Anda di halaman 1dari 13

STRUKTUR ORGANISASI RUANG RAWAT INAP di RUMAH SAKIT

Disusun oleh : Kelompok 5


1. Galuh Dwi Aprilia
2. Khusnul Khotimah
3. Reza Irianti
4. Wahyu Ningtyas
5. Nur Faridatin
6. Reni Willi Astuti
7. M Khoiri Zamri

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK 2015/2016

Jl. dr. Soebandi No. 99 Jember, Telp/Fax. (0331) 483536

E_mail : jstikesdr.soebandi@yahoo.com,web:http://www.stikesdrsoebandi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan telah menjadi tema utama diseluruh dunia. Dengan
tema ini, pelayanan kesehatan dan kelompok profesional kesehatan sebagai pemberi
pelayanan harus menampilkan akuntabilitas sosial mereka dalam memberikan pelayanan
yang mutakhir kepada pasien yang berdasarkan standar profesionalisme, sehingga diharapkan
dapat memenuhi harapan masyarakat. Sebagai konsekuensinya peningkatan kinerja
memerlukan persyaratan yang diterapkan dalam melaksakan pekerjaan yang berdasarkan
standar tertulis.

Dalam pelayanan keperawatan di Rawat Inap, standar sangat membantu perawat untuk
mencapai asuhan yang berkualitas, sehingga harus berfikir realistis tentang pentingnya
evaluasi sistematis terhadap semua aspek asuhan yang berkualitas tinggi. Namun
keberhasilan dalam mengimplementasikan standar sangat tergantung pada individu itu
sendiri, usaha bersama dari semua staf serta partisipasi dari seluruh anggota profesi.

Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit perlu ditingkatkan dan dikembangkan secara
berkesinambungan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan, pengobatan, perawatan ke
pasien, baik dengan penyakit menular atau penyakit tidak menular.

Standar merupakan pernyataan-pernyataan tertulis mengenai harapan-harapan singkat


ketrampilan/kompetensi untuk memastikan pencapaian suatu hasil tertentu. Untuk menjamin
mutu asuhan yang diberikan, standar merupakan landasan normatif dan parameter untuk
menentukan tingkat keberhasilan dalam memenuhi kebutuhan yang seharusnya. Dalam
penyusunan standar diharuskan untuk memperhatikan proses dan harapan yang akan terjadi
dlam upaya meningkatkan mutu pelayanan.

Standar praktik sangat diperlukan dalam pelayanan keperawatan di Rawat Inap. Standar
sangat membantu keperawatan untuk mencapai asuhan yang berkualitas. Standar digunakan
terutama pada tiga proses evaluasi yaitu menilai diri sendiri, inspeksi dan akreditasi.
B. Tujuan Pedoman
1. Memberikan Pelayanan kepada pasien rawat inap sesuai dengan standar asuhan
keperawatan yang tepat.
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada pasien serta mempunyai keinginan
yang terus menerus untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan dalam
memberikan pelayanan.
3. Memberikan Asuhan keperawatan kepada pasien untuk kesembuhan yang optimal,
sehingga dapat memuaskan pasien.
4. Memberikan pelayanan kepada pasien dengan ramah, sopan dan hangat sehingga
memberikan kesan yang positif.
5. Memberikan pelayanan Informasi kesehatan dengan tepat pada pasien dan keluarga
sehingga dapat memenuhi hak pasien dan keluarga.

C. Ruang Lingkup Pelayanan


Memberikan pelayanan rawat inap pada pasien dewasadan anak yang meliputi :
1. Pemeriksaan dan konsultasi oleh dokter spesialis.
2. Perawatan dan akomodasi di ruang perawatan.
3. Pemeriksan dan pengobatan oleh dokter spesialis.
4. Pemeriksaan penunjang diagnostik.
5. Tindakan medis yang bersifat diagnosti dan terapeutik.
6. Pemberian obat-obatan pada pasien sesuai dengan catatan daftar obat pasien dan
instruksi dokter spesialis.
7. Pelayanan tranfusi darah.
8. Pemberian surat rujukan.
9. Pemakaian peralatan yang tersedia seperti oksigen.

D. Batasan Operasional
Standar Unit kerja Rawat Inap Ruang kelas I,II, III & VIP, di Rumah Sakit Hi M Yusuf
meliputi Ruang rawat pasien, ruang pos perawat, tempat loker, tempat linen kotor, tempat
linen bersih, kamar mandi/toilet. Adapun kondisi unit rawat inap anak di RS Hi M Yusuf,
terdiri dari:
a. Ruang Pasien Rawat Inap.
Ruangan untuk pasien yang memerlukan asuhan keperawatan pengobatan secara
berkesinambungan lebih dari 24 jam. Di Ruang rawat inap RS Hi M Yusuf terdiri dari
kamarkelas I, II, III & VIP.
b. Ruang pos perawat
Ruangan ini dilengkapi meja kursi, tempat arsip, telepon, papan pengumuman.
Kegiatan di ruangan ini meliputi : Serah terima pasien baru dan pulang,
penandatanganan surat pernyataan keluarga pasien (apabila diperlukan persetujuan
pengobatan, tindakan perawatan ataupun persetujuan tindakan bedah).
c. Tempat Loker.
Tempat loker di ruang rawat inap di RS Hi M Yusuf digunakan untuk penyimpanan
obat pasien.
d. Tempat Linen Kotor.
Tempat untuk penyimpanan bahan-bahan kotor yang telah digunakan di ruang rawat
inap sebelum di bawa ke ruang cuci (laundry). Tempat linen kotor di ruang kelas I, II,
III, VIP & Ruang Anak ember besar dan tutupnya.
e. Tempat Linen Bersih.
Tempatuntuk menyimpan bahan-bahan bersih yang akan digunakan di ruang rawat
inap. Linen bersih tersebut ditempatkan di dalam lemari dekat nurse station.
f. Kamar Mandi / Toilet.
Di ruang kelas I, II, III & vip, ruang rawat inap terdapat 18 Kamar mandi pasien yang
setiap hari dibersihkan oleh petugas cleaning service. Karena untuk kamar perawatan
kelas 1 & VIP tiap kamar pasien tersedia 1 kamar mandi dan toilet, dan kamar
perawatan kelas II & III terdapat 3 kamar mandi diluar kamar perawatan pasien.

E. Landasan Hukum.
1. Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. Undang-Undang Nomoor 17 tahun2003 tentang Keuangan Negara.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal.
5. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 28 tahun 2004 tentang
Akuntabilitas Pelayanan Publik.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 61 / Menkes / SK / I / 2004 tentang Pedoman
Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di Propinsi, Kabupaten /
Kota dan Rumah Sakit.
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 228 / Menkes / SK / III / 2002 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Yang Wajib
Dilaksakan Daerah.
8. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1575 / Menkes / SK / II / 2005 tentang Organisai
dan Tata Kerja Departemen Kesehatan.
9. Peraturan Menteri Dalam NegeriNo. 6 tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Berikut ini adalah kualifikasi SDM di unit kerja Rawat inap kelas I,II,III, VIP dan ruang
anak, adapun daftar kualifikasi ketenagaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Jumlah
No. Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi
Tenaga

1. Kepala Ruangan D III Keperawatan BTCLS 1

3. Perawat Pelaksana D III Keperawatan BTCLS 10

B. Distribusi Ketenagaan
Pengaturan tenaga kerja di unit Rawat Inap Rumah Sakit Hi.Muhammad Yusuf
berdasarkan shift. Tenaga kerja di unit Rawat Inap kelas I,II,III, VIP dan ruang anak saat
ini berjumlah 11 Orang. Yang memegang tanggung jawab sebagai berikut :
1) Kepala Ruangan : 1 Orang
2) Perawat Pelaksana : 10 Orang

Tenaga kerja di instalasi Rawat Inap Kelas I,II,III, VIP dan ruang anak, bekerja dengan
jadwal sebagai berikut :
1) Kepala Ruangan : Senin s.d Sabtu dimulai pukul 07.00 – 14.00
2)Perawat Pelaksana : Bekerja sesuai dengan shift yang sudah dijadwalkan.

C. Pengaturan Jaga
Rumah Sakit Hi M Yusuf merupakan Rumah Sakit yang beroperasional selama 24 jam
sehari untuk melayani masyarakat umum.
Karyawan bekerja secara shift dengan waktu kerja yang di atur secara mandiri oleh unit
kerja rawat inap kelas I,II,III, VIP & Ruang Anak.
Adapun untuk tata tertib jam kerja adalah sebagai berikut :
1) Batas keterlambatan karyawan maksimal 15 menit dari dimulainya jadwal shift.
2) Apabila keterlambatan melebihi batas toleransi yang diberikan, maka karyawan
tersebut akan mendapat evaluasi kedisiplinan dari atasan langsung.
3) Apabila terjadi keterlambatan secara terus menerus, akan diberikan surat peringatan.
4) Izin meninggalkan dinas maksimal 3 jam dalam 1 hari kerja atas persetujuan Kepala
Ruangan atau Katim.

Pengaturan tenaga kerja di Rawat Inapkelas I,II,III, VIP dan ruang anak ,berdasarkan shift
di bawah ini :
a) Kepala Ruangan
 Senin – Sabtu : 07.00 – 14.00
b) Karyawan Shift
 Senin – Minggu
o Shift I : 07.00 – 14.00
o Shift II : 14.00 – 21.00
o Shift III : 21.00 – 07.00
BAB 2

STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

A. Struktur Organisasi
a. Secara struktur organisasi, instalasi rawat inap berada di bawah penanggung jawab
rawat inap. Dalam hal yang berkaitan dengan SDM keperawatan dan sarana prasarana
rawat inap akan berkoordinasi dengan penanggung jawab rawat inap.
b. Instalasi rawat inap adalah unit pelayanan non struktural yang dipimpin oleh seorang
kepala instalasi yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan medik. Keperawatan atau
pelayanan penunjang medik, pendidikan, pelatihan dan penelitian kesehatan di Rumah
Sakit.
c. Struktur organisasi instalasi rawat inap kelas I,II,III,VIP dan ruang anak sebagai
berikut :

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RAWAT INAP KLAS I, II, III, VIP DAN
RUANG ANAK RUMAH SAKIT Hi. MUHAMMAD YUSUF

Dokter Penanggungjawab :
Direktur
1. dr. Doddy afpriyanto. Sp PD
2. dr. Syah Indra Husada Lubis
dr. I Wayan Surya Wibowo, M.M.R
Sp.OG
3. dr. Herlizon Sp.B
4. drg. Ella Febrina
5. dr. Ismi Citra Ismail Sp. A
6. dr. Eriza Sp. THT, KL
Kepala Ruang

Fedri Kaspandi Amd, Kep

Kelas I, II,III, VIP Ruang anak

Pj. tim

Tim I Tim II Tim III


BAB 3

URAIAN JABATAN

A. KEPALA INSTALASI RAWAT INAP


a. Tugas Pokok
Menyelenggarakan kegiatan pelayanan medik, keperawatan dan pelayanan penunjang
medik, sesuai dengan standart yang sudah ditetapkan melalui pengelolaan sumber
daya yang tersedia secara efektif, efisien dan produktif.

b. Fungsi
Perencanaan, pelaksanaan, pengkoordinasian, pengendalian dan pengevaluasian
penyelenggaraan kegiatan pelayanan medik, keperawatan dan pelayanan penunjang
medik di lingkup instalasi.

c. UraianTugas
1) Merencanakan kebutuhan, mutasi dan diklat pegawai di lingkup instalasi.
2) Menyusun rencana kerja, kebutuhan sarana, prasarana, operasional dan
penerimaan instalasi dalam suatu Rencana Bisnis Anggaran (RBA).
3) Menyusun standart pelayanan minimal instalasi.
4) Melaksakan rencana kerja instalasi sesuai dengan tugas pokok dan standart
pelayanan yang telah ditetapkan.
5) Mengelola dan memberdayakan semua sumber daya di instalasi dalam rangka
untuk meningkatkan mutu pelayanan dan cakupan pelayanan.
6) Mengupayakan pemenuhan target, sasaran dan tujuan instalasi sesuai dengan
rencana kerja dan standart pelayanan minimal.
7) Mengembangkan kemampuan instalasi dalam pelayanan secara berkelanjutan.
8) Melaksakan administrasi secara tertib, transparan dan akuntabel.
9) Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit kerja terkait dalam rangka pelaksnaan
tugas instalasi.
10) Melaksakan evaluasi dan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan dan sumber
daya yang digunakan di lingkup instalasi.
11) Mengevaluasi standart pelayanan instalasi.
12) Menyelesaikan masalah yang menghambat tugas operasional instalasi.
13) Menyediakan sarana dan prasarana secara proporsional sesuai kebutuhan instalasi.
14) Melaporkan dan mempetanggungjawabkan pelaksanaan tugas operasional kepada
ardirektur secara berjenjang.

d. Kewenangan
1) Mengusulkan rencana kebutuhan, mutasi dan diklat pegawai.
2) Mengusulkan rencana kerja, kebutuhan sarana, prasarana, operasional dan
penerimaan instalasi dalam suatu Rencana Bisnis Anggaran (RBA).
3) Mengusulkan standart pelayanan instalasi.
4) Memimpin koordinasi dengan unit-unit kerja terkait termasuk Satuan Medis
Fungsional (SMF) dalam pelaksanaan tugas instalasi.
5) Mengatur penggunaan sarana prasarana secara efektif, efisien dan produktif.
6) Menyusun dan mengusulkan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan
pelaksanaan dan kelancaran pelayanan instalasi.
7) Melaksakan ketentuan disiplin kerja di instalasi.
8) Mengusulkan kinerja karyawan atau daftar penilaian dalam (SKP) di lingkup
instalasi.
9) Mengusulkan sistem “Reward dan Punisment” terhadap kinerja karyawan sesuai
dengan batas kewenangannya.

e. TanggungJawab
1) Dalam melaksanakan tugasnya instalasi bertanggung jawab kepada direktur RS
secara berjenjang.
2) Menjamin kelancaran secara operasional dalam pelayanan atau dukungan
pelayanan secara efisien, efektif, bermutu dan produktif.
3) Menjamin tercapainya sasaran dan target sesuai dengan program kerja
(ketentuan)yang telah ditetapkan.

B. PENANGGUNG JAWAB SHIFF


a. Tugas Pokok
Mengkoordinir sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan pada sekelompok pasien melalui upaya kooperatif, kolaboratif dan
secara teknis administratif bertanggung jawab kepada kepala ruang.
b. UraianTugas
1) Membuat rencana asuhan keperawatan bulanan, mingguan dan harian bersama
kepala ruang.
2) Mengatur jadwal dinas timnya yang dikoordinasikan dengan kepala ruang.
3) Melakukan pegkajian, menyusun diagnosa dan perencanaan tindakan bersama
anggota timnya.
4) Melakukan pengarahan kepada perawat pelaksana tentang pelaksanaan asuhan
keperawatan.
5) Melakukan kerjasama dengan tim perawatan lain dan kolaborasi dengan anggota
tim kesehatan lainnya dalam pelaksanaan asuhan keperawatan secara
berkesinambungan.
6) Melakukan evaluasi dan audit internal asuhan keperawatan yang menjadi
tanggungjawab timnya.
7) Melakukan perbaikan pemberian asuhan keperawatan.
8) Menerima laporan dari anggota timnya tentang asuhan keperawatan yang menjadi
tanggungjawab timnya.
9) Membuat laporan pelaksanaan asuhan keperawatan yang dilakukan timnya kepada
kepala ruang baik secara lisan maupun tulisan.

C. PERAWAT PELAKSANA
a. UraianTugas
1) Membuat laporan harian mengenai asuhan keperawatan.
2) Melakukan serah terima pasien dan lain-lain secara bergantian dinas.
3) Mendampingi visite dokter dan mencatat instruksi dokter.
4) Mengaplikasikan konsep bermain sesuai tahap perkembangan.
5) Memberikan pendidikan kesehatan.
6) Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
7) Memelihara peralatan perawatan dan medis agar selalu dalam kondisi siap pakai.
8) Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang ruangan dan lingkungan,
peraturan atau tata tertib, fasilitas dan cara penggunaanya, serta kegiatan rutin
sehari-hari di ruangan.
9) Menciptakan hubungan kerja sama yang baik dengan pasien dan kelurganya.
10) Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan pasien.
11) Menyususn diagnosa keperawatan pasien.
12) Menyusun rencana asuhan keperawatan.
13) Melaksanakan tindakan asuhan keperawatan.
14) Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan yang sudah diberikan
15) Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan darurat.
16) Memantau dan menilai kondisi pasien.
17) Menciptakan dan memelihara hubungan kerjasama yang baik dengan tim
kesehatan yang lain.
18) Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas kasus dan upaya
peningkatan mutu asuhan keperawatan
19) Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruang.
20) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan.
21) Melaksakan sistem dan pelaporan.
22) Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan keperawatan di rumah.
23) Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarga sesuai kedaan pasien
dan kebutuhan pasien.
24) Melaporkan pelaksanaan tugas pada atasan baik secara lisan maupun tulisan.
25) Melaksaakan tugas-tugaslain yang diberikan oleh piminan.
BAB 4
TATA LAKSANA PELAYANAN

Jenis pelayanan di rawat inap


1. Pemeriksaaan dan konsultasi oleh dokter spesialis.
2. Perawatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan secara berkala.
3. Edukasi pasien oleh perawat atau dokter.
4. Perawatan dan akomodasi di ruang perawatan.
5. Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis.
6. Pemeriksaan penunjang diagnostik.
7. Tindakan Medis yang bersifat diagnostik dan terapeutik.
8. Pemberian obat-obatan pada pasien sesuai dengan catatan daftar obat pasien dan
instruksi dokter spesialis.
9. Pelayanan Tranfusi Darah.
10. Pemberian Surat Rujukan.
11. Pemakaian peralatan yang tersedia seperti oksigen, EKG, USG
BAB 5

PENGENDALIAN MUTU

Untuk peningkatan mutu pelayanan di rawat inap, maka rawat inap memfasilitasi pasien yang
dirawat untuk mendapatkan berbagai jenis pelayanan.

Alur Pelaporan Mutu

Adapun pelaporan mutu pelayanan di ruang rawat inap ruangkelas I,II,III,VIP dan ruang anak
di RS Hi M Yusuf, seperti :

1. Pelaporan pemasangan tindakan invasive.


2. Pelaporan monitoring mutu keperawatan dengan 9 indikator
3. Pelaporan mutu pasien safety rawat inap dengan 20 indikator.
a. Pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayaan
 Kegiatan asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien ditulis pada catatan
keperawatan yang sudah tersedia setiap harinya.
 Monitoring tindakan invasive dilakukan setiap setelah melakukan tindakan dan di
dokumentasikan.
 Monitoring mutu keperawatan dan pasien safety dan dicatat 1 x 24 jam dan
dilaporkan kepada bagian Kasie Mutu Keperawatan di akhir bulan.
 Informasi pasien tertulis di dalam catatan keperawatan pasien.
 Setiap shift jaga melakukan pelaporan dan serah terima pasien.

Anda mungkin juga menyukai