Anda di halaman 1dari 16

Pedoman Praktek Klinik

SEPSIS PADA DEWASA


(ICD 10. A 41.9)
RSUD. Dr. Soetomo
Surabaya

KOMITE PENGENDALIAN RESISTANSI ANTIMIKROBA

1
PENGERTIAN (DEFINISI)
• Sepsis adalah disfungsi organ yang mengancam jiwa
disebabkan disregulasi sistem imun menghadapi infeksi
• Sepsis sebagian besar disebabkan oleh infeksi bakteri, namun
bisa disebabkan oleh infeksi jamur, virus, parasit, dan patogen
lain
• Secara klinis sepsis dikenali dari gejala systemic inflammatory
response syndrome (SIRS)
• Diagnosis sepsis harus disertai dengan bukti atau dugaan
sumber infeksi bakteri, jamur, virus, parasit, dan patogen
lainnya.

2
ANAMNESIS
• Rute penularan dugaan sumber infeksi
(air borne, water borne, blood borne, zoonosis, nosocomial, dsb)
• Komorbid (riwayat penyakit, riwayat obat, dsb)
• Lingkungan (peternakan, banjir, luar negeri, endemis, dsb)
• Masa inkubasi
• Organ terduga infeksi (infeksi saluran nafas atas,infeksi paru, infeksi
pencernaan, infeksi saluran kemih, infeksi saraf pusat, infeksi
musculoskeletal,dsb)
• Keluhan utama (demam, sesak, penurunan kesadaran, dsb)
• Penyakit sekarang (lokasi, kualitas, kuantitas, onset, frekuensi, faktor yang
memperberat/meringankan gejala)
• Review of system (kepala, leher, dada, abdomen, ekstremitas)
• Ada sumber infeksi yang jelas
3
PEMERIKSAAN FISIK
• Vital sign
(hipotensi, takikardi, takipnea, demam, ikterus, dehidrasi, edema)
• Kepala Leher
(kakukuduk, JVP,pupil midriasis, reflek pupil, ikterus, anemia, edema,
tonsilitis, faringitis, abses, dll)
• Dada
(abses,selulitis, aritmia, edema paru,keredupan pada daerahparu)
• Abdomen
(abses, selulitis, hepatomegali, asites, splenomegali)
• Ekstremitas
(abses, selulitis, edema, dll)
4
Kriteria Diagnosis
(kriteria untuk memulai terapi antibiotik)
SEPSIS
Quick SOFA > 2, (memenuhi 2 dari 3 kriteria berikut: tekanan darah < 100 mmHg, respirasi
>22 kali/menit, kesadaran GCS <15)
Kemudian dilanjutkan dengan penilaian SOFA Score (lihat lampiran)

SEPTIK SYOK
(target MAP lebih dari 65 tidak tercapai walaupun setelah koreksi defisit cairan terpenuhi)

Kriteria sepsis 2 dapat dipertimbangkan dipakai (lihat lampiran)


Hipovolemik (dengan melihat parameter hemodinamik tanda-tanda defisit cairan)
Infeksi Bakteri (kultur bakteri, peningkatan prokalsitonin)
Infeksi Jamur (kultur jamur, candida score) (lihat lampiran)
Infeksi Virus (bukti serologis, PCR infeksi virus)
Infeksi Parasit (bukti kultur, bukti mikroskopis, bukti serologis, PCR infeksi parasit)
5
Diagnosis
• Sepsis Bakteri (kultur, prokalsitonin)
• Sepsis Virus (serologis atau PCR)
• Sepsis Jamur (kultur atau candida score)
• Sepsis parasit (kultur atau serologis dan PCR)

Diagnosis Banding:
• Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS) tanpa
infeksi

6
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMILIHAN PEMERIKSAAN PENUNJANG DISESUAIKAN PRIORITAS

Grade 1A Darah Lengkap, LFT, RFT, UL, prokalsitonin, analisa gas


darah, thorak foto
Grade 1B Kultur darah + dengan kultur sputum,liquor,urin,
jaringan/pus sesuai dengan dugaan sumber infeksi
bakterial
Grade 2 A Marker inflamasi sepsis (CRP, D-dimer), Galakto-manan,
MALDI-TOF (sesuai indikasi)

Grade 2B USG Abdomen, CT Scan (sesuai dugaan sumber infeksi)

7
TERAPI
TERAPI SUPORTIF
• Terapi oksigen (pemberianmulaioksigen nasal, masker, HFNC, ventilator non-invasive
sampai dengan invasive dengan target tercapai saturasi oksigen)
• Terapi nutrisi (berdasarkan kebutuhan kalori dan kebutuhan makronutrien dan
mikronutrien)
• Terapi cairan (berdasarkan kebutuhan cairan ditambah bila ada demam, memperhatikan
bila ada gangguan jantung, ginjal,hati, kondisi syok distributive, syok hipovolemik,
syokseptik) pilihan bisa kristaloid, koloid dan albumin konsentrasi rendah.
• Terapi vasopressor dan vasoaktif (pilihan norepinefrin, vasopressin, adrenalin, dopamine,
dobutamine).
• Terapi pengganti ginjal (ada tanda tanda gagal ginjal akut maupun kronis)
• Terapi kortikosteroid (bila ada septik syok yang refrakter; perlu konsultasi)
• Terapi antikoagulan (bila ada bukti gangguan koagulasi; perlu konsultasi)
• Fisioterapi (bila ada gangguan mobilisasi)
8
Terapi Spesifik (Source control)

• Terapi antibiotik (pemberian antibiotik empiris, evaluasi klinis dan


penunjang setelah 3 hari à jika terjadi perburukan dan hasil kultur belum
tersedia, penggantian antibiotik dan adjustment dose dapat dikonsulkan
pada konsultan ilmu penyakit dalam konsultan tropik infeksi (KPTI)
• Terapi anti-virus (bila ada kecurigaan infeksi virus)
• Terapi anti-jamur(bila ada kecurigaan infeksi jamur)
• Terapi anti-parasit (bila ada kecurigaan infeksi parasit)

9
TERAPI EMPIRIS

DUGAAN SUMBER INFEKSI ANTIBIOTIK EMPIRIS


multiple atau sumber infeksi tidak jelas Seftriakson i.v. 1 gram setiap 12 jam

gas gangren Seftriakson i.v. 1 gram setiap 12 jam + metronidazole


i.v. 500 mg setiap 8 jam.
pneumonia komunitas (CAP) Levofloksasin i.v. 750 mg setiap 24 jam
Hospital acquired pneumonia (HAP) Levofloksasin i.v. 750 mg setiap 24 jam.
urosepsis Ampisilin sulbaktam i.v. 1,5 gram (1 vial) setiap 6 jam
sistem saluran gastrointestinal Siprofloksasin i.v. 400 mg setiap 12 jam

10
Pilihan antibiotik ke-2 menyesuaikan dengan Panduan Penggunaan Antibiotik
Profilaksis dan Terapi (PPAB) RSUD Dr. Soetomo tahun 2022

Terapi antibiotik empiris untuk kasus kritikal, jika menggunakan antibiotik


RESERVE berkonsultasi dengan KPRA

Dilakukan kultur darah dua sisi dan ditambahkan kultur lain sesuai dengan
dugaan sumber infeksi (kultur sputum, urin, pus, cairan serebrosipinal, dan lain-
lain)

Terapi Definitif sesuai dengan interpretasi hasil kultur dengan


mempertimbangkan kondisi klinis pasien.
Konsultasi bisa menghubungi masing-masing tim PGA KSM

11
EDUKASI

1. Tentang komorbid
2. Tentang penularan
3. Tentang perlunya nutrisi
4. Tentang kegawatan dan komplikasi
5. Tentang perlunya mobilisasi / fisioterapi
6. Edukasi tentang prognosis
7. Edukasi untuk kontrol ulang

12
KOMPLIKASI
• Sistem saraf pusat
• Jantung
• Paru PROGNOSIS
• Pencernaan - Komorbid
• Ginjal - Komplikasi
• Kerusakan
ekstremitas

13
Kriteria KRS
- Vital sign (stabil)
KRITERIA KONTROL
- Infeksi terkendali
- Komplikasi teratasi Kontrol 1 minggu setelah KRS
- Komorbid terkendali atau
- EWS Score <4 Kondisi memburuk dg cepat

14
KONSULTASI

• Konsultasi ilmu penyakit dalam konsultan tropik infeksi


• Konsultan infeksi di masing-masing KSM (bila ada) atau
Tim PGA KSM
• Kasus infeksi sulit/ kompleks, konsultasi ke KPRA atau
mengajukan diskusi FORKKIT PPRA

15
Kita dapat menyembuhkan infeksi,
tetapi tidak dapat menghindari terjadinyaresistansi
(KPRA RSUD Dr.Soetomo)

17

Anda mungkin juga menyukai