Anda di halaman 1dari 37

Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-

partikel bermuatan listrik yang disebut ion. Elektrolit


dalam tubuh mencakup natrium (Na+), kalium (K+),
Kalsium (Ca2+), magnesium (Mg+), Klorida (Cl),
bikarbonat (HCO3), fosfat (HPO42-), sulfat (SO42-).
Tes elektrolit dilakukan pada seluruh darah, plasma, atau
serum, biasanya dikumpulkan dari vena atau kapiler. Prosedur
khusus yang diikuti ketika mengumpulkan sampel keringat
untuk analisis elektrolit. Prosedur ini, yang disebut
iontophoresis pilocarpine, menggunakan arus listrik
diterapkan ke lengan pasien (biasanya bayi) dalam rangka
untuk menyampaikan pilocarpine ke kelenjar keringat di
mana ia akan merangsang berkeringat. Sampel untuk kalsium
dan fosfor dan magnesium harus dikumpulkan menyusul cepat
delapan jam.
 Umur
Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan
berpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan. Infant
dan anak-anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan
dibanding usia dewasa. Pada usia lanjut sering terjadi gangguan keseimbangan
cairan dikarenakan gangguan fungsi ginjal atau jantung.

 Iklim
Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban
udaranya rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit
melalui keringat. Sedangkan seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang
panas dapat kehilangan cairan sampai dengan 5 L per hari.

 Stress
Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah, dan pemecahan
glykogen otot. Mrekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi air
sehingga bila berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah.
 Diet
Diet seseorang berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit. Ketika intake nutrisi
tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga akan serum
albumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya sangat diperlukan
dalam proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akan menyebabkan edema.

 Kondisi Sakit
Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan
elektrolit tubuh Misalnya :
1. Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui IWL
(Insensible Water Loss).
2. Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses regulator
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.
3. Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami gangguan
pemenuhan intake cairan karena kehilangan kemampuan untuk memenuhinya
secara mandiri.
 Tindakan Medis
Banyak tindakan medis yang berpengaruh pada
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh seperti :
suction, nasogastric tube dan lain-lain.

Pengobatan
Pengobatan seperti pemberian deuretik, laksative dapat
berpengaruh pada kondisi cairan dan elektrolit tubuh.

Pembedahan
Pasien dengan tindakan pembedahan memiliki resiko
tinggi mengalami gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit tubuh, dikarenakan kehilangan darah selama
pembedahan.
- Di dalam produk pangan atau di dalam tubuh, natrium biasanya berada dalam bentuk
garam seperti natrium klorida (NaCl).
- Di dalam molekul ini, natrium berada dalam bentuk ion sebagai Na.
- Garam natrium merupakan garam yang dapat secara cepat diserap oleh tubuh dengan
minimum kebutuhan untuk orang dewasa berkisar antara 1.3-1.6 gr/hari (ekivalen dengan
3.3-4.0 gr NaCl/hari).
- Hampir semua natrium yang terdapat di dalam tubuh akan tersimpan di dalam soft body
tissue dan cairan tubuh.
- Ion natrium (Na+ ) merupakan kation utama di dalam cairan ekstrasellular (ECF) dengan
konsentrasi berkisar antara 135-145 mmol/L.

Nilai normal dalam serum :


Dewasa 135 – 145 mEq/L
Anak 135 – 145 mEq/L
Bayi 134 – 150 mEq/L

Nilai normal dalam urin : 40 - 220 mEq/L/24 jam

- Penurunan Na terjadi pada diare, muntah, cedera jaringan, bilas lambung, diet rendah
garam, gagal ginjal, luka bakar, penggunaan obat diuretik (obat untuk darah tinggi yang
fungsinya mengeluarkan air dalam tubuh).
- Peningkatan Na terjadi pada pasien diare, gangguan jantung kronis, dehidrasi, asupan
Na dari makanan tinggi, gagal hepatik (kegagalan fungsi hati), dan penggunaan obat
antibiotika, obat batuk, obat golongan laksansia (obat pencahar).
- Sumber garam Na yaitu: garam dapur, produk awetan (cornedbeef, ikan kaleng, terasi,
dan Iain-Iain.), keju,/.buah ceri, saus tomat, acar, dan Iain-Iain.
HIPONATERMIA HIPERNATREMIA
 Penyakit ginjal  Mengkonsumsi sejumlah besar
 Insufisiensi larutan pekat
 Kehilangan melalui gastrointestinal
 Pemberian larutan salin hipertonik
 Pengeluaran keringat meningkat
lewat IV secara iatrogenik
 Penggunaan diuretic (terutama yang
 Sekresi aldosteron yang
disertai dengan diet rendah natrium)
 Gangguan pompa natrium- kalium berlebihan
disertai penurunan kalium sel dan  Pemeriksaan Fisik: demam tingkat
natrium serum rendah, hipotensi postural, lidah
 Asidosis metabolic dan membran mukosa kering,
 Pemeriksaan Fisik: Denyut nadi cepat agitasi, konvulsi, gelisah,
namun lemah, hipotensi, pusing, eksitabilitas, oliguria/ anuria, rasa
ketakutan, dan kecemasan, kram
haus
abdomen, mual, dan muntah, diare,
 Hasil Pemeriksaan
koma dan konvulsi, sidik jari
meninggalkan bekas pada sternum Laboratorium: natrium serum >
setelah palpasi, koma, kulit lembab 145 mEq/L, osmolalitas serum
dan dingin,perubahan kepribadian. >295 mOsm/ kg, dan berat jenis
 Hasil Pemeriksaan urine > 1,030(jika kehilangan air
Laboratorium: natrium serum < 135 bukan disebabkan disfungsi
mEq/ L, osmolalitas serum < 280 ginjal)
mOsm/ kg
- Pemeriksaan natrium (Na) berguna untuk mengetahui konsentrasi Na
(elekrolit dan mineral) di dalam darah.
- Natrium berfungsi untuk menjaga keseimbangan air (sejumlah cairan di
dalam maupun di luar sel tubuh) dan elektrolit di dalam tubuh, mengontrol
tekanan darah, serta berperan penting dalam fungsi kerja saraf dan otot.

Persyaratan & : Serum atau plasma


Jenis Sampel
Stabilitas Sampel :  2 minggu pada 15 - 25°C
 2 minggu pada 2 - 8°C
Persiapan Pasien : Untuk pemeriksaan elektrolit urin.
Hitung volume urin 24 jam dan catat pada internal note di
(SISPRO), jika pemeriksaan dirujuk maka cantumkan volume
urin di patient note SISPRO.
Hari Kerja :
Metode : ISE
Nilai Rujukan : 132 - 147 mmol/L
Tempat Rujukan :
Catatan :
Di dalam tubuh kalium akan mempunyai fungsi dalam menjaga
keseimbangan cairan-elektrolit dan keseimbangan asam basa. Selain itu,
bersama dengan kalsium (Ca+ ) dan natrium (Na+ ), kalium akan berperan
dalam transmisi saraf, pengaturan enzim dan kontraksi otot. Hampir sama
dengan natrium, kalium juga merupakan garam yang dapat secara cepat
diserap oleh tubuh. Setiap kelebihan kalium yang terdapat di dalam tubuh
akan dikeluarkan melalui urin serta keringat.

Nilai normal :
Dewasa 3,5 – 5,0 mEq/L
Anak 3,6 – 5,8 mEq/L
Bayi 3,6 – 5,8 mEq/L

- Peningkatan kalium (hiperkalemia) terjadi jika terdapat gangguan ginjal,


penggunaan obat terutama golongan sefalosporin, histamine, epinefrin, dan
Iain-Iain. Hiperkalemia adalah komplikasi yang paling signifikan dan
mengancam nyawa gagal ginjal. Hiperkalemia juga sering disebabkan oleh
anemia hemolitik (pembebasan dari hemolysed sel darah merah), diabetes
insipidus, penyakit Addison, dan toksisitas digitalis.
- Penurunan kalium (hipokalemia) terjadi jika pemasukan kalium dari
makanan rendah, pengeluaran lewat urin meningkat, diare, muntah,
dehidrasi, luka pembedahan.
- Sumber : Pisang, alpokad, jeruk, tomat, dan kismis, dll.
HIPOKALEMIA HIPERKALEMIA
 Penggunaan diuretik yang dapat membuang  Gagal ginjal
kalium  Dehidrasi hipertonik
 Diare, muntah, muntah, atau kehilangan  Kerusakan seluler yang parah seperti
cairan yang lain melalui saluran g.i akibat luka bakar dan trauma
 Alkalosis  Insufisiensi adrenal
 Sindrom Cushing atau tumor yang dapat  Asidosis
memproduksi hormon adrenal  Infus darah yang berlangsung cepat
 Poliuria  Penggunaan diuretik yang
 Pengeluaran keringat yang berlebihan mempertahankan kalium
 Penggunaan cairan IV- bebas kalium secara  Pemeriksaan Fisik: denyut nadi tidak
berlebihan menurun dan lambat, hipotensi,
 Pemeriksaan Fisik: denyut nadi lemah dan
kecemasan/ ansietas, iritabilitas,
parestesia, kelemahan.
tidak teratur, pernafasan dangkal, hipotensi,
 Hasil Pemeriksaan Laboratorium: kalium
kelemahan, bising usus menurun, blok
serum > 5,3 mEq/L menyebabkan
jantung (pada hipokalemia berat), repolarisasi lebih cepat (gelombang T
parestesia, keletihan, tonus otot menurun, mencapai puncaknya, frekuensi denyut
distensi usus. jantung 60- 110), kadar kalium serum >
 Hasil Pemeriksaan Laboratorium: kalium 7mEq/L menyebabkan konduksi
serum < 3 mEq/L menyebabkan depresi interatial rusak (gelombang P lebar dan
gelombang ST, gelombang T datar, rendah) sedangkan kadar kalium > 8
gelombang U lebih tinggi, pada mEq/L menyebabkan tidak adanya
pemeriksaan EKG; kadar kalium serum 2 aktivitas atrial (tidak ada gelombang P)
mEq/ L menyebabkan kompleks QRS pada pemeriksaan EKG (Raimer, 1994)
melebar, depresi ST, inversi gelombang T
(Raimer, 1994)
Pemeriksaan kadar kalium bertujuan untuk menilai keseimbangan elekrolit tubuh dan beberapa
kondisi seperti hipertensi, penyakit ginjal, aritmia jantung, kelemahan muskular & iritabilitasm,
penyakit saluran cerna, penyakit mental, dan leukimia; mendiagnosis dan memantau kelebihan
mineral kortikoid.

Persyaratan & Jenis Sampel : Serum atau plasma


Stabilitas Sampel :  1 minggu pada 15-
25°C
 1 minggu pada 2-8°C
Persiapan Pasien : Hitung volume urin 24 jam dan catat pada
internal note di (SISPRO), jika pemeriksaan
dirujuk maka cantumkan volume urin di
patient note SISPRO.
Hari Kerja :
Metode : ISE
Nilai Rujukan : 3,5 - 5,1 mmol/L
Tempat Rujukan :
Kalsium dan fosfor diukur bersama-sama karena keduanya mungkin abnormal pada
tulang dan negara paratiroid penyakit. Hormon paratiroid menyebabkan resorpsi mineral
ini dari tulang. Namun, meningkatkan penyerapan usus dan reabsorpsi ginjal kalsium dan
ekskresi ginjal fosfor.

Pada hiperparatiroidisme, kalsium serum akan meningkat dan fosfor akan menurun.
Sementara hipoparatiroidisme, VDDR, gagal ginjal, hipoalbuminemia, hypovitaminosis D,
dan kondisi lain dapat menyebabkan kalsium total yang rendah, hipoparatiroidisme hanya
(dan alkalosis) akan menghasilkan kalsium terionisasi rendah.

Pada hipoparatiroidisme dan penyakit ginjal, kalsium serum akan rendah tetapi fosfor
akan tinggi. Sementara pada hiperparatiroidisme, keganasan (yang mengeluarkan hormon
paratiroid-related protein), multiple myeloma, antasid, hyperproteinemia, dehidrasi, dan
hypervitaminosis D menyebabkan kalsium total tinggi, hiperparatiroidisme hanya,
keganasan, dan asidosis menyebabkan kalsium terionisasi tinggi.

Pada rakitis vitamin D tergantung (VDDR), baik kalsium dan fosfor akan rendah, namun,
kalsium normal sementara fosfor rendah vitamin D rakhitis resisten (VDRR).

Fungsi utama kalsium adalah sebagai penggerak dari otot-otot, deposit utamanya
berada di tulang dan gigi, apabila diperlukan, kalsium ini dapat berpindah ke dalam
darah. Sumber : susu dengan kalsium tinggi, ikan dengan tulang, sayuran, dll.
HIPOKALSEMIA HIPERKALSEMIA
 - Pemberian darah yang mengandung  - Hiperparatiroidisme
sitrat dengan cepat  - Metastase tumor tulang
 - Hipoalbuminemia  - Penyakit Paget
 - Hipoparatiroidisme  - Osteoporosis
 - Imobilitas yang lama
 - Defisiensi vitamin D  -Pemeriksaan Fisik: penurunan tonus
 - Pankreatitis otot, anoreksia, mual dan muntah,
 - Pemeriksaan Fisik: baal dan kelemahan, letargi, nyeri pada
kesemutan pada daerah jari- jari dan punggung bagian bawah akibat batu
sirkumoral (daerah sekeliling mulut), ginjal, penurunan level kesadaran,
refleks hiperaktuf, tanda trousseau henti jantung
positif (spasme karpopedal disertai  - Hasil Pemeriksaan
hipoksia), tanda Chvostek positif Laboratorium: kalsium serum > 5
(kontraksi otot- otot wajah pada saat mEq/ L, sinar X menunjukan adanya
osteoporosisyang menyeluruh,
syaraf wajah tersebut diketuk), tetani, kavitasi tulang yang menyebar, dan
kram otot, fraktur patologis disertai batu saluran kemih radioopak
hipokalsemia kronik. (terlihat berwarna putih pada foto
 - Hasil Pemeriksaan rontgen), peningkatan BUN > 25 mEq/
Laboratorium: kalsium serum < 4,3 100 ml, peningkatan kreatini > 1,5
mEq/L dan perubahan EKG mg/ 100 ml karena kekurangan cairan
atau kerusakan renal akibat urolitiasis
Pemeriksaan kadar calcium bertujuan untuk menyaring, mendiagnosis, dan memantau
berbagai kondisi yang dapat mempengaruhi konsentrasi calcium dalam darah seperti
penyakit atau gangguan pada ginjal, tulang, tiroid, paratiroid, atau saraf, dan kanker
tertentu.

Persyaratan & : Serum atau plasma


Jenis Sampel
Stabilitas Sampel :  15 – 25°C : 7 hari
 2 – 8°C : 3 minggu
 (-15) – (-25)°C : 8 bulan
Persiapan Pasien : Tidak terdapat persiapan pemeriksaan yang dibutuhkan, namun
mungkin Anda diminta untuk menghentikan konsumsi obat
tertentu seperti lithium, antacid, diuretic, dan suplemen vitamin
D untuk memastikan hasil pemeriksaan yang lebih akurat.
Hari Kerja :
Metode : O-cresolphthalein complexone
Nilai Rujukan : 8,3 - 10,6 mg/dL
Tempat Rujukan :
Catatan :
Berperan penting dalam aktivitas elektrik jaringan, mengatur
pergerakan Ca2+ ke dalam otot serta memelihara kekuatan kontraksi jantung
dan kekuatan pembuluh darah tubuh.
Tingkat magnesium serum dapat ditingkatkan dengan anemia
hemolitik, gagal ginjal, penyakit Addison, hiperparatiroidisme, dan magnesium
berbasis antasida. Alkoholisme kronis adalah penyebab paling umum dari
magnesium yang rendah karena gizi yang buruk serum.
Magnesium serum juga menurun pada diare, hipoparatiroidisme,
pankreatitis, penyakit Cushing, dan dengan penggunaan diuretik
berlebihan. Magnesium yang rendah bisa disebabkan oleh sejumlah antibiotik
dan obat lain dan dengan pemberian cairan infus. Magnesium diperlukan untuk
sekresi hormon paratiroid, dan karena itu, magnesium serum rendah dapat
menyebabkan hipokalsemia.
Kekurangan magnesium sangat umum di daerah di mana pasokan air
tidak mengandung garam magnesium yang cukup.Magnesium bertindak
sebagai penghambat saluran kalsium, dan ketika magnesium seluler rendah,
hasil tinggi kalsium intraseluler. Hal ini menyebabkan hipertensi, takikardia,
dan tetani. Sayangnya serum magnesium Total tidak berkorelasi dengan baik
dengan tingkat magnesium intraseluler, dan pengukuran serum tidak sangat
sensitif untuk mendeteksi defisiensi kronis karena kontribusi kompensasi dari
tulang. Kadar magnesium yang terionisasi lebih baik berkorelasi dengan tingkat
intraseluler karena bentuk terionisasi dapat bergerak bebas antara sel-sel dan
cairan ekstraseluler.
HIPOMAGNESEMIA HIPERMAGNESEMIA
 Asupan yang tidak adequat: malnutrisi  Gagal ginjal
dan alkoholisme  Pemberian magnesium parenteral
 Absorpsi yang tidak adequat: diare, yang berlebihan
muntah, drainase nasogastrik, fistula,  Pemeriksaan Fisik: pada
diet kalsium yang berlebihan, hipermagnesemia akut: refleks tendon
(bersaing dengan magnesium untuk dalam hipoaktif, pernafasan dan
mencari tempat transpor), penyakit frekuensi denyut jantung dangkal dan
usus kecil lambat, hipotensi, kemerahan
 Hipoparatiroidisme  Hasil Pemeriksaan Laboratorium:
 Kehilangan magnesium yang magnesium serum > 2,5 mEq/L
berlebihan akibat penggunaan diuretik
tiazid
 Kelebihan aldosteron
 Poliuria
 Pemeriksaan Fisik: tremor otot, refleks
tendon dalam yang hiperaktif,
kebingungan, disorientasi, takikardi,
tanda Chvostek dan tanda Trousseau
positif
 Hasil Pemeriksaan Laboratorium:
magnesium serum > 1,5 mEq/ L (juga
berhubungan dengan hipokalsemia
dan hipokalemia)
Pemeriksaan magnesium digunakan untuk mengukur kadar magnesium
dalam darah. Kadar magnesium dapat digunakan untuk monitoring pasien
preeklampsia yang diterapi dengan magnesium sulfat, meskipun dalam
kebanyakan kasus pemantauan gejala klinis (tingkat respiratori dan deep
tendon reflexes) sudah cukup dan level magnesium darah tidak diperlukan.
Kadar level magnesium dapat mengindikasikan bahwa seseorang tidak
mengkonsumsi atau mengabsorbsi maupun mengekskresikan magnesium
terlalu banyak.
Persyaratan & Jenis Sampel : Serum atau plasma
Stabilitas Sampel :  15 – 25°C : 7 hari
 2 – 8°C : 7 hari
 (-15) – (-25)°C : 1 tahun
Persiapan Pasien : -
Hari Kerja :
Metode : Kolorimetri (xylidilblue reaction)
Nilai Rujukan : 1,7 - 2,5 mg/dL
Tempat Rujukan :
Catatan :
- Elektrolit utama yang berada di dalam cairan ekstraselular (ECF)
adalah elektrolit bermuatan negatif yaitu klorida (Cl- ).
-- Jumlah ion klorida (Cl- ) yang terdapat di dalam jaringan tubuh
diperkirakan sebanyak 1.1 g/Kg berat badan dengan konsentrasi antara
98-106 mmol/L.
-- Konsentrasi ion klorida tertinggi terdapat pada cairan serebrospinal
seperti otak atau sumsum tulang belakang, lambung dan juga pankreas.
Sebagai anion utama dalam cairan ekstraselullar, ion klorida juga akan
berperan dalam menjaga keseimbangan cairan-elektrolit.
-- Ion klorida juga mempunyai fungsi fisiologis penting yaitu sebagai
pengatur derajat keasaman lambung dan ikut berperan dalam menjaga
keseimbangan asam-basa tubuh. Bersama dengan ion natrium (Na+), ion
klorida juga merupakan ion dengan konsentrasi terbesar yang keluar
melalui keringat.
Pemeriksaan kadar chloride bertujuan untuk membedakan diagnosis asidemia dan
alkalemia, dan mendeteksi beberapa kondisi seperti defisiensi mineral kortikoid,
asidosis, diare, renal tubular asidodis, penyakit Addison, alkalosis metabolik, diabetik
ketoasidosis, dan gangguan kesehatan lain.

Persyaratan & Jenis : Serum atau plasma


Sampel
Stabilitas Sampel :  7 hari pada 15 - 25°C
 7 hari pada 2 - 8°C
Persiapan Pasien : Untuk pemeriksaan elektrolit urin
Hitung volume urin 24 jam dan catat pada internal note
di (SISPRO), jika pemeriksaan dirujuk maka cantumkan
volume urin di patient note SISPRO
Hari Kerja :
Metode : ISE
Nilai Rujukan : 95 - 116 mmol/L
Tempat Rujukan :
Catatan :
Tubuh kita memiliki sekitar 2 – 3g zinc atau sekitar 60 % pada otot,
dan 30 % dalam tulang. Jadi, dengan kata lain, zinc sangat berperan penting
supaya tubuh kita bisa berdiri dengan tegak. Sisanya yang 10 %, seng atau
zinc ditemukan pada gigi, rambut, kuku, kulit, hati, leukosit (sel darah
putih), prostat, semen, dan lain-lain.
Beberapa fungsi dari Zinc dalam tubuh adalah fungsi enzim dan
pembentukan zinc digunakan oleh lebih dari 100 enzim yang berbeda
dalam tubuh kita, dimana yang ikut serta dalam proses kimiawi dalam
membangun apapun yang dibutuhkan tubuh atau mencegah hal-hal yang
bisa mengganggu kesehatan.
Tanda-tanda umum kekurangan zinc meliputi stretch mark jerawat,
bintik-bintik putih pada kuku. Penyebab kekurangan zinc yang ditemukan
dalam makanan seperti gandum, padi, jagung dan kacang-kacangan, bisa
mengurangi penyerapan zinc. Hal ini artinya vegetarian dan vegarian ketat
beresiko mengalami kekurangan zinc, karena makanan ini seringkali
sangat tinggi dalam diet mereka .
Makanan yang tinggi Zinc pada protein hewani seperti ayam,
domba, sapi, dan telur Ikan dan seafood terutama tiram . Sumber nabati
termasuk kacang-kacangan, biji-bijian, tahu, ragi, jamur, kacang hijau,
biji labu kuning atau wijen, sayuran berdaun hijau, dan alpukat. Sayuran
laut seperti rumput laut dan spirulina.
Pemeriksaan kadar seng bertujuan sebagai evaluasi awal kondisi malnutrisi atau
malabsorbsi; memantau suplementasi trace element untuk mencegah kelebihan
trace element; menunjang diagnosis dugaan defisiensi trace element.

Persyaratan & Jenis Sampel : Serum atau plasma


Stabilitas Sampel :  Beku : 30 hari
 2 - 8°C : 10 hari
 Suhu kamar : 5 hari
Persiapan Pasien : Mohon menghubungi petugas laboratorium.
Hari Kerja :
Metode : ICP/MS
Nilai Rujukan : 26 - 141 ug/dL
Tempat Rujukan :
Catatan :
Tubuh kita memerlukan Selenium untuk berfungsinya kelenjar tiroid.
Selain itu ia juga diperlukan untuk melindungi tubuh kita dari kerusakan yang
disebabkan oleh radikal bebas.
Rendahnya jumlah selenium dalam tubuh akan menyebabkan beberapa
penyakit seperti penyakit otot dan sendi, rambut tidak sehat, dan bintik-bintik
putih pada kuku. Jika kekurangan selenium dalam tubuh terus dibiarkan maka
akan menyebabkan penyakit hashimoto, yaitu sebuah penyakit yang terjadi
karena sistem kekebalan tubuh menyerang tiroid. Melihat efek buruk dari
kekurangan selenium tersebut, maka sangat penting bagi kita untuk menjaga
jumlah selenium dalam tubuh agar selalu seimbang. Untuk mencukupi jumlah
selenium dalam tubuh, kita perlu mengkonsumsi beberapa jenis makanan yang
mengandung selenium.
Di antara makanan yang mengandung selenium antara lain adalah
kacang brazil, tiram, ikan tuna, roti gandung, kuaci atau biji bunga matahari,
daging sapi, daging ayam, jamur, dan gandum hitam.
Pemeriksaan kadar selenium bertujuan sebagai evaluasi awal
kondisi malnutrisi atau malabsorbsi; memantau suplementasi trace
element untuk mencegah kelebihan trace element; menunjang
diagnosis dugaan defisiensi trace element.

Persyaratan & Jenis : Serum


Sampel
Stabilitas Sampel :  2 hari pada 15 – 25°C
 14 hari pada 2 – 8°C
 14 pada (-15) – (-20)°C
Persiapan Pasien : Mohon menghubungi petugas laboratorium.
Hari Kerja :
Metode : ICP/MS
Nilai Rujukan : 23 - 190 ug/L
Tempat Rujukan :
Catatan :
• Elektroda selektif ion adalah elektroda yang responsif terhadap spesi
ion.
• Elektroda selektif-ion (ESI) merupakan suatu alat yang digunakan
untuk menentukan secara kuantitatif dari ion-ion, molekul-molekul
atau spesi-spesi tertentu, karena elektroda tersebut merupakan
elektrokimia yang akan berubah secara reversibel terhadap
perubahan keaktifan dari spesi-spesi yang diukur
• Elektroda ini terbagi menjadi dua bagian yaitu elektroda membran
kristal dan elektroda non kristal.
• Prinsip : menentukan potensial dari larutan yang akan diukur
sehingga penentuan dengan cara ini termasuk di dalam metode
potensiometri. Metoda potensiometri telah digunakan untuk
mendeteksi titik akhir titrasi.
3. METODE KOLORIMETRI (Xylidil Blue Reaction)
Pengujian reagen Magnesium adalah sebuah metode uji
kolorimetri langsung berdasarkan reaksi biru Xylidyl tanpa
deproteinization sampel. Penentuan magnesium didasarkan pada
reaksi magnesium dengan Xylidyl biru. Xylidyl biru (sebagai
chelator) pada pH basa, yang menghasilkan warna ungu kompleks.
Intensitas warna yang dibentuk sebanding konsentrasi Magnesium
dalam sampe. Absorbansi kompleks Mg2+ diukur pada 660 nm.
4. Metode ICP-MS
Inductively Coupled Plasma (ICP) adalah sebuah teknik analisis
yang digunakan untuk deteksi dari trace metals dalam sampel lingkungan
pada umumnya. Prinsip utama ICP dalam penentuan elemen adalah
pengatomisasian elemen sehingga memancarkan cahaya panjang
gelombang tertentu yang kemudian dapat diukur. Efisiensi dari ICP dalam
memproduksi singly-charged positive ions bagi sebagian besar elemen
menjadikannya sumber yang efektif untuk ionisasi spectrometry massa. ICP-
spectrometry massa memiliki kemampuan untuk membedakan antara
massa dari berbagai isotopes elemen yang mana lebih dari satu isotop
stabil terjadi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai