Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Ageng Andi A F H

NIM : 0117002

KELAS : 3A

A. Judul
“ Pengaruh mendengarkan musik terhadap penurunan tingkat stres pada
pelajar fullday di SMA X ”
B. Masalah Penelitian
“Belum diketahui hubungan pengaruh mendengarkan musik terhadap
penurunan tingkat stres pada pelajar fullday di SMA X”
C. Tujuan Penelitian
1. Mengatahui pengaruh mendengarkan musik terhadap penurunan
tingkat stres pada pelajar fullday di SMA X
D. Manfaat Penelitian
Agar Remaja dapat mengontrol tingkat stres yang mereka rasakan.
E. Tinjauan Pustaka
1. Konsep Remaja
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau
tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang
lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial
dan fisik (Hurlock, 1992). Pada masa ini sebenarnya tidak mempunyai
tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak
juga golongan dewasa atau tua.
Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994)
bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau
peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak
lagi memiliki status anak. Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004:
53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa
yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki
masa dewasa.
Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21
tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria.
Sedangkan pengertian remaja menurut Zakiah Darajat (1990: 23)

1
adalah: masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam
masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan
fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-
anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi
bukan pula orang dewasa yang telah matang.
Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa adolescene
diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan
masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-
emosional.
Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah
antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya
dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18
tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja
akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja
menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa
remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun,
dan masa remaja akhir 18 – 21 tahun (Deswita, 2006: 192)
Definisi remaja yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari,
Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa
remajaadalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa
dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa
tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun
psikologis.
2. Konsep Stres
Stres adalah satu kondisi ketika individu berespons terhadap perubahan
dalam status keseimbangan normal (Kozier, 2011). Stres adalah segala
situasi di mana tuntutan non-spesifik mengharuskan seorang individu
berespon dan melakukan tindakan (Selye, 1976 dalam Potter dan
Perry, 2005).
Stressor adalah setiap kejadian atau stimulus yang menyebabkan
individu mengalami stres. Ketika seseorang menghadapi stressor,
responnya disebut sebagai strategi koping, respon koping, atau
mekanisme koping.

2
Terdapat banyak sumber stres, yang secara luas dapat diklasifikasikan
sebagai stressor internal atau eksternal, atau stressor perkembangan
atau situasional. Stressor internal berasal dari dalam diri seseorang,
sebagai contoh, demam, kondisi seperti kehamilan atau menopause,
atau suatu keadaan emosi seperti rasa bersalah, kanker atau perasaan
depresi.
Stressor eksternal berasal dari luar individu, sebagai contoh
perpindahan ke kota lain, kematian anggota keluarga, atau tekanan dari
teman sebaya, perubahan bermakna dalam suhu lingkungan, perubahan
dalam peran keluarga atau sosial, atau tekanan dari pasangan.
Stressor perkembangan terjadi pada waktu yang dapat diperkirakan
sepanjang hidup individu. Pada setiap tahap perkembangan, tugas
tertentu harus dicapai untuk mencegah atau mengurangi stres.
Stressor situasional tidak dapat diperkirakan dan dapat terjadi kapan
pun sepanjang hidup. Stres situasional dapat positif dan negatif.
Contohnya Kematian anggota keluarga, Pernikahan atau perceraian,
Kelahiran anak, Pekerjaan baru, Penyakit.
Sejauh mana pengaruh positif dan negatif peristiwa ini bergantung
pada tahap perkembangan individu. Sebagai contoh, kematian orang
tua dapat lebih menimbulkan stres bagi anak usia 12 tahun
dibandingkan pada orang yang berusia 40 tahun.

3. Manajemen Stres
Istilah manajemen stres merujuk pada identifikasi dan analisis terhadap
permasalahan yang terkait dengan stres dan aplikasi berbagai alat
teraupetik untuk mengubah sumber stres atau pengalaman stres
(Cotton dalam Intan 2012). Munandar (2001) mendefinisikan
manajemen stres sebagai usaha untuk mencegah timbulnya stres,
meningkatkan ambang stres dari individu dan menampung akibat
fisiologikal dari stress.
Stres merupakan sumber dari berbagai penyakit pada manusia. Apabila
stres tidak cepat ditanggulangi atau dikelola dengan baik, maka akan
berdampak lebih lanjut seperti mudah terjadi gangguan atau terkena

3
penyakit. Untuk mencegah dan mengatasi stres agar tidak sampai ke
tahap yang paling berat, maka dapat dilakukan dengan cara :
F. Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen


Penurunan tingkat
Mendengarkan
stres
musik

G. Hipotesis Alternatif
Ada Hubungan mendengarkan musik terhadap penurunan tingkat stres pada
pelajar fullday di SMA X

H. Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Independen (Bebas)
1. Mendengarkan Semua musik yang Kuesioner Tidak sesuai. Guttman
musik di dengarkan
Nilai : 0,1 %
Dependen (Terikat)
1. Penurunan Penurunan tingkat Skala Sangat tidak Likert Scala
tingkat stres stres dilihat dari setuju. Nilai: 14
sebelum dan sesudah %
mendengarkan
musik

Anda mungkin juga menyukai