• Belum ada penelitian yang dilakukan untuk menganalisis diagnostik nyeri
akut abdomen dengan pemeriksaan MRI. • Penelitian terbaru telah menunjukkan bahwa MRI cukup akurat untuk mendiagnosis apendisitis dan diverticulitis. • Keuntungan : tidak menggunakan media kontras dan tidak ada paparan radiasi ion. • Kelemahan : belum tersedia secara luas dan memerlukan keahlian khusus. • Untuk ibu hamil dengan suspek penyakit serius, MRI harus ditinjau kembali, karena jika terjadi kesalahan diagnosis menyebabkan konsekuensi yang serius. KESIMPULAN DAN SARAN • Karena kekurangan dari computed tomography, USG lebih disukai sebagai modalitas imaging pertama. Hanya pada pasien yang sakit kritis, computed tomography dilakukan tanpa USG sebelumnya. • Ketika hasil USG negatif atau tidak meyakinkan, computed tomography dapat dilakukan • Dikarenakan kurangnya literatur saat ini, MRI tidak memiliki jalur diagnostik. • Hanya pada wanita hamil dengan kecurigaan penyebab yang mendesak, MRI harus pertimbangkan. • Komite menyarankan untuk menyelesaikan pemeriksaan diagnostik dengan imaging pada penilaian primer untuk mereka yang dicurigai diagnosis yang mendesak, dan tidak menganjurkan pasien ini untuk dievaluasi ulang tanpa imaging. LAPAROSKOPI DIAGNOSTIK • Belum ada penelitian yang menunjukan bahwa laparoskopi menambah nilai diagnostik setelah didapatkan hasil yang tidak meyakinkan atau negatif pada pasien dengan nyeri akut abdomen. • Dalam populasi pasien yang dipilih dimana diagnosis belum diketahui sebelum imaging, laparoskopi diagnostik dapat secara akurat mendiagnosa penyebab nyeri perut pada 80 - 94% pasien. • Komplikasi dilaporkan sekitar 3,5 - 25% pada pasien pasca operasi dengan laparoskopi diagnostik • Komplikasi yang dilaporkan berkisar dari komplikasi berat seperti syok septik dan fistula enterocutaneous KESIMPULAN DAN SARAN • Berdasarkan literatur saat ini, tidak ada kesimpulan yang dapat disimpulkan mengenai laparoskopi dalam diagnostik pasien dengan nyeri akut abdomen. • Studi tentang nilai laparoskopi diagnostik yang mempelajari populasi pasien nyeri akut abdomen tidak mewakili praktik klinis saat ini. • Studi-studi ini belum dilakukan imaging pra-operasi pada pasien. • Kekurangan lain dari penelitian ini adalah bahwa laparoskopi diagnostik itu sendiri digunakan sebagai diagnosis rujukan. • Dalam beberapa tahun terakhir, pemeriksaan imaging memiliki peningkatan signifikan dalam akurasi diagnostik. • Pengobatan penyebab nyeri akut abdomen juga telah berevolusi, dan tidak semua penyebab membutuhkan perawatan bedah lagi. • Dibandingkan dengan pemeriksaan lain, laparoskopi diagnostik memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi. • Karena itu, laparoskopi tidak boleh digunakan untuk diagnostik pasien ketika tidak ada imaging yang cukup sebelumnya. • Hanya pada pasien dengan kecurigaan yang tinggi terhadap penyebab yang mendesak dan imaging yang tidak meyakinkan, laparoskopi diagnostik dapat dipertimbangkan PENGARUH PENGOBATAN SELAMA MENDIAGNOSA • Indikasi untuk pemberian antibiotik selama proses mendiagnosis • Beberapa pasien datang ke IGD dengan nyeri akut abdomen akibat sepsis. • Sepsis memiliki mortalitas tinggi (30-50%). • Bagian penting dari pengobatan sepsis adalah identifikasi yang mendasari penyebabnya. • Penelitian sepsis menyarankan segera lakukan perawatan sepsis pada jam pertama setelah gejala diketahui. • Setiap jam keterlambatan dalam pemberian antibiotik menyebabkan peningkatan 7,6% dalam kematian. • Kultur darah harus diambil sebelum mulai pengobatan antibiotik. PENGARUH ANALGESIK TERHADAP PEMERIKSAAN FISIK • Penggunaan analgesik dihindari dikarenakan menghindari masking efek • Penggunaan opioid tidak menurunkan akurasi dari diagnosis, pemeriksaan fisik dan tidak mempengaruhi pengobatan lanjut • Pengaruh NSAID belum diketahui • 60% pasien merasa puas dengan anlgesik yang mereka konsumsi yang ditandai dengan penurunan nilai VAS KESIMPULAN DAN SARAN • Jam pertama setelah didiagnosis sepsis segera beriKan antibiotik. • Keterlambatan dalam perawatan syok septik menyebabkan penurunan kelangsungan hidup 7,6% setiap jam dalam 6 jam pertama. • Pilihan antibiotik tergantung pada patogen lokal dan pedoman nasional. • Penggunaan opioid (analgesik) menurun intensitas rasa sakit dan tidak mempengaruhi akurasi pemeriksaan fisik. KESIMPULAN • Ulasan mengenai pedoman jalur diagnostik pada pasien dengan nyeri akut abdomen meringkas semua literatur yang tersedia. • Pedomannya dikembangkan untuk memberikan manfaat berbasis bukti dari pilihan diagnostik pada pasien dengan nyeri akut abdomen. • Pedoman ini memberikan ulasan tentang semua bukti yang tersedia dan dapat digunakan sebagai pedoman acuan untuk dokter yang merawat pasien dengan nyeri akut abdomen.