PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bayi baru lahir normal (Neonatus) adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang
kepala melalui vagina tanpa memakai alat pada usia kehamilan genap 37 minggu sampai
dengan 42 minggu, (Rukiah, 2019). Bayi baru lahir (neonatus) adalah berat lahir antara
2500- 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan
Periode segera setelah bayi baru lahir merupakan awal yang tidak menyenangkan
bagi bayi tersebut. Hal ini disebabkan oleh lingkungan kehidupan sebelumnya (intrauterin)
uterus janin hidup dan tumbuh dengan segala kenyamanan karena ia tumbuh dan hidup
bergantung penuh pada ibunya. Sedangkan, pada waktu kelahiran, setiap bayi baru lahir
akan mengalami adaptasi atau proses penyesuaian fungsi – fungsi vital dari kehidupan di
adaptasi fungsi-fungsi vital (sirkulasi, respirasi, susunan saraf pusat, pencernaan dan
metabolisme). Oleh karena itu, bayi baru lahir memerlukan pemantauan ketat dan
perawatan yang dapat membantunya untuk melewati masa transisi dengan berhasil.
(Tando, 2016)
1
2
periode yang paling kritis. Pencegahan asfiksia, mempertahakan suhu tubuh bayi terutama
pada bayi berat lahir rendah, pemotongan dan perawatan tali pusat, pemberian air susu ibu
(ASI) dalam usaha menurunkan angka kematian oleh karena diare, pencegahan terhadap
infeksi, pemantauan kenaikan berat badan dan stimulasi psikologis merupakan tugas pokok
bagi petugas kesehatan bayi dan anak. Neonatus pada minggu-minggu pertama sangat
dipengaruhi oleh kondisi ibu pada waktu ibu hamil dan melahirkan (Sondakh, 2016)
Penanganan bayi baru lahir memerlukan upaya bersama tenaga kesehatan khususnya
kesehatan yang berkualitas seperti mengajarkan cara merawat tali pusat, cara memandikan
bayi serta cara menyusui yang benar dan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
selanjutnya akan menghasilkan bayi yang sehat (Marmi & Rahardjo, 2017)
Upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi AKB antara lain seperti ;
meningkatkan pelayanan kesehatan neonatal, yaitu dengan mengharuskan agar setiap bayi
baru lahir mendapatkan pelayanan kunjungan neonatal minimal 3 kali (KN1, KN2 dan
antar lain seperti manajemen terpadu bayi muda (MTBM), manajemen asfiksia bayi baru
Pada tahun 2019 jumlah AKB di Riau ada sebanyak 1.758 kematian diantaranya 596
kematian bayi, 632 balita, 494 neonatal dan 36 anak balita. Penyebab kematian yaitu
berupa 33% BBLR, asfiksia 22%, kelainan bawaan 11%, sepsis 2%, lain-lain 31% (Profil
Sedangkan jumlah AKB di Indragiri Hilir pada tahun 2019 yang dilaporkan ada 22
kematian Penyebab kematian yaitu berupa 33% BBLR, asfiksia 22%, kelainan bawaan
11%, sepsis 2%, lain-lain 31% (Profil Kesehatan Provinsi Riau, 2020).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan asuhan ini untuk menerapkan asuhan kebidanan pada By.Ny.N
Dengan Bayi Baru Lahir Normal 2 Jam di Puskesmas Gajah Mada Tembilahan.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data Asuhan Kebidanan pada By.Ny.N Dengan Bayi
kebutuhan Asuhan Kebidanan pada By.Ny.N Dengan Bayi Baru Lahir Normal 2 Jam
By.Ny.N Dengan Bayi Baru Lahir Normal 2 Jam di Puskesmas Gajah Mada
Tembilahan.
Kebidanan pada By.Ny.N Dengan Bayi Baru Lahir Normal 2 Jam di Puskesmas
berdasarkan keputusan yang dibuat Asuhan Kebidanan pada By.Ny.P Dengan Bayi
Dengan Bayi Baru Lahir Normal 2 Jam di Puskesmas Gajah Mada Tembilahan.
g. Mampu mengevaluasi tindakan asuhan kebidanan yang telah diberikan pada Asuhan
Kebidanan pada By.Ny.N Dengan Bayi Baru Lahir Normal 2 Jam di Puskesmas
C. Manfaat
ilmu pengetahuan mengenai Bayi Baru Lahir Normal dengan mengikuti perkembangan
2. Bagi Mahasiswa
berkaitan dengan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal sehingga dapat
TINJAUAN TEORITIS
Bayi baru lahir normal (Neonatus) adalah bayi yang lahir dalam presentasi
belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat pada usia kehamilan genap 37 minggu
sampai dengan 42 minggu, (Rukiah, 2019). Bayi baru lahir (neonatus) adalah berat lahir
antara 2500- 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan
8. Warna kulit : Wajah, bibir, dada berwarna merah muda, tanpa ada kemerahan dan bisul
11.Menagis kuat
5
6
13.Genitalia: pada perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora, dan pada laki-
14.Refleks isap dan menelan, reflek moro, graft rekflek sudah baik
17.Anus berlubang
1. Sistem Pernapasan
a. Perkembangan paru
Paru berasal dari titik tumbuh (jaringan endoderm) yang muncul dari faring
Proses ini terus berlanjut setelah kelahiran hingga sekitar usia 8 tahun, sampai
memperlihatkan gerakan nafas sepanjang trimester ke-2 bayi baru lahir sebelum
1)
Penurunsn O2 dan kenaikan CO2 merangsang komoreseptor yang terletak
disinus karotis
2)
Tekanan terhassdap rongga dada (torak) sewaktu melewati jalan lahir
7
3)
Rangsangan dingin di daerah muka dapat merangsang gerakan pernapasan
4)
Refleks deflasi haring breur yaitu pengisian paru yang mingkatkan aktivitas
2. Sistem kardiovaskular
Setelah bayi lahir, darah bayi baru lahir harus melewati paru untuk mengambil
oksigen dan bersirkulasi keseluruh tubuh guna menghantarkan oksigen kejaringan agar
terbentuk sirkulasi yang baik guna mendukung kehidupan luar rahim, terjadi dua
Perubahan sirkulasi ini terjadi akibat perubahan tekanan pada seluruh sistem
pembuluh darah tubuh. Jadi, perubahan tekanan tersebut langsung berpengaruh pada
(Heryani, 2019).
3. Metabolisme glukosa
Agar berfungsi dengan baik, otak memerlukan glukosa dalam jumlah tertentu.
Pada saat kelahiran, begitu tali pusat di klem, seorang bayi harus mulai
mempertahankan kadar glukosa darahnya sendiri. Pada setiap bayi baru lahir, kadar
glikosa darah akan turun dalam waktu cepat (1-2 jam). Koreksi penurunan kadar gula
a. Melalui pemberian air susu ibu (bayi baru lahir yang sehat harus didorong untuk
(Heryani, 2019)
4. Sistem ginjal
Walaupun ginjal sangat penting dalam kehiduapan janin, muatanya terbilang kecil
hingga setelah kelahiran. Urine bayi encer, berwarna kuning-kuningan, dan tidak
berbau. Warna coklat dapat disebabkan oleh lendir bebas membrane mukosa dan udara
asam dan akan hilang setelah bayi banyak minum. Garam asam urat dapat
menimbulkan warna merah jambu pada urine, namun hal ini tidak penting. Tingkat
filtrasi glomelurus rendah dan kemampuan reabsorsi tubular terbatas. Bayi tidak
mampu mengencerkan urine dengan baik saat mendapat asupan cairan, dan juga
tidak dapat mengantisipasi tingkat larutan yang tinggi atau rendah dalam darah. Urine
dibuang dengan cara mengosongkan kamdung kemih secara refleks. Urine pertama
dibuang saat lahir dan dalam 24 jam, dan akan semakin sering dengan banyaknya
5. Imun
Sistem imun bayi baru lahir masih belum matur sehingga neonatus rentan
mengalami infeksi dan elergi. Sistem imun yang matur akan memberi kekebalan alami
maupun kekebalan dapatan. Kekebalan alami terdiri dari struktur pertahanan tubuh
meliputi:
Kekebalan dapatan akan muncul kemudian. Bayi baru lahir yang lahir dengan
kekebalan pasif mendapat antibodi dari tubuh ibunya. Reaksi antibodi keseluruhan
terhadap antigen asing masih belum muncul sampai awal kehidupan anak. Salah satu
tugas utama selama masa bayi dan balita adalah pembentukan sistem kekebalan tubuh
(Heryani, 2019).
6. Termoregulasi
Bayi baru lahir belum mampu mengatur suhu tubuh mereka sehingga mereka dapat
lingkungan rahim ibu yang hangat, bayi tersebut kemudian masuk kedalam lingkungan
ruang bersalin yang lebih jauh dingin. Bayi baru lahir/neonatus dapat menghasilkan
panas dengan tiga cara yaitu, menggigil, aktivitas vounter dan dan termogenesis yang
7. Sistem muskuloskeletal
pada epifisi. Tulang tengkorak kekurang esensi osifikasi untuk pertumbuhan otak dan
memudahkan proses pembentukan selama persalinan. Proses ini selesai dalam waktu
beberapa hari setelah lahir. Fontanel posterior tertutup dalam waktu 6-8 minggu.
Fontanel anterior tetap terbuka hingga 18 bulan dan digunakan untuk memperkirakan
tekanan hidrasi dan intra cranium yang dilakukan dengan mempalpasi tegangan
8. Sistem neorologi
Sistem saraf bayi baru lahir masih sangat muda baik secara antonomi maupun
fisiologi ini menyebabkan kegiatan reflek spina dan batang otak dengan kontrol
10
minimal oleh lapisan luar serebrum pada beberpa bulan pertama kehidupan, walaupun
interaksi sosial terjadi lebih awal. Setelah bayi lahir, pertumbuhan otak memerlupakan
persediaan oksigen pada glukosa yang tetap memadai. Otak yang masih muda rentan
2019).
Asuhan neonatus adalah asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir selama satu
jam pertama setelah kelahiran. Sebagian besar bayi baru lahir akan menunjukan usaha
pernapasan spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan. Oleh karena itu penting di
perhatikan dalam memberikan asuhan segera, yaitu jaga bayi tetap kering, hangat,
Pada masa neonatal (0-28 hari) terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan
di dalam rahim dan terjadi pematangan organ hampir pada semua sistem. Bayi hingga
usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan
kesehatan paling tinggi dan berbagai masalah kesehatan bisa muncul, sehingga tanpa
penanganan yang tepat, bisa berakibat fatal. Beberapa upaya kesehatan dilakukan untuk
persalinan dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan serta menjamin
tersedianya pelayanan kesehatan sesuai standar pada kunjungan bayi baru lahir.
Kunjungan neonatal idealnya dilakukan 3 kali yaitu pada umur 6-48 jam, umur 3-7 hari,
1. Pencegahan Infeksi
Bayi sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh paparan atau
saat setelah lahir. Sebelum menangani bayi baru lahir, pastikan penolong persalinan
b. Gunakan sarung tangan yang bersih pada saat menangani bayi yang belum
dimandikan.
c. Pastikan semua peralatan dan bahan yang digunakan, terutama klem, gunting,
penghisap lendir DeLee dan benang tali pusat telah didesinfeksi tingkat tinggi atau
steril.
d. Pastikan semua pakaian, handuk, selimut dan kain yang digunakan untuk bayi
2. Penilaian
Setelah lahir, letakkan bayi diatas kain yang bersih dan kering yang sudah
disiapkan diatas perut ibu.Apabila tali pusat pendek, maka letakkan bayi diantara
kedua kaki ibu, pastikan bahwa tempat tersebut dalam keadaan bersih dan kering.
a. Mandikan bayi dengan air hangat 6 jam setelah lahir dengan syarat kondisi stabil
2) Setelah tali pusat lepas bayi dapat dimandikan dengan dimasukan kedalam air,
12
3) Bersihkan kemaluan bayi dari depan kebelakang dengan kapas yang dibasahi
c. Pakaikan topi, kaos kaki, dan kaos tangan, jika dirasakan cuaca dingin
e. Lakukan perwatan metode kanguru jika berat badan < 2500 gram
g. Jika menggunakan kipas angin usahakan agar arah angin tidak langsung mengenai
a. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah memegang bayi
d. Jika kotor/basah, cuci tangan dengan air bersih dn sabun lalu keringkan
Segera setelah bayi lahir setelah tali pusat dipotong letakkan bayi tengkurap di dada
ibu dengan kulit ke kulit biarkan selama 1 jam/lebih sampai bayi menyusu sendiri,
selimuti dan beri topi. Suami dan keluarga beri dukungan dan siap membantu selama
proses menyusui. Pada jam pertama si bayi menemukan payudara ibunya dan ini
LAPORAN KASUS
1. Identitas
Istri Suami
16
15
a. Status Gravida : P2 A0 H2
1) HPHT : 18-10-2021
b. RiwayatPersalinan
4) Komplikasi persalinan :-
c. Keadaan Bayi
1) Kelahiran : Tunggal/Gemelli
A. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Umum
c. Panjang Badan : 48 cm
2. Pemeriksaan Sistematis
a. Kepala
4) Lingkar Kepala : 33 cm
Konjungtiva : Anemia/tidak
Sklera : Ikterik/tidak
17
( √ ) Refleks rooting
( √ ) Refleks menghisap
( √ ) Refleks menelan
( √ ) Refleks Glabella
Kelainan : Tidak da
( √ ) Refleks Tonikneck
Lingkar dada : 35 cm
( √ ) Refleks Gallant
(√ ) Refleks menggenggam
(√ ) Refleks moro
Pergerakan : Normal
(√ ) Refleks Babinsky
(√ ) Verniks caseosa
( ) Lanugo
( ) Uretra
Perempuan
( ) Vagina berlubang
( ) Labia mayora
( ) Labia minora)
( ) Uretra
Anus
( ) Berlubang
( ) Mekonium
C.Pemeriksaan Laboratorium
Golongan Darah :
HB : gr%
D. Identitas Bayi
Cap Kaki Kiri Cap Kaki Kanan
20
1. Identitas
Nama bayi : By. Ny “N”
Tanggal lahir : 21-07-2022
Jenis kelamin :♂
Subjektif (S)
Anak ketiga tidak pernah keguguran, jenis kelamin laki-laki, lahir ditolong bidan
pukul 11.53 wib keadaan bayi dan ibu sehat, bayi telah menyusu ASI, bayi sudah BAK
dan BAB
O (obyektif)
K/U: Baik
Nadi : 136 x/ menit S : 36,5°c RR : 40 x/ menit
BB : 3.555 gram PB : 48 cm LD : 35 cm
Refleks : Glabellar (+), menggenggam (+), rooting, menghisap, menelan (+),
gallants (+), tonicneck (+), babinsky (+)
Inspeksi : Warna kulit bayi kemerahan, tali pusat basah, bersih dan tidak ada
perdarahan dan penonjolan disekitar tali pusat
Palpasi : Tidak ada pembengkakan pada leher
21
A (analisis)
Bayi baru lahir, cukup bulan, sesuai masa kehamilan umur 2 jam
Masalah : Tidak ada
Masalah potensial : Tidak ada
P (penatalaksanaan)
14.00 wib Membina hubungan baik antara bidan, mahasiswa dan
pasiendengan ramah dan sopan, hubugan baik telah terbina
14.02 wib Memberitahu ibu dan keluarga bahwa banyi akan disuntik imunisasi
HB0 untuk mencegah dari penyakit hepatitis B atau penyakit kuning
dan kerusakan hati. Ibu menyetujui
14.04 wib Memberitahu hasil pemeriksaan semua dalam batas normal. Ibu dan
keluarga telah mengetahui hasil pemeriksaan bayinya
14.06 wib Menyuntikan imunisasi HB0 pada paha sebelah kanan ⅓ paha
bagian luar secara IM, imunisasi HB0 telah diberikan dan
memberikan kembali bayi kepada ibu dan keluarga
14.08 wib Memberikan penjelesan kepada ibu tentang menjaga kehangatan
tubuh bayi, seperti mengganti popok atau baju, bedong pada saat
pipis atau basah, dan agar tetap membedong bayinya, serta jangan
letakkan bayi pada atau didepan kipas angin dan ac. Ibu dan
keluarga mengerti dan mau melakukannya
menghisap gusi bayi harus menyentuh seluruh puting dan lidah bayi
berada diatas gusi bawah bayi. Serta pastikan bayi tidak hanya
menghisap ujung payudara, ibu mengerti dan mau melakukannya
14.14 wib Memberitahu dan mengajarkan ibu cara menyendawakan bayi
setiap selesai menyusu dengan cara menepuk-nepuk punggung bayi
dengan lembut, sampai ia bersendawa. Ibu sudah dapat
melukukannya
14.16 wib Menganjurkan ibu agar menyusukan bayinya sesering mungkin atau
setiap 2 jam sekali. Ibu bersedia melakukannya
14.18 wib Memberitahu ibu tanda bahaya pada bayi baru lahir, yaitu :bayi
tidak mau menyusu, demam tinggi dan kejang-kejang, bayi merintih
atau menangis terus menerus, tali pusat berbau atau bernanah,kulit
dan mata bayi kuning. Ibu telah mengetahui tanda bahaya pada bayi
baru lahir
14.20 wib Memberitahu ibu bahwa akan memandikan bayi pada 6 jam setelah
lahir dan menyiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan. Ibu
mengerti
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bayi baru lahir normal (Neonatus) adalah bayi yang lahir dalam presentasi
belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat pada usia kehamilan genap 37
minggu sampai dengan 42 minggu, (Rukiah, 2019). Bayi baru lahir (neonatus)
adalah berat lahir antara 2500- 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis,
dan tidak ada kelainan conginetal (catat bawaan) yang berat (Heryani, 2019).
Hasil akhir yang dilakukan pada By.Ny.N dengan Bayi Baru Lahir Normal 2
Hasil pengkajian data subjektif dan data objektif, bayi lahir 2 jam yang lalu,
keadaan bayi baik dan sudah menyusu, keadaan umum baik, Nadi: 136 x/menit, S:
2. Menginterpretasi data
Berdasarkan data dasar pada By.Ny.N telah ditegakkan diagnosa yaitu Bayi Baru
potensial
23
24
Rencana asuhan yang diberikan pada bayi telah disesuaikan dengan keadaan dan
kebutuhan pasien.
5. Implementasi
6. Evaluasi
Melakukan evaluasi terhadap konseling yang telah diberikan dan memastikan ibu
B. Saran
manajemen asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir Normal 2 Jam sesuai dengan
Dapat menjadi referensi bagi lahan praktek dalam rangka meningkatkan mutu
3. Bagi mahasiswi
diterima pasien dan sebelum melakukan pembinaan kasus pasien pada pasien,
diharapkan dapat lebih mempersiapkan diri baik materi maupun mental Serta banyak
25