1.
2. BURHANUDIN (P07120421010A)
3. IRDANIATI (P07120421017A)
4. KAMILIA HASTUTI (P07120421019A)
5. NIRMALAWATI (P07120421020A)
6. NURUNNISWATI (P07120421023A)
7. SAFIRA NABILLATURAHMI A (P07120421027A)
8. SITI HADIJAH (P07120421028A)
9. SUCI VALENTIA RANZANI (P07120421031A)
Apa yang di maksud dengan hyperkalemia ?
Hiperkalemia (kadar kalium serum > 5,0 mEq/L) terjadi
karena peningkatan masukan kalium, penurunan ekskresi
urine terhadap kalium, atau gerakan kalium keluar dari sel
sel. Biasanya disertai dengan gagal ginjal bila ginjal tidak
mampu mensekresi kalium. Selain itu, hiperkalemia dapat
terjadi pada trauma atau luka bakar luas, pada kondisi ini
sel-sel yang rusak mengeluarkan simpanan kalium
intraselnya. Kasus hiperkalemia telah dilaporkan pada
pemberian intravena larutan kalium yang sangat pekat
yang tidak disengaja atau pemberian intravena kalium
pada pasien yang pengeluaran urinenya rendah.
Etiologi hyperkalemia ?
1. Komplikasi akut
a. Komplikasi metabolic
b. Infeksi berat
2. Komplikasi kronik
a. Komplikasi vaskuler
b. Komplikasi neuropati
Pemeriksaan Diagnostic
EKG
Elektrokardiogram
Foto dada
Skan pencitraan miokardia
Tes stres latihan
Elektrolit
Pemeriksaan
GDA/nadi oksimetri
Penatalaksanaan
Atasi penyebab utamanya, Apabila kadar kalium kurang
2,5 mmol/L atau < 3 mmol/L pada pasien dengan resiko
aritmia (misalnya pada pasien pasca infark miocard) ,
berikan kalium klorida IV (Intra vena) sebagai infus
dengan kecepatan tidak melebihi 20 mmol/jam pada
konsentrasi yang tidak melebihi 40 mmol/jam, karena
kalium yang pekat dapat merusak perifer, apabila kadar
kalium diantara 2,5 dan 3,5 mmol/L, berikan terapi
penggantian oral (kecuali apabila pasien dalam keadaan
puasa atau muntah-muntah) dengan dosis 80-120
mmol/hari yang terbagi dalam beberapa dosis.
Pada hiperkalemia ringan (kalium < 6 mmol/L ), asupan
kalium melalui oral atau intra vena perlu dibatasi.
Hiperkalemia berat (kalium > 6,5 mmol/L) atau
perubahan EKG hiperkalemik) merupakan suatu
kegawatdaruratan medis. Pasien perlu mendapat kalsium
glukonat intravena yang dapat menstabilkan miokardium.
Tindakan untuk mengurangi kadar kalium diperlukan,
yaitu dengan pemberian glukosa bersama insulin Intravena
(50 mL berisi 50 % glukosa 1 unit Insulin dengan masa
kerja pendek), resin pengikut kalium, kalium resonium,
dan dialisis mungkin diperlukan.
Pengobatan
Obat berkaitan Hiperkalemia :
Kalsium Klorida atau glukonat - meminimalkan efek dari
darah ke sel-sel
Agonis beta - mempromosikan pergeseran kalium dari darah ke
sel-sel
Diuretik - menyebabkan ekskresi kalium dari ginjal
Resin Binding - mempromosikan dan pertukaran kalium
sel.
CONTOH KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN HIPERKALEMIA
Seorang laki – laki berusia 55 tahun masuk ke IGD salah satu rumah sakit
dengan sakit kepala, keram perut yang disertai mual dan muntah serta tangan
dan kaki kebas, pasien dengan riwayat gagal ginjal. TTV: TD : 90/ 55 mmHg,
RR 12 x/ menit, nadi 115 x/ menit, suhu 36°c. Hasil pemeriksaan nyeri
menggunakan skala nurmerik ( 7 / nyeri sedang ) hasil pemeriksaan elektrolit
serum : k+ = 6,0 mEq / L produksi urine menurun 20cc / jam hasil
elektrocardiograf ( EKG ) diperoleh adanya gangguan irama jantung.
A. Pengkajian
a. Identitas Px
Nama : Tuan X
Usia : 55 tahun
b. Keluhan utama
Sakit kepala, keram perut disertai mual dan muntah serta tangan dan kaki kebas.
c. Pemeriksaan fisik
• Neurosensori : sakit kepala
• Musculloskeletal : tangan dan kaki kebas.
• Gastrointestinal : mual dan muntah
• Abdomen: kram perut
• TTV : TD : 90 / 55 mmHG, RR : 12 x / menit, Nadi 115
x / menit, Suhu 36°c
d. Pemeriksaan penunjang
• Electrolitserum : K+ mEq / l
• Produksi urin menurun 20 cc/jam
• EKG diperoleh adanya gangguan irama jantung
B. Diagnosa
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan
hiperkalemia
Penurunan curah jantung berhubungan dengan
gangguan irama jantung
Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual
muntah
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan
dengan sakit kepala
C. Intervensi
Dx : kelebihan volume cairan b.d hiperkalemia
Tujuan Noc : Setelah melakukan tindakan keperawatan 4 x
24 jam volume ciaran kembali normal.
perubahan ekg 3 menjadi 5.
Intervensi Nic :
Electrolyte Management Hypercalemia
Monitor tanda dan gejala dari hyperkalemia
Mengelola eletrolit mengikat dan buang air jika diperlukan
Mengelola ketentuan dioretik
Menginstruksikan pasien tentang penggunan terapi dieuretik
Mengintruksikan pasien atau keluarga untuk mengobati