Pembimbing:
dr. Pherena Amalia, Sp. Rad
Gambaran Klinis:
• Bervariasi (ringan,berat,syok & hipotensi)
• Defans muskular menandakan adanya iritasi peritoneum
• Nyeri terlokalisir atau tidak
Gambaran Radiologi:
1. Foto Polos Abdomen
Pada foto polos abdomen / foto dada posisi lateral dekubitus kiri
tegak
• radiolusen antara batas lateral kanan
• gambaran udara (radiolusen) berupa dari hepar dan permukaan
daerah berbentuk bulan sabit (semilunar peritoneum.
shadow) diantara diafragma kanan dan • Paling baik untuk melihat
hepar atau diafragma kiri dan lien. pneumoperitoneum
• area lusen bentuk oval (perihepatik) di
anterior hepar.
Indikasi DPL
• Equivocal : Gejala klinik yg meragukan misalnya pada Kelemahan DPL :
trauma tulang. • Tidak bisa mengevaluasi trauma
• Unreliable : penurunan kesadaran pasien setelah cedera diaphragma dan retroperitoneal.
• Impractical : Mengantisipasi kemungkinan pasien
membutuhkan pemeriksaan yang lama seperti angiografi Komplikasi DPL :
atau general anesthesia. • Perdarahan sekunder pada injeksi
anestesi lokal, insisi kulit atau
Kontra Indikasi jaringan bawah kulit yang akan
• “Absolute”: indikasi yang jelas untuk laparotomi memberikan false (+).
• “Relative”: sulit dilakukan secara teknis seperti pada • Peritonitis akibat perforasi usus.
penderita obesitas. Robek kandung kencing, Cidera
pada struktur abdomen.
3. CT SCAN ABDOMEN
Kurang
Bisa di perluas Lebih efektif
sensitif untuk,
Menggambar untuk ketimbang Bisa di ulang
pankreas,
kan cedera pemeriksaan DPL dan USG untuk
cedera usus
dan atas dan pada pemantauan
halus dan
perdarahan. bawah pemeriksaan cedera.
trauma
diafragma. peritoneal.
diafragma.
Udara intraperitoneal sering sulit dideteksi di lokasi abnormal karena udara intralumen di
sekitar.
Udara di kuadran kanan sulit dibedakan dengan kolesistitis emfisematosa, kalsifikasi vesika
fellea, adenomiosis, udara di dalam abses, tumor, udara bilier, atau udara di dalam vena
porta.
USG tergantung pada skill operator, misalnya pada orang obesitas yang memiliki udara intra
abdominal yang lebih banyak.
FAST Subcostal View normal dan abnormal
FAST Kuadran kanan atas normal dan abnormal
FAST Kuadran Kiri atas normal dan abnormal
TRAUMA PENETRASI ABDOMEN
Luka tusuk dan luka tembak kecepatan rendah / tinggi
hati (40%)
usus halus (30%)
Luka tusuk
diafragma (20%)
usus besar (15%)
usus halus (50%),
usus besar (40%),
Luka tembak
hati (30%),
vaskuler (35%)
Gambaran Radiologi:
• Foto polos: memperlihatkan udara bebas intra-peritoneum/membantu menentukan lokasi
benda asing yg radioopak.
• USG: Menilai cairan dalam rongga perikardial, menilai arah dan kedalaman jalur penetrasi.
• CT: tidak dilakukan pada kasus penetrasi karena indikasi laparotomi sudah jelas.
Laserasi hati yang besar Hematoma perinefrik dengan Herniasi usus (matapanah) yang
kantung-kantung kecil yang berisi terjadi setelah luka tusuk
udara (matapanah)
DPL VS ULTRASOUND VS CT SCAN PADA TRAUMA TUMPUL
DPL USG CT SCAN
Menentukan adanya Menentukan cairan Menentukan organ cedera
Indikasi perdarahan bila BP normal
Diagnosis cepat, tidak Diagnosis cepat; tidak Paling spesifik untuk
mahal, dan sensitif; invasif dan dapat cedera; akurasi 92%-98%,
akurasi 98% diulang; akurasi 86%- penentuan grading injury,
Keuntungan
97% estimasi jumlah
perdaharan, dapat untuk
follow up serial
Invasif, gagal Tergantung operator Membutuhkan biaya &
mengetahui cedera ,distorsi gas usus dan waktu tang lebih lama,
diafragma atau cedera udara dibawah kulit. tidak mengetahui cedera
Kerugian retroperitoneum, False Gagal mengetahui diafragma, usus dan
(+) pada pelvic fracture cedera diafragma usus, pankreas
pankreas
THANK YOU