Anda di halaman 1dari 144

PROSEDUR PELAYANAN PASIEN

UNIT GAWAT DARURAT 24 JAM


No.Dokumen; Revisi Halaman

001/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Pelayanan UGD selama 24 jam adalah pelayanan terhadap seluruh
penderita gawat darurat karena penyakit akut dan kecelakaan yang
dilaksanakan secara 24 jam terus menerus.
Tujuan 1. Memberikan pelayanan medis dengan cepat dan tepat .
2. Untuk mengurangi angka kematian dan meningkatkan angka
harapan hidup.
3. Sebagai acuan dalam pelayanan Unit Gawat Darurat 24 jam.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Beritahukan kepada petugas UGD oleh security tentang adanya
pasien didepan pintu UGD
2. Jemput dan dorong pasien kedalam ruang UGD serta tempatkan
pasien sesuai dengan pemilahan triase.
3. Lakukan cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
4. 4.Lakukan pemeriksaan tanda – tanda pital pasien dan
beritahukan ke dokter jaga UGD bahwa ada pasien emergency.
5. Informasikan kekeluarga atau penanggung jawab pasien untuk
mendaftarkan pasien kebagian pendaftaran sesuai prosedur
pendaftaran.
6. 6.Periksa pasien oleh dokter jaga ,bila perlu pasien dilakukan
pemeriksaan penunjang (LAB, Rontgen) atau konsul cito ,maka
buarkan formulir pemeriksaan tersebut.
7. Anjurkan keluarga untuk mencari ruang rawat inap ,apabila
pasien dianjurkan oleh dokter jaga untuk dirawat dan berikan
surat rawat inap
8. Anjurkan keluarga untuk membuat surat penolakan rawat inap
apa bila pasien tidak mau dirawat.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PELAYANAN PASIEN
UNIT GAWAT DARURAT 24 JAM
No.Dokumen; Revisi Halaman

001/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 9. Pasien yang di UGD adalah pasien yang menderita penyakit akut
dan kecelakaan.
10. Pelayanan pasien di UGD oleh petugas dilaksanakan selama 24
jam terbagi dalam 3 shift.
11. Dokter jaga bertugas selama 24 jam
Unit Terkait 1. UGD/ Poly Umum.
2. Penerangan.
3. Unit Rawat Inap.
4. Bagian Penunjang Medis (LAB/Ro).
5. Jadwal Dokter Jaga.
6. Daftar Dinas Perawat Jaga.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR ALUR UNIT GAWAT DARURAT
No.Dokumen; Revisi Halaman

002/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian SPO Alur pelayanan UGD adalah suatu urutan pelayanan di UGD
dalam memberikan pelayanan pada pasien.
Tujuan Digunakan sebagai Prosedur Kerja petugas UGD guna :
1. Memberikan pelayanan kesehatan di UGD untuk mendukung
pelayanan yang bermutu dan memuaskan pasien.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Pasien atau pengantar melakukan pendaftaran di Front Office.
2. Pasien yang dinilai gawat langsung menuju UGD.
3. Petugas UGD melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap
pasien.
4. Apabila dalam penilaian, kasus bisa ditangani di UGD RS
Mustika Medika, petugas segera melakukan tindakan dengan
sebelumnya menginformasikan biaya tindakan dan meminta
pasien atau keluarga menandatangani lembar persetujuan.
5. Bila perlu pemeriksaan laboratorium, petugas menghubungi
petugas laboratorium untuk mengambil sampel di UGD.
6. Apabila dalam penilaian, kasus tidak bisa ditangani di
Puskesmas, petugas segera merujuk pasien dengan sebelumnya
memberikan informasi pada pasien dan keluarga dan melakukan
stabilisasi.
7. Pasien yang sudah ditangani di UGD diberikan resep dan diminta
kontrol bila perlu.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR ALUR UNIT GAWAT DARURAT
No.Dokumen; Revisi Halaman

002/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur
ALUR PROSES PELAYANAN UNIT GAWAT DARURAT

Unit Terkait 1. Front Office (Pendaftaran)


2. Kasir
3. Farmasi.
4. Laboratorium
5. Radiologi

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR 6 (ENAM) LANGKAH MENCUCI TANGAN
No.Dokumen; Revisi Halaman

003/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Adalah Merupakan suatu cara mencuci tangan dengan menerapkan
6 langkah cara mencuci tangan dan melakukannya dalam 5 moment
menggunakan air sabun atau desinfektan sesuai dengan prosedur
yang benar atau sesuai standar yang telah di tetapkan oleh WHO.
Tujuan Agar petugas mampu melakukan cuci tangan dengan kewaspadaan
universal dan sesuai dengan standar WHO.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015
Tentang : Jenis Keterampilan Dalam Panduan Keterampilan Klinis,
hal. 791.
Alat dan Bahan Alat dan Bahan
1. Wastafel.
2. Tissue.
3. Sabun anti septic /cuci tangan.
4. Tempat sampah.
Prosedur Seluruh karyawan Rumah Sakit Mustika Medika harus melaksanakan
kegiatan mencuci tangan.
Sebelum mencuci tangan pilihlah tempat yang memiliki wastafel
untuk kegiatan mencuci tangan.Adapun langkah –langkah mencuci
tangan menurut WHO adalah:
1. Ratakan hand rub di kedua telapak tangan.
2. Gosok punggung dan sela – sela jari tangan kiri dengan tangan
kanan dan sebaliknya.
3. Gosok dengan kedua telapak dan sela-sela jari.
4. Jari-jari dari kedua tangan saling mengunci.
5. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan sebaliknya.
6. Gosok dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak
tangan kiri dan sebaliknya.
Unit Terkait Seluruh Staf Rumah Sakit Mustika Medika

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR MENGHITUNG FREKUENSI NADI DAN
PERNAFASAN
No.Dokumen; Revisi Halaman

004/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Suatu cara menghitung frekuensi nadi dan pernapasan
Tujuan Didapatkan data frekuensi nadi dan respirasi yang dapat
dipertanggung jawabkan.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Cuci tangan sesuai prosedur
2. Tentukan nadi yang akan kita periksa, umumnya arteri radialis
kanan atau kiri
3. Tangan kanan meraba nadi, sambil memperhatikan titik jarum
jam, hitunglah nadi yang teraba dalam 60 detik. Ulangi
pemeriksaan untuk memastikan.
4. Jumlah nadi yang teraba dalam 60 detik
5. Perhatikan gerak nadas dada, hitunglah gerak nafas dada dalam
60 detik.
6. Jumlah gerak nafas dada dalam 60 detik adalah frekuensi
respirasi.
7. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
8. Catat frekuensi nadi dan pernafasan dalam CPPT.
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PENGUKURAN TEKANAN DARAH
No.Dokumen; Revisi Halaman

005/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Tata cara mengukur tekanan darah
Tujuan Didapat hasil pengukuran tekanan darah yang akurat
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Persiapkan alat tensi meter air raksa dan stetoskop.
2. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
3. Posisikan pasien sesuai kebutuhan, bila pasien diinfus
pengukuran dilakukan pada ekstemitas yang bebas infus.
4. Bebaskan area pengukuran dari pakaian.
5. Pasang manset dengan pipa karetnya berada pada sisi luar/atas
6. Lakukan perabaan denyut pada arteri brachialis atau arteri
dorsalis pedis.
7. Letakan stetoskop pada arteri yang akan di periksa.
8. Skup balon kompa ditutup, pengunci air raksa dibuka, balon
menghilang. Buka skup balon sedikir terkena darah turun,
sehungga kemudian dipompa sampai denyut arteri terdenga,
kemudian denyut arteri yang tadi hilang terdengar lagi.
9. Perhatikan tinggi air raksa pada manometer, catat angka mulai
terdengannya denyut nadi tersebut sebagai tekanan sistolik.
10. Tekanan darah terus turun sedikit demi sedikit sehingga denyut
nadi yang tadi terdengar, hilang kembali, catat angka yang
ditunjukkan tinggi air raksa sebagai tekanan diastolic.
11. Ulangi pemeriksaan untuk memastikan kembali
12. Bila sudah tutup penguci air raksa, lepaskan manset, dan rapikan
sphygmomanometer.
13. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR BERAT BADAN
No.Dokumen; Revisi Halaman

006/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Menimbang berat badan dengan mempergunakan timbangan badan,
hal ini juga digunakan untuk:
1. Mengetahui berat badan perkembangan berat badan pasien
2. Membuat menentukan program pengobatan,diet pasien dan
lainnya.
Tujuan Agar perawat dapat melakukan tindakan dengan tepat fan bisa
berkolaborasi dengan ahli gizi untuk masalah diet pasien
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Persiapan Alat :
a. Timbangan badan.
b. Buku catatan.
2. Pelaksanaan :
a. Beri penjelasan pada pasien dan keluarga.
b. Stel alat timbangan.
c. Bila pasien dapat berjalan,anjurkan pasien naik sendiri ke atas
tim bangan.
d. Bacalah angka penunjuk jarum secara tepat kemudian hasilnya
dicatat.
e. Dokumentasi.
f. Sebelum dan sesudah tindakan cuci tangan sesuai prosedur
(SPO).
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR MENGUKUR TINGGI BADAN
No.Dokumen; Revisi Halaman

007/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Cara untuk mengetahui tinggi badan.
Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam mengukur tinggi badan dengan
benar
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Menganjurkan pasien melepas alas kaki
3. Mempersilahkan pasien berdiri tegak di tempat pengukuran,
menghadap petugas
4. Menarik alat pengukur Tinggi Badan tepat pada kepala pasien.
5. Melihat skala yang ada pada pengukur Tinggi Badan.
6. Pengukuran selesai, pasien dipersilahkan memakai alas kaki
kembali.
7. Mencatat hasil pengukuran pada rekam medis

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR MENGUKUR TINGGI BADAN
No.Dokumen; Revisi Halaman

007/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 2
Diagram Alir Memberitahu
pasien tentang tindakan
yang akan dilakukan

Menganjurkan
pasien melepas alas kaki

Mempersilahkan
pasien berdiri tegak di tempat
pengukuran, menghadap
petugas

Menarik alat pengukur


TB tepat pada kepala pasien.

Melihat skala yang


ada pada pengukur TB.

Pengukuran selesai, pasien


dipersilahkan memakai alas kaki
kembali.

Mencatat hasil
pengukuran pada rekam medis

Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PENGUKURAN SUHU
No.Dokumen; Revisi Halaman

008/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Tata cara mengukur suhu tubuh pasien menggunakan thermometer
badan.
Tujuan Diketahui data suhu tubuh pasien.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
2. Bila perlu baju pasien dibuka, keringkan ketiak pasien dengan
kasa.
3. Periksa thermometer, pastikan air raksa pada angka 0. Bersihkan
dengan kapas alkohol.
4. Telakkan thermometer pada ketiak pasien lalu jepitkan lengan
hinggan menjepit thermometer tersebut.
5. Setelah 5 menit thermometer diangkat dan dibaca, hasilnya
dicatat sebagai suhu tubuh pasien.
6. Thermometer dibersihkan dengan kapas alkohol, dikeringkan
dengan kapas steril lalu diletakkan pada tempatnya.
7. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
8. Catata suhu pasien dalam CPPT.
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR TINDAKAN PENYUNTIKAN
No.Dokumen; Revisi Halaman

009/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Tata cara melakukan beberapa macam tindakan penyuntikan obat-
obatan pada pasien
Tujuan Melakukan tindakan penyuntikan obat pada pasien secara aman,
nyaman dan benar.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Instruksi penyuntikan oleh dokter yang tertulis lengkap dan jelas
dalam rekam medis, bila kurang jelas/ kurangmengerti segera
menanyakan dokter yang memberi instruksi.
2. Persiapkan meja suntik dengan tersedia di atasnya:
a. Kapas alkohol dalam 70% di dalam mode tertutup
b. Obat-obatan anti histamine atau setingkatnya, seperti
adrenaline, dexametason, dypenhydramin.
c. Persiapan pasien pakan resusitasi cairan seperti, IV cateter,
blood set, larutan RL/Asering.
3. Persiapan pasien:
a. Lakukan prosedur identifikasi pasien (Nama, & Tanggal
lahir) Beritahukan kepada pasien dan keluarga bahwa akan
disuntik dan ditenangkan.
b. Pasien dilakukan informed consent dan diminta menanda
tangani surat persetujuan medis.
c. Cek ulang riwayat alergi.
4. Persiapkan obat:
a. Lakukan dengan prinsip 7 benar (bener pasien, benar obat,
benar dosis, bener cara, bener waktu, bener dokumentasi, &
bener informasi).

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR TINDAKAN PENYUNTIKAN
No.Dokumen; Revisi Halaman

007/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 5. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
6. Lakukan tindakan aseptic antiseptic.
7. Lakukan penyuntikan.
8. Laporkan kepada dokter bila curiga ada komplikasi penyuntikan.
9. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
10. Catata tindakan dalam lebaran CPPT dengan mencantumkan
(tanggal, jam, nama obat, dosis, & pemberi tindakan).
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERIAN OBAT
MELALUI INTRAVENA (IV)
No.Dokumen; Revisi Halaman

010/SPO/RAJAL/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Injek intravena adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat
ke dalam pembuluh darah vena dengan menggunakan spuit.
Tujuan 1. Untuk memperoleh reaksi obat yang cepat diabsorbsi daripada
dengan injeksi parenteral lain.
2. Untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan.
3. Untuk memasukkan obat dalam jumlah yang lebih besar.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Tempat Injeksi 1. Pada lengan (vena basalika dan vena sefalika).
2. Pada tungkai (vena saphenous).
3. Pada leher (vena jugularis).
4. Pada kepala (vena frontalis atau vena temporalis).
Peralatan 1. Buku catatan pemberian obat atau kartu obat
2. Kapas alkohol.
3. Sarung tangan/ Hand Scoen.
4. Obat yang sesuai.
5. Spuit 2 ml – 5 ml
6. Bak spuit
7. Baki obat
8. Plester.
9. Perlak.
10. Pembendung vena (torniquest)
11. Kassa steril (bila perlu).
12. Bengkok.
Prosedur 1. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
2. Siapkan obat dengan prinsip 6 benar
3. Salam terapeutik
4. Identifikasi pasien.
5. Beritahu pasien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan.
6. Atur pasien pada posisi nyaman.
7. Pasang perlak.
8. Bebaskan lengan pasien dari baju atau kemeja.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERIAN OBAT
MELALUI INTRAVENA (IV)
No.Dokumen; Revisi Halaman

010/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 9. Letakkan pembendung.
10. Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan,
peradangan, atau rasa gatal. Menghindari gangguan absorbs obat
atau cidera dan nyeri yang berlebihan.
11. Pakai sarung tangan.
12. Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alcohol,
dengan gerakan sirkuler dari arah dalam keluar dengan diameter
sekitar 5 cm. tunggu sapai kering. Metode ini dilakukan untuk
membuang sekresi dari kulit yang mengandung mikroorganisme.
13. Pegang kapas alcohol, dengan jari – jari tengah pada tangan non
dominan.
14. Buka tutup jarum. Tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm
dibawah area penusukan dengan tangan non dominan. Membuat
kulit menjadi lebih kencang dan vena tidak bergeser, mudahkan
penusukan. Sejajaran vena yang akan ditusuk perlahan dan pasti.
Pegang jarum pada posisi 30.
15. Rendahakan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum ke
dalam vena.
16. Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan barel dari
spuit dan tangan dominan menarik plunger.
17. Observasi adanya darah pada spuit.
18. Jika ada darah, lepaskan terniquet dan measukkan obat perlahan
– lahan.
19. Keluarkan jarum dengan sudut yang sama seperti saat
dimasukkan, sambil melakukan penekanan dengan menggunakan
kapas alkohol pada area penusukan.
20. Tutup area penusukan dengan menggunakan kassa steril yang
diberi betadin.
21. Kembalikan posisi pasien.
22. Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan ke dalam bengkok.
23. Buka sarung tangan
24. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
25. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR INJEK IM (INTRAMUSKULAR)
No.Dokumen; Revisi Halaman

011/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Adalah untuk memasukkan obat dalam jumlah yang lebih besar
dibanding obat yang diberikan melalui SC, absorbs juga lebih cepat
karena lebih banyaknya suplai darah diotot tubuh tapi cara ini dapat
mencegah atau mengurangi iritasi obat.
Beberapa lokasi yang lazim digunakan untuk injeksi IM:
1. Deltoid.
2. Dorsogluteal.
3. Ventrogluteal.
4. Vastus lateralis.
5. Rektus femoralis.
Indikasi Pasien yang mendapat terapi dokter obat injeksi
Tujuan Tujuan injeksi IM adalah untuk memasukan obat dalam jumlah yang
lebih besar disbanding obat yang dinerikan melalui SC, absorbs juga
lebih banyak suplai darah di otot tubuh tapi cara ini dapat mencegah
/ mengurangi iritasi obat.
Tugas Perawat
Pengkajian 1. Kaji keadaan umum pasien.
2. Bantu pasien mengambil posisi nyaman bergantung pada tempat
yang dipilih.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Persiapan klien Minta pasien merilekskan pantat. Jelaskan apa yang akan dilakukan
Persiapan alat 1. Kartu pengobatan atau rencana pengobatan.
2. Obat steril dalam ampul atau vial.
3. Spuit dan jarum steril (ukuran sesuai dengan kebutuhan).
4. Kapas pengusap dalam larutan antiseptic.
5. Kasa steril jika perlukaan untuk membuka ampul.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR INJEK IM (INTRAMUSKULAR)
No.Dokumen; Revisi Halaman

011/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 1. Pastikan adanya order pengobatan.
2. Menyiapkan peralatan.
3. Mengambil obat dari ampul atau vial sesuai dengan jumlahh yang
dikehendaki.
4. Yakinkan bahwa pasien benar dan memberitahu pasien tentang
tindakan yang akan dilakukan dan bantu pasien untuk posisi yang
nyaman.
5. Buka pakaian/selimut kain yang menutupi area yang akan
diinjeksi.
6. Tentukan lokasi penyuntikan,pilihlah area yang bebas dari
lesi,nyeri,tekan bengkak dan radang dan bersihkan kulit dengan
mengusap antiseptik secara melingkar dari dalam keluar.
7. Siapkan spuit yang sudah berisi obat buka penutup jarumnya
dengan hati-hati dan keluarkan udara dalam spuit.
8. Gunakan tangan yang tidak memegang spuit untuk
membentangkan kulit yang akan ditusuk,pegang spuit antara
jempol dan jari-jari kemudian tusukkan jarum secara tegak lurus
terhadap sudut 90 derajat.
9. Lakukan aspirasi untuk mengecek apakah jarum tidak mengenai
pembuluh darah dengan cara menarik pengokang. Bila terhisap
darah segera cabut spuit buang dan ganti yang baru. Bila tidak
terhisap darah maka perlahan-lahan masukkan obat dengan cara
mendorong pengokang spuit.
10. Bila obat sudah masuk sumua segera cabut spuit dan lakukan
mesase pada area penusukan.
11. Rapikan pasien dan atur posisi yang nyaman.
12. Buang spuit pada tempat yang disediakan dan bereskan alat.
13. Observasi keadaan pasien dan catat tindakan yang dilakukan.
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERIAN INJEKSI SUB KUTAN
No.Dokumen; Revisi Halaman

012/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Proses memberikan obat secara langsung kedalam jaringan sub kutan
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah –langkah memberi injeksi sub
kutan
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur A. Perispan alat
1. Spuit 1 ml steril dan jarumnya.
2. Alkohol swab.
3. Sarung tangan.
4. Bak injeksi.
5. Perlak pengalas.
6. Obat injeksi sesuai order.
7. Formulir pemberian obat.
8. Aquqdest steril.
9. Label obat.
10. Kontener jarum.
B. Pelaksanaaan
1. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
2. Pakai sarung tangan/HandScoen.
3. Ucapkan salam kepada pasien.
4. Perkenalkan diri.
5. Pastikan identitas pasien (nama, tanggal lahir).
6. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan.
7. Dekatkan alat alat yang dibutuhkan.
8. Siapkan obat sesuai pesanan.
9. Letakan spuit yang telah diisi obat injeksi kedalam bak
injeksi.
10. Beri label pada spuit.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERIAN INJEKSI SUB KUTAN
No.Dokumen; Revisi Halaman

012/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 11. Berikan posisi pasien sesuai dengan daerah yang dipilih
a. Lengan atas bagian luar : posisi pasien duduk, tidur, atau
berdiri.
b. Bagian anterior paha : posisi pasien duduk atau berbaring
dengan kaki rileks.
c. Abdomen : posisi pasien terlentang.
d. Dorsogluteal : posisi pasien sim.
12. Bersihkan daerah sekitar suntikan dengan alcohol secara
sirkuler searah jarum jam, atau dengan satu kali usapan dari
atas kebawah.
13. Cubit atau regangkan daerah yang akan disuntik dengan
tangan.
14. Tentukan sudut insersi dengan cara sudut 45o
15. Pegang spuit dengan tangan dominan diantara ibu jari dan
telunjuk.
16. Pindahkan tangan non dominan kebadan spuit, ketika jarum
dimasukan.
17. Lakukan aspirasi untuk memastikan apakah masuk
pembuluh darah atau tidak. Jika masuk pembuluh darah
langsung cabut jarum.
18. Cabut jarum dengan sudut sesuai waktu masuk.
19. Lakukan swab pada tempat penusukan, jika terdapat
perdarahan lakukan penekanan dengan kasa steril sampai
perdarahan berhenti.
20. Beritahukan tindakan sudah selesai.
21. Buang spuit kedalam kontener spuit.
22. Rapihkan alat alat.
23. Buka sarung tangan/HandScoon.
24. Cuci tangan sesuai prosedur(SPO).
25. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERIAN OBAT INTRACUTAN
No.Dokumen; Revisi Halaman

013/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Memasukkan cairan obat langsung pada lapisan dermis atau dibawah
epidermis atau permukaan kulit.
Tujuan Agar perawat mampu melakukan:
1. Test tuberculin atau test alergi terhadap obat-obatan tertentu.
2. Pemberian vaksin.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Persiapan alat :
a. Handscoon 1 pasang.
b. Spuit steril dengan jarum no.25-27 atau spuit insulin 1 cc.
c. Bak instrument.
d. Kom berisi kapas alkohol.
e. Perlak dan pengalas.
f. Bengkok.
g. Obat injeksi dalam vial atau ampul.
h. Daftar pemberian obat.
i. Kikir ampul bila diperlukan.
j. Buku catatan.
2. Persiapan pasien.
Identifikasi pasien dan jelaskan pada pasien/keluarganya
tindakan yang dilakukan
3. Pelaksanaan :
a. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
b. Siapkan obat.
c. Mengatur posisi senyaman mungkin.
d. Letakkan perlak dan pengalas dibawah daerah yang akan di
injeksi.
e. Pilih area penyuntikan.
f. Pakai sarung tangan.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERIAN OBAT INTRACUTAN
No.Dokumen; Revisi Halaman

013/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur g. Bersihkan area penusukan dengan kapas alkohol Dengan
gerakan sirkuler .
h. Pegang kapas alkohol pada jari tangan non dominan.
i. Buka tutup jarum.
j. Tempatkan ibu jari tangan dominan 2,5 cm di bawah area
penusukan.
k. Dengan ujung jarum menghadap keatas dan dengan tangan
dominan masukan jarum tepat dibawah kulit dengan sudut
15.
l. Masukan obat perlahan-lahan ,perhatikan sampai adanya
bula.
m. Cabut jarum sesuai sudut masuknya.
n. Usap pelan daerah penusukan dengan kapas alkohol .jangan
ditekan.
o. Buat lingkaran pada bula dengan menggunakan pulpen
/spidol dengan diameter + 5 cm.
p. Observasi kulit terhadap kemerahan dan bengkak atau iritasi
sistemik (10-15 menit).
q. Kembalikan posisi pasien.
r. Catat dalam catatan keperawatan.
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR KOMUNIKASI EFEKTIF
No.Dokumen; Revisi Halaman

014/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Sebuah proses penyampaian atau informasi dari seseorang kepada
orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut
mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran
atau informasi.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk: Membantu pasien
memperjelas penyakit yang dialami, juga mengurangi beban pikiran
dan perasaan untuk dasar tindakan guna mengubah kedalam situasi
yang lebih baik.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Sebelum melakukan komunikasi efektif, lakukan tahap pre
interaksi, yaitu melakukan sebagai berikut :
a. Kumpulkan data tentang pasien (dari rekam medik).
b. Siapkan alat yang dibutuhkan (jika ada tindakan).
c. Buat rencana pertemuan.
2. Tahap komunikasi efektif kedua adalah tahap orientasi, lakukan
sebagai berikut :
a. Ucapkan salam dan tersenyum pada pasien.
b. Lakukan validasi (kognitif, afektif, psikomotor),pada
pertemuan lanjutan.
c. Perkenalkan nama petugas kesehatan.
d. Tanyakan nama panggilan kesukaan pasien.
e. Jelaskan hak dan tanggung jawab perawat – pasien.
f. Jelaskan pada pasien tentang peran perawat – pasien.
g. Jelaskan kegiatan yang akan dilakukan.
h. Jelaskan tujuan.
i. Jelaskan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan.
j. Jelaskan kerahasiaan.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR KOMUNIKASI EFEKTIF
No.Dokumen; Revisi Halaman

014/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 3. Tahap komunikasi efektif ketiga adalah tahap kerja, lakukan
sebagai berikut :
a. Berikan kesempatan pada pasien untuk bertanya.
b. Tanyakan keluhan utama pasien.
c. Mulai kegiatan dengan cara yang baik.
d. Lakukan kegiatan sesuai dengan rencana.
4. Tahap komunikasi efektif keempat adalah tahap terminasi,
lakukan sebagai berikut :
a. Simpulkan hasil wawancara (evaluasi proses danhasil).
b. Berikan reinforcemen positif pada pasien.
c. Rencanakan tindak lanjut dengan pasien.
d. Lakukan kontrak (waktu, tempat, topik).
e. Akhiri wawancara dengan cara yang baik (terimakasih).
5. Dokumentasikan setiap tindakan yang dilakukan dengan pasien.
6. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat berkomunikasi dengan
pasien :
a. Berhadapan.
b. Mempertahankan kontak mata.
c. Tersenyum pada saat yang tepat.
d. Membungkuk kearah pasien.
e. Mempertahankan sikap terbuka.
Unit Terkait Seluruh Unit Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Mustika Medika
Terkait

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR
No.Dokumen; Revisi Halaman

015/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 9
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
PROSEDUR 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Suatu cara untuk menyampaikan informasi mengenai suatu kondisi
baik kondisi pasien, hasil pemeriksaan penunjang yang kritis,
ruangan, peralatan, permintaan dll, kepada seseorang (dokter,
perawat, kabag/ karu, atasan, bawahan dll) melalui telepon maupun
secara lisan yang dilakukan secara akurat, lengkap, dimengerti, tidak
duplikasi dan tepat kepada penerima informasi sehingga dapat
mengurangi kesalahan dan untuk meningkatkan keselamatan pasien.
Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan komunikasi efektif (SBAR) di
Rumah Sakit Mustika Medika
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur A. Komunikasi SBAR via telepon antara Perawat/ Bidan –
Dokter (dr. Jaga dan dr. DPJP)
1. Sebelum menelpon dokter jaga atau dokter
penanggungjawab pasien, perawat/ bidan telah melakukan
pemeriksaan fisik, anamnesa (pengkajian), dan membaca
rekam medis pasien.
2. Perawat/ bidan menulis hal-hal yang akan dilaporkan di
formulir lembar komunikasi SBAR untuk pertama kali
melaporkan pasien, selanjutnya bila akan menelepon dokter
kembali, perawat/ bidan menuliskan di lembar instruksi
dokter/ catatan terintegrasi.
3. Perawat/ bidan membaca status dan data pasien yang akan
dilaporkan untuk memastikan bahwa data sudah benar.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR
No.Dokumen; Revisi Halaman

015/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 9
Prosedur 4. Perawat/ bidan menyiapkan Rekam Medis pasien dan lembar
komunikasi SBAR yang telah diisi didekat pesawat telepon
lengkap dengan data-data yang akan dilaporkan.
5. Sebelum melaporkan, perawat/ bidan menyampaikan salam
singkat, seperti: “selamat pagi/ siang/ sore/ malam dokter?”
6. Laporkan kondisi pasien dengan menggunakan prinsip
komunikasi SBAR
6.1. Situation
Sebutkan identitas perawat dan ruangan/ unit RS
tempat perawat bertugas, dan sebutkan nama lengkap
pasien, umur, kamar/ ruangan, serta masalah utama
pasien saat ini (misalnya: sesak nafas, nyeri dada,
badan panas, dll)
6.2. Background
Sebutkan diagnosis dan data klinis pasien sesuai
kebutuhan:
1. Status Kardiovaskuler (nyeri dada, tekanan darah,
EKG, dsb).
2. Status Respirasi (frekuensi pernapasan, SPO,
Analisis Gas Darah, dsb).
3. Status Gastro-Intestinal (nyeri perut, muntah,
perdarahan, dsb).
4. Status Neurologis (GCS, pupil, kesadaran, dsb)
5. Hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang
lainnya.
6.3. Assesment
Sebutkan problem pasien tersebut:
1. Problem kardiologi (syok kardiogenik, aritmia
maligna, dsb)
2. Problem Gastro-Intestinal (perdarahan massif dan
syok, dsb)

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR
No.Dokumen; Revisi Halaman

015/SPO/UGD/RSMM/2017 0 3 dari 9
Prosedur 6.4. Recommendation
Rekomendasi: (pilih sesuai kebutuhan)
6.5.1 Saya meminta dokter untuk:
a. Memindahkan pasien ke HCU?
b. Segera datang melihat pasien?
c. Mewakilkan dokter lain untuk datang?
d. Konsultasi ke dokter lain?
6.5.2 Pemeriksaan atau terapi apa yang diperlukan:
a. Foto Rontgen?
b. Pemeriksaan Analisa Gas Darah?
c. Pemeriksaan EKG?
d. Pemberian Oksigenasi?
e. Beta2 antagonis nebulizer?
6.5.3 Apabila ada perubahan terapi kemudian tanyakan :
a. Seberapa sering diperlukan pemeriksaan tanda
vital
b. Bila respon terapi tidak ada kapan harus
menghubungi dokter lagi?
6.5.4 Konfirmasi :
1. Saya telah mengerti rencana tindakan pasien
2. Apa yang harus saya lakukan sebelum dokter
sampai disini?
7. Perawat/ bidan mencatat (writing down) semua
rekomendasi/ instruksi dari dokter dalam kolom lembar
komunikasi SBAR yang tersedia/ lembar instruksi dokter/
catatan terintegrasi dalam rekam medik pasien:
a. Tanggal dan jam pesan diterima
b. Dosis obat yang akan diberikan dan waktu pemberian
harus spesifik untuk menghindari salah penafsiran/
hasil test kritis yang dilaporkan.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR
No.Dokumen; Revisi Halaman

015/SPO/UGD/RSMM/2017 0 4 dari 9
Prosedur 8. Perawat/ bidan memastikan bahwa rekomendasi yang
diberikan telah sesuai dengan cara mengulang dan
membacakan kembali (repeat back dan read back) ke
pengirim pesan (dokter) untuk konfirmasi kebenaran pesan
yang telah dituliskan dan hal-hal yang telah diinstruksikan
oleh dokter. Hal ini dibuktikan dengan menulis pada lembar
komunikasi SBAR untuk komunikasi per telepon yang
pertama kali dan dengan memberikan cap/ stempel “read
back (+)” berwarna merah pada catatan perkembangan
terintegrasi untuk komunikasi per telepon selanjutnya.
9. Dokumentasikan secara lengkap instruksi dokter dalam
formulir lembar komunikasi SBAR/ Lembar instruksi
dokter/ catatan terintegrasi dan berikan paraf serta nama
jelas perawat/ bidan yang melapor, dan nama dokter yang
memberikan pesan/ instruksi.
10. Dokter yang menerima laporan harus melihat dan
memberikan paraf, nama jelas, tanggal dan jam verifikasi
pada kolom yang tersedia di lembar komunikasi SBAR/
lembar instruksi dokter/ catatan terintegrasi pada saat:
a. Untuk dokter jaga: pada saat pergantian shift atau
selambat-lambatnya dlm waktu 1 x 24 jam
b. Untuk dokter DPJP: pada saat visite pertama kali atau
selambat-lambatnya dalam waktu1 x 24 jam
11. Apabila dokter DPJP (yang menerima laporan)
berhalangan (cuti, sakit) maka yang melakukan verifikasi
menandatangani catatan pesan yang ditulis - penerima
pesan adalah dokter pengganti yang ditunjuk oleh
dokter DPJP tersebut dalam waktu 1 x 24 jam.
12. Saat pertamakali akan melaporkan pasien kepada dokter,
perawat/ bidan menggunakan formulir lembar komunikasi
SBAR, selanjutnya bila akan melaporkan kondisi pasien
melalui telepon untuk pasien yang sama, maka perawat/
bidan menulis di lembar instruksi dokter/ catatan
terintegrasi dan ditandatangani.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR
No.Dokumen; Revisi Halaman

015/SPO/UGD/RSMM/2017 0 5 dari 9
Prosedur 13. Formulir lembar komunikasi SBAR dilampirkan di dalam
rekam medis pasien yang bersangkutan (untuk pasien rawat
inap)
14. Penulisan/ pendokumentasian pelaporan komunikasi SBAR
ke dokter oleh petugas rawat jalan (perawat/ bidan) di dalam
catatan terintegrasi di status pasien yang bersangkutan.
B. Komunikasi SBAR antar Dokter - DPJP/ Dokter Konsulen
1. Sebelum menelpon dokter DPJP atau dokter konsulen,
dokter jaga ruangan telah melakukan pemeriksaan fisik,
anamnesa (pengkajian), dan membaca rekam medis pasien.
2. Dokter menulis hal-hal yang akan dilaporkan di formulir
lembar komunikasi SBAR untuk pertama kali melaporkan
pasien, selanjutnya bila akan menelepon dokter kembali,
dokter menuliskan di lembar instruksi dokter/ catatan
terintegrasi.
3. Dokter membaca status dan data pasien yang akan
dilaporkan untuk memastikan bahwa data sudah benar.
4. Dokter menyiapkan Rekam Medis pasien dan lembar
komunikasi SBAR yang telah diisi didekat pesawat telepon
lengkap dengan data-data yang akan dilaporkan
5. Sebelum melaporkan, dokter menyampaikan salam singkat,
seperti: “selamat pagi/ siang/ sore/ malam dokter?”
6. Laporkan kondisi pasien dengan menggunakan prinsip
komunikasi SBAR
6.1 Situation
Sebutkan identitas perawat dan ruangan/ unit RS tempat
perawat bertugas, dan sebutkan nama lengkap pasien,
umur, kamar/ ruangan, serta masalah utama pasien saat
ini (misalnya: sesak nafas, nyeri dada, badan panas, dll)
6.2 Background
Sebutkan diagnosis dan data klinis pasien sesuai
kebutuhan:

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR
No.Dokumen; Revisi Halaman

015/SPO/UGD/RSMM/2017 0 6 dari 9
Prosedur Status Kardiovaskuler (nyeri dada, tekanan darah, EKG,
dsb)
1. Status Respirasi (frekuensi pernapasan, SPO2,
Analisis Gas Darah, dsb)
2. Status Gastro-Intestinal (nyeri perut, muntah,
perdarahan, dsb)
3. Status Neurologis (GCS, pupil, kesadaran, dsb)
4. Hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang
lainnya
6.3 Assesment
Sebutkan problem pasien tersebut:
1. Problem kardiologi (syok kardiogenik, aritmia
maligna, dsb)
2. Problem Gastro-Intestinal (perdarahan massif dan
syok, dsb)
6.4 Recommendation
Rekomendasi: (pilih sesuai kebutuhan)
1. Saya meminta dokter untuk :
a. Memindahkan pasien ke HCU?
b. Segera datang melihat pasien?
c. Mewakilkan dokter lain untuk datang?
d. Konsultasi ke dokter lain?
2. Pemeriksaan atau terapi apa yang diperlukan :
a. Foto Rontgen?
b. Pemeriksaan Analisa Gas Darah?
c. Pemeriksaan EKG?
d. Pemberian Oksigenasi?
e. Beta2 antagonis nebulizer?
3. Apabila ada perubahan terapi kemudian tanyakan:
a. Seberapa sering diperlukan pemeriksaan tanda
vital
b. Bila respon terapi tidak ada kapan harus
menghubungi dokter lagi?

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR
No.Dokumen; Revisi Halaman

015/SPO/UGD/RSMM/2017 0 7 dari 9
Prosedur 4. Konfirmasi:
a. Saya telah mengerti rencana tindakan pasien
b. Apa yang harus saya lakukan sebelum dokter
sampai disini?
5. Dokter mencatat (writing down) semua
rekomendasi/ instruksi dari dokter dalam kolom
lembar komunikasi SBAR yang tersedia/ lembar
instruksi dokter/ catatan terintegrasi dalam rekam
medik pasien:
a. Tanggal dan jam pesan diterima
b. Dosis obat yang akan diberikan dan waktu
pemberian harus spesifik untuk menghindari
salah penafsiran/hasil test kritis yang dilaporkan
6. Dokter memastikan bahwa rekomendasi yang
diberikan telah sesuai dengan cara mengulang dan
membacakan kembali (repeat back dan read back)
ke pengirim pesan (dokter) untuk konfirmasi
kebenaran pesan yang telah dituliskan dan hal-hal
yang telah diinstruksikan oleh dokter
7. Dokumentasikan secara lengkap instruksi dokter
dalam formulir lembar komunikasi SBAR/ Lembar
instruksi dokter/ catatan terintegrasi dan berikan
paraf serta nama jelas dokter yang melapor, dan
nama dokter yang memberikan pesan/ instruksi.
8. Dokter yang menerima laporan harus melihat dan
memberikan paraf dan nama jelas pada kolom yang
tersedia di lembar komunikasi SBAR/lembar
instruksi dokter/ catatan terintegrasi pada saat visite
pertama kali atau selambat-lambatnya dalam waktu
1 x 24 jam.
9. Apabila dokter DPJP (yang menerima laporan)
berhalangan (cuti, sakit) maka yang melakukan
verifikasi menandatangani catatan pesan yang
ditulis oleh penerima pesan adalah dokter pengganti
yang ditunjuk oleh dokter DPJP tersebut.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR
No.Dokumen; Revisi Halaman

015/SPO/UGD/RSMM/2017 0 8 dari 9
Prosedur 10. Saat pertamakali akan melaporkan pasien kepada dokter,
dokter menggunakan formulir lembar komunikasi SBAR,
selanjutnya bila akan melaporkan kondisi pasien melalui
telepon untuk pasien yang sama, maka dokter menulis di
lembar instruksi dokter/ catatan terintegrasi dan
ditandatangani
11. Formulir lembar komunikasi SBAR dilampirkan di dalam
rekam medis pasien yang bersangkutan
C. Komunikasi SBAR antara Petugas Penunjang – Perawat/
Dokter/ Bidan
1. Sebelum menelpon perawat/ dokter/ bidan, petugas
penunjang (farmasi, laboratorium, radiologi, rehabilitasi
medik, apoteker, dan petugas lain) sudah menyiapkan data-
data yang akan dilaporkan melalui telepon.
2. Petugas penunjang mencatat dahulu hal-hal apa saja yang
akan dilaporkan dan membaca kembali untuk memastikan
bahwa data yang akan dilaporkan sudah benar.
3. Petugas penunjang menyiapkan catatan yang telah dicatat
didekat pesawat telepon lengkap dengan data-data yang akan
dilaporkan
4. Sebelum melaporkan, petugas penunjang menyampaikan
salam singkat, seperti : “selamat pagi/ siang/ sore/ malam”
5. Laporkan kondisi pasien dengan menggunakan prinsip
komunikasi SBAR
Situation
Sebutkan identitas petugas penunjang dan ruangan/ unit RS
tempat petugas tersebut bertugas, dan ceritakan dengan jelas
kondisi/situasi yang membuat anda khawatir
Background
Merupakan penemuan/ data obyektif berdasarkan
pengamatan anda
Laporkan yang penting dan relevan
Assesment
Hasil analisa anda terhadap situasi tersebut yang
memerlukan tindak lanjut atau dianggap memiliki risiko

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR
No.Dokumen; Revisi Halaman

015/SPO/UGD/RSMM/2017 0 9 dari 9
Prosedur Recommendation
Berikan usul atau saran:
1. Petugas penunjang yang melaporkan hasil kritis harus
mencatat tanggal dan waktu menelepon, nama lengkap
petugas kesehatan yang dihubungi dan nama lengkap
yang menelpon.
2. Petugas penunjang mendokumentasikan secara lengkap
hal-hal yang sudah dilaporkan ke dalam buku catatan/
buku laporan kritikal result di unit masing-masing.
Unit Terkait 1. Pelayanan Medik
2. Pelayanan Keperawatan
3. Pelayanan Penunjang Medis

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PERSIAPAN PERAWATAN LUKA POST
OPERASI DAN ANGKAT JAHITAN DI
UNIT GAWAT DARURAT
No.Dokumen; Revisi Halaman

016/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Menilai dan merawat luka operasi dengan menggunakan prinsip
Asepsis / Anti sepsis.
Tujuan 1. Mengobservasi / menilai keadaan luka.
2. Membuka benang jahitan.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Persiapan :
a. Alat sekunder hecting :
1) Pinset anatomis
2) Pinset chirurgis
3) Gunting lurus
4) Kapas lidi
5) Kasa
6) Mangkok kecil
7) Handscoon.
b. Gunting verband.
c. Plester.
d. Wash bensin.
e. Bethadin.
f. Bengkok.
g. Nebacetin.
h. Sofratulle.
i. Perlak dan alasnya.
2. Perawat menyambut pasien dengan memberikan salam dan
meyakinkan pasien berobat ke Poli Bedah
3. Perawat mengidentifikasi pasien dengan menanyakan nama
lengkap dan tanggal lahir pasien dan mencocokkan dengan data
pasien yang ada di dalam rekam medis pasien.
4. Perawat mencuci tangan sesuai prosedur (SPO).
5. Perawat melakukaan asesmen.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PERSIAPAN PERAWATAN LUKA POST
OPERASI DAN ANGKAT JAHITAN
UNIT GAWAT DARURAT
No.Dokumen; Revisi Halaman

016/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 6. Perawat mempersilahkan pasien duduk di ruang tunggu.
7. Perawat menyiapkan rekam medis pasien di meja dokter
8. Perawat memanggil pasien masuk dan mempersilahkan pasien
duduk di depan meja dokter.
9. Perawat mendampingi dokter melakukan tindakan
10. Perawat merapikan pasien dan mempersilahkan duduk di depan
meja dokter.
11. Perawat merapikan alat-alat dan membuang sampah ketempat
yang telah ditentukan.
12. Perawat mencuci tangan sesuai prosedur (SPO).
13. Perawat mendokumentasikan hasil tindakan.
14. Perawat memberikan resep, surat pengantar, sturk pembayaran
dan mengarahkan pasien pasien ke loket / kasir.
15. Perawat mencatat diagnosa pasien di buku register.
Unit Terkait 1. Rekam Medis
2. Kasir
3. Farmasi

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PERSIAPAN HECTING SEKUNDER
DI UNIT GAWAT DARURAT
No.Dokumen; Revisi Halaman

017/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Tindakan penjahitan kembali luka terbuka.
Tujuan 1. Menutup luka yang terbuka.
2. Penyembuhan luka.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Persiapan
a. Set Hecting :
1) Kom kecil.
2) Pinset Anatomis.
3) Pinset cirurgis.
4) Gunting jaringan.
5) Nald poeder.
6) Gunting benang.
b. Sarung tangan/HandScoon.
c. Spuit 5 cc.
d. Lidocain 2 %.
e. Kasa Steril.
f. Doek berlubang.
g. NaCl0,9 %.
h. Sofratulle.
i. Benang Prolen 3/0.
j. Gunting verban.
k. Bethadin.
l. Plester.
m. Bengkok.
n. Perlak dan alasnya.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PERSIAPAN HECTING SEKUNDER
DI UNIT GAWAT DARURAT
No.Dokumen; Revisi Halaman

017/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 2. Perawat menyambut pasien dengan memberikan salam dan
meyakinkan pasien berobat ke Unit Gawat Darurat.
3. Perawat mengidentifikasi pasien dengan menanyakan nama
lengkap dan tanggal lahir pasien dan mencocokkan dengan data
pasien yang ada di dalam rekam medis pasien.
4. Perawat melakukaan asesmen.
5. Perawat mencuci tangan sesuai prosedur (SPO).
6. Perawat menyiapkan rekam medis pasien di meja dokter.
7. Perawat memanggil pasien masuk dan mempersilahkan pasien
duduk di depan meja dokter.
8. Perawat mengatur posisi pasien di meja periksa.
9. Perawat mendampingi dokter melakukan tindakan.
10. Perawat merapikan pasien dan mempersilahkan duduk didepan
meja konsultasi.
11. Perawat merapikan alat-alat (alat kotor dikirim ke CSSD) dan
membuang sampah ketempat yang telah ditentukan.
12. Perawat mencuci tangan sesuai prosedur (SPO).
13. Perawat mendokumentasikan hasil tindakan
14. Perawat memberikan resep, surat pengantar, bill pembayaran dan
mengarahkan pasien pasien ke kasir.
15. Perawat mencatat diagnose pasien di buku register.
Unit Terkait 1) Rekam medis
2) Administrasi
3) Farmasi

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PERSIAPAN GOVERNING VESSEL (GV)
DI UNIT GAWAT DARURAT
No.Dokumen; Revisi Halaman

018/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Mengangkat/ membuang jaringan mati / non vital
Tujuan Membantu proses penyembuhan
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Persiapan :
a. Set GV :
1) Kom kecil.
2) Pinset Anatomis
3) Pinset Chirugis.
4) Gunting jaringan.
b. Sofratulle.
c. Bethadin.
d. Na Cl 0,9 %.
e. Verband.
f. Nebacetin powder.
g. Sarung tangan/ Handscoon.
h. Kasa Steril.
i. Perlak.
j. Bengkok
2. Perawat menyambut pasien dengan memberikan sala
3. Perawat mengidentifikasi pasien dengan menanyakan nama
lengkap dan tanggal lahir pasien dan mencocokkan dengan data
pasien yang ada di dalam rekam medis pasien
4. Perawat melakukaan asesmen.
5. Perawat mencuci tangan sesuai prosedur (SPO).
6. Perawat menyiapkan rekam medis pasien di meja dokter.
7. Perawat memanggil pasien masuk dan mempersilahkan pasien
duduk di depan meja dokter.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PERSIAPAN GOVERNING VESSEL (GV)
DI UNIT GAWAT DARURAT
No.Dokumen; Revisi Halaman

018/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 8. Perawat mengatur posisi pasien di meja periksa.
9. Perawat menyiapkan alat.
10. Perawat mendampingi dokter melakukan tindakan.
11. Perawat merapikan alat-alat (alat kotor dikirim ke CSSD) dan
membuang sampah ketempat yang telah ditentukan.
12. Perawat mencuci tangan sesuai prosedur (SPO).
13. Perawat mendokumentasikan hasil tindakan.
14. Perawat memberikan resep, surat pengantar, bill/ bukti
pembayaran dan mengarahkan pasien pasien ke loket / kasir.
15. Perawat mencatat diagnosa pasien di buku register
Unit terkait 1. Rekam medis
2. Administrasi
3. Farmasi

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR SKRINING PASIEN DI DALAM MAUPUN
DI LUAR RUMAH SAKIT
No.Dokumen; Revisi Halaman

019/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Suatu proses kegiatan yang digunakan untuk melakukan skrining
pada setiap kontak pertama dengan pasien sehingga akan diketahui
kebutuhan permasalahan kesehatannya.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mencari dan
mengetahui masalah kesehatan pasien dan dapat menentukan
perawatan selanjutnya.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Pasien datang dengan rujukan/surat pengantar
1.1 Lakukan proses pendaftaran/ penerimaan pasien.
1.2 Baca diagnosa dalam surat pengantar.
1.3 Lakukan pemeriksaan secara visual/pengamatan dan
pemeriksaan fisik keadaan pasien.
1.4 Tenaga yang melakukan skrining secara visual telah
mendapatkan pelatihan PPGD dan skrining pasien.
1.5 Bila didapatkan penderita dalam keadaan gawat, penderita
dialihkan ke UGD untuk proses triage oleh tenaga
keperawatan
o Apabila tidak didapatkan proses kegawatan setelah
proses penerimaan penderita dapat ditranfer ke ruangan.
2. Pelayanan di Unit Gawat Darurat :
2.1 Lakukan triase.
2.2 Pemeriksaan oleh dokter jaga UGD.
2.3 Asuhan keperawatan dilakukan oleh tenaga keperawatan.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR SKRINING PASIEN DI DALAM MAUPUN
DI LUAR RUMAH SAKIT
No.Dokumen; Revisi Halaman

019/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 2.4 Lakukan pemeriksaan penunjang sesuai kebutuhan/masalah
penderita (Terlampir dalam Panduan Praktek Klinik)
2.5 Putuskan suatu diagnose.
2.6 Tetapkan penderita untuk rawat jalan, rawat inap atau
dilakukan rujukan.
2.7 Lakukan konsultasi apabila diperlukan dengan dokter
spesialis.
3. Pelayanan Unit Rawat Jalan
3.1 Lakukan pendaftaran sesuai kebutuhan penderita
3.2 Lakukan pemeriksaan bisa oleh dokter umum/dokter
spesialis.
3.3 Lakukan pengkajian asuhan keperawatan dilakukan oleh
tenaga keperawatan.
3.4 Lakukan pemeriksaan penunjang sesuai kebutuhan/ masalah
penderita
3.5 Putuskan suatu diagnose.
3.6 Tetapkan penderita untuk rawat jalan, rawat inap atau
dilakukan rujukan..
4. Pasien Permintaan untuk dijemput ambulan
4.1 Tanyakan nama jelas dan alamat lengkap.
4.2 Tanyakan kondisi penderita.
4.3 Konfirmasi ketersediaan kamar.
4.4 Persiapkan sarana transportasi, mengirimkan tenaga
keperawatan untuk menjemput sesuai katagori pasien
4.5 Lakukan skrining dengan pemeriksaan secara visual tentang
keadaan pasien.
4.6 Lakukan pemeriksaan fisik tanda-tanda vital (tekanan
darah, laju pernapasan, laju nadi, saturasi oksigen, GDS.
4.7 Lakukan koordinasi dengan unit terkait (dokter jaga
UGD).
Unit Terkait 1. Keperawatan
2. Dokter Jaga

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PEMERIKSAAN EKG
DI UNIT GAWAT DARURAT
No.Dokumen; Revisi Halaman

020/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Tata cara melaksanakan pemeriksaaan elektrokardiografi dengan alat
elktrokardiografi.
Tujuan Didapatkan hasil pemeriksaan EKG yang baik.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Persiapkan peralatan EKG, rentangkan kabel-kabel, bersihkan
chest piece dan elektroda dengan kapas alcohol.
2. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
3. Pakai sarung tangan/ HandScoen.
4. Persiapkan pasien, buka baju pasien dan tenangkan, bebaskan
dari barang – barang blogam/elektronik.
5. Pasangkan elektroda pada pasien dengan cara :
Elektroda ekstremitas terdiri dari 4 elektroda dengan warna
merah, kuning, hijau, hitam.
6. Pasang pengikat elektroda pada pergelangan tangan kiri dan
kanan, pergelangan kaki kiri dan kanan.
7. Pasang elektroda :
L : Warna merah pada pengikat dipergelangan tangan kanan.
R : Warna kuning pada pengikat pergelangan tangan kiri.
F : Warna hijau pada pengikat pergelangan kaki kiri.
G : Warna hitam pada pengikat pergelangan kaki kanan.
8. Elektroda dada (chest/c) terdiri dari 6 elektroda berwarna merah,
kuning, hijau, coklat, hitam, ungu.
9. Letakkan chest piece pada masing – masing elektroda dada

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PEMERIKSAAN EKG
DI UNIT GAWAT DARURAT
No.Dokumen; Revisi Halaman

020/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 3
Prosedur 10. Letakkan elektroda C1 warna merah pada ICS IV garis sternum
kanan.
11. Letakkan elekroda C2 warna kuning pada ICS 4 garis sternum kiri.
12. Letakkan elektroda C3 warna hijau diantara C2 dan C4
13. Letakkan elektroda C4 warna coklat pada ICS garis midclavicula
14. Letakkan elektroda C5 warna hitam pada ICS V garis axsilaris
anterior kiri.
15. Letakkan elektroda C6 warna ungu pada ICS V garis axsilaris
media.
16. Beritahukan kepada pasien untuk tidak bergerak, periksa ulang
seluruh pemasangan elektroda.
17. Nyalakan alat EKG dengan memposisikan tombol dari off ke on.
18. Tekan start dan EKG akan segera otomatis bekerja.
19. Bila diperlukan maka EKG bisa diperiksa secara manual caranya :
Tekan tombol mode untuk berubah system auto menjadi manual
perubahan akan terlihat pada layar LCD.
20. Tekan tombol lead kekanan atau kekiri untuk memilih satu-satu
elektroda.
21. Tekan start/stop untuk memulai atau menghentikan pemeriksaan.
22. Bila ada gangguan, maka periksa ulang pelekatan elektroda pada
tubuh adakah tubuh pasien mengenai bed, adakah benda logam/
barang elektronik pada tubuh semisal hp atau lainnya.
23. Konsultasikan dengan dokter bila menemui kesulitan.
24. Lepas sarung tangan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PEMERIKSAAN EKG
DI UNIT GAWAT DARURAT
No.Dokumen; Revisi Halaman

020/SPO/UGD/RSMM/2017 0 3 dari 3
Prosedur 25. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
26. Bila pemeriksaan selesai tuliskan nama pasien, no medrek,
ruangan pada lembaran EKG, ditambah data tekanan darah heart
rate selama pemeriksaan.
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR RUJUKAN PASIEN KE RUMAH SAKIT LAIN
No.Dokumen; Revisi Halaman

021/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 3
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Pasien Dirujuk adalah pasien yang atas pertimbangan dokter /
perawat / bidan memerlukan pelayanan di RS baik untuk diagnostik
penunjang atau terapi.
Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan pengantaran rujukan sampai rumah
sakit tujuan dengan cepat dan aman
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur A. Persiapan :
1. Resume perawatan pasien.
2. Hasil pemeriksaan penunjang.
3. Formulir transfer/ serah terima.
4. Formulir monitor pasien.
5. Peralatan medis yang digunakan selama transfer sesuai
kondisi pasien.
B. Pelaksanaan :
1. Perawat poliklinik mengucapkan Salam
“Selamat pagi/ siang/ malam, Bapak/Ibu”.
2. Perawat poliklinik menginformasikan pada pasien dan
keluarga tentang rencana dan maksud transfer yang akan
dilakukan.“Bapak/ Ibu, sehubungan dengan kebutuhan
pelayanan Bapak/ Ibu, kami akan merujuk Bapak/ Ibu ke
RS.... (sebutkan nama rumah sakit yang dituju) yang sesuai
dengan kebutuhan pelayanan Bapak/ Ibu, sebelumnya kami
akan siapkan lebih dulu kebutuhan yang diperlukan untuk
pemindahan”
3. Dokter mengisi formulir transfer dengan lengkap.
4. Perawat poliklinik menghubungi petugas ambulan dan
informasikan tentang rencana transfer pasien.
Perawat poliklinik mengerjakan tindakan awal (misal:
pemasangan infus, pemasangan selang kateter urin, oba-
obatan,dll) sesuai instruksi DPJP.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR RUJUKAN PASIEN KE RUMAH SAKIT LAIN
No.Dokumen; Revisi Halaman

021/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 3
Prosedur 1) Alergi obat.
2) Status Rekam Medis Pasien.
3) Daftar barang pasien (bila pasien tidak ada keluarga).
5. Perawat UGD menginformasikan kesiapan dalam menerima
pasien kiriman.
6. Perawat Unit Rawat Jalan mengantar pasien ke ruang UGD.
7. Perawat Unit Rawat Jalan melakukan serah terima pasien,
rekam medis, obat kepada perawat UGD.
8. Pihak UGD Rumah Sakit Mustika Medika menentukan SDM
yang akan mendampingi pasien selama transfer.
9. Perawat UGD menyiapkan peralatan yang harus disertakan
saat transfer pasien.
10. Dokter / Perawat UGD mengobservasi keadaan umum dan
tanda-tanda vital pasien, sebelum pasien ditransfer oleh
perawat pendamping.
11. Perawat UGD menginformasikan pada pasien dan keluarga
saat pasien akan ditransfer
“Bapak/ Ibu, kita pindah ke RS....(sebutkan nama rumah sakit
yang dituju) sekarang ”
12. Perawat UGD mengantar pasien ke rumah sakit yang dituju.
13. Perawat UGD memonitor kondisi pasien (keadaan umum,
kesadaran, tanda-tanda vital) selama transfer.
14. Perawat UGD mencatat hasil monitor kondisi pasien pada
format monitor pasien
15. Perawat IGD melakukan serah terima dengan perawat rumah
sakit yang dituju. Hal-hal yang diserahterimakan adalah:
1) Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin)
2) Dokter yang merawat
3) Diagnosa medis dan riwayat penyakit
4) Keadaan umum, kesadaran dan hasil observasi tanda-
tanda vital pasien
5) Tindakan yang telah dilakukan
6) Terapi yang telah diberikan (cairan infus, obat- obatan)

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR RUJUKAN PASIEN KE RUMAH SAKIT LAIN
No.Dokumen; Revisi Halaman

021/SPO/UGD/RSMM/2017 0 3 dari 3
Prosedur 7) Pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan serta
administrasinya (Laboratorium, radiologi, dll, serta untuk
follow up hasil pemeriksaan yang belum selesai)
8) Alergi obat
9) Status Rekam Medis Pasien
10) Daftar barang pasien (bila pasien tidak ada keluarga)
16. Perawat UGD mengembalikan peralatan yang telah selesai
dipakai saat transfer ke tempat semula.
1) Perawat UGD mengisi buku register transfer pasien
Unit Terkait 1. Unit Rawat Jalan
2. Unit Rawat Inap
3. Unit Gawat Darurat
4. Unit Penunjang

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RUJUKAN DARI
LUAR KE RS MUSTIKA MEDIKA
No.Dokumen; Revisi Halaman

022/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Merupakan tata cara menerima pasien rujukan dari luar rumah sakit
Tujuan 1. Menyelamatkan nyawa pasien
2. Mempercepat kesembuhan pasien
3. Menegakkan diagnose.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Pasien yang diirujuk ke RS Mustika Medika bisa melalui UGD/
Unit Rawat Jalan.
2. Pasien menunjukkan dan menyerahkan surat pengantar.
3. Untuk pasien Unit Rawat Jalan di lakukan sesuai prosedur
penerimaan pasien Unit Rawat Jalan.
4. Untuk gawat darurat dilakukan sesuai prosedur penerimaan
pasien UGD.
Unit Terkait 1. Keperawatan
2. Dokter

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN
No.Dokumen; Revisi Halaman

023/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 3
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mencocokkan identitas diri
pasien dengan data pasien yang diperoleh melalui bagian pendaftaran
Unit Gawat Darurat maupun saat melakukan prosedur/ tindakan yang
memerlukan Unit Rawat Inap.
Tujuan 1. Agar setiap pasien yang masuk UGD didaftar secara jelas pada
buku pendaftaran atau register UGD.
2. Untuk mendapatkan data-data identitas pasien UGD secara
lengkap.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur A. Bagian Pendaftaran:
1) Sapa pasien (oleh petugas pendaftaran)
2) Lakukan identifikasi pasien dengan menanyakan data pasien,
nama,
tanggal lahir, alamat sesuai dengan kartu tanda
penduduk (KTP). Jika
pasien tidak membawa KTP dapat menggunakan passport
atau surat ijin mengemudi (SIM). Jangan menyebutkan
nama, tanggal lahir, dan alamat pasien dan meminta pasien
untuk mengkonfirmasi dengan jawaban ya / tidak.
3) Dicatat di form identitas pasien dan diinput ke komputer.

B. Rawat Jalan /UGD :


a. Perawat rawat jalan/UGD :
1) Lakukan identifikasi pasien dengan mencocokkan data
antara data dari bagian pendaftaran dengan identitas diri
pasien

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN
No.Dokumen; Revisi Halaman

023/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 3
Prosedur C. Laboratorium/Radiologi/Rehab. Medis :
1. Petugas melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan
nama dan mencocokkannya dengan nomor rekam medis pasien
di gelang identitas pasien (untuk pasien rawat inap) atau nama
lengkap dan tanggal lahir (untuk pasien rawat jalan) sebelum
tindakan dilakukan.
2. Khusus untuk petugas bank darah, pada saat penyerahan
produk darah, identifikasi pasien juga menggunakan kartu
golongan darah pasien dan produk darah yang akan
diserahkan.
D. Rawat Inap / Ruang Transisi :
1. Petugas memasang gelang identitas pada pasien rawat inap. Isi
data pada gelang adalah nama, usia, jenis kelamin, tanggal
lahir dan nomor rekam medik.
2. Petugas mengkonfirmasi identitas pasien dengan benar dengan
menanyakan nama pasien kemudian membandingkannya
dengan nomor rekam medik yang tercantum di gelang identitas
pasien.
3. Petugas melakukan identifikasi pasien yang tidak dapat
mengidentifikasi dirinya sendiri (pasien anak, bayi, pasien
disorientasi, pasien dengan gangguan komunikasi, pasien
koma, pasien penurunan ) dengan menanyakan nama lengkap
pasien kepada keluarga / penanggung jawab pasien dan
mencocokkan nomor rekam medis pasien di gelang identitas
pasien.
4. Memanggil tim translator jika gangguan komunikasi terjadi
akibat kendala bahasa.
5. Jika keluarga / penanggung jawab sedang tidak berada di
kamar perawatan, petugas melakukan identifikasi pasien
dengan melihat nama pasien dan nomor rekam medis pasien di
gelang identitas pasien sebelum melakukan tindakan.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN
No.Dokumen; Revisi Halaman

023/SPO/UGD/RSMM/2017 0 3 dari 3
Prosedur 6. Petugas melakukan identifikasi bayi baru lahir dengan melihat
gelang identitas pasien dan nomor rekam medis pasien
sebelum melakukan tindakan.
Unit Terkait 1. Unit Rawat inap
2. Unit Rawat Jalan
3. Unit Gawat Darurat (UGD)
4. Kamar Bersalin
5. Farmasi
6. Laboratorium
7. Radiologi
8. Unit Pendaftaran

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERIAN INFORMASI DAN EDUKASI
KEPADA PASIEN DAN KELUARGA
No.Dokumen; Revisi Halaman

024/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Pemberian materi-materi edukasi kepada pasien dan atau keluarga
berkaitan dengan kondisi kesehatannya.
Tujuan Memberikan informasi tentang hal-hal yang harus diperhatikan
pasien dan atau keluarga berhubungan dengan kondisi kesehatan
pasien.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Dokter / Perawat / Bidan dan profesi kesehatan lainnya :
1) Memberikan ucapan salam
2) Memperkenalkan diri dan jelaskan tugas dan peran anda
3) Identifikasi pasien dengan menanyakan nama dan tanggal
lahir.
4) Konfirmasi kebutuhan informasi dan edukasi.
5) Menciptakan suasana yang nyaman dan hindari tampak lelah
6) Menjelaskan materi edukasi kepada pasien dan atau keluarga
7) Melakukan verifikasi kepada pasien dan atau keluarga
terhadap materi edukasi yang telah diberikan
8) Meminta pasien dan atau keluarga menanda tangani formulir
edukasi.
9) Memberikan nomor telepon yang bisa dihubungi jika
sewaktu-waktu diperlukan.
10) Menawarkan bantuan kembali “ Apakah masih ada yang
dapat saya bantu ?”.
11) Mengucapkan terima kasih dan semoga lekas sembuh.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERIAN INFORMASI DAN EDUKASI
KEPADA PASIEN DAN KELUARGA
No.Dokumen; Revisi Halaman

024/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 12) Mendokumentasikan pelaksanaan pemberian informasi dan
edukasi pasien ke dalam formulir catatan perkembangan
terintegrasi atau pelaksanaan keperawatan.
Unit Terkait 1. Unit Pelayanan Medis.
2. Keperawatan.
3. Penunjang Medis.
4. Keuangan dan Akunting

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PENANGANAN PENDERITA SHOCK
ANAFILAKTIK
No.Dokumen; Revisi Halaman

025/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Merupakan cara penanganan penderita shock anafilaktik di Unit
Gawat Darurat, Unit Rawat Jalan dan Unit Rawat Inap
Tujuan Sebagai acuan penanganan shock anafilaktik
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Bersikap tenang dan bertinadak cepat dan tepat.
2. Bila sedang dalam pemberian obat,segera menghentikan.
3. Meletakkan pasien pada posisi TRENDELENBERG (posisi kaki
lebih tinggi dari kepala).
4. Memberikan suntikan adrenalin 0,1% sebanyak 0,3cc secara S.C
di lengan atas atau I.M
5. Bila tidak ada perubahan /perbaikan diulang 5-15 menit sampai
tekanan daerah sistolik 90-100 mmHg dan atau nadi 90x/menit.
6. Berikan 02 4-5/menit
7. Pasang infus NaCL
8. Pada kasus tertentu dapat ditambahobat-obatan lain:
a. Kortiko Steroid
b. Antihistamin
9. Tulis dengan jelas di status pasien tentang obat yang tak cocok.
10. Dokumentasikan kedalam rekam medis pasien
Unit Terkait 1. Dokter Jaga
2. Unit Gawat Darurat
3. Unit Rawat Jalan
4. Unit Rawat Inap

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR MEMASANG GELANG IDENTIFIKASI
PASIEN
No.Dokumen; Revisi Halaman

026/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Proses kegiatan identifikasi dengan memasang gelang identifikasi
pasien rawat inap pada pergelangan tangan kiri yang tercantum nama,
tempat tanggal lahir dan nomor
Tujuan Memastikan identifikasi pasien dengan benar selama pasien dirawat
di RS Mustika Medika.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur A. Persiapan
Penampilan petugas admisi rawat inap :
a. Periksa kerapihan pakaian seragam
b. Periksa kelengkapan atribut

Alat-alat :
a. Gelang identifikasi pasien ( biru untuk laki-laki/merah muda
untuk perempuan ).
b. Berkas Rekam Medis.
c. Alat tulis.
B. Pelaksanaan :
1. Siapkan gelang identifikasi pasien sesuai jenis kelamin yang
diperoleh dari receptionist yang telah berisi nama, tempat
tanggal lahir dan nomor rekam medis).
2. Koreksi kebenaran identitas ( nama, tempat tanggal lahir dan
nomor rekam medis ) sesuai berkas rekam medis pasien.
3. Ucapkan salam
“Selamat pagi/siang/sore/malam, Bapak/Ibu “
4. Sebut nama dan departemen/unit kerja anda.
“Saya..... (nama), dari unit kerja ........(sebutkan)”
5. Jelaskan maksud dan tujuan pemasangan gelang identifikasi
kepada pasien.
a. Bapak/Ibu, sesuai peraturan keselamatan pasien, akan
dipasang gelang identifikasi di pergelangan tangan
Bapak/Ibu.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR MEMASANG GELANG IDENTIFIKASI
PASIEN
No.Dokumen; Revisi Halaman

026/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur b. Tujuannya adalah untuk memastikan identitas
Bapak/Ibu dengan benar dalam mendapatkan
pelayanan dan pengobatan.
c. Setelah Bapak/Ibu berada di ruang rawat inap, staf kami
akan selalu melakukan konfirmasi identitas dengan
meminta Bapak/Ibu menyebutkan nama dan tanggal
lahir, untuk dicocokkan dengan data pada gelang
identifikasi.
d. Prosedur tersebut akan selalu dilaksanakan pada saat
pemberian obat, pemberian transfusi darah,
pengambilan sampel untuk pemeriksaan laboratorium,
pemeriksaan radiologi dan tindakan kedokteran
lainnya”.
e. Lakukan verifikasi untuk mengetahui bahwa pasien dan
atau keluarga paham atas informasi tersebut.
f. Pasangkan gelang identifikasi pada pergelangan tangan
pasien (sesuai dengan kondisi).
g. Informasikan kepada pasien dan atau keluarga bahwa
gelang identifikasi ini harus selalu dipakai hingga pasien
diperbolehkan pulang.
h. Sampaikan “Terima kasih atas pengertian dan
kerjasamanya”.
i. Informasikan kepada keluarga dan pasien jika gelang
identifikasi tersebut hilang atau rusak segera melapor
kepada perawat.
Unit Terkait Semua Unit RS Mustika Medika

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERSIHAN TUMPAHAN
DARAH / CAIRAN TUBUH DENGAN SPILL KIT
No.Dokumen; Revisi Halaman

027/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Pembersihan tumpahan darah/cairan tubuh adalah proses membuang
semua atau sebagian besar pathogen dari permukaan atau benda yang
terkontaminasi darah/cairan tubuh pasien.
Tujuan Untuk meminimalisasi penyebaran mikroorganisme yang terdapat
pada tumpahan darah
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur Peralatan :
1. Spill kit
1) APD ( masker, apron, sepatu boot, kaca mata, sarung
tangan )
2) Kertas koran bekas / tissue / kertas merang / kain bekas
3) Penjepit
4) Plastik medis
5) Cairan klorin 0,5 % ( dalam alat penyemprot atau botol )
untuk dekontaminasi
6) H2O2
7) Lap bersih
2. Papan tanda peringatan lantai basah

Pelaksanaan :
1. Petugas menyiapkan spill kit dan memasang tanda peringatan
2. Cuci tangan
3. Pakai APD dengan lengkap dan benar
4. Petugas menyiapkan plastik kuning untuk tempat limbah medis
5. Serap tumpahan darah atau cairan tubuh dengan menggunakan
kertas koran bekas / tissue / kertas merang / kain bekas hingga
bersih dengan memakai penjepit, jika tumpahan darah sudah
mengering maka disemprot dengan menggunakan cairan
perhidrol ( H2O2 ), kemudian diserap dengan menggunakan
koran bekas / tissue / kertas merang / kain bekas hingga bersih
lalu masukan kedalam plastik kuning yang telah disiapkan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERSIHAN TUMPAHAN
DARAH / CAIRAN TUBUH DENGAN SPILL KIT
No.Dokumen; Revisi Halaman

027/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 6. Bersihkan daerah bekas tumpahan darah dengan larutan klorin
0,5 % dengan cara disemprot pada permukaan yang akan
didekontaminasi dan biarkan selama 10 menit
7. Seka dengan lap basah sampai bersih hingga larutan klorin
terangkat
8. Masukan penjepit dan lap basah tadi kedalam larutan klorin 0,5
%
9. Buka sarung tangan dan masker lalu masukan dalam tempat
sampah infeksius
10. Isi kembali perlengkapan spill kit dan kembalikan ketempat
semula
11. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
Unit Terkait Semua Unit Terkait di RS Mustika Medika

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PASIEN RESIKO JATUH
No.Dokumen; Revisi Halaman

028/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 4
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Sebuah metode pengukuran resiko untuk jatuh melalui proses
identifikasi, implementasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan resiko untuk jatuh, untuk meminimalkan timbulnya resiko
untuk cidera
Tujuan 1. Memberikan perhatian khusus pada pasien yang beresiko untuk
jatuh dibandingkan yang tidak memberikan resiko untuk jatuh
2. Meminimalisasikan jumlah kejadian pasien jatuh dan cidera
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Standar pelayanan keperawatan untuk mencegah jatuh adalah
ukuranj atau patokan yang dijdikan acuan pada semua pasien
yang menjalani perawatan di rumah sakit, untuk meminimalkan
resiko pasien untuk jatuh.
a. Untuk semua pasien : Intervensi ini dilakukan untuk semua
pasien yang menjalani rawat inap yang terdiri dari :
1. Nilai dan dokumentasi resiko jatuh pasien saat masuk, berupa
status ataupun sewaktu pindah dari unit yang lain
2. Tempatkan pasien pada tempat tidur yang memungkinkan
pasien dapat keluar pada sisi terkuatnya
3. Nilai koordinasi dan berkeseimbangan pasien sebelum
membantu saat transfer atau kegiatan yang memerlukan
mobilitas
4. Implementasikan program perkemihan dan buang air besar
untuk mengurangi urgensi (rasa ingin buang air) dan
inkontnensia (ngompol)
5. Mendekati pasien pada sisi yang tidak bermasalah untuk
Memaksimalkan peran serta dalam perawatan
6. Pindahkan pasien pada sisi terkuat
7. Libatkan secara aktif pasien dan keluarga dalam setiap aspek
program pencegahan jatuh
8. Intruksikan pasien sebelum melakukan kegiatan apapun
9. Ajarkan pasein untuk menggunakan palang yang telah
disiapkan
10. Intruksikan pasien untuk meminta pertolongan sebelum keluar
dari tempat tidur. Demontrasikan sistem pemanggilan perawat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PASIEN RESIKO JATUH
No.Dokumen; Revisi Halaman

028/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 4
Prosedur 11. Orientasikan pasien dengan lingkungan , terutama lokasi
kamar mandi
12. Kunci semua perlengkapan yang dapat bergerak sebelum
memindahkan pasien
13. Sesuaikan perlengkapan sesuai dengan kebutuhan pasien
14. Berikan indikator “beresiko” pada status atau papan pasien,
baik di luar maupun di dalam tempat tidur
15. Letakkan artikel perawatan pasien dengan letak yang mudah
dijangkau
16. Sediakan lingkungan fisik yang aman (singkirkan bahan yang
tertumpah, kusut, kabel elektronik, ataupun perlengkapan
yang tidak perlu.
a. sediakan pencahayaan yang sesuai
b. Pasien yang menggunakan perangkat bantuan jalan yaitu
ketika pasien melakukan mobilisasi, yang
menggunakanperangkat bantuan jalan makan harus
dilakukan adalah :
1. Bantu pasien saat berjalan dengan alat bantu.
2. Cek pelindug anti selip, pada setiap tongkat, kruk, dan
alat Bantu berjalan.
3. Instruksikan pasien untuk meminta bantuan saat
berjalan.
c. Pasien dengan ganguan langkah dan kesulitan transfer
1. Pasien harus berjalan dengan alat bantu (jika dapat
diterapkan)
2. Waktu rehabilitasi medik(fisioterapi ataupun terapi
okupasi) harus membuatkan rekomendasi untuk tipe
terbaik transfer misalnya menggunakan sisi terkuat,
menggunakan ikat pinggang transfer
d. Pasien dengan perubahan status mental
1. Instruksikan pasien untuk tidak bangun tanpa
pertolongan, tekankan pada setiap pertukaran jaga
perawat dan setiap kali pemindahan atau tranfer
2. Memimimalisasi distraksi
3. Pantau aktivitas setiap jam atau lebih jika diperlukan
4. Gunakan alarm tempat tidur atau kursi roda saat
diperlukan
5. Tekankan berkali- kali adanya pembatasan aktifitas
dan kepentingan keamanan kepada pasien dan
keluarga.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PASIEN RESIKO JATUH
No.Dokumen; Revisi Halaman

028/SPO/UGD/RSMM/2017 0 3 dari 4
Prosedur e. Pasien dengan riwayat jatuh saat dirawat saat ini
1. Nilai penyebab jatuh
2. Tingkatkan frekuensi pengawasan setiap jam
3. Awali korektif/perbaikan
2. Pendekatan Diagnostik Pasien Jatuh
Pendekatan Diagnostik setiap pasien yang terjatuh selama
menjalani masa perawatan di rumah sakit harus dilakukan
assesmen seperti di bawah ini :
a. Riwayat Jatuh
Anamnesis dilakukan baik terhadap penderita ataupun saksi
mata atau keluarganya. Anamnesis ini meliputi :
1. Seputar jatuh :
a. Menanyakan ke pasien atau keluarga, apakah pasien
pernah jatuh lebih dari 2 kali dalam 3 bulan terakhir,
pernah jatuh 1 kali dalam 3 bulan terakhir, tidak
pernah jatuh dalam 3 bulan terakhir.
b. Mencari penyebab jatuh misalnya
terpeleset,tersandung, berjalan, perubahan posisi
badan, pada waktu mau berdiri dari jongkok, sedang
makan, sedang buang air kecil atau besar, sedang
batuk atau bersin, sedang menoleh tiba-tiba, atau
aktivitas lain
2. Gejala yang menyertai : nyeri dada, berdebar-debar, nyeri
kepala tiba-tiba, vertigo, pingsan, lemas, konfusio,
inkontinens, dan sesak napas
a. Kondisi komorbid yang relevan yaitu stroke,
parkinson, osteoporosis, sinkop, trannsient ischemic
attracks, tumor fossa posterior dan ventrikel,
konvulsi, vertigo
b. Penilaian status mental (kognitif) contoh, dementia
meningkatkan resiko jatuh
c. Status penglihatan seperti katarak, glaukoma,
pelepasan retina atau penurunan tajam penglihatan
d. Review obat-obatan yang diminum (antihipertensi,
diuretik,
e. autonomik bloker, antidepresan, hipnotik, anxiolitik,
analgetik, dan psikotropik

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PASIEN RESIKO JATUH
No.Dokumen; Revisi Halaman

028/SPO/UGD/RSMM/2017 0 4 dari 4
Prosedur f. Muskuloskeletal yaitu penurunan range of motion
(ROM) sendi, penurunan kekuatan otot, terutama
menyebabkan kelemahan ekstremitas bawah,
perpanjangan waktu reaksi, kerusakan persepsi
dalam, peningkatan postural sway (goyangan badan)
Unit Terkait 1. Unit Rawat Jalan
2. Unit Rawat Inap
3. Unit Gawat Darurat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR INFORMED CONSENT
No.Dokumen; Revisi Halaman

029/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Informed consent adalah surat persetujuan tindakan medis yang
diberikan oleh dokter atau perawat kepada pasien sebelum dilakukan
tindakan yang mengandung resiko tinggi.
Tujuan Agar pasien/keluarga pasien mendapatkan informasi yang cukup
untuk dapat mengambil keputusan atas terapi atau tindakan yang akan
dilakukan.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Pasien yang membutuhkan tindakan medis, sebelumnya diberi
formulir Informed consent untuk dibaca dan dipahami. Apabila
pasien/keluarga pasien kurang paham atau tidak mampu
membaca, seorang dokter atau tenaga kesehatan lainnya wajib
menjelaskan kepada pasien atau keluarga pasien mengenai isi dari
formulir informed consent.
2. Keuntungan, kerugian, dan efek samping dari tindakan dijelaskan
oleh dokter yang akan melaksanakan tindakan.
3. Pasien berhak menolak atau mensetujui isi dari perjanjian
tindakan medis baginya.
4. Apabila pasien setuju, maka pasien menandatangani kolom
persetujuan tindakan, diikuti oleh tanda tangan dokter yang
melakukan tindakan serta perawat dan keluarga pasien sebagai
saksinya.
5. Setelah itu pasien boleh dilakukan tindakan dan juga siap
menanggung apapun resikonya.
Unit Terkait 1. Unit Gawat Darurat
2. Unit Rawat Jalan
3. Unit Rawat Inap

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PENOLAKAN TINDAKAN MEDIS
No.Dokumen; Revisi Halaman

030/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Penolakan tindakan medis adalah suatu penyataan yang menyatakan bahwa
pasien menolak tindakan medis yang dilakukan walaupun telah diberikan
penjelasan oleh dokter yang berwenang.
Tujuan a. Sebagai bukti yang sah bagi puskesmas, pasien dan dokter.
b. Menjaga/mencegah kemungkinan–kemungkinan yang akan terjadi
dikemudian hari.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur a. Dokter/perawat meyakinkan pasien dan keluarganya untuk
mempertimbangkan keputusannya dalam menolak tindakan medis yang
akan dilakukan.
b. Jika pasien tetap menolak, perawat menyerahkan formulir penolakan
tindakan medis kepada pasien/keluarga untuk dibaca.
c. Perawat mempersilahkan pasien/keluarga untuk menandatangani dan
membubuhkan nama jelas juga sertakan tandatangan dan nama jelas
saksi dibawah tanda tangan pasien/keluarga. Saksi terdiri atas 3 orang :
- 1 orang perawat.
- 1 orang dari dokter.
- 1 orang dari pihak pasien.
d. Jika pasien tidak dapat menandatangani, pasien dapat membubuhkan cap
jempol ibu jari.
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PENANGANAN PASIEN DENGAN
KRITERIA TRIASE LEVEL 1
No.Dokumen; Revisi Halaman

030/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Pasien dengan kriteria triase level 1 adalah Pasien yang memerlukan
tindakan intervensi life saving segera
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan
penanganan pasien dengan kriteria triase level 1.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Penderita datang diterima petugas /paramedis UGD dan
ditempatkan di ruang Resusitasi
2. Dokter mengecek respon pasien dengan cara memanggil atau
dengan rangsang nyeri.
3. Bila tak ada respon lanjutkan Resusitasi dengan system CAB.
4. Perawat memasang monitor dan mencatat tanda – tanda vital,
melaporkan ke dokter jaga dan dokumentasi di Rekam medis
5. Pasien diperiksa oleh dokter UGD dan Dokter UGD melakukan
tindakan dan standing order sesuai dengan kebutuhan klinis
pasien.
6. Dokter dan perawat mengobservasi pasien dengan melakukan
manajemen therapy sampai pasien stabil.
7. DPJP/dokter jaga memutuskan pasien dirawat di HCU atau
dirujuk.
8. Keluarga dijelaskan kalau keadaan pasien butuh ruang
pengawasan dan harus masuk ruang HCU
9. Petugas meminta inform consent persetujuan masuk ruang HCU.
10. Petugas memberitahu ruang HCU kalau ada pasien rencana
masuk HCU.
11. Mengantar pasien ke HCU.
Unit Terkait 1. Rawat Inap
2. HCU
3. Unit Gawat Darurat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PENANGANAN PASIEN DENGAN
KRITERIA TRIASE LEVEL 2
No.Dokumen; Revisi Halaman

032/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Pasien dengan kriteria triase level 2 adalah :
Pasien yang memerlukan tindakan intervensi life saving segera
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan
penanganan pasien dengan kriteria triase level 2.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Penderita datang diterima petugas /paramedis UGD dan
ditempatkan di ruang Resusitasi
2. Dokter mengecek respon pasien dengan cara memanggil atau
dengan rangsang nyeri.
3. Bila tak ada respon lanjutkan Resusitasi dengan system CAB.
4. Perawat memasang monitor dan mencatat tanda – tanda
vital,melaporkan ke dokter jaga dan dokumentasi di Rekam
medis.
5. Pasien diperiksa dokter UGD dan Dokter UGD melakukan
tindakan dan standing order sesuai dengan kebutuhan klinis
pasien.
6. Dokter dan perawat mengobservasi pasien dengan melakukan
manajemen therapy sampai pasien stabil.
7. DPJP/dokter jaga memutuskan pasien dirawat di HCU atau
dirujuk.
8. Keluarga dijelaskan kalau keadaan pasien butuh ruang
pengawasan dan harus masuk ruang HCU.
9. Petugas meminta inform consent persetujuan masuk ruang HCU.
10. Petugas memberitahu ruangHCUkalau ada pasien rencana masuk
HCU.
11. Mengantar pasien ke HCU.
Unit Terkait 1. Rawat Inap
2. HCU
3. Unit Gawat Darurat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


RPOSEDUR PENANGANAN PASIEN DENGAN
KRITERIA TRIASE LEVEL 3, 4 DAN 5
No.Dokumen; Revisi Halaman

033/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
STANDAR Ditetapkan Direktur :
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
PROSEDUR 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Pasien triase level 3, 4, dan 5 adalah pasien yang tidak membutuhkan
intervensi life saving, pasien tidak nyeri hebat, tidak mengalami
gangguan kesadaran, dan pasien dapat menunggu. Ktriteria level
sebagai berikut :
1. Bila pasien membutuhkan lebih dari 1 sumber daya, maka pasien
digolongkan menjadi triase level 3 (tiga).
2. Bila pasien hanya membutuhkan 1 sumber daya, pasien
digolongkan menjadi triase level 4 (empat).
3. Bila pasien tidak membutuhkan sumber daya sama sekali,
digolongkan menjadi level 5 (lima).
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penanganan
pasien dengan kriteria triase level 3,4 dan 5
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Pasien triase level 5, disarankan ke klinik rawat jalan bila pasien
dating pada jam 07.00 – 21.00. Bila pasien datang di luar jam
tersebut, pasien dilayani di UGD. Pasien triase level 3 dan 4
dilayani di UGD.
2. Perawat mengukur tanda – tanda vital melaporkan ke dokter jaga
dan mendokumentasikan di Rekam Medis.
3. Pasien diperiksa dokter jaga. Dokter melakukan pemeriksaan
penunjang.
4. Setelah mendapatkan hasil pemeriksaan dokter jaga memberikan
therapy sesuai kebutuhan klinis pasien dan memutuskan pasien
bisa pulang atau konsultasi ke dokter spesialis.
5. Bila Pasien pulang, SPO pemulangan pasien.
Unit Terkait 1. Rawat Inap
2. HCU
3. Unit Gawat Darurat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PRIVASI PASIEN
No.Dokumen; Revisi Halaman

034/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 4
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Bagian dari hak pasien yang menjamin kerahasian pasien selama
pasien mendapatkan pelayanan kesehatan di suatu Rumah Sakit.
Tujuan Rumah Sakit menjunjung tinggi dan menjamin hak pasien dalam
privasi pasien untuk terjamin selama dalam pelayanan kesehatan.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur PRIVASI IDENTITAS PASIEN :
a. Menjaga identitas pasien/informasi tentang kesehatan
pasien agar tidak dapat dilihat/dibaca oleh khalayak umum
b. Identitas pasien tidak dicantumkan di Nurse Station.

PRIVASI DI RUANG PERAWATAN :


a. Untuk kamar perwatan yang memuat lebih dari 1 orang agar
menempatkan pasien dalam satu kamar, tidak bercampur antara
pasien laki-laki dan perempuan dan terpasang gorden / lampiran
b. Apabila keadaan point 1 tidak memungkinkan pasien pastikan
terpasang gorden/sampiran pada setiap tempat tidur.
c. Ruang perawatan jiwa pisahkan selain jenis kelamin bedakan
pintu ruang pasien anak dan dewasa
d. Memastikan satu orang perawat (PP) dan satu orang dokter
(DPJP ) yang bertanggung jawab terhadap pasien.
e. Peliputan yang dilakukan oleh media massa baik
berupawawancara maupun pengambilan gambar harus
mendapatkan ijin dari Bagian Humas, dokter yang merawat
pasien, pasien/keluarga.
f. Melakukan wawancara terkait kesehatan, survey akreditasi,
penelitian harus seijin pasien.

PRIVASI DI RUANG PEMERIKSAAN / UNIT RAWAT


JALAN
a. Menempatkan pasien dalam ruangan pemeriksaan satu kamar
pemeriksaan satu pasien.
b. Menutup gorden pada saat melakukan pemeriksaan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


c. Memasang selimut pada saat melakukan pemeriksaan.

PROSEDUR PRIVASI PASIEN


No.Dokumen; Revisi Halaman

034/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 4
Prosedur d. Memberitahukan pasien/ keluarga pasien akan dilakukan
pemeriksaan dan memberikan kesempatan ijin keluarga pasien
untuk melihat jalannya pemeriksaan seijin dari pasien dan sesuai
indikasi
e. Menutup pintu kamar pada saa dilakukan pemeriksaan.

PRIVASI MELAKUKAN TINDAKA


a. Membuka bagian yang akan dilakukan intervensi
b. Kalau perlu memberikan pakaian khusus pada pasien
c. Menutup pintu dan keluarga pasien menunggu diluar
ruangan/memberina untuk menunggu kepda yang mempunyai
keterkaitan kepentingan dengan kondisi pasien.

PRIVASI MEMANDIKAN PASIEN DI TEMPAT TIDUR


a. Memberitahukan keluarga pasien bahwa pasien akan dimandikan
b. Menutup gorden dan menyarankan keluarga pasien menunggu
diluar
c. Membuka pakaian pada bagian-bagian tubuh yang hanya akan
dibersihkan saja secara bertahap
d. Menggunakan selimut mandi.
e. Tindakan sesuai prosedur keperawatan memandikan pasien di
tempat tidur

PRIVASI BAB / BAK DI TEMPAT TIDUR


a. Memberitahukan keluarga pasien agar menunggu diluar
b. Menutup gorden
c. Membuka pakaian bawah pasien
d. Menutup pasien dengan selimut mandi.
e. Tindakan sesuai prosedur keperawatan membantu pasien
BAB/BAK.

PRIVASI TRANSPORTASI
a. Menutup tubuh pasien dengan selimut
b. Memastikan bahwa semua bagian tubuh pasien tertutup kecuali
muka pasien
c. Menaikkan pengaman brancard/bed

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PRIVASI PASIEN
No.Dokumen; Revisi Halaman

034/SPO/UGD/RSMM/2017 0 3 dari 4
Prosedur PRIVASI DI KAMAR OPERASI
a. Membuka bagian/area yang akan dioperasi
b. Tiidak membicarakan privasi pasien walaupun pasien sudah
diberikan anasthesi
c. Jangan tertawa/menertawakan keadaan pasien walaupun pasien
dalam kondisi terbius.
d. Menutup kembali semua tubuh pasien padaa saat selesai operasi.

PRIVASI REKAM MEDIK


a. Memastikan penempatan Rekam Medik pasien di tempat yang
aman ( terlindung dan resiko rusak, diubah-ubah tidak dapat
diakses atau dipergunakan oleh pihak yang tidak berwenang )
b. Rekam medis hanya boleh dibawa oleh petugas Rumah Sakit
Mustika Medika.
c. Tidak dibenarkan Rekam medis dibaca oleh semua orang kecuali
dokter/perawat yang merawat pasien tersebut atautenaga
kesehatan yang berkepentingan dengan kesembuhan pasien
d. Semua status pasien pulang dilihat kelangkapan, pencatatan,
kerapihan dan di dokumentasikan untuk dikembalikan ke Rekam
Medik
e. Rekam medis akan dimusnahkan sesuai dengan aturan yang
berlaku.

PRIVASI DIAKHIR KEHIDUPAN


a. Keluarga pasien diinformasikan kondisi pasien
b. Bila pasien dirawat di bangsal maka pasien dipindahkan
ketempat khusus atau dengan menutup gorden sehingga terpisah
dari pandangan pasien lainnya.
c. Mengurangi kegiatan di kamar tersebut atau meminimalkan
kebisingan
d. Memfasilitas bila keluarga pasien membutuhkan
pendampingan rohaniawan.
e. Keluarga pasien diperbolehkan mendampingi saat akhir
kehidupan selama tidak ada kegiatan pemberian asuhan
medic/keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PRIVASI PASIEN
No.Dokumen; Revisi Halaman

034/SPO/UGD/RSMM/2017 0 4 dari 4
Prosedur PRIVASI PASIEN DIPRAKTIKAN
a. Tenaga klinik sebagai pembimbing klinik memfasilitas
kebutuhan pasien untuk praktikan sesuai program Akademik.
b. Gunakan pasien sesuai ruang perawatan yang digunakan dan
pasien kooperatif.
c. Mahasiswa memperkenalkan diri dan menginformasikan tujuan
praktikum dan tindakan yang akan diberikan.
d. Minta persetujuan dari pasien/keluarga secara lisan.
e. Pemeriksaan fisik / pemberian tindaan gunakan privasi pasien
sesuai prosedur (SPO).
f. Jaga kerahasian pasien apabila diminta.
Unit Terkait 1. Unit Rawat Jalan.
2. Unit Rawat Inap.
3. Unit Gawat Darurat.
4. Rekam Medik.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR HAK PASIEN DAN KELUARGA
No.Dokumen; Revisi Halaman

035/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Hak pasien adalah segala yang harus diterima pasien dan Kewajiban
adalah segala sesuatu yang harus dipenuhi pasien.
Tujuan Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah dalam memberi
kan informasi tambahan kepada pasien supaya pasien mengetahui hak
dan kewajibannya.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Petugas memberi senyum, salam dan sapa.
2. Hak dan Kewajiban pasien tertulis pada banner yang dipasang di
ruang tunggu rumah sakit yang dapat terlihat dan dibaca oleh
pasien.
3. Petugas pendaftaran memberitahukan kepada pasien bahwa
informasi mengenai hak dan kewajiban pasien telah tertera di
banner.
4. Petugas menjelaskan hak dan kewajiban pada pasien apabila ada
hal-hal yang belum dimengerti atau kurang jelas.
5. Petugas mengkonfirmasi ulang kejelasan atas penjelasan yang
telah disampaikan.
Unit Terkait 1. Front Office
2. Semua Unit Pelayanan RS Mustika Medika

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PERLIDUNGAN HARTA MILIK PASIEN
No.Dokumen; Revisi Halaman

036/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Suatau upaya untuk memberikan pelayanan perlindungan terhadap
barang – barang berharga yang dimiliki pasien selama pasien berada
dirumah sakit
Tujuan 1. Untuk memberikan rasa aman terhadap barang – barang berharga
pasien selama dalam perawatan.
2. Agar barang – barang berharga pasien terlindungi selama dalam
perawatan
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Ucapkan salam, “Selamat Pagi Bapak / Ibu”, dan perkenalkan
diri: “Saya ….. (nama), jelaskan profesi / unit kerja.
2. Jelaskan tugas yang akan dilakukan.
3. Pastikan identitas pasien.
4. Jelaskan informasi pasien baru kepada pasien dan keluarga
5. Jelaskan informasi yang berhubungan dengan harta atau barang
milik pasien dan prosedur serah teruma barang dari pasien kepada
bagian kasir.
6. Perawat mengisi formulir penyimpanan barang, dan mencocokan
jumlah dan jenis barang dengan formulir.
7. Perawat menyerahkan ke barang dan formulir ke kasir.
8. Petugas kasir mencocokan jumlah dan jenis barang.
9. Barang berharga dimasukan ke dalam lemari terkunci dibagian
kasir.
10. Penyerahan harta milik pasien diatur dalam SPO Penyerahan
harta milik pasien jenis.
11. Tawarkan bantuan kembali “Apakah masih ada yang dapat saya
bantu?”
Unit Terkait 1. Kepala Ruangan
2. Perawat Penanggung jawab Shiff (PJ)

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERIAN OBAT SUPPOSITORIA
No.Dokumen; Revisi Halaman

037/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Memberikan sejumlah obat kedalam rectum dalam
bentuk suppositoria.
Tujuan 1. Memperoleh efek pengobatan secara lokal maupun sistemik.
2. Melunakan feses sehingga mudah untuk di keluarkan.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat.
Persiapan Alat yang digunakan :
1. Suppositoria rectal.
2. Jeli pelumas.
3. Sarung tangan.
4. Kassa/ tissue.
5. Pispot.
6. Bengkok.
7. Air.
Prosedur 1. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
2. Jelaskan prosedur yang dilakukan.
3. Menawarkan pasien untuk buang air kecil/besar.
4. Bebaskan pakaian bagian bawah dan letakkan bengkok dibawah
anus.
5. Gunakan sarung tangan.
6. Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa.
7. Oleskan pelicin pada ujung obat suppositoria.
8. Regangkan glutea dengan tangan kiri, kemudian masukkan obat
sambil menyuruh pasien menarik nafas panjang. Selama 20
menit pasien istirahat baring.
9. Setelah selesai tarik jari tangan dan bersihkan daerah sekitar anal
dengan tisu,.
10. Lepaskan sarung tangan dan masukkan ke dalam bengkok.
11. Merapikan pakaian pasien dan lingkungannya.
12. Membersihkan alat dan mengembalikan pada tempatnya.
13. Cuci tangan
14. .Catat obat, jumlah/dosis, dan cara pemberian
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERIAN SURAT KETERANGAN SAKIT
No.Dokumen; Revisi Halaman

038/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Pemberian surat keterangan sakit adalh laporan tertulis yang dibuat
oleh Dokter untuk pasien sesuai penyakitnya.
Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah untuk pemberian surat keterangan
sakit.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Pemeriksaan pasien dilakukan oleh dokter.
2. Dokter menentukan penyakitnya dan catat dalam dokumen rekam
medik.
3. Pasien memerlukan surat keterangan sakit.
4. Dokter mengisi formulir surat keterangan sakit atau sesuai
dengan penyakitnya dan ditanda tangani oleh dokter.
5. Surat keterangan sakit diberikan kepada pasien atau keluarga
untuk diteruskan ke tempat yang dibutuhkannya.
Unit Terkait Pasien di Unit Gawat Darurat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERIAN RESEP
No.Dokumen; Revisi Halaman

039/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Merupakan tata cara pemberian resep pada pasien yang berobat ke
Unit Rawat Jalan.
Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah dalam pemberian resep pada pasien
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Setelah pasien diperiksa dan ternyata pasien membutuhkan resep
maka dibuatkan resep oant oleh dokter pemeriksa.
2. Dokter membuatkan resep sesuai dengan aturan pembuatan resep
ke dalam formulir resep dan diserahkan kepada pasien atau
keluarga
3. Resep dibawa oleh pasien atau keluarga ke apotik untuk
pengabilan obat.
Unit Terkait Pasien di Unit Gawat Darurat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERIAN RESEP NARKOTIK
No.Dokumen; Revisi Halaman

040/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Pemberian resep narkotik adalah tanda bukti permintaan obat
narkotik dari dokter untuk pasien yang memerlukan obat narkotik.
Tujuan Sebagai acuan pemberian resep obat pasien
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Setelah pasien diperiksa dan ternyata pasien membutuhkan obat
narkotik.
2. Dokter membuatkan resep ke dalam formulir resep sesuai dengan
aturan pembuatan resep narkotik dan si serahkan kepada
keluarga pasien untuk di bawa ke apotik.
3. Resep di bawa oleh pasien atau keluarga ke apotik untuk
pengambilan obat oleh perawat.
Unit Terkait Pasien di Unit Gawat Darurat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR CODE BLUE
No.Dokumen; Revisi Halaman

041/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 3
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Adalah merupakan strategi pencegahan kejadian henti jantung,
aktifasi sistem emergenci dan resusitasi kegawatan dan kejadian henti
jantung di rumah sakit, yang melibatkan seluruh komponen sumber
daya manusia (medis dan non medis), sarana (peralatan dan obat-
obatan) , sistem (SPO) serta mekanisme kontrol dan evaluasi
Sistem ini termasuk aktifasi sistem kegawat daruratan di rumah
sakit dengan satu nomor telepon aktifasi code blue (no telepon : 118)
yang langsung terhubung dengan tim medis dengan kemamapuan
bantuan hidup lanjut
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
1. Mengenali kegawatan dan mencegah kejadian henti jantung di
rumah sakit.
2. Menjamin resusitasi yg optimal pada pasen dengan kegawatan.
3. Menjamin tindakan bantuan hidup dasar dan lanjut dilakukan
secara cepat dan efektif korban henti jantung.
4. Perawatan pasca henti jantung optimal.
Kebijakan 028/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Jalan
Prosedur 1. TIM CODE BLUE
Semua komponen rumah sakit terlibat dalam proses resusitasi
untuk dapat melakukan tindakan bantuan hidup dasar dan hidup
lanjut terdiri dari :
a. Petugas non medis terlatih : merupakan petugas non medis
dengan keterampilan bantuan hidup dasar dan aktivasi code
blue
b. Tim primer : merupakan petugas medis dengan kemampuan
bantuan hidup dasar dan bantuan hidup lanjut (merupakan
personil/tim medis yang pertama kali menjumpai melakukan
resusitasi pada korban kritis/henti napas atau henti jantung)

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR CODE BLUE
No.Dokumen; Revisi Halaman

041/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 3
Prosedur c. Tim sekunder : merupakan petugas medis dengan komponen
dokter dan perawat dengan kemampuan bantuan hidup dasar
dan bantuan hidup lanjut dan di dukung dengan peralatan yg
lebih lengkap (termasuk peralatan jalan napas definitive),
obat-obatan emergency termasuk penggunaan defibrillato.

2. PELAKSANAAN
a. Pastikan pasien memang membutuhkan pertolongan segera
demi menyelamatkan hidupnya.
b. Hubungi operator untuk mengumumkan status code blue
dengan menyebut lokasi kejadian bagi petugas yang
menemukan kasus
c. Team akan dipimpin oleh dokter jaga dan perawat jaga igd
dengan membawa tas emergency code blue, papan resusitasi,
laryngoscope dan alat defibrillator
d. Team medis lain berasal dari rawat inap menuju lokasi
kejadian
e. Lakukan RJP pada pasien sesuai dengan ACLS.
f. Bebaskan jalan nafas :
1) Buka mulut pasien dengan tehnik cross finger, lihat adanya
benda-benda asing, bersihkan.
2) Posisi kepala extensi dengan tehnik head thil chin lift.
g. Lakukan observasi pernafasan dengan cara melihat,
mendengar dan merasakan (5-10 detik), bila tidak ada tanda-
tanda nafas spontan lakukan ventilasi buatan dengan 2x
dengan ambu bag dengan standar 6-8 cc/kgbb
h. Lakukan cek nadi karotis dengan waktu 3-5 detik, bila tidak
teraba denyut nadi, lakukan kompresi jantung luar dengan cara
30 kompresi dan 2x ventilasi dengan kecepatan kompresi 100
– 120 x per menit, kedalaman

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR CODE BLUE
No.Dokumen; Revisi Halaman

041/SPO/UGD/RSMM/2017 0 3 dari 3
Prosedur i. Lakukan cek nadi karotis dan pernapasan ulang setelah 5
siklus kompresi jantung dan paru.
1) Jika nadi tidak teraba lanjutkan kompresi jantung dan paru
2) Jika nadi teraba lanjutkan dengan pemberian ventilasi
j. Pasang monitor EKG dan lihat nilai irama jantung, jika :
1) VT/VF tanpa nadi, lakukan defribrilasi dengan hitungan
joule : 6 joule/kg
2) Asystole/ PEA lanjutkan dengan kompresi
k. Lakukan evaluasi tindakan di atas, jika belum berhasil lakukan
intubasi dan pemasangan infus jika belum terpasang
l. Kompresi jantung dan ventilasi berjalan masing-masing
dengan kecepatan kompresi 100-120 x/ menit, kecepatan
bagging 1x/6 detik atau 10-12 x/menit jika pasien sudah
terintubasi
m. Beri terapi sesuai dosis/ intruksi dokter adrenalin 0,1 cc/ kgBB
dengan konsentrasi 1/10.000
n. Lakukan CPR/resusitasi maximal 30 menit, jika tidk berhasil
atau setelah ada tanda kematian, hentikan CPR, jika berhasil
observasi tanda vital, kesadaran, pupil dan warna kulit. Jika
memungkinkan pasien dipindahkan ke ICU.
o. Bereskan pasien dan alat-alat
p. Cuci tangan (SPO)
q. Dokumentasikan dalam rekam medis pasien dan formulir
kejadian code blue
Unit Terkait 1. Unit Rawat Inap.
2. Unit Rawat Jalan.
3. Unit Gawat Darurat.
4. Unit Khusus.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR DOKTER JAGA UGD
No.Dokumen; Revisi Halaman

042/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Dokter jaga UGD adalah tenaga medis di RS Mustika Medika
dibagian pelayanan gawat darurat.
Tujuan Sebagai acuan dokter jaga di Unit Gawat Darurat
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur a. Dokter jaga UGD bertugas jaga selama 24 jam terus menerus
sesuai jadwal.
b. Apabila dokter jaga yang terjadwal berhalangan dapat digani oleh
dokter jaga lainnya dengan memberitahuan kepada kepala UGD
minimal 1 hari sebelumnya dan mendapat persetujuan dari kepala
UGD.
c. Dokter jaga UGD bertugas mulai dari jam 08.00 – 15.00 , 15.00
– 22.00 dan 22.00 – 08.00 pagi.
d. Dokter jaga UGD wajib memberikan pertolongan penderita
gawat darurat berdasarkan prosedur yang ada dilingkunga RS
Mustika Medika.
e. Seluruh terapi dan anjuran dokter jaga diberikan kepada penderita
digawat darurat wajib dicatat dalam lembaran catatan rekam
medic, baik penderita pulang atau rawat inap.
f. Dokter jaga UGD apabila dalam melaksanakan tugasnya tidak
mampu dalam mengatasi kegawatan penderita, atau penderita
harus mendapat terapi atau tindakan diluar wewenangnya maka
dokter jaga wajib berkonsultasi kepada dokter spesialis yang
terkait.
g. Pada akhir jaga dokter jaga UGD harus membuat laporan jaga
UGD
h. Dokter jaga UGD dalam melaksnakan tugas, bila ada kejadian
luar biasa, wajib melaporkan kepada direktur.
Unit Terkait 1. Dokter umum yang jaha di UGD
2. Unit Gawat Darurat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN
TERINTEGRASI UNIT GAWAT DARURAT
No.Dokumen; Revisi Halaman

043/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Catatan perkembangan yang beriskan catatan tentang perkembangan
tiap – tiap masalah yang telah dilakukan tindakan, dan disusun oleh
Profesional Pemberian Asuhan (PPA) yang terlibat dengan
menambahkan catatan perkembangan pada lembar yang sama
Tujuan Untuk mendokumentasikan informasi kemajuan pasien dalam
mengatasi masalah pasien, yang berisi hasil observasi, perencanaan,
tindakan tertentu, catatan perawat atau keterpaduan memberi tempat
untuk evaluasi kondisi pasien dan kemajuan dalam mencapai tujuan,
ringkasan asuhan dan memudahkan follow up untuk pasien
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Perawat mengisi nomor rekam medis pasien yang sudah ada
2. Perawat mengisi nama pasien sesuai kartu identitas
3. Perawat mengisi jenis kelamin dengan memberi lingkaran
sesuai jenis kelamin pasien (L / P)
4. Perawat mengisi tanggal lahir sesuai dengan kartu identitas
perawat/ mengisi pendidikan sesuai dengan pendidikan terakhir
pasien.
5. Perawat / dokter mengisi tanggal, bulan, tahun dan jam pengisian
status
6. Professional Pemberian Asuhan (PPA) diisi oleh Professional
Pemeberian Asuhan (PPA). Identitas ini dilengkapi dengan
stempel Professional Pemberian Asuhan (PPA).
7. Hasil pemeriksaan,Analisis, Rencana Pelaksanaan Pasien diisi
dengan hasil pemeriksaan, analisa dan tindakan – tindakan yang
telah dilakukan. Penulisan dengan format SOAP (S= Subjektif,
O= Objektif, A= Asesmen, P= Planing) dan Adime untuk bagian
gizi disertai dengan target yang terukur, selain itu komunikasi
DPJP pribadi yang dituliskan dikolom ini dan
diakhiri dengan menuliskan nama dan paraf pada setiap akhir
catatan
Unit Terkait 1. Rekam Medis 5. Unit Gawat Darurat
2. Unit Kamar Bersalin
3. Unit Rawat Inap
4. Unit Rawat Jalan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PENANGANAN, PEMBATASAN DAN
PENGURANGAN HAMBATAN PADA PASIEN
No.Dokumen; Revisi Halaman

044/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Untuk mengidentifikasi, menangani, membatasi sehingga
mengurangi hambatan melakukan pelayanan kendala pasien dengan
hambatan tertentu
Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah penerapan menangani, membatasi,
dan mengurangi hambatan pada pasien.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur Petugas pendaftaran dan petugas triage mengidentifikasi hambatan
pada pasien dengan mengisi identifikasi sewaktu mendaftar.
Hambatan Fisik cacat fisik
a. Petugas pengantar pasien/Security mengantar pasien dengan
keterbatasan fisik seperti: tidak bisa jalan atau tidak bisa melihat
maka pasien diantar dengan menggunakan stretcher atau kursi
roda ke tempat pemeriksaan pasien di Unit Rawat Jalan.
b. Petugas pengantar pasien/Security membantu mengantar pasien
dengan keterbatasan fisik tersebut melakukan pemeriksaan
penunjang atau tindakan yang dibutuhkan sesuai instruksi dokter.
c. Petugas pengantar pasien membantu mengantar pasien dengan
keterbatasan fisik tersebut ke depan pintu Rumah Sakit bila pasien
pulang atau ke ruangan bila pasien Rawat Inap.
d. Petugas Rumah Sakit/ Dokter berkomunikasi dengan pasien tuna
rungu/ tuna wicara dengan tulisan atau melalui keluarga yang
memahami komunikasinya.
e. Dokter/ Perawat membantu aktifitas pasien tuna netra membantu
menuliskan informasi yang harus diberikan dan disertai keluarga
sebagai pendamping.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PENANGANAN, PEMBATASAN DAN
PENGURANGAN HAMBATAN PADA PASIEN
No.Dokumen; Revisi Halaman

044/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur f. Pasien tuna netra memberikan tandatangan /cap jempol disertai
tandatangan keluarga dan petugas Rumah Sakit setelah jelas
mendapat informasi untuk persetujuan tindakan atau bukti untuk
mendapatkan informasi.
g. Dokter melakukan komunikasi melalui orangtua atau
pendamping pasien anak-anak atau orangtua atau cacat mental.
Untuk anak-anak > 3 tahun / orangtua/cacat mental yang masih
dapat komunikasi dapat dikonfirmasikan pemeriksaan fisik
dengan keluhan anak/ orangtua dengan pendamping.
Hambatan Bahasa
a. Dokter / perawat mengkaji keterbatasan bahasa pasien melalui
anamnesa pasien melalui anamnesa pasien mengerti atau tidak.
b. Dokter/perawat menghubungi penterjemah dan memastikan
bahwa penterjemah akan datang.
c. Bila Penterjemah belum datang menggunakan bahasa isyarat atau
gambar bagian tubuh yang sakit.
Unit Terkait 1. Pendaftaran
2. Unit Gawat Darurat
3. Poli umum
4. Poli gigi
5. Kebidanan
6. Satpam

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR TRANSFER PASIEN UNIT GAWAT DARURAT
KE UNIT RAWAT INAP
No.Dokumen; Revisi Halaman

045/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Memindahkan pasien yang telah mendapatkan layanan gawat darurat
untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut diruang rawat inap
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pemindahan pasien
dari UGD ke ruang rawat inap.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Perawat UGD mendapat konfirmasi dari Dokter UGD tentang
Pasien yang akan dirawat.
2. Perawat UGD menerapkan 4S 1B dan melakukan identifikasi
pasien.
3. Perawat UGD melakukan kebersihan tangan.
4. Perawat UGD menjaga privasi pasien.
5. Dokter UGD mengisi form pengantar rawat inap
6. Perawat UGD memberikan pengantar rawat inap dan meminta
keluarga pasien ke Rekam Medis untuk memesan kamar rawat
inap dan mengurus administrasi rawat inap
7. Setelah keluarga melakukan registrasi rawat inap dan mendapat
surat masuk rawat inap, perawat UGD menghubungi ruang rawat
inap yang akan dituju untuk memastikan tempat sudah tersedia
dan dalam keadaan siap pakai serta memastikan bahwa pasien
boleh diantar ke ruangan tersebut.
8. Perawat UGD mengisi formulir check list transfer internal.
9. Perawat IGD melakukan evaluasi ulang pasien (GCS, tanda-tanda
vital, skala nyeri).
10. Perawat UGD mengantar pasien ke ruang rawat inap:
a. Perawat UGD melakukan identifikasi pasien dan memasang
gelang identitas.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR TRANSFER PASIEN UNIT GAWAT DARURAT
KE UNIT RAWAT INAP
No.Dokumen; Revisi Halaman

045/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur b. Apabila pasien tidak kuat berjalan/ dalam konsidi lemah,
pasien diantar ke ruang rawat inap menggunakan kursi roda
/ brankard/tempat tidur, namun apabila pasien mampu
berjalan, petugas mendampingi pasien sampai ke ruang
rawat inap yang dituju.
c. Perawat UGD memasang pengaman tempat tidur/ brankard
dan alat penunjang bila diperlukan.
d. Posisi pasien dalam transportasi, kaki didahulukan apabila
pasien menggunakan brancard/tempat tidur.
e. Perawat UGD memperhatikan kondisi pasien selama
perjalanan.
11. Perawat UGD melakukan serah terima keperawat ruangan dan
menyertakan formulir check list transfer internal. Adapun serah
terima pasien meliputi:
a. Kondisi pasien dalam perjalanan dan kondisi terakhir pasien
b. Terapi yang sudah diberikan
c. Terapi yang harus dilanjutkan
d. Rencana tindakan
e. Pemeriksaan penunjang yang telah, sedang atau
direncanakan pada pasien
f. Peralatan yang terpasang (Infus, drain, NGT, kateter, ETT,
dsb).
g. Kelengkapan administrasi (bila belum lengkap
koordinasikan dengan pihak terkait).
12. Perawat UGD memberikan kesempatan kepada perawat ruangan
untuk bertanya sejelas-jelasnya.
13. Perawat UGD dan perawat ruangan mendokumentasikan serah
terima pasien di catatan keperawatan.
14. Perawat UGD melakukan kebersihan tangan sesudah melakukan
tindakan.
Unit Terkait 1. Unit Gawat Darurat
2. Unit Rawat Inap
3. Rekam Medis

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR MANTOUX TEST
No.Dokumen; Revisi Halaman

046/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Tes Mantoux adalah menyuntikkan sejumlah kecil (0,1 ml) kuman
TBC, yang telah dimatikan dan dimurnikan, ke dalam lapisan atas
(lapisan dermis) kulit pada lengan bawah. 48 sampi 72 jam kemudian,
tenaga medis harus melihat hasilnya untuk diukur indurasi (tonjolan
keras tapi tidak sakit) yang terbentuk, bukan warna kemerahannya
(erythema). Ukuran dinyatakan dalam milimeter, bukan centimeter.
Bahkan bila ternyata tidak ada indurasi, hasil tetap harus ditulis
sebagai 0 mm.
Tujuan Menunjukkan apakah seseorang terinfeksi Mycobacterium
tuberculosis atau tidak, bukan untuk menegakkan diagnosa atas
penyakit TB. Sebab tidak semua orang yang terinfeksi kuman TB lalu
menjadi sakit TB
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Persiapan :
a. PPD 2 TU.
b. Spuit 1 cc.
c. Alkohol swab.
d. Needle no. 26.
2. Perawat menyambut pasien dengan memberikan salam dan
meyakinkan pasien berobat ke poli umum.
3. Perawat mengidentifikasi pasien dengan menanyakan nama
lengkap dan tanggal lahir pasien dan mencocokkan dengan data
pasien yang ada di dalam rekam medis pasien.
4. Perawat melakukan assesmen.
5. Perawat mempersilahkan pasien / keluarga duduk di ruang tunggu
6. Perawat menyiapkan rekam medis pasien di meja dokter.
7. Perawat mempersilahkan pasien / keluarga duduk di ruang tunggu.
8. Perawat menyiapkan rekam medis pasien di meja dokter.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR MANTOUX TEST
No.Dokumen; Revisi Halaman

046/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 9. Perawat memanggil pasien masuk dan mempersilahkan pasien
duduk didepan meja dokter.
10. Perawat mencuci tangan sesuai prosedur (SPO).
11. Perawat mendampingi dokter melakukan tindakan.
12. Perawat merapikan alat-alat.
13. Perawat mencuci tangan sesuai prosedur (SPO).
14. Perawat mendokumentasikan tindakan yang sudah dilakukan.
15. Perawat memberikan bill pembayaran dan mengarahkan pasien ke
loket / kasir.
16. Perawat mencatat diagnosa pasien di buku register.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Hasil dinyatakan TB positif adalah indurasi > 9 mm pada area
penyuntikan.
2. Lakukan 7 benar pemberian obat.
3. Simpan obat PPD di dalam kulkas suhu 2 0 – 8 0 C.
4. Tulis tanggal dan jam obat PPD di buka pada vial.
5. Hasil dapat di baca setelah 48 jam – 72 jam kemudian.
Unit Terkait 1. Rekam medis
2. Administrasi
3. Farmasi

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN BARU
UNIT GAWAT DARURAT
No.Dokumen; Revisi Halaman

047/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Proses penerimaan pasien UGD sampai dengan pasien keluar dari
UGD.
Tujuan Memberikan pelayanan kegawatdaruratan kepada pasien di UGD
secara cepat, tepat dan optimal.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Pendaftaran Pasien :
a. Pada saat pasien dilakukan pemeriksaan triase, keluarga
melakukan pendaftaran pasien di front office.
b. Petugas front office melakukan input data pasien.
c. Petugas front office mengantar status pasien ke ruang Unit
Gawat Darurat.
2. Evaluasi Pasien :
a. Dokter jaga melakukan proses evaluasi awal
b. Dokter melakukan anamnesa
c. Dokter melakukan pemeriksaan fisik
d. Dokter menentukan diagnosis kerja yang membuat pasien
datang ke UGD
3. Dokter melakukan tatalaksana awal :
a. Apabila membutuhkan konsultasi dokter spesialis maka
kemudian dokter jaga menghubungi dokter spesialis yang
dibutuhkan.
b. Hasil advus dijter spesialis dituliskan dalam status pasien.
c. Dokter jaga masih bertanggung jawab terhadap pasien sampai
pasien meninggalkan UGD.
Unit Terkait 1. UGD (Unit Gawat Darurat).
2. Ambulance
3. Front Office (FO)
4. Kasir
5. Laboratorium
6. Radiologi
7. Unit Rawat Inap
8. Farmasi

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR TRIAGE
No.Dokumen; Revisi Halaman

048/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 3
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Suatu cara penilaian penderita berdasarkan kegawatan kebutuhan
terapi dan sumber daya mausia yang tersedia
Tujuan Untuk pemilihan derajat kegawatan penderita baik dilapangan maupun
di Rumah Sakit
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Persiapan pasien :
a. Bila pasien akan dikirm ke ugd RS mustika medika sebaiknya
tim lapangan mengerti dan tau fasilitas ygang dimiliki RS
mustika medika karena merupakan kesalahan besar untuk
mengirim penderita ke Rumah sakit yang tidak mempunyai
fasilitas center trauma.
b. System scoring akan membantu dalam mengambil keputusan
terapi/tindakan.
c. Di Rumah sakit Mustika Medika dipakai system scoring/GCS
(Glassgows Coma Scale) system ini dapat meramal kesadaran
(Out Coma) penderita scoring ini dipakai untuk cedera kepala
dan medulla spinalis.

(E)(1) Reaksi buka mata A. Kecepatan pernafasan/


1 = Tak bereaksi menit
2 = Rangsangan sakit 0 = 0 kali
3 = Rangsangan suara 1 = 10 kali
4 = Spontan 2 = > 35 kali
3 = 25 – 35 kali
4 = 10 – 24 kali
(V)(2) Reaksi Bicara B. Usaha Nafas
0 = Negatif 0 = Dangkal / Refraksi
1 = Ngigau 1 = Normal
2 = Tidak jelas
3 = Bingung
4 = Jelas
5 = Jelas Sekali

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR TRIAGE
No.Dokumen; Revisi Halaman

048/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 3
Prosedur (M)(3) Reaksi Motorik C. Tekanan darah
1 = Negatif systole
2 = Ekstensi 0 = 0 mmHg
3 = Flexi sakit 1 = <50 mmHg
4 = Gerakan melawan, sakit 2 = 50 – 69 mmHg
5 = Gerakan bertujuan, sakit 3 = 70 – 90 mmHg
4 = >90 mmHg

Nilai GDC : (E + V + M) D. Kecepatan


1 (3 – 4) pengisian darah
2 (5 – 7) kapiler di kuku
3 (8 – 10) jari (Nail Bed)
Trauma score : (A + B + C + D + E)
E = Nilai GCS
Segera kirim ke traumatic center bila GCS < 14
d. Dua jenis keadaan triage dapat terjadi:
1. Jumlah penderita dan beratnya prlukaan tidak melampaui
kemampuan petugas dalam keadan ini peanderita dengan
maslah gawat darurat dan multi trauma akan dilayani
terlebih dahulu.
2. E.Penderita dengan kemungkinan survival yang terbesar dan
membutuhkan waktu ,perlengkapan dan tenaga paling
sedikit.
3. Pasien yang akan ditangani sesuai dengan tingkat kegawat
daruratannya yang akan ditentukan oleh dokter triage (dokter
jaga UGD).

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR TRIAGE
No.Dokumen; Revisi Halaman

048/SPO/UGD/RSMM/2017 0 3 dari 3
Prosedur 2. Persiapan Alat:
a. Spignomanometer
b. Stetoskop
c. Senter
3. Langkah-Langkah:
a. Pasien setelah datang di ruang triage UGD diperiksa oleh dokter
triage (Dokter jaga UGD).
b. Dokter triage akan memilah pasien yang mana lebih dahulu
ditangani dan akan merujuk pasien ya ng perlu dirujuk ke rumah
sakit yang dituju dengan fasilitas yang lebih memadai
disbanding RS mustika medika.
c. Pemilahan penanganan pasien adalah berdasar tingkat
kegawatan dan berdasarkan jumlah tenaga dan fasilitas yang
tersedia di Rumah Sakit Mustika Medika.
d. Perawat membatu dokter dalam penanganan yang diperlukan.
e. Ambulance stand by bila diperlukan untuk merujuk lengkap
dengan fasilitasnya.
Unit Terkait 1. Dokter Jaga UGD
2. Perawat UGD

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR KONSULEN KE DOKTER JAGA
UNIT GAWAT DARURAT
No.Dokumen; Revisi Halaman

049/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Dokter jaga konsulen adalah dokter spesialis yang mendapatkonsul
dari jaga ugd
Tujuan Sebagai acuan dalam pelaksanaan konsultasi dengan dokter konsulen
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur a. Pasien yang di konsultasikan ke dokter jaga konsulen adalah
pasien gawat darurat yang akan dirawat atau perlu tindakan
spesialistik.
b. Bila pasien gawat darurat menolak dirawat maka penatalaksanaan
atau tindakan dapat dilaksanakan di UGD oleh dokter jaga ugd
atau atas intruksi dokter konsulen dan dilaksanakan oleh dokter
jaga UGD.
c. Konsultasi diluar jam kerja dilakukan dengantelepon,dokter jaga
ugd mengikuti intruksi yang diberikan dokter jaga konsulen.
d. Konsultasi kedokteran konsulen,susuai dengan jadwal 24 jam
dokter konsulen.
e. Bila dokter jaga konsulen berhalangan,dapat dikonsulkan kepada
dokter konsulen pengganti.
Unit Terkait Dokter – dokter Jaga

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PERSIAPAN PENGANGKATAN KUKU
No.Dokumen; Revisi Halaman

050/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Tindakan pengangkatan kuku (penuh atau sebahagian) dengan
tindakan medis.
Tujuan Untuk penyembuhan dan pertumbuhan kuku yang baru.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Persiapan :
a. Set hecting :
1) Mousquito bengkok.
2) Nald Voeder.
3) Klem lurus kecil.
4) Pinset chirurgis.
5) Pinset anatomis.
6) Gunting benang.
7) Gunting lurus.
8) Sleof sonde.
9) Kom kecil.
b. Sarung tangan steril .
c. Gunting verban.
d. Kasa steril.
e. Doek Berlubang.
f. Spuit 5 cc.
g. Lidocain 2 %.
h. Perlak.
i. Bengkok.
j. Verband gulung .
k. Bethadin.
l. Sofratule.
m. Benang Prolen 3/0.
n. NaCI 0,9 %.
o. Plaster.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PERSIAPAN PENGANGKATAN KUKU
No.Dokumen; Revisi Halaman

050/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
Prosedur 2. Perawat menyambut pasien dengan memberikan salam dan
meyakinkan pasien berobat ke Poli Bedah.
3. Perawat mengidentifikasi pasien dengan menanyakan nama
lengkap dan tanggal lahir pasien dan mencocokkan dengan data
pasien yang ada di dalam rekam medis pasien
4. Perawat melakukaan asesmen.
5. Perawat mencuci tangan (SPO).
6. Perawat mempersilahkan pasien duduk di ruang tunggu.
7. Perawat menyiapkan rekam medis pasien di meja dokter.
8. Perawat memanggil pasien masuk dan mempersilahkan pasien
duduk di depan meja dokter.
9. Perawat mengatur posisi pasien di meja periksa.
10. Perawat menyiapkan alat dan membawa ke dekat pasien.
11. Perawat mendampingi dokter melakukan tindakan.
12. Perawat merapikan alat-alat dan membuang sampah ketempat
yang telah ditentukan.
13. Perawat mencuci tangan (SPO).
14. Perawat mendokumentasikan tindakan, memberikan resep, surat
pengantar, mengarahkan pasien pasien ke loket.
15. Perawat mencatat diagnosa pasien di buku register.
Unit Terkait 1. Rekam medis.
2. Administrasi.
3. Farmasi.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PERSIAPAN INSISI ABSES
No.Dokumen; Revisi Halaman

051/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Menoreh daerah abses untuk mengeluarkan nanah
Tujuan 1. Mengurangi rasa sakit
2. Membuat drainage luka
3. Penyembuhan jaringan
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Persiapan
a. Set hecting
1. Kom kecil
2. Klem desinfektan
3. Pinset anatomis
4. Pinset cirurgis
5. Gunting jaringan
6. Nald poeder
7. Gunting benang
b. Handschoen
c. Kasa Steril
d. Doek berlubang
e. Scapel (mata pisau)
f. Drain Handshcoen
g. Verband Pembalut
h. Plester/ Hypafix
i. Bengkok
j. Perlak
k. Gunting verband
l. Chlorethyl
m. Na Cl 0,9 %
n. Sofratulle
o. Bethadin

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PERSIAPAN INSISI ABSES
No.Dokumen; Revisi Halaman

051/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 2. Perawat menyambut pasien dengan memberikan salam dan
meyakinkan pasien berobat ke Poli Bedah.
3. Perawat mengidentifikasi pasien dengan menanyakan nama
lengkap dan tanggal lahir pasien dan mencocokkan dengan data
pasien yang ada di dalam rekam medis pasien
4. Perawat mencuci tangan (SPO)
5. Perawat melakukaan asesmen.
6. Perawat mencuci tangan (SPO).
7. Perawat mempersilahkan pasien duduk di ruang tunggu.
8. Perawat menyiapkan rekam medis pasien di meja dokter.
9. Perawat memanggil pasien masuk dan mempersilahkan pasien
duduk di depan meja dokter.
10. Perawat merapikan pasien dan mempersilahkan duduk di depan
meja dokter.
11. Perawat mendampingi dokter melakukan tindakan.
12. Perawat merapikan alat-alat (alat kotor dikirim ke CSSD) dan
membuang sampah ketempat yang telah ditentukan.
13. Perawat mencuci tangan (SPO).
14. Perawat mendokumentasikan hasil tindakan.
15. Perawat memberikan resep,mengarahkan pasien pasien ke kasir,
mencatat diagnosis di buku register
Unit Terkiat 1. Rekam medis
2. Administrasi
3. Farmasi

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PERSIAPAN MENGGANTI VERBAN
No.Dokumen; Revisi Halaman

052/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 2
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Mengganti verban pada luka dengan verban yang baru
Tujuan 1. Mencegah masuknya kuman-kuman dan kotoran ke dalam luka
2. Mencegah rasa sakit (verban luka yang terlalu kering ) dapat
menimbulkan rasa sakit
3. Mencegah dan mengurangi komplikasi
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Persiapan :
a. 1 Set GV.
b. Gunting, plester.
c. Bethadin.
d. Sofratulle.
e. Bengkok.
f. NaCl 0.9 %.
g. Nebacetin powder.
h. Sarung tangan.
2. Perawat menyambut pasien dengan memberikan salam dan
meyakinkan pasien berobat ke poli urologi.
3. Perawat mengdentifkasi pasien dengan menanyakan nama lenkap
dan tangga lahir pasien dan mencocokkan dengan data pasien yang
ada didalam rekam medis
4. Perawat melakukan asesmen
5. Perawat mencuci tangan (SPO)

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PERSIAPAN MENGGANTI VERBAN
No.Dokumen; Revisi Halaman

052/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 6. Perawat mempersilahkan pasien / keluarga duduk di ruang tunggu
7. Perawat menyiapkan Rekam medis pasien di meja dokter
8. Perawat memanggil pasien masuk dan mempersilahkan pasien
duduk di depan meja dokter
9. Perawat mencuci tangan sesuai prosedur (SPO).
10. Perawat membawa alat-alat ke dekat pasien
11. Perawat merapikan pasien dan mempersilahkan duduk di depan
meja dokter.
12. Perawat mendampingi dokter melakukan tindakan.
13. Perawat merapikan pasien dan mempersilahkan duduk di depan
meja dokter.
14. Perawat merapikan alat-alat (alat kotor dikirim ke CSSD) dan
membuang sampah ketempat yang telah ditentukan.
15. Perawat mencuci tangan (SPO).
16. Perawat mendokumentasikan tindakan yang sudah dilakukan.
17. Perawat memberitahukan kepada pasien / keluarga pemeriksaan
sudah selesai.
18. Perawat memberikan bill pembayaran, resep dan mengarahkan
pasien ke loket / kasir.
19. Perawat mencatat diagnosa pasien di buku register.

Hal – hal yang perlu diperhatikan :


1. Perhatikan keadaan luka pada saat GV
2. Catat di dalam rekam medis pasien
3. Ganti verband dengan teknik aseptic
Unit Terkait 1. Rekam medis
2. Administrasi
3. Farmasi

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PENANGANAN PASIEN
GAWAT TIDAK DARURAT
No.Dokumen; Revisi Halaman

053/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Pasien yang berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan
tindak darurat ,misalnya kanker stadium lanjut.
Tujuan 1. Memberikan pertolongan pada pasien gawat tidak darurat dengan
cepat tepat.
2. Mengurangi dan a tau mncegah morbiditas.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Proteksi diri sebelum menangani pasien .
2. Periksa kesadran dan tanda-tanda vital.
3. Lakukan primary survey danm resusitasi bila diperlukan.
4. Lakukan secondary survey,pemeriksaan head to toe dan
anamnesis.
5. Bila memungkikan untuk dirawat Mustika medika lakukan
penanganan definitive dan konsultasi pada dokter spesialis sesuai
dengan diagnosa penyakit .Bila tidak direncanakan kemungkinan
rujukan pasien ke rumah sakit yang lebih tingi.
Unit Terkait 1. Dokter Jaga Unit Gawat Darurat
2. Pereawat Unit Gawat Darurat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PENANGANAN PASIEN TIDAK
GAWAT TIDAK DARURAT
No.Dokumen; Revisi Halaman

054/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Pasien yang tidak berada dalam keadaan yang mengancam jiwa dan
tidak
memerlukan tindakan segera ,dimana pasien datang berobat ke UGD
diluar jam kerja dan pada hari libur.
Tujuan 1. Memberikan pertolongan pada pasien Tidak Gawat Tidak Darurat
dengan tepat.
2. Mengurangi dan atau mencegah morbiditas lebih lanjut.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Periksa tanda – tanda vital.
2. Lakukan anamnesis ,pemeriksaan fisik,bila perlu pemeriksaan
penunjang (laboratorium,radiologi).
3. Menegakkan diagnose.
4. Memberikan terapi definitive pada pasien,bila perlu menganjurkan
5. Rawat inap pada pasien sesuai indikasi penyakitnya, kemudian
konsulTasikan pada dokter spesialis yang ber sangangkutan.
Unit Terkait 1. Dokter Jaga Unit Gawat Darurat
2. Pereawat Unit Gawat Darurat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PENGGUNAAN SARANA KOMUNIKASI
KELUAR RUMAH SAKIT
No.Dokumen; Revisi Halaman

055/SPO/RAJAL/RSMM/2017 0 1 dari 1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Proses komunikasi yang dilakukan dalam lingkungan instalasi Gawat
Darurat dengan menggunakan telepon keluar.
Tujuan Sebagai acuan untuk penggunaan sarana komunikasi untuk pelayanan
UGD.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Telepon hanya digunakan untuk kepentingan dinas (bukan
kepentingan pribadi).
2. Pastikan nomor yang akan dihubungi dengan melihat daftar kode
nomor telepon.
3. Angkat gagang telepon dengan hati-hati.
4. Pastikan ada nada sambung .
5. Tekan nomor telepon yang dituju dengan menggunakan kde akses
yang telah deprogram.
6. Setelah nomor telepon yang dituju berhasil dihubungi ,ucapkan
kata salam.
7. Selama berbicara gunakan bahasa yang dimengerti dan sopan.
8. Gunakan telepon jngan terlalu lama (maksimal 3 menit).
9. Setelah selesai baerbicara atau menggunakan telepon ,letakkan
kembali gagang telepon dengan benar /tidak terganjal oleh kabel.
Unit Terkait 1. Dokter Jaga Unit Gawat Darurat
2. Pereawat Unit Gawat Darurat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PASIEN PULANG
No.Dokumen; Revisi Halaman

056/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Pasien gawat darurat yang sudah diperiksa dan diberi
pengobatan,tetapi tidak perlu dirawat atau dilakukan khusus.
Tujuan Sebagi acuan dalam memulangkan pasien.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Pasien datang ke UGD.
2. Dilakukan anamnesa,pemeriksaan tanda vital,pemeriksaan fisik
oleh dokter. Bila perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium atau
rontgen.
3. Bila didapatkan dari seluruh hasil pemeriksaan dan setelah
ditegakkan diagnosa menunjukkan bahwa penyakit dan kondisi
pasien masih dapat ditanggulangi secara rawat jalan ,maka
diberikan terapi obat oral.
4. Catat data-data yang didapat dalam buku rekam medis,dan jelaskan
kepada pasien atau keluarganya tentang keadaan pasien dan
penyakitnya serta cara pemakaian obat yang diberikan.
Unit Terkait 1. Pasien yang diperbolehkan pulang.
2. Dokter jaga.
3. Perawat IGD.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR BANTUAN HIDUP DASAR
No.Dokumen; Revisi Halaman

057/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 2
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian 1. BHD adalah usaha yang dilakukan untuk memperhatikan
kehidupan pada saat penderita mengalami keadaan yang
mengancam nyawa.
2. BHD adalah serangkain tindakan yang diawali dari cek respon
kesadaran, cek jalan nafas dan memberi bantuan nafas sampai
dengan memberikan kompresi dada.
Tujuan 1. Mencegah terjadinya kematian biologis
2. Untuk menjaga potensi jalan nafas secara non invasif
3. Dapat membantu ventilasi
4. Dapat membantu sirkulasi
5. Memberikan kelangsungan harapan hidup pada penderita dalam
kondisi gawat darurat
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Persiapan a. Persiapan lingkungan atau pasien
1. Inform Consent.
2. Posisi pasien terlentang datar ekstensi leher.
Prosedur 1. Cek kesadaran.
2. Aktifkan system emergency.
3. Buka jalan nafas, cek jalan nafas.
4. Bila nafas (+), pertahankan posisi/observasi pernafasan
5. Bila nafas (-), berikan Ventilasi 2x, ventilasi sampai dada
mengembang.
6. Bila reaksi (-), cek nadi (selama 10 detik).
7. Bila nadi (+), berikan satu kali pernafasan setiap 5-6 detik dan cek
nadi setiap 2 menit.
8. Bila nadi (-), lakukan 100x/menit cek nadi setiap 2 menit sekali (5
siklus).
Unit Terkait Unit Gawat Darurat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERIAN DIAZEPAM INJEKSI
No.Dokumen; Revisi Halaman

057/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 2
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Merupakan cara/teknik pemberian suntikan diazepam sebagai obat
sedative (minor transquilizer) yang digunakan untuk mengatasi kejang.
Tujuan Sebagai acuan tata cara pemberian DIAZEPAM injeksi.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Instruksi dokter
2. Pada anak diberikan 0,5-0,75 mg/kg BB/hari minimal 2,5 mg
untuk anak yang berat dibawah 10 kg. untuk anak diatas 10 kg
diberikan dosis 0,5 mg/kg BB minimal 5 mg sekali suntik ulangu
selama 2 menit bila masih kejang. Dewasa 1-2 mg/kg BB diulangi
tiap 6 jam.
Unit Terkait Pasien Unit Gawat Darurat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERIAN PROCAIN/LIDOCAIN INJEKSI
No.Dokumen; Revisi Halaman

058/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Merupakan tata cara penggunaan procain/lidocain injeksi untuk
keperluan anestesi local di UGD.
Tujuan Sebagai acuan pemberian procain/lidocain injeksi.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Pasien ditidurkan terlentang
2. Bersihkan daerah yang akan diberikan local anestesi
3. Berikan procain 1-2% dengan cara sub cutis dosis maksimal
1gr/jm
4. Tunggu sampai 2-5 menit sampai terjadi blok mati rasa
5. Setelah itu dapat kita lakukan tindakan
Unit Terkait Pasien Unit Gawat Darurat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERIAN DIPENHIDRAMIN INJEKSI
No.Dokumen; Revisi Halaman

059/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Dipenhidramin adalah obat untuk mengatasi adanya alergi.
Tujuan Sebagai acuan pemberian delladryl injeksi di UGD.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Instruksi dokter Dosis 1-4mg/kg – BB
2. Dapat diulang tiap 6 jam.
Unit Terkait Pasien Unit Gawat Darurat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERIAN AMINOPHILINE INJEKSI
No.Dokumen; Revisi Halaman

060/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Aminophiline adalah obat bronchodilator yang digunakan pada pasien
dengan sesak nafas pada asma bronchiale,asma cardiale,payah jantung
kongestif
Tujuan Sebagai prosedur dalam pemberian aminophilin injeksi.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Pemberian aminophilin injeksi harus berdasarkan instruksi dokter.
2. Dosis diberikan 5-6MG/KG BB/jam yang diberikan secara infus.
3. Pasien harus diawasi tekanan darahny.Bila tekanan darah
turun,pemberian aminophilin harus dihentikan
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERIAN ATS
No.Dokumen; Revisi Halaman

061/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Merupakan tata cara pemberian anti tetanus serum untuk untuk
pecegahan penpemberian anti tetanus serum untuk untuk pecegahan
penyakit tetanus pada pasien gawat darurat.
Tujuan Sebagai acuan pemberian anti tetanus serum untuk pencegahan
penyakit tetanus pada pasien.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Lihat pada status penderita apakah ada intruksi pemberian ATS
dari dokter jika ada berapa jumlahnya.
2. Berita penderita akan mendapat terapi ATS.
3. Lakukan skin test ATS sebelum pemberian hasil skin test dapat
nilai dalam waktu 10-15 menit.
4. Lihat dan perhatikan daerah yang telah di skin test ATS apakah
ada tanda – tanda alergi atau tidak.
5. Bila tidak ada alergi ,ATS dapat diberikan melalui injeksi intra
muskuler dengan dosis sesuai intruksi dokter.
6. Apabila dijumpai tanda alergi pemberian dapat dilakukan dengan
cara bedreska.
Unit Terkait Unit Gawat Darurat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERIAN DOPAMIN
No.Dokumen; Revisi Halaman

062/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Merupakan tata cara pemberian dopamine untuk pasien dengan
tekanan darah rendah akibat syok cardigenik/septik agar tekanan darah
pasien kembali normal.
Tujuan Sebagai acuan pemberian Dopamin untuk pasien gawat darurat.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Pastikan pasien normal volemik
2. Berikan 200mg/250 M1 Dek 5%
3. Teteskan 2-10 Miro gr/kg/menit (tetesan lambat)
4. Perhatikan responnya terhadap tekanan darah
Unit Terkait Unit Gawat Darurat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERIAN ADRENALIN
No.Dokumen; Revisi Halaman

063/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Pemberian adrenalin adalah salah satu tindakan untuk
menatalaksanakan pasien henti jantung agar sirkulasi kembali lagi.
Tujuan Sebagai acuaan pemberian adrenalin dengan henti jantung agar
sirkulasi dapat kembali normal
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Resusitasi jantung paru.
2. Berikan adrenalin 0,5 Img[IV] dosis dewasa – diganti Na
Bicarbonat Img/kg,Bp.
3. Diberikan 3- 5 menit.
4. Setelah sirkulasi spontan diberikan I Mig dalam 250cc 05-0,5
micro gr/menit.
Unit Terkait Unit Gawat Darurat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR TINDAKAN LARINGOSCOPE
No.Dokumen; Revisi Halaman

064/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Merupakan tata cara penggunaan laryngoscope yang paling efektif
untuk melihat glotis dan untuk endo tracheal tube.
Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah penatalaksanaan penggunaan
langiringoscope agar rongga mulut /glottis pasien dapat terlihat.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Hubungan tungkai laryngoscope dengan bilahnya dan cek
lampunya.
2. Kepala pasien diekstensi
3. Pegang laryngoscope pada tangkainya dengan tangan kiri.
4. Buku mulut pasien dengan ibu jari tengah tangan kanan.
5. Masukan laryngoscope menelusuri sisi kanan mulut dan sisihkan
lidah kekiri dan angkat laryngoscope 30-450 sehingga glottis
terlihat.
6. Keluarkan laryngoscope hubungkan pipa dengan alat-alat
“bagging” sambil tangan kiri memegang pipa dengan benar.
Unit Terkait 1. Pasien tidak sadar
2. Pasien dengan kegagalan pernapasan
3. Unit Gawat Darurat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERIAN OBAT GOLONGAN ANALGETIK
NARKOTIK MORPHINE/ PETIDHIN
No.Dokumen; Revisi Halaman

065/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Obat golongan analgetik narkotik, morphin /pethidine adalah obat
pilihan yang menghilangkan nyeri yang hebat dan untuk mengobati
oedema paru.
Tujuan Sebagai acuan pemberian obat golongan analgetik anrkotik
morphin/pethidine.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Obat- obatan golongan analgetik narkotik,morphin /pethidine
diberikan intravena secara perlahan –lahan 2-4 Mg (1mg/menit)
2. Dapat diulangi tiap 5-10 menit sampai rasa sakit benar-benar
hilang.
3. Obat-obatan tersebut diencerkan dengan dextrose 1ml/1mg.
4. Perhatian:
a. Dosis dikurangi atau dihentikan apabila ada tanda-tanda
keracunan, seperti;depresi pernafasan,hipintensi,muntah yang
hebat.
b. Moephin jangan diberikan pada penderita dengan gangguan
pernapasan ,brady cardi seperti pada infark inferior.
c. Gangguan pernpasan akibat morphine dapat diberikan narcan
0,4-0,8 Ml tiap 10-15 menit,maksimum 1,2mg.
d. Muntah dapat dihentikan dengan stemetil 5mg.
5. Efek samping :
a. Hipotensi.
b. Koma.
c. Henti pernapasan.
d. Muntah, mual hebat.
e. Brady cardy.
Unit Terkait 1. Dokter.
2. Perawat.
3. Pasien.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR TINDAKAN NEBULEZER
No.Dokumen; Revisi Halaman

066/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Suatu bantuan pernapasan dengan cara inhalasi
Tujuan 1. Untuk menjadi acuan langkah-langkah dalam pembarian tinadakan
nebulezer
2. Untuk membantu mengurangi sesak yang diderita pasien
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Pasien dipereiksa oleh dokter jaga ,dan dinyatakan membutuhkkan
terapi tindakan nebulizer.
2. Perawat UGD menyiapkan alat:nebulizer beserta obat yang
diperlukan.
a. Berat badan <25 kg
a.Bertotec 10 tetes +NaCL 3 cc
b.Atroven 5 tetes
b. Berat badan 26-40kg
a.Berotwec 15 tetes NaCL 3cc
b.Atroven 5 tetes
c. Berat badan >40kg
a.Berotec 20 tetes +NaCL 3cc
b.Atroven 5 tetes
d. Atau obat lain sesuai dengan instrusi dokter
3. Perawat IGD membatu pada pasien bahwa akan
dilakukannebulezer.
4. Posisikan pasien agar nyaman dan bantu pasien memasang
cup/masker dengan baik.
5. Tekan tombol on.
6. Beritahukan / bombing pasien untuk menghisap uap dengan
hidung dan mengeluarkan melalui mulut.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR TINDAKAN NEBULEZER
No.Dokumen; Revisi Halaman

066/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 7. Bila obat sudah habis,tekan tombol off dan beritahu pasien bahwa
tindakan nebulizer telah selesai dan bantu pasien untuk
melepaskan cup/ masker.
8. Perawat IGD merapikan dan membersihkan kembali alat dan obat
yang telah digunakan.
Unit Terkait 1. Unit Gawat Darurat
2. Unit Rawat Inap
3. Unit Rawat Jalan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PENGGUNAAN SUCTION
No.Dokumen; Revisi Halaman

067/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Merupakan tata cara menggunakan suction untuk menghisap lendir
pada penderita yang tidak dapat mengeluarkan lendirnya sendri.
Tujuan Sebagai acuan penggunaan suction automatic yang dipergunakkan
untuk menghisap lendir pada kasus tertutupnya saluran pernapasan
oleh lendir.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Pastikan mesin suction berfungsi dengan baik
2. Sediakan cairan aqua untuk pembersih selang penghisap
3. Hubungkan kabel listrik suction dengan aliran listrik bertegangan
250 volt,tekan tombol power kearah ON untuk menghidupkan
mesin suction.
4. Keluarkan selang untuk menghisap suction dan hubungkan ke
lubang penghisap suction.
5. Mulai menghisap lendir melalui mulut dan lubang hidung
penderita 0,5-1 menit sampai lendir habis atau penderita tidak
mengeluh sakit. Bila telah selesai,matikan mesin suction tekan
tombol power kearah OFF, letakkan selang penghisap pada tempat
semula.
Unit Terkait 1. Kamar Bersalin
2. Rawat Inap
3. Unit Gawat Darurat
4. OK

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERIAN OKSIGEN
No.Dokumen; Revisi Halaman

068/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Merupakan tata cara pemberian oksigen pada pasien gawat darurat
yang memerlukan.
Tujuan Sebagai acuan pemberian oksigen pasien gawat darurat.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Pemberian oksigen dengan dasar kurangnya kebutuhan oksigen
pada pasien sehingga dapat terpenuhi.
2. Tabung air atau (flow meter) harus selalu terisi sampai batas level
water.
3. Hububgkan selang oksigen penderita ke lubang keluar tabung
oksigen pada tabung oksigen pada tabung air (flow meter).
4. Untuk mengalirkan oksigen putarkan spuyer pada tabung flow
meter kearah ON
5. Lakukan test apakah oksigen telah keluar dengan cara
mendekatkan ujung slang pada pinggang telapak tangan atau pipi
6. Setelah oksigen keluar,atau sesuai dengan kebutuhan pasien
dengan melihat tinggi air raksa pada tabung air (flow meter) dan
hubungkan selang oksigen ke saluran nafas (hidung) dengan
menggunakan ;
a. Masker.
slang oksigen ke lubang masker oksigen tutupi hidung dan
mulut dengan masker tersebut.
b. Cateter oksigen.
7. Hubungkan slang oksigen dengan kateter oksigen dan pasangkan
melingkar pada kepala penderita dan lubang catether oksigen tepat
kedua lubang hidung penderita.
Unit Terkait 1. Pasien gawat darurat yang mengeluh sesak nafas
2. Pasien tidak sadar
3. Unit Gawat Darurat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PENGGUNAAN GLUCO TEST
No.Dokumen; Revisi Halaman

069/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Suatu cara menggunakan alat pengukur kadar gula darah sewaktu
dengan cepat.
Tujuan Untuk mengetaui kadar gula darah pasien unit gawat darurat.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Persiapan alat gluco test ,dengan memasang blood lancet pada pen
dan Gluco strip pada alat gluco test siap di gunakan.
2. Oles ujung jari pasien dengan kapas alcohol ,tunggu sampai kering
lalu Tusuk dengan pen yang telah terisi blood lancet.
3. Darah ditempelkan pada gluco strip sampai penuh lalu tunggu 10
detik sampai hasil terbaca.
4. Tulis hasil pada lembaran hasil kadar gula darah.
5. Buang blood lancet yang telah di terpaki,dan masukkan kembali
alat Gluco test pada tempatnya kembali.
Unit Terkait Unit Gawat Darurat (UGD)

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT
MASSAL DI LUAR RUMAH SAKIT
No.Dokumen; Revisi Halaman

070/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Suatu cara menggunakan alat pengukur kadar gula darah sewaktu
dengan cepat.
Tujuan Sebagai acuan untuk mengani pasien gawat darurat massal diluar
rumah sakit.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Diterima kabar musibah massal diluar Rumah Sakit ketua sie
operasional tim penanggulangan bencana atau yang mewakili
berangkat menuju lokasi untuk memastikan jenis ,keadaan ,jumlah
korban dan lokasi kejadian.
2. Tahap Persiapan:diselesaikan dalam waktu 30 menit
1) Ketua sie operasinal mempersiapan tenaga:
a. Jumlah korban 5-10 orang. Tenaga yang dikirim 1 dokter dan
4 perawat (tenaga yang diambil dari Unit Gawat Darurat).
b. Jumlah korban lebih dari 10 orang. Tenaga yang dikirim 1
dokter dan 4-10 orang perawat ketua sie ope rasional
melapor kepada ketua tim penanggulangan bencana di luar
tenaga yang dikirim 1 dokter dan 4 perawat Rumah sakit
untuk koordinasi dengan unit terkait lainnya.
2) Semua tim mengintruksikan instalasi farmasi untuk
mempersiapkan obat-obatan dan lain-lain,unit Gawat Darurat
mempersiapkan alat - alat yang dibutuhkan untuk dibawa ke
lokasi kejadian.
3) Unit Gawat Darurat dipersiapan untuk menerima rujukan dari
lokasi kejadian.
3. Tahap Operasi
Unit Terkait Penganan Pasien Gawat Darurat Massal di luar Rumah Sakit

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR JAMINAN ASURANSI
No.Dokumen; Revisi Halaman

071/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Pasien Jaminan Asuransi adalah:Semua pasien dengan pelayanan Unit
Gawat Darurat yang ditanggung biayanya oleh pihak asuransi.
Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah untuk pelayanan unit Gawat Darurat
Jaminan Asuransi.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Pasien datang ke Unit Gawat Darurat dan diseleksi melalui triage.
2. Pasien gawat darurat masuk ruang unit Gawat Darurat ,sedangkan
keluarga pasien atau mengantar mendaftarkan pasien.
3. Jika pasien pulang dibuatkan resep.
4. Jika pasien dirawat dibuatkan resep dan dibuatkan surat rawat
untuk mengurus surat rawat inap dan diantar ke ruang rawat inap
setelah pasien mengisi pernyataan dirawat.
5. Jika pasien dirujuk dibuatkan surat rujuk .
6. Biaya administrasi penanganan UGD diclaim sesuai kesepakan.
Unit Terkait Pasien gawat darurat Jaminan Asuransi.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT
KARENA KERACUNAN
No.Dokumen; Revisi Halaman

072/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 2
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Seseorang harus dicurigai menderita keracunan bila:
1. Seseorang yang sehat sebelumnya tiba –tiba mendadak sakit.
2. Bila gejala tidak cocok untuk suatu keadaan patologik.
3. Biasanya gejala menjadi progesif dengan cepat karena peranan
dosis yang besar untuk manusia
4. Anamnesis menunjukkan kearah keracunan pada percobaan bunuh
diri atau pada kecelakaan keracuran.
5. Keracunan kronik harus dicurigai bila digunakan obat untuk waktu
yang lama atau lingkaran pekerjaan yang berhubungan dengan zat
kimia.
Tujuan Sebagai acuan untuk menanggulangi kasus gawat darurat karena
keracuran.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur Prinsip Penatalaksanaan:
1. Menjauhkan racun
2. Pemberian antidotum
3. Pengobatan secara simtomatik
4. Kulit pakaian dilepas dan kulit dibersihkan dengan air sabun.
a. Bila gas beracun seperti gas mobil,maka penderita harus
segera dikeluarkan dari ruangan dan dibawa ke tempat
terbuka. Lakukan pernapasan buatan untuk mengeluarkan
udara dari paru – paru secepatnya (bila terjadi depresi
pernapasan).
b. Bila penderita dalam kedaan koma ,tindakan untuk
menimbulkan muntah harus hati-hati lebih baik dilakukan
lavage lambung,Untuk lavage lambung digunakan:

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT
KARENA KERACUNAN
No.Dokumen; Revisi Halaman

072/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur - Air
- Larutan kalium permanganate asam aseta/asam sitrat 5%
- Larutan berkarbonat
c. Bila tidak diketahui penyebab dari keracunan maka
dapatdipakai susu atau bubuk norit aktif.pembilasan lambung
harus diulangi 20 kali dengan cairan kira- kira 250cc tiap
kali.lavase kolon sebetulnya cukup penting tapi sering
dilupakan,karena banyak obat yang dieksktresi di usus dan
dapat diserap kembali.Unit itu perlu diadakan katarisis dengan
magneisium sulfat [garam dalam 20ml],bila bukan zat korosif
yang ditelan.
d. Mantiddptum insectisida :Sulfas atropin
Unit Terkait Unit Gawat Darurat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PENGELOLAAN PENDERITA TAK DIKENAL
No.Dokumen; Revisi Halaman

073/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Pasien tak dikenal adalah pasien dalam keadaan tidak sadar yang
diantar
Oleh masyarakat tetapi tidak diketahui indentitasnya.
Tujuan Sebagai acuan penanganan penderita tak dikenal dengan kasus gawat
darurat.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Bila dijumpai pasien tidak dikenal catatlah dengan teliti
identitasny pasien dan temuan-temuan yang mencurigakan.
2. Identitas tersebut meliputi perkiraan BB,TB,umur ,jenis
kelamin,pakaian yang dipakai meliputi warna bahan ,warna
rambut,panjang rambut, dll.
3. Bila dijumpai perlikaan cacat dan gambar lokasi luka, jenis
luka,luas permukaan dan derajat permukaan.
4. Lakukan analisis terhadap kelangsungan hidup yaitu keadaan
pernapasan ,cardiovaskuler,susunan saraf pusat.
5. Lakukan tindakan bantuan hidup dasar dan hidup lanjut sesuai
prosedur.
6. Bila harus dirujuk lakukan sesuai dengan prosedur rujukan.
7. Barang –barang yang menyertai pasien diserahkan kepada kepala
satpam Rumah Sakit dengan penandatanganan serah terima.
Unit Terkait Unit Gawat Darurat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PENANGANAN PENYAKIT MENULAR
No.Dokumen; Revisi Halaman

074/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Merupakan tata cara penanganan penyakit menular terhadap pasien
yang menderita penyakit menular sehingga penyakit tersebut tersebut
tidak menular ke petugas atau pasien lain dalam hal ini diperlukan
ruangan khusus untuk isolasi.
Tujuan Sebagai acuan dalam pelaksanaan penanganan penderita penyakit
menular gawat darurat.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Pasien datang ke unit Gawat Darurat diseleksi melalui petugas
triage.
2. Jika ternyata pasien tersebut menderita penyakit menular dikirim
ke ruang penyakit khusus / ruang isolasi.
3. Pasien diperiksa oleh dokter dan dinilai boleh pulang :
a. Pasien dipulangkan dengan diberi resep,kartu control dan kartu
berobat.
b. Pasien yang perlu rawat inap diberikan surat rawat inap untuk
mengurus status rawat inap di Administrasi.
c. Pasien yang perlu dirujuk diberikan surat rujukan.
Unit Terkait Unit Gawat Darurat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PASIEN MENINGGAL
DI UNIT GAWAT DARURAT
No.Dokumen; Revisi Halaman

075/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Pasien yang meninggal di unit gawat darurat yaitu pasin yang datang
masih hidup dalam keadaan gawat dan setelah dilakukan penanganan
resutasi tidak berhasil dan akhirnya meninggal.
Tujuan Sebagai acuan untuk penanganaan pasien meninggal di unit gawar
darurat.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Pasien melalui triage masuk ruangan resusitasi dan tindakan
resusitasi
2. Catat jam melakukan resusitasi dan tindakan resusitasi yang
dilakukan di dalam Rekam Medik Unit Gawat Darurat.
3. Jika pasien meninggal catat jam menunggal dan buat diagnose
penyebab kematian
4. Dilakukan identitas lengkap dari pasien yang meninggal dan
dibuat diagnosa dalam Rekam Medik Unit Gawat Darurat.
Unit Terkait Unit Gawat Darurat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR DOA[PASIEN DATANG SUDAH MENINGGAL]
No.Dokumen; Revisi Halaman

076/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian D.O.A adalah pasien yang datang di unit gawat darurat sesudah
keadaan meninggal dunia.
Tujuan Seabagai acuan untuk penanganan pasien D.O.A
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Identifikasi pasien mulai dari jam datang dan identifikasi pasien di
catat pada buku kecelakaan
2. Pasien yang datang sudah meninggal dicatat pada rekam medic
3. Dilakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah pasien tersebut
sudah meninggal.
4. Dokter menanda tangani surat keterangan pasien yang sudah
meninggal rangkap dua,satu diserahkan kepada keluarga pasien
satu untuk arsip yang dibuat di medical record.
5. Setelah pemeriksaan selesai pasien dapat langsung dibawa pulang
bila ada keluarga dan jika tidak ada keluarga langsung dibawa ke
RSUD Bekasi, apabila dari kepolisian sudah datang.
Unit Terkait Pasien D.O.A di Unit Gawat Darurat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR TANGGUNG JAWAB DOKTER
No.Dokumen; Revisi Halaman

077/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 2
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Merupakan tugas-tugas yang haris dilaksanakan dokter di UGD untuk
melaksanakan pelayanan dan kewenangan yang dapat dikerjakan oleh
dokter di UGD.
Tujuan Sebagai acuan dalam tanggung jawab dokter di UGD
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Mengutamakan keselamtan jiwa pasien.
2. Mendahulukan penderita gawat darurat.
3. Memahami EKG dasar,setidaknya kelainan yang memerlukan
penanganan segera /mengancam jiwa.
4. Memahami kegawat daruratan Medik Bedah,penyakit dalam
,Anak, Neuro,Kebidanan dan kandungan ,Mata ,THT.
5. Melaporkan hal-hal yang penting /khusus yang terjadi kepada
Direktur (misalnya bencana ,hura-hura ,kesalah pahaman
penderita /keluarga) Penderita pengambilan keputusan oleh dokter
UGD sehubungan dengan kegawatan penderita diluar prosedur
yang lazim.
6. Bertindak dan bersikap baik demi nama baik rumah sakit yaitu
benar,ramah,informative tegas dan bijaksana.
7. Memberitahukan keadaan penderita yang kritis di IGD Kepada
kelurga penderita serta memberikan keterangan tentang tindakan
yang akan dilakukan ,misalnya operasi cito dan lain-lain.
8. Menggunakan obat-obatan yang dianjurkan dalam standar rumah
sakit
9. Menulis status pasien:
a. Keluhan utama
b. Pemeriksaan fisik dan penunjang yang dianggap perlu
c. Diagnosis
d. Terapi (nama obat,dosis,jumlah yang diberikan)
e. Paraf dan nama jelas

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR TANGGUNG JAWAB DOKTER
No.Dokumen; Revisi Halaman

077/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 10. Kegiatan – kegiatan ilmiah misalnya: ceramah ,laporan
kematian yang diadakan di rumah sakit.
11. Memahami dan terampil dalam hal:
a. RJP
b. EKG
c. Intubasi
d. Pemasangan NGT
e. Pembacaan foto rontgen
Unit Terkait Dokter – Dokter di Unit Gawat Darurat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PENANGGULANGAN BENCANA DI LUAR
RUMAH SAKIT
No.Dokumen; Revisi Halaman

078/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari S2
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Surat cara untuk menenangani pasien yang tiba-tiba berada dalam
keadaan gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya bila
tidak mendapatkan pertolongan secepatnya.
Tujuan Sebagai acuan menangani pasie gawat darurat diluar Rumah Sakit.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Pastikan jenis ,keadaan,lokasi pasien
2. Siapkan obat, alat-alat dan tenaga sesuai kebutuhan besreta
ambulance
3. Petugas berangkat menuju lokasi
4. Periksa pasien dan lakukan tindakan bantuan dasar hidup bila
diperlukan
5. Bila sudah mungkin di evakuasi pasin di bawa ke Rumah Sakit
untuk pertolongan lebih lanjut.
Unit Terkait 1. Dokter UGD
2. Perawat UGD
3. Pasien Gawat Darurat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PENANGGULANGAN BENCANA DI DALAM
RUMAH SAKIT
No.Dokumen; Revisi Halaman

079/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 2
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Bencana adalah suatu peristiwa yang terjadi secara mendadak atau
secara berlanjut yang disebabkan pleh alam dan atau manusia yang
menimbulkan dampak terhadap pola kehidupan yang normal atau
kerusakan ekosistem sehingga diperlukan tindakan darurat luar biasa
untuk menolong dan menyelamatkan manusia berserta lingkungannya.
Tingkat Bencana:
Siaga 1 <30 orang
Siaga II 31-99 orang
Siaga III 100-299 orang
Siaga IV >300 orang
Tujuan 1. Memberikan pertolongan yang cepat ,tepat dan memadai dalam
menangani korban bencana
2. Mengantisipasi bencana yang terjadi di dalam rumah sakit dengan
kerja sama antar unit pelayanan di dalam rumah sakit.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Ketua Tim diberi laporan mengenai bencana yang ada didalam
Rumah Sakit oleh sipa saja yang mengetahui adanya bencana.
2. Ketua /Wakil ketua /Ketua sie Oprasional mendeteksi bencana
yang kemungkinan meluasnya bencana serta memperkirakan
jumlah korban untuk menentukan tingkat bencana dan
penanganannya.
3. Dibawah pengawasan:
a. Dokter dan perawat yang berada di lokasi kejadian bertindak
sebagai tim Penangulangan Bencana
b. Dokter IGD dan perawat IGD membantu untuk pertolongan
sebagai triage officer
c. Bagian logistic ,cleaning servis ,satpam ,menuju lokasi untuk
membantu evakuasi pasien
d. Bagian farmasi mempersiapkan obat-obatan sesuai kebutuhan
yang diperlukan.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PENANGGULANGAN BENCANA DI DALAM
RUMAH SAKIT
No.Dokumen; Revisi Halaman

079/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur e. Ruang OK dipersiapkan untuk melakukan tindakan yang
diperlukan
f. Ruang rawat inap dioptimalkan
g. Ketua operasional kalo perlu meminta bantuan pada pihak
luar yang terkait ,misalnya dinas kebakaran ,ambulance
118,dinas kesehatan,dsb.
h. Bagian transportasi mempersipakan ambulance untuk
rujukan.
i. Ketua operasinal membuat laporan kejadian dan
penanganan untuk dilaporkan kepada ketua tim
penanggulangan bencana dan untuk evaluasi selanjutnya.
Unit Terkait Rumah Sakit Mustika Medika

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PROSEDUR ORIENTASI PEGAWAI BARU
DI UNIT GAWAT DARURAT
No.Dokumen; Revisi Halaman

080/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 2
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Tindakan transfuse adalah darah yang sesuai golongan darah pasien
sesuai Orientasi karyawan baru adalah kegiatan yang diberikan kepada
setiap karyawan baru di unit gawat darurat RS Mustika Medika
meliputi:
1. Pengetahuan dasar medis atau Ilmu Keperawatan.
2. Mempunyai pengetahuan mengenai penanggulangan penderita
Gawat Darurat
3. Mengenal system pernapasan antara lain:
a. Mengenal adanya sumbatan jalan napas
b. Mengetahui cara-cara membebaskan jalan napas
c. Mampu memberikan jalan napas
d. Mampu memberikan resusitasi
4. Mengenal sistem sirkulasi antara lain:
a. Mengenal aritmia jantung /shock
b. Mampu memberikan memberikan pertolongan pertama
pada aritmia;infark jantung
c. Mampu membuat rekaman jantung /EKG
5. Mengenal sistem vaskuler antara lain:
a. Mengenal perdarahan
b. Mengetahui cara –cara menghentikan atau mengurangi
perdarahan
c. Mampu memasang infus atau transfuse.
6. Mengenal system syaraf antara lain:
a. Mengenal koma dan mampu memberikan pertolongan
pertama
b. Mempu memberikan pertolongan pertama pada trauma
kepala.
7. Mengenal imunologi antara lain:
a. Mengenal renjatan (shock anafilaktik)
b. Mampu memberi pertolongan pertama pada shock

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PROSEDUR ORIENTASI PEGAWAI BARU
DI UNIT GAWAT DARURAT
No.Dokumen; Revisi Halaman

080/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 2
Pengertian 8. Mengenal system gastro intestinal antara lain:
Mampu merawat penderita akut abdomen
9. Mengenal system skeletal antara lain:
a. Mengenal jenis –jenis patah tulang
b. Mampu memasang bidai
c. Mampu mentransformasi penderita patah tulang
10. Mengenal system kulit antra lain:
a. Mampu memberikan pertolongan pertam luka
b. Mengetahui/mampu memberikan pertolongan pertama
pada luka bakar
11. Mengenal system toksikologi /farmakologi antara lain:
Mampu memberikan pertolongan pertama pada keracunan,
penyalahgunaan obat dan gigita ular
12. Mengenal organisasi antara lain:
a. Mengetahui system penanggulangan korban bencana
alam,baik didalam maupun diluar RS
b. Siap bertugas tanpa dibatasi waktu
c. Mengetahui system PPGD
13. Mengenal seluruh fasilitas yang ada diIGD RS Mustika
Medika.
Tujuan Merupakan acuan dalam kegiatan memberikan program orientasi pada
karyawan baru di unit gawat darurat RS Mustika Medika
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Setiap karyawan baru di UGD RS Mustika Medika akan menjalani
orientasi
2. 2 minggu orientasi umum
3. Minggu ke -3 sampai minggu ke -12 orientasi di UGD dibawah
pengawasan ke UGD.
Unit Terkait Semua karyawan baru di UGD RS Mustika Medika

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PROSEDUR PENINGKATAN KETRAMPILAN
PETUGAS UNIT GAWAT DARURAT
No.Dokumen; Revisi Halaman

081/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 2
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian a. Peningkatan ketrampilanbagi petugas UGD adalah peningkatan
dalam hal penangan keadaan gawat darurat pada beberapa
penyakit .
b. Petugas UGD kelompokkan menjadi dua:
1. Dokter umum /dokter jaga UGD.
2. Paramefis UGD.
Tujuan Sebagai acuan bagi pet Merupakan acuan dalam kegiatan peningkatan
ketrampilan petugas UGD RS Mustika Medika perawat UGD dalam
memberikan transfuse darah.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. IGD mengajukan usulan permintaan diadakan kursus
peningkatan ketrampilan untuk petugas IGD ke bag SDM
disertai rencana kerja (POA) dan jadwal.
2. Kursus diselenggarakan setelah ada surat jawaban atau
undangan dari PSDM
3. Kursus diberikan oleh dokter ahli sesuai dengan materi kursus
dan dilaksanakan sesuai jadwal.
4. Kursus peningkatan ketrampilan untuk kelompok dokter
umum/dokter jaga meliputi:
a. Kursus pengenalan kegawatan pada penyakit jantung.
b. Kursus ATLS
c. Kursus ACLS
d. Kursus kegawatan pada penyakit dalam
e. Kursus kegawatan pada penyakit bedah
f. Kursus kegawatan pada penyakit anak
g. Kursus kegawatan pada pasien kebidanan dan kandungan
h. Kursus tentang EKG
i. Kursus penanggulangan pertama pada penderita yang
koma.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PROSEDUR PENINGKATAN KETRAMPILAN
PETUGAS UNIT GAWAT DARURAT
No.Dokumen; Revisi Halaman

081/SPO/UGD/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 5. Untuk kelompok paramedic UGD meliputi :
a. Pengenalan alat-alat UGD
b. Penanggulangan pertama pada penderita dengan
kecelakaan[ATLS].
c. Cara menjahit luka
d. Cara pemasangan bidai pada penderita dengan patah tulang
e. Penanggulangan pertama pada penderita dengan koma
f. Penanggulangan pertama pada penderita dengan
pendarahan saluran pencernaan
g. RJP pada anak
h. Penanggulangan pertama pada anak dengan kejang
i. Penanggulangan pertama pada penderita dengan keracunan
j. Kursus cara pemeriksaan EKG. Pengenalan kegawatan
pada jantung.
Unit Terkait Semua dokter umum/dokter jaga UGD.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBUATAN DATA JUMLAH KUNJUNGAN
No.Dokumen; Revisi Halaman

082/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Data jumlah kunjungan adalah data yang diambil dari data kunjungan
pasien UGD Selama 1 bulan penuh diambil daru buku register pasien
Tujuan Sebagai acuan membuat data jumlah kunjungan pasien
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Kunjungan penderita dihitung setiap akhir bulan
2. Data kunjungan diambil dari buku register UGD dan dari buku
laporan dokter jaga
3. Kunjungan penderita seluruhnya dikelompokan menurut kasus,
misalnya : Kecelakaan lalu lintas ,kasus lain,dirawat ,pulang ,dan
meninggal di UGD
4. Hasil laporan dibuat grafik dan ditanda tangani oleh ka.UGD
Unit Terkait Perawat dan Petugas Administrasi Unit Gawat Darurat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PASIEN UNIT GAWAT DARURAT
No.Dokumen; Revisi Halaman

083/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Prosedur pemeriksaan laboratorium adalah tata cara pengisian format
pemeriksaan laboratorium yang diisi oleh perawat UGD setelah
mendapat intruksi dari dokter jaga dan setelah ada hasilnya diisi oleh
petugas laboratorium dan diserahkan kembali kepada dokter jaga atau
perawat UGD.
Tujuan Sebagai acuan untuk mempermudah pemeriksaan laboratorium.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Perawat UGD mengisi formulir jenis pemeriksaan laboratorium
setelah mendapat intruksi dari dokter jaga UGD.
2. Jenis formulir pemeriksaan yang telah ditanda tangani oleh dokter
jaga diserahkan kepada petugas laboratorium
3. Hasil pemeriksaan laboratorium diserahkan kembali kepada dokter
jaga atau perawat jaga UGD
4. Setelah diterima oleh perawat UGD ,formulir didokumentasikan
pada catatan rekam medic penderita.
Unit Terkait 1. Perawat Unit Gawat Darurat
2. Petugas Laboratorium

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PEMERIKSAAN RADIOLOGI
PASIEN UNIT GAWAT DARURAT
No.Dokumen; Revisi Halaman

084/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Merupakan tata cara mempersiapkan pasien dari UGD untuk dilakukan
pemeriksaan radiologi oleh perawat UGD setelah mendapat intruksi
dari dokter jaga
Tujuan Sebagai acuan untuk mempermudah pemeriksaan radiologi
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Perawat UGD mengisi formulir jenis pemeriksaan ragiologi
setelah mendapat intruksi dari dokter jaga UGD
2. Jenis formulir pemeriksaan yang telah ditanda tangani oleh dokter
jaga diserahkan kepada petugas radiologi
3. Hasil pemeriksaan radiologi diserahkan kembali keoada dokter
jaga atau perawat UGD
4. Setelah diterima oleh perawat UGD ,formulir didokumentasikan
pada catatan rekam medic penderita.
Unit Terkait 1. Perawat Unit Gawat Darurat
2. Petugas Radiologi

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR LAPORAN KASUS KEMATIAN
No.Dokumen; Revisi Halaman

085/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Laporan kasus kematian adalah laporan tertulis yang dibuat oleh
dokter yang menangani pasien tersebut berdasarkan catatan rekam
medic pasien dan dipersentasikan dalam pertemuan laporan kasus
kematuan yang anggota komite medic dan spesialis yang terkait.
Tujuan Seabagai acuan menetapkan kasus kematian
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Setiap pasien yang meninggal di gawat darurat dibuatkan laporan
tertulis kasus kematian oleh dokter yang menangani pasien
tersebut sesuai dengan catatan rekam rekam medic pasien.
2. Laporan kasus kematian dipresentasikan dalam pertemuan laporan
kasus kematian
3. Diambil tindak lanjut pemecahan masalah.
Unit Terkait Unit Gawat Darurat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR LAPORAN KASUS PENYAKIT
No.Dokumen; Revisi Halaman

086/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Laporan kasus penyakit adalah tertulis yang dibuat oleh dokter
berdasarkan catatan medic pasien dengan kasus penyakit yang telah
ditentukan dan dipresentasikan dalam pertemuan laporan kasus
penyakit yang diselenggarakan minimal sekali setahun dengan
dihindari oleh semua dokter organic dan dokter spesialis terkait.
Tujuan Sebagai acuan untuk meningkatkan mutu pelayanan penanganan
terhadap penyakit terkait di gawat darurat.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Kasus penyakit di UGD di seleksi dari laporan jaga dokter.
2. Dibuat laporan tertulis kasus penyakit yang telah diseleksi sesuai
dengan catatan rekam medic pasien.
3. Laporan kasus penyakit dipresentasikan dalam pertemuan laporan
kasus penyakit.
4. Diambil tidak lanjut pemecahan masalah.
Unit Terkait 1. Unit Gawat Darurat
2. Khasus Penyakit Emergency/ Istimewa

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR OBSERVASI PASIEN
DI UNIT GAWAT DARURAT
No.Dokumen; Revisi Halaman

087/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Pasien perlu diobservasi agar mendapat penanganan yang intensif dan
optimal.
Tujuan Sebagai prosedur untuk penanan pasien yang memerlukan observasi
di Unit Gawat Darurat.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Pasien dinilai oleh dokter UGD , apabila memerlukan observasi
karena kegawatannya , maka perawat melakukan observasi sesuai
instruksi dokter jaga UGD.
2. Perawat memperhatikan jalan nafas , tingkat kesadaran ,
merngukur tanda – tanda vital tensi, nadi, respirasi , suhu setiap
15 menit atau menurut instruksi dokter
3. Hasil observasi dicatat didalam status pasien
4. Bila keadaan pasien stabil dan membaik , dokter memutuskan
untuk pulang atau dirawat.
5. Bila keadaan pasien memburuk , perawat jaga harus segera
memberitahu dokter jaga saat itu.
Unit Terkait 1. Keperawatan
2. Kasir

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PENANGANAN PASIEN KEJANG DEMAM
No.Dokumen; Revisi Halaman

088/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Kejang demam adalah kejang yang terjadi akibat adanya kenaikan
suhu tubuh yang disebabkan oleh suatu proses intrakranium
Tujuan 1. Mencegah terjadinya kejang demam
2. Meminimalisir cidera akibat kejang
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Persiapan Alat
a. Alat pelindung (masker handscon)
b. Set terapi oksigen
c. Alat untuk mengukur tanda-tanda vital
d. Alat kompres
e. Sulip lidah
f. Obat –obatan sesuai kebutuhan
2. Persiapan pasien
Berikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
1. Persiapan petugas
2 orang petugas
2. Pelaksanaan
a. Petugas menggunakan alat pelindung (masker,handscon)
b. Mengukur posisi pasien (cegah terbentur dengan benda-benda
sekitar)
c. Berikan oksigen
d. Memasang sulip lidah
e. Memasang infus
f. Memberikan obat-obatan sesuai indikasi
g. Mengukur tanda-tanda vital

Hal-hal yang perlu diperhatikan:


1. Sebelum tindakan dilakukan lengkapi form inform consent pasien
2. Awasi terjadinya kejang berulang
3. Evaluasi terjadinya efek samping dan pemberian anti convulsion
Unit Terkait 1. Keperawatan
2. Unit Gawat Darurat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PERTOLONGAN PADA PASIEN MUNTAH
No.Dokumen; Revisi Halaman

089/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Memberi pertolongan pada saat pasien muntah
Tujuan Agar perawat mampu melakukan asuhan keperawatan pada pasien
muntah dan mencegah terjadinya aspirasi sehingga pasien merasa
nyaman
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Persipan Alat
a. Bengkok
b. Pengalas
c. Tisu
2. Persiapan pasien
Beritahukan pasien tindakan yang akan dilakukan
3. Pelaksanaan
a. Atur pasien ke posisi miring – setengah duduk
b. Pasang pengalas diatas dada pasien
c. Letakkan bengkok disamping mulut
d. Beritahu pasien segera untuk memuntahkan bila masih mual
e. Lap mulut pasien dengan tisu
f. Berikan air putih hangat
g. Pertahankan posisi setengah duduk
h. Rapihkan alat
i. Catat jumlah dan karakter muntah (bau dan warna)
j. Segera laporkan kejadian ke tim medis
Unit Terkait 1. Keperawatan
2. Unit Gawat Darurat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN
No.Dokumen; Revisi Halaman

090/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarga terdekat setealh
mendapat penjelasan secara lengkap mengenai tindakan kedokteran
yang dilaukan terhadap pasien
Tujuan Seabagai acuan bagi seluruh dokter dan seluruh tenaga kesehatan
Rumah Sajit Mustika Medika dalam melaksanakan ketentuan tentang
persetujuan tindakan kedokteran
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Persiapan Alat
a. Lembar persetujuan
b. Alat tulis
2. Cara kerja
a. Ucapkan salam :’selamat pagi,siang,malam’
b. Pastikan identitas pasien
c. Jelaskan materi kepada pasien dan atau keluarga tentang;
1.Diagnosis dan keadaan pasien
2.Tindakan kedokteran yang akan dilakukan
3.Resiko dan komplikasi tindakan kedokteran yang akan di
lakukan
e. Lakukan verifikasi tentang hal-hal yang sudah di jelaskan
f. Tanyakan sama pasien atau keluarga “apakah masih ada yang
jelas dengan semua yang telah dijelaskan tadi “
g.Bila semuanya sudah jelas lakukan Dokumentasikan persetujuan
tindakan yang diberikan pada lembar persetujuan pasien
h. Ucapkan : ”terima kasih pak/ ibu atas kerjasamanya”.
Unit Terkait 1. Unit Rawat Inap
2. Unit Rawat Jalan
3. Unit Gawat Darurat
4. Kamar Operasi
5. VK

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017


PROSEDUR RAPAT RUTIN STAF UNIT GAWAT DARURAT
No.Dokumen; Revisi Halaman

091/SPO/UGD/RSMM/2017 0 1 dari 1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Rapat rutin staf IGD adalah pertemuan yang diselenggarakan 1 bulan
sekali pada hari dan jam yang telah ditentukan.
Tujuan Sebagai acuan peerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
pertemuan rapat rutin.
Kebijakan 026/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Gawat
Darurat
Prosedur 1. Pengumuman rapat pada papan pengumuman Unit Gawat Darurat
meliputi: hari, tanggal, jam, dan tempat.
2. Mempersiapkan alat-alat bila perlu dan form. Absensi rapat.
3. Rapat dibuka oleh Pimpinan rapat dan menunjuk salah satu
anggota rapat sebagai notulen.
4. Diskusi atau tanya jawab setelah pembashan materi rapat.
5. Hasil rapat dievaluasi dan direncanakn untuk lanjut pemecahan
masalahnya.
6. Hasil rapat acuan materi rapat berikutnya.
Unit Terkait Unit Gawat Darurat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT JALAN RSMMM 2017

Anda mungkin juga menyukai