Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM KERJA TIM PONEK 24 JAM RSUD WEDA

KABUPATEN HALMAHERA TENGAH

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WEDA


KABUPATEN HALMAHERA TENGAH
TAHUN 2022
LEMBAR
PENGESAHAN

PROGRAM KERJA PELAYANAN NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIF (PONEK)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WEDA TAHUN 2022

Weda, Desember 2022


Ketua Direktur

dr.Umiyanti Thenu,Sp.OG dr. Selvia D. Denggo, M.Kes.,Sp.PK


NIP: NIP:19710204 200212 2 005
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa atas berkah dan rahmat
Nya, sehingga penyusunan buku Program Kerja HIV/AIDS di rumah sakit
telah dapat diselesaikan pada waktunya.
Proses penyusunan buku Program Kerja HIV/AIDS Rumah Sakit
Umum Daerah Weda ini melibatkan beberapa disiplin klinis di rumah sakit.
Dengan telah disusunnya buku program kerja ini diharapkan dapat
menunjang mutu pelayanan pasien di rumah sakit terutama dalam hal
memenuhi pelayanan yang optimal terhadap pasien HIV/AIDS di rumah
sakit.
Akhirnya kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada
semua pihak atas bantuan dan perhatiannya yang telah diberikan dalam
penyusunan program kerja HIV/AIDS Rumah Sakit Umum Daerah Weda.
Semoga Tuan senantiasa memberikan bimbingan dan petunjuk
kepada kita sekalian dalam melaksanakan tugas ini.

DIREKTUR RSUD WEDA

dr. Selvia D. Denggo M.Kes,, Sp,PK


NIP. 19710204 200212 2 005
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................................... I
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI........................................................................................................................... II
PROGRAM PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIF.... 1
I. Pendahuluan............................................................................................... 1
II. II. Latar Belakang............................................................................................ 2
III. III. Tujuan.......................................................................................................... 3
IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan................................................................ 3
V. Cara Melaksanakan Kegiatan............................................................................ 4
VI. Sasaran........................................................................................................ 5
VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan...................................................................... 7
VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan............................................... 8
IX. Pencatatan dan Pelaporan............................................................................. 9
X. Monitoring dan Evaluasi................................................................................. 9
PROGAM PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIF RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH RATU AJI PUTRI BOTUNG KABUPATEN PENAJAM PASER
UTARA TAHUN 2022
1. PENDAHULUAN
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi yaitu
AKI : 228/100.000 kelahiran hidup (KH) dan AKB : 34/1000 kelahiran hidup (SDKI 2007).
Sedangkan target RPJMN Depkes 2004-2009 AKI : 226/100.000 KH dan AKB : 26/1000 Kh.
Dalam Konferensi Tingkat Tinggi Persatuan Bangsa-Bangsa (2000) telah disepakati berbagai
Komitmen tentang Tujuan Pembengunan Milenium (Millenium Development Goals) pada
tahun 2015. Ada dua sasaran dan indikator yang secara khusus terkait dengan kesehatan ibu,
bayi dan anak yaitu :
1. Mengurangi angka kematian bayi dan balita sebesar 2/3 dari AKB pada tahun 1990
menjadi 20 dan 25/1000 kelahiran hidup
2. Mengurangi angka kematian ibu sebesar 3/4 dari AKI pada tahun 1990 (menjadi
125/100.000 kelahiran hidup)
Survey Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001 menyebutkan bahwa penyebab kematian Ibu
terbanyak di Indonesia adalah perdarahan (28%), Eklamsia (24%), Infeksi (11%), Partus
macet/lama (8%) dan aborsi (5%), sedangkan penyebab kematian bayi baru lahir yang
terbanyak adalah kerana BBLR (29%), Asfiksia (27%), infeksi dan tetanus (15%0, masalah
pemberian minum (10%), gangguan hematologi (6%), lain-lain (13%). Hal tersebut
kemungkinan disebabkan oleh keterlambatan pengambilan keputusan, merujuk dan
mengobati.Sedangkan kematian ibu umumnya disebabkan oleh perdarahan (25%), infeksi
(15%), pre-eklamsia (15%), persalinan macet dan abortus. Mengingat kematian ibu
mempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan ibu, maka proses persalinan dan
perawatan bayi harus dilakukan dalam sistem terpadu ditingkat nasional dan regional.
Untuk mencapai kompetensi dalam bidang tertentu, tenaga kesehatan memerlukan pelatihan-
pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perubahan perilaku dalam
pelayanan kepada pasien.
Komplikasi obstetrik tidak selalu dapat dirasakan sebelumnya dan mungkin saja terjadi pada
ibu hamil yang diidentifikasi normal. Oleh karena itu kebijakan RSUD Ratu Aji Putri Botung
Kabupaten Penajam Paser Utara adalah mendekatkan pelayanan obstetri dan neonatal sedekat
mungkin kepada setiap ibu hamil sesuai dengan pendekatan Making Pregnancy Safer (MPS)
yang mempunyai 3 pesan kunci yaitu :
1. Persalinan bersih dan aman oleh tenaga terampil
2. Penanganan komplikasi kehamilan dan persalinan secara adekuat
3. Setiap kehamilan harus diinginkan dan tersedianya akses bagi penanganan komplikasi
abortus tidak aman.
Penyebab kematian pada masa prenatal/neonatal pada umumnya berkaitan dengan kesehatan
ibu selama kehamilan, kesehatan janin selama didalam kandungan dan proses pertolongan
persalinan yang bermasalah. Oleh karena itu perlu adanya strategi penurunan
kematian/kesakitan maternal perinatal dengan Sistem Pelayanan Maternal Perinatal Regional
yaitu didukung bagi MPS di Indonesia dengan upaya :
1. Menyiapkan pelayanan yang siap siaga 24 jam
2. Meningkatkan mutu SDM dengan pelatihan berkala mengenai pelayanan kegawatdaruratan
3. Bertanggung jawab atas semua kasus rujukan
4. Bekerja sama dengan dinas dalam surveilens/audit kematian ibu dan bayi.

II. LATAR BELAKANG


Program pelayanan maternal dan neonatal disesuaikan dengan pedoman penyelenggaraan
PONEK 24 jam di Rumah sakit ini, dapat dijadikan acuan bagi tim PONEK di RUSD Ratu
Aji Putri Botung Kabupaten Penajam Paser Utara untuk menurunkan Angka Kematian Ibu
(AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Jumlah Persalinan tahun 2021 di RSUD Ratu Aji
Putri Botung Kabupaten Penajam Paser Utara adalah sebanyak 1.066 persalinan, dengan
Sectio cesaria sebanyak 398 persalinan (37,3%), persalinan spontan sebanyak 652 persalinan
(61,16) dan persalinan dengan vacuum ekstraksi sebanyak 16 persalinan (1,5%). Kematian
maternal pada tahun 2021 sebanyak 11 kasus, 1 (9%) kematian ibu dengan perdarahan, 2
(18,2%) kematian ibu dengan eklampsia, 6(54,5%) kematian ibu dengan Covid-19 dan 2
(18,2%) kematian ibu karena penyebab lainnya. Jumlah neonatus yang dirawat di RSUD Ratu
Aji Putri Botung Kabupaten Penajam Paser Utara pada tahun 2021 sebanyak 1.022 neonatus,
terbagi dalam kasus bayi dengan berat badan ≥2500 gram sebanyak 939 (91,87%) neonatus,
berat badan ≥2000 gram sebanyak 30 (2,94%) neonatus dan berat badan

PROGRAM KERJA TIM PONEK 24 JAM RSUD WEDA


KABUPATEN HALMAHERA TENGAH

I. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Pembentukan tim PONEK 24 jam RSUD Weda Kabupaten Halmahera Tengah
2. Merencanakan pelayanan PONEK sesuai standar meliputi :
a. Menyiapkan tenaga PONEK terlatih dan
terampil dibidangnya sesuai standar PONEK
b. Menyiapkan anggaran yang diperlukan sesuai kebutuhan
yang diperlukan dalam pelayanan PONEK
c. Menyiapkan obat-obatan sesuai standar PONEK Rumah
sakit
d. Menyiapkan peralatan dan fasilitas sesuai standar PONEK
e. Membuat panduan sesuai pedoman PONEK nasional
3. Melaksanakan kegiatan PONEK dalam bentuk :
a. Melaksanakan pertemuan PONEK triwulan
b. Melaksanakan pertemuan PONEK semester
c. Melaksanakan pertemuan PONEK secara insidentil
d. Melaksanakan Koordinasi dalam pelayanan PONEK
dengan unit terkait untuk memaksimalkan pelayanan
e. Mengikuti audit maternal perinatal bila ada kasus
kematian ibu atau bayi dilingkungan internal maupun luar
Rumah sakit
f. Mengikuti pelatihan PONEK baik didalam maupun diluar
rumah sakit, untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan prilaku dalam pelayanan pasien
terutama tim PONEK Rumah Sakit yang ada di RSUD
Weda Kabupaten Halmahera Tengah
g. Melaksanakan penyuluhan secara kelompok dan
perorangan.
h. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan dalam bentuk
laporan harian, bulanan, maupun setipa tahun sekali.
4. Monitoring dan evaluasi program sesuai jadwal yang telah
ditentukan
5. Melakukan koordinasi dengan tentang monev program PONEK
rumah sakit

II. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan Tim PONEK 24 jam RSUD Weda Kabupaten Halmahera Tengah adalah :
1. Membentuk Tim PONEK 24 jam
2. Melakukan rapat tim setiap tiga bulan sekali
3. Melaksanakan kegiatan PONEK 24 jam di rumah sakit
4. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan

Tahun 20
N Kegiatan J F M A M J J A S O N D
o a e a p e u u g e k o e
n b r r i n l s p t v s
1 Pembentukan Tim PONEK
RS
2 Merencanakan pelayanan
PONEK
3 Melaksanakan kegiatan
PONEK (IMD Dan Asi
ekslusif, Rawat
gabung ,PMK)
4 Pelatihan PONEK luar RS
sesuai standar
5 Pencatatan PONEK
6 Pelaporan PONEK
7 Monev program PONEK
8 Rapat Tim PONEK
9 Rapat koordinasi

Anda mungkin juga menyukai