Anda di halaman 1dari 10

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium

• Pemeriksaan Darah Lengkap


• Nilai elektrolit serum,
(Hb,Ht, Leukosit). tingkat kreatinin, dan
glukosa.
• Serum amilase yg
meningkat menunjukkan • Peningkatan transaminase
trauma pankreas/ perforasi menunjukkan trauma
usus halus. hepar.

• Urinalisis
Algoritma Prosedur Pemeriksaan Trauma
Tumpul Abdomen
Trauma Tumpul Abdomen

Tanda peritonitis tidak USG : cairan


Hemodinamik stabil ya
generalisata ada bebas jelas

tidak ya ya tidak

Perubahan
USG : Cairan Bebas ya laparotomi konservatif
kesadaran,

Makroskopis
Tidak jelas DPL tidak ya hematuria,

CT-Scan ya tidak

USG ulang (30


menit),

HCt ulang (4
jam),
Pemeriksaan Penunjang Khusus

• Radiologi
• CT-scan
• USG dengan metode FAST (Focused Abdominal
Sonogram for Trauma)
• Diagnostic Peritoneal Lavage (DPL)
• Laparatomi (Gold Standard)
Pemeriksaan Penunjang

• Radiologi
X-ray
• Rontgen untuk screening adalah rontgen foto cervical lateral, thorax
AP, dan pelvis AP. Rontgen foto abdomen 3 posisi (terlentang, tegak,
lateral dekubitus) berguna untuk melihat adanya udara bebas di
bawah diafragma/ di luar lumen retroperitonium.
• Tambahan : foto abdomen AP dengan kontras.
Ultrasonografi/ sonogram
Computed
Tomography
FAST (Focused Assesment • Computed Tomography
Sonography in Trauma) CT Scan
• Dapat mengidentifikasi cairan
bebas intra abdominal terutama • Memberikan gambar detail
cairan > 500 mL. dari kelainan trauma.
• Terdiri dari visualisasi kantong • Membantu penentuan
jantung, ruang splenorenal,
hepatorenal, dan kantung
intervensi pembedahan.
Douglas. • Spesifikasi sangat tinggi.
• Sensitivitas dan spesifisitas 85- • Digunakan sebagai
95%. pedoman pengelolaan non
operatif pada cedera organ
solid.
Diagnostic Peritoneal Lavage

DPL • Indikasi DPL


• Cepat, tapi invasive. – Nyeri abdomen yg tidak bisa
• Sensitivitas terhadap diterangkan sebabnya.
perdarahan intra – Trauma bagian bawah dada.
peritoneum 98%.
– Hipotensi, Ht turun tanpa
• Dapat menemukan adanya
sebab jelas.
darah/cairan usus dalam
rongga perut. – Cedera abdominal dg
• Positif jika eritrosit > gangguan kesadaran.
100.000/mm kubik dan – Cedera abdominal dg
leukosit > 500/mm kubik. cedera medula spinalis.
– Patah tulang pelvis.
DPL VS ULTRASOUND VS CT SCAN PADA
TRAUMA TUMPUL

DPL USG CT SCAN


Menentukan adanya Menentukan cairan Menentukan organ cedera
perdarahan bila bila BP bila BP normal
Indikasi BP

Diagnosis cepat dan Diagnosis cepat; tidak Paling spesifik untuk


sensitif; akurasi 98% invasif dan dapat diulang; cedera; akurasi 92%-98%
Keuntungan akurasi 86%-97%

Invasif, gagal Tergantung operator Membutuhkan biaya &


mengetahui cedera distorsi gas usus dan waktu tang lebih lama,
diafragma atau cedera udara dibawah kulit. Gagal tidak mengetahui cedera
Kerugian retroperitoneum mengetahui cedera diafragma, usus dan
diafragma usus, pankreas pankreas
INDIKASI LAPARATOMI

 Berdasarkan Evaluasi Klinik :


1. Trauma tumpul dengan hasil DPL dan USG adanya internal
bleeding
2. Trauma tumpul dengan hipotensi terus menerus walaupun
dilakukan resusitasi adekuat
3. Adanya tanda-tanda peritonitis dini atau lanjut

 Berdasarkan Evaluasi Radiologis (rontgen)


1.Adanya udara bebas (air sickle) atau ruptura diafragma
2.CT-Scan memperlihatkan adanya ruptur organ – organ
berongga intraabdominal.

Anda mungkin juga menyukai