Anda di halaman 1dari 27

PATIENT SAFETY IN NURSING CARE

Dr. Rita Sekarsari Skp., SpKV., MHSM., M.H., FISQua

*) Disampaikan Pada Seminar Nasional & Workshop Nasional Online


Patient Safety And Nursing Sevices ( Series)
Sabtu – Minggu 6 -7 Agustus 2022
Consultan & Training Center
Rita Sekarsari
No Pendidikan No Pekerjaan
1 AKPER DEPKES RI 1985 1 Ketua Sub Komite Peningkatan Mutu
2 S1 PSIK UI 1993 RSJPDHK 2016 – Saat ini
3 S2 Monas Uni Melbourne 2001 2 Anggota IRB RSJHK 2001 – saat ini
4 Pengakuan Ns Sp KV 2011 3 Koordinator Program Diklat RSJPDHK
5 S3 FIK UI 2013, Doktor Keperawatan 2012 - 2016
6 Fellow ISQua, 2020 4 Ketua Komite Keperawatan RSJPDHK
7 S2 Magister Hukum/Bid Kesehatan, UNPAS 2021 2001 - 2007 - 2012

No Organisasi 5 Manajer Instalasi Rawat Inap 2001- 2007

1 Ketua Bidang Pelayanan PP PPNI 2000 - 2010 6 Ka Ru ICU RSJPDHK 1993 - 2001
2 Ketua II PP PPNI 2010 - 2015 7 Supervisor Keperawatan RSJPDHK
3 President INKAVIN 2006 - 2011 - 2016 1993 - 2009
4 Ketua Kolegium Keperawatan Spesialis 8 Koordinator DIKLAT POST BASIC
Kardiovaskular 2010 - 2015 - 2020 1993 - 2001
5 Pengurus MTKI 2011 - 2016 -
9 Ka Prodi Keperawatan UMT 2002 - 2017
6 Pengurus ARSPI 2011 - 2013 - 2015
7 Pengurus PERSI 2015 – Saat ini ( Divisi IKPRS)
10 Dekan FIKes UMT 2016 sd 2022 ( Feb )
8 Surveior/Pembimbing/ Konsilor KARS 2010-saat ini
Tim Fungsional KARS 2017 – saat ini
9 Penguji Pusat Jabatan Fungsional Perawat 2017- Kontak :
Saat ini
10 Pengurus LDP PERSI 2021 – Saat ini
ritaakbar@yahoo.com
Ph: 08151626004
Objektif
1. Pendahuluan
2. Pengertian Keselamatan Pasien
3. Ruang Lingkup Program Manajemen
Keselamatan Pasien
4. Faktor Mempengaruhi Keselamatan
Pasien di RS
5. JCI-National Patient Safety Goals
6. Membangun Keselamatan Pasien
7. Pencegahan Tuntutan Hukum Untuk
Perawat Akibat Insiden Keselamatan
Pasien
8. Penutup
Pendahuluan
UU No. 44/2009/Rumah Sakit
▪ Pasal 2 Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan
didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas,
manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi,
pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien, serta
mempunyai fungsi sosial.

▪ Pasal 3 huruf (b) pengaturan penyelenggaraan rumah sakit


bertujuan memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien,
masyarakat, lingkungan rumah sakit dan sumber daya manusia di
RS.

▪ Pasal 32 huruf (n) setiap pasien mempunyai hak memperoleh


keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
rumah sakit.

▪ Pasal 46 dengan tegas menyebutkan rumah sakit bertanggung


jawab secara hukum terhadap semua kerugian yang ditimbulkan
atas kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di rumah sakit
Pendahuluan
UU No. 38/2014/Keselamatan Pasien
▪ Pasal 2 Praktik Keperawatan berasaskan
a, perikemanusiaan; b. nilai ilmiah; c. etika dan
profesionalitas; d. manfaat; e. keadilan; f. pelindungan;
dan g. kesehatan dan keselamatan Klien

▪ Pasal 37 huruf (b) perawat dalam melaksanakan praktik


keperawatan berkewajiban memberikan pelayanan
keperawatan sesuai dengan kode etik, standar pelayanan
keperawatan, standar profesi, standar prosedur operasional,
dan ketentuan peraturan perundang-undang

▪ Pasal 37 huruf (d) perawat dalam melaksanakan praktik


keperawatan berkewajiban mendokumentasikan asuhan
keperawatan sesuai dengan standar.
Pendahuluan

• UUD1945 Pasal 28 H amandemen keempat


• Deklarasi Alma Ata Tahun 1978
• UU No.44/2009 Tentang Rumah Sakit, UU No.38/2014/ Tentang
Keperawatan
• WHO 2019 Keselamatan Pasien adalah masalah kesehatan
masyarakat global yang serius
• IOM 2000 tidak dapat diterima bagi pasien untuk dirugikan oleh
sistem pelayanan kesehatan yang seharusnya menawarkan
penyembuhan dan kenyamanan-sistem yang menjanjikan,
"Pertama, Jangan Membahayakan.“
• The Err is Human “Building Safer Health System”

• Setiap titik dalam proses perawatan di rumah sakit dapat


mengandung sifat yang melekat risiko
• Perawat, proporsi tenaga terbesar, lebih banyak kontak dengan
pasien/ keluarga daripada dokter dan tenaga kesehatan lain
Nurses at the “Sharp End”of Patient Care
Pendahuluan

• Insiden dapat terjadi : kegagalan praktik, proses tidak aman,


sistem budaya organisasi yang buruk
(World Health Organization, Regional Office for South-East Asia, Regional Strategy For Patient Safety in the
WHO South-East Asia Region (2016–2025), India, 2015, hlm. 1.)

Fakta • Adverse events related to medication administration : pengobatan,


kesalahan penyiapan obat, kesalahan waktu pemberian, dosis
obat yang tidak tepat, dan kesalahan teknis pemberian obat
• Adverse events related to the monitoring of patient :
Pasien jatuh dari tempat tidur atau ketinggiannya sendiri;
terlepasnya kateter, selang, dan selang saluran pembuangan
• Adverse events related to the maintenance of skin integrity :Tidak
melakukan perubahan posisi pasien dekubitus; posisi pasien yang
tidak tepat di tempat tidur
• Adverse events related to material resources:
Ketidakcukupan peralatan; peralatan yang rusak
(Machado Duarte Sabrina da Costa, 2015, Adverse Events And Safety In Nursing Care, Rev Bras Enferm, Jan-Feb,
68(1), hlm. 141)
Pengertian
Keselamatan Pasien
 PMK No 11/2017/Keselamatan Pasien, Pasal 1 ayat (1)
keselamatan pasien adalah suatu sistem yang membuat
asuhan pasien lebih aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi
dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil.
▪ Global Patient Safety Action Plan 2021-2030
keselamatan pasien adalah kerangka kerja kegiatan ter
organisir yang menciptakan budaya, proses, prosedur,
perilaku, teknologi dan lingkungan dalam pelayanan kese
hatan yang secara konsisten dan risiko yang lebih rendah
secara berkelanjutan, mengurangi terjadinya bahaya yang
dapat dihindari, membuat kesalahan lebih kecil ke mung
kinannya dan mengurangi dampak bahaya ketika itu terjadi.
RUANG LINGKUP
MANAJEMEN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
PMK No 11/2017 Tentang Keselamatan Pasien

1. hak pasien;
2. pendidikan bagi pasien dan keluarga;
3. keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan;
4. penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan Management,
7 STANDAR peningkatan keselamatan pasien; that should
5. peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien;
stress the
6. pendidikan bagi staf tentang keselamatan pasien; dan
importance
7. komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
of patient
1. membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien; safety in all
2. memimpin dan mendukung staf; activities and
3. mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko; ensure that
7 LANGKAH 4. mengembangkan sistem pelaporan; the working
5. melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien; conditions are
6. belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien; dan adequate for
7. mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien the safe
provision of
1. mengidentifikasi pasien dengan benar; care and
2. meningkatkan komunikasi yang efektif;
treatment
3. meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai;
6 SASARAN 4. memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar,
pembedahan pada pasienyang benar;
5. mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan; dan
6. mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh.
KELALAIAN PERAWAT YANG DAPAT MENGHASILKAN ERROR
Tiga Jenis Error
(Barbara Kozier, et al, 2018, Fundamentals of Canadian Nursing Concepts, Process, and Practice Fourth
Canadian Edition, Pearson Canada Inc, Ontario, hlm. 92.)
Kesalahan Asesmen
➢ Gagal mengumpulkan dan memetakan informasi klien secara memadai
➢ Gagal mengenali pentingnya informasi tertentu
(misalnya, nilai laboratorium, tanda-tanda vital)

Kesalahan Perencanaan
➢ Gagal memetakan setiap masalah yang teridentifikasi
➢ Gagal menggunakan bahasa dalam rencana perawatan yang dipahami
oleh pengasuh (caregiver) lain
➢ Gagal memastikan kesinambungan perawatan dengan mengabaikan
rencana perawatan
➢ Gagal memberikan instruksi pemulangan yang dipahami klien

Kesalahan Intervensi Dan Evaluasi


➢ Gagal menafsirkan dan melaksanakan perintah dokter
➢ Gagal melakukan tugas keperawatan dengan benar
➢ Gagal mengejar dokter jika dokter tidak menanggapi panggilan atau
gagal memberi tahu manajer perawat jika dokter tidak ada
➢ Gagal melaporkan kondisi kerja yang tidak aman
Faktor Mempengaruhi Keselamatan Pasien di RS
(Liam Donaldson, et al, Textbook of Patient Safety and Clinical Risk Management, Springer, Switzerland,
2021, hlm. 34.)

Jenis Faktor Kontribusi Faktor


Faktor pasien ✓ Kondisi (kompleksitas dan keseriusan)
✓ Bahasa dan komunikasi
✓ Faktor kepribadian dan sosial
Faktor tugas dan ✓ Desain tugas dan kejelasan struktur
teknologi ✓ Ketersediaan dan penggunaan protokol
✓ Ketersediaan dan akurasi tes
✓ Hasil
✓ Alat bantu pengambilan keputusan
Faktor individu ✓ Pengetahuan dan kemampuan
(staf) ✓ Kompetensi
✓ Kesehatan fisik dan mental
Faktor tim ✓ Komunikasi verbal
✓ Komunikasi tertulis
✓ Pengawasan dan mencari bantuan
✓ Kepemimpinan tim
Faktor Mempengaruhi Keselamatan Pasien di RS
(Liam Donaldson, et al, Textbook of Patient Safety and Clinical Risk Management, Springer, Switzerland,
2021, hlm. 34.)

Jenis Faktor Kontribusi Faktor


Faktor lingkungan ✓ Tingkatan staf dan keterampilan campuran (skills mix)
kerja ✓ Beban kerja dan pola shift
✓ Desain, ketersediaan, dan pemeliharaan peralatan
✓ Administratif dan manajerial suport
✓ Lingkungan fisik
Faktor organisasi ✓ Sumber daya dan kendala keuangan
dan pengelolaan ✓ Struktur organisasi
✓ Kebijakan, standar, dan tujuan
✓ Budaya dan prioritas keselamatan
Faktor kontek ✓ Konteks ekonomi dan peraturan
kelembagaan ✓ Pelaksana pelayanan kesehatan nasional
✓ Tautan dengan organisasi eksternal
Faktor organisasi ✓ Sumber daya dan kendala keuangan
dan pengelolaan ✓ Struktur organisasi
✓ Kebijakan, standar, dan tujuan
✓ Budaya dan prioritas keselamatan
Nursing and Patient Safety
April 21, 2021

Nurse staffing ratios


The nurse-to-patient ratio is only one aspect of the relationship
between the nursing workload and patient safety.

https://psnet.ahrq.gov/primer/nursing-and-patient-safety
✓ Nurse staffing and education and training
•Nursing skill mix and training appears to be linked to patient outcomes.
•One classic study showed lower inpatient mortality rates for a variety of
surgical patients in hospitals with more highly educated nurses
•The quality of nurses' on-the-job training may also play a role in patient
outcomes.
✓ Nurses' working conditions and patient safety
•Human factors engineering principles hold that when an individual is
attempting a complex task, such as administering medications to a
hospitalized patient, the work environment should be as conducive as
possible to carrying out that task.
•Longer shifts and working overtime have also been linked to increased
risk of error, including in one high-profile case where an error committed
by a nurse working a double shift resulted in the nurse being criminally
prosecuted. Studies show that medication errors are three times more
likely to be committed by a nurse working shifts longer than 12.5 hours
each on more than two consecutive days.
✓ Transformational leadership, personal accountability, teamwork, staffing
ratios, and practice environments each have relevance to patient safety as
carried out by nurses.
How do Nurses Ensure
Patient Safety in the Hospital?
https://www.relias.com/blog/how-nurses-can-help-improve-patient-safety

 Monitoring Patients
A patient’s medical condition can change in the blink of an eye,
meaning nurses must be prepared to quickly identify any
complications that arise. Continuing education significantly improves
nurses’ patient monitoring skills, helping them better understand the
nuances of wound progression, pressure ulcers, and other bedside
conditions so that they can spot complications before they become
dangerous.
• Educating Patients
Patients’ lack of compliance with their post-discharge self-care
routine, including wound management, medication regimens, and
occupational therapy, is a common source of preventable error in
healthcare. According to a study from the Mayo Clinic, medication
errors are present in approximately 50% of once they are
discharged. More specifically, the study found that 59.2% of cardiac
patients had a misunderstanding in indication, dose, or frequency of
their cardiac medication.
How do Nurses Ensure
Patient Safety in the Hospital?
https://www.relias.com/blog/how-nurses-can-help-improve-patient-safety. 0ct 2,2020

Assisting Physicians
Despite their leser focus on a patient’s condition, physicians are
still susceptible to human error. In the operating room and
beyond, nurses serve, among many roles, as an extra pair of eyes,
ready to call a timeout before the physician makes a mistake.
To help doctors avoid mistakes whenever possible, nurses must
maintain a keen understanding of each patient’s existing medical
record and any procedure they are receiving. This heightened
awareness will empower nurses to more readily identify conflicting
medications or surgical risks that could put the patient in jeopardy.
Membangun Keselamatan Pasien
(Liam Donaldson, et al, Textbook of Patient Safety and Clinical Risk Management, Springer, Switzerland, 2021, hlm. 47)

No Kegiatan

1 Mengembangkan bahasa dan budaya keselamatan


• Gunakan bahasa yang tepat tentang keselamatan
• Pemimpin mengajukan pertanyaan yang tepat tentang
keselamatan
• Mendidik orang untuk keselamatan
2 Mempromosikan keselamatan psikologis
•Perawatan baik keselamatan fisik maupun psikologis
pasien (person)
•Memelihara penyedia perawatan dan memberikan arti
dalam pekerjaan
•Pastikan bahwa penyedia pelayanan memiliki rasa
memiliki
•Mendengarkan dan mendengar cerita pasien (person)
Membangun Keselamatan Pasien
(Liam Donaldson, et al, Textbook of Patient Safety and Clinical Risk Management, Springer, Switzerland, 2021, hlm. 47.)

No Kegiatan

3 Desain untuk keamanan


• Berinvestasi dalam kesehatan daripada perawatan kesehatan
• Ciptakan keselamatan bersama dengan orang yang bukan pasien
• Tempatkan orang yang bertanggung jawab atas kesehatan
mereka, bukan penyakit mereka
• Gunakan faktor manusia untuk mengatasi kompleksitas

4 Determinan sosial untuk keselamatan pasien


• Mengenali pentingnya determinan sosial kesehatan dan
dampaknya terhadap keselamatan
• Perawatan sensitif secara budaya dan mempromosikan
keselamatan
5 Memanfaatkan teknologi untuk masa depan
• Digital kesehatan untuk keamanan
• Memberdayakan orang dengan teknologi
International Council of Nurses menyatakan dalam kode etik
perawat, Perawat dan Praktik sebagai berikut:
International Council of Nurses, The ICN Code Of Ethics For Nurses, International Council of Nurses, Geneva, 2012, hlm. 3.

➢ Perawat mengemban tanggung jawab dan tanggung jawab hukum


pribadi untuk praktik keperawatan, dan untuk mempertahankan
kompetensi dengan pembelajaran terus-menerus.
➢ Perawat mempertahankan standar kesehatan pribadi sehingga
kemampuan untuk memberikan perawatan tidak terganggu.
➢ Perawat menggunakan penilaian mengenai kompetensi individu saat
menerima dan mendelegasikan tanggung jawab.
➢ Perawat setiap saat mempertahankan standar perilaku pribadi yang
mencerminkan profesi dengan baik dan meningkatkan citra dan
kepercayaan publiknya.
➢ Perawat, dalam memberikan perawatan, memastikan bahwa
penggunaan teknologi dan kemajuan ilmiah sesuai dengan
keselamatan, martabat, dan hak orang.
➢ Perawat berusaha untuk mendorong dan memelihara budaya praktik
yang mempromosikan perilaku etis dan dialog terbuka
PENCEGAHAN TUNTUTAN HUKUM UNTUK
PERAWAT AKIBAT INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
➢ Fungsi dalam ruang lingkup praktik keperawatan yang diatur
(ditetapkan oleh organisasi/badan pengatur), persiapan
pendidikan, dan deskripsi pekerjaan.
➢ Mengikuti prosedur dan kebijakan rumah sakit.
➢ Membangun dan memelihara hubungan baik dengan klien.
➢ Menjaga klien mendapat informasi tentang diagnostik dan
rencana perawatan, umpan balik tentang kemajuan mereka, dan
menunjukkan kepedulian terhadap hasil perawatan mereka
dapat mencegah rasa ketidakberdayaan dan penumpukan
permusuhan pada klien.
➢ Selalu mengidentifikasi klien, terutama sebelum memulai
intervensi besar (misalnya, prosedur invasif atau saat
memberikan obat atau transfusi darah).
PENCEGAHAN TUNTUTAN HUKUM UNTUK
PERAWAT AKIBAT INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

➢ Amati dan pantau klien secara akurat. Catat dan komunikasikan


dengan dokter setiap perubahan signifikan dalam kondisi klien.
➢ Segera mendokumentasikan semua penilaian dan perawatan yang
diberikan secara akurat. Catatan harus menunjukkan bahwa perawat
memberikan dan mengawasi perawatan klien secara berkala
(frekuensi pelaporan yang diperlukan bervariasi menurut lembaga).
➢ Waspada saat menerapkan intervensi keperawatan, dan berikan setiap
tugas perhatian dan keterampilan penuh Anda.
➢ Lakukan prosedur dengan tepat. Insiden kelalaian yang pada
umumnya berhubungan dengan kegagalan peralatan, teknik yang
tidak tepat, dan kinerja prosedur yang tidak tepat. Misalnya, perawat
harus tahu bagaimana melindungi klien jika respirator atau peralatan
lain gagal.
PENCEGAHAN TUNTUTAN HUKUM UNTUK
PERAWAT AKIBAT INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

➢ Pastikan obat yang benar diberikan dalam dosis yang benar, dengan
rute yang benar, pada waktu yang dijadwalkan, dan kepada klien
yang tepat.
➢ Saat mendelegasikan tanggung jawab keperawatan, pastikan bahwa
orang yang didelegasikan tugas memahami apa yang harus dilakukan
dan bahwa orang tersebut memiliki pengetahuan dan keterampilan
yang diperlukan. Sebagai perawat yang mendelegasikan, saudara
dapat dimintai pertanggungjawaban atas kerugian yang disebabkan
oleh orang yang didelegasikan perawatannya.
➢ Lindungi klien dari cedera. Beri tahu klien tentang bahaya, dan gunakan
perangkat dan tindakan keselamatan yang sesuai untuk mencegah
jatuh, luka bakar, atau cedera lainnya.
➢ Laporkan semua insiden yang melibatkan klien. Laporan yang cepat
memungkinkan mereka yang bertanggung jawab untuk
memperhatikan kesejahteraan klien, untuk menganalisis mengapa
insiden itu terjadi, dan untuk mencegah terulangnya kembali.
PENCEGAHAN TUNTUTAN HUKUM UNTUK
PERAWAT AKIBAT INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
➢ Selalu periksa setiap pesanan yang ditanyakan klien dan
pastikan bahwa perintah lisan akurat dan didokumentasikan
dengan tepat. Tanyakan dan konfirmasikan pesanan tetap jika
Anda tidak berpengalaman di bidang tertentu.
➢ Ketahui kekuatan dan kelemahan Anda sendiri. Mintalah bantuan
dan pengawasan dalam situasi di mana Anda merasa tidak cukup
siap.
➢ Pertahankan kompetensi klinis Anda.
Untuk mahasiswa, ini menuntut studi dan latihan sebelum
merawat klien.
Untuk perawat lulusan, itu berarti studi lanjutan, termasuk
memelihara dan memperbarui pengetahuan dan keterampilan
klinis, dan dokumentasi diri dari upaya kompetensi berkelanjutan.
(Barbara Kozier, et al, 2018, Fundamentals of Canadian Nursing Concepts, Process, and Practice
Fourth Canadian Edition, Pearson Canada Inc, Ontario, hlm. 104.)
Penutup
➢ Setiap titik dalam proses perawatan di rumah sakit dapat
mengandung sifat yang melekat risiko → Nurses at the
“Sharp End”of Patient Care

➢ Perawat memiliki peran memantau pasien untuk perburukan


klinis, mendeteksi insiden, memahami proses perawatan dan
kelemahan yang melekat pada beberapa sistem,
mengidentifikasi dan mengomunikasikan perubahan kondisi
pasien, dan melakukan banyak tugas lain untuk memastikan
pasien menerima perawatan berkualitas tinggi.

➢ Lakukan program nasional sasaran keselamatan pasien dan


bangun keselamatan pasien dengan baik dan benar

➢ Lakukan pencegahan tuntutan hukum perawat akibat insiden


keselamatan pasien
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai