera dan
oedem pada palpebraatau adakah perdarahan.
3) Pada hidung adakah pengeluaran cairan
4) Pada mulut adakah gigi sudah ada, lihat keadaan lidah
5) Telinga adakah pengeluaran dari saluran , dan bentu daun telinga.
6) Leher apalah ada kaku.
d) Payudara : Memeriksa bentuk, Puting , areola warnanya. dan lingkar dada
e) Abdomen: Bentuk , kulit tipis , tidak kembung, tali pusat terikat dan tidak berdarah
f) Ekstremitas : Apakah lengkap, kuku panjang
g) Genetalia : Labia mayora meutupi labis minor pada perempuan, testis apakah sudah
turun pada laki-laki.
h) Refleks Grap, sucking reflex , ruting reflex dan reflex morro
i) Pertumbuhan dan Perkembangan
Fisik :
 BB meningkat 150-200 gr/mgg,
 TB meningkat 2,5 cm/bln,
 Lingkar kepala meningkat 1,5 cm/bln,
 Besarnya kenaikan seperti ini berlangsung sampai usia 6 buan.
Motorik :
 Mengangkat kepala dibantu.
 Tubuh ditengkurapkan kepala menoleh ke kanan dan ke kiri.
 Reflek primitif (+) : sucking, rooting, moro, menelan dan menggenggam.
Sensorik : Mengikuti sinar ke tengah
Sosialisasi : Sudah mulai tersenyum

b. Diagnosa
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosis dan masalah yang
spesifik. Masalah sering berkaitan dengan hal-hal yang sedang dialami wanita yang
diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian , masalah juga sering menyertai
diagnosis.
1. Resiko tinggi terhadap perubahan suhu tubuh berhubungan dengan eperdemis tipis
dengan pembuluh darah dekat pada kulit.

c. Intervensi
1. Resiko tinggi terhadap perubahan suhu tubuh berhubungan dengan eperdemis tipis
dengan pembuluh darah dekat pada kulit.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan perubahasuhu tidak
terjadi.
Kriteria hasil:
1) Mempertahaan kan suhu dalam batas normal (36,5 oC – 37,5 oC).
2) Bebas dari tanda-tanda stress dingis/hipotermi.
3) Tidak ada letargi.
4) Membrane mukosa mulut lembab.
5) Badan/akral teraba hangat.
6) Ekstremitas bayi tidak sianosis
Rencana tindakan:
1) Kaji keadaan lingkungan terhadap kehilangan termal melalui konduksi, konveksi,
radiasi dan evaporasi.
2) Kaji suhu aksila neonatus, pantau suhu kulit secara continue dengan alat periksa
kulit dengan tepat.
3) Ajarkan atau anjurkan keluarga untuk tetap menjaga kehangatan bayi
(membedong, menutup kaepala dengan kain, menutup tangan dan kaki bayi
dengan sarung tangan dan sarung kaki, mendekap bayinya menempel dengan
kulit ibu).
4) Keringkan kepala bayi dan tubuh bayi baru lahir, balut bayi dengan selimut
hangat.
5) Tempelkan bayi baru lahir dalam lingkungan hangat.
6) Pertahankan suhu lingkungan (25o C).
7) Perhatikan tanda-tanda dehidrasi (misalnya tugor kulit buruk, membrane mukosa
kering, peningkatan suhu, dan fontanel cekung).
8) Hindarkan menempatkan/ meletakan bayi dekat dengan sumber panas atau
dingin.
9) Mandikan bayi pada 6 jam setelah lahir dengan suhu aksila bayi normal (36,5o C
– 37,5 o C).

d. Implementasi
Tindakan keperawatan adalah perilaku atau aktivitas spesifik yang dikerjakan oleh
perawat untuk mengimplementasikan intervensi keperawatan (Tim Pokja SIKI DPP PPNI,
2018).

e. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang merupakan perbandingan
yang sistematis dan terencana antara hasil akhir yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil
yang dibuat pada tahap perencanaan.
C. Literatur

Tim Pokja SDKI DPP PPNI, Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), 2017
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), 2018
Tim Pokja SLKI DPP PPNI Standar Luaran Keperawatan Indonesia(SLKI), 2018
Bobak, Lowdermilk, & jensen, 2006, Maternity Health Women Care, 7th edition, Mosby,
Philadelphia.
Doenges, M.E. 2001. Rencana Asuhan Keperawatan Maternal Edisi 3. Jakarta : EGC
Prawirohardjo, S. 2000. Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Ageng Andi Ahmad Faruq H


NIM : 0117002
Ruangan : Bayi No. Reg. : ……………………
Pengkajian diambil : tanggal 12 Juni 2020 Jam : 22.00 BBWI

a. Pengkajian
I. IDENTITAS
Identitas Bayi
Nama : Bayi Ny. N Tanggal : 10 Juli 2020
Waktu lahir : 22.00 wib Jenis Kelamin : Perempuan
Identitas Orang Tua Bayi
Nama Ibu : Ny. N Nama Ayah : Tn. T
Umur : 28 Tahun Umur : 30 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : Pendidikan :
Pekerjaan : Guru Pekerjaan : Wirasuasta
Alamat : Puri, Mojokerto

II. RIWAYAT KEPERAWATAN KLIEN

1. Riwayat Kelahiran Yang Lalu


Kelahiran anak pertama jenis kelamin perempuan, BB lahir 3300 gram, keadaan bayi
normal, jenis persalinan normal.
2. Riwayat Prenatal dan Intranatal
Status obsterti Ny. N G2 P2A0. Pemeriksaan antenatal selama hamil dilakukan secara
teratur tiap bulan dengan dokter di rumah sakit.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Pengkajian Fisik
1. Keadaan Umum
Keadaan umum baik, suhu 36,2oC, denyut nadi 122x/menit, RR 55x/menit, BB lahir
2845 gram, PB 47 cm, lingkar kepala 28 cm, lingkar dada 33 cm, lingkar perut 30 cm,
dan menangis kuat.
2. Sistem Integumen
Warna kulit kemerahan atau pink, hidrasi baik, tidak ada lesi, kuku ada, verniks ada
sedikit kulit, lanugo terdapat di bahu, nevi tidak ada pada tubuh, dan terdapat milia
pada hidung.
3. Kepala Leher.
Kepala bentuk bulat, kepala tidak ada moolding, tidak ada kaput suksedamun, tidak
ada hematom, sutura teraba tidak menyatu, ada ubun-ubun kecil, dan posisi mata
simetris, ukuran lingkar kepala 28cm.
4. Mata : Mata simetris, reflek mata baik, konjungtiva ananemis, skelra anikterik
5. Telinga : Telinga simetris, bentuk telinga normal, lubang telinga terbuka, dan
merespon terhadap suara.
6. Hidung : Hidung tidak ada pengeluaran, pernafasan tidak menggunakan cuping
hidung, dan tidak muntah.
7. Mulut : Posisi mulut simetris, gerakan bibir simetris, dan tidak ada kelainan pada
palatum, dan tidak muntah.
8. Muka : Bentuk muka normal, bulat, dan tidak ada kelainan pada wajah.
9. Leher : Pergerakan leher baik dari satu sisi ke sisi lain.
10. Dada : Bentuk dada siemtris, gerakan dada simetris, gerakan pernafasan teratur, RR
55x/menit, dan lingkar dada 33cm.
11. Abdomen : Abdomen tidak ada distensi, tidak ada benjolan, tali pusat tidak ada
perdarahan, tali pusat belum mengering, bising usus terdengar, dan lingkar
perut30cm.
12. Genetalia : Genetalia tidak ada kelainan, labia minor menonjol, tidak ada kelainan,
BAK pertama kali pada tanggal 11 Juli 2020 pukul 07.00 wib
13. Punggung : Fleksibilitas tulang punggung baik, bentuk simetris, dan tidak ada
kelainan pada bentuk tulang punggung.
14. Ekstermitas : Jari tangan dan kaki baik, nadi brachial teraba, nadi femoral teraba,
pergerakan aktif, tidak ada tremor, dan posisi kaki normal.
a. Sistem neurologis
Refleks sucking positif, refleks rooting positif, refleks swallowing positif, refleks
moro positif, refleks babinski positif, menangis kuat, reflek tendon baik dengan cara
lutut bayi diketuk dengan jari telunjuk atau jari tengah, refleks menggegam baik
refleks tonus leher baik.
b. Nutrisi
Bayi Ny.N diberikan ASI pertama pada tanggal 10 Juli 2020 pada pukul 23.00 wib,
air susu yang keluar masih sedikit.
c. Eliminasi
By Ny.N BAB pertama kali pada tanggal 11 Juli 2020 pada pukul 07.00 WIB,
terdapat mekonium hitam kehijau-hijauan, dan BAK pertama pada pukul 07.00 WIB.
d. Tulang
Tulang tidak ada kelainan pada By. Ny.N, lingkar kepala 28 cm, lingkar dada 33 cm,
dan lingkar perut 30 cm
e. Data Lain yang Menunjang
Pada hasil pemeriksaan laboratorium di dapatkan hasil golongan darah B, rosus psitif.
f. Penatalaksanaan
Terapi yang diberikan yaitu terapi injeksi vitamin K, 0,5 mg, dan hepatitis B 0,5 ml.
Terapi lain-lain diberikan tetes mata (kloramfenikal0,5 ml).
g. Resume
Bayi Ny.N lahir pada tanggal 10 Juli 2020 pada pukul 22.00 wib di ruang operasi
dengan persalinan normal, apgar score 9/10. Insiasi Menyusui Dini ( IMD) diberikan
setelah lahir, diletakan di dada ibu dekat dengan payudara . Refleks ( rooting, sucking,
dan swallowing positif), dan bayi menangis dengan kuat. Diruang perawatan, bayi
dilakukan perawatan tali pusat dan membungkusnya dengan kassa steril, diberikan
identitas pada kaki dan lengan, mencap telapak kaki, ditimbang BB, dikur PB, lingkar
kepala, lingkar perut, dan lingkar dada. Terapi yang telah didapatkan yaitu injeksi
vitamin K 0,5ml, diberikan dengan cara intramuskular, diletakan di dalam inkubator
untuk dihangatkan. BB lahir 2845 gram, PB 47 cm, lingkar kepala 28 cm, lingkar
dada 33 cm, dan lingkar perut 30cm. Berdasarkan pengkajian didapatkan bayi tidak
cacat, nadi 122x/menit, suhu 36,2oC, ASI sudah diberikan pertama kali pada tanggal
10 Juli 2020 pukul 23.00 WIB.
Analisa Data
No Data Masalah Etiologi
1 DS : - Resiko tinggi terhadap Adaptasi dengan
DO : perubahan suhu tubuh. lingkungan eksternal
 Keadaan umum baik
 Suhu 36,20C
 Akral tangan dan kaki teraba
dingin
 Bayi tampak menangis kuat.
Sumber : (SDKI), 2017 (SIKI), 2018 (SLKI), 2018

Diagnosa (SDKI), 2017


1. Resiko tinggi terhadap perubahan suhu tubuh b.d adaptasi dengan lingkungan eksternal
ditandai dengan :
DS :-
DO :• Keadaan umum baik
• Suhu 36,20C
• Akral tangan dan kaki teraba dingin
• Bayi tampak menangis kuat.

Intervensi (SIKI), 2018


1. Resiko tinggi terhadap perubahan suhu tubuh b.d adaptasi dengan lingkungan eksternal.
Tujuan : - Setelah dilakukan tindakan keperawatan kepada by Ny. N selama 3x24 jam
diharapkan perubahan suhu tidak terjadi
Kriteria hasil :
a. Mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal.
b. Bebas dari tanda-tanda hipotermi
c. Membran mukosa lembab.
d. Hidrasi kulit baik.
e. Akral tangan dan kaki teraba hangat.
Rencana Tindakan:
a. Kaji tanda dari gejala awal hipotermi.
b. Observasi suhu tubuh.
c. Berikan kehangatan pada bayi dan bungkus dengan selimut.
d. Memandikan bayi dengaan air hangat.
e. Ganti popok pada bayi.
f. Tempatkan bayi dalam lingkungan.
Implementasi
Berdasarkan pada rencana tindakan keperawatan yang disususn, maka pelaksanaan dilakukan
oleh penulis dari mulai tanggal 10-12 Juli 2020 adalah sebagai berikut :
Tanggal Diagnosa Tindakan Keperawatan
10/07/2020 Resiko tinggi terhadap perubahan
suhu tubuh b.d adaptasi dengan 1. Mengobservasi suhu tubuh bayi 36,20C
lingkungan eksternal. DS : –
DO :
Suhu tubuh bayi Ny. N 36,20C

2. Melakukan IMD pada bayi.


DS : -
DO :
Bayi terlihat sedang dilakukan di IMD
selama 5 menit.

3. Menempatkan bayi dalam lingkungan


yang hangat.
DS : -
DO :
Bayi tampak tidur dengan nyaman dalam
satu tempat tidur dengan ibunya.

4. Menilai apgar scor pada bayi


DS : -
DO :
Apgar scor bayi 9/10

5. Menempatkan bayi di lingkungan yang


hangat.
DS : -
DO :
Bayi Ny. N ditempatkan di inkubator
selama 6 jam di ruang rawat gabung
11/07/2020 Resiko tinggi terhadap perubahan 6. Memandikan bayi dengan air hangat.
suhu tubuh b.d adaptasi dengan DS :-
lingkungan eksternal. DO :
 Bayi tampak tidak pucat
 Bayi tidak mengiggil, tidak tremor.
 Ekstermitas tidak sianosis.

7. Mengkaji tanda dan gejala awal


hipotermi.
DS :-
DO :
 Suhu tubuh 36,7oC
 Akral tubuh teraba dingin.
 Bayi tampak mengiggil kedinginan saat
dimandikan.

8. Menempatkan bayi dalam lingkungan


yang hangat

DS : -
DO :
 Bayi tampak tertidur di dalam box dan
terkadang berada di pelukan ibu.
 Bayi tampak dibedong.

12/07/2020 Resiko tinggi terhadap perubahan 9. Memandikan bayi dengan air hangat
suhu tubuh b.d adaptasi dengan DS : –
lingkungan eksternal. DO :
 Bayi tampak tidak pucat
 Bayi tidak mengiggil, tidak tremor.
 Ekstermitas tidak sianosis.

10. Memberikan kehangatan pada bayi


dan bungkus bayi dengan selimut.
DS : –
DO :
 Bayi tampak di bedong.
 Bayi tampak tertidur di dalam box bayi.
 Bayi tampak hangat dan tidak kedingina

Evaluasi
Tanggal Diagnosa Catatan Perkembangan
12/07/2020 Resiko tinggi terhadap perubahan
suhu tubuh b.d adaptasi dengan S : –
lingkungan eksternal. O:
a. Keadaan umum baik
b. Suhu tubuh bayi Ny.N 36,70C
c. Bayi tampak nyaman
d. Bayi tampak dibedong.
e. Tidak ada adanya tanda- tanda
hipotermi.
A : masalah teratasi
P : Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai