Presented By :
: 2. Syawal
: 3. Firzha Humaira
Hiperkalemia adalah kondisi ketika kadar kalium
dalam darah terlalu tinggi.
*Gejala yang muncul akibat hiperkalemia bisa amat
beragam, mulai dari lemah otot, kesemutan, sampai
gangguan irama jantung.
Kalium merupakan mineral yang berperan penting bagi
tubuh, terutama dalam menjaga fungsi otot, saraf, dan
jantung. Normalnya, tubuh menjaga kadar kalium dengan
membuang kelebihan kalium melalui urine.
o Jenis Hiperkalemia
Kadar kalium normal di dalam darah adalah 3,5ꟷ5,0 mEq/L.
Seseorang baru dikatakan menderita hiperkalemia apabila kadar kalium di
dalam darah lebih dari 5,0 mEq/L.
Berdasarkan tingginya kadar kalium dalam darah, hiperkalemia terbagi
menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Hiperkalemia ringan, yaitu kadar kalium dalam darah 5,5ꟷ5,9 mEq/L
2. Hiperkalemia sedang, yaitu kadar kalium dalam darah 6,0ꟷ6,4 mEq/L
3. Hiperkalemia berat, yaitu kadar kalium dalam darah di atas 6.5,0
mEq/L
• Diagnosis Abnormalitas EKG jika
kadar K+ > 6.5
Tall T, peak Twaves
AV block total
Pelebaran kompleks QRS
Ventrikel Fibrilasi ( adalah irama jantung cepat yang
mengancam jiwa dimulai di ruang bawah jantung. Dapat dipicu oleh
serangan jantung.)
Ventrikel Takikardi (kondisi di mana ventrikel (bilik) jantung
berdetak terlalu cepat. Hal ini disebabkan oleh gangguan aliran listrik
jantung dengan penyebab yang bervariasi)
Asistole (ritme jantung yang mengancam nyawa yang dicirikan
oleh tidak adanya aktivitas elektrik pada gambaran
elektrokardiogram)
Kelemahan otot skletal (melemahnya otot tubuh)
Parestesia ( kesemutan / mati rasa pada bagian tertentu)
Palpitasi ( jantung berdebar. Kondisi ini dapat dirasakan di dada,
hingga area tenggorokan atau leher, baik saat beraktivitas maupun
sedang beristirahat)
Faktor Resiko / Penyebab :
a. Intake Berlebihan
- Asupan kalium peroral / perenteral berlebih, transfusi
masif, pemberian cairan cardioplegia
6. Naikkan pH darah
a. Hiperventilasi kecuali dikontraindikasikan
b. Pemberian natrium bikarbonat 50-150 mEq ( efek dalam 15
menit, dan bertahan dalam beberapa jam )
c. Terapi kondisi asidosis yangmendasari
7. Pengeluaran K dari tubuh :
a. Force diuresis, pemberian cairan disertai loop diuretic
(Furosemide 5-20 mg)
8. Pertimbangkan hemodialisa( jika kadar K>6.5 (konsultasi
(nefrologi)
9. Terapi Aritmia sesuai protocol
1. Pemberian Insulin
2. Glukosa atau cairan infus yang mengancung glukosa
3. B-adrenergic agonist
4. Bikarbonat
5. Diuretic
6. Hiperventilasi
7. Kurangi dosis NMBAs25-50% ( apabila hipoklemia meningkatkan
( sensitivitas Neuro muskular blocking agent)