ABSTRAK
Cedera ginjal diklasifikasikan menurut American Association for the Surgery of Trauma
menjadi 5 derajat cedera. Beberapa sarana pencitraan dapat digunakan untuk menilai derajat
cedera ginjal, yang masing-masing memiliki kegunaan dan keterbatasan masing-masing. Saat ini,
foto polos dan urografi intravena tidak dapat digunakan dalam mengevaluasi pasien dengan
kecurigaan cedera ginjal. Ultrasonografi (USG) memiliki peran yang terbatas dalam
mengevaluasi pasien dengan kecurigaan cedera retroperitoneal; namun, USG berperan penting
dalam upaya tindak lanjut pada pasien dengan formasi urinoma. USG membantu memonitor
ukuran dari urinoma dan juga untuk prosedur drainase. Peran dari arteriografi ginjal selektif
memiliki peran yang lebih terbatas pada fungsi intervensi dibandingkan dengan fungsi
diagnostik. Retrograd pyelografi bermanfaat untuk menilai ureter dan keutuhan pelvis renalis
dengan kecurigaan cedera ureteropelvic junction dan untuk fungsi intervensi, seperti pemasangan
stent disepanjang lokasi cedera ureter. Magnetic Resonance Imaging tidak bermanfaat pada
evaluasi cedera ginjal akut. Multidetector Computed Tomography adalah pilihan untuk dapat
mengevaluasi cedera ginjal. Hal ini juga bermanfaat untuk mengevaluasi cedera yang disebabkan
oleh trauma pada ginjal dengan kelainan yang sudah ada sebelumnya dan dapat membantu
menentukan tingkat penetrasi luka pada luka tusuk di bagian lumbal. Kombinasi temuan
pencitraan disertai informasi klinis sangat berperan penting dalam manajemen pasien secara
individu. Artikel ini akan menjelaskan spektrum dari cedera ginjal yang disebabkan oleh karena
trauma.
Keyword : Trauma; Cedera Ginjal; Pencitraan; Fokus Sonografi Abdomen pada
Trauma; Computed Tomografi dengan Kontras; Grading; Ammerican Association for the
Surgery of Trauma Classification; Cedera Vaskuler; Revisi dari American Association for the
Surgery of Trauma.
TIPS INTI
Cedera ginjal seringkali ditemui
disertai gambaran luka tumpul dan luka
tembus. Pembedahan, sebagai metode
penanganan seringkali diperlukan pada
World Journal of Radiology, 2013 August 28.
CT Scan
Multidetector
Computed
Tomography diyakini sebagai gold standard
pada pemeriksaan radiografi pada pasien
dengan trauma ginjal dan telah secara utuh
menggantikan IVP. 1-5, 8-10
Dengan waktu pemeriksaan yang
singkat, CT menyediakan seluruh informasi
yang dibutuhkan yang berhubungan dengan
derajat cedera parenkim dengan atau tanpa
keterlibatan PCS dan cedera pembuluh
darah ginjal dan juga menyediakan
informasi terkait dengan status fungsional
dari ginjal. Dengan dilakukan scan secara
berkala, juga dapat membantu membedakan
antara perdarahan aktif dengan ekstravasasi
urine. Dengan ketersediaan mesin CT yang
terkini dan helical multislice scanner,
scanning yang lebih cepat, meningkatkan
volume cakupan, dan meningkatkan
kemampuan rekonstruksi multiplanar kini
dapat menyajikan gambar berkualitas tinggi
dengan waktu yang lebih singkat pada meja
pasien. Karena sebagian besar pasien yang
dilakukan CT Scan tidak kooperatif dalam
menahan
nafas,
pergerakan
dapat
mempengaruhi
penilaian
dan
dapat
menambah
kebingungan
dalam
mengintepretasikan hasil. Pencitraan lebih
cepat dengan multislice scanner dan
multiplanar reconstruction dapat membantu
mengatasi masalah ini dan menyediakan
penilaian yang akurat untuk cedera.
Pedoman CECT Scan
CT Scan sebaiknya dilakukan setelah
pemberian kontras (75-100 ml agen kontras
non ion, mengandung 300-400 mg iodine).
Hal ini dapat membantu membedakan
Page 4
Page 5
Page 6
Page 7
Page 10
Page 14
Page 15
Hematoma
Laserasi
III
Laserasi
IV
Laserasi
Cedera vaskuler
Laserasi
Cedera vaskuler
NB :
- Naik 1 derajat (pada derajat I-III) apabila
terdapat cedera bilateral.
- Subcapsular hematoma yang menekan ginjal
dapat ditentukan sebagai cedera ginjal
derajat IV
Manajemen Cedera Ginjal
Pengkajian radiologis dan pelaporan
cedera ginjal sebaiknya memberikan
gambaran yang jelas pada pembagian derajat
dan keparahan dari cedera berdasarkan
grading cedera ginjal dari AAST sistem
yang dapat membantu untuk memutuskan
pilihan terapi untuk pasien tersebut.
Meskipun sistem klasifikasi ini tidak detail,
ekstravasasi aktif arteri dan pseudoaneurysm
hendaknya menyarankan cedera ginjal
derajat yang lebih tinggi dan pasien
hendaknya dilakukan penanganan secara
World Journal of Radiology, 2013 August 28.
Page 17
Page 18