Anda di halaman 1dari 15

ASKEB NEONATUS DAN BBL

“MENGGUNAKAN DENVER DEVELOPMENT SCREENING TEST

(DDST)”

DOSEN : IBU SRI RESTU., S.Kep., Ns., M.sc

KELOMPOK 7

RENDRI AUDISTIKA

RAHMATIA A. YANDA

MIFTHUL JANAH

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES PALU

2018-2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun haturkan kehadirat Tuhan yan Maha Esa. Karena atas

rahmat dan hidayah-Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas

‘’Askeb Neonatus Dan Menyusui’’yang membahas tentang ‘’ Menggunakan

Denver Development Screening Test (DDST) ‘’ tugas ini disusun untuk memenuhi

tugas mata kuliah Askeb Persalinan &BBL.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Sri Restu Dan teman-teman

yang turut membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Dalam usaha

penyusunan makalah kami ini, sekiranya masih banyak kekurangan dan masih

jauh dari kesempurnaanya, oleh karena itu kritik dan saran dari dosen dan teman-

teman sangat kami butuhkan demi penyempurnaan makalah kami ini. Kami

sebagai penyusun berharap, makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi siapa

saja yang membaca dan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk

pembelajaran. Akhir kata dari kami penyusun ucapkan terima kasih .

Mamboro, September 2018

Penyusun
DFATAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Neonatus dan Bayi

B. Perubahan Berat Badan dan Tinggi Badan

C. Cara Menggunakan DDST (Denver Developmental Screening Test)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Neonatus adalah bayi baru lahir sampai usia 28 hari (0-28 hari). Periode

neonatal adalah periode yang paling rentan untukn bayi yang sedang

menyempurnakan penyesuaian fisiologis yang dibutuhkan pada kehidupan

ekstrauterin. Tingkat morbiditas dan mortalitas neonatus yang tinggi

membuktikan kerentanan hidup selama periode ini. Transisi kehidupan bayi

dari intrauterin ke ekstrauterin memerlukan banyak perubahn biokomia dan

fisiologis. Banyak masalah pada bayi baru lahir yang berhubungan dengan

kegagalan penyesuaian yang disebabkan asfiksia. Prematuritas, kelainan

kongenital yang serius, infeksi penyakit, atau pengaruh dari persalinan.

Masalah pada neonatus biasanya timbul sebagai akibat yang spesifik

terjadi pada masa perinatal. Tidak hanya merupakan penyebab kematian

tetapi penyebab kecatatan. Masalah ini timbul sebagai akibat dari buruknya

kesehatan ibu, perawatan kehamilan yang kurang memadai, manejemen

persalinan yang tidak tepat dan bersih, dan kurangnya perawatan bayi baru

lahir.

DDST adalah metode pengkajian yang digunakan secara luas untuk

menilai kemajuan perkembangan anak usia 0-6 tahun. Tes ini bukan tes

diagnistik atau tes IQ, melainkan digunakan untuk menilai perkembangan

anak. DDST digunakan untuk mendeteksi adanya masalah dalam

perkembangan anak yang berat dan sebagai metode cepat untuk


mengidentifikasi anak yang memerlukan evaluasi lebih lanjut (Astuti, et al.,

2014)

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian dari neonatus dan bayi ?

2. Bagimana perubahan berat badan dan tinggi badan pada bayi ?

3. Bagaimana cara menggunakan DDST (Denver Developmental Screening

Test) ?

C. Tujuan

1. Dapat mengetahui bagaimana pengertian dari neonatus dan bayi

2. Dapat mengetahui perubahan berat badan dan tinggi badan pada bayi

3. Dapat mengetahui cara menggunakan DDST pada bayi dan anak balita
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Neonatus Dan Bayi

1. Neonatus

Neonatus adalah bayi baru lahir sampai usia 28 hari (0-28 hari).

Periode neonatal adalah periode yang paling rentan untukn bayi yang

sedang menyempurnakan penyesuaian fisiologis yang dibutuhkan pada

kehidupan ekstrauterin. Tingkat morbiditas dan mortalitas neonatus yang

tinggi membuktikan kerentanan hidup selama periode ini. Transisi

kehidupan bayi dari intrauterin ke ekstrauterin memerlukan banyak

perubahn biokomia dan fisiologis. Banyak masalah pada bayi baru lahir

yang berhubungan dengan kegagalan penyesuaian yang disebabkan

asfiksia. Prematuritas, kelainan kongenital yang serius, infeksi penyakit,

atau pengaruh dari persalinan.

Masalah pada neonatus biasanya timbul sebagai akibat yang

spesifik terjadi pada masa perinatal. Tidak hanya merupakan penyebab

kematian tetapi penyebab kecatatan. Masalah ini timbul sebagai akibat dari

buruknya kesehatan ibu, perawatan kehamilan yang kurang memadai,

manejemen persalinan yang tidak tepat dan bersih, dan kurangnya

perawatan bayi baru lahir.


2. Bayi

Bayi merupakan individu yang berusia 0-12 bulan yang ditandai

dengan pertumbuhan dan perkembangan yang cepat disertai dengan

perubahan dalam kebutuhan zat gizi (wong, 2003).

Menurut soetjiningsih (2004) bayi adalah usia 0 bulan hingga satu tahun.

Dengan pembagian sebagai berikut

a. Masa neonatal yaitu usia 0-28 hari.

 Masa neonatal dini yaitu usia 0-7 hari

 Masa neonatal lanjut yaitu usia 8-28 hari

b. Masa pasca neonatal yaitu usia 29 hari -1 tahun.

B. Perubahan Berat Badan Dan Tinggi Badan Bayi

1. Perubahan berat badan

Saat lahir, rata-rata berat badan bayi di Indonesia sekitar 3.000

gram.Setelah lahir, berat badan akan menurun karena bayi kekurangan

cairan tubuh melalui defekasi, berkemih, proses pernafasan, dan melalui

kulit serta jumlah asupan cairan yang sdikit. Setelah 10-14 hari pertama

kelahiran bayi, berat badan akan meningkat kembali dan mencapai berat

badanl ahir, kemudian meningkat kembali pada bulan-bulan berikutnya.

Pertumbuhan berat badan bayi yang cepat terjadi sampai usia 2 tahun,

kemudian secara bertahap menjadi konstan. Pertumbuhan berat badan

bayi laki-laki relative berbeda (Astuti, et al., 2011).


2. Perubahan tinggi badan

Saat lahir, rata-rata panjang badan bayi di Indonesia sekitar 48 cm,

kemudian akan mengalami pertambahan :

a. Pada tahun pertama, tinggi badan bertambah dengan sangat cepat.

b. Pada tiga tahun pubertas (12-16 tahun), perubahan tinggi badan terjadi

sanga tlambat,

c. Pada saat pubetas, perubahan tinggi badan berlangsung cepat kembali,

dan

d. Setelah pubertas, pertumbuhan tinggi badan secara bertahap turun,

kemudian berhenti pada usia sekitar 18 tahun.

Pertumbuhan tinggi badan pada anak laki-laki dan perempuan

relative berbeda. Factor genetic dan gizi juga memengaruhi pertumbuhan

tinggi badan pada anak.

C. Penggunaan DDST (Denver Developmental Screening Test)

DDST adalah metode pengkajian yang digunakan secara luas untuk

menilai kemajuan perkembangan anak usia 0-6 tahun. Tes ini bukan tes

diagnistik atau tes IQ, melainkan digunakan untuk menilai perkembangan

anak. DDST digunakan untuk mendeteksi adanya masalah dalam

perkembangan anak yang berat dan sebagai metode cepat untuk

mengidentifikasi anak yang memerlukan evaluasi lebih lanjut (Astuti, et al.,

2014).
Kriteria penggunaan DDST adalah “Normal”, “Tersangka”, dan “Tidak

dapat diuji”. DDST terdiriatas 125 item tugas perkembangan yang sesuai

dengan usia anak, mulai dariusia 0-6 tahun. Item ini tersusun dalam formulir

khusus dan terbagi menjadi empat sector, yaitu sebagai berikut :

a . Sektor personal-sosial

Aspek yang berhubungan dengan penyesuaian diri di masyarakat dan


kebutuhan pribadi

b. Sector motoric halus adaptif


Aspek yang berhubungan dengan koordinasi mata-tangan, kemampuan
memainkan dan menggunakan benda-benda kecil, dan penyelesaia
nmasalah.
c. Sector bahasa
Apa yang berhubungan dengan mendengar, mengerti, dan
menggunakan bahasa
d. Sector motoric kasar
Aspek yang berhubungan dengan duduk, berjalan, dan melakukan
gerakan umum otot besar lainnya.

1. Proses DDST

Persiapan alat

Alat yang harus disiapkan dalam DDST, yaitu sebagai berikut :

a. Alat peraga benang wol, manik-manik, kubus bermacam-macam warna

permainan anak, botol susu, kertas dan pensil, “kicrik-kicrik”, bola

tenis, gelang ukuran 12 cm, dan boneka.

b. Formulir DDST.
c. Buku petunjuk untuk menjelaskan cara melakukan DDST.

Formulir DDST

Formulir DDST berupa selembar kertas yang berisi hal sebagai berikut :

a. 125 tugas perkembangan menurut usia pada halaman depan

b. Pada bagian belakang formulir DDST berisi pedoman tes untuk

beberapa item tertentu

c. Pada bagian depan formulir DDST terdapat garis horizontal teratas dan

terbawah untuk skala usia mulai dari lahir sampai usia 6 tahun.

d. Pada usia 0-25 bulan, satu garis tegak kecil adalah 1 bulan.

e. Pada usia setelah 24 bulan, satu garis tegak adalah 3 bulan.

f. Pada bagian depan formulir DDST terdapat 125 item dalam bentuk

persegi empat panjang yang ditempatkan dalam neraca usia yang

menunjukkan 25%, 50 %, 75%, dan 90% yang menyatakan presentase

keberhasilan rata-rata seluruh anak.

Menghitung usia anak

Langkah dalam menghitung usia anak, yaitu sebagai berikut.n

a. Tulis tanggal, bulan, dan tahun pada saat tes dilaksanakan.

b. Kurangi dengan cara bersusun antara tanggal, bulan, dan tahun

kelahiran anak.

c. Patokan usia anak adalah 1 bulan = 30 hari. Jika kurang dari 15 hari,

dibulatkan kebawah dan jika lebih dari 15 hari, dibulatkan ke atas.

Contoh menghitung usia anak


1994-10-5 (saat tes)

1992-5-23 (saat lahir)-

2-4-12 (usia anak 2 tahun 4 bulan)

Pelaksanaan tes

Hal yang perlu diperhatikan pada pelaksanaan tes, yaitu sebagai berikut :

a. Semua item harus diujikan sesuai prosedur.

b. Kerja sama aktif dari anak

c. Bina hubungan yang baik dengan orang tua dari anak

d. Tujuan DDST

e. Tersedia ruangan yang luas

f. Pelaksanaan penilaian

2. Cara pemberian skor DDST

Penulisan skor DDST ditempatkan pada area kotak yang berwarna putih

dekat tanda 50% dengan ketentuan sebagai berikut :

a. L =lulus/lewat (P=passed), yaitu anak dapat melakukan item dengan

baik atau orangtua/pengasuh melaporkan secara terpercaya bahwa anak

dapat menyelesaikan item tersebut (item yang bertanda L)

b. G= gagal (F=fail) yaitu anak tidak dapat melakukan item dengan baik

atau orangtua/pengasuh melaporkan secara terpercaya bahwa anak tidak

dapat menyelesaikan item tersebut (item yang bertanda L)


c. M= menolak (R=Refusal) yaitu anak menolak untuk melakukan item

tersebut. Penolakan dapat dikurangi dengan mengatakan kepada anak

tentang apa yang harus dilakukan (khusus item tanpa tanda L)

d. TAK= tidak ada kesempatan (NO= No opportunity), yaitu anak tidak

mempunyai kesempatan untuk melakukan item karena ada hambatan

(khusus item yang bertanda L)

3. Interpretasi hasil DDST

Penilaian per item

a. Penilaian item “lebih” (advance)

Nilai ini dapat diberikan jika anak dapat lulus dari item sisebelah kanan

garis usia.

b. Penilaian item “OK” atau normal

Nilai ini diberikan pada anak dengan kondisi sebagai berikut :

 Anak gagal atau menolak melakukan tugas pada item disebelah

kanan garis usia

 Anak lulus, gagal atau menolak melakukan tugas pada item di

daerah putih kotak (25%-75%).

c. Penilaian item P “peringatan” (C = Coution)

Nilai ini dapat diberikan jika anak gagal atau menolak melakukan tugas

pada item yang dilalui garis usia di daerah gelap kotak (75%-90%).

d. Penilaian item T “Terlambat” (D= Delayed)


Nilai ini dapat diberikan jika anak gagal atau menolak melakukan tugas

pada item disebelah kiri garis usia sebab tugas tersebut ditunjukkan

untuk anak yang lebih muda.

e. Penilaian item “Tidak ada kesempatan” No opportunity)

Nilai ini diberikan jika anak mendapat skor “TAK” atau “tidak ada

kesempatan” untuk mencoba.

Penilaian keseluruhan tes

Hal interprestasi untuk keseluruhan tes dikategorikan menjadi tiga, yaitu

sebagai berikut.

a. Normal

Interpretasi ini diberikan jika ada skor “terlambat” dan/atau maksimal

satu “perigatan”. Lakukan uji ulang 1-2 minggu berikutnya.

b. Tersangka

Interpresi ini diberikan jika terdapat satu atau lebih skor “terlambat”

dan dua atu lebih “peringatan”. T dan P disebabkan oleh penolakan,

bukan kegagalan. Lakukan uji ulang 1-2 minggu berikutnya. Jika hasil

tes berulang kali tersangka dan tidak dapat diuji, lakukan konsultasi

dengan seorang ahli.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Neonatus adalah bayi baru lahir sampai usia 28 hari (0-28 hari). Periode

neonatal adalah periode yang paling rentan untukn bayi yang sedang

menyempurnakan penyesuaian fisiologis yang dibutuhkan pada kehidupan

ekstrauterin. Tingkat morbiditas dan mortalitas neonatus yang tinggi

membuktikan kerentanan hidup selama periode ini. Transisi kehidupan bayi

dari intrauterin ke ekstrauterin memerlukan banyak perubahn biokomia dan

fisiologis. Banyak masalah pada bayi baru lahir yang berhubungan dengan

kegagalan penyesuaian yang disebabkan asfiksia. Prematuritas, kelainan

kongenital yang serius, infeksi penyakit, atau pengaruh dari persalinan.

Bayi merupakan individu yang berusia 0-12 bulan yang ditandai dengan

pertumbuhan dan perkembangan yang cepat disertai dengan perubahan dalam

kebutuhan zat gizi.

B. Saran

Demikian pembahasan dari makalah kami. kami berharap semoga

pembahasan dalam makalah ini yang berjudul “MENGGUNAKAN DENVER

DEVELOPMENT SCREENING TEST (DDST)” dapat membantu dan

bermanfaat bagi pembaca. Dan kami pun berharap kritik dan saran dari

pembaca untuk kesempurnaan dalam tugas kami selanjutnya. Sekian dan

terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Marie, Naomy Tando, A.SiT, M.Kes. 2016. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi,

Dan Anak Balita. Jakarta. EGC.

Sudarti, M.kes. 2014. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Dan Anak Balita.

Yogyakarta. Nuha Medika.

Perinasia (Ahli Bahasa), Resusitasi Neonatus Edisi 5 American Heart Association,

1 April 2012.

Astuti, R.E., et al. 2014. Asuhan Kebidanan Neonatus. Jakarta. PT Yapindo. Jaya

Abadi.

Patricia W, Lodewig. 2012. Asuhan Ibu Dan Bayi Baru Lahir. EGC

Anda mungkin juga menyukai