Anda di halaman 1dari 4

HIPOKALIUM

Kode Nomor : 135 / PPK-PENYAKIT DALAM No. Revisi : 02 Halaman : 1/4


Ditetapkan :

PANDUAN
PRAKTIK Tanggal Terbit : 25/05/2022
KLINIS Dr. Yosefa Rumbawati, MARS
Prof. Dr. dr. Med. Ali Baziad,SpOG
KetuaKomiteMedik Direktur

PENGERTIAN  Nilai normal kalium plasma yaitu 3.5-5 meq/L. hipokalemia yaitu kadar kalium plasma
<3.5 meqL/L.
 Kalium adalah kation utama dalam intraselular dan berperan penting dalam metabolism
sel. Kalium berfungsi dalam sintesis protein, kontraksi otot, konduksi saraf, pengeluaran
hormone , transport cairan, perkembangan janin.
 Ginjal merupakan pengatur utama keseimbangan kalium dengan mengatur jumlah yang
diekskresikan dalam urin. Penyebab dari hipokalemia pada tabel 1 (terlampir)
ANAMNESIS  Tanda dan Gejala: Keletihan, kelemahan otot, kram kaki otot lembek atau kendur, mual,
muntah,parestesi,peningkatan efek digitasli,poliuria karena konsentrasi urin,gangguan irama
jantung (aritmia)

 Riwayat dan Faktor Risiko:


o Penurunan kalium total tubuh: riwayat hiperaldosteronisme (penyakit adrenal kongenital),
pemakaian diuretik atau adanya pengeluaran urin yang abnormal, peningkatan kehilangan cairan
melalui saluran cerna misalnya stenosis pilorik, peningkatan kehilangan melalui diaferosis,

o Perpindahan intraseluler: peningkatan insulin,alkalosis, atau setelah koreksi asidosis, perbaikan


jaringan setelah luka bakar, trauma, atau kelaparan, yang biasanya tidak disertai asupan kalium
yang adekuat.

PEMERIKSAAN  Penurunan bising usus  Penurunan reflex


FISIK
 Nadi lemah dan tak teratur  Penurunan tonus otot

KRITERIA 1. Gambaran EKG.


DIAGNOSIS 2. Kadar kalium serum < 3.5 mEq/L.
3. Ada tanda-tanda dan gejala hipokalemia
4. Alkalosis metabolik
DIAGNOSIS Hipokalium
KERJA
DIAGNOSIS -
BANDING

* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RS HERMINA JATINEGARA SECARA TERTULIS *
Halaman 1
HIPOKALIUM
Kode Nomor : 135 / PPK-PENYAKIT DALAM No. Revisi : 02 Halaman : 2/4
Ditetapkan :

PANDUAN
PRAKTIK Tanggal Terbit : 25/05/2022
KLINIS Prof. Dr. dr. Med. Ali Baziad,SpOG Dr. Yosefa Rumbawati, MARS
KetuaKomiteMedik Direktur

PEMERIKSAAN  Kalium Serum: <3,5meq/L


PENUNJANG
 Analisa gas darah: alkalosis metabolik

 EKG: depresi segmen-ST, gelombang T datar, adanya gelombang U,disritmia ventrikel

* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RS HERMINA JATINEGARA SECARA TERTULIS *
Halaman 2
HIPOKALIUM
Kode Nomor : 135 / PPK-PENYAKIT DALAM No. Revisi : 02 Halaman : 3/4
Ditetapkan :

PANDUAN
PRAKTIK Tanggal Terbit : 25/05/2022
KLINIS Prof. Dr. dr. Med. Ali Baziad,SpOG Dr. Yosefa Rumbawati, MARS
KetuaKomiteMedik Direktur

TATALAKSANA Indikasi Koreksi Kalium


● Indikasi mutlak: pemberian kalium mutlak diberikan pada keadaan
- Pasien sedang dalam pengobatan digitalis
- Pasien dengan ketoasidosis diabetic
- Pasien dengan kelemahan otot pernapasan
- Hipokalemia berat (kalium <2 meq/L)
● Indikasi kuat: kalium harus diberikan dalam waktu tidak terlalu lama yaitu
insufisiensi koroner atau skemia otot jantung, ensefalopati hepatikum, pasien
memakai obat yang dapat menyebabkan perpindahan kalium dari ekstra ke
intrasel
● Indikasi sedang : pemberian kalium tidak perlu segera seperti pada
hipokalemia ringan (kalium 3-3,5 meq/L)

Tatalaksana Hipokalemia
1. Penurunan kalium plasma 1mEq/L sama dengan kehilangan 200 mEq dari
total tubuh
2. Pengobatan penyebab dasar
3. Terapi hipomagnesia jika ada
4. Penggantian kalium secara oral (slow correction): 40-60 meq dapat
menaikkan kadar kalium sebesar 1-1,5meq/L
5. Penggantian kalium secara intravena dalam bentuk larutan KCI (rapid correction):
jika hiperkalemia berat atau pasien tidak mampu menggunakan kalium per oral.
KCI 20 meq dilarutkan dalam 100 cc NaCI isotonik. Pemberian melalui vena besar
dengan kecepatan maksimal 10 meq /jam atau konsentrasi maksimal 30-40 meq/L
karena dapat menyebabkan hiperkalemia yang mengancam hidup. Jika melalui vena
perifer, KCI maksimal 60 meq dilarutkan dalam NaCI isotonic 1000 cc dengan
kecepatan dikurangi untuk mencegah iritasi pembuluh darah
Dosis untuk berat badan <40 kg: 0,25 meq/L x kg x jam x 2 jam
>40 kg: 10-20 meq/L x 2 jam
6. Pada kasus aritmia berat atau kelumpuhan otot pernafasan: KCI diberikan
dengan kecepatan 40-100 meq/L
7. Pasien yang menerima 10-20 meq/jam harus pada pemantauan jantung secara
kontinu. Jika terdapat gelombang T datar menunjukkan adanya hiperkalemia
dan memerlukan perhatian segera

* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RS HERMINA JATINEGARA SECARA TERTULIS *
Halaman 3
HIPOKALIUM
Kode Nomor : 135 / PPK-PENYAKIT DALAM No. Revisi : 02 Halaman : 4/4
Ditetapkan :

PANDUAN
PRAKTIK Tanggal Terbit : 25/05/2022
KLINIS Prof. Dr. dr. Med. Ali Baziad,SpOG Dr. Yosefa Rumbawati, MARS
KetuaKomiteMedik Direktur

KOMPLIKASI ● Aritmia jantung


● Henti jantung
PROGNOSIS Pada hipokalemia jika diterapi dengan adekuat akan sembuh. Resiko peningkatan kadar
kalium mencapai 7-8 meq/L menjadi fibrilasi ventrikel yaitu 5%, sedangkan jika kadar
kalium 10 meq/L resiko menjadi fibrilasi ventrikel meningkat 90%. Pada kasus berat resiko
mortalitas sebesar 67%
KEPUSTAKAAN 1. Aminoff M. Fluid and Electrolyte Disturbances. In: Fauci A, Kasper D, Longo D,
Braunwald E, Hauser S, Jameson J, Loscalzo J, editors. Harrison’s principles of
internal medicine. 18th ed. United States of America, The McGraw-Hill
Companies,2012
2. Siregar Parlindungan. Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit. Dalam: Alwi
I, Setiati S, Setiyohadi B, Simadibrata M, Sudoyo AW. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Jilid I Edisi IV. Jakarta: Interna Publishing,2006:Hal 134-142
3. Gennari FJ. Hypokalemia. N Engl J Med 1998,339:451-458 August 13, 1998.
Diunduh dari http://www.nejm.org.doi/pdf/10.1056/NEJM199808133390707 pada
tanggal 15 Mei 2012
4. Arroliga AC. Algorithms forHypokalemia K<3.5. Diunduh dari
http://www.clevelandclinicmeded.com/medicalpubs/micu/ pada tanggal 15 mei 2012
5. Weisberg LS. Management of severe hypokalemia. Crit Care Med.2008,36:3246-51
6. Elliot M. Management of patient with acute hyperkalemia.
CMAJ.2010,182(15):1631-5
UNIT TERKAIT Bidang Pelayanan Medis/ Bidang Keperawatan

Disclaimer :Penerapan panduan praktis klinis ini dapat disesuaikan oleh pemberi pelayanan medis pada kondisi tertentu
sesuai dengan keadaan pasien dan perkembangan ilmu kedokteran.

* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RS HERMINA JATINEGARA SECARA TERTULIS *
Halaman 4

Anda mungkin juga menyukai