Anda di halaman 1dari 32

JOURNAL READING

S.RESA TANDISAU - 112020011


ILMU PENYAKIT RADIOLOGI RSUD TARAKAN 4 JULI – 6 AGUSTUS 2022
PUBLIKASI

• Penulis : Frances A Hampson dan Ashley S Shaw


• Department of Radiology, Addenbrooke’s Hospital, Cambridge, UK
• Publikasi : Reports in Medical Imaging 15 November 2010
ABSTRAK

• Nyeri Akut perut adalah salah satu alasan tersering pasien datang ke
departemen emergency. Ada banyak kemungkinan yang menjadi
penyebabnya. Radiografi polos abdomen telah dianggap sebagai bagian
yang paling mendasar dari penilaian awal nyeri akut abdomen. Namun,
dengan meningkatnya ketersediaan computed tomography, ultrasound,
dan magnetic resonance imaging, peran radiografi polos abdomen
semakin dipertanyakan dan penggunaannya semakin berkurang
PENDAHULUAN

Nyeri abdomen berat dengan onset mendadak  4.1% obstruksi usus halus
yang memerlukan tatalaksana gawat darurat atau  4% kelainan ginekologi
yang disebut akut abdomen merupakan salah satu  2.9% pankreatitis
alasan utama pasien datang ke IGD.  2.9% renal kolik
 2.5% ulkus peptic
Studi yang meliputi 10.682 pasien :  1.5% kanker
 28% appendicitis  1.5% penyakit diverticular
 9.7% kolesistitis  9% lain-lain

Teknik pencitraan modern berperan vital dalam investigasi akut abdomen dikarenakan hasil
pemeriksaan fisik dan laboratorium yang tidak spesifik. Maka terdapat konsensus bahwa pasien
harus dilakukan pemeriksaan pencitraan pada tahap awal.
Diperlukan diagnosis yang tepat dan cepat untuk meminimalisir morbiditas dan mortalitas.
PENDAHULUAN

• Foto polos abdomen, secara tradisional dijadikan pertimbangan dalam melakukan


asesmen awal. Namun dengan meningkatnya ketersediaan CT scan, US, dan MRI,
penggunaan foto polos abdomen mulai dipertanyakan dan berkurang.

Ultrasound MRI
CT SCAN
• Tidak ada radiasi • Tidak menggunakan radiasi
• Mulai dijadikan teknik pencitraan
• Walaupun waktu pemeriksaan yang
utama untuk pasien akut abdomen.
lama, biaya yang mahal, dan
• MDCT dapat mengambil gambar
ketersediaan yang terbatas
dalam volume besar dan potongan
yang lebih tipis tanpa peningkatan
penggunaan radiasi
CURRENT GUIDELINES FOR THE USE OF PLAIN
ABDOMINAL RADIOGRAPHS IN THE
ASSESSMENT OF THE ACUTE ABDOMEN
American College of Radiologists
(2006)
• Tidak ada kontraindikasi absolut
• Pada beberapa kasus, modalitas
pencitraan lain mungkin lebih
baik sebagai pemeriksaan awal
atau satu-satunya

Royal College of Radiologists


(2007)
THE POTENTIAL DIAGNOSTIC YIELD OF THE
PLAIN ABDOMINAL RADIOGRAPH
• Hingga saat ini, penggunaan foto polos abdomen masih sering dilakukan walaupun terdapat
bukti yang sedikit mendukung penggunaannya karena foto polos abdomen seringkali tidak
spesifik dan mudah terjadi misinterpretasi karena bergantung pada pemeriksa.
• Studi mengenai interobserver agreement di tahun 1989 :
 Sangat baik (K-value >0.75) : pneumobilia, renal calculi, dan pneumoperitoneum
 Sedang hingga baik (K-value 0.40 – 0.75) : SBO, batu empedu, colitis, thumbprinting, dilatasi usus, air
fluid level abnormal, pola gas normal, dan massa jaringan lunak
 Buruk (K-value < 0.40) : LBO, nonspecific bowel gas pattern, SBO sempurna, lokasi SBO, generalized
ileus, localized ileus, asites, dan ureteric calculi
THE POTENTIAL DIAGNOSTIC YIELD OF THE PLAIN
ABDOMINAL RADIOGRAPH
Studi Deskripsi Hasil

Ahn et al (2002) • 1000 pasien yang datang ke IGD • Hasil foto polos : nonspesifik 68%,
secara berturut-turut normal 23%, dan abnormal 10%
• 871 foto polos abdomen, 188 CT • Spesifisitas 0% : appendicitis,
abdomen pyelonephritis, pankreatitis, dan
diverticulitis
• Sensitivitas 90% benda asing dan 49%
untuk obstruksi usus
• Kesimpulan : hasilan diagnostic
rendah karena 68% nonspesifik

MacKersie et al (2005) • Membandingkan akurasi diagnostic • CT : Sensitivitas 96.0%, spesifisitas


unenhanced CT vs foto polos abdomen 95.1%, dan akurasi 95.6%
3 posisi pada pasien dengan akut • Foto polos : Sensitivitas 30.0%,
abdomen non traumatic spesifisitas 87.8%, dan akurasi 56%
• 91 pasien diperiksa dalam periode 7 • Kesimpulan : foto polos abdomen
bulan kurang sensitive dalam menilai akut
abdomen non trauma
THE POTENTIAL DIAGNOSTIC YIELD OF THE
PLAIN ABDOMINAL RADIOGRAPH
Studi Deskripsi Hasil

Kellow et al (2008) • Menilai radiografi abdomen dan rekam medik • Radiografi: normal 34%, nonspesifik 46%, dan abnormal 19%
• Pemeriksaan pencitraan tambahan : 42% pada hasil normal,
874 pasien IGD 52% nonspesifik, 59% abnormal
• Membandingkan radiografi awal dengan  Dari hasil radiografi normal, 72% ditemukan temuan
pemeriksaan pencitraan tambahan bila ada abnormal
 Dari hasil radiografi nonspesifik, 78% ditemukan
abnormal
 Dari hasil radiografi abnormal, 87% abnormal
• Radiografi abdomen membantu konfirmasi diagnosis suspek 2-
8%
• Radiografi awal tidak terlalu berkontribusi dalam tatalaksana
pasien (4% kasus perlu diganti tatalaksananya)

Van Randen et al (2009) • Mengevaluasi nilai tambahan radiografi • 117/1021 kasus mengganti diagnosis awal setelah radiografi dan hanya 39
kasus yang diagnosanya tepat
(abdomen supine dan erect chest) dalam • 49 kasus : diagnosa klinis tepat, diagnosis tepat setelah dilakukan foto
asesmen pasien di IGD dengan akut abdomen •
polos 50% kasus tidak signifikan
Sensitivitas hanya tinggi dalam mendeteksi obstruksi usus
• 65% kasus tidak mengalami perubahan diagnosis setelah radiografi
 level of confidence tidak berubah
• Kesimpulan : Penggunaan radiografi rutin sangat terbatas dalam
menyusun diagnosis  exclude pada asesmen awal
THE ROLE OF THE PLAIN ABDOMINAL
RADIOGRAPH IN THE DIAGNOSIS OF SPECIFIC
CAUSES OF ACUTE ABDOMINAL PAIN
• Obstruksi Usus
• Salah satu penyebab tersering nyeri akut abdomen
• Evaluasi klinis menjadi keterbatasan dalam mendiagnosis SBO. Namun kombinasi klinis
muntah, meningkatnya bunyi usus, dan distensi abdomen memiliki 64% PPV.
• Oleh karena itu, pencitraan digunakan dalam tahap awal diagnosis
• Identifikasi penyebab dan tipe (partial atau komplit)
• Penting untuk mengidentifikasi apakah merupakan closed-loop obstructions  mempercepat
intervensi bedah dan cegah iskemia
THE ROLE OF THE PLAIN ABDOMINAL
RADIOGRAPH IN THE DIAGNOSIS OF SPECIFIC
CAUSES OF ACUTE ABDOMINAL PAIN
• Foto polos abdomen secara tradisional merupakan teknik pencitraan utama pada pasien dengan
curiga SBO.
• Sensitivitas 46-90.8% | Spesifisitas 50%
• Frager et al : kombinasi temuan klinis dengan interpretasi foto polos abdomen hanya
membantu 46% kasus mendapat diagnosis definitive dan sensitivitas 30% pada SBO partial
• CT adalah pemeriksaan dengan akurasi yang lebih besar (Sensitivitas 93% dan spesifisitas
100%)
• Untuk SBO partial, sensitivitas 64%
• Kelebihan : dapat mencari penyebab obstruksi dan komplikasi bila ada
THE ROLE OF THE PLAIN ABDOMINAL
RADIOGRAPH IN THE DIAGNOSIS OF SPECIFIC
CAUSES OF ACUTE ABDOMINAL PAIN
• Obstruksi Usus
• ACR menyarankan penggunaan CT dengan IV kontras medium sebagai pemeriksaan yang paling
tepat ketika ada kecurigaan obstruksi komplit
• Sedangkan obstruksi (SBO) partial atau intermiten, disarankan dilakukan beberapa teknik CT antara
lain enteroclysis, penggunaan barium atau air sebagai agen kontras, follow-through
• Secara garis besar, penulis yakin bahwa CT harus dipertimbangkan sebagai modalitas pencitraan
utama pada suspek SBO dan LBO
• Pemeriksaan CT dilakukan untuk melihat tingkat, penyebab, dan komplikasi seperti perforasi
pada kasus obstruksi
• Hasil foto polos abdomen terkadang tidak dapat disimpulkan atau membingungkan.
THE ROLE OF THE PLAIN ABDOMINAL
RADIOGRAPH IN THE DIAGNOSIS OF SPECIFIC
CAUSES OF ACUTE ABDOMINAL PAIN
• Benda Asing Intra-abdomen
• Menjadi penyebab utama akut abdomen, terutama pada anak-anak.
• Ahn et al : sensitivitas 90% dan spesifisitas 100% dalam mendeteksi benda asing intra
abdomen
• Foto polos abdomen masih memiliki peran, namun hanya dilakukan bila benda asing
tersebut memiliki relevansi klinis (berpotensi berbahaya)
• Baterai
• Simptomatik
THE ROLE OF THE PLAIN ABDOMINAL
RADIOGRAPH IN THE DIAGNOSIS OF SPECIFIC
CAUSES OF ACUTE ABDOMINAL PAIN
• Renal Calculi
• Unenhanced helical CT memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi
• Menggantikan penggunakan urogram IV
• Levine et al :
• Foto polos abdomen = sensitivitas 45% dan spesifisitas 77% dalam mendeteksi
ureteric calculi
• Tidak perlu dilakukan foto polos abdomen untuk menegakan diagnosa awal, namun
dapat berperan dalam follow-up kasus renal calculi
THE ROLE OF THE PLAIN ABDOMINAL
RADIOGRAPH IN THE DIAGNOSIS OF SPECIFIC
CAUSES OF ACUTE ABDOMINAL PAIN
• Appendicitis Akut
• Foto polos tidak memiliki nilai diagnostic, sehingga tidak berperan dalam menangangi
pasien dengan kecurigaan appendicitis
• US dan CT memiliki peran yang lebih signifikan
• CT lebih akurat dan secara umum merupakan teknik pencitraan utama
• US digunakan pada anak-anak dan perempuan usia subur/hamil
• MRI mungkin dapat membantu terutama pada pasien hamil dengan hasil USG yang
kurang jelas
THE ROLE OF THE PLAIN ABDOMINAL RADIOGRAPH IN THE
DIAGNOSIS OF SPECIFIC CAUSES OF ACUTE ABDOMINAL PAIN

• Divertikulitis Akut, Pankreatitis, dan Kolesistitis


• Divertikulitis kolon akut tidak memiliki gambaran radiologis yang spesifik, sehingga
penggunaan foto polos abdomen tidak membantu. CT digunakan untuk mengkonfirmasi diagnosis
dan mendeteksi kemungkinan komplikasi
• Pankreatitis dapat memberikan gambaran sentinel loop dan colon cutoff sign pada foto polos
abdomen. Namun, tidak ada gambaran radiologis yang spesifik, sehingga dikatakan tidak ada
bukti yang mendukung penggunaan foto polos.
• Kolesistitis akut dapat dideteksi terutama dengan ultrasound. US sendiri seringkali digunakan
dalam mengevaluasi kantung empedu
THE ROLE OF THE PLAIN ABDOMINAL
RADIOGRAPH IN THE DIAGNOSIS OF SPECIFIC
CAUSES OF ACUTE ABDOMINAL PAIN
• Perforasi Viscus
• Tidak ada bukti yang mendukung penggunaan foto polos abdomen sebagai alat untuk
mendiagnosis perforasi organ berlumen
• Untuk mendeteksi udara bebas, sebaiknya dilakukan foto polos thorax erect dan merupakan
pilihan pertama dalam pemeriksaan radiografi.
• CT mulai menggantikan penggunaan foto polos thorax erect karena lebih sensitive dalam
deteksi udara dalam volume kecil dan dapat menentukan lokasi perforasi pada 86% kasus.
• Penentuan lokasi menjadi informasi sangat penting untuk ahlo bedah untuk menentukan
jenis terapi yang diberikan (konservatif atau bedah)
CONCLUSION: THE FUTURE OF THE PLAIN
ABDOMINAL RADIOGRAPH
• Dengan hasilan diagnostik yang rendah pada foto polos abdomen dalam evaluasi akut abdomen, maka menjadi
sulit memahami penggunaannya terus menerus.
• Dosis rata-rata paparan pada foto polos abdomen adalah 0.7 mSv. Rata-rata biaya untuk melakukan
pemeriksaan foto polos abdomen ialah £20, namun belum termasuk biaya radiographer ataupun pembacaan
hasil.
• Sedangkan pada pemeriksaan CT, rata-rata paparannya ialah 10 mSv dengan biaya sekitar £400 dan £500.
• Walaupun pemeriksaan foto polos relatif tidak mahal, namun jumlah pemeriksaan yang banyak dapat
menyebabkan biaya yang tinggi.
• Jika hasil foto polos ini tidak membantu atau bahkan menyesatkan, maka menyebabkan
dibutuhkannya pemeriksaan lanjutan, hal ini menyebabkan risiko paparan dan penambahan biaya.
CONCLUSION: THE FUTURE OF THE PLAIN
ABDOMINAL RADIOGRAPH
• Kelompok studi OPTIMA melakukan penelitan untuk mengidentifikasi strategi pencitraan terbaik untuk deteksi akurat pada pasien dengan kondisi mendesak
dengan nyeri akut abdomen.
• Melibatkan > 1000 pasien yang menilai tambahan nilai diagnostic pada foto polos, US, dan CT.
• Kesimpulan :
• CT merupakan modalitas yang paling sensitive dalam mendeteksi pasien dengan kondisi mendesak dengan nyeri akut abdomen.
• Suatu strategi yang menggunakan CT setelah foto polos abdomen awal dan hasil negatif/tidak dapat disimpulkan pada ultrasonografi  rata-
rata sensitivitas tertinggi dan paparan radiasi minimal’
• Kelompok studi juga menyarankan untuk meniadakan penggunaan foto polos dalam asesemen awal

• Sala et al :
• Penggunaan foto polos abdomen lebih baik dihindarkan bila sudah dilakukan pemeriksaan CT terlebih dahulu
• Risiko biaya yang tinggi dan juga tingginya risiko paparan radiasi bila pemeriksaan CT sepenuhnya menggantikan penggunaan foto polos
abdomen
• Faktor-faktor ini yang mungkin menyebabkan penggunaan foto polos abdomen masih dilakukan setidaknya dalam jangka waktu pendek sembari
penelitan-penelitian mengenai strategi pencitraan sedang dilakukan
CONCLUSION: THE FUTURE OF THE PLAIN
ABDOMINAL RADIOGRAPH
• Guideline terbaru saat ini perlu mempertimbangkan banyaknya temuan yang melawan
penggunaan foto polos abdomen dalam kasus nyeri akut abdomen.
• Batasan-batasan mengenai penggunaan foto polos abdomen harus lebih banyak
dipublikasikan dan faktor-faktor yang melatarbelakangi alasan penggunaannya hingga saat ini harus
dinilai di antara para klinisi.
• Selain itu, diperlukan review oleh klinisi senior untuk membantu menentukan pemeriksaan
yang paling tepat yang diminta di awal.
• Hal ini dapat membantu diagnosis yang akurat dan cepat, sehingga meminimalisir morbiditas dan
mortalitas.
• Walaupun mungkin dapat meningkatkan biaya dari segi radiologi, naum secara keseluruhan biaya
kesehatan akan menurun
CONCLUSION: THE FUTURE OF THE PLAIN
ABDOMINAL RADIOGRAPH
• Hingga menunggu guidelines terbaru dirilis, untuk sementara penggunaan foto polos abdomen masih
dilakukan untuk evaluasi awal akut abdomen, penting untuk radiologis dan klinisi gawat darurat
memelihara kemampuan membaca hasil radiologi.
• Temuan penting seperti pneumoperitoneum, pneumobilia, portal venous gas, intramural gas, penebalan
dinding usus, SBO, dan LBO harus dilaporkan. Selain itu, perlu juga gambar dengan kualitas tinggi.
• Radiologis juga harus melaporkan hasil foto polos abdomen secara konstruktif untuk mencegah
kebingungan. Bila terdapat kemungkinan abnormalitas, maka harus dideskripsikan dan
disambungkan dengan gambaran klinis yang ditunjukan agar pemeriksaan selanjutnya dapat
dikerjakan tanpa hambatan.

Anda mungkin juga menyukai