PATIENT SAFETY
PENDIDIKAN
S-1 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi - Manado , Lulus 1995
S-2 Fakultas Kesehatan Masyarakat, KARS Universitas Indonesia, Lulus 2005
PELATIHAN / SEMINAR
2017 : Update Acreditation Joint Commission International 6th edition Amsterdam
2015 : Practicum Acreditation Joint Commission International 5th edition Singapore
2011 : Practicum Acreditation Joint Commission Internationl 4 th edition Seoul
Patient Safety Course, Singapura
2010 : Safety in Healthcare, Kuala Lumpur
2009 : Hospital Management Asia, Vietnam
Course Risk Management PRMIA Jakarta
2007 : New Perspektif, Conferrence ASHRM, Chicago USA
Certified Profesional Healthcare Risk Management course,
Chicago USA
Risk Management Base Training, Joint Commision Resources (JCR)
Patient Safety Up Date, Joint Commision International (JCI) Singapura
2005 : Lead Audior ISO 9001 – 2000, International Registered Certificated
Auditor (IRCA)
Arjaty/IMRK/RCA2018
PENGALAMAN KERJA
2017 : Konsultan JCI RSK Dharmais, RS Djamil Padang, RS AWS Samarinda, RS Zainal Abidin Banda Aceh
2016 : Konsultan JCI RS Zainal Abidin Banda Aceh
2015 : Konsultan JCI RS Islam Cempaka putih Jakarta, RS Advent Bandung, RS JMC Jakarta, RS Sutomo
Surabaya
2014 : Konsultan JCI RS MMC Jakarta, RS Kanujoso Blkppn, RS Sleman Jogja, RS Tarakan Kaltara
2013 : Konsultan JCI RS kanujoso Blkppn, RS Sleman
2012 : Konsultan JCI RSUP Fatmawati, RSUP Wahidin Sudirohusodo Makasar, RS Medistra
2011 : Konsultan JCI RSCM, Konsultan Manajemen Risiko & Keselamatan Pasien RS Tarakan Kaltim
2010 : Konsultan Manajemen risiko RSUP Fatmawati Jakarta, RS Bieuren, RS Lhoksemawe Aceh
2009 : Konsultan Manajemen risiko & Kes Pasien RS Wahidin Makasar, RS Pelni Jakarta
Konsultan RS Aini, RS Sardjito
2007 : Direktur RS Zahirah
Konsultan Manajemen risiko RS Persahabatan, RS Dharmais
2006 Konsultan Manajemen RS Asri, Konsultan Manajemen RS Medika BSD,
2004 - 2005 : Manajer Operasional Medika Plaza International Clinic
2003 : General Manajer Cempaka Medical Centre
2003 - 2004 : Direktur Operasional RS Sentra Medika
2002 - 2003 : Wakil Direktur Medik & Asist Direktur RS Sentra Medika
2000 - 2001 : Kepala Bagian Humas RS MMC
1999 - 2000 : Kepala Bagian Rehabilitasi Medik RS MMC
1999 : Asisten Konsultan WHO Umbrella Project Depkes
1996 -1999 : Kepala Puskesmas Sindang Barang Kabupaten Cianjur
ORGANISASI
2018 – saat ini : Ketua Bidang Pelaporan & Analisa Insiden Komite Nasional Keselamatan Pasien (KNKP)
2016 – 2018. : Sekretariat KKPRS
2007 – 2012. : Ketua Bidang Pelaporan Insiden KKP RS PERSI , Sterring Committe KKP RS
2005 - Saat ini :Ketua Institut Manajemen Risiko Klinis (IMRK) / ICRMI
12/12/2019 3
Arjaty-Daud/PMKP/2018
STATE – OF – THE - ART
PATIENT SAFETY
Pasal 2
Praktik kedokteran dilaksanakan berasaskan Pancasila dan
didasarkan pada nilai ilmiah, ………… serta perlindungan dan
keselamatan pasien.
Penjelasan Umum
1. asas & tujuan penyelenggaraan praktik kedokteran yg menjadi
landasan yg didasarkan pada nilai ilmiah, ……….. dan
keselamatan pasien;
Penjelasan Pasal 2
f. perlindungan dan keselamatan pasien adalah bahwa
penyelenggaraan praktik kedokteran, ............ dengan tetap
memperhatikan perlindungan dan keselamatan pasien.
Permenkes 11/ 2017
Tentang KESELAMATAN PASIEN
Pasal 17
3. Tim Keselamatan Pasien (KP) sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaksanakan tugas:
a. menyusun kebijakan dan pengaturan di bidang KP untuk ditetapkan oleh
pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan;
b. mengembangkan program KP di fasyankes;
c. melakukan motivasi, edukasi, konsultasi, pemantauan dan penilaian
tentang penerapan program KP di fasyankes;
d. melakukan pelatihan KP bagi fasyankes;
e. melakukan pencatatan, pelaporan Insiden, analisis insiden termasuk
melakukan RCA, dan mengembangkan solusi untuk meningkatkan KP;
f. memberikan masukan dan pertimbangan kepada pimpinan fasyankes
dalam rangka pengambilan kebijakan KP;
g. membuat laporan kegiatan kepada pimpinan fasyankes; dan
h. mengirim laporan Insiden secara kontinu melalui e-reporting sesuai
dengan pedoman pelaporan Insiden.
Pasal 21
Setiap dokumen pelaporan dan analisis Insiden sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 19 dan Pasal 20 tidak diperuntukkan sebagai alat bukti hukum dalam
proses peradilan.
STANDAR KOMPETENSI DOKTER
A. Area Kompetensi
1. Komunikasi efektif
2. Keterampilan Klinis
3. Landasan llmiah llmu Kedokteran
4. Pengelolaan Masalah Kesehatan
5. Pengelolaan Informasi
6. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
7. Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme
serta Keselamatan Pasien
C.7.2. Lulusan Dokter Mampu........
A. Area Kompetensi
1. Profesionalitas yang luhur (Keselamatan
Pasien)
2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
3. Komunikasi Efektif
4. Pengelolaan Informasi
5. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
6. Ketrampilan Klinis
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan
C. Penjabaran Kompetensi
1. Profesionalitas yang Luhur Area Kompetensi
1.1. Kompetensi Inti…
1.2. Lulusan Dokter Mampu :
1. Berke-Tuhan-an (Yang Maha Esa/ Yang Maha Kuasa)
2. Bermoral, beretika, clan berdisiplin
3. Sadar dan taat hukum
4. Berwawasan sosial budaya
5. Berperilaku profesional
• Menunjukkan karakter sebagai dokter yang
profesional
• Bersikap dan berbudaya menolong
• Mengutamakan keselamatan pasien
• Mampu bekerja sama intra- dan interprofesional
dalam tim pelayanan kesehatan demi keselamatan
pasien
• Melaksanakan upaya pelayanan kesehatan dalam
kerangka system kesehatan nasional dan global.
Mengapa
Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Sifat : Nasional)
• Belajar dari dunia Aviation dan Occupational Health & Safety, “KTD” berupa
kecelakaan penerbangan, kecelakaan kerja menurun, karena dilakukan
SENTRALISASI dalam hal : kebijakan, penanganan pelaporan, kajian /
analisis. Contoh : badan FAA (Federal Aviation Agency), OHSA (Occupational
Health & Safety Administration)
KESELAMATAN PASIEN
: KOMITE NASIONAL KE
SELAMATAN PASIEN
Komite Keselamatan
Pasien Rumah Sakit
(KKPRS)
Dibentuk PERSI
November 2012
Institut Keselamatan
Pasien Rumah Sakit
(IKPRS)
4. ERA KESELAMATAN PASIEN
Hospital
Risk
Management
Property
Risks
of
The
Patient of
of The
The Hospital Health Care
Business Safety Worker
of of
The The
Environment Facilities
KERANGKA KERJA KOMPREHENSIF KESELAMATAN PASIEN.
3.
1. Upaya Umum Upaya Khusus 2.
Pelaporan
(Klasik) (Baru)
IKP
Keselamatan Keselamatan
Diagnostik
Pasien Pasien
Solusi
4.
Taksonomi Keselamatan Pasien
Definisi, Sistematika, Klasifikasi
Upaya Umum (Klasik) Keselamatan Pasien
*Organisasi/Manajemen 1.
1.Standar Yan RS, Standar Profesi
2.Good Professional Practice, EB Practice
3.Good Corporate Governance, Komite Etik RS
4.Good Clinical Governance, Komite Medis, Komite Etik, Medical
Audit, Clinical Indicator, Credentialling, EBM
5.Konsep & Evaluasi Mutu : QA, TQM, PDCA, Akreditasi, ISO
6.Sistem Rekam Medis, Informed consent
7.…dsb…
*Pelayanan
1.Pengendalian Infeksi Nosokomial
2.Safe blood transfusion
3.Yan Peristi
4.Hospital Pharmacy, Penggunaan obat rasional
5.Yan Laboratorium, Radiologi (D/, Th/), Penunjang Medis lain
6.….dsb….
2.
Upaya Khusus (Baru) Keselamatan Pasien
* 7 LANGKAH MENUJU KESELAMATAN PASIEN RS
1. Bangun kesadaran akan nilai Keselamatan Pasien, 2. Pimpin dan dukung staf anda, 3. Integrasikan
aktivitas risiko, 4. Kembangkan sistem pelaporan, 5. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien, 6.
Belajar dan berbagi pengalaman tentang KP, 7. Cegah cedera melalui implementasi sistem KP
Patient 1
3. •Risk Grading
Matrix
Involvement/ .
Pelaporan •Risk Analysis :
Communication IKP RCA,
FMEA
6.
Implementasi & 2.
“Measurement” Analisis/Belajar
KTD Riset
Yan RS
5. yang lebih
Pelatihan aman 3.
Seminar
Pengembangan
4. Solusi
Panduan
Pedoman
Standar
Taksonomi Keselamatan Pasien
Definisi, Sistematika, Klasifikasi
4.
5 6
KNC=Kejadian
Pasien
Nyaris Cedera Tidak cedera (Near Miss)
3.
1. Upaya Umum Upaya Khusus 2.
Pelaporan
(Klasik) (Baru)
IKP
Keselamatan Keselamatan
Diagnostik
Pasien Pasien
Solusi
4.
Taksonomi Keselamatan Pasien
Definisi, Sistematika, Klasifikasi
Standar Keselamatan Pasien RS
I. Hak pasien
II. Mendidik pasien dan keluarga
III. Keselamatan pasien dan asuhan berkesinambungan
IV. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja, untuk
melakukan evaluasi dan meningkatkan keselamatan
pasien
V. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan
pasien
VI. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
VII. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien
Permenkes 11/2017
Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien RS
1. BANGUN BUDAYA KESELAMATAN. Membangun kesadaran akan nilai
Keselamatan Pasien. Ciptakan budaya adil dan terbuka
2. PIMPIN DAN DUKUNG STAF ANDA. Tegakkan fokus yang kuat dan jelas tentang
keselamatan pasien diseluruh Fasilitas pelayanan Kesehatan anda.
3. INTEGRASIKAN KEGIATAN MANAJEMEN RISIKO ANDA. Bangun sistem dan
proses untuk mengelola risiko dan mengindentifikasi kemungkinan terjadinya
kesalahan
4. BANGUN SISTEM PELAPORAN. Pastikan staf anda mudah untuk melaporkan
insiden secara internal (lokal ) maupun eksternal (nasional).
5. LIBATKAN DAN BERKOMUNIKASI DENGAN PASIEN DAN MASYARAKAT.
Kembangkan cara-cara berkomunikasi cara terbuka dan mendengarkan pasien.
6. BELAJAR DAN BERBAGI TENTANG PEMBELAJARAN KESELAMATAN. Dorong
staf untuk menggunakan analisa akar masalah guna pembelajaran tentang
bagaimana dan mengapa terjadi insiden.
7. IMPLEMENTASIKAN SOLUSI-SOLUSI UNTUK MENCEGAH CIDERA. Mencegah
cedera melalui implementasi sistem Keselamatan Pasien Pembelajaran lewat
perubahan-perubahan didalam praktek, proses atau sistem. Untuk sistem yang
sangat komplek seperti Fasilitas pelayanan Kesehatan untuk mencapai hal-hal diatas
dibutuhkan perubahan budaya dan komitmen yang tinggi bagi seluruh staf dalam
waktu yang cukup lama.
Permenkes 11/2017
Enam Sasaran Keselamatan Pasien RS
Insiden
Risk tinggi
&medium
Laporan
(Seven steps to patient safety, An overview guide for NHS staff. Second print April 2004)
(38 hal)
Program Pemandu
1. Asesmen budaya safety 7 Langkah KPRS
2. Langkah awal : Deklarasi KPRS, Sosialisasi 7 Langkah KPRS,
KPRS Standar & Parameter
Akreditasi KPRS
3. Ronde Eksekutif Keselamatan Pasien 7 Langkah KPRS
4. Tetapkan pimpinan KPRS : Komite / Tim 7 Langkah KPRS,
KPRS, “Champions” Parameter Akreditasi
KPRS
5. Terapkan Manajemen Risiko RS 7 Langkah KPRS
6. Buat dan terapkan Sistem Pelaporan IKP, 7 Langkah KPRS,
Analisis RCA-FMEA, Rekomendasi / Solusi Standar & Parameter
Akreditasi KPRS
7. Komunikasi-Libatkan-Berdayakan 7 Langkah KPRS,
Pasien - Masyarakat Standar & Parameter
Akreditasi KPRS
8.DPJP, Koordinasi pelayanan, Transfer info Standar & Parameter
Akreditasi KPRS 35
Program Pemandu
9. Unit & Program Diklat KPRS Standar & Parameter
Akreditasi KPRS
10. Sistem identifikasi pasien 6 Sasaran KPRS
11. Peningkatan sistem komunikasi antar staf 6 Sasaran KPRS
36
Manfaat Penerapan
Sistem Keselamatan Pasien
1. Budaya Safety meningkat dan berkembang.
(Blame-Free culture, Reporting culture,
Learning culture >>)
2. Komunikasi dengan pasien berkembang.
3. KTD menurun (Kurva Belajar). Peta KTD selalu
ada dan terkini.
4. Risiko Klinis menurun.
5. Keluhan dan Litigasi berkurang.
6. Mutu Pelayanan meningkat.
7. Citra RS dan Kepercayaan masyarakat
meningkat, diikuti Kepercayaan Diri yang
meningkat.
“The world is a dangerous
place to live; not because of
the people who are evil, but
because of the people who
don't do anything about it.“
(Albert Einstein)
Our Patient Safety Journey …