Anda di halaman 1dari 51

PASIEN TIDAK GAWAT TIDAK DARURAT

RSIA Gladiool

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian

Tujuan
Kebijakan

Prosedur

Unit Terkait

No. Dokumen :
154.SPO.01/1/2016
Tanggal Terbit :
21 Oktober 2016

No. Revisi
00

Halaman
1/1

Ditetapkan Direktur

Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGK


Pasien tidak gawat tidak darurat adalah pasien
dengan kondisi apabila
tidak mendapat pertolongan segera tidak akan
mengancam jiwa dan
anggota badannya.
Pasien tidak gawat tidak darurat mendapatkan pelayanan medis.
1. SK Direktur RSIA Gladiool Magelang Nomor 01.SK.01/I/2015
Tentang Kebijakan Pelayanan RSIA Gladiool Magelang.
2. SK Direktur RSIA Gladiool Magelang Nomor 160.SK.147/X/2016
tentang Pemberlakuan Panduan Pelayanan Ruang Bersalin RSIA
Gladiool Magelang.
1. Pasien / keluarga mendaftar di admisi.
2. Pasien diperiksa oleh dokter jaga IGD di ruang pemeriksaan pasien
tidak gawat tidak darurat.
3. Pasien diberi obat secukupnya 3 ( tiga ) hari dan dimotivasi untuk
berobat ke poliklinik pada pagi hari dengan diberi kartu berobat.
4. Pengambilan obat dan pembayaran adminitrasi dilakukan di apotik
dan admisi
Instalasi Gawat Darurat

PASIEN GAWAT DARURAT


RSIA Gladiool

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian

Tujuan

Kebijakan

No. Dokumen :
154.SPO.02/X/2016
Tanggal Terbit :
21 Oktober 2016

No. Revisi
00

Halaman
1/1

Ditetapkan Direktur

Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGK


1. Penanganan pasien gawat darurat:
Upaya mengatasi keadaan gawat darurat
agar pasien tidak meninggal, memburuk
keadaannya, atau mencegah/ mengurangi
kecacatan.
2. Pasien gawat darurat
Pasien yang tiba-tiba berada dalam
keadaan gawat atau menjadi gawat dan
terancam jiwanya atau anggota badannya
(akan menjadi cacat) bila tidak mendapat
pertolongan secepatnya.
3. Pasien gawat tidak darurat
Pasien berada dalam keadaan gawat tetapi
tidak memerlukan tindakan segera,
misalnya; kanker stadium lanjut.
4. Pasien darurat tidak gawat :
Pasien akibat musibah yang datang tibatiba, tetapi tidak mengancam jiwa atau
anggota badannya.
5. Kecelakaan:
Suatu kejadian dimana terjadi interaksi
berbagai factor sosial yang datangnya
mendadak, tidak dikehendaki sehingga
menimbulkan cedera (fisik, mental,
sosial)
1. Memberikan pelayanan segera, tepat dan cepat setiap saat kepada
pasien gawat-darurat, menderita penyakit akut, atau mengalami
kecelakaan.
2. Menghindarkan pasien dari kematian, kecacatan, dan
membebaskan dari penderitaan akut.
1.Instalasi Gawat Darurat RIA Gladiool membuka pelayanan selama 24
jam, tiap saat siap menerima dan memberikan pertolongan kepada
semua pasien yang membutuhkan pertolongan, menderita penyakit
akut, atau mengalami kecelakaan.
2. Instalasi Gawat Darurat RSIA Gladiool dilengkapi dengan petugas
jaga 24 jam yaitu:
a. Dokter jaga IGD on site.
b. Perawat jaga IGD on site.
c. Dokter Spesialis Konsulen on call,

Prosedur

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Unit Terkait

Tempatkan pasien pada posisi kepala menegadah atau miringkan


pasien
Buka jalan nafas
Segera lakukan pemeriksaan fisik
Pasang oksigen jika pasien tidak sadarkan diri
Longgarkan pakaian
Atasi perdarahan jika ada
Lakukan observasi

IRNA
Admisi
Rekam Medis

RSIA Gladiool

PASIEN GAWAT DARURAT


No. Dokumen :
No. Revisi
154.SPO.03/1/2016
Tanggal Terbit :

Halaman

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian

Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGK


Pasien yang masuk di IGD dilakukan triase oleh
perawat/dokter sampai
pasien mendapat terapi dan dinyatakan
pulang/rawat inap, keluarga pasien mendaftar ke
loket pendaftar di IGD.

Tujuan

Sebagai acuan langkah-langkah untuk penerimaan pasien di IGD

Kebijakan

Kebijakan Penerapan penerimaan pasien di IGD

Prosedur

Semua pasien masuk di IGD dilakukan triase oleh dokter atau


perawat.
a. Perawat memeriksa pasien dan menentukan jenis kegawatannya.
- Darurat tidak gawat
- Gawat darurat
- Gawat tidak darurat
- Tidak gawat dan tidak darurat
b. Perawat memeriksa vital sign
c. Perawat menyerahkan status pasien kepada dokter jaga IGD untuk
dilakukan anamnesa, pemeriksaan, diagnose, penunjang diagnosa dan
terapi.
d. Untuk pasien dengan kasus :
Kecelakaan lalu lintas (KKL)
Kriminial
Perkosaan
Child Abose
Yang harus dilakukan oleh petugas IGD adalah :
Tangani pasien sesuai dengan kebutuhannya
Lapor ke dokter jaga
Untuk pasien-pasien KKL / karena tindak criminal
Maka :
Kumpulan semua barang milik pasien, dan dicatat.
Simpan dalam kantung plastic lalu diberi nama, tanggal, dan diberi
keterangan kemudian simpan di IGD.
Penyimpanan barang / milik pasien disaksikan oleh satpam.
RSIA GLADIOOL MAGELANG
JL. Kenanga 2-4 Magelang
PROTAP SELEKSI PASIEN SEHARI-HARI
e. Penomoran pada status pasien di IGD disesuaikan dengan penomoran
di rekam medik.
Catat nama, umur, alamat, diagnose medis, tindakan yang diberikan
pada pasien dan keterangan pasien (rawat/pulang), pada status IGD .

Bila pasien dirawat : Catat nama, tindakan yang diberikan, serta


adminitrasi, dan ruangan yang dituju.
- Dilengkapi data-data pada status mondok.
Bila pasien pulang : Catat nama obat yang diberikan disertakan
juga rekening.
- Pembiayaan dengan cara membayar keadmisi
- Berikan resep dari dokter
f. Mencatat/menerima surat permintaan visum et repertum, surat rujakan
dan lain-lain.
g. Informasi yang tidak bersifat rahasia jabatan/kedokteran mengenai
pasien, dapat diberikan kepada keluarganya.
h. Lakukan pemeriksaan penunjang bila diperlukan seperti laboratorium
atau radiologi sesuai dengan petunjuk dokter.
i. Setelah pasien telah selesai ditangani di IGD
Bila pasien pulang, cek adminitrasi dan beri nasehat pada pasien
serta cross cek dengan admisi
Bila pasien rawat inap, maka petugas pengantar pasien segera
mengantar ke ruangan dengan mengecek lebih dahulu kesiapan
ruangan
Instalasi Terkait

Instalasi farmasi, Admisi,IRNA

PENGATURAN JADWAL JAGA


PERAWAT IGD
RSIA Gladiool

No. Dokumen :
154.SPO.04/1/2016
Tanggal Terbit :

No. Revisi

Halaman

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Unit Terkait

Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGK


Pengaturan jadwal jaga PerawatIGD
Meningkatkan dan mengoptimalkan kualitas pelayanan kepada pasien di
IGD.
Mengacu pada prosedur tetap pengaturan jadwal jaga Keperawatan
RSIA Gladiool
1. Tugas jaga dilaksanakan oleh Perawat .
2. Jadwal Perawat dibagi dalam 3 (tiga) shift yaitu:
a. Dinas pagi (pukul 07.00 - 14.00 WIB)
b. Dinas Siang (pukul 14.00 21.00 WIB)
c. Dinas Malam (pukul 21.00 07.00 WIB)
Setelah jaga malam 2 hari turun piket 1 hari, libur 1 hari. Hari
libur selain hari Minggu diganti hari lain diatur oleh Kabid
Keperawatan.
3. Operan antar jaga dilakukan 15 menit sebelum pergantian jaga.
4. Daftar jaga perawat IGD dibuat setiap bulan sekali oleh Kabid
Keperawatan disyahkan oleh Direktur RSIA GLADIOOL Magelang
5. Bila perawat berhalangan jaga atau cuti sebelumnya memberitahukan
kepada Kabid Keperawatan, selanjutnya Kabid Keperawatan
menugaskan kepada Perawat pengganti.
6. Jika Kabid Keperawatan berhalangan sakit ,cuti atau ijin,sebelumnya
Kabid Keperawatan memberi tanggungjawab kepada koordinator
pelaksana harian untuk mengatur jadwal perawat.

Ka IGD
Koordinator Pelaksana Harian IGD
Kabid Keperawatan
Direktur RSIA Gladiool Magelang

PERGANTIAN JAGA IGD


RSIA Gladiool

No. Dokumen :
154.SPO.05/1/2016
Tanggal Terbit :

No. Revisi

Halaman

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGK
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Instalasi Terkait

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pelayanan di IGD agar baik


dan berkesinambungan.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pelayanan di IGD agar baik
dan berkesinambungan.
Penerapan prosedur pergantian jaga IGD
1. Operan jaga dilaksanakan secara langsung baik lesan maupun tertulis.
2. Hal-hal yang perlu dilaporkan :
- Pasien tentang keadaan umum, terapi, askep dan implementasi
- Alat-alat medis (jumlah dan keadaan)
- Obat
- Alat rumah tangga
- Hal-hal yang ada kaitannya dengan IGD
3. Operan jaga pagi (07.00 selesai), siang (14.00 siang), malam
(20.00 selesai)

Staff IGD
Dokter Jaga

ORIENTASI PEGAWAI BARU IGD


RSIA Gladiool

No. Dokumen :
154.SPO.06/1/2016
Tanggal Terbit :

No. Revisi

Halaman

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian

Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Unit Terkait

Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGK


Suatu kegiatan yang ditunjukkan kepada pegawai
baru di IGD sebagai
pengenalan tentang ruang lingkup pelayanan, ,
VISI, MISI,
MOTTO tujuan pelayanan, system dan
koordinasi kerja, fasilitas
perawatan serta standar asuhan dan prosedur
tetap pelayanan IGD.
Memberikan kesempatan bagi pegawai tentang program orientasi
lingkungan baru.
Mengacu pada kebijakan rumah sakit tentang program orientasi pegawai
baru.
1.Setiap pegawai baru melakukan orientasi di IGD selama 4 minggu.
2. Pada minggu pertama pengenalan tentang materi umum.
3. Materi khusus sesuai dengan kopetensi di berikan selama 3 minggu.
4. Setelah selesai di lakukan evaluasi.
5. Setelah di evaluasi dan dilakukan penilaian maka pegawai baru yang
bersangkutan diserahkan untuk kembali ke bidang peningkatan mutu
dan pendidikan diusulkan untuk diterbitkan surat keputusan
penempatan di Instalasi Gawat Darurat

1. IGD
2. Bidang peningkatan mutu dan pendidikan
3. Kasi keperawatan

RESEP YANG DI BERIKAN DI IGD

RSIA Gladiool

No. Dokumen :
154.SPO.07/1/2016
Tanggal Terbit :

No. Revisi

Halaman

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian

Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGK


Resep obat yang diberikan dokter jaga IGD untuk
pasien sesuai dengan
terapi yang diberikan

Tujuan

Pembuatan resep obat kepada pasien secara baik dan benar, serta teliti

Kebijakan

Resep diberikan pada pasien umum dan asuransi

Prosedur

1.Dokter menulis obat pada blangko resep


2. Resep ditulis dan teliti kelengkapannya yaitu : Nama dan Umur
pasien, tanggal, bulan, tahun, alamat pasien.
3. Untuk obat narkotik (misal pethidin) resep dibuat satu resep.
4. Apabila pasien rawat jalan resep di serahakan kepada pasien /
keluarga untuk membeli di apotik.
5. Obat yang tidak dibeli oleh petugas IGD, lalu diserahkan kepada
keluarga / pasien kemudian diperbolehkan pulang.
6. Apabila pasien itdak mondok resep diserahkan kepada keluarga pasien
bersama lembar catatan pemakaian obat untuk mengambil obat di
apotik.
7. Obat yang telah di ambil oleh petugas IGD kemudian di serahkan
kepada keluarga untuk diserahkan kepada petugas ruangan.

Instalasi Terkait

Instalasi Gawat Darurat


Instalasi farmasi
Admisi

SISTEM KOMUNIKASI DI IGD

RSIA Gladiool

No. Dokumen :
154.SPO.08/1/2016
Tanggal Terbit :

No. Revisi

Halaman

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Ruang lingkup

Tanggung jawab

Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGK


Penggunaan alat komunikasi sesuai dengan
kebutuhan, ada yang akses
langsung, ada yang itern Rumah Sakit
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah system komunikasi di IGD

Kebijakan

1. Indikasi penggunaan telepon


- Digunakan hanya untuk memperlancar komunikasi pelayanan
pasien.
- Memperlancar komunikasi antar Instalasi dalam menunjang
pelaksanaan pelayanan.
- Memperlancar komunikasi/instruksi langsung dari pimpinan.
- Memperlancar komunikasi dengan Instalasi terkait dengan IGD :
kepolisian, dinas kebakaran, dll
2. Kewenangan
- Penggunaan telepon hanya digunakan untuk pelayanan.
- Penggunaan telepon untuk kepentingan pribadi tidak
diperkenankan.

Prosedur

Macam-macam alat komunikasi :


- Telepon umum : (02930)362702
- Fax : (0293)361779
- Komputer
b. Alat komunikasi hanya digunakan oleh petugas jaga IGD dan petugas,
pelanggan (pasien, keluarga pasien, pengantar dan penanggung jawab)
hanya boleh menerima saja.
c. Cara penggunaan telepon :
- Catat pada buku penggunaan dan pemakaian telepon secara
lengkap.
- Operasional sesuai dengan cara penggunaan dalam mengirim
maupun menerima telepon
- Sampaikan pesan/berita kepada yang berhak menerimanya dengan
segera.
d. Daftar Nomor telepon dan lokasi telepon untuk berhubungan Instalasi
lain di Rumah Sakit :
N Lokasi
No Telp
o
1
Dr. Lucy
100
2
Dr. Doddy 1
317
3
Dr. Doddy 2
318
4
IVF Lab
809
5
IVF Kantor
888
6
Aula
209
7
Instansi Laundry 311

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Unit Terkait

Post Satpam
Loby VIP
Pantry
Lobby Admin
Kantor Admin
Ruang direktur
Irna
Kamar Bayi Sakit
Farmasi
Laboratorium
Irja
RP 1
RP 2
RP 3
OK
VK
Instalasi Gizi
Gladiool 1
Gladiool 2
Gladiool 3
Gladiool 4
Gladiool 5
Gladiool 6
Anggrek 1
Anggrek 2
Anggrek 3
Mawar 1
Mawar 2
Mawar 3
Kenanga 1
Kenanga 2
Kenanga 3
Rekam medis

444
208
113
108
109
500
107
112
133
119
117
118
115
116
207
120
106
201
202
203
204
205
206
111
114
306
307
301
302
308
309
300
305

MEMINDAHKAN PASIEN DARI IGD KE RUANG


PERAWATAN/ RUANG RAWAT INAP
RSIA Gladiool

No. Dokumen :
154.SPO.09/1/2016
Tanggal Terbit :

No. Revisi

Halaman

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian

Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Instalasi Terkait

Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGK


Memindahkan pasien
IGD
yang telah
medapatkan tindakan, pertolongan
asuhan keperawatan dan pemeriksaan penunjang,
diagnosis yang
berindikasi rawat inap ke ruang perawatan.
Pasien dapat menempati ruangan rawat inap sesuai dengan permintaan
dan kemampuannya
Setiap pasien yang datang di IGD apabila perlu mondok, segera
dipindahkan ke ruang perawatan setelah selesai penanganan di IGD
Semua pasien yang masuk IGD dan telah mendapatkan tindakan,
pertolongan asuhan keperawatan dan pemeriksaan penunjang
diagnosis dan berindikasi Rawat Inap dan dipindahkan ke ruang
perawatan sesuai dengan kasus dan permintaannya.
1.Komunikasi pasien dan keluarga serta ruang perawatan bersangkutan
lewat telepon.
2. Teliti kelengkapan catatan Rekam Medis (status),sisa obat-obatan
dan alat serta hasil tes diagnose (foto Rontgen, laboratorium, EKG,
USG).
3. Pasien telah dalam keadaan stabil, pindahkan segera dengan
menggunakan brancard / kursi roda bila pasien duduk dan tidak dalam
kegawat daruratan.
4. Monitor dan awasi KU pasien, infus dan oksigen selama dalam
perjalanan transportasi pemindahan.
5.Lakukan serah terima dengan petugas ruang perawatan yang dituju
dan kemudian kembali tempat

1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi Rawat Inap

RUJUKAN PASIEN IGD

RSIA Gladiool

No. Dokumen :
154.SPO.10/1/2016
Tanggal Terbit :

No. Revisi

Halaman

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Ruang lingkup
Tanggung jawab
Kebijakan

Dokumen Terkait

Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGK


Instalasi Gawat Darurat
Dokter jaga bertanggung jawab atas pelaksanaan rujukan
1. Pasien IGD yang tidak dapat ditangani di IGD harus segera dirujuk ke
rumah sakit yang lebih mampu.
2. Pasien dengan tindakan infus apabila dirujuk harus didampingi
perawat dan diantar ambulans.
3. Pasien yang dirujuk harus dibuatkan surat pengantar rujukan
4. Kasus-kasus rujukan harus dievaluasi secara berkala
1. Buku rujukan
2. Buku pengantar

PENERIMAAN PASIEN RUJUKAN KEBIDANAN DI IGD


RSIA Gladiool

No. Dokumen :
154.SPO.11/1/2016
Tanggal Terbit :

No. Revisi

Halaman

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGK


Penerimaan pasien rujukan kebidanan adalah
proses penerimaan pasien
dengan kasus kebidanan yang dirujuk oleh bidan
atau puskesmas
1. Menyelamatkan nyawa pasien kasus kebidanan .
2. Mempercepat kesembuhan pasien.
3. Memberikan penanganan pada pasien dengan kasus kebidanan yang
tidak dapat ditangani oleh bidan atau puskesmas .
Rujukan ke RSIA Gladiool dilakukan bila :
a) Pasien tidak dapat ditangani oleh bidan atau puskesmas .
b) Pasien memerlukan penanganan tenaga medis spesialis yang ada di
RSIA Gladiool
c) Atas permintaan keluarga

Prosedur

Kasus-kasus rujukan harus dievaluasi secara berkala.


1. Pasien datang dengan rujukan diantar bidan atau dari puskesmas
maupun datang sendiri tanpa diantar,diterima di IGD,
2. Perawat/bidan IGD melakukan anamnesa dan melakukan pemeriksaan
tanda-tanda vital ,
3. Perawat/bidan IGD telepon ke VK / bagian kebidanan ( line 120 ),
4. Pasien diperiksa oleh Dokter jaga,
a. Jika tanpa indikasi patologis,pasien dalam keadaan baik
(elektif) lakukan tindakan pemeriksaan penunjang laborat lalu
kirim ke VK / bangsal perawatan kebidanan
b. Jika dengan indikasi patologis,Bidan datang ke IGD periksa
pasien bersama Dokter jaga
Hasil pemeriksaan dikonsulkan Dokter Spesialis Obsgyn oleh
Bidan dan ditulis di status oleh Dokter jaga
5. a . Pasien dengan advis dirawat inap , tindakan medis ( infuse dan
injeksi ) dan pemeriksaan laborat dilakukan perawat/bidan IGD baru di
pindah ke VK / Bagian kebidanan,
b . Pasien dengan advis dirujuk lagi, jika darurat harus ada tindakan ,
tindakan dilakukan Bidan bersama Perawat IGD dan diantar ke Rumah
Sakit lain olah Bidan/perawat VK dengan membawa blangko alasan
rujukan,
Jika tidak perlu tindakan darurat,pasien dimotivasi rujuk diantar oleh
Bidan/perawat pengantar dengan diberi rujukan.

Instalasi Terkait

Dokter IGD
Perawat IGD
Bidan VK
Petugas Ambulance
Petugas Administras

MERUJUK PASIEN IGD KE RUMAH SAKIT LAIN

RSIA Gladiool

No. Dokumen :
154.SPO.12/ 1 /2016
Tanggal Terbit :

No. Revisi

Halaman

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGK
1. Pemindahan pasien atau transportasi pasien
untuk dirujuk
dilaksanakan oleh petugas IGD.
Pasien yang menurut pertimbangan dokter
spersialis/dokter
konsulen tidak dapat ditangani/ditolong di
Rumah sakit Umum
Simo, maka pasien tersebut dirujuk ke rumah
sakit lain yang
fasilitasnya lebih memadai sesuai dengan
kebutuhan pasien.
Pasien-pasien dengan kasus-kasus tertentu yang
harus dirujuk
adalah :
1. Bila tempat perawatan di RS penuh
2. Kasus penyakit tertentu
3. Kasus Psikiatrik : Untuk pasien-pasien
psikiatrik yang
mengamuk dan gelisah, sehingga memang perlu
peratan
khusus.
4. Pasien yang dirujuk dengan membawa suratsurat rujukan.
5. Pasien yang dirujuk dengan didampingi
perawat sesuai
prosedur

Prosedur Lanjutan

Instalasi Terkait

Petugas
Petugas Ambulance

PEMAKAIAN ALAT LIVE SAVING


RSIA Gladiool

No. Dokumen :
154.SPO.13/1/2016
Tanggal Terbit :

No. Revisi

Halaman

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian

Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Instalasi terkait

Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGK


Yang dimaksudkan dengan alat life saving adalah
peralatan yang
dibutuhkan untuk pertolongan hidup.
Untuk memberikan pertolongan pada pasien yang terancam jiwanya.
Pemberlakuan alat life saving di IGD
1. Pasien datang di IGD dalam keadaan gawat darurat.
2. Dilakukan pemeriksaan oleh dokter jaga di ruang triase
3. Dokter menetapkan status kegawatan dan perlu dilakukan penanganan
dengan menggunakan alat life saving.
4. Pasien dimasukkan ke ruang alat life saving.
5. Dokter/perawat melaksanakan tindakan dengan alat live saving.
6. Bila diperlukan konsul dokter spesialis.
7. Dilakukan observasi maksimal 2 jam setelah dilakukan tindakan.
8. Dilakukan pendokumentasian tindakan

1. Dokter Konsulen
2. Dokter jaga
3. Perawataan

PERAWAT / BIDAN PENDAMPING PASIEN YANG DIRUJUK

RSIA Gladiool

No. Dokumen :
154.SPO.14/1/2016
Tanggal Terbit :

No. Revisi

Halaman

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGK
Perawat yang mendapingi pasien yang akan
dirujuk

Pengertian

Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Unit Terkait

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah mendampingi pasien yang


dirujuk
Penerapan Standar pendamping pasien yang akan dirujuk
Untuk mencapai mutu pelayanan optimal maka bagi pasien yang akan
dirujuk ke rumah sakit lain yang lebih memadai, didampingi oleh
seorang
perawat. Hal ini perlu untuk memantau kegawatan yang dialami pasien.
Adapun pendamping pasien yang akan dirujuk adalah :
a. Melihat keadaan pasien yang akan dirujuk
b. Pendamping pasien yang akan dirujuk adalah perawat,dokter jaga
menunjuk salah satu perawat IGD yang bertugas, apabila karena suatu
hal perawat IGD tidak bisa mendampingi atau karena hanya satu
orang perawat yang jaga IGD, maka dokter jaga mencari penggantinya
dengan meminta perawat jaga dari bangsal.
Instalasi Terkait

Perawat IGD
Satuan pengemudi
Satuan rawat inap

PEMAKAIAN OKSIGEN
RSIA Gladiool

No. Dokumen :
154.SPO.15 /1/2016

No. Revisi

Tanggal Terbit :

Halaman

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGK
Pemakaian Oksigen adalah pemakaian oksigen
dari tabung oksigen dengan menggunkan kanul
ke pasien

Pengertian

Tujuan

Untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien

Kebijakan

Cara pemakain oksigen

Prosedur

1. Pastikan oksigen berisi


2. Atur tombol manometer
3. Ukur skala menurut kebutuhan
4. Pasang kanul oksigen pasien
5. Bila selesai :
lepaskan kanul dan matikan manometer

Instalasi Terkait

Petugas IGD

PENGGUNAAN NEBULIZER

RSIA Gladiool

No. Dokumen :
154.SPO.16/1/2016
Tanggal Terbit :

No. Revisi

Halaman

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian

Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Unit Terkait

Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGK


Memberikan campuran zat aerosol dalam artikel
udara dengan tekanan
udara
Untuk memberikan obat melalui nafas spontan pasien
Penerapan prosedur penggunaan Nebulizer
A. Persiapan:
1. Alat dan Chat
Oksigen set
Set Nebulizer
Cairan normal Saline dan obat yang akan dipakai
Mouth piece bila perlu
2. Lingkungan bersih dan tenang
3. Petugas 1 orang
B. Pelaksana
1. Monitor denyut nadi sebelum dan sesudah pengobatan khususnya
pada pasien yang menggunakan bronkodilator
2. Jelaskan prosedur pada pasien
3. Atur posisi pasien senyaman mungkin paling sering dalam posisi semi
fowler
4. Petugas mencuci tangan
5. Siapkan alat dan perlengkapannya
6. Periksa filter kotor ganti yang baru
7. Siapkan obat cair yang direkomendasikan dokter. Pasang selang pada
konektor alat
9. Hubungkan steker pada power cord pada kotak kontak listrik
10. Isi tabung nebulizer dengan obat cair dan volume sesuai perintah
dokter
11. Pasang tutup tabung nebulizer dan pasang masker pada konektor
tutup tabung nebulizer
12. Pasang masker pada penderita
13. Tekan saklar power posisi ON dan bersamaan dengan mulai
pemberian terapi
14. Jika pemberian terapi selesai, tekan saklar power keposisi OFF
Lepas
konektor alat dan kelengakpannya serta kembalikan alat pada
tempatnya.
15. Kelengkapan alat (selang, tabung nebulizer dan masker) rendam
dengan air sabun hangat selama 30 menit
Bilas dengan air hangat sampai bersih dan keringkan kelengkapannya
sehingga siap pakai
Instalasi Gawat Darurat

Pengertian

Suatu proses pengadaan dan penyediaan obat-obat life saving /obat

Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Instalasi terkait

emergency yang dibutuhkan di IGD


Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penyediaan obat life saving
sehingga disaat ada pasien emergency obat selalu tersedia dan tidak
kadaluarsa.
Petugas yang bertanggung jawab menyediakan obat life saving harus
melaksanakan tugasnya dengan rutin.
- Petugas menggunakan obat sesuai standar
Obat-obatan life saving di IGD disiapkan oleh penanggungjawab obat
sesuai jumlah yang sudah ditentukan, jika ternyata ada obat yang habis
maka dapat dilakukan dengan bon obat di apotik.
Cara bon obat
1. Petugas IGD menulis jenis obat life saving yang ada dibuku
pengebonan.
2. Petugas IGD meminta obat life saving ke apotik dengan
membawa buku pengebonan.
3. Petugas melaporkan bon kepada petugas apotik .
4. Setelah obat didapatkan ditata sesuai tulisan yang sudah
ditentukan tempatnya.
Cara pengecekan obat
a. Petugas mengecek obat-obat yang habis atau yang perlu diisi lagi
tiap pagi
b. Tiap pagi petugas mengecek jenis obat yang jumlahnya tidak
sesuai standar yang ditentukan,cek juga tanggal kadaluarsa jika
sudah ED kembalikan ke apotik dan minta diganti.
c. Jika ada obat yang habis /jumlahnya kurang atau kadaluarsa
merupakan tanggungjawab perawat IGD yang ditunjuk sebagai
penaggungjawab obat dibantu pengecekan obat oleh petugas IGD
yang jaga pagi
Cara pemakaian obat life saving
a. Obat life saving digunakan untuk pasien-pasien emergency
yang membutuhkan sesuai advis dokter.
b. Petugas memberikan obat yang sudah tersedia di IGD.
c. Dokter yang memberi advis menulis diresep,Perawat IGD
memberi tanda di belakang tulisan nama obat life saving
dengan tanda centang itu berarti obat sudah memakai obat
life saving IGD dan apotik tinggal menganti
d. Keluarga pasien membawa resep ke apotik .
e. Apotik memberikan obat ke keluarga pasien.
f. Keluarga pasien kembali ke IGD ,obat diserahkan petugas
IGD untuk mengganti stock IGD
1. Dokter IGD.
2. Perawat IGD
3. Penaggungjawab obat ( perawat IGD yang sudah ditunjuk )
4. Gudang farmasi
5. Petugas Apotik
PENGADAAN DAN PENYEDIAAN OBAT LIVE SAVING DI IGD

RSIA Gladiool

No. Dokumen :
154.SPO.17/1/2016
Tanggal Terbit :

No. Revisi

Halaman

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGK

PENYEDIAAN CAIRAN INFUS DI IGD

RSIA Gladiool

No. Dokumen :
154.SPO.18/1/2016
Tanggal Terbit :

No. Revisi

Halaman

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian

Tujuan
Kebijakan

Prosedur

Unit Terkait

Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGK


Suatu proses penyediaan cairan infuse di IGD
yang meliputi cara
penyediaan cairan infuse dan penggunaan cairan
infuse
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penyediaan cairan infuse
Petugas yang menggunakan cairan infuse dan menyediakan cairan
infuse , melaksanakan tugasnya dengan rutin
Petugas menggunakan cairan infuse yang sesuai standar
Cairan infus di IGD telah disiapkan oleh Istalasi farmasi
jika ternyata ada cairan infuse yang habis maka dapat dilakukan dengan
bon obat di Instalasi farmasi
Cara bon obat
1. Petugas IGD menulis jenis cairan infus yang ada dibuku
pengebonan.
2. Petugas IGD meminta cairan infus ke farmasi dengan membawa
buku pengebonan.
Cara penggunaan obat
1. Petugas mengecek cairan infus yang habis atau yang perlu diisi
lagi.
2. Petugas mengambil dari gudang lemari cairan infus dimasukkan
dalam lemari cairan infus
3. Mengambil cairan infus sesuai dengan advis dokter.
4. Setiap pengambilan obat ditulis dalam buku pengambilan cairan
infus berikut nama, bangsal/rawat jalan, jenis cairan infus dan
jumlahnya.
5. Bila pasien rawat jalan cukup ditulis pada buku pengambilan
Cairan infus

1. Instalasi farmasi
2. Perawat IGD

PENYEDIAAN LINEN
RSIA Gladiool

No. Dokumen :
154.SPO.19 /1/2016
Tanggal Terbit :

No. Revisi

Halaman

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGK

Pengertian

Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Instalasi terkait

Suatu kegiatan yang dilakukan untuk melaporkan permintaan


pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana Rumah Sakit dari
ruangan / bangsal
Agar sarana dan prasarana Rumah Sakit dapat digunakan seoptimal
mungkin
Petugas mengikuti alur permintaan perbaikan yang telah dibuat
1.Ruang / bangsal melaporkan ke petugas dengan diketahui oleh subbid
masing-masing
2. Petugas menindak lanjuti laporan
3. Jika bisa diselesaikan, melaporkan hasil kerja ke ruangan
4. Jika tidak bisa diselesaikan karena perlu bergantian suku cadang
petugas melaporkan permintaan penggantian suku cadang ke
bagian umum
5. Tetapi jika suku cadang yang dimaksud tidak diperoleh di pasaran dan
atau tidak bias diperbaiki oleh petugas maka dilanjutkan ke pihak III
dengan mengetahui subbid masing-masing
6. Setelah selesai kembalikan alat ke asal Instalasi atau bangsal

1. Seluruh Instalasi / bangsal


2. Bagian umum

PROSEDUR TETAP TRIASE IGD

RSIA Gladiool

No. Dokumen :
154.SPO.20/1 /2016
Tanggal Terbit :

No. Revisi

Halaman

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian

Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Unit Terkait

Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGK


Triase adalah suatu system pemilihan pasien
menurut tingkat kegawatan
pasien.
Pasien dapat diseleksi dan dipisah-pisahkan antara yang gawat dan tidak
gawat
Pemberlakuan Triase di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Ibu dan
Anak Gladiool Magelang
1. Pasien datanglangsung dibawa ke Ruang Triase.
2. Pasien diseleksi menurut kegawatannya.
3. Pasien ditempatkan pada ruang sesuai kasus dan tindakannya.

1. Dokter Konsulen
2. Laboratorium
3. Farmasi
4. Radiologi
5. Rekam Medis
6. Kasir
7. Ambulance

PROTAP SELEKSI PADA PASIEN DISASTER


RSIA Gladiool

No. Dokumen :
154.SPO.21 /1/2016
Tanggal Terbit :

No. Revisi

Halaman

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGK

Pengertian

Tujuan

Prosedur

Suatu sistem seleksi penderita yang menjamin supaya tidak ada


penderita
yang tidak mendapat pertolongan medis. Pada pelaksanaannya
dibedakan
triase sehari-hari dan triase dalam keadaan bencana/ disaster
Prioritas penanganan pasien berdasarkan hasil triase; terutama
pada keadaan bencana/ disaster.
Agar kondisi kegawat daruratan penderita dapat segera diketahui
dan segera pula diatasi dengan tepat dan cepat.
Mencegah kematian dan kecacatan yang tak perlu.
Kebijakan
Triase dalam pelaksanaannya dibedakan antara Triase dalam
keadaan sehari-hari dan Triase dalam keadaan bencana/ disaster.
Triase dilakukan oleh dokter; dalam keadaan bencana dibantu oleh
perawat.
Triase dalam keadaan bencana memakai label.
Triase dalam keadaan bencana/ dissaster digunakan untuk
menentukan prioritas penanganan pasien berdasarkan beratnya
cedera dan/atau kegawatan pasien serta probabilitas hidupnya
(label merah didahulukan).
Triase dalam keadaan bencana/ dissaster:
1. Dokter memeriksa kondisi korban secara singkat dan cermat.
2. Dokter segera menentukan tingkat kegawatdaruratan korban.
3. Dokter bersama petugas pasien pada ruang label: hijau, kuning,
merah,
putih atau hitam untuk setiap korban sesuai dengan tingkat
kegawatdaruratan yaitu :
a. Label Hijau : Diberikan untuk korban tidak gawat dan tidak
darurat (P3) yaitu korban yang tidak luka dan tidak ada
gangguan kesadaran / jiwa
b. Label Kuning : Diberikan untuk korban darurat tidak gawat ,
yaitu korban dengan luka-luka ringan, tidak ada gangguan
sistem respirasi dan atau kardiovaskuler
c. Label Merah : Diberikan untuk korban gawat darurat , yaitu
korban cedera sehingga terjadi gangguan pada sistem respirasi
yang mengancam henti napas dan atau ada gangguan sistem
kardiovaskuler yang mengancam henti jantung atau korban
yang diketahui baru saja terlihat henti napas atau dan henti
jantung.

d. Label Putih : Diberikan untuk korban gawat tidak darurat


yaitu korban dengan cedera sangat berat atau parah atau dalam
keadaan koma dengan prognosis ad malam (jelek)
e. Label Hitam : Diberikan untuk korban yang sudah meninggal
dunia. Pada saat terjadi musibah massal, dokter jaga menetapkan status
terjadinya musibah massal; tergantung dari banyaknya pasien yang
datang
Instalasi terkait

1. Dokter Konsulen
2. Laboratorium
3. Farmasi
4. Radiologi
5. Rekam Medis
6. Kasir
7. Ambulance

TRIASE IGD RSIA Gladiool Magelang

RSIA Gladiool

No. Dokumen :
154.SPO.22/ 1 /2016
Tanggal Terbit :

No. Revisi

Halaman

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian

Tujuan

Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGK


Suatu sistem seleksi penderita yang menjamin
supaya tidak ada penderita
yang tidak mendapat pertolongan medis. Pada
pelaksanaannya dibedakan
triase sehari-hari dan triase dalam keadaan
bencana/ disaster.
Prioritas penanganan pasien berdasarkan hasil triase; terutama
pada keadaan bencana/ disaster.
Agar kondisi kegawatdaruratan penderita dapat segera diketahui
dan segera pula diatasi dengan tepat dan cepat.
Mencegah kematian dan kecacatan yang tak perlu.
Kebijakan
Triase dalam pelaksanaannya dibedakan antara Triase dalam
keadaan sehari-hari dan Triase dalam keadaan bencana/ disaster.
Triase dilakukan oleh dokter; dalam keadaan bencana dibantu oleh
perawat.
Triase dalam keadaan bencana memakai label.
Triase dalam keadaan bencana/ dissaster digunakan untuk
menentukan prioritas penanganan pasien berdasarkan beratnya
cedera dan/atau kegawatan pasien serta probabilitas hidupnya
(label merah didahulukan).

Kebijakan
Prosedur

Triase dalam keadaan bencana/ dissaster:


1. Dokter memeriksa kondisi korban secara singkat dan cermat.
2. Dokter segera menentukan tingkat kegawatdaruratan korban.
3. Dokter bersama petugas memberikan label: hijau, kuning, merah,
putih atau hitam untuk setiap korban sesuai dengan tingkat
kegawatdaruratan yaitu :
a. Label Hijau : Diberikan untuk korban tidak gawat dan tidak
darurat (P3) yaitu korban yang tidak luka dan tidak ada
gangguan kesadaran / jiwa
b. Label Kuning : Diberikan untuk korban darurat tidak gawat ,
yaitu korban dengan luka-luka ringan, tidak ada gangguan
sistem respirasi dan atau kardiovaskuler
c. Label Merah : Diberikan untuk korban gawat darurat , yaitu
korban cedera sehingga terjadi gangguan pada sistem respirasi
yang mengancam henti napas dan atau ada gangguan sistem
kardiovaskuler yang mengancam henti jantung atau korban
yang diketahui baru saja terlihat henti napas atau dan henti
jantung.

d. Label Putih : Diberikan untuk korban gawat tidak darurat


yaitu korban dengan cedera sangat berat atau parah atau dalam
keadaan koma dengan prognosis ad malam (jelek)
e. Label Hitam : Diberikan untuk korban yang sudah meninggal
dunia. Pada saat terjadi musibah massal, dokter jaga menetapkan status
terjadinya musibah massal; tergantung dari banyaknya pasien yang
datang
Unit Terkait

PENGISIAN LEMBAR INFORMET CONSENT


RSIA Gladiool

No. Dokumen :
154.SPO.23/1/2016
Tanggal Terbit :

No. Revisi

Halaman

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGK
Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Instalasi terkait

Suatu jenis pernyataan tentang persetujuan atau penolakan dalam bentuk


tulisan yang ditandatangani penderita/walinya sebagai bukti terhadap
persetujuan atau penolakan tindakan medis yang akan dilakukan kepada
pasien.
Agar semua tindakan (medis) yang dilakukan telah mendapat
persetujuan
dari penderita / walinya sehingga dokter / tenaga kesehatan lainnya /
manajemen rumah sakit terhindar dari tuntutan hukum dari pasien
ataupun keluarga pasien
Setiap pasien yang mendapat pelayanan di rumah sakit
mempunyai hak untuk memperoleh atau menolak pengobatan yang
akan diberikan. Penanda tanganan dilakukan setelah pasien mendapat
penjelasan dari petugas penerima pasien ditempat pendaftaran.
Pemberian persetujuan maupun penolakan terhadap perlakuan yang akan
diambil tersebut menjadi bukti yang syah bagi rumah sakit, pasien, dan
dokter.
1. Dokter wajib memberikan penjelasan / informasi tentang apa
yang akan dilakukan oleh tim medis, resiko dan akibat yang akan
terjadi bilamana suatu tindakan akan diambil serta cara
mengatasi.
2. Dokter harus menandatangani juga pernyataan tersebut sebagai
tanda kalau sudah memberikan penjelasan kepada penderita atau
keluarga.
3. Pasien / keluarganya telah memahami betul penjelasan dokter
tentang tindakan yang akan dilakukan, resiko dan akibat-akibat
yang akan terjadi atas suatu tindakan medis tersebut serta cara
mengatasinya.
4. Pasien / keluarganya mengisi dan menandatangani pernyataan
yang telah disediakan dengan dipandu oleh perawat / petugas
rumah sakit. Saksi yang juga menandatangani pernyataan
tersebut dapat diambil dari keluarga penderita atau perawat yang
bertugas.

1. Dokter
2. Petugas IRJA

3. Petugas IGD
4. Petugas Ruang Perawatan RSIA Gladiool

DEATH ON ARRIVAL

RSIA Gladiool

No. Dokumen :
154.SPO.24/1/2016
Tanggal Terbit :

No. Revisi

Halaman

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian

Tujuan

Kebijakan
Prosedur

Unit Terkait

Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGK


Semua pasien meningkat saat tiba di Gawat
Darurat, dokter harus dapat
menyakini bahwa pasien itu sudah dan secara
admisnitrstif dilengkapi
penerapan langkah-langkah penanganan pasien

Sebagai acuan
meninggal
sewaktu tiba di Gawat Darurat
Penerapan prosedur Death On Arrival di IGD
Pengertian:
Kematian sewaktu tiba (Death On Arrival) adalah kematian yang sudah
terjadi pada pasien yang datang di Pelayanan Gawat Darurat.
Tatacara:
Ditemukan kasus dimana pasien datang sudah dalam keadaan
meninggal,
maka harus dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Dokter juga harus dapat menyakinkan bahwa pasien sudah dalam
keadaan meninggal. Jika dirasa dapat dilakukan pemeriksaan
penunjang seperti EKG.

IGD
Rekam Medik
Pemulasaran Jenasah
Kasir

DEATH ON RESUSITATION

RSIA Gladiool

No. Dokumen :
154.SPO.25/1/2016
Tanggal Terbit :

No. Revisi

Halaman

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGK

Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Instalasi Terkait

Semua pasien yang meninggal diInstalasi Gawat Darurat secara medis


maupun administratif dilengkapi dan apabila perlu visum.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan kematian
di gawat darurat
Penerapan prosedur kematian di IGD
Pengertian:
Yang dimaksud dengan kematian Pelayanan Gawat Darurat adalah kasus
dimana pasien meninggal di Pelayanan Gawat Darurat walupun sudah
meninggal, penanganan medic secara maksimal di Pelayanan Gawat
Darurat.
Tatacara Pelaksanaan:
Jika ditemui adanya kasus kematian di Pelayanan Gawat Darurat, maka
perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Dokter yang menangi wajib mengisi formulir yang telah disediakan.
b. Penderita yang sudah dinyatakan meninggal kemudian dibawa ke
kamar jenazah

Petugas IGD
Petugas kamar mayat

PERAWATAN LUKA JAHIT

RSIA Gladiool

No. Dokumen :
154.SPO.26/1/2016
Tanggal Terbit :

No. Revisi

Halaman

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGK
Melakukan tindakan perawatan : mengganti
balutan ,membersihkan luka pada luka yang di
jahit

Pengertian

Tujuan

1.Mencegah infaksi
2.Membantu penyembuhan luka

Kebijakan
Prosedur

Unit Terkait

Luka yang dijahit


1.Mengatur posisi pasiensehhingga luka dapat terlihat jelas
2.Membuka peralatan
3.Memakai sarung tanggan
4.Membasahi plester dengan alkohol dan buka luka dengan
mengunakan pinset
5.Membersihkan luka dan bekas plester
6.Menekan kedua tepi luka (sepanjang luka)
7.Membersihkan luka dengan menggunkan cairan NaCl
8.Mendesinfeksi luka dengan iodine povidon
9.Membilas dengan menggunakan cairan NaCl
10.Melakukan kompres betadin pada luka/memberiobat/menutup dengan
Kasa steril
11.Memasang plester pada seluruh tepi kassa

IRNA
IGD

PERAWATAN LUKA PERINEUM


RSIA Gladiool

No. Dokumen :
154.SPO.27 /1/2016
Tanggal Terbit :

No. Revisi

Halaman

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGK
Pengertian
Memberikan tindakan pada vulva untuk menjaga kebersihanya
Tujuan

Kebijakan
Prosedur

1.Mencegah terjadinya infeksi di daerah vulva


2.Untuk penyembuhan luka perineum
3.Untuk kebersihan luka perineum
4.Membersihkan ras nyaman pasien
Dilakukan pada ibu setelah melahirkan
1.Memasang /menutup gordin
2.Mengaur posisi pasien dorsal recumbent
3.Memasang perlak dibawah pantat
4.Melepaskan celana dan pembalut sambil mkemperhatikan lochea
5.Mengguyur vulva dengan air matang
6.Mebuka vulva dengan ibu jari dan jari telunjuk kiri,
7.Membersihkan labia mayora kanan dan kiri,labia minora kanan dan
kiri ,vestibulum, perineum .Arah dari atas kebawah dengan kapas
basah (1 kapas 1kali usap)
8.Mengobati luka dan menutup luka dengan kassa steril
9.Memasang celana dalam dan pembalut wanita
10.Mengambil alat dan merapikan pasien

PENGANGKATAN JAHITAN LUKA


RSIA Gladiool

No. Dokumen :
154.SPO.27/1/2016
Tanggal Terbit :

No. Revisi

Halaman

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGK
Pengertian
Mengangkat / membuka jahitan pada luka yang
dijahit
Tujuan
1.Mencegah terjadinya infeksi dari benang
2.Mencegah tertinggalnya benang
Kebijakan

1.Luka jahit yang sudah waktunya diangkat jahitanya


2.Luka jahitan yang infeksi

Prosedur

1.Mengatur posisi pasien sehingga luka dapatterlihat jeles


2.Membuka peralatan
3.Memakai sarung tangan
4.Membasahi plester dengan alkohol dan buka dengan menggunakan
pinset
5.Membuka balutan lapis terluar
6.Membersihkan sekitar luka dan bekas plester
7.Membersihkan luka dengan kassa dan cairan NaCl
8.Mendisinfeksi luka dengan povidon
9.Meletakan kassa steril didekat luka
10.Menarik simpul jahitan sedikit keatas secara hati hati dengan
memakai pincet cirurgis ,sehingga benang yang berada di dalam kulit
kelihatan.
11.Menggunting benang dan tarik hati hati,buang ke kassa
12.Membilas dengan menggunakan cairan NaCl
13.Melakukan kompres betadin/salp/kemudian tutup dengan kassa steril
14.Memasang plester pada seluruh tepi kassa

Unit Terkait

IGD
IRNA
Rekam Medis

PERAWATAN LUKA BAKAR

RSIA Gladiool

No. Dokumen :
154.SPO.28/1/2016
Tanggal Terbit :

No. Revisi

Halaman

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGK
Pengertian
Melakukan tindakan perawatan terhadap luka bakar
Tujuan
1.Mencegah infeksi pada luka
2.Mempercepat penyembuhan luka
Kebijakan
Pasien yang mengalami luka bakar
Prosedur

1.Menjaga privacy
2.Mengatur posisi sehingga luka dapat terlihat dengan jelas
3.Membuka peralatan
4.Memakai sarung tangan
5.Membuka balutan dengan hati-hati bila sulit basahi dengan
menggunakan NaCl
6.Bersihkan luka dengan menggunakan cairan NaCl
7.Melakukan debridement bila terdapat jaringan nekrotik.( bila ada bula
jangan di pecah tapi hisap dengan spuit steril setelah hari ke 3)
8.Membersihkan luka dengan menggunakan NaCl
9.Mengeringkan luka dengan menggunakan kassa steril
10.Memberikan obat topikal sesuai advis dokter
11.Menutup luka dengan menggunakan kassa steril kemudian pasang
dipasang verban dan plester

Unit Terkait

IGD
IRNA

PENILAIAN BALANCE CAIRAN

RSIA Gladiool

No. Dokumen :
154.SPO.29/1/2016
Tanggal Terbit :

No. Revisi

Halaman

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGK
Pengertian

Tujuan

Pengitungan keseimbangan cairan masuk dan


keluar tubuh
1.Mengetahui jumlah masukan cairan
2.Mengetahui keluaran cairan
3.Mengetahui balance cairan
4.Menentukan kebutuhan cairan

Kebijakan

Pasien dengan kecenderungan gangguan regulasi cairan

Prosedur

1.Mengitung intake oral(minum)


2.Menhitung intake oral (makan )
3.Menghitung intake parenteral
4.Menetukan cairan metabolisme
5.Menghitung output urine
6.Menghitung feses
7.Menghitung output abnormal ( muntah ,drain perdarahan dll )
8.Menghitung output IWL
9.Menghitung balance cairan

Unit Terkait

IGD
IRNA

RSIA Gladiool
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian
Tujuan
Kebijakan

Prosedur

No. Dokumen :

No. Revisi

Halaman

PEMERIKSAAN GLASGOWS COMA SCALE ( GCS )


RSIA Gladiool

No. Dokumen :
154.SPO.30/1/2016
Tanggal Terbit :

No. Revisi

Halaman

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGK
Pengertian
Memeriksa tingkat kesadaran klien dengan
menggunakan Skala Koma Glasgow

Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Unit Terkait

Mendapatkan data objektif


1.Pasien baru
2.Evaluasi perkembangan kondisi pasien
1.Mengatur posisi pasien : supinasi
2.Menempatkan diri di sebuah kanan pasien , bila mungkin
3.GCS ( Glasgow Coma Scale )
4.Memeriksa reflek membuka mata dengan benar
5.Memeriksa reflek verbal dengan benar
6.Memeriksa reflek motorik dengan benar
7.Menilai hasil pemeriksaan

RSIA Gladiool
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian
Tujuan
Kebijakan

Prosedur

No. Dokumen :

No. Revisi

Halaman

PEMERIKSAAN EKG

RSIA Gladiool

No. Dokumen :
154.SPO.31/1/2016
Tanggal Terbit :

No. Revisi

Halaman

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGK
Pengertian

Tujuan

Merekam listrik pada jantung dengan


menggunakan mesin EKG
Mengetahui kondisi jantung

Kebijakan
Prosedur

Unit Terkait

1.Posisikan pasien pada supine, dalam posisi fowler dapat digunakan


untuk klien dengan masalah respirasi berikan privasi dan minta pasien
untuk membuka pakaianya terutama di bagian dada ,pergelangan
tangan dan mata kaki
2.Intruksikan klien untuk tetap berbaring ,tidak bergerak,batuk atau
berbicara saat dilakukan pencatatan EKG untuk mencegah artifac
3.Pasang elektroda pada tubuh klien dengan lebih dahulu memberikan
olesan alkohol pada permukaan elektroda
a.kabel RA dihubungkan dengan elektroda dipergelengan tangan
kanan
b.kabel LA dihubungkan dengan elektroda di pergelengan tangan
kiri
c.kabel LL dihubungkan dengan pergelangan kaki kiri
d.kabel RL dihubungkan dengan pergelangan kaki kanan
e.V1 diruang interkosta 4 kanan, ditepi kanan sternum
f.V2 diruang intercostal 4 kiri di tepi kiri sternum
g.V3 di pertengahan V2 dan V4
h.V4 diperpotongan antara linea midioclavicularis kiri dengan
ruang intercostalis 5 kiri
i.V5 diperpotongan antara axilaris media kiri dengan intercostalis 5
kiri
j.V6 diperpotongan antara linea axilaris media kiri dengan
intercostalis 5 kiri
4.Hidupkan mesin EKG, putar pengatur lead pada daerah netral dan
atur agar jarum pencatat menunjukan ketengahan grafik
5.Setelah merekam Lead I,II,III,aVR,aVL,V1,V2,V3,V4,V5,dan V6
matikan mesin EKG
6.Lepaskan elektrode dan bersihkan dengan tisue

RSIA Gladiool
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian
Tujuan
Kebijakan

Prosedur

No. Dokumen :

No. Revisi

Halaman

PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE


RSIA Gladiool

No. Dokumen :
154.SPO.32/1/2016
Tanggal Terbit :

No. Revisi

Halaman

Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian

Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGK


Memasang selang /pipa khusus melalui saluran
pencernaan atas secara langsung yang berakhir
dilambung

Tujuan

1.Memasukan makanan,obat pasien yang tidak bisa masuk melalui


mulut
2.Mencegah distensi gaster
3.Melakukan bilas lambung
4.Mengambil specimen asam lambung untuk diperiksa di laboratorium

Kebijakan

1.Pasien yang tidak bisa makan lewat mulut


2.Pasien yang ilius atau peritonitis trauma abdomen (untuk dekompresi )
3.Pasien perdarahan lambung/ bilas lambung

Prosedur

1.Menjaga privacy
2.Mengatur posisi pada posisi semi fowler/folwer jika tidak ada kontra
indikasi
3.Memakai sarung tangan
4.Membersihkan lubang hidung pasien
5.Memasang pengalas di atas dada
6.Mengukur panjang NGT dengan jeli sesuai ukuran NGT yang akan
dipasang
7.Mengatur posisi pada posisi fleksi kepala,dan masukan berlahan ujung
NGT melalui hidung (bila pasien sadar menganjurkan untuk menelan
ludah berulang- ulang )
8.Memastikan NGT masuk kedalan lambung dengan menginspirasi
NGT dengan spuit atau memasukan kedalam gelas berisi air
9.Menutup ujung NGT dengan spuit/klem atau disesuaikan dengan
tujuan pemasangan
10.Melakukan fiksasi NGT di depan hidung dan pipi

Unit Terkait

RSIA Gladiool
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian
Tujuan
Kebijakan

Prosedur

No. Dokumen :

No. Revisi

Halaman

Anda mungkin juga menyukai