Anda di halaman 1dari 2

Panduan Praktik Klinis

SMF. Ilmu Kesehatan Anak


Rumah Sakit Cakra Husada Klaten
2015
GAGAL GINJAL AKUT
1.

PENGERTIAN
(DEFINISI)
2.
ANAMNESIS

3.

PEMERIKSA
AN FISIK

4.

KRITERIA
DIAGNOSIS

DIAGNOSIS
BANDING

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

TERAPI

EDUKASI

PROGNOSIS

KEPUSTAKAAN

Terdapat gejala lemah, pucat, sakit kepala, edema, produksi urin berkurang atau tidak
ada sama sekali, urin berwarna kemerahan, kejang, atau sesak napas. Terdapat riwayat
penyakit yang berhubungan dengan kausa gagal ginjal yaitu prarenal, renal dan pasca
renal.

Edema, pernafasan kussmaul, hipertensi, tanda-tanda retriksi cairan seperti


edema paru, gagal jantung. Perdarahan saluran cerna, penurunan kesadaran,
ensefalopati, kejang, perdarahan retina dan papil edema.
Penurunan fungsi ginjal yang mendadak yang mengakibatkan hilangnya kemampuan
ginjal untuk mempertahankan homeostasis tubuh, ditandai dengan peningkatan kadar
kreatinin darah secara progresif 0,5 mg/dl peer hari dan peningkatan ureum sekitar 10-20
mg/dl per hari.
Glomerulonefritis akut, gagal ginjal kronis eksaserbasi akut.
Urinalisis (ditemukan proteinuria, hematuria, leukosituria, osmolalitas urin < 400
mOsm/kg, BJ urine <1,20, natrium urin > 20 meq/L, menunjukkan GGA renal.
Anemia (morfologi darah tepi : normositik normokromik, mikrositik hipokromik,
gambaran hemolitik)
Kadar ureum dan kreatinin serum meningkat
Analisis gas darah : asidosis metabolic, anion gap meningkat
Elektrolit : hiperkalemia, hipo/hiper-natremia, hipokalsemia, hiperfosfatemia
Foto thorak : edema pulmonum, cardiomegali
Ultrasonografi ginjal dan saluran kemih dan foto polos abdomen untuk mencari etiologi
kelainan anatomi ginjal sebagai penyebab primer.
Medikamentosa :
a. Bila ada infeksi, pemberian antibiotic disesuaikan dengan beratnya penurunan fungsi
ginjal
b. Pemberian cairan disesuaikan dengan keadaan hidrasi
c. Koreksi gangguan ketidakseimbangan cairan elektrolit terutama hiperkalemia
(disertai aritmia jantung, T-tall pada ekg)
d. Natrium bicarbonate untuk mengatasi asidosis metabolic sebanyak 1-3 meq/kgBB
dua kali sehari dan dapat inaikan secara bertahap sampai maksimum 10
mg/kgBB/kali atau penghitungan berdasarkan deficit bicarbonate dari analisis gas
darah.
e. Pemberian diuretik pada gagal ginjal akut renal untuk memacu diuresis dengan
furosemid 1-2 mg/kgBB dua kali sehari dan dapat dinaikkan secara bertahap sampai
maksimal 10 mg/kgBB/kali.
Dialisis peritoneal atau hemodialisis: dilakukan bila gagal dengan medikamentosa
Bedah : bila ditemukan kelainan pasca renal.
Suportif : terapi nutrisi yang rendah protein, rendah garam, dan kalori yang adekuat
sesuai umur dan berat badan.
Rujukan : ke dokter spesialis nefrologi anak setelah kegawatan telah teratasi.
Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam

Klaten, 2015
Ketua SMF Ilmu Kesehatan Anak

Ketua Komite Medik

dr. AMJ Radix Wikanto, SpKK

dr

Direktur Utama
Rumah Sakit Cakra Husada

Dr. SR Indrasari, Mkes., SpTHT-KL(K), FICS

Anda mungkin juga menyukai