Anda di halaman 1dari 4

RESUME

MK KEPERAWATAN GADAR 1

Nama : Rahmat Prasetyo Utomo


NIM : A12020003
Kelas : 2A/S1 Keperawatan

Topik Askep Trauma Abdomen


Hari/Tanggal Kamis, 23 Juni 2022
Dosen Pengampu Podo Yuwono, S.Kep.Ns. M.Kep., CWCS
Isi Materi (resume)  Jenis Trauma Abdomen
 Trauma Tumpul
 Trauma Penetrans
1. Senata tajam -> low energy
2. Senjata api -> kinetic energy
 Mekanisme Trauma
Organ yang sering cedera adalah:
- Limpa: 40-55%
- Retroperitoneal: 15%
- Hati: 35-45%
- Organ berongga
 Riwayat Trauma
1. Tumpul: Kecepatan, jenis benda, posisi korban pasca
trauma dan kerusakan kendaraan akibat trauma.
2. Penetrans: Jenis senjata dan jarak.
 Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan luka -> eksplorasi oleh dokter bedah
2. Menilai stabilitas tulang pelvis
3. Pemeriksaan perineal, rektal dan penis
4. Pemeriksaan vaginal dan luteal
 Pemeriksaan Radiologis
 Rutin
- Foto servikal rateral
- Toraks AP
- Pelvis AP
 Tambahan
- Foto abdomen AP
- Kontras
 Diagnostik Khusus
 Trauma tumpul
- DPL (Diagnostic Peritoneal Lavage) dilakukan
apabila dicurigai ada perdarahan inta-abdominal
(perdarahan dalam perut) karena adanya trauma
- USG
- CT scan
 Trauma penetrans
- Anterior → eksplorasi luka
- Posterior → foto ronsen + kontras
 Indikasi Operasi
 Indikasi berdasarkan evaluasi abdomen
1. Trauma tumpul abdomen dengan DPL +
2. Trauma tumpul abdomen dengan hipotensi
berulang setelah resusitasi cairan
3. Peritonitis difusa
4. Hipotensi dengan luka tembus
5. Perdarahan dari gaster, anus, tr.ur inarius akibat
luka tembus
6. Luka tembak melalui rongga peritonium atau
retroperitonium
7. Eviscerasi
 Indikasi berdasarkan pemeriksaan RO
1. Udara bebas, udara retroperitoneal atau ruptur
diafragma akibat trauma tumpul
2. CT scan + kontras memperlihatkan perforasi organ
berongga akibat trauma tumpul dan penetrans
 Penetrating Abdominal Trauma
1. Luka yang terlihat tidak mencerminkan tingkat
keparahan cedera
2. Kemungkinan perdarahan signifikan
3. Kemungkinan terkena usus
4. Pasien mungkin syok
 Manajemen Evisceration Injuries
1. Gunakan balutan steril untuk menempatkan organ yang
keluar di dekat luka (Tidak ke dalam luka)
2. Tutup organ & luka sepenuhnya dengan balutan
lembab & steril
3. Jangan buat tekanan ke luka atau organ yang keluar
4. Ikatan yg longgar disekitar luka
5. Persiapkan untuk pembedahan
 Masalah Khusus
1. Diafragma
=> Robekan trauma tumpul lebih sering hemidiafragma
kiri, besar robekan 5-10 cm, posterolateral
2. Duodenum
=> Robekan pada duodenum terjadi pada pengendara
yang tidak menggunakan sabuk pengaman dan
tabrakan frontal
3. Pankreas
=> Cedera pankreas paling sering akibat trauma
langsung di epigastrium yang menekan ke tulang
belakang
 Penanganan Fraktur Pelvis
1. Resusitasi
2. Immobilisasi tulang pelvis dengan PASG/pelvic
sling/gurita
3. Kontrol perdarahan interne dengan operasi
4. Fiksasi eksterna
 Penanganan Gawat Darurat
1. Airway: Jaga jalan nafas
2. Breathing: Beri O2, bantu nafas
3. Circulation: Posisi shock, infus, siap darah
4. Disability: Waspada cedera kepala
5. Exposure: Pastikan, apa ada cedera lain?
 Hepotesa Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d
terputusnya pembuluh darah arteri/vena suatu jaringan
(organ abdomen)
2. Perubahan perfusi jaringan b.d hypovolemia,
penurunan suplai darah ke seluruh tubuh
3. Nyeri akut b.d rusaknya jaringan lunak/organ abdomen
4. Cemas b.d pengobatan pembedahan yang akan
dilakukan
5. Kurangnya pengetahuan tentang pembedahan yang
akan dilakukan b.d kurangnya informasi

Anda mungkin juga menyukai