Anda di halaman 1dari 3

SPO PELAYANAN KEDOKTERAN TERHADAP

HIPOKALEMIA
No Dokumen No Revisi Halaman
1 dari 3
STANDAR Tanggal Terbit Disetujui
PROSEDUR Direktur Rumah Sakit Umum
OPERASIONAL Daerah dr R Soedarsono Pasuruan
(SPO)

dr. M Burhan
2022 NIP :
PENGERTIAN Hipokalemia yaitu kadar kalium plasma < 3.5meqL/L.
TUJUAN Sebagai panduan tatalaksana hipokalemia
PROSEDUR  Perawat melakukan pengukuran tanda-tanda vital pasien dan
menanyakan umur pasien serta mencatatnya dalam status.
 Dokter melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
penunjang terhadap pasien dan keluarga terkait keluhan yang
dirasakan.
ANAMNESIS  Gejala dan Tanda : keletihan, kelemahan otot, kram kaki,
otot lembek atau kendur, mual, muntah, parestesi, poliura
karena penurunan konsentrasi urin, ganggun irama jantung
(aritmia).
 Riwayat atau faktor risiko:
i) Penurunan kalium total tubuh: riwayat
hiperaldosteronisme (penyakit adrenal kongenital),
pemakaian diuretik atau adanya pengeluaran urin yang
abnormal, peningkatan kehilangan cairan melalui saluran
cerna misalnya stenosis pilorik, peningkatan kehilangan
melalui diaforesis
ii) Perpindahan intraseluler: penggunaan insulin, alkalosis,
atau setelah koreksi asidosis, perbaikan jaringan setelah
luka bakar, trauma atau starvasi ; yang biasa tidak disertai
asupan kalium yang adekuat.
PEMERIKSAAN  Penurunan bising usus, nadi lemah dan tak teratur, penurunan
FISIK refleks, penurunan tonus otot.
PEMERIKSAAN 1. Kalium serum: < 3,5meq/L
PENUNJANG 2. Analisa gas darah: alkalosis metabolik
3. EKG: depresi segmen ST, gelombang T datar, adanya
gelombang U, disritmia ventrikel
TATA LAKSANA 1. Penurunan kalium plasma 1meq/L sama dengan kehilangan
200 mEq dari total tubuh.
2. Pengobatan penyebab dasar
3. Penggantian kalium secara oral (slow correction): 40-60 meq
dapat menaikkan kadar kalium sebesar 1 - 1,5 meq/L.
4. Penggantian kalium secara intravena dalam bentuk larutan
KCl (rapid correction): jika hipokalemia berat atau pasien
tidak mampu menggunakan kalium per oral.
KCL 20 meq dilarutkan dalam 100 cc NaCl isotonik.
Pemberian melalui vena besar dengan kecepatan maksimal 10
meq/jam atau konsentrasi maksimal 30-40 meq/L karena
dapat menyebabkan hiperkalemia yang dapat mengancam
hidup. Jika melalui vena perifer, KCL maksimal 60 meq
dilarutkan dalam NaCl isotonik 1000cc dengan kecepatan
dikurangi untuk mencegah iritasi pembuluh darah.
Dosis untuk berat badan :
< 40kg : 0,25 meq/L x kg x jam x 2jam
>40 kg: 10-20 meq/L x 2jam

5. Pada kasus aritmia berat atau kelumpuhan otot pernapasan:


KCl diberikan dengan kecepatan 40-100 meq/L.
6. Pasien yang menerima 10-20 meq/jam harus pada
pemantauan jantung secara kontinu. Jika terdapat gelombang
T datar menunjukkan adanya hiperkalemia dan memerlukan
perhatian segera

KRITERIA  Hipokalemia dapat diatasi dengan koreksi pemberian kalium


RUJUKAN secara intravena di RSUD dr R Soedarsono Pasuruan.
 Rujukan dapat dilakukan pada hipokalemia refrakter untuk
identifikasi penyebab dan tatalaksana lebih lanjut setelah
koreksi kalium dilakukan secara adekuat
KOMPLIKASI Aritmia jantung, henti jantung.
DAFTAR PAPDI. Panduan Pelayanan Medik Penyakit Dalam. Jakarta: PB
PUSTAKA PAPDI. 2015.

Anda mungkin juga menyukai