Reading
Pembimbing :
dr. Nunu Heryana Sp.
Rad
PENDAHULUAN
Nyeri pada nefrolitiasis, merupakan alasan umum untuk kunjungan ke
unit gawat darurat di Amerika Serikat. 1,2 Computed tomography ( CT )
abdomen, telah menjadi tes pencitraan inisial yang paling umum untuk
pasien dengan suspek nefrolitiasis, karena sensitivitas yang tinggi
untuk diagnosis penyakit batu saluran kemih. 3
Metode Penelitian
Design Studi dan Randomization
- Pasien di rekrut dari 15 geografi yang berbeda.
- Pasien dengan suspek Nephrolithiasis ditandai secara acak dan di
kelompokkan dengan ratio 1:1:1, (USG di ugd, USG oleh
radiologist, dan CT abdomen)
- Pengacakan dilakukan menggunakan RANUNI pada SAS software.
- Setelah menyetujui, pasien di terapi sesuai kondisi dan dirawat,
serta di pertimbangkan untuk USG atau CT scan.
Studi Populasi
-
Metode Penelitian
Kriteria Eksklusi
- Pasien dengan risk tinggi seperti kolestitis akut,
app, neursma aorta, gangguan usus, serta ibu
hamil tidak di masukkan
- Laki-laki dengan BB 129 kg atau perempuan
dengan BB 113 kg.
- Yang
memiliki
satu
ginjal,
dan
dalam
perencanaan transplantasi ginjal, atau sedang
dialisis
Metode Penelitian
Initial Imaging
- USG (point of care) dilakukan oleh dokter
emergency yang sudah pelatihan, dan di
rekomendasikan oleh American Collage of
Emergency Physician
- USG dilakukan di departemen Radiologi sesuai
Guideline of Society of Radiologist and Ultra
Sound
- CT Abdomen dilakukan sesuai standar lokal.
Metode Penelitian
Pasien yang berisiko tinggi memiliki komplikasi yang
mungkin disebabkan oleh kesalahan atau terlambat
terdiagnosis.
Paparan radiasi kumulatif dari pencitraan. Jumlah dari dosis
efektif dari semua pencitraan yang dilakukan dalam waktu 6
bulan setelah randomisasi.
Total Biaya.
Primary Outcome
METODE PENELITIAN
chisquare
Statisti
cal
Analysi
s
Uji
Fisher
Uji
KruskalWallis
Hasil
Hasil
Hasil
Hasil
DISKUSI
Pada penelitian ini, kelompok USG menerima
paparan radiasi lebih rendah dibandingkan dengan
kelompok CT.
Tidak ada perbedaan yang signifikan pada kedua
kelompok diatas terkait dengan risiko tinggi
diagnosis dengan komplikasi dan efek samping
total yang serius.
Secondary outcome : skala nyeri, masuk rumah
sakit, dan masuk kembali ke bagian gawat darurat,
selama masa penelitian ini juga tidak berbeda
secara signifikan antara kelompok.
DISKUSI
Penggunaan CT scan untuk diagnosa pada dugaan Batu ginjal
meningkat pada 10-15 tahun terakhir di Amerika. Mungkin
karena sensitivitas yg tinggi, dan dapat dilakukan oleh sebagian
besar unit emergensi di amerika.
DISKUSI
Hasil penelitian ini tidak menyarankan bahwa
pasien harus menjalani hanya pencitraan USG,
melainkan USG harus digunakan sebagai awal tes
imaging diagnostik, dengan imaging lanjut
dilakukan sesuai kebijaksanaan dokter atas dasar
penilaian klinis.
Kesimpulan
- Ultrasonografi inisial, jika dikaitkan dengan
paparan radiasi kumulatif. Pada USG lebih rendah
paparan radiasi kumulatifnya, jika dibandingkan
dengan CT Scan inisial, tanpa adanya perbedaan
yang signifikan dalam diagnosa risiko tinggi
dengan komplikasi, efek samping yang serius,
skor nyeri, dan kunjungan ke departemen
kegawat-daruratan, atau rawat inap.
- USG dapat digunakan sebagai awal tes imaging
diagnostik untuk suspek nephrolithiasis.
References
References