Anda di halaman 1dari 35

PENATALAKSANAAN

KIPI
(KEJADIAN IKUTAN
PASKA IMUNISASI)
Untuk Dokter Spesialis Anak
dan Dokter Umum
Latar Belakang
menjadi perhatian sejak lama
Aspek mediko legal vaksin DPT th 1970 di Amerika
meningkat, membuat produsen vaksin menghentikan
produksi
Ancaman epidemi beberapa penyakit
Di Indonesia baru mencuat thn 1990
Perlu Mendudukan masalah keamanan
secara benar
Jangan mengalahkan manfaat vaksin
yang masih kita butuhkan
Keamanan Vaksin
Global Commitment
Program Pengembangan Imunisasi
Eradikasi polio (ERAPO)
Eliminasi tetanus neonatorum
Reduksi campak
Pengembangan iptek vaksin & alat
suntik: autodestruct, unijet, cold chain
Post marketing surveillance (PMS)
Definisi KIPI
Semua kejadian sakit dan kematian
yang terjadi dalam kurun satu bulan
setelah imunisasi

Diperkirakan sebagai akibat dari
imunisasi
cswaMekanisme biologis gejala KIPI
kurang difahami
Data kurang rinci & akurat
Survailans KIPI belum menyeluruh
Survailans KIPI belum dilakukan jangka
panjang
Publikasi KIPI dalam jumlah kasus
besar masih kurang
Masalah KIPI
National Childhood Vaccine Injury
Committee of the Institute of Medicine
Frekuensi kejadian KIPI
Sifat kelainan (lokal atau
sistemik)
Derajat sakit
Penyebab (diduga, dipastikan,
tidak terbukti)
Klasifikasi KIPI
Untuk menentukan KIPI
diperlukan
Klasifikasi KIPI

Klasifikasi Lapangan
(Field Classification, WHO 1999)

Klasifikasi Kausalitas
(Evidence Bearing on Causality, IOM
1991&1994)
Klasifikasi Lapangan, WHO 1999
1. Reaksi Vaksin
2. Kesalahan Program / Programatic
error
3. Reaksi Suntikan
4. Kebetulan/Co insidensi
5. Tidak diketahui

Klasifikasi lapangan dipakai pd pencatatan &
pelaporan KIPI
1. KIPI Reaksi Vaksin
Bisa diprediksi sebelumnya
biasa / normal terjadi bisa ringan atau
berat
langka/ jarang


Dicari suatu produk vaksin yang dijamin 100% safe
dan effektif,
Vaksin dipertimbangkan Keseimbangan

Imunogenisitas & reaktogenisitas

Komplikasi vaksin <<< Infeksi alami
REAKSI VAKSIN

Tercantum pd petunjuk tertulis produsen
sebagai indikasi kontra,perhatian khusus,
interaksi obat

Harus diperhatikan oleh pelaksana
immunisasi

Nasehat dan informasi tentang reaksi yang
biasa terjadi harus diberikan pada orang tua

Beri Informasi orang tua cara mengatasinya
Reaksi terhadap vaksin
Adverse Event ( Reaksi Simpang)
Efek farmakologik, efek samping, idiosinkrasi , potensi
vaksin, interaksi obat, intoleransi ,
Reaksi alergi/kepekaan genetik misal putih telur
(campak,gondong, influenza, demam kuning)
Bahan perseveratif (neomisin, mercuri)
Bukan efek langsung vaksin
Kesalahan teknik pembuatan, pengadaan dan distribusi
vaksin
Kesalahan prosedur, kesalahan teknik imunisasi
Kebetulan

Persepsi awam KIPI dihubungkan dengan reaksi allergi,
di Amerika sering akibat co insidensi .
Di negara berkembang sering akibat kesalahan prosedur
Dan teknik pelaksanaan
Reaksi vaksin yg biasa & ringan
25-55% 10-50 % 10-50 % Pertusis
(DPwT)
~ 25 % ~ 10 % ~ 10 % Tetanus/DT/Td
< 1 % < 1 % - Polio oral
5 % (ruam) 5-15 % ~ 10 % Campak /
MMR
- 1-6 % Dewasa ~ 15 %
Anak ~ 5%
Hepatitis B
- 2-10 % 5-15 % HiB
- 90-95% BCG
Gelisah, lesu
gejala sistemik
Demam
> 38 C
Reaksi lokal Vaksin
Reaksi vaksin yg jarang, interval onset & perkiraan rate KIPI
0 24 jam
0 3 hari
0 24 jam
0 1 jam
0 3 hari
2 28 hari
0 1 jam
1 6 minggu
4 30 hari
5 12 hari
15 35 hari

0 1 jam
0 1 jam
-
2 6 bulan
1 12 bulan
1 12 bulan
Interval onset
-
1.000- 60.000
570
570
20
0-1
Menangis terus menerus > 3jam
Kejang demam
Keadaan hipotonik-hiporesponsif
Anafilaksis
Ensefalopati
Pertusis
Sama dengan tetanus Tetanus-difteria
5 10
0.4 10
6 - 10
Neuritis Brakhial
Anafilaksis
Abses steril
Tetanus
1,4 3,4 Lumpuh layu ok vaksin (VAPP) OPV
333
33
~10
1 50
<1
Kejang demam
Trombositopenia
Reaksi anafilaktoid
Syok Anafilaksis
Ensefalopati
Campak / MMR
1 2 Anafilaksis Hepatitis B
Belum pernah ada laporan HiB
100 1000
1 700
2
Limfadenitis supuratif
Osteitis BCG
Infeksi BCG disiminata
BCG
Rate KIPI / 1juta Reaksi vaksin Vaksin
2. KIPI Kesalahan Program (1)
Tidak steril
Pemakaian ulang alat suntik
/ jarum
Sterilisasi tidak sempurna
Vaksin / pelarut
terkontaminasi
Pemakaian sisa vaksin utk
beberapa sesi vaksinasi

Salah pakai pelarut vaksin
Pemakaian pelarut vaksin
yg salah
Memakai obat sebagai
vaksin atau pelarut vaksin

Infeksi
Abses lokal di daerah
suntikan
Sepsis, sindrom syok
toksik,
Infeksi penyakit yg
ditularkan lewat darah :
hepatitis, HIV

Abses lokal karena
kurang kocok
Efek negatif obat mis.
insulin
Kematian
Vaksin tidak efektif
Kesalahan Program Perkiraan KIPI
KIPI Kesalahan Program (2)
Penyuntikan salah tempat
BCG subkutan
DPT/DT/TT kurang
dalam
Suntikan di bokong

Transportasi /
penyimpanan vaksin
tidak benar


Mengabaikan indikasi
kontra


Reaksi lokal / abses
Reaksi lokal / abses
Kerusakan N Sciaticus


Reaksi lokal akibat
vaksin beku
Vaksin tidak aktif (tidak
potent)

reaksi vaksin yg berat
Kesalahan Program Perkiraan KIPI
Dicurigai berulang pd petugas / kelompok yang sama
tetapi populasi lain diberi vaksin dengan batch yang sama tidak masalah


Mencegah program error
(VSQ 1996)
Alat suntik steril untuk setiap suntikan

Pelarut vaksin yang sudah disediakan oleh produsen
vaksin

Vaksin yang sudah dilarutkan segera dibuang setelah
6 jam

Lemari pendingin tidak boleh dipergunakan untuk
menyimpan obat lain selain vaksin

Pelatihan vaksinasi dan supervisi yang baik

Program error perlu dilacak, agar tidak terulang
kesalahan yg sama
3. KIPI Reaksi Suntikan
Reaksi suntikan langsung
Rasa sakit, bengkak & kemerahan

Reaksi suntikan tidak langsung
Rasa takut
Nafas tertahan
Pernafasan sangat cepat
Pusing, mual/muntah
Kejang
Sinkope
Reaksi Suntikan
Reaksi tidak berhubungan dengan kandungan
yang terdapat pada vaksin, sering terjadi pd
vaksinasi masal
Syncope /fainting
sering pada anak > 5 tahun ,
terjadi beberapa menit post imunisasi ,
tidak perlu penanganan khusus.
Hindari stress saat anak menunggu,
Hindari trauma akibat jatuh/ posisi sebaiknya duduk.
Hiperventilasi akibat ketakutan
beberapa anak kecil terjadi muntah, breath holding
sp pingsan.
kd menjerit ,lari bahkan reaksi seperti kejang.
Penderita ini perlu diperiksa
Penting penjelasan dan penenangan
Reaksi anafilaksis versus faint
(vasovagal syncope), WHO 1999
Faint Anafilaksis
Onset Segera setelah suntikan Beberapa saat ( 5-30 menit pasca suntikan) berat
Kulit Pucat, berkeringat, dingin Kemerahan/ ruam, gatal, bengkak mata muka Ringn
Sedang
Pernafasan Normal /nafas dalam Batuk kering, serak, sulit bersuara/ menelan, mengi/
stridor/ nafas bersuara/ sianosis
Sdg-berat
Kardio vascular Bradikardia/ transient hypotension. Pulsasi
nadi sentral kuat
Takikardia/ hipotensi,
Pulsasi nadi sentral kecil
brt
Sal Cerna Mual, muntah Abdominal cramps sdg
Neurolo
gical
Hilang sadar sesaat,membaik 1-2 menit
kmd.atau lebih.
Kehilangan kesadaran, tak segera membaik brt
Awasi pasca
injeksi 20 menit
Istirahat Adrenalin 1:1000,-- 0,01ml/kgBB max 0,5ml., bila BB tak
tahu :
<2th:1/16cc, 6-11
th
:1/4cc
2-5 th:1/8cc .>11
th
: 1/2cc
4.KIPI Kebetulan (koinsidens)
Kejadian yang timbul, terjadi secara kebetulan
setelah imunisasi

Ditemukan kejadian yang sama di saat
bersamaan pada kelompok populasi setempat
tetapi tidak diimunisasi


Vaksin disalahkan sebagai
penyebabnya
Tata laksana KIPI
Deteksi dan pelaporan
Investigasi KIPI
Analisis Data KIPI
Tindak lanjut
Evaluasi

Deteksi dan pelaporan
Tujuan
Deteksi dini dan respons yang cepat & tepat
Meminimalkan dampak negatif terhadap
program imunisasi & kesehatan

Indikator kualitas program imunisasi,
meningkatkan kredibilitas program imunisasi

Menampilkan data aktual tentang risiko
imunisasi di suatu negara
Pelaporan KIPI
Identifikasi
Koreksi Kesalahan program
Mencegah

Menilai kredibilitas program imunisasi

Membedakan koinsidens dengan kejadian
lainnya

Usaha efektif untuk memonitor keamanan
vaksin

Kesadaran akan risiko vaksin di kalangan
profesi dan masyarakat
Alur Tatalaksana KIPI




Penemuan kasus
Pelacakan
Analisis
Tindak lanjut
Evaluasi
identitas
tunggal/kelompok
ada kasus lain
klasifikasi
penyebab
pengobatan
komunikasi
perbaikan mutu pelayanan
tatalaksana kasus
pemantauan KIPI
Informasi dari
ortu / masyarakat
Petugas kes
Kepala Puskesmas
Komda PP-KIPI

Puskesmas
Evaluasi
24 jam
Isi Laporan KIPI
Identitas
Jenis vaksin
Penanggung jawab
Gejala klinis & pengobatan
Saat imunisasi : jam, hari, tanggal.
Saat terjadinya KIPI : jam, hari, tanggal.
Riwayat imunisasi terdahulu
Pemeriksaan penunjang
Prognosis
Aspek hukum
Kronologis (cara penyelesaian KIPI)
Langkah-langkah
pelacakan KIPI
1. Pastikan
informasi
dari laporan


2. Pelacakan &
kumpulkan data
Ttg pasien




Ttg kejadian

Catatan medik pasien
Periksa yg jelas data pasien, data kejadian dari
catatan medik, dan data informasi
Lengkapi kekurangan yg ada pd formulir laporan
KIPI

Riwayat imunisai
Riwayat medis sebelumnya, reaksi yg sama
sebelumnya, reaksi alergi lain
Riwayat keluarga dg kejadian yg sama

Riwayat kejadian, deskripsi klinis, hasil laborat yg
relevan dg KIPI, diagnosis kejadian
Tindakan, apakah dirawat, hasilnya bagaimana

2. Pelacakan &
kumpulkan data



Ttg tersangka
vaksin





Ttg orang lain

Catatan medik pasien

Vaksin dikirim dl keadaan bagaimana,
kondisi penyimpan-an, keadaan vaccine
vial monitor, catatan suhu lemari es
Pengelolaan vaksin dilevel rantai
pendingin lebih atas, kartu suhu


Apakah ada orang lain yg dapat vaksinasi
dari vaksin yg sama & menimbulkan
penyakit
Apakah ada orang lain dg penyakit yg
sama
Langkah-langkah
pelacakan KIPI
3. Menilai pelayanan









4. Rumuskan suatu
hipotesis kerja

5. Menguji hipotesa
kerja

6. Menyimpulkan
pelacakan
Penyimpanan & distribusi vaksin & pelarut
Pembuangan limbah
Pelarutan vaksin (proses & waktu/jam dilakukan)
Penggunaan &sterilisasi semprit & jarum
Penyimpanan dalam lemari es, apa saja yg disimpan
Prosedur vaksinasi
Vial yg sudah terbuka tampak terkontaminasi
Jumlah imunisasi
Pelatihan, supervisi & pelaksana imunisasi


Kemungkinan penyebab kejadian

Apakah kasus cocok dg hipotesis kerja
Tes laboratorium kadang diperlukan

Buat kesimpulan, lengkapi formulir investigasi KIPI
Lakukan tindakan koreksi & rekomendasikan tindak
lanjut.
Langkah-langkah pelacakan KIPI
Analisis Lapangan
Dilakukan bersama dengan KOMDA PP KIPI
propinsi/ Kabupaten

Analisis Kausatif
Dilakukan oleh KOMNAS PP KIPI Pusat yang
beranggotakan pakar multidisiplin

Tindak lanjut
Penanganan kasus (sederhana sulit)
diagnosis, pengobatan, kapan merujuk kasus
berat
Komunikasi dg orang tua & anggota
masyarakat untuk meredakan kecemasan
Pelaporan : KIPI berat harus segera
dilaporkan & pd saat yg sama dilakukan
investigasi
Melakukan perbaikan apabila sudah
dideteksi apa yg harus dilakukan
Koreksi thd masalah logistik, pelatihan,
supervisi

Reaksi vaksin

Bila angka kejadian reaksi vaksin / lot tertentu lebih tinggi
daripada yang diprediksi, perlu informasi dari produsen
vaksin & konsultasi dg WHO
- melenyapkan lot vaksin tadi
- merubah spesifikasi pembuatan atau
kontrol kualitas vaksin
- menyediakan vaksin dari produsen lain


Kesalahan program

Memperbaiki penyebab kesalahan
Memperbaiki logistik penyediaan vaksin
- memperbaiki prosedur pelayanan kesehatan
- melatih tenaga kesehatan
- mengintesifkan supervisi
Tindak Lanjut
(setelah investigasi selesai)
Tindak Lanjut
(setelah investigasi selesai)
Reaksi suntikan
Ciptakan lingkungan kerja yg nyaman,
perhatian khusus utk anak yg ketakutan

Koinsidens
Ciptakan komunikasi yang baik, untuk
mempengaruhi masyarakat bahwa yg terjadi
adalah faktor kebetulan

Muncul masalah apabila sudah beredar
kepercayaan bahwa kejadian itu akibat
imunisasi

Tidak diketahui
Memang ada yang tidak bisa diketahui
Diperlukan tenaga ahli untuk meneliti lebih
lanjut
Tata laksana & pemantauan
Pelaporan
waktu
kelengkapan
ketepatan
Kecepatan investigasi di lapangan
Tindakan adekuat yang diambil untuk
menghindari terjadinya lagi program eror
KIPI tidak mengganggu program
imunisasi

Evaluasi
Evaluasi
Laporan kemajuan survailens KIPI

Laporan tahunan (annual report)
Jumlah laporan KIPI yg diterima
Jumlah KIPI berdasar antigen yang
diberikan
Klasifikasi lapangan KIPI
KIPI berat yg sangat jarang
Kejadian langka lainnya
KIPI adalah risiko program imunisasi

Pelaksanaan imunisasi yang baik
akan mengurangi KIPI

Diperlukan pengetahuan imunisasi
yang mendalam

Penanganan KIPI yang baik dan
komprehensif akan menunjang
program imunisasi yang baik pula
Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai