Iklim
Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban
udaranya rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit
melalui keringat. Sedangkan seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang
panas dapat kehilangan cairan sampai dengan 5 L per hari.
Stress
Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah, dan pemecahan
glykogen otot. Mrekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi air
sehingga bila berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah.
Diet
Diet seseorang berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit. Ketika intake nutrisi
tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga akan serum
albumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya sangat diperlukan
dalam proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akan menyebabkan edema.
Kondisi Sakit
Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan
elektrolit tubuh Misalnya :
1. Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui IWL
(Insensible Water Loss).
2. Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses regulator
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.
3. Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami gangguan
pemenuhan intake cairan karena kehilangan kemampuan untuk memenuhinya
secara mandiri.
Tindakan Medis
Banyak tindakan medis yang berpengaruh pada
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh seperti :
suction, nasogastric tube dan lain-lain.
Pengobatan
Pengobatan seperti pemberian deuretik, laksative dapat
berpengaruh pada kondisi cairan dan elektrolit tubuh.
Pembedahan
Pasien dengan tindakan pembedahan memiliki resiko
tinggi mengalami gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit tubuh, dikarenakan kehilangan darah selama
pembedahan.
- Di dalam produk pangan atau di dalam tubuh, natrium biasanya berada dalam bentuk
garam seperti natrium klorida (NaCl).
- Di dalam molekul ini, natrium berada dalam bentuk ion sebagai Na.
- Garam natrium merupakan garam yang dapat secara cepat diserap oleh tubuh dengan
minimum kebutuhan untuk orang dewasa berkisar antara 1.3-1.6 gr/hari (ekivalen dengan
3.3-4.0 gr NaCl/hari).
- Hampir semua natrium yang terdapat di dalam tubuh akan tersimpan di dalam soft body
tissue dan cairan tubuh.
- Ion natrium (Na+ ) merupakan kation utama di dalam cairan ekstrasellular (ECF) dengan
konsentrasi berkisar antara 135-145 mmol/L.
- Penurunan Na terjadi pada diare, muntah, cedera jaringan, bilas lambung, diet rendah
garam, gagal ginjal, luka bakar, penggunaan obat diuretik (obat untuk darah tinggi yang
fungsinya mengeluarkan air dalam tubuh).
- Peningkatan Na terjadi pada pasien diare, gangguan jantung kronis, dehidrasi, asupan
Na dari makanan tinggi, gagal hepatik (kegagalan fungsi hati), dan penggunaan obat
antibiotika, obat batuk, obat golongan laksansia (obat pencahar).
- Sumber garam Na yaitu: garam dapur, produk awetan (cornedbeef, ikan kaleng, terasi,
dan Iain-Iain.), keju,/.buah ceri, saus tomat, acar, dan Iain-Iain.
HIPONATERMIA HIPERNATREMIA
Penyakit ginjal Mengkonsumsi sejumlah besar
Insufisiensi larutan pekat
Kehilangan melalui gastrointestinal
Pemberian larutan salin hipertonik
Pengeluaran keringat meningkat
lewat IV secara iatrogenik
Penggunaan diuretic (terutama yang
Sekresi aldosteron yang
disertai dengan diet rendah natrium)
Gangguan pompa natrium- kalium berlebihan
disertai penurunan kalium sel dan Pemeriksaan Fisik: demam tingkat
natrium serum rendah, hipotensi postural, lidah
Asidosis metabolic dan membran mukosa kering,
Pemeriksaan Fisik: Denyut nadi cepat agitasi, konvulsi, gelisah,
namun lemah, hipotensi, pusing, eksitabilitas, oliguria/ anuria, rasa
ketakutan, dan kecemasan, kram
haus
abdomen, mual, dan muntah, diare,
Hasil Pemeriksaan
koma dan konvulsi, sidik jari
meninggalkan bekas pada sternum Laboratorium: natrium serum >
setelah palpasi, koma, kulit lembab 145 mEq/L, osmolalitas serum
dan dingin,perubahan kepribadian. >295 mOsm/ kg, dan berat jenis
Hasil Pemeriksaan urine > 1,030(jika kehilangan air
Laboratorium: natrium serum < 135 bukan disebabkan disfungsi
mEq/ L, osmolalitas serum < 280 ginjal)
mOsm/ kg
- Pemeriksaan natrium (Na) berguna untuk mengetahui konsentrasi Na
(elekrolit dan mineral) di dalam darah.
- Natrium berfungsi untuk menjaga keseimbangan air (sejumlah cairan di
dalam maupun di luar sel tubuh) dan elektrolit di dalam tubuh, mengontrol
tekanan darah, serta berperan penting dalam fungsi kerja saraf dan otot.
Nilai normal :
Dewasa 3,5 – 5,0 mEq/L
Anak 3,6 – 5,8 mEq/L
Bayi 3,6 – 5,8 mEq/L
Pada hiperparatiroidisme, kalsium serum akan meningkat dan fosfor akan menurun.
Sementara hipoparatiroidisme, VDDR, gagal ginjal, hipoalbuminemia, hypovitaminosis D,
dan kondisi lain dapat menyebabkan kalsium total yang rendah, hipoparatiroidisme hanya
(dan alkalosis) akan menghasilkan kalsium terionisasi rendah.
Pada hipoparatiroidisme dan penyakit ginjal, kalsium serum akan rendah tetapi fosfor
akan tinggi. Sementara pada hiperparatiroidisme, keganasan (yang mengeluarkan hormon
paratiroid-related protein), multiple myeloma, antasid, hyperproteinemia, dehidrasi, dan
hypervitaminosis D menyebabkan kalsium total tinggi, hiperparatiroidisme hanya,
keganasan, dan asidosis menyebabkan kalsium terionisasi tinggi.
Pada rakitis vitamin D tergantung (VDDR), baik kalsium dan fosfor akan rendah, namun,
kalsium normal sementara fosfor rendah vitamin D rakhitis resisten (VDRR).
Fungsi utama kalsium adalah sebagai penggerak dari otot-otot, deposit utamanya
berada di tulang dan gigi, apabila diperlukan, kalsium ini dapat berpindah ke dalam
darah. Sumber : susu dengan kalsium tinggi, ikan dengan tulang, sayuran, dll.
HIPOKALSEMIA HIPERKALSEMIA
- Pemberian darah yang mengandung - Hiperparatiroidisme
sitrat dengan cepat - Metastase tumor tulang
- Hipoalbuminemia - Penyakit Paget
- Hipoparatiroidisme - Osteoporosis
- Imobilitas yang lama
- Defisiensi vitamin D -Pemeriksaan Fisik: penurunan tonus
- Pankreatitis otot, anoreksia, mual dan muntah,
- Pemeriksaan Fisik: baal dan kelemahan, letargi, nyeri pada
kesemutan pada daerah jari- jari dan punggung bagian bawah akibat batu
sirkumoral (daerah sekeliling mulut), ginjal, penurunan level kesadaran,
refleks hiperaktuf, tanda trousseau henti jantung
positif (spasme karpopedal disertai - Hasil Pemeriksaan
hipoksia), tanda Chvostek positif Laboratorium: kalsium serum > 5
(kontraksi otot- otot wajah pada saat mEq/ L, sinar X menunjukan adanya
osteoporosisyang menyeluruh,
syaraf wajah tersebut diketuk), tetani, kavitasi tulang yang menyebar, dan
kram otot, fraktur patologis disertai batu saluran kemih radioopak
hipokalsemia kronik. (terlihat berwarna putih pada foto
- Hasil Pemeriksaan rontgen), peningkatan BUN > 25 mEq/
Laboratorium: kalsium serum < 4,3 100 ml, peningkatan kreatini > 1,5
mEq/L dan perubahan EKG mg/ 100 ml karena kekurangan cairan
atau kerusakan renal akibat urolitiasis
Pemeriksaan kadar calcium bertujuan untuk menyaring, mendiagnosis, dan memantau
berbagai kondisi yang dapat mempengaruhi konsentrasi calcium dalam darah seperti
penyakit atau gangguan pada ginjal, tulang, tiroid, paratiroid, atau saraf, dan kanker
tertentu.