Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENDIDIKAN

CARA MEMPERTAHANKAN PERILAKU SEHAT PADA PASIEN HIPERTENSI

OLEH
KELOMPOK 7
TINGKAT III A

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN BLITAR


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN MALANG
2013
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIPERTENSI

Topik : Cara mempertahankan perilaku sehat pada hipertensi


Sub topik : Diet hipertensi, perilaku sehat mencegah hipertensi, penanganan saat
hipertensi.
Tempat : Wisma Dahlia PSLU Blitar
Sasaran : Ny. T
Hari / tanggal : Rabu, 11 September 2013
Pukul : 08.00 WIB
Alokasi waktu : 30 menit
Penyuluh : Irka Maharani
A. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan, sasaran memahami tentang cara mempertahankan perilaku
sehat pada hipertensi.

B. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit pasien dapat menyebutkan cara diet hipertensi,
perilaku sehat mencegah hipertensi, penanganan saat hipertensi dengan bahasanya sendiri.

C. Materi
1. Cara diet hipertensi
2. Perilaku sehat mencegah hipertensi
3. Penanganan saat hipertensi

D. Metode
- Konseling
- Tanya jawab
- Demonstrasi

E. Media
- Leaflet

F. Strategi
a. Kontrak dengan pasien (waktu, tempat, topik).
b. Menggunakan penampang materi dari leaflet agar dapat lebih mudah diperhatikan pasien
c. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
d. Dengan tanya jawab langsung.
G. Proses Penyuluhan

NO KEGIATAN WAKTU PENYAJI SASARAN


1 Pembukaan 2 menit 1. Mengucapkan salam 1. Membalas salam
2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan
dan
mendengarkan
2 Penyajian bahan tentang 20 1. Menyebutkan cara 1. Mendengarkan
cara diet hipertensi, diet hipertensi, 2. Mempertahankan
perilaku sehat mencegah perilaku sehat kontak mata
hipertensi, penanganan mencegah hipertensi,
saat hipertensi. penanganan saat
hipertensi.
3 Evaluasi 5 menit 1. Memberi kesempatan 1. Pasien
kepada peserta untuk bertanya
bertanya untuk tentang materi
mengevaluasi peserta, yang telah
apakah peserta dapat diberikan
menjelaskan kembali 2. Pasien dapat
materi pendidikan menjawab
kesehatan dengan pertanyaan
bertanya yang
2. Menyimpulkan diberikan
kembali materi yang
disajikan
3. Diharapkan pasien
dapat memahami
materi
4 Penutup 3 menit 1. Penyaji mengucapkan 1. Menjawab salam
terima kasih
2. Mengucapkan salam
penutup
CARA MEMPERTAHANKAN PERILAKU SEHAT PADA HIPERTENSI

UPAYA PENCEGAHAN HIPERTENSI


1 Perubahan gaya hidup
 Mengurangi konsumsi garam & lemak
 Melakukan olahraga secara teratur dan dinamik (contoh : jalan kaki, senam, jogging, bersepeda,
renang ataupun berkebun )
 Menjaga keseimbangan tidur dengan aktivitas
 Mengkonsumsi buah dan sayuran segar
 Menghentikan kebiasaan merokok & minum alcohol, termasuk kebiasaan minum kopi
 Menjaga kestabilan berat badan
 Melakukan latihan relaksasi atau meditasi
 Membina hidup yang positif : persepsi yang benar termasuk pendalaman spiritual

2. Pengaturan diet
a. Manfaat pengaturan diet
 Menstabilkan kembali tekanan darah
 Mencegah komplikasi terutama Stroke
 Mengatasi kekambuhan penyakit

b. Jenis diit
Diit rendah garam
Bertujuan untuk menurunkan tekanan darah serta mencegah terjadinya gangguan jantung
Hal yang perlu diperhatikan
 Jangan menggunakan garam dapur yang berlebihan
 Hindari bahan makanan awetan yang diolah dengan menggunakan garam dapur (misalnya : kecap,
terasi, petis dll)
 Hindari bahan makanan yang diolah dengan menggunakan penyedap rasa
 Batasi minuman bersoda (misalnya : coca-cola, sprite, fanta dll)

Diit rendah kolesterol & lemak terbatas


Bertujuan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan menurunkan berat badan bila terlalu
gemuk.

Hal yang perlu diperhatikan

 Batasi penggunaan santan kelapa, mentega, dan keju.


 Batasi konsumsi daging, hati, limpa, dan jenis jerohan lainnya.
 Gunakan susu skim untuk mengganti susu penuh lemak.
 Batasi konsumsi kuning telur (paling banyak 3 butir seminggu)
 Lebih sering konsumsi tahu, tempe, sayuran, dan buah-buahan ( kecuali buah yang banyak
mengandung kolesterol, contoh : durian )

Diit tinggi serat


a. Golongan sayuran : daun bawang, kecipir muda, bawang putih, daun melinjo, daun kacang
panjang, kemangi, kangkung, bayam, wortel dll.
b. Golongan protein nabati : kacang kedelai, kacang hijau, kacang tolo.
c. Golongan buah-buahan ; jambu biji, belimbing, jambu bol, kedondong, anggur, pisang, mangga,
apel, pepaya dll.
d. Makanan lain : agar-agar, rumput laut dll

CONTOH MENU SEHARI

JENIS BAHAN BERAT


WAKTU URT
MAKANAN MAKANAN (GR)

PAGI NASI PECEL BERAS 50 ½ gls


KECIPIR 50 ½ gls
KACANG 50 2,5 sdm
TANAH
25 2 pt sdg
TEMPE
50 1 buah
PISANG

SIANG NASI 50 ½ gls


BERAS
SAYUR 50 ½ gls
KACANG
PANJANG
50 2 pt sdg
TAHU
75 2 buah
PEPAYA

MALA NASI 50 ½ gls


BERAS
M SAYUR 50 ½ gls
KANGKUNG
50 1 btr
TELUR
50 1 buah
PISANG

MANAJEMEN NYERI

DEFINISI :
cara meringankan nyeri atau mengurangi nyeri sampai tingkat kenyamanan yang dapat diterima klien.
1. Distraksi
Suatu metode untuk menghilangkan nyeri dengan cara mengalihkan perhatian klien pada hal-hal lain
sehingga klien akan lupa terhadap nyeri yang dialami

Tipe Distraksi
1. Distraksi visual
- Membaca/ menonton TV
- Menonton pertandingan
- Imajinasi terbimbing
2. Distraksi Auditori
- Humor
- Mendengar musik
3. Distraksi Taktil
- Bernapas perlahan & berirama
- Masase
- Memegang mainan
4. Distraksi Intelektual
- Teka teki silang
- Permainan kartu
- Hobi (menulis cerita)

2. Relaksasi
Pengertian
Merupakan metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada klien yang mengalami nyeri kronis.
Rileks sempurna yang dapat mengurangi ketegangan otot, rasa jenuh, kecemasan sehingga mencegah
menghebatnya stimulus nyeri.
Tiga hal utama yag dibutuhkan dalam teknik relaksasi
- Posisi klien yang tepat
- Pikiran istirahat
- Lingkungan yang tenang
Prosedur pelaksanaan
1. Atur posisi klien agar rileks, posisi dapat duduk atau berbaring
2. Instruksikan klien untuk menghirup nafas dalam sehingga rongga paru berisi udara yang bersih
3. IIInstruksikan klien secara perlahan untuk menghembuskan udara dan membiarkannya keluar dari
setiap anggota bagian tubuh. Bersamaan dengan ini minta klien untuk memusatkan perhatian ”betapa
nikmat rasanya”
4. Instruksikamklien untuk bernafas dengan irama normal beberapa saat (1-2 menit)
5. Instruksikan klien untuk nafas dalam, kemudian menghenbuskan perlahan-lahan dan merasakan
saat ini udara mengalir dari tangan, kaki menuju ke paru kemudian udara dibuaang keluar. Minta klien
memusatkan perhatian pada kaki dan tangan, udara yan dikeluarkan dan merasakan kehangatannya
6. Instruksikan klien untuk mengulangi prosedur no.5 dengan memusatkan perhatian pada kaki,
tangan, punggung, perut dan bagian tubuh yang lain.
7. Setelah klien merasa rileks, minta klien secara perlahan menanbah irama pernafasan. Gunakan
pernafasan dada atau abdomen. Jika nyeri bertambah gunakan pernafasan dangkal dengan frekuensi
yang lebih cepat.

3. Relaksasi Progresif
Pengertian
Teknik relaksasi otot dalam yang tidak memerlukan imajinasi, ketekunan atau sugesti
Pelaksanaan Prosedur
1. Beritahu klien bagaimana cara kerja relaksasi progresif
a. Jelaskan tujuan dan prosedur
b. Demonstrasikan metode menegangkan dan relaksasi otot
2. Cuci tangan
3. Berikan privasi klien
4. Bantu klien ke posisi yang nyaman (pastikan bagian tubuh disangga dan sendi agak fleksi tanpa
ada tegangan atau tarikan otot)
5. Anjurkan klien untuk mengistirahatkan pikiran (meminta klien untuk memandang sekeliling
ruangan secara perlahan)
6. Minta klien untuk menegangkan dan merelaksasi setiap kelompok otot
- Lakukan pada setiap kelompok otot, dimulai dari sisi yang dominan:
a. Tangan dan lengan bawah
b. lengan atas
c. Dahi
d. Wajah
e. Leher
f. Dada, bahu dan punggung
g. Abdomen
h. Paha
i. Otot betis
j. Kaki
7. Dorong klien untuk bernapas perlahan dan dalam.
8. Bicara dengan suara tenang yang mendorong relaksasi dan pimpin klien untuk berfokus pada
setiap kelompok otot (missal “ buat kepalan tangan yang kuat, genggam kepalannya dengan sangat
kuat, tahan tegangan 5-7 detik, lepaskan seluruh tegangan dan nikmati perasaan saat ototmu menjadi
relaks dan mengendur)
9. Kerutkan dahi keatas pada saat yang sama, tekan kepala sejauh mungkin ke belakang, putar
searah jarum jam dan kebalikannya, kemudian anjurkan klien untuk mengerutkan otot muka :
cemberut, mata dikedip-kedipkan, bibir dimonyongkan kedepan, lidah ditekan ke langit-langit dan
bahu dibungkukkan 5-7 detik. Bimbing klien ke arah otot yang tegang, anjurkan klien untuk
memikirkan rasanya, dan tegangkan otot sepenuhnya kemudian rileks 12-30 detik.
10. Lengkungkan punggung ke belakang sambil menarik nafas dalam, tekan keluar lambung, tahan
lalu rileks. Tarik nafas dalam, tekan keluar perut, tahan, rileks.
11. Tarik jari dan ibu jari ke belakang mengarah ke muka, tahan, rileks. Lipat ibu jari secara
serentak, kencangkan betis paha dan pantat selama 5-7 detik, bimbing klien ke arah otot yang tegang,
anjurkan klien untuk merasakannya, dan tegangkan otot sepenuhnya, kemudian rileks selama 12-30
detik
12. Ulangi prosedur untuk kelompok otot yang tidak rileks
13. Akhiri latihan relaksasi
- Minta klien untuk menggerakkan badan secara perlahan dari tangan, kaki, lengan, tungkai, dan
terakhir kepala, leher.
14. Dokumentasikan

4. Imajinasi Terbimbing
Persiapan
Sediakan lingkungan yang nyaman dan tenang
Pelaksanaan
1. Jelaskan tujuan prosedur
2. Cuci tangan
3. Berikan privasi klien
4. Bantu klien ke posisi yang nyaman
- Posisi bersandar dan minta klien untuk menutup matanya
- Gunakan sentuhan jika klien terasa nyaman
5. Implementasikan tindakan untuk menimbulkan relaksasi
- Minta klien untuk memikirkan hal-hal yang menyenangkan atau pengalaman yang membantu
penggunaan semua indra dengan suara yang lembut.
- Ketika klien rileks, klien berfokus pada bayangannya dan saat itu perawat tidak perlu bicara lagi
- Jika klien menunjukkan tanda-tanda agitasi, gelisah atau tidak nyaman, hetikan latihan dan
memulainya lagi ketika klien telah siap.
- Relaksasi akan mengenai seluruh tubuh. Setelah 15 menit, klien harus memperhatikan tubuhnya.
Biasanya klien rileks setelah menutup mata atau mendengarkan musik yang lembut sebagai bagroud
yang membantu
- Catat hal-hal yang digambarkan klien dalam pikiran untuk digunakan pada latihan selanjutnya
dengan menggunakan informasi spesifik yang diberikan klien dan tidak membuat perubahan
pernyataan klien.

4. Pemijatan (Masase)
Pengertian
Pengurutan dan pemijatan yang menstimulasi sirkulasi darah serta metabolisme dalam jaringan.
Tujuan
- Mengurangi ketegangan otot
- Meningkatkan relaksasi fisik dan psikologis
- Mengkaji kondisi kulit
- Meningkatkan sirkulasi/peredaran darah pada area yang dimasase.
Persiapan Alat
- Pelumas (minyak hangat/lotion)
- Handuk
Prosedur pelaksanaan
1. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan
2. Identifikasi klien
3. Jelaskan tujuan dan prosedur
4. Cuci tangan
5. Atur klien dalam posisi telungkup. Jika tidak bisa, dapat diatur dengan posisi miring.
6. Letakkan Sebuah bantal kecil di bawah perut klien untuk menjaga posisi yang tepat
7. Tuangkan sedikit lotion ke tangan. Usap kedua tangan sehingga lotion rata pada permukaan
tangan.
8. Lakukan masase pada punggung. Masase dilakuka dengan menggunakan jari-jari dan telapak
tangan, dan tekanan yang halus.
9. Metode masase :
- Selang-seling tangan. Masase punggung dengan tekanan pendek, cepat,
bergantian tangan

DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Lany. 2007. Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta: Penerbita Kanisius.
Soenardi, T. & Soetardjo, S. Hidangan Sehat untuk Penderita Hipertensi. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai