Anda di halaman 1dari 19

Laparoscopic appendectomy for acute

appendicitis: How to discourage surgeons


using inadequate therapy

Pembimbing: dr. Sony Wijaya Sp.B


Oleh: Graciela Aprilia Djohan 406192036

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara


Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah
Judul
Laparoscopic appendectomy for acute
appendicitis: How to discourage surgeons
using inadequate therapy

Penulis Penerbit
Tomohori Hide, Takafumi World J Gastroenterol
Machimoto, Yoshio Kadokawa, et al

Tahun
Agustus 2017
ABSTRAK

• .Acute Appendicitis (AA) → secara progresif dan irreversible.


• Diagnosis AA → temuan jumlah sel darah putih dan CT scan.
• Laparascopic Apendectomy (LA) → sebagai pilihan terapeutik pertama
untuk AA.
• Apendektomi yang tertunda 6-12 minggu setelah onset penyaki → tidak
aman dengan tingkat rekurensi yang tinggi.
• Komplikasi pasca operasi meningkat sesuai dengan factor pasien.
Ketrampilan dan Kerjasama ahli bedah rumah sakit penting dalam
kesuksesan LA.
• Penundaan apendectomi kurang dari 24 jam dari diagnosis → aman.
• Terapi LA yang segera wajib untuk AA
INTRODUCTION
• Appendektomi pertama dilakukan di New York pada tahun 1886 dan setelah
itu, appendektomi dianggap sebagai operasi darurat yang paling umum
• Saat ini, appendektomi laparoskopi (LA) tersedia sebagai pilihan terapi
pertama untuk AA
• Faktor rumah sakit dan dokter mempengaruhi keparahan AA. Operasi darurat
selama layanan lembur dan libur menghasilkan tingkat morbiditas dan
mortalitas yang lebih tinggi
• Penelitimeninjau kontroversi utama dalam manajemen AA berdasarkan
penelitian sebelumnya, dan membahas praktik apa yang merupakan pilihan
terbaik untuk pasien dengan AA.
DIAGNOSTIC VALUE
 Kebanyakan pasien dapat didiagnosis pada proses awal penyakit, tetapi 2-6% pasien ditetapkan
diagnosisnya pada saat ditemukannya massa appendisitis pada foto pencitraan yang dilakukan
sebelum operasi 
 Untuk penegakkan diagnosis, pemeriksaan menggunakan CT lebih dapat diandalkan dibandingkan
ultrasound, pemeriksaan enhanced CT harus secara rutin dilakukan terhadap pasien suspek
apendisitis.
 Enhanced CT scan merupakan alat diagnostik utama pada pasien dengan AA dan memiliki
sensitifitas dan spesifikasi yang tinggi
 Pemeriksaan CT secara rutin pada pasien suspek apendisitis mempersingkat durasi operasi, dan
mengurangi penggunaan dari alat rumah sakit dan semua biaya 
 Jumlah leukosit, CRP, dan IL-6 berhubungan dengan AA, hasil lab yang paling dapat diandalkan
adalah jumlah leukosit
 Jumlah leukost dan gambaran pada CT sama sama memberikan informasi kepada dokter apakah
diperlukan operasi yang dilakukan secara mendesakkarena adanya perkembangan dari pengukuran
leukosit dan enhanced CT scan, maka tingkat "negative appendectomy" telah menurun sampai < 5
HISTORY OF LA

● LA dilaporkan pada tahun 1983

● Setelah itu, beberapa keuntungan LA, seperti


lebih sedikit rasa sakit, kosmetik lbh baik, tinggal
di rumah sakit lebih pendek, pemulihan lebih
cepat, infeksi luka lebih sedikit, dan biaya lebih
rendah, dibandingkan dengan operasi terbuka
konvensional ditunjukkan pada 1990-an.

● Komplikasi pasca operasi juga lebih rendah di LA


daripada di operasi terbuka konvensional . Oleh
karena itu, LA telah menyebar untuk menjadi
operasi standar di seluruh dunia
SURGICAL PROCEDURES
SURGICAL PROCEDURES
Surgical Procedures
PERITONEAL LAVAGE IN PERFORATING AA
• Ahli bedah harus menyadari insiden yang berpotensi lebih tinggi dari pembentukan abses intraabdominal
setelah LA.

• Penggunaan endobag, inversi tunggul usus buntu, dan irigasi lokal yang dilakukan dengan hati-hati pada
perut pada posisi terlentang dapat mengurangi insiden pembentukan abses.

• Bilas peritoneum selama operasi adalah pengobatan yang efektif, aman, dan sederhana untuk peritonitis
menyeluruh.

• Irigasi rongga perut dengan lebih dari 10 L saline harus dilakukan, dan tingkat cut-off volume saline untuk
mencegah pembentukan abses intraabdominal setelah operasi adalah 12 L.

• Jalur drainase melalui dinding perut dibuat secara memadai di perut kanan, untuk mencegah dislokasi
saluran.
STABILITY OF RESIDENTS ON LA

• Generasi yang lebih muda mungkin cocok untuk


melakukan operasi laparoskopi.

• LA dilakukan oleh residen dibawah bimbingan ahli


bedah merupakan hal yg aman

• Waktu operasi dan komplikasi pasca operasi dapat


dikurangi dengan meningkatnya pengalaman seorang
residen
INTERVAL/DELAYED APPENDECTOMY AND
RECURRENCE DURING THE WAITING TIME

 Tingkat rekurensi dari AA selama waktu menunggu pada apendektomi yang tertunda adalah 6 - 37%
dan tingkat komplikasi akibat operasi pada AA rekuren juga tidak rendah 3-23%. Orang yang
mendukung bahwa apendektomi yang tertunda itu tidak bermasalah mempercayai bahwa rekurensi dari
AA rendah, walaupun sebenarnya adalah tinggi pada saat periode menunggu (waiting period).
apendektomi yang tertunda biasanya dilakukan dalam 6-12 minggu, biasanya karena takut terjadinya
apendisitis rekuren atau akibat kekhawatiran mengenai adanya keganasan
 Terutama dalam phlegmon atau massa apendisitis, apendektomi yang ditunda mungkin memiliki
beberapa keuntungan seperti memberikan diagnosis yang pasti, untuk menyingkirkan keganasan yang
tidak diketahui dan untuk menghindari extended resection yang tidak diperlukan
POSTOPERATIVE COMPLICATIONS

• Penelitian ini menunjukkan bahwa keparahan patofisiologi dan tingkat komplikasi pada
pasien dewasa dengan AA tergantung pada waktu, dan dengan demikian menunjukkan
bahwa menunda usus buntu tidak aman.
• Kematian akibat AA sulit untuk diamati, dan tingkat kematian setelah operasi usus
buntu hampir nol.
• Namun, tingkat morbiditas dan mortalitas jelas meningkat pada pasien yang lebih tua,
pasien pria, dan pasien dengan penggunaan steroid, penyakit dasar, pneumonitis aktif,
dan kecenderungan pendarahan.
• Injeksi antibiotik perioperatif harus dipertimbangkan untuk mengurangi komplikasi,
termasuk SSI
• Komplikasi pasca operasi juga lebih rendah di LA daripada di operasi terbuka
konvensional
CONSERVATIVE TREATMENT ALONE

• Penanganan non operatif memiliki keuntungan dalam segi biaya dibandingkan dengan
apendektomi yang tertunda setelah dilakukan manajemen konservatif awal yang berhasil. pasien
yang pulih dari penanganan konservatif dari massa apendisitis harus melakukan kolonoskopi atau
barium enema untuk mendeteksi penyakit yang mendasarinya atau untuk menyingkirkan adanya
kanker kolorektal
• Operasi laparaskopi yang dilkukan oleh ahli bedah yang berpengalaman merupakan suatu
tindakan lini pertama yang aman pada abses apendiks. selain itu, operasi laparaskopi juga
berhubungan dengan lebih sedikitnya angka readmisi dibandingkan dengan penanganan secara
konservatif
• AA berkembang dalam jalur yang progresif dan ireversibel walaupun perjalanan penyakit dari AA
dapat di ubah sementara dengan antibiotik yang diberikan. lamanya rawat inap dan komplikasi
post operasi meningkat selama pengobatan dengan antibiotik
• Antibioterapi bertahap pada penanganan non operaitf untuk abses dan massa apendisitis
merupakan hal yang efektif.
SPECIFIC SITUATIONS

• Beberapa situasi pasien terutama terdaftar dalam indikasi bedah, seperti lansia,
kehamilan, dan usus buntu negatif.
• Meskipun LA pada wanita hamil telah dilaporkan, kehilangan janin dan usus buntu
negatif harus dihindari pada populasi ini.
• Bukti tingkat rendah yang tersedia menunjukkan bahwa LA pada wanita hamil
dikaitkan dengan risiko lebih besar kehilangan janin.
• Apendektomi dan apendisitis dini dikaitkan dengan peningkatan angka kehamilan.
• Wanita muda dengan radang usus buntu awal memiliki tingkat kehamilan yang lebih
baik daripada mereka dengan radang usus buntu lanjut.
REASONABLE COST

• Manajemen non-operatif tanpa LA adalah yang paling murah.


• Ada banyak variasi dalam biaya prosedur ini, dan dimungkinkan untuk
mengurangi biaya dengan penggunaan peralatan sekali pakai yang lebih
ketat dan standarisasi protokol pemulihan
DISCUSSION

 LA dipercayai merupakan penanganan yang tepat, namun LA


membutuhkan anestesia umum, walaupun LA dibawah gabungan
gabungan spinal-epidural atau anestesi lokal saat ini sedang dicoba.
 LA dalam cara semi elektif dapat diterima
 LA yang ditangani oleh ahli bedah yang berpengalaman merupakan
hal yang aman untuk dilakukan dan memiliki banyak keuntungan
CONCLUSION
 AA progresif secara patofisiologis.
 Tindakan yang segera dengan LA pada rumah sakit
quadratic atau tertiary merupakan suatu hal yang wajib
pada AA.
 Merupakan hal yang penting untuk menstabilisasi
penggunaan LA dengan segera pada AA di negara2 lain
 
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai