Pada bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Dari
hasil penelitian akan diuraikan data umum dan data khusus. Hasil penelitian dari
data umum disajikan dalam bentuk diagram, sedangkan data khusus disajikan
Pertama) di Kota Blitar. Puskesmas ini berada di Jl Cemara No. 163 Kota Blitar
dan merupakan jenis puskesmas non rawat inap. Kecamatan Sukorejo merupakan
salah satu kecamatan di Kota Blitar dengtan luas wilayah 9,92 km². Sukorejo
dan Pakunden. Jumlah pasien gangguan jiwa di wilayah ini pada tahun 2015
(secara door to door) dengan dibantu 1 orang teman pada tanggal 25-26 Juni 2016.
Responden dalam penelitian ini adalah keluarga ODGJ yang bertempat tinggal di
yaitu, terdapat lokasi rumah yang berada di pinggir jalan, sehingga memudahkan
51
52
gang kecil yang padat penduduknya. Kondisi ODGJ tidak ada yang mengamuk
atau melakukan perilaku kekerasan, ada ODGJ yang bisa diajak berkomunikasi,
namun ada juga yang diajak berkomunikasi diam saja atau menjawab seperlunya.
Didalam kesehariannya ODGJ lebih sering dirumah dari pada keluar untuk
kepercayaan bagi ODGJ untuk berbelanja ke pasar. Dalam penelitian ini jumlah
satu rumah dengan pasien, mendampingi saat terapi aktivitas kelompok, pernah
a) Jenis Kelamin
15,4%
Laki-laki
Perempuan
84,6%
Berdasarkan gambar 4.1 diketahui bahwa sebagian besar 84,6% (11 responden)
23,1%
30,8%
26-45 tahun
46-65 tahun
>65 tahun
46,2%
Gambar 4.2 Diagram lingkaran umur keluarga dari ODGJ di wilayah kerja
UPTD Kesehatan Kecamatan Sukorejo Kota Blitar, Juni 2016
(n=13).
c) Pendidikan
23,1%
SD
SMP
SMA
15,4% 61,5%
d) Pekerjaan
46,2%
wiraswasta
53,8%
IRT
7,7%
30,8%
Istri
Orang tua
Kakak
61,5%
7,7%
Satu rumah
Tidak satu rumah
92,3%
Gambar 4.6 Diagram lingkaran tingal satu rumah dengan keluarga dari ODGJ
di wilayah UPTD Kesehatan Kecamatan Sukorejo Kota Blitar,
Juni 2016 (n=13).
15,8%
Tidak pernah
Pernah
53,8% Selalu
30,8%
Ya
kelompok.
46,1%
pelayanan kesehatan
Kader
53,9%
keluarga
bagi keluarga
No Parameter Manfaat
Bermanfaat Tidak
bermanfaat
1. Mengenal perilaku kekerasan 12 1
yang biasa dilakukan 92,3% 7,7%
2. Mencegah perilaku fisik 8 5
61,5% 38,5%%
3. Mencegah perilaku kekerasan 8 5
sosial 61,5% 38,5%
4. Mencegah perilaku kekerasan 6 7
spiritual 46,2% 53,8%
5. Mencegah perilaku kekerasan 13 0
dengan patuh minum obat 100% 0%
58
perilaku kekerasan dengan patuh minum obat yaitu 100% (13 responden)
4.2 Pembahasan
Menurut Keliat & Akemat (2004) manfaat yang dapat diperoleh keluarga
klien dapat mencegah perilaku kekerasan fisik, klien dapat mencegah perilaku
penelitian manfaat terapi aktivitas kelompok perilaku kekerasan pada ODGJ bagi
aktivitas kelompok perilaku kekerasan pada ODGJ bagi keluarga dengan kategori
hasil wawancara, keluarga dari ODGJ mendapat manfaat setelah anggota keluarga
mengikuti terapi aktivitas kelompok yaitu ODGJ tidak emosi atau melakukan
memberikan kepercayaan pada ODGJ untuk pergi berbelanja ke pasar. Selain itu
ada ODGJ yang sudah melakukan kegiatan seperti orang biasanya seperti
ini keluarga dari ODGJ juga mengatakan bahwa ODGJ sudah patuh dalam
mengonsumsi obat klien mengetahui kapan harus minum obat, obat yang di
minum adalah miliknya, minum obat sesuai aturan dan minum obat sesuai takaran
yang pas.Di sisi lain masih ditemukan manfaat terapi aktivitas kelompok perilaku
kekerasan pada ODGJ bagi keluargadalam kategori tidak bermanfaat yaitu tidak
sebelumnya ODGJ rutin pergi ke masjid akan tetapi sekarang tidak mau pergi
kemarahan, mengetahui respons yang dirasakan saat marah, reaksi yang dilakukan
Sesuai dengan hasil dari tabulasi data didapatkan hasil bahwa sebanyak 12
keluarga ODGJ mendapat manfaat dalam mengenal perilaku kekerasan yang biasa
dilakukan. Berdasarkan hasil dari tabulasi data keluarga ODGJ mendapat manfaat
klien mampu meluapkan emosi tanpa melukai diri sendiri dan orang lain. Menurut
Ernawati (2009) respon marah diungkapkan secara verbal/langsung pada saat itu
sehingga dapat melegakan individu dan membantu orang lain untuk mengerti
60
sudah tidak marah saat disuruh, mampu mengontrol emosi saat diejek dengan
pergi melakukan ativitas yang berguna seperti mencuci pakaian, menyapu ada
Menurut Keliat & Akemat (2004), mencegah perilaku fisik bertujuan dapat
melakukan kegiatan fisik yang biasa dilakukan, melakukan kegiatan fisik yang
fisik.
Sesuai dengan hasil dari tabulasi data didapatkan hasil bahwa sebanyak 8
data keluarga ODGJ mendapat manfaat klien mempunyai cara mengalihkan emosi
mendapat manfaat dari mencegah perilaku fisik atau melukai diri sendiri dan
orang lain. Dari hasil penelitian kondisi ODGJ saat ditemui tidak ada yang
mengamuk atau melakukan perilaku kekerasan, ada ODGJ yang bisa diajak
berkomunikasi secara lancar meskipun ada juga yang hanya dian atau menjawab
menghindari orang yang akan di amuk, mencari kgiatn serti mnyapu, menuci baju,
Sesuai dengan hasil dari tabulasi data didapatkan hasil bahwa 8keluarga ODGJ
mendapat manfaat dalam mencegah perilaku kekerasan sosial. Dalam hal ini
dirinya atau orang lain.Di dukung dengan hampir seluruh ODGJ tinggal satu
barang saat itu juga tetapi keluarga tidak memenuhi keinginannya, klien tidak
marah dan melakukan perilaku kekerasan. Dalam hal ini jika keluarga tidak bisa
memenuhi keinginannya saat itu juga, ada keluarga yang memeberikan janji pada
ODGJ contohnya ODGJ ingin dibelikan setrika karena setrikanya sudah rusak
tetapi keluarga memberitahu pada ODGJ apabila sekarang membelikan tidak bisa
karena tidak mempunyai uang tapi nanti jika punya uang akan di belikan, ODGJ
bertujuan dalam mengetahui keuntungan dan kerugian apabila tidak patuh minum
Sesuai dengan hasil dari tabulasi data didapatkan hasil 13 keluarga ODGJ
kesadaran sendiri dalam mengonsumsi obat. Saat ditanya, tanpa disuruh ODGJ
menyadari dalam pentingnya minum obat. ODGJ juga mengetahui bahwa obat
adalah miliknya, tepat waktu minum obat, meminum obat sesuai aturan dan sesuai
penelitidari keluarga masih ada ODGJ yang melakukan ibadah secara rutin seperti
sholat lima waktu, membaca Al-Quran.Namun lebih dari separuh dari ODGJ tidak
melakukan sholat lima waktu, yang dulunya rutin pergi ke masjid sekarang jarang
pergi ke masjid bahkan tidak sama sekali karena dia merasa malu dengan tetangga
ada juga yang dulunya setiap hari membaca Al Quran sekarang jarang membaca
karena malas.
63
sehingga belum semua informasi tergambarkan pada kuesioner ini dan karena
secara optimal setelah dilakukan terapi aktivitas kelompok karena kegiatan sudah