Penulis Penerbit
Tomohori Hide, Takafumi World J Gastroenterol
Machimoto, Yoshio Kadokawa, et al
Tahun
Agustus 2017
ABSTRAK
• Penggunaan endobag, inversi tunggul usus buntu, dan irigasi lokal yang dilakukan dengan hati-hati pada
perut pada posisi terlentang dapat mengurangi insiden pembentukan abses.
• Bilas peritoneum selama operasi adalah pengobatan yang efektif, aman, dan sederhana untuk peritonitis
menyeluruh.
• Irigasi rongga perut dengan lebih dari 10 L saline harus dilakukan, dan tingkat cut-off volume saline untuk
mencegah pembentukan abses intraabdominal setelah operasi adalah 12 L.
• Jalur drainase melalui dinding perut dibuat secara memadai di perut kanan, untuk mencegah dislokasi
saluran.
STABILITY OF RESIDENTS ON LA
Tingkat rekurensi dari AA selama waktu menunggu pada apendektomi yang tertunda adalah 6 - 37%
dan tingkat komplikasi akibat operasi pada AA rekuren juga tidak rendah 3-23%. Orang yang
mendukung bahwa apendektomi yang tertunda itu tidak bermasalah mempercayai bahwa rekurensi dari
AA rendah, walaupun sebenarnya adalah tinggi pada saat periode menunggu (waiting period).
apendektomi yang tertunda biasanya dilakukan dalam 6-12 minggu, biasanya karena takut terjadinya
apendisitis rekuren atau akibat kekhawatiran mengenai adanya keganasan
Terutama dalam phlegmon atau massa apendisitis, apendektomi yang ditunda mungkin memiliki
beberapa keuntungan seperti memberikan diagnosis yang pasti, untuk menyingkirkan keganasan yang
tidak diketahui dan untuk menghindari extended resection yang tidak diperlukan
POSTOPERATIVE COMPLICATIONS
• Penelitian ini menunjukkan bahwa keparahan patofisiologi dan tingkat komplikasi pada
pasien dewasa dengan AA tergantung pada waktu, dan dengan demikian menunjukkan
bahwa menunda usus buntu tidak aman.
• Kematian akibat AA sulit untuk diamati, dan tingkat kematian setelah operasi usus
buntu hampir nol.
• Namun, tingkat morbiditas dan mortalitas jelas meningkat pada pasien yang lebih tua,
pasien pria, dan pasien dengan penggunaan steroid, penyakit dasar, pneumonitis aktif,
dan kecenderungan pendarahan.
• Injeksi antibiotik perioperatif harus dipertimbangkan untuk mengurangi komplikasi,
termasuk SSI
• Komplikasi pasca operasi juga lebih rendah di LA daripada di operasi terbuka
konvensional
CONSERVATIVE TREATMENT ALONE
• Penanganan non operatif memiliki keuntungan dalam segi biaya dibandingkan dengan
apendektomi yang tertunda setelah dilakukan manajemen konservatif awal yang berhasil. pasien
yang pulih dari penanganan konservatif dari massa apendisitis harus melakukan kolonoskopi atau
barium enema untuk mendeteksi penyakit yang mendasarinya atau untuk menyingkirkan adanya
kanker kolorektal
• Operasi laparaskopi yang dilkukan oleh ahli bedah yang berpengalaman merupakan suatu
tindakan lini pertama yang aman pada abses apendiks. selain itu, operasi laparaskopi juga
berhubungan dengan lebih sedikitnya angka readmisi dibandingkan dengan penanganan secara
konservatif
• AA berkembang dalam jalur yang progresif dan ireversibel walaupun perjalanan penyakit dari AA
dapat di ubah sementara dengan antibiotik yang diberikan. lamanya rawat inap dan komplikasi
post operasi meningkat selama pengobatan dengan antibiotik
• Antibioterapi bertahap pada penanganan non operaitf untuk abses dan massa apendisitis
merupakan hal yang efektif.
SPECIFIC SITUATIONS
• Beberapa situasi pasien terutama terdaftar dalam indikasi bedah, seperti lansia,
kehamilan, dan usus buntu negatif.
• Meskipun LA pada wanita hamil telah dilaporkan, kehilangan janin dan usus buntu
negatif harus dihindari pada populasi ini.
• Bukti tingkat rendah yang tersedia menunjukkan bahwa LA pada wanita hamil
dikaitkan dengan risiko lebih besar kehilangan janin.
• Apendektomi dan apendisitis dini dikaitkan dengan peningkatan angka kehamilan.
• Wanita muda dengan radang usus buntu awal memiliki tingkat kehamilan yang lebih
baik daripada mereka dengan radang usus buntu lanjut.
REASONABLE COST