• Nyeri Akut perut adalah salah satu alasan tersering pasien datang ke
departemen emergency. Ada banyak kemungkinan yang menjadi
penyebabnya. Radiografi polos abdomen telah dianggap sebagai bagian
yang paling mendasar dari penilaian awal nyeri akut abdomen. Namun,
dengan meningkatnya ketersediaan computed tomography, ultrasound,
dan magnetic resonance imaging, peran radiografi polos abdomen
semakin dipertanyakan dan penggunaannya semakin berkurang
PENDAHULUAN
Nyeri abdomen berat dengan onset mendadak 4.1% obstruksi usus halus
yang memerlukan tatalaksana gawat darurat atau 4% kelainan ginekologi
yang disebut akut abdomen merupakan salah satu 2.9% pankreatitis
alasan utama pasien datang ke IGD. 2.9% renal kolik
2.5% ulkus peptic
Studi yang meliputi 10.682 pasien : 1.5% kanker
28% appendicitis 1.5% penyakit diverticular
9.7% kolesistitis 9% lain-lain
Teknik pencitraan modern berperan vital dalam investigasi akut abdomen dikarenakan hasil
pemeriksaan fisik dan laboratorium yang tidak spesifik. Maka terdapat konsensus bahwa pasien
harus dilakukan pemeriksaan pencitraan pada tahap awal.
Diperlukan diagnosis yang tepat dan cepat untuk meminimalisir morbiditas dan mortalitas.
PENDAHULUAN
Ultrasound MRI
CT SCAN
• Tidak ada radiasi • Tidak menggunakan radiasi
• Mulai dijadikan teknik pencitraan
• Walaupun waktu pemeriksaan yang
utama untuk pasien akut abdomen.
lama, biaya yang mahal, dan
• MDCT dapat mengambil gambar
ketersediaan yang terbatas
dalam volume besar dan potongan
yang lebih tipis tanpa peningkatan
penggunaan radiasi
CURRENT GUIDELINES FOR THE USE OF PLAIN
ABDOMINAL RADIOGRAPHS IN THE
ASSESSMENT OF THE ACUTE ABDOMEN
American College of Radiologists
(2006)
• Tidak ada kontraindikasi absolut
• Pada beberapa kasus, modalitas
pencitraan lain mungkin lebih
baik sebagai pemeriksaan awal
atau satu-satunya
Ahn et al (2002) • 1000 pasien yang datang ke IGD • Hasil foto polos : nonspesifik 68%,
secara berturut-turut normal 23%, dan abnormal 10%
• 871 foto polos abdomen, 188 CT • Spesifisitas 0% : appendicitis,
abdomen pyelonephritis, pankreatitis, dan
diverticulitis
• Sensitivitas 90% benda asing dan 49%
untuk obstruksi usus
• Kesimpulan : hasilan diagnostic
rendah karena 68% nonspesifik
Kellow et al (2008) • Menilai radiografi abdomen dan rekam medik • Radiografi: normal 34%, nonspesifik 46%, dan abnormal 19%
• Pemeriksaan pencitraan tambahan : 42% pada hasil normal,
874 pasien IGD 52% nonspesifik, 59% abnormal
• Membandingkan radiografi awal dengan Dari hasil radiografi normal, 72% ditemukan temuan
pemeriksaan pencitraan tambahan bila ada abnormal
Dari hasil radiografi nonspesifik, 78% ditemukan
abnormal
Dari hasil radiografi abnormal, 87% abnormal
• Radiografi abdomen membantu konfirmasi diagnosis suspek 2-
8%
• Radiografi awal tidak terlalu berkontribusi dalam tatalaksana
pasien (4% kasus perlu diganti tatalaksananya)
Van Randen et al (2009) • Mengevaluasi nilai tambahan radiografi • 117/1021 kasus mengganti diagnosis awal setelah radiografi dan hanya 39
kasus yang diagnosanya tepat
(abdomen supine dan erect chest) dalam • 49 kasus : diagnosa klinis tepat, diagnosis tepat setelah dilakukan foto
asesmen pasien di IGD dengan akut abdomen •
polos 50% kasus tidak signifikan
Sensitivitas hanya tinggi dalam mendeteksi obstruksi usus
• 65% kasus tidak mengalami perubahan diagnosis setelah radiografi
level of confidence tidak berubah
• Kesimpulan : Penggunaan radiografi rutin sangat terbatas dalam
menyusun diagnosis exclude pada asesmen awal
THE ROLE OF THE PLAIN ABDOMINAL
RADIOGRAPH IN THE DIAGNOSIS OF SPECIFIC
CAUSES OF ACUTE ABDOMINAL PAIN
• Obstruksi Usus
• Salah satu penyebab tersering nyeri akut abdomen
• Evaluasi klinis menjadi keterbatasan dalam mendiagnosis SBO. Namun kombinasi klinis
muntah, meningkatnya bunyi usus, dan distensi abdomen memiliki 64% PPV.
• Oleh karena itu, pencitraan digunakan dalam tahap awal diagnosis
• Identifikasi penyebab dan tipe (partial atau komplit)
• Penting untuk mengidentifikasi apakah merupakan closed-loop obstructions mempercepat
intervensi bedah dan cegah iskemia
THE ROLE OF THE PLAIN ABDOMINAL
RADIOGRAPH IN THE DIAGNOSIS OF SPECIFIC
CAUSES OF ACUTE ABDOMINAL PAIN
• Foto polos abdomen secara tradisional merupakan teknik pencitraan utama pada pasien dengan
curiga SBO.
• Sensitivitas 46-90.8% | Spesifisitas 50%
• Frager et al : kombinasi temuan klinis dengan interpretasi foto polos abdomen hanya
membantu 46% kasus mendapat diagnosis definitive dan sensitivitas 30% pada SBO partial
• CT adalah pemeriksaan dengan akurasi yang lebih besar (Sensitivitas 93% dan spesifisitas
100%)
• Untuk SBO partial, sensitivitas 64%
• Kelebihan : dapat mencari penyebab obstruksi dan komplikasi bila ada
THE ROLE OF THE PLAIN ABDOMINAL
RADIOGRAPH IN THE DIAGNOSIS OF SPECIFIC
CAUSES OF ACUTE ABDOMINAL PAIN
• Obstruksi Usus
• ACR menyarankan penggunaan CT dengan IV kontras medium sebagai pemeriksaan yang paling
tepat ketika ada kecurigaan obstruksi komplit
• Sedangkan obstruksi (SBO) partial atau intermiten, disarankan dilakukan beberapa teknik CT antara
lain enteroclysis, penggunaan barium atau air sebagai agen kontras, follow-through
• Secara garis besar, penulis yakin bahwa CT harus dipertimbangkan sebagai modalitas pencitraan
utama pada suspek SBO dan LBO
• Pemeriksaan CT dilakukan untuk melihat tingkat, penyebab, dan komplikasi seperti perforasi
pada kasus obstruksi
• Hasil foto polos abdomen terkadang tidak dapat disimpulkan atau membingungkan.
THE ROLE OF THE PLAIN ABDOMINAL
RADIOGRAPH IN THE DIAGNOSIS OF SPECIFIC
CAUSES OF ACUTE ABDOMINAL PAIN
• Benda Asing Intra-abdomen
• Menjadi penyebab utama akut abdomen, terutama pada anak-anak.
• Ahn et al : sensitivitas 90% dan spesifisitas 100% dalam mendeteksi benda asing intra
abdomen
• Foto polos abdomen masih memiliki peran, namun hanya dilakukan bila benda asing
tersebut memiliki relevansi klinis (berpotensi berbahaya)
• Baterai
• Simptomatik
THE ROLE OF THE PLAIN ABDOMINAL
RADIOGRAPH IN THE DIAGNOSIS OF SPECIFIC
CAUSES OF ACUTE ABDOMINAL PAIN
• Renal Calculi
• Unenhanced helical CT memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi
• Menggantikan penggunakan urogram IV
• Levine et al :
• Foto polos abdomen = sensitivitas 45% dan spesifisitas 77% dalam mendeteksi
ureteric calculi
• Tidak perlu dilakukan foto polos abdomen untuk menegakan diagnosa awal, namun
dapat berperan dalam follow-up kasus renal calculi
THE ROLE OF THE PLAIN ABDOMINAL
RADIOGRAPH IN THE DIAGNOSIS OF SPECIFIC
CAUSES OF ACUTE ABDOMINAL PAIN
• Appendicitis Akut
• Foto polos tidak memiliki nilai diagnostic, sehingga tidak berperan dalam menangangi
pasien dengan kecurigaan appendicitis
• US dan CT memiliki peran yang lebih signifikan
• CT lebih akurat dan secara umum merupakan teknik pencitraan utama
• US digunakan pada anak-anak dan perempuan usia subur/hamil
• MRI mungkin dapat membantu terutama pada pasien hamil dengan hasil USG yang
kurang jelas
THE ROLE OF THE PLAIN ABDOMINAL RADIOGRAPH IN THE
DIAGNOSIS OF SPECIFIC CAUSES OF ACUTE ABDOMINAL PAIN
• Sala et al :
• Penggunaan foto polos abdomen lebih baik dihindarkan bila sudah dilakukan pemeriksaan CT terlebih dahulu
• Risiko biaya yang tinggi dan juga tingginya risiko paparan radiasi bila pemeriksaan CT sepenuhnya menggantikan penggunaan foto polos
abdomen
• Faktor-faktor ini yang mungkin menyebabkan penggunaan foto polos abdomen masih dilakukan setidaknya dalam jangka waktu pendek sembari
penelitan-penelitian mengenai strategi pencitraan sedang dilakukan
CONCLUSION: THE FUTURE OF THE PLAIN
ABDOMINAL RADIOGRAPH
• Guideline terbaru saat ini perlu mempertimbangkan banyaknya temuan yang melawan
penggunaan foto polos abdomen dalam kasus nyeri akut abdomen.
• Batasan-batasan mengenai penggunaan foto polos abdomen harus lebih banyak
dipublikasikan dan faktor-faktor yang melatarbelakangi alasan penggunaannya hingga saat ini harus
dinilai di antara para klinisi.
• Selain itu, diperlukan review oleh klinisi senior untuk membantu menentukan pemeriksaan
yang paling tepat yang diminta di awal.
• Hal ini dapat membantu diagnosis yang akurat dan cepat, sehingga meminimalisir morbiditas dan
mortalitas.
• Walaupun mungkin dapat meningkatkan biaya dari segi radiologi, naum secara keseluruhan biaya
kesehatan akan menurun
CONCLUSION: THE FUTURE OF THE PLAIN
ABDOMINAL RADIOGRAPH
• Hingga menunggu guidelines terbaru dirilis, untuk sementara penggunaan foto polos abdomen masih
dilakukan untuk evaluasi awal akut abdomen, penting untuk radiologis dan klinisi gawat darurat
memelihara kemampuan membaca hasil radiologi.
• Temuan penting seperti pneumoperitoneum, pneumobilia, portal venous gas, intramural gas, penebalan
dinding usus, SBO, dan LBO harus dilaporkan. Selain itu, perlu juga gambar dengan kualitas tinggi.
• Radiologis juga harus melaporkan hasil foto polos abdomen secara konstruktif untuk mencegah
kebingungan. Bila terdapat kemungkinan abnormalitas, maka harus dideskripsikan dan
disambungkan dengan gambaran klinis yang ditunjukan agar pemeriksaan selanjutnya dapat
dikerjakan tanpa hambatan.