Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“Perawatan Luka”

Oleh :

Kelompok 7

1. Alfi Maulana (NIM : P07120421003A)


2. Beryl Aji Khafidyan (NIM : P07120421008A)
3. Dewa Ayu Linda Mahayani (NIM : P07120421014A)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI ALIH JENJANG SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok bahasan : Perawatan Luka


Sub pokok bahasan : Penyuluhan tentang perawatan luka
Hari : Rabu, 22 September 2021
Waktu : 30 menit
Tempat : Puskesmas Lingsar

A. Tujuan
1. Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, kader kesehatan mampu memahami tentang cara
perawatan luka yang benar dan tepat.
2. Khusus
Setelah penyuluhan kader dapat :
a. Menjelaskan pengertian luka dan perawatan luka
b. Menyebutkan jenis-jenis luka
c. Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi luka
d. Menyebutkan manfaat perawatan luka
e. Mempraktikkan cara perawatan luka
B. Materi
1. Pengertian luka dan perawatan luka
2. Jenis-jenis luka
3. Faktor yang mempengaruhi luka
4. Manfaat perawatan luka
5. Cara perawatan luka
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
D. Media
1. Leaflet
E. Langkah-Langkah
Tahap Kegiatan Pemberi Kegiatan Metode Media Waktu
Materi Peserta
 Mempersiapkan 10 menit
uraian materi
 Mempersiapkan
Pra alat dan ruangan
Interaksi  Mempersiapkan

peserta didik
Pembukaan  Mengucapkan Menyimak Ceramah 5 menit
salam
 Menjelaskan tujuan Menyimak Ceramah

 Menjelaskan materi Menyimak Ceramah

yang akan dibahas


Penjelasan  Pengertian Luka Menyimak Ceramah Leaflet 25 menit
materi Menyimak Ceramah
 Jenis-jenis luka
Menyimak Ceramah
 Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
Luka
 Manfaat Perawatan Menyimak Ceramah

Luka

 Cara Perawatan
Menyimak Ceramah
Luka
Tanya  Mengulang kembali Menjawab Tanya 10 menit
Jawab dan tujuan perawatan Jawab
Evaluasi luka
 Mengulang kembali Menjawab
perawatan luka
 Mendemonstrasika Demonstrasi
n cara perawatan
luka
Penutupan  Menyimpulkan Menyimak 5 menit
uraian materi Bertanya
 Menanyakan Menyimak
komentar peserta
 Menjawab
komentar peserta
 Salam perpisahan Menyimak

dan ucapan terima


kasih

F. Evaluasi
1. Secara lisan dapat menyebutkan
a. Manfaat perawatan luka
b. Indikasi luka yang dirawat di rumah
2. Melakukan demonstrasi perawatan luka
G. Sumber Materi
Smeltzer and Bare. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Brunner and Sudarth Edisi
8. Jakarta: EGC.

Brunner dan Suddarth, 2002; “Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah” Jakarta : EGC

Morison, Moya J. 2004. Seri Pedoman Praktis Manajemen luka. Jakarta : EGC
Kedokteran

Lampiran
Materi
Perawatan Luka
A. Pengertian Luka dan Merawat Luka
Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit. Luka adalah
kerusakan keutuhan kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain. Ketika
luka timbul, beberapa efek akan muncul:

1. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ

2. Respon stres simpatis

3. Perdarahan dan pembekuan darah

4. Kontaminasi bakteri

5. Kematian sel

Merawat luka untuk mencegah trauma (injury) pada kulit, membran


mukosa atau jaringan lain yang disebabkan oleh adanya trauma, fraktur, luka
operasi yang dapat merusak permukaan kulit. Merawat luka merupakan langkah
menggati balutan yang lama (kotor) dengan balutan yang baru (steril) untuk
mencegah infeksi dan mempercepat proses penyembuhan.

B. Jenis-Jenis Luka

1. Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka


1. Stadium I : Luka Superfisial (“Non-Blanching Erithema) : yaitu luka yang
terjadi pada lapisan epidermis ( paling luar ) kulit.
2. Stadium II : Luka “Partial Thickness” : yaitu hilangnya lapisan kulit pada
lapisan epidermis dan bagian atas dari dermis. Merupakan luka stadium satu
dan ditambah dengan adanya tanda klinis seperti abrasi (pengulupasan
yang tidak normal), blister (kantung yang berisi cairan/darah ) atau lubang
yang dangkal.
3. Stadium III : Luka “Full Thickness” : yaitu hilangnya kulit keseluruhan
meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas
sampai bawah tetapi tidak melewati jaringan yang mendasarinya. Lukanya
sampai pada lapisan epidermis, dermis dan fasia tetapi tidak mengenai otot.
Luka timbul secara klinis sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau
tanpa merusak jaringan sekitarnya.
4. Stadium IV : Luka “Full Thickness” yang telah mencapai lapisan otot,
tendon dan tulang dengan adanya destruksi/kerusakan yang luas.

2. Berdasarkan mekanisme terjadinya luka :


a. Luka insisi, terjadi karena teriris oleh instrumen/benda yang tajam. Misal
yang terjadi akibat pembedahan.
b. Luka memar , terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan
dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak.
c. Luka lecet, terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain yang biasanya
dengan benda yang tidak tajam.
d. Luka tusuk, terjadi akibat adanya benda, seperti peluru atau pisau yang
masuk kedalam kulit dengan diameter yang kecil.
e. Luka gores, terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh kaca atau oleh kawat.
C. Faktor Yang Memengaruhi Luka
1. Usia
Anak dan dewasa penyembuhannya lebih cepat daripada orang tua. Orang tua lebih
sering terkena penurunan fungsi hati dapat mengganggu faktor pembekuan darah.
2. Nutrisi
Penyembuhan menempatkan penambahan pemakaian pada tubuh. Klien memerlukan
diit kaya protein, karbohidrat, lemak, vitamin C dan A, dan mineral seperti Fe, Zn.
Klien kurang nutrisi memerlukan waktu untuk memperbaiki status nutrisi mereka
setelah pembedahan jika mungkin. Klien yang gemuk meningkatkan resiko infeksi
luka dan penyembuhan lama karena aliran darah jaringan lemak tidak adekuat.
3. Infeksi
Infeksi luka menghambat penyembuhan. Bakteri sumber penyebab infeksi
4. Sirkulasi (hipovolemia) dan Oksigenasi
Sejumlah kondisi fisik dapat mempengaruhi penyembuhan luka. Pada orang-orang
yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu,
lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah dapat terganggu pada
orang dewasa dan pada orang yang menderita gangguan pembuluh darah perifer,
hipertensi atau diabetes mellitus. Oksigenasi jaringan menurun pada orang yang
menderita anemia atau gangguan pernapasan kronik pada perokok.
5. Hematoma
Hematoma merupakan bekuan darah. Seringkali darah pada luka secara bertahap
diabsorbsi oleh tubuh masuk ke dalam sirkulasi. Tetapi jika terdapat bekuan yang
besar hal tersebut memerlukan waktu untuk dapat diabsorbsi tubuh, sehingga
menghambat proses penyembuhan luka
6. Benda asing
Benda asing seperti pasir atau mikroorganisme akan menyebabkan terbentuknya
suatu abses sebelum benda tersebut diangkat. Abses ini timbul dari serum, fibrin,
jaringan sel mati dan leukosit (sel darah merah), yang membentuk suatu cairan yang
kental yang disebut dengan nanah (Pus).
7. Iskemia
Iskemia merupakan suatu keadaan dimana terdapat penurunan suplai darah pada
bagian tubuh akibat dari obstruksi dari aliran darah. Hal ini dapat terjadi akibat dari
balutan pada luka terlalu ketat. Dapat juga terjadi akibat faktor internal yaitu adanya
obstruksi pada pembuluh darah itu sendiri.
8. Diabetes
Hambatan terhadap sekresi insulin akan mengakibatkan peningkatan gula darah,
nutrisi tidak dapat masuk ke dalam sel. Akibat hal tersebut juga akan terjadi
penurunan protein-kalori tubuh.
D. Manfaat Merawat Luka
1. Mencegah infeksi dari masuknya mikroorganisme ke dalam kulit dan membrane
mukosa
2. Mencegah bertambahnya kerusakan jaringan
3. Mempercepat penyembuhan
4. Membersihkan luka dari benda asing atau debris
5. Mencegah perdarahan
E. Cara Merawat Luka

1. Bantu pasien untuk mendapatkan posisi yang nyaman

2. Cuci tangan 7 langkah dengan sabun dengan air yang mengalir

a. Basahi tangan, berikan sabun

b. Kemudian gosok :

1) Telapak tangan
2) Punggung tangan
3) Sela-sela jari
4) Ruas-ruas jari
5) Ibu Jari
6) Kuku
c. Kemudian bilas dengan air mengalir
d. Keringkan dengan tisu dan handuk kering
3. Dekatkan kantong plastik pada tempat yang dapat dijangkau untuk
mempermudah membuang sampah.
4. Gunakan sarung tangan
5. Gunakan pinset untuk membuka plester menggunakan kayu putih atau kasa
yang telah dibasahi Nacl 0.9 %
6. Buka balutan lama (jika balutan menempel pada luka dan sulit untuk dibuka,
basahi terlebih dahulu dengan cairan NaCl 0.9 %).
7. Tempatkan balutan yang kotor ke dalam kantong plastik.
8. Bersihkan luka menggunakan pinset dan kapas dilembabkan terlebih dahulu
dengan Nacl 0.9 %, lalu letakkan pinset ujungnya lebih rendah dari pada
pegangannya.
9. Gunakan satu kapas untuk satu kali mengoles
10. Bersihkan luka dari atas ke bawah dan dari tengah keluar
11. Tekan area sekitar luka jika ada cairan/darah/nanah sampai keluar
12. Ulangi pembersihan sampai semua cairan terangkat.
13. Keringkan dengan kassa steril yang kering
14. Tutup dengan kassa lembab yang telag dibasahi Nacl 0.9 %
15. Gunakan plester atau dibalut dengan perban gulung
16. Bantu pasien dalam posisi yang nyaman.
17. Angkat peralatan dan kantong plastik yang berisi balutan kotor.
18. Bersihkan alat dan buang sampah dengan baik.
19. Cuci tangan 7 langkah dengan sabun dengan air mengalir

Anda mungkin juga menyukai