Anda di halaman 1dari 43

TRAUMA ABD OM

EN
dr. Galih Santoso Putra, Sp.B
Departemen Bedah RSUD dr. Soegiri Lamongan
TRAUMA
 ATLS A, B, C, D & E

 DSTC (Definitive Surgery For Trauma Care)



 Damage Control Surgery
(Stop Bleeding  Packing
 Compartment
& Stop Contamination)
Syndrome
TRAUMA

Syok Hemorhagik  Sumber


Perdarahan ;
 Toraks
 Abdomen
 Pelvis
 Femur
 Retroperitoneal
DEFINISI

Trauma abdomen adalah kerusakan terhadap


struktur yang terletak diantara diafragma dan pelvis
yang diakibatkan oleh luka tumpul atau luka
tusuk.
KLASIFIKASI
Trauma abdomen disebabkan oleh 2 mekanisme yang
merusak, yaitu:

1. Trauma tumpul
Merupakan trauma abdomen tanpa penetrasi ke dalam
rongga peritoneum. Beberapa mekanisme trauma
tumpul
abdomen berupa tumbukan langsung (misalnya
terbentur kemudi mobil), shearing injury akibat sabuk
pengaman,
MEKANISME TRAUMA
● Trauma Tumpul

1.Kompresi
2.Shearing
3.Deselerasi

Organ yang
sering
cedera
adalah:
 Limpa:40
-55%
2. Trauma Penetrans
• Merupakan trauma abdomen dengan penetrasi ke
dalam rongga peritoneum.
• Beberapa mekanisme traumapenetrans
abdomen berupa luka tusuk abdomen dan luka
tembak.
● Trauma Penetrans
Cedera organ yang paling sering terkena:

hati (40%)
Luka tusuk usus halus (30%)
diafragma (20%)
usus besar (15%)
usus halus (50%),
Luka tembak usus besar (40%),
hati (30%),
vaskuler (35%)
Berdasarkan organ yang terkena trauma abdomen
dibagi 2, yaitu:
1. Trauma pada organ padat (hepar, lien), dengan gejala
utama perdarahan
2. Trauma pada organ berongga (usus, saluran empedu)
dengan gejala utama adalah peritonitis.
Intra dan
Retro
peritoneal :
Cedera Organ Intra-peritoneal
1. Solid (hepar/lien)
Perdarahan
Intraperitoneal DPL (Diagnostic Peritoneal
- rangsangan peritoneal
(nyeri-nyeri tekan *)
Lavasage)
- tanda darah intra- FAST (Focussed
perit. Assessment with Sonography
- tanda perdarahan for Trauma)
(syok-pucat)
2. Berongga
(lambung  rektum)
Peritonitis Umum
- nyeri
- defans
- nyeri tekan
- nyeri lepas*
- pekak hepar
Cedera Organ Retro-peritoneal

Duodenum – Pankeas :

- Manifestasi lambat : peritonitis

- Udara retroperitoneal
Cedera Abdomen sering
terlambat :

1.Manifestasi sering lambat (perforasi)


2.Ada cedera kepala (kesadaran menurun)
3.Ada cedera spinal (gangguan sensorik)
4.Cedera lain lebih nyeri
5.Obat-obatan / alkohol)
6.Cedera
retroperitoneal
PENILAIAN PASIEN DENGAN TRAUMA
ABDOMEN

Anamnesis
● Riwayat trauma

 Tumpul : kecepatan, jenis benda, posisi korban


pasca trauma dan kerusakan kendaraan akibat
trauma.

 Penetrans : jenis senjata dan jarak.


PEMERIKSAAN FISIK

● Inspeksi: jejas, laserasi, luka tusuk, bagian usus/ omentum yang


keluar

● Auskultasi: Bising usus. Darah bebas di peritoneum dapat


mengakibatkan ileus (bising usus hilang)

● Perkusi

● Palpasi
Diagnosis dan Pengelolaan Cedera
Abdomen
• Anamnesis : mekanisme cedera

• Survei primer : A – B – C – D &


E Pem. Fisik Abdomen :
Insp – Ausk – Palp – Perk

Syok karena perdarahan intra-peritoneal :


Perlu LAPAROTOMI !
Diagnosis dan Pengelolaan Cedera
Abdomen

• Survei Sekunder
Pem. Fisik Abdomen :
Insp – Ausk – Palp – Perk

• Adjuncts : X-foto – DPL – FAST



CT Scan – MS CT Dsb
Jelas cedera intra-abdomen 
Laparotomi (Tunggu
Dulu)!!!
● Pemeriksaan luka
● Menilai stabilitas tulang pelvis.
● Pemeriksaan perineal, rektal dan penis.
● Pemeriksaan vaginal dan luteal.
PEMASANGAN NGT dan KATETER
● Pemasangan NGT dan kateter urin sering dilakukan sebagai bagian
dari tahapan resusitasi.
Tujuan: menghilangkan dilatasi lambung, mengeluarkan isi lambung
Kontra indikasi pemasangan NGT→fraktur basis kranii.

● Pemasangan kateter urine:


- monitor diuresis
-mengatasi retensi
- dekompresi v. urinaria sebelum DPL
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS

Tambah
Rutin Pemeriksaan a n
ronsen standar
ATLS: -foto abdomen
-foto servikal AP
lateral - kontras
- toraks AP
- pelvis AP
DIAGNOSTIK KHUSUS

● Trauma tumpul
DPL (Diagnostic Peritoneal Lavage)
USG
CT scan
● Trauma penetrans
Anterior → eksplorasi luka
Posterior → foto ronsen + kontras.
MODALITAS DIAGNOSTIK

I. FAST
II. DIAGNOSTIC PERITONEAL LAVAGE
(DPL)

III. ABDOMINAL CT - SCAN


IV. LAPAROSCOPY
DPL USG CT
Indikasi Menentukan adanya Menentukan cairan Menentukan organ
perdarahan bila bila BP cedera bila BP
BP normal

Keuntungan Diagnosis cepat dan Diagnosis cepat; Paling spesifik


sensitif; akurasi 98% tidak invasif dan untuk cedera;
dapat diulang; akurasi 92%-98%
akurasi 86%-97%

Kerugian Invasif, gagal Tergantung Membutuhkan


mengetahui cedera operator distorsi biaya & waktu tang
diafragma atau cedera gas usus dan udara lebih lama, tidak
retroperitoneum dibawah kulit. mengetahui cedera
Gagal mengetahui diafragma, usus dan
pankreas
cedera diafragma
usus, pankreas
FAST
CT SCAN

Trauma Hepar
Liver Injury Grading (AAST)
Ruptur lien
Splenic Injury Grading (AAST)
Trauma Pankreas
INDIKASI OPERASI

A. Indikasi berdasarkan evaluasi abdomen

1. Trauma tumpul abdomen dengan hipotensi berulang


setelah resusitasi cairan
2. Peritonitis difusa
3. Hipotensi dengan luka tembus
4. Perdarahan dari gaster, anus, tr.ur inarius akibat luka
tembus
5. Luka tembak melalui rongga peritonium atau
retroperitonium
6. Eviscerasi
A.Indikasi berdasarkan pemeriksaan ronsen

1. Udara bebas, udara retroperitoneal atau ruptur diafragma akibat


trauma tumpul
2. CT scan + kontras memperlihatkan perforasi organ berongga
akibat trauma tumpul dan penetrans
Penetrating Abdominal Trauma

● Luka yg terlihat tidak


mencerminkan tingkat
keparahan cedera
● Kemungkinan
perdarahan signifikan
● Kemungkinan terkena
usus
● Pasien mungkin syok
Evisceration

Extrusion of abdominal contents secondary to


penetrating abdominal trauma
Manajemen Evisceration Injuries

● Gunakan balutan steril utk menempatkan organ yg


keluar di dekat luka (TIDAK ke dlm luka)
● Tutup organ & luka sepenuhnya dgn balutan
lembab & steril
● JANGAN buat TEKANAN KE LUKA atau ORGAN
YG KELUAR
● Ikatan yg longgar disekitar luka
● Persiapkan utk pembedahan
Blunt Abdominal Injury
0,5 ml kg/bb/jam
1-2 ml kg/bb/jam
• Sederhana
• Dengan Syok
• Dengan kerusakan
organ :
- ruptur uretra
- ruptur buli
- perforasi rektum
- kerusakan genitalia
interna
Fraktur Pelvis
dengan
Ruptur Buli
Fraktur Pelvis :

Dengan Syok : PASG / Gurita (pelvic binder)


 terapi definitif ?
“The Surgeon: What should we Fixed First ?”
“Assistant: Google it up!”
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai