Anda di halaman 1dari 72

Lampiran A

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

GIZI SEIMBANG UNTUK BALITA

Topik : Gizi Seimbang pada Balita

Hari/Tanggal : Senin, 06 Maret 2023

Waktu : 60 menit

Tempat : Posyandu

Penyuluh : Syonia Amelianas Kurnia Putri dan Yummiarsih

Sasaran : Ibu – ibu yang memiliki balita di Jorong Kampung Pisang

I. TUJUAN

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta yang menghadiri penyuluhan
tersebut dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang gizi seimbang.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah proses penyuluhan, peserta yang menghadiri penyuluhan dapat mengerti dan
mampu memahami tentang :
1. Pengertian makanan Seimbang.
2. Pyramida makanan seimbang
3. Kebutuhan gizi Balita

II. MATERI PELAJARAN

1) Pengertian menu seimbang untuk balita


2) Pyramida makanan seimbang
3) Kebutuhan gizi balita

III. PESERTA

Orang Tua yang memiliki balita

IV. METODE

Metode yang diberikan pada proses penyuluhan adalah metode ceramah

V. MEDIA
Media yang digunakan saat penyuluhan adalah Flipchart dan leaflet

VI. EVALUASI

Pengetahuan ibu balita tentang gizi seimbang meningkat sebesar 20%

VII. KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 15 menit Pembukaan :

- Membuka/ memulai kegiatan - Menjawab salam


dengan mengucap salam
- Mendengarkan dengan
- Memperkenalkan diri seksama

- Menjelaskan tujuan dari penyuluhan

2 20 menit Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan Mendengarkan dan


memperhatikan
- Menjelaskan materi tentang
Pengertian makanan Seimbang.

- Menjelaskan Pyramida makanan


seimbang

- Menjelaskan Kebutuhan gizi


Balita

3 25 menit Penutup - Peserta memperhatikan

- Memberikan kesempatan pada


peserta untuk bertanya jika terdapat
hal-hal yang belum jelas

- Mengevaluasi hasil kegiatan


dengan cara memberikan
pertanyaan dan meminta salah satu
dari peserta untuk menjelaskan
secara singkat terkait teori gizi
seimbang pada balita

- Mengucapkan terima kasih atas


peran serta

- Mengucap salam
MATERI PENYULUHAN GIZI SEIMBANG PADA BALITA

1. Pengertian makanan Seimbang

Makanan seimbang ialah penjabaran makanan-makanan yang memiliki kandungan gizi


yang sesuai dengan asupan gizi yang dibutuhkan. Penting untuk diketahui, kebutuhan asupan
gizi setiap orang berbeda-beda, tergantung dari jenis kelamin, usia, kapasitas aktifitas
keseharian, dan lainnya selain itu memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas
fisik, perilaku hidup bersih dan memantau berat badan secara teratur dalam rangka
mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi

2. Pyramida makanan seimbang

Gizi Seimbang yang biasanya digambarkan dengan bentuk Piramida Makanan adalah
susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi
makanan, aktivitas fisik, kebersihan dan berat badan ideal.

Ada 2 pengambaran visual gizi seimbang yakni piramida makanan dan isi piringku

● Piramida Makanan

Piramida Makanan versi Indonesia terdiri dari 5 tingkatan makanan dan minuman sesuai
kebutuhan tubuh manusia serta 1 Tingkat pondasi hidup sehat seperti berolahraga teratur dan
menjaga berat badan yang ideal. Berikut ini adalah gambar Piramida Makanan untuk menjaga
keseimbangan Gizi yang dibutuhkan oleh tubuh kita.

Tingkat Pertama
Tingkat Pertama atau tingkat dasar adalah dalam piramida makanan sehat adalah menjaga berat
badan ideal dan rutin berolahraga. Kedua unsur tersebut sangat mempengaruhi kualitas hidup
sehat kita. Salah satu alasan akan pentingnya olahraga adalah dengan menggunakan aturan
sederhana seperti dibawah ini :

“Perubahan Berat Badan sama dengan Kalori yang masuk dikurangi dengan Kalori yang
keluar”

Dengan berolahraga kita dapat membakar kalori yang kita konsumsi dan menjaga tubuh tetap
berada di berat badan yang ideal. Makan lebih banyak daripada yang dibakar akan
menyebabkan pertambahan lemak dan berat badan sehingga menimbulkan penyakit-penyakit
yang berkaitan dengan kelebihan berat badan tersebut.

Tingkat Kedua

Air memegangkan peranan yang sangat penting dalam tubuh manusia. Dalam tubuh manusia,
air berfungsi sebagai pembentuk sel dan cairan tubuh, pengatur suhu tubuh, pelarut zat-zat gizi
lainnya dan sebagai pembantu dalam proses pencernaan. Dalam satu hari, tubuh kita
memerlukan 8 gelas air atau setara dengan 2 liter air.

Tingkat Ketiga

Tingkat ketiga adalah  makanan-makanan yang merupakan sumber karbohidrat tinggi seperti
Nasi, Kentang, Roti, Biskuit, Jagung dan Ubi. Makanan-makanan tersebut biasanya disebut
dengan makanan pokok yang biasanya dikonsumsi 3 hingga 8 porsi sehari.

Tingkat Keempat

Tingkat keempat dari Piramida Makanan adalah sayur-sayuran dan buah-buahan yang
merupakan sumber serat, vitamin dan mineral. Sayur-sayuran sebaiknya dikonsumsi 3 hingga 5
porsi sedangkan buah-buah dapat dikonsumsi 2 sampai 3 porsi sehari.

Tingkat Kelima

Tingkat kelima adalah makanan-makanan yang merupakan sumber protein baik protein nabati
maupun protein hewani. Protein Nabati adalah protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
seperti Kacang-kacangan dan makanan olahannya (tempe, tahu). Sedangkan Protein Hewani
adalah Protein yang didapat dari hewan diantaranya seperti daging sapi, ikan, ayam, telur dan
produk-produk susu. Makanan-makanan yang berprotein (nabati dan hewani) sebaiknya
dikonsumsi 2 hingga 3 porsi setiap hari.
Tingkat Tertinggi (Puncak)

Tingkat Tertinggi atau posisi Puncak merupakan makanan-makanan yang tingkat konsumsinya
harus dibatasi. Hal ini dikarenakan tingkat kebutuhan butuh akan makanan-makanan tersebut
sangat rendah. Makanan tersebut adalah garam, gula, minyak.

● Isi Piringku

PIRING MAKANKU: SAJIAN SEKALI MAKAN, dimaksudkan sebagai panduan yang


menunjukkan sajian makanan dan minuman pada setiap kali makan (misal sarapan, makan
siang dan makan malam). Visual Piring Makanku ini menggambarkan anjuran makan sehat
dimana separoh (50%) dari total jumlah makanan setiap kali makan adalah sayur dan buah, dan
separoh (50%) lagi adalah makanan pokok dan lauk-pauk. Piring Makanku juga menganjurkan
makan bahwa porsi sayuran harus lebih banyak dari porsi buah, dan porsi makanan pokok lebih
banyak dari porsi lauk-pauk. Piring makanku juga menganjurkan perlu minum setiap kali
makan, bisa sebelum, ketika atau setelah makan. Meskipun gambar gelas hanya satu buah
dalam visual ini, tidak berarti bahwa minum dalam satu kali makan hanya satu gelas, bisa saja
disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya segelas sebelum makan dan segelas lagi setelah
makan. Makan dan minum tidak ada artinya bila tidak bersih dan aman termasuk tangan dan
peralatan makan. Oleh karena itu sejalan dengan prinsip gizi seimbang makan dalam visual
Piring Makanku juga dianjurkan untuk cuci tangan sebelum dan sesudah makan. Karena Piring
Makanku adalah panduan setiap kali makan, maka tidak diperlukan anjuran aktivitas fisik dan
pemantauan berat badan

3. Kebutuhan gizi Balita


A. Gizi Seimbang untuk bayi usia 0-6 bulan
Gizi Seimbang untuk bayi usia 0-6 bulan cukup hanya dari ASI. ASI merupakan
makanan yang terbaik untuk bayi karena dapat memenuhi semua zat gizi yang dibutuhkan
bayi sampai usia 6 bulan, sesuai dengan perkembangan sistem pencernaannya, murah dan
bersih. Oleh karena itu setiap bayi harus memperoleh ASI Eksklusif yang berarti sampai
usia 6 bulan hanya diberi ASI saja.
B. Gizi Seimbang untuk bayi dan anak usia 6-24 bulan
Pada bayi dan anak usia 6-24 bulan, kebutuhan terhadap berbagai zat gizi semakin
meningkat dan tidak lagi dapat dipenuhi hanya dari ASI saja. Pada usia ini anak berada
pada periode pertumbuhan dan perkembangan cepat, mulai terpapar terhadap infeksi dan
secara fisik mulai aktif, sehingga kebutuhan terhadap zat gizi harus terpenuhi dengan
memperhitungkan aktivitas bayi/anak dan keadaan infeksi. Agar mencapai Gizi Seimbang
maka perlu ditambah dengan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), sementara ASI tetap
diberikan sampai bayi berusia 2 tahun. Pada usia 6 bulan, bayi mulai diperkenalkan kepada
makanan lain, mula-mula dalam bentuk lumat, makanan lembik dan selanjutnya beralih ke
makanan keluarga saat bayi mulai berusia 1 tahun. Ibu sebaiknya memahami bahwa pola
pemberian makanan secara seimbang pada usia dini akan berpengaruh terhadap selera
makan anak selanjutnya. Sehingga pengenalan makanan yang beranekaragam pada periode
ini menjadi sangat penting. Secara bertahap, variasi makanan untuk bayi usia 6-24 bulan
semakin ditingkatkan, bayi mulai diberikan sayuran dan buah-buahan, lauk pauk sumber
protein hewani dan nabati, serta makanan pokok -29- sebagai sumber energi. Demikian pula
jumlahnya ditambahkan secara bertahap dalam jumlah yang tidak berlebihan dan dalam
proporsi yang juga seimbang.

C. Gizi Seimbang untuk anak usia 2-5 tahun


Kebutuhan zat gizi anak pada usia 2-5 tahun meningkat karena masih berada pada
masa pertumbuhan cepat dan aktivitasnya semakin meningkat. Demikian juga anak sudah
mempunyai pilihan terhadap makanan yang disukai termasuk makanan jajanan. Oleh
karena itu jumlah dan variasi makanan harus mendapatkan perhatian secara khusus dari ibu
atau pengasuh anak, terutama dalam memenangkan pilihan anak agar memilih makanan
yang bergizi seimbang. Disamping itu anak pada usia ini sering keluar rumah sehingga
mudah terkena penyakit infeksi dan kecacingan, sehingga perilaku hidup bersih perlu
dibiasakan untuk mencegahnya.
Pola pemberian ASI dan MP-ASI
Frekuensi dan jumlah MP-ASI yang diberikan
Pre-Post Test Gizi Seimbang pada Balita

Nama :
Umur :
Nama Anak :
Umur Anak :
Jenis Kelamin :

Petunjuk : jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban
yang dianggap benar. Bacalah dengan teliti sebelum menjawab soal.

1. Makanan yang memiliki kandungan gizi yang sesuai dengan asupan gizi yang dibutuhkan
disebut dengan?
a. Gizi seimbang
b. Gizi sehat
c. 4 sehat 5 sempurna
d. Anjuran gizi
e. Kecukupan gizi

2. Gizi seimbang memiliki 4 prinsip diantaranya, kecuali?


a. Membiasakan makan-makanan yang beraneka ragam
b. Pola hidup bersih
c. Pola hidup aktif dan olahraga
d. Mengkonsumsi 4 sehat 5 sempurna
e. Pantau berat badan

3. Dalam setiap kali makan, kita haruslah memperhatikan jenis makanan yang sebaiknya selalu
ada dalam piring makan anak kita guna pertumbuhan dan perkembangan yang baik untuk
anak. Bahan makanan apa saja yang harus ada dalam Isi Piringku?
a. Lauk pauk (Protein Nabati, Protein hewani), Buah-buahan, makanan pokok, sayuran
b. Protein Nabati, buah-buahan, sayuran, makanan pokok, susu
c. Protein hewani, buah-buahan, sayuran, makanan pokok, kerupuk
d. Protein hewani, protein nabati, sayuran, makanan pokok
e. Lauk pauk (protein hewani), buah-buahan, makanan pokok, sayuran

4. Bayi usia 0-6 bulan sebaiknya mengkonsumsi?


a. Biskuit, ASI
b. Hanya ASI
c. Bubur, ASI
d. Nasi Tim, ASI
e. Nasi goreng, ASI

5. Apabila ibu ingin membuat makanan untuk anak berusia 2 tahun namun tidak memiliki beras,
bahan makanan pokok apa yang bisa digunakan untuk menggantikan beras?
a. Wortel
b. Kentang
c. Telur
d. Kacang tanah
e. Lobak
Lampiran B
SATUAN ACARA PENYULUHAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
(PHBS)

Pokok Bahasan  : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Sub Pokok bahasan  : Peneraapan PHBS di Rumah Tangga
Sasaran  : Masyarakat Jorong kampung pisang
Waktu  : 45 Menit
Tempat  : Masjid
Jam Pelaksanaan  : 08.00 WIB

I. PENDAHULUAN
Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk mengatasinya
dibutuhkan integrasi dari berbagai sektor terkait. Di Indonesia permasalahan dalam kesehatan
lingkungan antara lain: Air Bersih, Pembuangan Kotoran/Tinja, Kesehatan Pemukiman,
Pembuangan Sampah, Serangga dan Binatang Pengganggu, Makanan dan Minuman,
Pencemaran Lingkungan. (SUMBER: Yayan A.Israr, S.Ked. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia).
Masalah di atas sangat banyak faktor penyebabnya salah satunya adalah kurangnya
kesadaran masyarakat akan pentingnya berprilaku hidup bersih dan sehat. Dasar pemikiran
dilakukan penyuluhan tentang PHBS ini adalah karena
faktor perilaku secara teoritis memiliki andil 30– 35% terhadap derajat kesehatan, sedangkan
dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar, maka diperlukan berbagai upaya
untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat, salah satunya melalui program
Perilaku Hidup Bersih.

II. Tujuan Umum


Setelah dilakukan penyuluhan selama 45 menit diharapkan masyarakat dapat memahami
dan mengerti tentang pentingnya kesehatan lingkungan dalam bentuk perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS).

III. Tujuan Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan tentang PHBS diharapkan masyarakat dapat:
1. Mengetahui apa itu perilaku hidup bersih dan sehat
2. Mengetahui 10 PHBS
3. Menjelaskan pentingnya menggunakan air bersih
4. Menjelaskan pentingnya menggunakan jamban sehat
5. Menjelaskan pentingnya rumah bebas jentik nyamuk
6. Menjelaskan pentingnya rumah bebas asap rokok

IV. Materi Penyuluhan
1. Pengertian kesehatan lingkungan
2. Pengertian PHBS
3. Tujuan PHBS
4. Manfaat PHBS
5. Indikator PHBS

V. Metode
Ceramah, presentasi (PPT) dan tanya jawab
 
VI. Media
Laptop dan leaflet

VII. Kegiatan Penyuluhan1


 
IX. Evaluasi
1. Evaluasi Struktura.
a. Semua anggota masyarakat dan kader hadir dalam acara penyuluhan. 
b. Kesiapan materi penyaji.
c. Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung.
2. Evaluasi Prosesa
a. Masyarakat dan kader hadir sesuai dengan kontrak waktu yang ditentukan 
b. Masyarakat dan kader antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidakdiketahuinya.
c. Masyarakat dan kader menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan.
3. Mahasiswa
a. Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan. 
b. Dapat menjalankan peran sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
4. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. 
b. Adanya tambahan pengetahuan tentang PHBS yang diterima oleh audiencedengan
melakukan evaluasi melalui tes lisan di akhir ceramah.
5. Prosedur  : Tanya jawab
6. Waktu  : 10 menit
7. Bentuk soal  : Lisan
8. Jumlah Soal  : 3 butir
a. Apakah masyarakat dapat menjelaskan kembali tentang pengertian PHBS 
b. Apakah masyarakat dapat menyebutkan kembali manfaat PHBS
c. Apakah masyarakat dapat menyebutkan kembali indikator PHBS

MATERI PHBS

A. Pengertian Pengertian Kesehatan Lingkungan.


Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan adalah suatu
keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin
keadaan sehat dari manusia. Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan
Indonesia) kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung
tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.

B. Pengertian Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS)


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas
kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang
kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dan berperan aktif
dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat (Depkes RI 2007). PHBS adalah upaya
memberikan pengalaman belajar bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan
membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi guna
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku
melalui pendekatan Advokasi, Bina Suasana (Social support) dan Gerakan Masyarakat
(Empowerment) sehingga dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga,
memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat (Depkes RI 2011). Dengan demikian
masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan
masing-masing, dan masyarakat dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga,
memelihara dan meningkatkan kesehatannya.

C. Tujuan PHBS
1) Meningkatkan pengetahuan kesadaran dan kemauan masyarakat utk hidup bersihdan sehat.
2) Memperdayakan masyarakat dlm memelihara meningkatkan dan melindungikesehatannya
sehingga masyarakt sadar dan mampu secara mandiri ikut atif dlmmeningkatkan status
kesehatannya .
3) Meningkatkan kualitas hidup

D. Manfaat Rumah tangga ber-PHBS 


1) Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
2) Anak tumbuh sehat dan cerdas.
3) Anggota keluarga giat bekerja.
4) Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi
keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan keluarga.

E. Indikator PHBS
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatanAdalah persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan (bidan/dokter) difasilitas kesehatan.
Manfaat persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan :
a) Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu persalinan,
sehingga keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin. 
b) Apabila terdapat kelainan, akan cepat diketahui dan segera dapat ditolong ataudirujuk
ke Puskesmas atau Rumah Sakit.
c) Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yangaman ,
bersih dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahayakesehatan lainnya.
2. Memberi bayi ASI eksklusifYaitu bayi sejak lahir sampai 6 bulan hanya diberi ASI saja,
tidak diberi makanan atau minuman tambahan apapun.
ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi yangcukup dan sesuai
untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan berkembangdengan baik. ASI merupakan
makanan yang terbaik bagi bayi.
 Keunggulan ASI :
a) Mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan
fisik serta kecerdasan.
b) Mengandung zat kekebalan untuk mencegah bayi dari berbagai penyakitinfeksi
seperti diare, batu, pilek, radang tenggorokan dan gangguan pernafasan.
c) Melindungi bayi dari alergi.
d) Aman dan terjamin kebersihannya, karena langsung disusukan kepada bayidalam
keadaan segar.
e) Tidak akan pernah basi, mempunyai suhu yang tepat dan dapat diberikankapan saja
dan dimana saja.
f) Membantu memperbaiki refleks mengisap,menelan dan pernafasan bayi.

3. Menimbang bayi setiap bulanPenimbangan balita dimaksudkan untuk memantau


pertumbuhan dan perkembangan balita setiap bulan. Penimbangan balita dilakukan setiap
bulan mulaiumur 1 tahun sampai 5 tahun di Posyandu. 
Manfaat penimbangan balita :
a) Untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat 
b) Untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan balita
c) Merujuk balita ke Puskesmas, bila balita sakit
(demam/batuk/pilek/diare), berat badan dua bulan berturut-turut tidak naik, balita yang 
berat badannyaBGM (Bawah Garis Merah) dan dicurigai Gizi buruk.
d) Ibu balita mendapat penyuluhan gizi untuk memantau pertumbuhan balita.

4. Menggunakan air bersihAir dipergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi,


berkumur,membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian dan sebagainya.
Olehkarena itu, air yang digunakan harus bersih, agar tidak terkena penyakit atau
terhindardari sakit.
Syarat- syarat air bersih :Air bersih secara fisik dapat dibedakan melalui indera kita, antara
lain (dapatdilihat, diraa, dicium dan diraba) :
a) Air tidak berwarna, harus bening/jernih.
b) Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur sampah, busa dankotoran lainnya.
c) Air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak payau, dan tidak pahit,
harus bebas dari bahan kimia beracun. 
d) Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk atau bau belerang.
Manfaat menggunakan air bersih :
a) Terhindar dari gangguan penyakit seperti diare, kolera, disentri, thypus,cacingan,
penyakit mata, penyakit kulit dan keracunan. 
b) Setiap anggota keluarga terpelihara kesehatan dirinya.

5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabunAir yang tidak bersih banyak mengandung
kuman dan bakteri
penyebab penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman
dengan cepat masuk kedalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit.Sabun dapat
membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpasabun kotoran dan kuman
masih tertinggal di tangan.
Kapan saja mencuci tangan :
a) Setelah buang air besar. 
b) Sebelum makan dan menyuapi anak.
c) Sebelum menyusui bayi.
d) Setiap kali tangan kita kotor (setelah : memegang uang,memegang binatang, berkebun
dan lain-lain).
e) Setelah menceboki bayi atau anak.
f) Sebelum memegang makanan.
 
Manfaat mencuci tangan :
a) Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan 
b) Mencegah penularan penyakitseperti diare, disentri, kolera, thypus,
cacingan, penyakit kulit, ISPA, flu burung atau Severe Acute Rrespiratory Syndrom
(SARS)
c) Tangan menjadi bersih dan penampilan lebih menarik.
6. Menggunakan jamban sehatJamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas
pembuangan kotoranmanusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan
leher angsa atautanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan
kotoran danair untuk membersihkannya.
Manfaat menggunakan jamban :
a) Menjaga lingkungan bersih ,sehat dan tidak berbau. 
b) Tidak mencemari sumber air yang ada disekitarnya.
c) Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi
penular penyakit diare, kolera, disentri, thypus, cacingan, penyakit infeksi saluran penc
ernaan, penyakit kulit dan keracunan.

Syarat jamban sehat :


a) Tidak mencemari tanah disekitarnya. 
b) Mudah dibersihkan dan aman digunakan.
c) Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
d) Penerangan dan ventilasi yang cukup.
e) Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
f) Tersedia air, sabun dan alat pembersih.

7. Memberantas jentik nyamuk di rumah sekali seminggu. Rumah bebas jentik adalah rumah
tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan jentik berkala tidak terdapat jentik nyamuk.
Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) adalah pemeriksaan jentik pada tempat-tempat
perkembangbiakan nyamuk (tempat penampungan air) yang ada di dalam rumah seperti
bak mandi/WC, vas bunga, tatakan kulkas, dll dan di luar rumah sepertitalang air, alas pot
kembang, ketiak daun, tempat minum burung, lubang pohon atau pagar bambu yang
dilakukan secara teratur sekali dalam seminggu.
Manfaat rumah bebas jentik :
a) Populasi nyamuk menjadi terkendali sehingga penularan penyakit dengan perantara
nyamuk dapat dicegah atau dikurangi.
b) Kemungkinan terhindar dari berbagai penyakit semakin besar seperti Demam berdarah
Dengue (DBD), Malaria, Chikungunya, atau Kaki Gajah.
c) Lingkungan rumah menjadi bersih dan sehat.
Hal yang dilakukan agar rumah bebas jentik :
a) Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan cara 3M Plus (Menguras, Menutup,
Mengubur plus Menghindari gigitan nyamuk) 
b) PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik dan DBD, Chikungunya, Malaria,
Filariasis ( Kaki Gajah) di tempat-tempat perkembangbiakannya.
8. Makan sayur dan buah setiap hari anggota keluarga diharapkan mengkonsumsi 3
porsi buah dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari.
Makan sayur dan buah penting karena :
a) Mengandung vitamin dan mineral yang mengatur metabolisme energi, pertumbuhan
dan pemeliharaan tubuh. 
b) Mengandung serat yang tinggi.
Manfaat vitamin yang ada di dalam sayur dan buah:
a) Vitamin A untuk pemeliharaan kesehatan mata. 
b) Vitamin D untuk kesehatan tulang.
c) Vitamin E untuk kesuburan dan awet muda.
d) Vitamin K untuk pembekuan darah.
e) Vitamin C meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
f) Vitamin B mencegah penyakit beri-beri.
g) Vitamin B12 dapat meningkatkan nafsu makan.

9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari


Setiap anggota keluarga diharapkan melakukan aktivitas fisik 30 menit setiaphari.
Aktivitas fisik adalah melakukan gerakan anggota tubuh yang menyebabkan
pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan
mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari.
Jenis aktivitas fisik yang dapat dilakukan:
a) Bisa berupa kegiatan sehari-hari yaitu : berjalan kaki, berkebun, kerja ditaman,
mencuci pakaian, mencuci mobil, mengepel lantai, naik turun tangga,membawa
belanjaan. 
b) Bisa berupa olahraga , yaitu : push-up lari ringan bermain bola, berenang,senam,
bermain tenis, yoga , fitness, angkat beban/ berat.
c) Tidak merokok di dalam rumahSetiap anggota keluarga diharapkan tidak merokok di
dalam rumah.

10. Bahaya merokok : Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap
akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya, diantaranya yang paling berbahaya
adalah Nikotin, Tar dan Carbon Monoksida (CO).
a)  Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusak jantung dan aliran darah. 
b) Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker.
c) CO menyebabkan kurangnya kemampuan darah membawa oksigen , sehinggaselsel
tubuh akan mati.
Jenis perokok :
a) Perokok aktif alalah orang yang megonsusmsi rokok secara rutin dan sekecilapapun
walaupun itu cuma 1 batang dalam sehari. 
b) Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok menghirup asap rokok oranglain atau
orang yang berada dalam satu ruangan tertutup dengan orang yang sedang merokok.
Lampiran C
SATUAN ACARA PEYULUHAN (SAP)
CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) 6 LANGKAH

Pokok Bahasan : Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) 6 Langkah


Sasaran : Siswa/i SD Negeri 05 Kampung Pisang
Tempat : SD 05 Kampung Pisang, Koto Panjang, Kec. IV Koto
Hari/ Tanggal : Jumat, 10 Maret 2023
Waktu : 50 Menit
Metode : Ceramah, Praktek
Penyuluh : Huriyah Salsabila

I. TUJUAN
1.1 Tujuan Instruksional Umum
1. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, para siswa SD diharapkan dapat mengerti dan
memahami tentang cuci tangan 6 langkah.
2. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan para siswa mampu mempraktekan cuci tangan
6 langkah
1.2 Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan klien maupun keluarga dan pengunjung mampu
memahami tentang :
a. Menjelaskan defenisi cuci tangan
b. Menjelaskan tujuan cuci tangan
c. Menjelaskan manfaat mencuci tangan
d. Menjelaskan dampak jika tidak cuci tangan
e. Menjelaskan kapan waktu cuci tangan
f. Menjelaskan enam langkah cuci tangan

II. SASARAN
Siswa Kelas 4, 5 dan 6 SD Muhammadiyah Surau gadang, Kecamatan Nanggalo, Kota
Padang

III. SUP POKOK BAHASAN


1. Defenisi cuci tangan
2. Tujuan cuci tangan
3. Manfaat mencuci tangan
4. Dampak jika tidak cuci tangan
5. Kapan waktu cuci tangan
6. Enam langkah cuci tangan

IV. METODE PEMBELAJARAN


Ceramah, Tanya Jawab, Simulasi

V. MEDIA
Poster, leaflet

VI. KEGIATAN PENYULUHAN

Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Peserta Metode Media


Pendahuluan 5 1. Memberi salam 1. Menjawab salam Ceramah
menit 2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan dan tanya
diri memperhatikan jawab
3. Menjelaskan tujuan 3. Menjawab
penyuluhan dan pertanyaan
pokok materi yang
akan disampaikan
4. Mengkaji
pengetahuan siswa
SD tentang
Cuci tangan 6 langkah
yang benar

Pre test 5 menit Menyerahkan lembar pre Siswa mengisi lembar Menulis Lembar
test kuesioner kepada pre test kuesioner pre test
siswa untuk mengetahui kuesione
tingkat pengetahuan r
tentang CTPS
Penyajian 25 1. Menjelaskan materi Mendengarkan dan Ceramah Poster
menit a. Defenisi cuci memperhatikan dan tanya
tangan Mempraktekan jawab
b. Tujuan cuci mencuci tangan
tangan
c. Manfaat
mencuci tangan
d. Dampak jika
tidak cuci tangan
e. Kapan waktu
cuci tangan
f. Enam langkah
cuci tangan
2. Penyuluh
mencontohkan cara
mencuci tangan
yang benar
3. Memberikan sesi
untuk bertanya
Post test 5 menit Meminta siswa mengisi Siswa mengisi lembar Menulis Lembar
lembar post test post test kuesioner post test
kuesioner kepada siswa kuesione
untuk mengetahui r
tingkat pengetahuan
tentang CTPS

10 1. Meminta peserta 1. Mengajukan Tanya


Penutup menit untuk menjelaskan pertanyaan jawab
kembali materi yang 2. Menjawab
telah di berikan pertanyaan yang
dengan singkat. di berikan oleh
2. Meminta peserta penyuluh
untuk mempraktekan 3. mempraktekan
cuci tangan yang cuci tangan yang
benar benar
3. Menyimpulkan hasil 4. Menjawab salam
penyuluhan
4. Menutup acara,
dengan salam penutup

VII. MATERI
(terlampir)

VIII. KRITERIA PEMANTAUAN


1. Pemantauan
a. Input
 Kegiatan penyuluhan dihadiri minimal oleh 5 peserta
 Media penyuluhan yang digunakan adalah Infocus, Laptop dan Poster
 Paket penyuluhan sesuai SPO dan Up to Date
 Waktu Kegiatan Penyuluhan adalah 30 menit
 Tempat penyuluhan adalah diruang penyuluhan
 Pengorganisasian penyuluhan disiapkan beberapa hari sebelum
kegiatan penyuluhan
b. Proses
 Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
 Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan
 Narasumber menguasai materi dengan baik
c. Output
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan peserta mengerti dan memahami materi
penyuluhan
d. Outcome
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ada perubahan perilaku kesehatan yang lebih
baik

IX. Evaluasi
Promosi Kesehatan di SD Muhammadiyah Surau Gadang untuk mengetahui efektifitas
melakukan cuci tangan pakai sabun (CTPS) yang benar melalui praktek CTPS yang sudah
dipraktekkan oleh siswa/i SD Muhammadiyah Surau Gadang.

MATERI
CUCI TANGAN 6 LANGKAH

1.1 Definisi cuci tangan


Menurut DEPKES 2007, mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis
melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air.
Mencuci tangan adalah membasahi tangan dengan air mengalir untuk menghindari penyakit,
agar kuman yang menempel pada tangan benar-benar hilang.
1.2 Tujuan Mencuci Tangan
1. Menjaga Kebersihan diri
2. Mencegah infeksi silang
3. Sebagai pelindung diri

1.3 Manfaat Cuci Tangan


1. Untuk menghindarkan penularan penyakit melalui tangan.
2. Untuk menjaga kebersihan diri (perorangan).
3. Untuk membuat tubuh kita tetap sehat dan bugar.
4. Supaya tidak menjadi agen penular bibit penyakit kepada orang lain

1.4 Dampak Jika Tidak Cuci Tangan


1. Keracunan Bakteri Salmonella
Jika Anda sering makan tanpa mencuci tangan maka bisa terkena infeksi bakteri
salmonella. Bakteri ini bisa menyebar secara langsung dari berbagai tempat. Potensi ini
juga bisa disebabkan karena makan sayuran mentah tanpa di cuci. Telur bakteri salmonella
akan berpindah dari makanan atau tangan ke dalam saluran pencernaan. Bakteri ini bisa
hidup dalam usus dan saluran pencernaan lain. Tanda keracunan bakteri salmonella adalah
seperti diare, sakit perut, keringat dingin, mual dan muntah. Untuk mencegah agar tidak
terlalu parah maka bisa meminta bantuan dokter.
2. Keracunan Bakteri E. Colli
Keracunan bakteri E. colli juga bisa terjadi jika Anda makan tanpa mencuci tangan.
Bakteri ini bisa berasal dari tempat umum seperti toilet. Misalnya jika Anda makan setelah
menggunakan toilet umum tanpa mencuci tangan, maka telur bakteri E.colli bisa masuk ke
saluran pencernaan secara langsung. Keracunan ini bisa menyebabkan diare yang sangat
berat, kram perut, nyeri perut yang parah dan jika tidak segera diobati maka bisa
menyebabkan gagal ginjal. (baca juga : bahaya gagal ginjal – gejala dan pencegahannya)
3. Resiko Tertular Flu atau Pilek
Tertular flu atau pilek menjadi resiko yang paling sering terjadi secara umum.
Penularan ini terjadi ketika Anda baru saja menggunakan fasilitas umum atau bersentuhan
dengan
orang lain. Kemudian ketika Anda makan secara langsung maka bisa menyebabkan virus
segera berpindah tangan. Virus akan menyebar sangat cepat, tidak hanya masuk ke dalam
tubuh tapi juga berpindah lewat saluran pernafasan.
4. Tertular Penyakit Infeksi Tenggorokan
Jika Anda memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan, maka bisa
menyebabkan infeksi tenggorokan. Hal ini terjadi ketika ada banyak bakteri yang sudah
melekat ke tangan kemudian menyebar ke saluran pencernaan. Makanan yang masuk ke
saluran tenggorokan akan berhubungan langsung dengan lendir. Kemudian bakteri akan
tinggal dalam bagian lendir tersebut dan berkembang dengan pesat. Kondisi ini bisa
menyebabkan sakit tenggorokan dan infeksi yang lebih buruk. (baca juga : bahaya radang
tenggorokan kronis)
5. Diare
Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga sangat rentan terkena
penyakit diare. Infeksi ini bisa disebabkan oleh virus atau bakteri yang sebelumnya sudah
ada di tangan. Kemudian akan masuk ke saluran pencernaan lewat makanan yang
bersentuhan langsung dengan tangan. Perkembangan bakteri atau virus dalam saluran
pencernaan bisa menyebabkan diare. Usus tidak bisa menerima bakteri tersebut sehingga
membuat reaksi diare. Untuk mencegah hal yang lebih buruk sebaiknya segera kunjungi
dokter Anda.
6. Infeksi Penyakit Hepatitis B
Bahaya tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa terkena hepatitis B.
Penyakit hepatitis ini akan menyerang organ hati dan menyebabkan penderita sulit untuk
memiliki tubuh yang sehat. Hepatitis B termasuk jenis penyakit yang mudah menular.
Salah satu cara untuk mencegahnya adalah sering mencuci tangan. Mencuci tangan
sebelum makan bisa menurunkan resiko hepatitis B. Virus ini bisa menyebar dengan
mudah lewat udara dan makanan. Bahkan lingkungan yang buruk bisa menjadi tempat
endemi hepatitis B. (baca juga : penyebab hepatitis kronis dan jenis-jenis hepatitis yang
perlu diwaspadai)
7. Resiko Infeksi Shigellosis
Infeksi ini bisa menyebabkan penyakit shigellosis, yang merupakan infeksi akibat
jenis bakteri shigela. Penyakit yang dihasilkan seperti disentri. Disentri umumnya
disebabkan karena kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan. Ketika tangan Anda
kotor setelah melakukan berbagai pekerjaan maka mungkin banyak bakteri yang bersarang
dalam tangan Anda. Kontaminasi bisa terjadi lewat makanan itu sendiri atau tangan yang
kotor. Penyakit ini ditandai dengan demam, diare yang parah, diare bisa disertai darah dan
dehidrasi.
8. Resiko Infeksi Botulisme
Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa terkena infeksi penyakit
botulisme. Penyakit ini menular secara langsung lewat makanan dan tangan yang kotor. Ini
termasuk jenis infeksi yang sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kematian.
Infeksi juga membutuhkan perawatan yang segera untuk mengurangi potensi bahaya
yang lebih buruk. Beberapa tanda infeksi ini adalah seperti diare, sakit perut, mual,
muntah, demam, pandangan kabur dan hilang kesadaran.
9. Resiko Infeksi Amoebiasis
Resiko infeksi amoebiasis adalah jenis penyakit yang bisa disebabkan karena tidak
mencuci tangan sebelum makan. Penyakit ini akan menyebabkan penderita mengalami
disentri. Jenis amuba penyebab infeksi ini termasuk dalam kelas Entamoeba histolitica.
Infeksi ini tidak hanya menyerang pada saluran pencernaan namun juga berbagai organ
lain. Karena itu infeksi ini cepat berkembang dalam tubuh dan membutuhkan perawatan
darurat. Mencuci tangan sebelum makan bisa mencegah kondisi yang lebih berbahaya.
10. Resiko Radang Pernafasan
Orang yang memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa
terkena penyakit radang saluran pernafasan. Penyakit ini bisa menyebabkan sesak nafas,
batuk, flu dan radang tenggorokan. Penyakit ini bisa menyebar lewat bakteri atau virus
yang masuk ke tubuh lewat makanan. Ketika bakteri atau sumber penyebab infeksi
bersentuhan dengan lendir dalam tenggorokan, maka sumber infeksi akan berkembang
dalam tempat itu. Kemudian akan menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh dan
membuat penderita mudah sakit. Sumber penyebab penyakit seperti bakteri atau virus
mungkin memang tidak terlihat oleh mata secara langsung. Sumber infeksi bisa saja
berasal dari makanan, lingkungan atau tangan yang kotor ketika makan. Untuk mengatasi
berbagai bahaya tersebut maka biasakan untuk selalu mencuci tangan sebelum makan.
Anda bisa mencoba untuk melakukan cara mencuci tangan yang benar dan steril agar
benar-benar bersih dan tidak terkena resiko penyakit.

1.5 Kapan waktu cuci tangan


1. Menurut Handayani , dkk (2000) waktu pelaksanaan cuci tangan adalah sebagai berikut:
a. Sebelum dan setelah makan.
b. Setelah ganti pembalut.
c. Sebelum dan setelah menyiapkan makanan, khususnya sebelum dan setelah memegang
bahan mentah, seperti produk ternak dan ikan.
d. Setelah memegang hewan atau kotoran hewan.
e. Setelah mengusap hidung, atau bersin di tangan.
f. Sebelum dan setelah mengiris sesuatu.
g. Sebelum dan setelah memegang orang sakit atau orang yang terluka.
h. Setelah menangani sampah.
i. Sebelum memasukkan atau mencopot lensa kontak.
j. Setelah menggunakan fasilitas umum (mis. toilet, warnet, wartel, dan lain – lain).
k. Pulang bepergian dan setelah bermain.
l. Sesudah buang air besar dan buang air kecil.
2. Bagi petugas medis/tenaga kesehatan
a. Sebelum menyentuh pasien
b. Sebelum melakukan tindakan aseptik/steril
c. Setelah melakukan tindakan/terpapar cairan tubuh pasien
d. Setelah menyentuh pasien
e. Setelah kontak dengan lingkungan pasien

1.6 Enam langkah cuci tangan


1. Gosok tangan dengan posisi telapak tangan pada telapak tangan
2. Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari-jari saling menjalin dan
sebaliknya
3. Telapak pada telapak dengan jari-jari saling menjalin
4. Punggung jari-jari pada telapak tangan berlawanan dengan jari-jari saling mengunci
5. Gosok memutar dengan ibu jari tangan kanan mengunci pada telapak kiri dan sebaliknya
6. Gosok memutar, kearah belakang dan kearah depan dengan jari-jari tangan kanan
mengunci pada telapak tangan kiri dan sebaliknya

PRE TEST KUESIONER PENGETAHUAN SISWA


TENTANG CUCI TANGAN PAKAL SABUN (CTPS)
DI SD NEGERI 05 KAMPUNG PISANG

Nama :
Umur :
Kelas :
1. Apakah kamu pernah mendengar istilah CTPS?
a. Ya.
b. Tidak
2. Apa kepanjangan CTPS
a. Cuci Tangan Pakai Sabun
b. Caci Tangan Pakai Sunlight
c. Cuci Tidak Pakai Sabun
3. Apakah salah satu tujuan CTPS!
a. Membebaskan tangan dari kuman
b. Supaya tangan penuh kuman
4. Apakah kamu tahu langkah-langkah melakukan CTPS?
a. Ya
b. Tidak
5. Jika ya, ada berapa langkah cara mencuci tangan?
a. 6
b. 5
6. Apa bagian tangan yang pertama dicuci pada saat cuci tangan?
a. Telapak tangan
b. Jempol
7. Kapan saat yang tepat untuk mencuci tangan pakai sabun?
a. Sebelum dan sesudah makan
b. Sebelum bermain
c. Saat mau belajar
8. Sabun apa yang cocok untuk mencuci tangan?
a. Sabun cair
b. Sabun cuci muka
c. Sabun cuci baju
9. Air apa yang cocok untuk mencuci tangan?
a. Air dalam ember.
b. Air dalam bak mandi
c. Air mengalir
10. Apakah kamu tahu akibat yang ditimbulkan jika tidak mencuci tangan?
a. Badan pegal-pegal
b. Cacingan
c. Malas belajar
POST TEST KUESIONER PENGETAHUAN SISWA
TENTANG CUCI TANGAN PAKAL SABUN (CTPS)
DI SD NEGERI 05 KAMPUNG PISANG

Nama :
Umur :
Kelas :
1. Apakah kamu pernah mendengar istilah CTPS?
a. Ya.
b. Tidak
2. Apa kepanjangan CTPS
a. Cuci Tangan Pakai Sabun
b. Caci Tangan Pakai Sunlight
c. Cuci Tidak Pakai Sabun
3. Apakah salah satu tujuan CTPS!
a. Membebaskan tangan dari kuman
b. Supaya tangan penuh kuman
4. Apakah kamu tahu langkah-langkah melakukan CTPS?
a. Ya
b. Tidak
5. Jika ya, ada berapa langkah cara mencuci tangan?
a. 6
b. 5
6. Apa bagian tangan yang pertama dicuci pada saat cuci tangan?
a. Telapak tangan
b. Jempol
7. Kapan saat yang tepat untuk mencuci tangan pakai sabun?
a. Sebelum dan sesudah makan
b. Sebelum bermain
c. Saat mau belajar
8. Sabun apa yang cocok untuk mencuci tangan?
a. Sabun cair
b. Sabun cuci muka
c. Sabun cuci baju
9. Air apa yang cocok untuk mencuci tangan?
a. Air dalam ember.
b. Air dalam bak mandi
c. Air mengalir
10. Apakah kamu tahu akibat yang ditimbulkan jika tidak mencuci tangan?
a. Badan pegal-pegal
b. Cacingan
c. Malas belajar
Lampiran D
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Menyikat Gigi di SD Negeri 05 Kampung Pisang

1. POKOK PEMBAHASAN : Pemeliharaan Kesehatan gigi dan mulut


2. SUB POKOK PEMBAHASAN : Menyikat gigi
3. SASARAN : Siswa/i SD 05 Kampun Pisang
4. TEMPAT : SD Negeri 05 Kampung Pisang
5. HARI, TANGGAL : Jumat, 10 Maret 2023
6. WAKTU : 33 Menit
7. PENYULUH : Theovani Fujiani
8. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan gigi diharapkan siswa/i SD 05
Kampung Pisang dapat mengetahui dan memahami pemeliharaan kesehatan gigi dan
mulut.
b. Tujuan Instruksional Khusus :
1) Setelah dilakukan pendidikan kesehatan gigi diharapkan siswa/i SD Negeri 05
Kampung Pisang dapat menyebutkan pengertian menyikat gigi dengan benar
tanpa bantuan penyuluh dalam waktu 1 menit
2) Setelah dilakukan pendidikan kesehatan gigi diharapkan siswa/i SD Negeri 05
Kampung Pisang dapat menyebutkan frekuensi dan waktu menyikat gigi dengan
benar tanpa bantuan penyuluh dalam waktu 1 menit
3) Setelah dilakukan pendidikan kesehatan gigi diharapkan siswa/i SD Negeri 05
Kampung Pisang dapat menyebutkan hal-hal yang harus diperhatikan dalam
menyikat gigi dengan benar tanpa bantuan penyuluh dalam waktu 1 menit
4) Setelah dilakukan pendidikan kesehatan gigi diharapkan siswa/i SD Negeri 05
Kampung Pisang dapat menyebutkan gerakan/teknik menyikat gigi dengan benar
tanpa bantuan penyuluh dalam waktu 3 menit
9. METODE : Ceramah dan Tanya jawab
10. MEDIA : Leaflet, model phantom dan sikat gigi
11. MATERI :
a. Pengertian menyikat gigi
b. Frekuensi dan menyikat gigi
c. Hal-hal yang diperhatikan dalam menyikat gigi
d. Gerakan/Teknik menyikat gigi
12. SUMBER :
1) Alda Sumiati, Siti Sulastri, A. (2020) ‘Hubungan Pengetahuan Menyikat Gigi
Dengan Status Debris Index Pada Anak Tuna Grahita Di SDLB B-C Wiyata Dharma
IV Godean’, Dental Nursery Department of Poltekkes Kemenkes Yogyakarta,
(April), pp. 5–24.
2) Imran, H. and Niakurniawati (2018) ‘Pengetahuan tentang menyikat gigi dan status
kebersihan gigi dan mulut pada murid sekolah dasar’, Jurnal Penelitian Kesehatan
Suara Forikes, 9(4), pp. 258–262.
3) Jumriani (2018) ‘Hubungan Frekuensi Menyikat Gigi dengan Tingkat Kebersihan
Gigi dan Mulut Pada Siswa SD Inpres BTN IKIP 1 Kota Makassar’, Media
Kesehatan Gigi, 12(2), pp. 46–55.

13. SKENARIO PEMBELAJARAN:


No Kegiatan Penyuluhan Metode Media Waktu Kegiatan Sasaran

1 Pembukaan
a. Perkenalan Ceramah - 1 menit Memperhatikan,
mendengarkan

b. Penyampaian tujuan Ceramah - 1 menit Memperhatikan,


mendengarkan

- Mendengarkan dan
c. Apersepsi Tanya jawab 3 menit
menjawab
2 Penyampaian Materi

a. Pengertian menyikat Ceramah Leaflet 2 menit Memperhatikan,


gigi mendengarkan
b. frekuensi dan
Ceramah Leaflet Memperhatikan,
menyikat gigi 2 menit
mendengarkan

c. hal-hal yang harus Ceramah Leaflet Memperhatikan,


diperhatikan dalam 5 menit
mendengarkan
menyikat gigi

d. Gerakan/Teknik phantom Memperhatikan,


Ceramah 10 menit
menyikat gigi dan sikat mendengarkan
gigi

3 Tahap penutup
a. Merangkum materi Ceramah - 1 Menit Mendengarkan

b. Memberikan Bertanya - 5 menit Bertanya


kesempatan sasaran
untuk bertanya

c. Evaluasi Tanya jawab - 2 menit Mendengarkan dan


menjawab

d. Pesan dan saran Ceramah - 1 menit Mendengarkan

Jumlah 33 menit

14. EVALUASI
a. Bentuk : Lisan
b. Prosedur : Langsung
c. Pertanyaan
1. Sebutkanlah apa yang dimaksud dengan menyikat gigi!
2. Jelaskanlah frekuensi dan waktu menyikat gigi!
3. Sebutkanlah hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyikat gigi!
4. Sebutkanlah gerakan/teknik menyikat gigi!
Jawaban:
1. Menyikat gigi adalah prosedur untuk membersihkan permukaan gigi dari sisa
makanan dan kotoran (plak gigi)yang dilakukan setiap hari
2. Frekuensi menyikat gigi maksimal tiga kali sehari yaitu setelah makan pagi,
makan siang dan sebelum tidur malam, atau minimal dua kali sehari yaitu setelah
makan pagi dan sebelum tidur malam, Lamanya menyikat gigi yaitu 2-5 menit.
3. Tangkai sikat enak dipegang, bulu sikat yang lembut, menggunakan pasta gigi
yang mengandung fluoride, rutin mengganti sikat gigi sikat gigi 3-4 bulan sekali,
Jangan menggunakan sikat gigi yang sama/berbagi sikat gigi dengan anggota
keluarga/orang lain, simpan sikat gigi di tempat yang kering dan kepala sikat gigi
menghadap keatas, Perhatikan jarak penyimpanan sikat gigi dengan WC, sebab
WC mengandung banyak bakteri.
4. Teknik vertical, Teknik horizontal, Teknik roll, Teknik charter, Teknik stillman,
Teknik bass, Teknik fones

15. KESIMPULAN DAN SARAN


1. KESIMPULAN :
Menyikat gigi adalah prosedur untuk membersihkan permukaan gigi dari sisa
makanan dan kotoran (plak gigi)yang dilakukan setiap hari. Frekuensi dalam
menyikat gigi maksimal tiga kali sehari yaitu setelah makan pagi, makan siang dan
sebelum tidur malam, atau minimal dua kali sehari yaitu setelah makan pagi dan
sebelum tidur malam, Lamanya menyikat gigi yaitu 2-5 menit. Adapun hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam menyikat gigi yaitu memilih tangkai sikat enak dipegang,
bulu sikat yang lembut, menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride, rutin
mengganti sikat gigi sikat gigi 3-4 bulan sekali, Jangan menggunakan sikat gigi yang
sama/berbagi sikat gigi dengan anggota keluarga/orang lain, simpan sikat gigi di
tempat yang kering dan kepala sikat gigi menghadap keatas, Perhatikan jarak
penyimpanan sikat gigi dengan WC, sebab WC mengandung banyak bakteri, dan
jangan pernah lupa untuk menyikat lidah, Manfaat membersihkan lidah di antaranya
untuk menghilangkan timbunan bakteri, jamur, sel mati dan sisa makanan pada
permukaan. Dalam menyikat terdapat Teknik menyikat gigi yang baik dan benar agar
semua sisa makanan dapat terangkat dan dibersihkan secara menyeluruh tanpa
tertinggal sedikitpun yaitu dengan menggunakan Teknik : Teknik vertical, Teknik
horizontal, Teknik roll, Teknik charter, Teknik stillman, Teknik bass, Teknik fones.

2. SARAN :
Setelah mengikuti penyuluhan ini, disarankan kepada sasaran untuk menerapkan
materi tentang menyikat gigi yang telah dijelaskan dalam kehidupan sehari-hari.

16. KONSEP MATERI


Menyikat Gigi
Menyikat gigi adalah cara yang umum dilakukan untuk membersihkan deposit
lunak pada permukaan gigi dan gusi dan merupakan tindakan preventif dalam menuju
keberhasilan dari kesehatan rongga mulut yang optimal. Oleh karena itu teknik menyikat
gigi harus dimengerti dan dilaksanakan secara teratur, atau dengan kata lain Menyikat
gigi adalah prosedur untuk membersihkan permukaan gigi dari sisa makanan dan kotoran
(plak gigi)yang dilakukan setiap hari
Frekuensi menyikat gigi merupakan salah satu bentuk perilaku yang akan
mempengaruhi baik atau buruknya kebersihan gigi dan mulut. Frekuensi menyikat gigi
maksimal tiga kali sehari yaitu setelah makan pagi, makan siang dan sebelum tidur
malam, atau minimal dua kali sehari yaitu setelah makan pagi dan sebelum tidur malam .
Walaupun kita menyikat gigi dua kali sehari, namun sebagian besar orang tetap memiliki
plak dalam mulutnya. Hal ini menunjukkan bahwa metode pembersihan yang dilakukan
belum tepat. Lamanya menyikat gigi yaitu 2-5 menit, agar tidak ada lagi sisa makanan
yang menempel pada gigi.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyikat gigi yaitu :
1. Tangkai sikat enak dipegang/ stabil, cukup lebar dan cukup tebal namun ringan
sehingga mudah digunakan.
2. Pilih bulu sikat gigi yang berbahan nilon, ujungnya membulat, halus (soft – medium),
tidak keras, dan panjang bulunya sama (rata) sehingga ketika kita menyikat gigi tidak
mengiritasi gusi dan tidak merusak email gigi. Jika Anda memiliki gigi yang sensitif
atau gusi yang mudah berdarah, pilihlah sikat gigi berbulu lembut (soft). Jenis bulu
sikat gigi yang lembut sebenarnya lebih direkomendasikan untuk khalayak umum
karena risiko gusi terluka karenanya lebih kecil.
3. Menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride, karena fluoride dapat mencegah
terjadinya gigi berlubang dan melindungi gigi
4. Sikat gigi memerlukan penggantian jika bulu sikat telah berubah bentuk atau
warnanya sudah pudar (3-4 bulan sekali). Jika tidak pernah mengganti sikat gigi itu
akan membuat kuman/bakteri yang ada disikat gigi akan menumpuk, jangan tunggu
bulu sikat gigi mengembang baru diganti dengan sikat gigi yang baru.
5. Jangan menggunakan sikat gigi yang sama/berbagi sikat gigi dengan anggota
keluarga/orang lain. Karena mikroba dari mulut, virus dan bakteri dari mulut yang
terinfeksi bahkan dapat tinggal pada sikat gigi hingga berminggu-minggu dan
berpotensi menyebabkan penyakit.
6. Simpan sikat gigi di tempat yang kering, karena bakteri menyukai tempat lembab.
Dan Simpan sikat gigi dengan kepala sikat gigi menghadap ke atas
7. Perhatikan jarak penyimpanan sikat gigi dengan WC, sebab WC mengandung banyak
bakteri, apabila sikat gigi disimpan di dekat WC, bakteri dari WC dapat menempel ke
sikat gigi
8. Menyikat lidah, Manfaat membersihkan lidah di antaranya untuk menghilangkan
timbunan bakteri, jamur, sel mati dan sisa makanan pada permukaan lidah.
Penimbunan ini bisa disebabkan oleh infeksi jamur, kurangnya asupan cairan,
merokok, mulut kering, penggunaan obat tertentu, serta kurang terjaganya kebersihan
gigi dan mulut.
Berikut ini gerakan/teknik yang baik dan benar dalam menyikat gigi :
1. Teknik Vertikal
Teknik vertikal dilakukan dengan kedua rahang tertutup, kemudian permukaan bukal
gigi disikat dengan gerakan keatas dan bawah. Untuk permukaan lingual dan palatial
dilakukan gerakan yang sama dengan mulut terbuka.
2. Teknik Horizontal
Permukaan bukal dan lingual disikat dengan gerakan kedepan dan kebelakang. Untuk
permukaan oklusal gerakan horizontal yang sering disebut “scrub brush technic”
dapat dilakukan dan terbukti merupakan cara yang sesuai dengan bentuk anatomis
prmukaan oklusal.
3. Teknik Roll atau Modifikasi Stillman
Teknik ini disebut “ADA-roll Technic”, dan merupakan cara yang paling sering
dianjurkan karena sederhana tetapiefisien dan dapat digunakan diseluruh bagian
mulut. Bulu-bulu sikat ditempatkan pada gusi sejauh mungkin dari permukaan oklusal
dengan ujung-ujung bulu sikat mengarah ke apeks dan sisi bulu sikat digerakan
perlahan-lahan melalui permukaan gigi sehingga bagian belakang dari kepala sikat
bergerak dengan lengkungan. Pada waktu bulu-bulu sikat melalui mahkota klinis,
kedudukannya hamper tegak lurus permukaan email. Gerakan diulang 8-12 kali setiap
daerah dengan sistematis sehingga tidak ada yang terlewat.
4. Vibratory Technic terdiri dari :
a) Teknik Charter
Pada permukaan bukal dan labial, sikat dipegang dengan tangkai dalam
kedudukan horizontal. Ujung-ujung bulu diletakan pada permukaan gigi
membentuk 45⁰ terhadap terhadap sumbu panjang gigi mengarah ke oklusal.
b) Teknik Stilmen
Posisi bulu berlawanan dengan charter, sikat gigi di tempatkan sebagian pada gigi
dan sebagian gusi, membentuk sudut 45⁰ terhadap terhadap sumbu panjang gigi
mengarah ke apikal. Kemudian sikat gigi diletakan sehingga gusi memucat dan
dilakukan gerakan rotasi kecil tanpa mengubah kedudukan ujung bulu sikat
c) Teknik Bass
Sikat di tempatkan dengan sudut 45⁰ terhadap terhadap sumbu panjang gigi
mengarah ke apikal dengan ujung-ujung bulu sikat pada tepi gusi. Dengan
demikian, saku gusi dapat dibersihkan dan dapat dipijat. Untuk menyikat
permukaan bukal dan labial tangkai dipegang dalam kedudukan horizontal dan
sejajar dengan lengkung gigi, untuk permukaan lingual dan palatinal gigi belakang
agak menyudut dan pada gigi depan sikat dipegang vertikal
d) Teknik Fones atau Teknik Sirkuler
Bulu- bulu sikat ditempatkan tegak lurus pada permukaan bukal dan labial dengan
gigi dalam keadaan oklusi. Sikat gigi digerakan dalam lingkaran-lingkaran besar
sehingga gigi dan gusi rahang atas dan bawah disikat sekaligus. Teknik ini
dilakukan untuk meniru jalannya makanan di dalam mulut waktu mengunyah,
teknik fones dianjurkan untuk anak kecil karena mudah dilakukan
Lampiran E

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) KELAS IBU HAMIL

Hari/tanggal            : Rabu/15 Maret 2023

Jam/waktu              : 09.00-11.00 WIB

Sub Bahasan           : Gizi seimbang ibu hamil

Sasaran                   : Ibu hamil

Penyaji : Ika Julia Astiningrum, Tiara Syafaad dan Vela Angrisah Vitri

Penyuluhan            : Kelompok ibu hamil

Tempat                   : TPA Nurul Huda

A. Latar Belakang
Program kelas ibu hamil adalah salah satu bentuk pendidikan prenatal yang dapat
meningkatkan pengetahuan ibu hamil, terjadi perubahan perilaku positif sehingga ibu
memeriksakan kehamilan dan melahirkan ke tenaga kesehatan dengan demikian akan
meningkatkan persalinan ke tenaga kesehatan dan menurunkan angka kematian ibu dan
Anak.
Kegiatan Kelas Ibu Hamil merupakan sarana untuk belajar kelompok tentang
kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka yang bertujuan meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas
dan perawatan bayi baru lahir, melalui praktik dengan menggunakan buku KIA
(Kesehatan Ibu anak).
Pada akhir proyek kerjasama Buku KIA ”The Ensuring Quality Of MCH Service
Through MCH Handbook“ Departemen Kesehatan Republik Indonesia Japan
International Cooperation Agency (JICA) tahun 1998-2003, telah dikembangkan paket
Kelas Ibu oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, yang terdiri dari : Buku
Pedoman Kelas Ibu Hamil, Buku Skenario Kelas Ibu dan Media Alat bantu (Lembar
Balik) dan senam Ibu Hamil. Kegiatan Kelas Ibu itu disusun sebagai upaya untuk
meningkatkan cakupan dan pemanfaatan Buku KIA dalam pelayanan kesehatan Ibu dan
Anak. Kelas Ibu merupakan salah satu kegiatan penting dalam penerapan Buku KIA
dimasyarakat sebagai upaya pembelajaran ibu, suaminya dan keluarga agar memahami
Buku KIA melalui metode kegiatan belajar bersama dalam kelas yang di fasilitasi oleh
petugas kesehatan untuk mempersiapkan ibu hamil menghadapi persalinan yang aman
dan nyaman. Beberapa kegiatan seperti senam ibu hamil, latihan pernafasan pada
persalinan dan cara menyusui bayi juga diberikan minat ibu-ibu hamil agar datang
mengikuti Kelas Ibu Hamil tersebut. Hamil adalah Keadaan uterus mengandung embrio.
Pemerintah menargetkan 90% kunjungan antenatal care ke tenaga kesehatan atau
bidan.Pemerintah menganjurkan 4 kali pemeriksaan selama hamil: yang pertama satu kali
kunjungan selama trimester I, sebelum minggu ke-14, yang kedua satu kali kunjungan
selama trimester II, diantara minggu ke-14 sampai minggu ke-28, yang ketiga Dua kali
kunjungan selama trimester III, antara minggu  ke-28 sampai dan setelah minggu ke-36.
Seluruh rangkaian hasil proses pelaksanaan Kegiatan Kelas Ibu Hamil sebaiknya
dibuatkan laporan. Pelaporan hasil pelaksana Kelas Ibu Hamil dijadikan sebagai
dokumen, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan pembelajaran pihak-
pihak yang berkepentingan. Pelaporan disusun pada setiap selesai melaksanakan Kelas
Ibu Hamil. Isi laporan memuat tentang: waktu pelaksanaan, jumlah peserta, proses
pertemuan, masalah dan hasil capaian pelaksanaan, hasil evaluasi.
Oleh sebab itu ibu hamil perlu diajari tentang isi buku KIA dan cara menggunakan
buku KIA. Salah satu solusinya yaitu melalui penyelenggaraan Kelas Ibu Hamil.

B. TUJUAN
1) Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah mendapatkan penjelasan tentang gizi seimbang ibu hamil selama 10
menit, diharapkan ibu  dapat mengerti dan memahami tentang berbagai kebutuhan zat
gizi  pada ibu hamil.

2) Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )


Setelah mendapatkan penjelasan tentang gizi seimbang ibu hamil, diharapkan
ibu mampu:
a Menjelaskan pengertian gizi seimbang ibu hamil.
b Menyebutkan kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil
c Menyebutkan manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil.
d Menyebutkan dampak kekurangan gizi pada ibu hamil

C. Garis-Garis Besar Materi


a Pengertian gizi seimbang ibu hamil
b Kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil
c Manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil
d Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil

D. Metode
a Ceramah

E. Media dan Alat Peraga


a Flip Chart (lembar balik)
b Leaflet

F. Proses Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Respon Waktu


Pendahuluan
a.       Menyampaikan salam
b.      Menjelaskan tujuan a.       Membalas salam
c.       Kontrak waktu b.      Mendengarkan
1. d.      Tes awal c.       Memberi respon 2  menit
2. Inti Mendengarkan dengan penuh
a. Pengertian gizi seimbang ibu hamil perhatian
b. Kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil
c. Manfaat gizi seimbang untuk ibu
hamil
d.Dampak kekurangan gizi pada ibu
hamil

8  menit
Penutup
·   Tanya jawab ·  Menanyakan yang belum jelas
·    Menyimpulkan hasil penyuluhan ·   Aktif bersama menyimpulkan
3. ·     Memberi salam penutup ·    Membalas salam 5       menit

MATERI
GIZI IBU HAMIL

1. Apa yang dimaksud gizi seimbang pada ibu hamil?


Gizi seimbang bagi ibu hamil adalah keadaan keseimbangan antara zat gizi yang
diperlukan oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan dan perkembangan
janinnya yang dapat dipenuhi oleh asupan zat gizi dari aneka ragam makanan.

Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita yang
tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang
dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan
ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.

Demikian pula,  bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu,
terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini
dapat mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan bayi lahir mati.
Pada saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan
kesulitan lain yang mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang
berlebihan dapat mengakibatkan kenaikan BB yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula
mengakibatkan terjadinya preeklampsi (keracunan kehamilan). Bila makanan ibu kurang,
kemudian diperbaiki setelah bayi lahir, kekurangan yang dialami sewaktu dalam
kandungan tidak dapat sepenuhnya diperbaiki.
2. Kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil
a ENERGI
Kebutuhan energi dihitung secara individu kemudian ditambah dengan
tambahan energi untuk ibu hamil sesuai dengan usia kehamilan.
Penambahan energi:
 TRIMESTER I : 100 kal
 TRIMESTER II : 300 kal untuk pemekaran jaringan ibu (peningkatan volume
darah, pertumbuhan uterus dan payudara, penumpukan
lemak)
 TRIMESTER III : 300 kal untuk pertumbuhan janin dan plasenta

b PROTEIN
Ibu hamil minimal mengkonsumsi 17g protein/hari :
 TI : 1g/kg BB/ protein
 T2 : 1,5g/kg BB/hari
 T3 : 2g/kg BB/hari

Total kebutuhan protein tidak lebih dari 15% kebutuhan energi.Jenis protein
dengan nilai biologi tinggi : daging, ikan, telur, tahu, tempe, kacang-kacangan, biji-
bijian, susu, yogurt, dll.

c KARBOHIDRAT
 Sebaiknya ½ dari kebutuhan energi
 80.000 kalori selama masa kehamilan untuk bayi yg sehat
 300kkal/hari selama 9 bulan.
 Sumber karbohidrat utama: beras, serealia, gandum, dll.

d LEMAK
¼ dari kebutuhan energi atau 20% dari total energy. Omega 6 dan omega 3 harus
lebih banyak karena u/ perkembangan pusat susunan saraf termasuk sel otak.

Sumber omega 6: minyak kedelai, minyak jagung, minyak biji matahari, minyak biji
kapas.

Sumber omega 3: minyak ikan laut (ikan salmon, lemuru, dan tuna), minyak kedelai,
minyak zaitun, minyak jagung.
e ZAT BESI
Kebutuhan zat besi pd saat kehamilan: 30mg/hari ® meningkat 200-300%
buntuk plasenta & sel darah. Zat besi Berasal dari makanan & suplementasi tablet Fe.
Penyerapan Fe terganggu oleh kopi, teh, kalsium, magnesium. Defisiensi Fe lebih
berpengaruh pada ibu. Akan menyebabkan kekurangan Hb dalam darah yang
diperlukan untuk membewa O2 kepada janin dan sel ibu hamil.

Distribusi Fe :
 300mg besi ditransfer ke janin
 50-75mg untuk pembentukan plasenta
 450mg untuk menambah jumlah sel darah merah
 200mg hilang ketika melahirkan

f ASAM FOLAT
      Asam folat dibutuhkan untuk pembentukan sel baru, membantu mengembangkan
sel syaraf dan otak janin. Kebutuhannya 0,4 mg/hari  Sumber asam folat adalah hati,
sayuran, hijau, jeruk orange, kembang kol, kedelai/kacan-kacangaan lain, roti,
gandum, serealia, dll.

g KALSIUM
      Dibutuhkan untuk pertumbuhan janin sekitar 250mg/hari dan untuk persediaan si
ibu.
Kebutuhan:
 umur >25 tahun : 1200mg/hari
 umur ≤25 tahun : 800mg/hari

Sumber utama : susu dan hasil olahannya, udang, sarden, dll .

h YODIUM
Kebutuhan : 200 mikrogram/hari  

Kekurangan : janin hipotiroidisme, kretinisme, kerusakan syaraf.

Sumber utama : garam, makanan laut, air, sayur.

3. Manfaat gizi seimbang pada ibu hamil :


a Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan
b Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri
c Supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas

4. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil dan janin yang dikandungnya :
a Terhadap Ibu
Menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia, perdarahan,
BB ibu tdk bertambah secara normal, dan terkena infeksi.

b Terhadap Persalinan
Mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya
(premature), perdarahan setelah persalinan serta persalinan dengan operasi cenderung
meningkat.

c Terhadap Janin
Mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran,
abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia
intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).

I. Evaluasi
a Mengajukan pertanyaan lisan :
 Apa contoh zat nutrisi untuk ibu hamil ?
 Apa dampak bila kekurangan zat gizi pada ibu hamil ?

b Observasi
 Respon/tingkah laku masyarakat saat diberikan pertanyaan, apakah menjawab
 Masyarakat antusias.
  Masyarakat mengajukan pertanyaan.
Lampiran F
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENTINGNYA PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) UNTUK
BALITA

Kegiatan : Penyuluhan Tentang “Pentingnya Pemberian Makanan


Tambahan (PMT) untuk Balita””
Lokasi/ Tempat : Jorong Kapalo Labuah
Waktu Pertemuan : Senin, 21 Maret 2022 Pukul 09.00 s/d 09.45 WIB.
Sasaran : Ibu Balita

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti seluruh materi penyuluhan ini, peserta dapat
mengetahui dan mengerti tentang pentingnya Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) untuk balita.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti materi penyuluhan ini peserta dapat :
a. Menjelaskan pengertian Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
balita.
b. Menjelaskan manfaat dan tujuan Pemberian Makanan Tambahan
(PMT) bagi balita.
c. Menjelaskan tata laksana Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
untuk balita.

B. Pokok Bahasan
Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita.

C. Sub Pokok Bahasan


1. Pengertian Pemberian Makanan Tambahan (PMT) balita.
2. Manfaat dan tujuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita.
3. Tata Laksana Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita.
D. Kegiatan Penyuluhan
1. Kegiatan Pra Penyuluhan
a. Menyiapkan materi penyuluhan
b. Menyiapkan media dan alat penyuluhan
c. Menyiapkan undangan kegiatan
d. Menyiapkan tempat kegiatan penyuluhan
e. Berkoordinasi dengan pihak terkait berhubungan dengan izin tempat
dan rencana kegiatan kegiatan.

2. Kegiatan Saat Penyuluhan

Kegiatan Peserta
Tahap Kegiatan Penyuluh Alokasi Metode Media dan
Penyuluhan
Kegiatan Waktu Alat
Penyuluhan
Pendahulua - Salam -Mendengarkan, 5 menit Ceramah Leaflet
n Perkenalan. memperhatikan
- Menjelaskan dan mencatat.
cakupan
materi
penyuluhan.
- Menjelaskan
manfaat
dilakukannya
penyuluhan
- Menjelaskan
tujuan
penyuluhan.
Penyajian Penyampaian - Mendengarka 25 menit Cera Leaflet
materi n, mah
penyuluhan dan memperhatik Tanya
umpan balik, n, dan jawab
mengenai : mencatat.
1. Pengertian PMT - Mengajukan
balita pertanyaan.
2. Persyaratan Jenis - Mengemukak
dan Bentuk an pendapat.
Makanan
3. Tujuan dan
manfaat PMT
untuk balita
4. Tata laksana
penyelenggar
aan PMT
Umpan Sesi tanya jawab - Menjawab 10 menit Tanya
balik pertanyaan jawab
Penutup Menyimpulkan - Mendengar dan 5 menit Ceramah
menyimpulkan

E. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan :
1. Menilai pemahaman tentang materi penyuluhan dengan tanya jawab
2. Peserta mampu menyebutkan manfaat dan tujuan dari PMT
3. Peserta mampu menyebutkan Tata laksana penyelenggaraan PMT

MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian PMT

Pemberian makanan tambahan pada anak balita adalah program

intervensi bagi anak balita yang menderita kekurangan kalori protein

yang bertujuan untuk mencukupi kebutuhan gizi balita agar meningkat

status gizinya sampai menjadi baik, pada keluarga rawan gizi intervensi gizi

melalui pemberian makanan tambahan ini menjadi yang utama mengingat

kemampuan keluarga tidak memungkinkan dalam penyediaan makanan yang

cukup. Disamping itu pemberian makanan tambahan ini juga akan menjadi

sarana penyuluhan yang mengembangkan kemampuan ibu menyediakan

yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan balitanya. Setelah pemberian

makanan tambahan ini berakhir diharapkan keluarga dan masyarakat

mendapat pengetahuan tentang kegunaan macam bahan makanan, dapat

mengolah dan menyiapkannya, serta terbiasa memberikan makanan tersebut

untuk balitanya.

B. Persyaratan Jenis dan Bentuk Makanan


PMT diutamakan berbasis bahan makanan atau makanan lokal. Jika
bahan makanan lokal terbatas, dapat digunakan makanan pabrikan yang
tersedia di wilayah setempat dengan memperhatikan kemasan, label dan
masa kadaluarsa untuk keamanan pangan, PMT merupakan tambahan
makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita. Makanan tambahan balita
diutamakan berupa sumber protein hewani maupun nabati (misalnya
ikan/telur/daging/ayam, kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tempe
dan tahu ) serta sumber vitamin dan mineral yang terutama berasal dari
sayur-sayuran dan buah-buahan setempat. Makanan tambahan pemulihan
untuk balita berbasis makanan lokal ada 2 jenis yaitu berupa: MP-ASI (untuk
bayi dan anak berusia 6-23 bulan) Makanan tambahan untuk pemulihan anak
balita usia 24-59 bulan berupa makanan keluarga. Bentuk makanan
tambahan pemulihan yang diberikan kepada anak balita dapat
disesuaikan dengan pola makanan.

C. Tujuan dan Manfaat Diberikannya PMT

Pemberian makanan tambahan bertujuan untuk memperbaiki keadaan

gizi pada anak golongan rawan gizi yang menderita gizi kurang, dan

diberikan dengan kriteria anak balita yang tiga kali berturut-turut tidak naik

timbangannya serta yang berat badannya pada KMS terletak dibawah garis

merah. Bahan makanan yang digunakan dalam PMT hendaknya bahan-bahan

yang ada atau dapat dihasilkan setempat, sehingga kemungkinan kelestarian

program lebih besar. Diutamakan bahan makanan sumbar kalori dan protein

tanpa mengesampingkan sumber zat gizi lain seperti: padi-padian, umbi-

umbian, kacang-kacangan, ikan, sayuran hijau, kelapa dan hasil olahannya.

Status gizi anak balita adalah keadaan gizi anak balita 12 – 59 bulan yang

ditentukan dengan metode antropometri, berdasarkan indeks berat badan

menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), dan berat badan
menurut tinggi badan(BB/TB).

D. Tata laksana penyelenggaraan PMT- Pemulihan

Menurut Depkes RI (2008) bahwa sasaran PMT pemulihan adalah Anak

BGM, 2T yang tidak perlu dirawat, anak gizi buruk pasca perawatan dan

yang tidak mau dirawat yang status Gizi BB/TB ≥ – 3 SD s/d < -2 SD tanpa

penyakit.

Sedangkan spesifikasi jenis makanan yang diberikan antara lain dengan

persyaratan komposisi gizi mencukupi minimal 1/3 dari kebutuhan 1 hari,

yaitu; energi 350-400 kalori dan protein 10-15 gram. Pemberian makanan

tambahan pemulihan (PMT-P) diberikan setiap hari kepada anak selama 3

bulan (90 hari). Sedangkan bentuk makanan PMT-P makanan yang diberikan

berupa :

1. Kudapan (makanan kecil) yang dibuat dari bahan makanan

setempat/lokal.

2. Bahan makanan mentah berupa tepung beras,atau tepung lainnya, tepung

susu, gula minyak, kacang-kacangan, sayuran, telur dan lauk pauk lainnya

3. Cara pemberiannya/ pendistribusian PMT-P pada sasaran dilakukan di

Posyandu atau tempat yang sudah disepakati,kader dibantu oleh PKK

desa akan memasak sesuai menu yang telah ditentukan dan etiap hari

selama 3 bulan ibu balita akan membawa balita untuk mengambil PMT-P

yang sudah disediakan


Lampiran G
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
Anemia Pada Remaja Putri

Topik : Anemia Pada Remaja Putri


Hari/Tanggal : Kamis, 6 Agustus 2021 jam 09.00 WIB
Waktu : 60 menit
Tempat : Mesjid
Sasaran : Remaja Putri
Penyuluh : Marzellla Pramatania

I. TUJUAN
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta yang menghadiri
penyuluhan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan remaja puteri
tentang anemia
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah proses penyuluhan, peserta yang menghadiri penyuluhan
dapat mengerti dan mampu memahami tentang :
1. Pengertian anemia
2. Penyebab dan dampak anemia
3. Pengertian dan manfaat Tablet Tambah Darah
4. Makanan tinggi Fe
5. Manfaat konsumsi makanan tinggi Fe
II. MATERI PELAJARAN
1) Pengertian anemia
2) Penyebab dan dampak anemia
3) Pengertian dan manfaat Tablet Tambah Darah
4) Makanan tinggi Fe
5) Manfaat konsumsi makanan tinggi Fe
III. PESERTA
Remaja Putri
IV. METODE
Metode yang diberikan pada proses penyuluhan adalah metode ceramah
V. MEDIA
Media yang digunakan saat penyuluhan adalah Flipchart dan leaflet
VI. EVALUASI
Pengetahuan remaja putri tentang anemia meningkat sebesar 20%
VII. KEGIATAN PENYULUHAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 10 menit Pembukaan :
- Membuka/ memulai kegiatan dengan - Menjawab salam
mengucap salam - Mendengarkan dengan
- Memperkenalkan diri seksama
- Menjelaskan tujuan dari penyuluhan - Pre test mengenai anemia
pada remaja
2 30 menit Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan Mendengarkan dan
- Menjelaskan materi tentang memperhatikan
Pengertian anemia.
- Menjelaskan mengenai penyebab
dan dampak anemia
- Menjelaskan pengertian dan
manfaat Tablet Tambah Darah
- Menjelaskan makanan tinggi Fe
- Menjelaskan manfaat konsumsi
makanan tinggi Fe

3 20 menit Penutup - Peserta memperhatikan


- Memberikan kesempatan pada - Post test mengenai
peserta untuk bertanya jika terdapat anemia pada remaja putri
hal-hal yang belum jelas
- Mengevaluasi hasil kegiatan dengan
cara memberikan pertanyaan dan
meminta salah satu dari peserta untuk
menjelaskan secara singkat terkait
teori anemia pada remaja
- Mengucapkan terima kasih atas peran
serta
- Mengucap salam

MATERI PENYULUHAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI


1. Pengertian anemia pada remaja putri
Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh
dunia, yang tidak hanya terjadi di Negara berkembang tetapi juga di
Negara maju. Penderita anemia diperkirakan dua miliar,dengan prevalensi
terbanyak di wilayah Asia dan Afrika. Bahkan WHO menyebutkan
bahwa anemia merupakan 10 masalah kesehatan terbesar di abad
modern ini. Kelompok yang berisiko tinggi menderita adalah wanita usia
subur, ibu hamil, anak usia sekolah dan remaja. Meskipun demikian
kelompok pria juga tidak terlepas dari kejadian anemia. Anemia
merupakan masalah gizi yang paling utama di Indonesia. ( Dodik Briawan,
2012)
Pada remaja wanita puncak pertumbuhan terjadi sekitar 12-18
bulan. Sebelum mengalami menstruasi pertama, atau sekitar usia
10-14 tahun pertumbuhan tinggi badan terus berlangsung selama 7 tahun
setelah mentruasi. Maksimal tinggi badan wanita diperoleh paling awal pada
usia16 tahun, atau paling akhir 23 tahun. Beberapa tahun setelah selesai
pertumbuhan gingi badan (2-3 tahun), tulang pinggul masih tumbuh
sedangkan puncak masa tulang akan tercapai hingga usia 23 tahun. (Merryana
Adriani,2012)
Anemia pada remaja putri merupakan masalah gizi yang diperhatikan oleh
tenaga kesehatan. Pola makan, tingkah laku aktifitas fisik dan
pembatasan jenis makanan dengan cara berdiet dilakukan oleh para
remaja putri dan tekanan arasi juga mempengaruhi agar mereka tampak
menarik. (Merryana Adriani, 2012)
Gejala anemia secara umum (Dodik Briawan, 2012):
1. Cepat lelah
2. Pucat ( kulit, bibir, gusi, mata, kulit kuku, dan telapak tangan)
3. Jantung berdenyut kencang saat melakukan aktivitas ringan
4. Nyeri dada
5. Napas tersenggal/ pendek saat melakukan aktifitas ringan
6. Pusing dan mata berkunang
7. Cepat marah
8. Tangan dan kaki dingin atau mati rasa

2. Penyebab dan dampak anemia


Menurut WHO (2001), batas ambang anemia untuk wanita usia 11 tahun
keatas adalah apabila konsentrasi atau kadar hemoglobin dalah darah kurang
dari 12 g/dl. Penggolongan jenis anemia menjadi ringan, sedang, dan berat
belum ada keseragaman mengenai batasannya, namun untuk mempermudah
pelaksanaan pengobatan dan mensukseskan program lapangan, menurut
ACC/SCN (1991), anemia dapat digolongkan menjadi tiga :
1. Anemia Ringan hb 10.0 – 11.9 g/dl
2. Anemia Sedang hb 7.0 – 9.9 g/dl
3. Anemia Berat hb < 7.0 g/dl
Sebelum terjadi anemia biasanya terjadi kekurangan zat besi secara
perlahanlahan. Pada tahap awal, simpanan zat besi yang berbentuk ferritin dan
hemosiderin menurun dan absorpsi besi meningkat. Daya ikat besi (iron
binding capacity) meningkat seiring dengan menurunnya simpanan zat besi
dalam sumsum tulang dan hati. Ini menandakan berkurangnya zat besi dalam
plasma. Selanjutnya zat besi yang tersedia untuk pembentukan sel-sel darah
merah (arasi eritropoesis) di dalam sumsum tulang berkurang dan terjadi
penurunan jumlah sel darah merah dalam jaringan. Pada tahap akhir,
hemoglobin menurun (hypocromic) dan eritrosit mengecil (microcytic) dan
terjadi anemia gizi besi (Wirakusumah 1998).

Menurut Biesalski dan Erhardt (2007), Penyebab utama anemia yang


paling umum diketahui adalah:
1. Kurangnya kandungan zat besi dalam makanan
2. Penyerapan zat besi dari makanan yang sangat rendah
3. Adanya zat-zat yang menghambat penyerapan zat besi
4. Adanya arasite di dalam tubuh seperti cacing tambang atau cacing pita,
atau kehilangan banyak darah akibat kecelakaan atau operasi.

Pada umumnya anemia sering terjadi pada wanita dan remaja putri
daripada pria hal ini di karenakan:
1) Wanita dan remaja putri pada umumnya lebih sering mengkonsumsi
makanan nabati yang kandungan zat besinya sedikit dibandingkan
dengan makanan hewani sehingga kebutuhan tubuh akan zat besi tidak
terpenuhi.
2) Remaja putri biasanya lebih ingin tampil langsing, sehingga
membatasi asupan makanan.
3) Setiap hari manusia kehilangan zat besi 0,6 mg di ekstraksi,
khususnya melalui feses.
4) Remaja putri mengalami haid setiap bulan, dimana kehilanganzat besi
±1.3 mg per hari, sehingga kebutuhan zat besi lebih banyak dari pada pria.

Penyebab anemia gizi pada remaja putri juga dapat terjadi karena
asupan besi yang tidak cukup, kehilangan darah yang menetap,
penyakit dan kebutuhan meningkat.
Anemia pada remaja berdampak buruk terhadap penurunan imunitas,
konsentrasi, prestasi belajar, kebugaran remaja dan produktifitas. Selain itu,
secara khusus anemia yang dialami remaja putri akan berdampak lebih serius,
mengingat mereka adalah para calon ibu yang akan hamil dan melahirkan
seorang bayi, sehingga memperbesar risiko kematian ibu melahirkan, bayi
lahir prematur dan berat bayi lahir rendah (BBLR).
Anemia dapat dihindari dengan konsumsi makanan tinggi zat besi, asam
folat, vitamin A, vitamin C dan zink, dan pemberian tablet tambah darah
(TTD). Pemerintah memiliki program rutin terkait pendistribusian TTD bagi
wanita usia subur (WUS), termasuk remaja dan ibu hamil. (Kemenkes,2018)
3. Pengertian dan manfaat Tablet Tambah Darah
Tablet Tambah Darah merupakan tablet salut gula yang mengandung zat
besi dan asam folat. Zat besi penting dalam pembentukan hemoglobin ditubuh
sehingga dapat membantu mengatasi anemia saat menstruasi, hamil, menyusui,
masa pertumbuhan, dan setelah mengalami pendarahan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Indonesia, maka
pemerintah telah menetapkan kebijakan pemberian Tablet Tambah Darah
(TTD) pada rematri dilakukan setiap 1 kali seminggu. Pemberian TTD ini
diberikan secara blanket approach dimana seluruh rematri diharuskan
meminum TTD untuk mencegah anemia dan meningkatkan cadangan zat besi
dalam tubuh tanpa dilakukan skrining awal terlebih dahulu. (WIcaksono
Denny,2019)
Maka untuk mengatasi masalah kekhawatiran tersebut, perlu diketahui
oleh rematri bahwa :
1. Konsumsi zat besi secara terus menerus tidak akan menyebabkan
keracunan karena tubuh mempunyai sifat autoregulasi zat besi. Bila tubuh
kekurangan zat besi, maka penyerapan zat besi yang dikonsumsi akan
banyak, sebaliknya bila tubuh tidak kekurangan maka penyerapan zat besi
hanya sedikit sehingga aman dikonsumsi sesuai program.
2. Konsumsi TTD kadang menimbulkan efek samping berupa : nyeri/perih di
ulu hati, mual muntah dan tinja berwarna hitam. Hal ini tidak berbahaya
dan untuk mengurangi gejala di atas, sangat dianjurkan minum TTD
setelah makan atau malam sebelum tidur.
3. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi, sebaiknya TTD dikonsumsi
bersama dengan buah – buahan sumber vitamin C ( jeruk, papaya,
mangga, jambu biji dan lain lain) dan sumber  protein hewani ( hati, ikan,
unggas dan daging ).
4. Hindari konsumsi TTD bersamaan dengan teh, kopi, tablet kalsium dosis
tinggi dan obat sakit maag terutama yang mengandung kalsium karena
akan menghambat penyerapan zat besi oleh tubuh.
4. Makanan tinggi Fe
Berdasarkan rekomendasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun
2019, berikut ini adalah nilai angka kebutuhan zat besi harian berdasarkan usia:
 Anak usia 1–3 tahun: 7 mg
 Anak usia 4–6 tahun: 10 mg
 Anak usia 7–9 tahun: 10 mg
 Anak remaja: 15 mg
 Pria dewasa: 24 mg
 Wanita dewasa: 25 mg
 Ibu hamil dan menyusui: 27 mg

Beberapa jenis makanan yang kaya akan zat besi (Barrie,2021) :


- Daging merah
Di dalam 100 gram daging merah tanpa lemak, terkandung sekitar 2 mg
zat besi.
- Sayuran hijau
Sayuran hijau seperti bayam, kale, dan brokoli, merupakan sumber
makanan mengandung zat besi tinggi. Namun, pastikan sayuran hijau yang
dikonsumsi masih dalam kondisi segar dan telah dibersihkan
- Seafood
Seafood atau makanan laut, seperti tiram, memiliki kandungan zat besi
yang melimpah. Seafood juga kaya akan vitamin B12 yang baik untuk
menjaga kesehatan saraf dan sel darah.
- Tahu
Dalam semangkuk atau setara 126 gram tahu memiliki kandungan sekitar
3,4 mg zat besi.
- Biji buah labu
Dalam 1 porsi atau setara dengan 1 ons biji buah labu mentah, terkandung
sekitar 2,7 mg zat besi.
- Kacang-kacangan
Beberapa jenis kacang, seperti kacang polong dan kacang kedelai,
merupakan sumber makanan mengandung zat besi yang baik.
Untuk memaksimalkan penyerapan zat besi oleh tubuh, disarankan untuk
mengonsumsi makanan mengandung zat besi dengan makanan tinggi vitamin
C, seperti tomat dan buah jeruk

5. Manfaat konsumsi makanan tinggi Fe


Kurangnya asupan zat gizi terutama asupan zat besi dan zat lain yang
dapat meningkatkan penyerapan zat besi seperti vitamin C dan protein dapat
meningkatkan resiko terjadinya anemia (Sediaoetama, 2010). Semakin tinggi
asupan zat besi, protein, dan vitamin C yang masuk, maka kadar hemoglobin
akan semakin meningkat, sehingga kejadian anemia rendah (Kirana, 2011).

Zat besi memiliki fungsi lain yang juga penting bagi tubuh, seperti:
 Mengatasi anemia
 Mengurangi kelelahan tanpa penyebab yang pasti
 Menguatkan otot
 Meningkatkan daya tahan tubuh
 Menjaga kesehatan otak
Lampiran H
SATUAN ACARA KEGIATAN (SAK)
SENAM HIPERTENSI

Pokok Bahasan : Melakukan Senam Hipertesi


Topik : Hipertensi
Sasaran : Warga Jorong Kampung Pisang Yang Memiliki Riwayat Hipertensi
Hari / Tanggal : Minggu, 05 Maret 2023
Waktu : 16.00 WIB - selesai
Tempat : Di Depan Pustu Jorong Kampung Pisang
Pelaksana : 1. Huriyah Salsabila
2. Syonia Amelianas Kurnia Putri
3. Marzella Pramathania
4. Rendy Fajar Hidayat
5. Ika Julia Astiningrum
6. Vela Angrisah Vitri
7. Tiara Syafaad
8. Theovani Fujiani
9. Yummiarsih
10. Gandy Amriyan

A. Latar Belakang
Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi telah membunuh 9,4 juta warga
dunia setiap tahunnya. World Health Organization (2011) mencatat ada satu miliar
orang yang terkena hipertensi, dan akan terus meningkat seiring jumlah penduduk yang
membesar. Presentase penderita hipertensi saat ini paling banyak terdapat di negara
berkembang (Kompas 2013). Prevelensi hipertensi di Indonesia berdasarkan hasil
pengukuran menurut usia >18 tahun sebesar 25,8%.
Prevelensi hipertensi di Indonesia yang di peroleh melalui kuesioner
terdiagnosis tenaga kesehatan adalah 9,4% yang di diagnosis tenaga kesehatan sebesar
atau sedang minum obat sebesar 9,5%. Jadi terdapat 0,1% yang minum obat sendiri.
Klien yang mempunyai tekanan darah normal tetapi sedang minum obat hipertensi
sebesar 0,7%. Jadi prevelensi Jumlah kasus baru Penyakit Tidak Menular (PTM) di
Jawa Tengah tahun 2015 adalah 603.840 kasus. Penyakit Hipertensi masih menempati
proporsi terbesar dari seluruh PTM yang dilaporkan, yaitu sebesar 57,87 persen atau
349.442 kasus sedangkan untuk Kabupaten Kebumen tahun 2015 terdapat 8.131 kasus
baru hipertensi (Profil Kesehatan Jawa Tengah, 2015).
Jumlah penderita hipertensi yang diperoleh oleh kelompok di kec. Koto Tangah,
kelurahan anak air RW 8, RT 01 adalah sebanyak 4 0rang. Faktor-faktor hipertensi
yaitu faktor risiko yang tidak dapat diubah dan faktor risiko yang dapat dirubah. Faktor
resiko yang tidak dapat dirubah terdiri dari genetika, umur, jenis kelamin. Faktor yang
dapat diubah yaitu obesitas, kurang olahraga, konsumsi garam berlebih, merokok dan
mengkonsumsi alkohol dan stres (Kemenkes RI, 2013). Asupan garam yang terus
meningkat, maka volume darah akan meningkat dan dapat meningkatkan beban kerja
pada jantung. Arteriosclerosis, kerusakan pada ginjal, masalah pembuluh darah,
serangan jantung, dan stroke adalah beberapa kondisi dari resiko hipertensi (Yuli,
2014). Hipertensi dapat terjadi dari berbagai faktor, diantaranya yaitu gaya hidup dan
pola makan. Hipertensi juga dapat terjadi akibat obstruksi pada arteri dan kelemahan
otot jantung untuk memompa darah. Hal itu disebabkan karena pada usia lanjut terjadi
penurunan massa otot, kekuatan dari laju denyut jantung maksimal, dan terjadinya
peningkatan kapasitas lemak tubuh.
Penyebab dari hipertensi dapat dicegah dengan cara berolahraga secara teratur
baik dari semasa muda hingga masa tua. Olahraga dan latihan pergerakan secara teratur
dapat menanggulagi masalah akibat perubahan fungsi tubuh (Muhammad, 2010).
Beberapa studi terakhir ini menunjukan bahwa kombinasi antara terapi tanpa obat (non-
farmakoterapi) dengan obat (farmakoterapi) tidak hanya menurunkan tekanan darah,
namun juga menurunkan resiko stroke dan penyakit jantung iskemik. Terapi dengan
obat bisa dilakukan dengan pemberian obat anti hipertensi, sedangkan untuk terapi
tanpa obat bisa dilakukan dengan berolahraga secara teratur, dari berbagai macam
olahraga yang ada salah satu olahraga yang dapat dilakukan yaitu olahraga senam
(Armilawati, 2007).
Pengaruh senam dalam menurunkan tingkat hipertensi sejalan dengan penelitian
Margiyati (2010) terdapat pengaruh pelaksanaan senam lansia terhadap penurunan
tekanan darah pada lansia penderita hipertensi, 91,67% responden mengalami
penurunan rata-rata tekanan darah sistolik 10,69 mmHg dan diastolik 6,11 mmHg.
Sama halnya dengan penelitian Moniaga (2013) tentang pengaruh senam bugar lansia
terhadap tekanan darah penderita hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan dari awal
sebelum melakukan kegiatan senam bugar lansia sampai minggu ke 3 perlakuan
didapatkan tekanan darah sistolik pada klien mengalami penurunan yang menunjukan
perbedaan, sedangkan tekanan darah diastolik mengalami kenaikan dan tidak
menunjukan perbedaan tapi masih dalam batas normal. Berdasarkan latar belakang
diatas mendasari penulis untuk menerapkan pengukuran tekanan darah, edukasi
kesehatan hipertensi dan demontrasi senam hipertensi untuk menurunkan tekanan darah
pada pasien hipertensi pada warga jorong kampung pisang nigari koto Panjang
kecamatan IV koto Kabupaten Agam.

B. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)


1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 20 menit diharapkan peserta
mengerti tentang Hipertensi

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit keluarga mampu
a. Menjelaskan kembali definisi Hipertensi
b. Menjelaskan kembali penyebab Hipertensi
c. Menyebutkan kembali tanda dan gejala Hipertensi.
d. Menyebutkan kembali komplikasi Hipertensi.
e. Mampu menjelaskan pencegahan dan penanganan Hipertensi.
f. Menyebutkan kembali Pengobatan hipertensi

C. MANFAAT
Senam hipertensi merupakan olah raga yang salah satunya bertujuan untuk
meningkatkan aliran darah dan pasokan oksigen ke dalam otot-otot dan rangka
yang aktif khususnya otot jantung sehingga dapat menurunkan tekanan darah.

D. SASARAN
Adapun sasaran dari senam hipertensi ini ditujukan khususnya untuk pasien
hipertensi yang berada di Kampung Teratai.

E. METODE
Metode yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Peragaan / Demonstrasi

F. ALAT DAN BAHAN


1. Leptop
2. Spiker
3. Microfon
4. Musik
5. HP
6. Video

G. DENAH/LOKASI

M P ISN SENAM

PS PS PS PS
PS PS PS PS

PS PS
PS
PS

O F
PS PS
PS
PS

Keterangan :
 M : Moderator
 PS : pengarah senam
 O : Observer
 F : Fasilitator
 ISN : Instruktur senam

H. STRATEGI PELAKSANAAN

NO Waktu Kegiatan Terapis Kegiatan Peserta


1. 15 menit Pelaksanaan  Menjawab
a. Orientasi: salam
1) Salam teraupetik  Mendengarkan
 Terapis memberikan dan
salam memperhatikan
 Memperkenalkan
terapis dan pembimbing
2) Evaluasi/ Validasi
 Menanyakan perasaan
 Menjawab
klien saat ini
pertanyann
3) Kontrak
 Menjelaskan tujuan
dan manfaat kegiatan
pengecekkan tekanan
darah, penyuluhan  Mendengarkan
hipertensi dan senam dan
hipertensi memperhatikan.
 Membuat kontrak
waktu dan tempat
kegiatan pengecekkan
tekanan darah,
penyuluhan hipertensi
dan senam hipertensi
 Menjelaskan rangkaian
kegiatan pengecekkan
tekanan darah, dan
senam hipertensi
 Menanyakan persepsi
tentang hipertensi
3. 30 menit B. Kerja  Mendengarkan
 melakukan senam dan menyimak
hipertensi secara pembicara.
bersama – sama  Mengikuti
 Berikan pujian kegiatan sesuai
kepada klien. dengan aturan.
4. 10 menit C. Terminasi  Mengungkapkan
 Evaluasi subjektif : perasaan
tanyakan perasaan  Menyetujui atau
klien setelah meberi pendapat
melakukan senam tentang rencana
hipertensi. selanjutnya.
 Evaluasi Objektif :
minta klien untuk
mempraktekkan senam
hipertensi.
 Melakukan kesimpulan
bersama sasaran
Tindak lanjut :
 Anjurkan klien untuk
melakukan
pengecekkan tekanan
darah, minum obat
secara teratur dan
senam hipertensi
 Kontrak yang akan
datang
 Terapis membuat
kesepakatan dengan
klien untuk melakukan
senam hipertensi
selanjutnya
 Terapis membuat
kesepakatan waktu dan
tempat berikutnya

I. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
1) Moderator
a) Diharapkan moderator dapat berperan dengan baik dalam memimpin
jalannya kegiatan
b) Diharapkan moderator dapat mengontrol serta mengatur jalannya kegiatan
2) Fasilitaor
a) Fasilitator diharapkan mampu ikut serta dalam acara kegiatan
b) Fasilitator diharapkan dapat berperan dengan baik dalam memotivasi
peserta untuk mengikuti acara kegiatan
3) Pemateri
a) Pemateri diharapkan dapat berperan dengan baik dan menguasai topik
penyuluhan
b) Pemateri diharapkan dapat menjawab pertanyaan dari peserta kegiatan
4) Instruktur senam
a) Instruktur senam diharapkan mampu untuk menguasai semua gerakan
senam dan dapat memandu peserta agar gerakan kompak
5) Obsever
a) Obsever diharapkan dapat mampu mengamati jalananya acara mulai dari
awal sampai akhir
6) Peserta
a) Peserta diharapkan mengikuti jalannya kegiatan mulai dari awal sampai
akhir

b. Evaluasi Proses
Diharapkan kegiatan berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat
mulai dari fase pre orientasi, fase orientasi, fase kerja dan fase terminasi.
c. Evaluasi Hasil
1) Diharapkan semua sasaran kegiatan dapat hadir
2) Diharapkan peserta yang hadir dapat mengikuti kegiatan dengan baik
dan benar
3) Diharapkan semua peserta yang hadir mampu menerapkan senam HT
dirumah
4) Diharapkan pelaksanaan sesuai dengan perencanaan
J. MATERI
1. Defenisi
Tekanan darah adalah tekanan di dalam pembuluh darah ketika jantung
memompakan darah ke seluruh tubuh (Beevers, DG, 2002) sedangkan hipertensi
adalah tekanan darah sistolik 2 140 mmHg dan tekanan darah diastolik z 90 mmily.
atau bila pasien memakai obat hipertensi (Mansjoer, Arif 1999) hipertensi
didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya 2 140
mmHg dan tekanan diastoliknya 2 90 mmHg (Smeltzer, 2001)
2. Penyebab
Penyebab pasti hipertensi masih belum diketahui, namun ada factor-factor
yang mempengaruhi terjadinya hipertensi, yaitu:
a. Stress
b. Minum minuman beralkohol secara berlebihan
c. Penyakit lain (ginjal, syaraf)
d. Keturunan
e. Obesitas (berat badan berlebih)
f. Kurang aktivitas fisik
g. Keracunan
h. Kehamilan
i. Usia
3. Tanda dan gejala
Berikut ini adalah tanda dan gejala Hipertensi:
a. Demam
b. Sakit kepala, Pusing
c. Rasa pegal pada tengkuk
d. Sukar tidur
e. Mata berkunang-kunang
f. Telinga berdenging
g. Detak jantung berdebar lebih cepat
h. Cepat marah
i. Cepat merasa lelah
4. Komplikasi hipertensi
a. Serangan jantung/gagal jantung
b. Stroke
c. Gagal ginjal
d. Sindrom metabolic
e. Gangguan memori
f. Gangguan penglihatan
g. Gangguan gerak dan keseimbangan
5. Pencegahan dan penanganan hipertensi
Pengobatan dengan obat-obatan penurun darah tinggi sesuai anjuran dokter
Merubah pola hidup:
a. Berhenti merokok
b. Mengurangi berat badan bagi penderita yang gemuk
c. Menghindari konsumsi garam berlebih (mengurangi makanan yang
mengandung lemak dan garam)
d. Menghindari makanan/ minuman yang mengandung alcohol
e. Istirahat yang cukup
f. Mengurangi stress:
1. Latiahan meditasi
2. Olahraga pernapasan
g. Olahraga teratur :
1. Aerobik
2. Jalan kaki
3. Bersepeda
4. Berenang
Berikut ini makanan yang diperbolehkan dan yang dilarang bagi penderita
hipertensi:
a. Makanan yang boleh diberikan
1. Beras, kentang, singkong, terigu, makan yang diolah tanpa garam seperti
mie, biscuit, kue kering
2. Daging, ikan, telur dan susu
3. Semua kacang-kacangan yg diolah tanpa garam dapur
4. Semua sayuran segar dan sayuran yang diawetkan tanpa garam
5. Semua buah-buahan segar dan diawetkan tanpa garam dan soda
6. Minyak margarin dan mentega tanpa garam
b. Makanan yang tidak boleh diberikan
1. Roti biskuit dan makanan yg dimasak dg garam dapur
2. Ikan asin, keju, kornet, telur asin, pindang dendeng, udang
3. Kacang tanah dan semua kacang yg dimasak dg garam dapur
4. Sayuran yg diawetkan dg garam seperti sayuran kaleng, asinan
5. Durian dan buah-buahan yg diwetkan dg garam dan soda
6. Margarin dan mentega biasa
6. Cara pengobatannya
a. Medis: dengan minum obat anti tekanan darah tinggi dengan resep dokter
b. Tradisional: obat tradisional adalah obat yang terbuat dari bahan-bahan alami
seperti tumbuhan

Bahan-bahannya:

a. Dua buah mentimun dimakan pagi dan sore atau diparut, diperas dan diambil
airnya diminum pagi dan sore hari.
b. Sepuluh lembar daun salam direbus dalam dua gelas air sampai airnya tinggal
satu gelas, diminum pagi dan sore.
c. Dua buah belimbing dimakan pagi dan sore atau diparut, diperas dan diambil
airnya diminum pagi dan sore.
d. Satu genggang daun seledri ditumbuk dengan sedikit air diperas lalu diminum
pagi dan sore.
7. Strategi Pelaksanaan Senam Hipertensi.
a. Persiapan
1) Persiapan Klien.
a) Klien diberikan tindakan senam hipertensi
b) Posisikan klien untuk berdiri
2) Persiapan Lingkungan
a) Ruangan yang tenang dan kondusif
b) Ruangan cukup dan luas
b. Pelaksanaan
1) Gerakan Pemanasan
a. Tekuk kepala kesamping, lalu tahan dengan tangan pada sisi yang sama
dengan arah kepala. Tahan dengan hitungan 8-10, lalu bergantian dengan
sisi lain.
Gambar 2.1 senam hipertensi gerakan pemanasan
b. Tautkan jari-jari kedua tangan dan angkat lurus keatas kepala dengan
posisi kedua kaki dibuka selebar bahu. Tahan dengan 8-10 hitungan.
Rasakan tarikan bahu dan punggung.

Gambar 2.2 senam hipertensi gerakan pemanasan


2) Gerakan inti
a. Lakukan gerakan seperti jalan ditempat dengan lambaian kedua
tangan searah dengan sisi kaki yang diangkat. Lakukan perlahan dan
hindari hentakan.
Gambar 2.3 senam hipertensi gerakan inti

b. Buka kedua tangan dengan jemari mengepal dan kaki dibuka selebar
bahu. Kedua kepalan tangan bertemu dan ulangi gerakan
semampunya sambil mengatur nafas.

c. Kedua kaki dibuka agak lebar lalu angkat tangan menyerong. Sisi kaki
yang searah dengan tangan sedikit ditekuk. Tangan diletakan dipinggang
dan kepala searah dengan gerakan tangan. Tahan 8-10 menit hitungan
lalu ganti dengan sisi lainya.

Gambar 2.5 senam hipertensi gerakan inti


d. Gerakan hampir sama dengan sebelumnya, tapi jari mengepal dan
kedua tangan diangkat keatas. Lalukan bergantian secara perlahan
dan semampunya.
Gambar 2.6 senam hipertensi gerakan int

e. Hampir sama dengan gerakan inti 1, tapi kaki dibuang kesamping.


Kedua tangan dengan jemari mengepal kearah yang berlawanan.
Ulangi dengan sisi bergantian.

f. Kedua kaki dibuka lebar dari bahu, satu lutut agak ditekuk dan
tangan yang searah lutut dipinggang. Tangan sisiyang lain lurus
kearah lutut yang ditekuk. Ulangi gerakan kearah sebaliknya dan

lakukan semampunya.
3) Gerakan pendinginan
a. Kedua kaki dibuka selebar bahu, lingkarkan satu tangan ke leher dan
tahan dengan tangan lainya. Hitunglah 8-10 kali dan lakukan pada
sisi lainya

b. Posisi tetap, tautkan kedua tangan lalu gerakan kesamping dengan

gerakan setengah putaran. Tahan 8-10 menit hitungan lalu arahkan


tangan ke sisi lainya dan tahan dengan hitungan yang sama.

8. Terminasi
1. Evaluasi
a. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti senam hipertensi.
b. Memberi pujian atas keberhasilan klien.
2. Rencana tindak lanjut
Menganjurkan klien melaksanakan senam hipertensi minimal 30 menit
dan dilakukan seminggu tiga kali

Anda mungkin juga menyukai