Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN

RPP, SAP, MATERI, POWERPOINT,


DAFTAR TILIK, JOBSHEET

KB SUNTIK (HORMONAL)

Disusun Oleh:

Nama
NPM.

PROGRAM STUDI DIV JURUSAN KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang

senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan praktik klinik kebidanan Pemberian KB Hormonal guna

memenuhi mata kuliah praktik DIV kebidanan.

Tugas makalah ini penulis susun untuk memenuhi salah satu tugas pada

makta kuliah tujuan lain penyusunan tugas ini adalah supaya para pembacanya

dapat memahami dan mengetahui Pemberian Imunisasi Hormonal.

Kami menyadari bahwa tugas yang kami buat ini masih jauh dari

sempurna. Olah karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun

dari pembaca Kami beharap semoga tugas praktik ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak yang berkompeten. Amin.

Bengkulu, November 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... 1


KATA PENGANTAR ................................................................................. 2
DAFTAR ISI ................................................................................................ 3
SILABUS ...................................................................................................... 4
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ............................................... 10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)....................... 12
MATERI ...................................................................................................... 17
EVALUASI .................................................................................................. 27
JAWABAN .................................................................................................. 29
JOBSHEET .................................................................................................. 30
DAFTAR TILIK .......................................................................................... 30

3
SILABUS

A. IDENTITAS MATA KULIAH


Nama Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Neonatus
Kode Mata Kuliah :
Beban Studi :
Penempatan :
Jumlah minggu/ pertemuan :
Hari/ Tanggal :
Dosen :

B. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada peserta didik untuk
memberikan asuhan pada neonatus (0-28 hari) bayi balita dan anak pra
sekolah didasari oleh konsep, sikap dan keterampilan.
Topik-topik pembahasan meliputi: lingkup asuhan penatalaksanaan
pemantauan tumbuh kembang, imunisasi, peran dan tanggung jawab orang
tua, system rujukan serta pendokumentasian hasil asuhan.

C. Kompetensi Lulusan
1. Kompetensi Dasar :
Melaksanakan asuhan neonatus bayi balita dan anak yang sesuai dengan
filosofi, etikolegal, keilmuan serta epiden based melalui pendekatan
manajemen kebidanan.
2. Sub Kompetensi Dasar
a. Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan pada neonatus, bayi,
balita, dan anak Pra sekolah.
b. Melakukan pemeriksaan fisik yang terfokus pada kasus
c. Melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan secara
berkala pada neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah

4
d. Melakukan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan secara berkala
pada neonatus, bayi balita dan anak pra-sekolah
e. Melaksanakan pemberian imunisasi pada neonatus dan bayi
f. Mengidentifikasi penyimpangan kenormalan pada neonatus bayi, balita
dan anak pra sekolah
g. Mendiagnosa kondisi neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
h. Memberikan pendidikan kesehatan pada orang tua atau pengasuh
tentang perawatan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah sesuai
dengan usianya
i. Memberikan pendidikan kesehatan pada neonatus, bayi, balita dan
anak pra sekolah sesuai dengan usia ditingkat keluarga
j. Memberikan pendidikan kesehatan pada orang tua atau pengasuh
tentang menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan neonatus bayi
dan balita dan anak pra sekolah sesuai dengan usia
k. Melakukan kolaborasi/rujukan dengan cepat dan tepat sesuai dengan
keadaan neonatus bayi balita dan pra-sekolah sesuai dengan keadaan
neonatus bayi balita dan anak pra-sekolah
l. Mendokumentasikan asuhan

D. Evaluasi
1. Teori
a. UTS : ……
b. UAS : ……
c. Tugas : ……
d. Kuis : ……
2. LAB : ……

E. Sumber Pustaka
1. Varney’s midwifery. 1997
2. Wolli and wong, 2003
3. FK-UI. Ilmu Kesehatan Anak 1 dan 3
4. Imunisasi

5
5. Penny stanway, pregnancy and baby care. 1997
6. Mirriamstoppard. Complete baby and child care. 1995
7. Modul MTBS
8. Mayes. Midwifery. 1999
9. Pertumbuhan dan perkembangan anak. 1999
10. Program-program yang terkait
11. Sumber lain yang mendukung

F. Jadwal Kegiatan Pembelajaran


Pert
Materi Pokok/ Sub Pokok Pembahasan Metode Pengajar
ke
1 1. Konsep dasar asuhan pada neonates, bayi, balita CTJ
dan anak pra sekolah; Diskusi
a. angka kematian bayi (WHO dan Indonesia) Penugasan
b. konsep neonatal (0-28 hari)
2. Asuhan bayi baru lahir normal;
a. Pengertian BBL normal
b. tanda-tanda BBL normal
c. kebutuhan BBL
- membersihkan jalan napas
- memotong tali pusat
- mengeringkan tubuh bayi -bonding
attachment
- inisiasi din pemberian vit k, zalf mata,
identitas
- rawat gabung
2 3. Adaptasi fisiologi neonates terhadap kehidupan CTJ
di luar uterus; Diskusi
a. System pernafasan Penugasan
b. System kardiovaskuler (peredaran darah)
c. System termoregulasi
d. System metabolic
e. System gastrointestinal
f. System immunitas
3 4. Asuhan bayi baru lahir bermasalah CTJ
a. Pengertian bayi baru lahir bermasalah Diskusi
b. Masalah yang sering ditemukan pada BBL Penugasan
- gangguan pernafasan (asfiksia)
- tidak bernapas
- hipotermi
- hipoglikemi
c. Prosedur penanganan BBL asfiksia

6
(resusitasi)
- persiapan alat dan lingkungan -langkah-
langkah resusitasi
4 5. Asuhan neonates resiko tinggi CTJ
a. Pengertian resiko tinggi Diskusi
b. Kelompok neonatus resiko tinggi -berat Penugasan
badan lahir rendah (BBLR)
- gangguan pernafasan (asfiksia)
- kejang-kejang (tetanus neonatorum)
- ikterus neonatorum
- bayi lahir dari ibu HIV/AIDS, TBC (+) -
makrosomial (BB>4kg)
c. Kebutuhan neonatus dengan resiko tinggi
5 6. Asuhan neonates usia 2-28 hari CTJ
a. Usia 2-6 hari (lepas tali pusat) Diskusi
- pemeriksaan fisik Penugasan
- penampilan dan perilaku bayi
- perawatan tali pusat
- nutrisi/ minum (ASI EKSKLUSIF)
- BAB dan BAK
- tidur
- Keamanan
- Kebersihan kulit
- pemberian imunisasi HBO
- tanda-tanda bahaya
- pendidikan kesehatan pada ibu dan
keluarga
b. Minggu ke 2-6
- Kebutuhan nutrisi
- Penambahan berat badan
6 7. Asuhan neonatal dengan jejas persalinan CTJ
a. Caput sucsedeneum Diskusi
b. Chepal haematom Penugasan
c. Trauma flexus brachialis
d. Fraktur klavikula dan humerus
7 8. Asuhan neonates dengan kelainan bawaan CTJ
a. Labio skizis dan labio palato skizis Diskusi
b. Atresia oesophagus Penugasan
c. Atresia duodeni
d. Atresia rekti
e. Encefalokel
f. Meningokel
g. Hidrokel
h. Fimosis
i. Hidrosepalus j'. Hirschprung
k. Obstruksi billiaris

7
l. Hernia diafragmatika
m. Kelainan metabolic dan endokrin
UTS
8. 9. Asuhan pada neonates dan bayi dengan penyakit CTJ
a. Muntah dan gumoh Diskusi
b. Bercak mongol Penugasan
c. Hemangioma
d. Diaper rush
e. Seborrhea
f. Diare
g. Obstipasi
h. Bisulan
i. Milliariasis
j. Infeksi
k. Meninggal mendadak
9. 10. Pertumbuhan dan perkembangan pada neonates, CTJ
bayi, balita dan anak pra sekolah Diskusi
a. Pengertian pertumbuhan & perkembangan Penugasan
b. Tahap-tahap pertumbuhan & perkembangan
c. Pemantauan pertumbuhan & perkembangan
anak dengan;
- Pengukuran TB, BB, LL, LD
- DDST
10. 11. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan CTJ
dan perkembangan anak Diskusi
- Ekonomi keluarga (nutrisi/gizi) Penugasan i
- Penyakit
- Genetik
- Lingkungan
- Lain-lain
12. Melakukan stimulasi pertumbuhan dan
perkembangan secara berkala pada neonates,
bayi, balita dan anak pra sekolah;
a. Pengertian stimulasi
b. Tujuan stimulasi
c. Tahap-tahap stimulasi
d. Macam-macam stimulasi
- Komunikasi
- Permainan
- Teman sebaya
11. 13. Mengidentifikasi gangguan pertumbuhan dan CTJ
perkembangan pada neonates, bayi, balita dan Diskusi
anak pra sekolah meliputi pengertian, gejala dan Penugasan
penanganan dari;
a. Obesitas
b. Autism

8
c. Debiell
d. Embisiel
e. Kuarshiorkor
f. Marasmus
12. 14. Asuhan pada bayi, balita dan anak pra sekolah CTJ
dengan Diskusi
a. keracunan Penugasan
b. luka bakar
c. tenggelam
d. kecelakaan
15. Memberikan pendidikan kesehatan pada orang
tua atau pengasuh tentang menstimulasi
pertumbuhan dan perkembangan neonatus, bayi,
balita dan anak pra sekolah sesuai usia dengan
cara;
a. berkomunikasi
b. bermain
c. bersosialisasi (teman sebaya)
13. 16. Melaksanakan pemberian imunisasi pada CTJ
neonatus dan bayi Diskusi
a. definisi imunisasi Penugasan
b. tujuan pemberian imunisasi
c. macam-macam imunisasi
d. imunisasi dasar
e. imunisasi ulang
f. jadwal pemberian imunisasi
14. 17. Melakukan kolaborasi/rujukan dengan cepat dan CTJ
tepat sesuai dengan keadaan neonatus, bayi, Diskusi
balita dan anak pra sekolah; Penugasan
a. jenis rujukan
b. tingkatan atau jenjang rujukan
c. mekanisme atau alur rujukan
18. Mendokumentasikan asuhan dengan SOAP
UAS

9
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Pokok Bahasan : Askeb KB


Sub Pokok bahasan : Hormonal (KB Suntik)
SKS : 3 SKS
Sasaran : Mahasiswa
Semester :
Waktu : 45 menit

A. Tujuan
Tujuan instruksional umum (TIU)
Untuk mengetahui praktek pembinaan akseptor khususnya KB suntik
Tujuan instruksional khusus (TIK)
1. Mahasiswa mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan KB suntik
2. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis KB suntik
3. Mahasiswa mampu menjelaskan cara kerja KB suntik
4. Mahasiswa mampu menjelaskan cara pemberian KB suntik
5. Mahasiswa mampu menjelaskan keuntungan dan kerugian dari Kb
suntik
6. Mahasiswa mampu menjelaskan indikasi dan kontra indikasi dari KB
suntik.
7. Mahasiswa mampu menjelaskan Konsep KB suntik

B. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Praktik
4. Diskusi

C. Materi
Terlampir

10
D. Media/alat
1. leaflet
2. Leptop

E. Langkah-Langkah Kegiatan
Tahap Waktu Kegiatan Media Media/
alat
Pembukaan 5 menit
1. Mengucapkan salam Leaflet,
2. Perkenalan LCD
3. Penyampaian maksud dan
tujuan pendidikan
kesehatan
Pelaksanaan 30 menit 1. Menjelaskan pengertian - LCD Leaflet,
KB Suntik. - Leptop LCD
2. Menjelaskan jenis-jenis
KB Suntik.
3. Menjelaskan cara kerja
KB Suntik
4. Menjelaskan cara
pemberian KB Suntik.
5. Menjelaskan kekurangan
dan kelebihan dari KB
Suntik.
6. Menjelaskan indikasi dan
kontraindikasi dari KB
Suntik
Penutup 10 menit 1. Evaluasi Leaflet,
2. Mengucapkan terima LCD
kasih
TOTAL 45 menit

F. Evaluasi
Standar hasil: tertulis pada akhir kegiatan mahasiswa

11
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Pokok Bahasan : Askeb KB


Sub Pokok Bahasan : Hormonal Suntik
SKS : 3 SKS
Sasaran : Mahasiswa
Semester :2
Waktu : 35 menit
Dosen : Agustina

B. Standar kompetensi
Dengan mata kuliah ini mahasiswa mampu melaksanakan Askeb KB dan
memahami KB Hormonal Suntik

C. Kompetensi Dasar
Pada akhir perkuliahan mahasiswa mampu memahami tentang KB Hormonal
Suntik

D. Indikator
1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi KB Hormonal Suntik
2. Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme kerja KB Hormonal Suntik
3. Mahasiswa mampu menjelaskan efektifitas KB Hormonal Suntik
4. Mahasiswa mampu menjelaskan keuntungan dan kerugian KB Hormonal
Suntik
5. Mahasiswa mampu menjelaskan indikasi dan kontraindikasi KB Hormonal
Suntik
6. Mahasiswa mampu menjelaskan waktu mulai menggunakan KB Hormonal
Suntik

12
E. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Mahasiswa mampu memahami
pemberian KB Suntik
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti pembelajaran ini, orang tua diharapkan:
a. Mahasiswa mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan KB suntik
b. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis KB suntik
c. Mahasiswa mampu menjelaskan cara kerja KB suntik
d. Mahasiswa mampu menjelaskan cara pemberian KB suntik
e. Mahasiswa mampu menjelaskan keuntungan dan kerugian dari Kb
suntik
f. Mahasiswa mampu menjelaskan indikasi dan kontra indikasi dari KB
suntik.
g. Mahasiswa mampu menjelaskan Konsep KB suntik

F. Materi
2. Pengertian KB suntik
3. jenis-jenis KB suntik
4. cara kerja KB suntik
5. cara pemberian KB suntik
6. keuntungan dan kerugian dari Kb suntik
7. indikasi dan kontra indikasi dari KB suntik.

G. Metode
5. Ceramah
6. Tanya jawab
7. Praktik
8. Diskusi

13
H. Media/alat
1. LCD
2. Leptop

I. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan
No. Tahap Waktu Media
Mahasiswa Sasaran
1. Pembukaan 5 menit 1. Memberi salam Menjawab lisan
2. Menjelaskan salam
TIU dan TIK
2. Pelaksanaan 10 menit 1. Pengertian KB Memperhatikan
suntik
2. Jenis-jenis KB
suntik
3. Cara kerja KB
suntik
4. Cara pemberian
KB suntik
5. Keuntungan dan
kerugian dari Kb
suntik
6. Indikasi dan
kontra indikasi
dari KB suntik.
3. Penutup 10 menit 1. Memberi 1. Memberikan lisan
kesempatan pertanyaan
bertanya 2. Menjawab
2. Memberikan pertanyaan
evaluasi dengan 3. Menjawab
memberikan salam
pertanyaan
3. Menutup
dengan
menyampaikan
salam

J. Evaluasi
Standar hasil: tertulis pada akhir kegiatan mahasiswa

14
K. Pustaka
1. Abdul Bari dkk. (2002). Buku Panduan Praktis Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta, YBPSP.
2. Staf Pengajar IKA FKUI. (1995). Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak.
Vol. 3. Jakarta. FKUI.
3. Suzzane, Brenda. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Vol 2.
Jakarta. EGC.

15
LAMPIRAN MATERI
KB HORMONAL (SUNTIK)

A. Pengertian
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan
dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan
ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif,
pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman.Sebelum
disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan
kecocokannya.
Kotrasepsi suntik adalah alat kontasepsi yang disuntikan ke dalam
tubuh dalam jangka waktu tertentu, kemudian masuk ke dalam pembuluh
darah diserap sedikit demi sedikit oleh tubuh yang berguna untuk mencegah
timbulnya kehamilan. Kontrasepsi suntik digunakan adalah noretisteron
Enentat, Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA), cyclofem.salah satu
kontrasepsi modern yang sering digunakan DMPA yang berisi depro
medroksi progerteron asetat sebanyak 150 mg dengan guna 3 bulan.

B. Jenis KB Suntik
1. Suntikan 1 bulan / Kombinasi : contoh : cyclovema.
a. Kandungan
Suntikan kombinasi mengandung hormon esterogen dan progesteron,
yang diberikansatu bulan sekali. jenis suntikan kombinasi ini terdiri
dari 25 mg DepoMedroksiprogesteron Asetat dan 5 mg Estrogen
Sipionat yang diberikan injeksi I.Msebulan sekali (Cyclovem).
b. Cara kerja
Pemberian hormon progestin akan menyebabkan pengentalan mukus
servikssehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma. Hormon
tersebut jugamencegah pematangan dan pelepasan sel telur.
Endometrium menjadi tipis dan atrofidengan berkurangnya aktifitas
kelenjar. Selain itu akan merangsang timbulnya haidsetiap bulan.

16
c. Efektifitas
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara, macam-macam
suntikan tersebuttelah dibuktikan sangat baik, dengan angka kegagalan
kurang dari 0,1 % per 100wanita selama tahun pertama penggunaan.
d. Keuntungan & Kerugian
1) Keuntungan kb suntik 1 bulan
a) Sangat efektif (99,6%)
b) Risiko kesehatan kecil
c) Tidak berpengaruh terhadap hubungan suami isteri
d) Periksa dalam tidak dibutuhkan pada saat pemeriksaan awal
e) Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
f) Tidak mempengaruhi pemberian ASI, kecuali suntikan
Cyclofem
g) Reaksi suntik sangat cepat (<24 jam)
h) Dapat digunakan oleh wanita tua (>35 tahun), kecuali Cyclofem
i) Mencegah kehamilan ektopik
j) Jangka panjang
2) Sangat efektif walaupun klien terlambat suntik 1 minggu dari
jadwal yangtelah ditentukan
k) Sangat berguna untuk klien yang tidak ingin hamil lagi, tetapi
belum bersediauntuk mengikuti sterilisasi (tubektomi).
3) Kerugian KB suntik 1 bulan
a) Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah
penghentianpemakaian.
b) Harus kembali ke sarana pelayanan.
c) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan
berikutnya.
d) Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
e) Dapat menyebabkan ketidakteraturan masalah haid.
f) Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan penyakit
menular seksual,hepatitis B, atau infeksi HIV.

17
g) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti
ini akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga.
h) Efektivitas berkurang bila digunakan bersamaaan dengan obat-
obat epilepsidan obat tuberklosis.
i) Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan
jantung, stroke,bekuan darah pada paru atau otak, dan
kemungkinan timbulnya tumor hati.
j) Kemungkinan terlambat pemulihan kesuburan setelah
penghentianpemakaian.
4) Indikasi & kontraindikasi
1) Indikasi KB suntik 1 bulan
a) Klien menghendaki pemakaian kontrasepsi jangka panjang
atau telahmempunyai cukup anak sesuai keinginan tetapi
belum ingin, belum siap ataubelum bisa ikut tubektomi saat
ini
b) Klien menghendaki pemakaian kontrasepsi yang tidak perlu
dipakai setiaphari atau setiap bersenggama
c) Klien tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung
esterogen, ataukalau meminumnya maka akan timbul
gejala-gejala komplikasi pemakaianesterogen
d) Klien sedang menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang
sesuai
e) Usia reproduksi
f) Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak
g) Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektivitas yang
tinggi
h) Menyusui ASI pascapersalinan lebih dari 6 bulan
i) Pascapersalinan dan tidak menyusui
j) Anemia
k) Nyeri haid hebat
l) Haid teratur

18
m) Riwayat kehamilan ektopik
n) Sering menggunakan pil kontrasepsi
2) Kontraindikasi KB suntik 1 bulan
a) Hamil atau diduga hamil
b) Menyusui di bawah 6 minggu pascapersalinan
c) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
d) Penyakit hati akut
e) Usia lebih dari 35 tahun yang merokok
f) Riwayat penyakit jantung, stroke, atau dengan tekanan
darah tinggi (lebihdari 180/110 mmHg)
g) Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala
atau migraine
h) Keganasan payudara
5) Waktu pemberian
a) Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus
haid. Tidak diperlukan kontrasepsi tambahan
b) Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke-7 siklus haid,
klien tidak bolehmelakukan hubungan seksual selama 7 hari
atau menggunakan kontrasepsi lainuntuk 7 hari.
c) Bila klien tidak haid, suntikan pertama dapat diberikan setiap
saat, asal sajadapat dipastikan ibu tersebut tidak hamil.
d) Bila klien pascapersalinan 6 bulan, menyusui, serta belum haid,
suntikanpertama dapat diberikan, asal saja dapat dipastikan
tidak hamil
e) Bila pascapersalinan lebih dari 6 bulan, menyusui, serta telah
mendapat haid,maka suntikan pertama diberikan, asal saja
dipastikan tidak hamil.
f) Bila pascapersalinan kurang dari 6 bulan dan menyusui, jangan
beri suntikankombinasi.
g) Bila pascapersalinan 3 minggu, dan tidak menyusui, suntikan
kombinasi dapatdiberi.

19
h) Ibu yang sedang menggunakan kontrasepsi hormonal yang lain
dan inginmenggantinya dengan kontrasepsi hormonal
kombinasi. Selama ibu tersebut
i) menggunakan kontrasepsi sebelumnya secara benar, suntikan
kombinasi dapatdiberikan tanpa perlu menunggu haid
j) Bila kontrasepsi sebelumnya juga kontrasepsi hormonal, dan ibu
tersebut inginmenggantinya dengan suntikan kombinasi, maka
suntikan kombinasi tersebutdapat diberikan sesuai jadwal
kontrasepsi sebelumnya
e. Manfaat kesehatan
1) Menurunnya jumlah darah haid setiap bulan, menurunkan nyeri
perut
2) Mengurangi kemungkinan penyakit kurang darah akibat
kekurangan zat besi.
3) Mengurangi tanda atau gejala sindroma haid
4) Dapat melindungi kemungkinan penyakit radang panggul dan
kanker indungtelur karena progestin menyebabkan mukus serviks
menebal, sehinggamemepersulit penularan infeksi dari liang
senggama atau serviks untuk mencapai saluran telur (penekanan
ovulasi akan menyebabkan berkurangnyastimulasi dari sel epitel
ovarium).
5) Mencegah terjadinya kanker endomertrium
6) Dapat digunakan pada wanita yang mempunyai penyakit darah
sickle cellanemia
7) Dapat meningkatkan jumlah ASI pada ibu yang menyusui.

20
Gambar KB suntik 1 bulan

2. Suntikan/3 bulan : contoh : Depo provera, Depogeston


a. Kandungan
Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA), mengandung
150mg DMPA yangdiberikan tiap 3 bulan dengan cara disuntik Intro
Muskuler (di daerah bokong). Depoprovera atau depo metroxy
progesterone asetat adalah satu sintesa progestin yangmempunyai efek
seperti progesterone asli dari tubuh wanita. Obat ini dicoba pada
tahun1958 untuk mengobati abortus habitualis dan endometriosis
ternyata pada pengobatanabortus habitualis seringkali terjadi
kemandulan setelah kehamilan berakhir. Depoprovera sebagai obat
kontrasepsi suntikan ternyata cukup manjur dan aman dalampelayanan
keluarga berencana. Anggapan bahwa depo provera dapat
menimbulkankanker pada leher rahim atau payudara pada wanita yang
mempergunakannya, belumdidapat bukti-bukti yang cukup tegas,
bahkan sebaliknya.
Depo Nonsterat Enontat (Depo Nonsterat) yang mengandung 200mg
noratin dionanontat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik
intra muskuler. Norigest adanahobat yang disuntikkan (secara Depot).
1 ampul Norigest berisi 200 mg Norethindoreenenthate dalam larutan
minyak. Larutannya merupakan campuran benzyl benzoate dancastor
oil dalam perbandingan 4:6. Efek kontrasepsinya terutama mencegah

21
masuknyasperma melalui lender cervix. Sesudah pengobatan
dihentikan, keadaan fertilitasbiasanya kembali dalam waktu beberapa
minggu. Karena pada beberapa kasus mungkinakan terjadi
perdarahan-perdarahan yang atypis, maka perlu diberitahukan
terlebihdahulu kepada setiap calon akseptor akan kemungkinan hal
ini.
b. Cara kerja
1) Mencegah ovulasi
2) Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan
penetrasi sperma
3) Menjadikan selaput lendir rahim tipis
4) Menghambat pengangkutan gamet oleh tuba
c. Efektifitas
Kontrasepsi suntik progestin memiliki efektivitas yang sangat
tinggi, dengan 0,3kehamilan per 100 perempuan per tahun, asal
penyuntikan dilakukan sesuai jadwaldan secara teratur.
d. Keuntungan & kerugian
1) Keuntungan KB suntik 3 bulan
a) Sangat efektif
b) Pencegahan kehamilan jangka panjang
c) Tidak berpengaruh terhadap hubungan seksual
d) Tidak mengandung esterogen sehingga tidak berdampak serius
terhadappenyakit jantung, dan gangguan pembekuan darah
e) Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
f) Sedikit efek samping
g) Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
h) Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun
sampaiperimenopause
i) Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan
ektopik
j) Menurunkan kajadian penyakit jinak payudara

22
k) Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul
l) Menurunkan krisis anemia bulan sabit
2) Kerugian KB suntik 3 bulan
a) Sering ditemukan gangguan haid
b) Siklus haid yang memendek atau memanjang
c) Perdarahan yang banayk atau sedikit
d) Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak
e) Tidak haid sama sekali
f) Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan
kesehatan
g) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan
berikutnya
h) Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
i) Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi
menular seksual,hepatitis B, atau infeksi virus HIV
j) Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian
pemakaian
k) Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadinya
kerusakan ataukelainan pada organ genitalia, melainkan karena
belum habisnya pelepasanobat suntikan dari deponya.
e. Indikasi & kontraindikasia
1) Indikasi KB suntik 3 bulan
a) Usia reproduksi
b) Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan memiliki
efektivitas tinggi
c) Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
d) Setelah melahirkan dan tidak menyusui
e) Setelah abortus atau keguguran
f) Perokok
g) Tekanan darah kurang dari 180/110 mmHg, dengan masalah
gangguan pembekuan darah atau anemia

23
h) Menggunakan obat untuk epilepsi atau obat tuberklosis
i) Tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang mengandung
esterogen
j) Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
k) Mendekati usia menopause
2) Kontraindikasi KB suntik 3 bulan
a) Hamil atau dicurgai hamil
b) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
c) Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid
d) Menderita kanker payudara
e) Diabetes melitus
f. Waktu pemberian
1) Setelah melahirkan : 6 minggu pasca salin
2) Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari
setelahkeguguran (asal ibu belum hamil lagi)
3) Dalam masa haid : Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid2.
4) Lokasi penyuntikan IM sampai daerah glutus
5) Daerah bokong/pantat
6) Daerah otot lengan atas
Cara penyimpananDisimpan dalam suhu 20-25°C2.5

Contoh gambar kb suntik 3 bulan


g. Cara penggunaan
1) Kontrasepsi suntik DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara
disuntik intromuskuler dalam di daerah pantat. Apabila suntik
diberikan setiap 90 hari pemberian kontrasepsisuntikannonsterat

24
untuk 3 injeksi berikutnya diberikan setiap 8 minggu mulai
denganinjeksi kelimadiberikan setiap 12 minggu.
2) Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alkohol yang
dibasahi oleh etil atauiso propil alkohol 60-90% biarkan kulit
kering sebelum disuntik
3) Kocok dengan baik dan hindarkan terjadinya gelembung-
gelembung udara, kontrasepsitidak perlu di dinginkan. Bila
terdapat endapan putih pada dasar vial,
upayakanmenghilangkannyadengan cara menghangatkannya.
h. Peringatan bagi akseptor
1) Setiap terlambat haid harus dipikirkan adanya kemungkinan
kehamilan.
2) Nyeri abdomen bawah yang berat, kemungkinan gejala kehamilan
ektopik tergantung.
3) Timbulnya abses atau perdarahan tempat injeksi.
4) Sakit kepala, migrain, sakit kepala berulang yang berat/kaburnya
penglihatan.
5) Peredarahan berat yang 2x lebih panjang dari masa haid atau 2 kali
lebih banyak dalamwaktu1 periode masa haid

25
JOB SHEET

PROGRAM STUDI : D IV KEBIDANAN


MATA KULIAH : Askeb KB
MATERI : Hormonal KB Suntik

OBJEKTIF PERILAKU MAHASISWA


Mahasiswa dapat :
1. Mempersiapkan alat dan bahan untuk KB Suntik.
2. Melaksanakan prosedur dan langkah-langkah suntik.

PETUNJUK
1. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan
2. Baca dan pelajari lembar kerja / job sheet yang sudah disediakan
3. Ikuti petunjuk instruktur
4. Laporkan hasil kerja setelah selesai melakukan latihan

KESELAMATAN KERJA
1. Pusatkan perhatian dan konsentrasi pada prosedur tindakan
2. Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan teknik septik dan aseptik dalam melakukan prosedur

Langkah-langkah Ilustrasi/Gambar
Pembukaan
Memberi salam

26
Menanyakan keperluan dan maksud
tujuan berkunjung

Menjelaskan macam-macam KB

Menjelaskan KB Hormonal Suntik

Menjelaskan KB yang akan di pakai ibu

Memberikan pelayanan KB hormonal


suntik

27
Menjelaskan kunjungan ulang

Langkah I
1.Siapkan obat, spuit dan kapas
desinfektan.

Key point :
Paastikan obat tidak kadaluarsa, spuit
steril dan kapas alcohol 75%.

2.Siapkan tempat sampah.

Key point :
Siapkan tempat sampah basah dan
kering, tempat spuit dan jarum.

Langkah II
1. Tanyakan kembali kepada ibu
Key point:
apakah sudah benar-benar yakin
untuk melakukan KB suntik dan
apakah sudah mendapat

28
persetujuan dari suami. Perhatikan
respon pasien.

2. Timbang berat badan dan ukur


tekanan darah.
Key point:
Bila tekanan darah diatas 140/90
mmHg jangan dilakukan
penyuntikan.

3. Cuci tangan
Key Point:
menggunakan air mengalir dengan
manggunakan teknik 6 langkah.
4. Kocok dan buka tutup vial dengan
steril.
Key Point:
Pastikan obat tercampur rata dan
tidak ada endapan atau
gumpalan.

1. Buka bungkus spuit.


Key Point:
Peganglah hanya didasar jarum
dan bagian luar pipa suntik.

2. Masukkan obat kedalam spuit.


Key Point:
Gunakan jarum yang sama untuk
menghisap obat dan untuk
menyuntikkan pada klien
gunakan jarum baru/steril..

3. Keluarkan udara yang ada pada


spuit.
Key Point:
Pastikan posisi benar-benar

29
vertikal dan tidak ada gelembung
udara.

Langkah III
1. Persiapan klien
 Atur posisi klien
Key Point:
Jaga privacy klien dan tempatkan agar klien
merasa nyaman.

2. Desinfektan daerah suntikan.


Key Point:
Gunakan kapas alcohol dengan
gerakan memutar dari dalam
kearah luar.

3. Teknik penyuntikan
 Tusukkan jarum dengan arah 90
kedalam otot sedalam ¾
panjang jarum.
Key Point:
Pastikan lokasi suntik tepat
yaitu 1/3 bagian atas dari SIAS
ke tulang coxigeus.

 Lakukan aspirasi dengan


menarik penghisap spuit. Key
Point:
pastikan tidak ada darah yang
terhisap keluar, jika ada darah
yang masuk kedalam spuit
tarik keluar jarum dan
masukkan ke dalam bagian
otot didekatnya yang telah
dibersihkan.

30
 Masukkan obat perlahan-lahan
dan cabut jarum suntik.
Key Point:
Jangan memijat daerah
suntikan, berikan penjelasan
pada ibu obat akan terlalu
cepat diserap.

1. Pasca penyuntikan
 Bereskan alat.
 Buang alat suntik dan vial obat
dengan benar.
Key Point:
Jangan menutup kembali
jarum (hindari jari tertusuk
jarum) kemudian buang
ketempat sampah yang tersedia.

 Cuci tangan
Key Point:
menggunakan air mengalir
dengan manggunakan teknik 6
langkah.

Langkah IV
1. Rencanakan tanggal kembali
penyuntikan ulang 3 bulan
kemudian.
Key Point:
Apabila klien datang kembali
dalam waktu lebih dari 3 bulan
maka petugas kesehatan harus
dapat menyingkirkan dulu
kemungkinan hamil sebelum
memberikan suntikan
berikutnya.

31
2. Jelaskan pada ibu perubahan
fisiologis.
Key Point:
Bila terdapat tidak haid,
perdarahan berupa bercak, mual,
pusing, dll ini adalah hal yang
fisiologis dan bila ada keluhan
hebat segera datang kepetugas
kesehatan

32
DAFTAR TILIK
KB HORMONAL (SUNTIK)

T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi


yang sedang dihadapi.

PENUNTUN BELAJAR
MEMBERIKAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN METODA
SUNTIK
SKOR
NO LANGKAH / TUGAS
0 1 2
1. Menyiapkan alat-alat di dekat klien
Siapkanlah alat-alat dan bahan-bahan secara
ergonomis
2. Menjelaskan kepada klien mengenai prosedur yang akan
dilakukan
Bila klien mengetahui dengan jelas mengenai
prosedur/tindakan yang akan dilakukan maka ia
biasanya lebih mudah diajak untuk bekerjasama
3. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air
mengalir lalu mengeringkannya
Untuk pencegahan infeksi sebelum melaksanakan
tindakan
Lepaskan semua perhiasan dari lengan dan tangan
4. Ambil spuit isi dengan obat yang akan disuntikkan
a. Buka dan buang tutup kaleng pada vial yang menutupi
karet, apus karet yang ada pada atas vial
b. Buka bungkus spuit
c. Jika jarum suntik terpisah gabungkan jarum dengan
pipa suntik
d. Balikkan vial dengan mulut ke bawah, masukkan
cairan suntik ke dalam spuit, masukkan semua obat ke
dalam spuit jangan ada
e. Jika spuit sudah terisi semua, keluarkan udara dari
pipa suntik, jangan sampai terdapat udara dalam pipa
spuit pada saat penyuntikan
5. Atur posisi klien untuk penyuntikan obat, klien bisa
duduk atau berbaring
6. Bersihkan tempat yang akan disuntik dengan kapas
alkohol atau air steril
7. Suntikkan jarum di daerah penyuntikan dengan arah
tegak lurus hingga mencapai daerah otot. Apabila daerha
penyuntikan terlalu dangkal maka penyerapan obat akan
lambat dan tidak bekerja segera dan efektif

33
8. Sebelum penyuntikan obat, perlahan-lahan tarik sedikit
pompa, bila ada darah masuk ke dalam pipa suntik, tarik
keluar jarum dan suntikkan di tempat lain/bagian otot di
dekatnya
9. Lakukan kembali aspirasi, apabila tidak terdapat darah,
masukkan obat secara perlahan-lahan
10. Angkat keluar jarum suntik dan bersihkan kulit sekali
lagi dengan kapas alkohol atau air steril
11. Membuang spuit yang telah dipakai ke tempat sampah
khusus
12. Mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, lalu
mengeringkannya
13. Menulis di buku catatan mengenai tindakan yang telah
dilakukan dan merencanakan tanggal penyuntikan
berikutnya

Keterangan :
0 : Tidak dikerjakan
1 : Mampu menyelesaikan prosedur
2 : Mahir

Total seluruhnya
Nilai Akhir = x 100 =
26

Nilai Batas Lulus = 71

Bengkulu, November 2018


Pembimbing Praktik

………………………………..

34

Anda mungkin juga menyukai