Anda di halaman 1dari 6

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

DIABETES MELITUS
No. ICPC-2 : T90 Diabetes non-insulin dependent
No. ICD-10 : E11 Non-insulin-dependent diabetes mellitus
Diabetes melitus adalah penyakit metabolik dan
1. Pengertian (Definisi)
progresif dengan komplikasi akut maupun kronik 1
Faktor resiko keluarga dan usia disertai :
1. Keluhan klasik (Trias DM) :
- Sering BAK
- Cepat lapar
- Sering haus, disertai BB yang menurun cepat
tanpa penyebab yang jelas
2. Keluhan lain :
- Sering kesemutan, terutama bagian ektremitas
2. Anamnesis1
jari-jari kaki dan tangan.
- Gatal pada daerah kelamin
- Keputihan
- Infeksi yang sulit sembuh
- Bisul yang hilang timbul
- Penglihatan kabur
- Cepat lelah
- Mudah mengantuk
Pemeriksaan fisik lengkap, termasuk
1. TB, BB, TD, lingkar pinggang
2. Tanda neuropati
3. Pemeriksaan Fisik 1
3. Mata (visus, lensa mata dan retina)
4. Gigi mulut
5. Keadaan kaki (termasuk rabaan nadi kaki),
kulit dan kuku
1. Trias DM
2. Kadar glukosa darah sewaktu (plasma vena) 200
mg/dl
3. Kadar glukosa darah puasa (plasma vena) 126
4. Kriteria Diagnosis3
mg/dl. Puasa berarti tidak ada masukan kalori
sejak 10 jam terakhir
4. Kadar glukosa plasma 200 mg/dl pada 2 jam
setelah beban glukosa 75 gram pada TTGO
5. Diagnosis Kerja Diabetes Melitus
1. Hiperglikemia reaktif
6. Diagnosis Banding 1
2. Toleransi glukosa terganggu (TGT = IGT)
3. Glukosa darah puasa terganggu (GDPT = IFG)
1. Kadar Gula Darah
7. Pemeriksaan Penunjang1,4 2. Urinalisa
3. HbA1C
8. Tata Laksana 1,2,3,4
Jumlah kandungan kolestrol disarankan < 3000
mg/hari. Diusahakan lemak berasal dari sumber
asam lemak tidak jenuh (MUFA = Mono Unsaturated
Fatty Acid), dan membatasi PUFA (Poly Unsaturated
Fatty Acid) dan asam lemak jenuh. Jumlah
kandungan serat ± 25 g/hari, diutamakan serat larut.

Jumlah kalori basal per hari


 Laki-laki : 30 kal/kg BB idaman
 Wanita : 25 kal/kg BB idaman

Penyesuaian (terhadap kalori basal/hari


 Status gizi
- BB gemuk - 20%
- BB lebih - 10%
- BB kurang + 20%
 Umur > 40 tahun - 5%
 Stres metabolik (infeksi, operasi, dll) + (10 s/d
30%)
 Aktifitas :
Ringan + 10%
Sedang + 20%
Berat + 30%
 Hamil
- Trimester I, II + 300%
- Trimester III/laktasi + 500%

Rumus Broca
Berat badan idaman = (TB – 100) – 10%
Pria < 160 cm dan wanita < 150 cm, tidak dikurangi
10% lagi
- BB kurang < 90% BB idaman
- BB normal 90 - 100% BB idaman
- BB lebih 110-120% BB idaman
- BB gemuk > 120% BB idaman

Latihan Jasmani
Kegiatan jasmani sehari-hari dan latihan teratur (3-4
kali seminggu selama kurang lebih 30 menit)
prinsip :
CONTINUOUS – RYTHMICAL – INTERVAL –
PROGRESIVE – ENDURANCE
Intervensi Farmakologis
Obat Hipoglikemia Oral (OHO)
* Pemicu sekresi insulin (insulin secretagogue)
* Penambah sensitivitas terhadap insulin
Metformin
Tiazolidindion
* Penghambat
Penghambat glukosidase alfa

Insulin
Indikasi
 Penurunan berat badan yang cepat
 Hiperglikemia berat yang disertai ketosis
 Ketoasidosis diabetik
 Hiperglikemia hiperosmolar non ketotik
 Hiperglikemia dengan asidosis laktat
 Gagal dengan kombinasi OHO dosis hampir
maksimal
 Stress berat (infeksi sistemik, operasi besar, IMA
stroke
 Kehamilan dengan DM/diabetes mellitus
gestasional yang tidak terkendali dengan
perencanaan makan
 Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
 Kontraindikasi dan atau alergi terhadap OHO

Terapi Kombinasi
Pemberian OHO maupun insulin selalu dimulai
dengan dosis rendah, untuk kemudian dinaikkan
secara bertahap sesuai dengan respons kadar glukosa
darah. Kalau dengan OHO tunggal sasaran kadar
glukosa darah belum tercapai, perlu kombinasi dua
kelompok obat hipoglikemik oral yang berbeda
mekanisme kerjanya.

Pengelolaan DM tipe 2 gemuk


Non farmakologis
 evaluasi 2-4 minggu (sesuai keadaan klinis) :

Sasaran tidak tercapai


Penekanan kembali tatalaksana non-farmakologis
 evaluasi 2-4 minggu (sesuai keadaan klinis) :

Sasaran tidak tercapai


+ 1 macam OHO

Biguanid/Penghambat glukosidase  / Glitazon


 evaluasi 2-4 minggu (sesuai keadaan klinis) :
Sasaran tidak tercapai
Kombinasi 3 macam OHO
Biguanid + Penghambat glukosidase  + Glitazon
evaluasi 2-4 minggu (sesuai keadaan klinis) :

Sasaran terapi kombinasi 3 OHO tidak tercapai


Kombinasi 4 macam OHO
Biguanid + Penghambat glukosidase  + Glitazon +
Secretagogue atau
Terapi kombinasi OHO siang hari + insulin malam
evaluasi 2-4 minggu (sesuai keadaan klinis) :

Sasaran terapi kombinasi 4 OHO tidak tercapai


Insulin
Atau
Terapi Kombinasi OHO siang hari + insulin malam

Sasaran terapi kombinasi OHO + Insulin tidak


tercapai :
Insulin
Bila sasaran tercapai : teruskan terapi terakhir

Pengelolaan DM tipe 2 Tidak gemuk


Non – farmakologis
 evaluasi 2-4 minggu (sesuai keadaan klinis) :

Sasaran tidak tercapai


Non – farmakologis + secretagogue
 evaluasi 2-4 minggu (sesuai keadaan klinis) :

Sasaran tidak tercapai


Kombinasi 2 macam OHO, antara :
Secretagogue +
Penghambat glukosidase  /Biguanid/Glitazon
evaluasi 2-4 minggu (sesuai keadaan klinis) :

Sasaran tidak tercapai


Kombinasi 3 macam OHO,
Secretagogue +Penghambat glukosidase 
/Biguanid/Glitazon
Atau
Terapi kombinasi OHO siang hari + insulin malam
evaluasi 2-4 minggu (sesuai keadaan klinis) :

Sasaran terapi Kombinasi 4 OHO tidak tercapai


Insulin
Atau
Terapi Kombinasi 4 OHO siang hari + insulin
malam
Sasaran terapi Kombinasi 4 OHO tidak tercapai
Insulin

Bila sasaran tercapai teruskan terapi terakhir

Penilaian hasil terapi


1. pemeriksaan glukosa darah
2. pemeriksaan HbA1C
3. pemeriksaan glukosa darah mandiri
4. pemeriksaan glukosa urin
5. penentuan benda keton

Edukasi
Meliputi pemahaman tentang :
1. Penyakit DM
2. Makna dan perlunya pengendalian dan
pemantauan DM
3. Penyulit DM
4. Intervensi farmakologis dan non-farmakologis
5. Hipoglikemia
6. Masalah khusus yang dihadapi
7. Cara mengembangkan sistem pendukung dan
mengajarkan keterampilann
9. Edukasi
8. Cara mempergunakan fasilitas perawatan
kesehatan

Perencanaan Makanan
Standar yang dianjurkan adalah makanan dengan
komposisi :
1. Karbohidrat 60 – 70 %
2. Protein 10 – 15%
3. Lemak 20 – 25%

10 Komplikasi A Akut :
Ketosidosis diabetik
Hiperosmolar non ketotik
Hipoglikemia
B. Kronik
 Makroangiopati
- Pembuluh koroner
- Vaskular perifer
- Vaskular otak
 Mikroangiopati
- Kapiler retina
- Kapiler renal
 Neuropati
 Gabungan
 Kardiopati : PJK, Kardiomiopati
 Rentan infeksi
 Kaki diabetic
 Disfungsi ereksi

10. Prognosis

11. Tingkat Evidens

12. Tingkat Rekomendasi

13. Penelaah Kritis

14. Indikator (Outcome)

1. Fauci A, Kasper D, Braunwald E, Hauser S,


Jamesan J, Loscalzo J, editors. Harrison’s
principles of Internal Medicine. 18th ed. United
States of America; The McGraw-Hill Companies,
2011.
15. Kepustakaan
2. Alwi I, Salim S, Hidayat R, Kurniawan J,
Tahapary D, editors. Panduan Praktik Klinis
Penatalaksanaan di Bidang ilmu Penyakit Dalam.
Indonesia. Interna Publishing. 2015. P564-568.

Anda mungkin juga menyukai