Faktoz risiko kuraug (faktor•faktor ini berhubungan dengan menurumqa resiko ikterus yang
sigoifikxa, besamyc msiko r«suai deagan urutaa yaag cc¢cutis a«dcîo ke bawah resiko makin
- Kadar bilirubin senım total atau bilirubin naruiuıtaneus terletak pada dacıah risiko rendah
- Umur kehamilan R '§1 minggu
- Bayi mendapar susu formula pcnuh
- Kulit hitam ’°
Bayi dipulangkan setelah 72 jam
Manajemen
Berbagai cara telah digunakatı untuk mengelola bayi bam lahir dengan hiperbilirubinemia
indirek. Strategi tersebut termasuk : pencegahan, penggunaan farmakologi, fototerapi dan
tranfûsi tukar.'
Strategi pencegahan
American Acodemy ofPedintrim tahun 200Î mengeluarkan strateji praktis dalam pencegahan
dan penanganan hipeıbilirubinemia bayi baru lahir (K 35 minggu atau lebih ) dengan
tujuan untuk menurunkan insidensi dari neonatal hiperbilirubinemia berat dan ensefalopati
bilirubin serta meminimalkan risiko yang tidak menguntungkan seperti kecemasan ibu,
berkurangnya hre‹ Jeedirıg atau terapi yang tidak diper1ukan.Pencegahan ditink beratkan
pada pemberian minum sesegera mungkin, sering menyusui untuk menurunkan shunt
enterohepatik, menunjang kestabilan bakteri flora rıotmal , dan merangsang akitifitas usus
halus.‘
2. Pencegahan sekunder
Rel«nnendasi 2.0
Harus melakukan penilaian sistematis terhadap risiko kemungkinan terjadinya hiperbili-
rubirıemia berat. selama periode neonatal
« Rekoınendasi 2.1 tentang golongan darah : Semua wanita hamil harus diperiksa
golongan darah ABO dan rhesus serta penyaringan serum untuk antibodi isoimun
yang tidak biasa.
• Red 2. 1 I • Bila golongan darah ibu tidak diketahui atau Rh negatif,
dilakukan pemeriksaan antibody direk (tes coombs), golongan darah dan ripe
Rh(D) darah tam pusat bayi.
• Rel«›ı»endosi 2.1.2 : Bila golongan darah ibu O, Rh positi(, terdapat pilihan
untuk dilakukan tes golongan darah dan tes Coombs pada darah tali pusat hayr,
tetapi hak itu ridak diperlukan jika dilakukan pengawasan, penilaian terhadap
risiko sebelum keluar Rumah Sakit (RS) dan tindak lanjut yang memadai.
• Rekomendesi 2.2 tentong penilaian klinis : Harus memastikan bahwa semua
bayi secara rutin dimonitor terhadap timbulnya ikterus dan menetapkan protokol
terhadap penilaian i ikterus yang harus dinilai saat memeriksa tanda vital bayi, tetapi
tidak kurang dari setiap 8-12 jam.
• hekomendasi 2.2.1 : Protokol untuk penilaian ikterus harus melibatkan seluruh
sta( perawatan yang dituntut untuk dapat memeriksa tingkat bilirubin secara
transkutaneus acau memeriksakan bilirubin serum total.
3. Eva[uasi laboratorium
• hel«›mend4si 3.0 : Pengukuran bilirubin nanskutaneus dan atau bilirubin
serum total harus dilakukan pada setiap bayi yang mengalami ikterus datam 24
jam pertama setelah lahir. Penentuan waktu dan perlunya pengukuran ulang
bilirubin transkutaneus atau bilirubin serum total tergantung pada daerah
dimana kadar bilirubin serum total terletak (Gambar. 3), umur bayi, dan evolusi
hiperbilirubinemia. .
• hel«mumdasi 3.1 : Pengukuran bilirubin transkutaneus dan atau bilirubin serum
total harus dilakukan bila tampak ikterus yang berlebihan. Jika derajat ikterus
meragukan, pemeriksaan bilirubin transkutaneus atau bilirubin serum harus
di[akukan, terutama pada kulit hitam, oleh karena pemeriksaan derajat ikterus
secara visual serîagkali salah.
• Rel«mumdasi 3.2 : Semua kadar bilirubin harus diinterpretasikan sesuai dengan
umur bayi dalam jam.
Tabel 9.7 Pengelolaan ikterus dini (enrty jaundice) pada bayi yang mendapat ASI
1. Observasi semua feses awal bayi. Pertimbangkan untuk merangsang pengeluaran jika feses ridak
keluar dalam waktu 2Ą jam
1. 5,egera mulai menyusui dan beri œsering mungkin. Menyusui yang sering dengan wakm yang
tingkat lebih efekñf dibanding an dengan menyusui yang lama der\gan ftekuansi yang jarang
walaupun toml waktu yang dit›erikan adalah nama
flak dianjurkan pemÎeñan air, deksI:rosa atau formula penganti.
4. Observasi berat badan, bak dan bab yang berhubungan dengan pola meiyusui
Kerika £adar bilirubin mencapai 15 mg/dL, tingkatkan pemberian mitium, rangsang pengeIuaran/
prœlului ASI dengan cara memompa, dan menggunakan protocol penggunaan fototerapi şang
dikeluarkan AnP
6. Tidak terdapat bukä bahwa early jaundice berhubungan dengan abnormalitas ASI, sehingga
pcnghenöan menyusui sebagai suatu upaya hanya diindikasikan jika ikterus menetap leb¡h dari 6
hari atau meningkat di atai 10 mg/dL atau ibu memiliki riwayat bayi sebelumnşa terkena kuning.
Sumbcc: ßlackhum ST, •
• G6PD'tbil 'te*dapat' ecurigaan (berdasarkan etnis dan gcografis) atau respon terhadap
• Bila anamncsis dan atau tampilan klinis menunjukkan kemungkinan sepsis lakukan
pemeriksaan kulrur datah, uñne, dan liquor untuk prptein, glukosa, hitung set dan
kultur
t Tindakan:
• Bila billimbin totalz.25 mg atau 20 mg pada bayi sakit atau bayi < 38 minggu, lal«ikan
pemeriksaan golongan darah dan cross match pada pasien yang akan direncanakan
• yt ngan penyakit oioimun hemolitik dan kadar bilinibirt total meriing£at walau
telah dilakukan foto terapi intensif atau daiam 1-3 mg/dL Radar transfusi ganri, berikan
imunoglobulin inoavena 0,5-1 g/kg selama 2 jam dan boleh diulang bJa perlu 12 jam
• a a yr Eng mcngalami pcnurunan berat badan lebih dari 12% atau secara klinis a£ u
bukti secara biokimia menunjukan tanda dchidrasl, dianjurkan pemberian suss fonula
peroral sulii dapat diberikan incravcna
• Pada bayi mendapai foto terapi
• Pemberian minum dilakukan strap 2•3 jam
• Bila Bilirubin totai 25 mg /dL, pemeriksaan ulangan dilakukan dalam 2-3 jam
• Bila bilkubiri total 20-23 mg/dL , pemeriksaan ulangan dilakukan dalam 3-4 jam, bila
<20 mg/d1 diulang dalam 4-6 jam. Jika bilirubin total teas turun pcriksa ulang dalam
• ' a Atar bdirubin total tidak turun atau malah mendekari kadar transfuıi tukar atau
pcrbandingan billirubin ıotal dengan albumin (TSBfalbumin) meningkat .mendekati
angka untuk translitsi tukar maka lakukan transfuii ganti.
• Bila kadar bilinibin total kurang dari 13-14 mg/dL foto terapi dihcntikan
• Tergantung kepada penyebab hipcıbilirubinemia, p¢rneriksaan bilirubin ulangan boloh
dil»kukan setelah 24 jam setelah bayi pulang untuk melihat kcmungkinan teriadinyn
5umbrr : nnP •
• hekomendnsi 7.2 : Semua fasilitas perawatan dan pelayanan bayi harus memiliki
peralatan untuk fototerapi intensif,
257
ko rend8f\ (? 38 m scka )
Gambar 9.4. Panduan foto terapi pada bayi usia kehamillan :>35 minggu
Sumber : AAP ‘
Transfusi tukar
513
Bayi dtngan ri iko udang (? 38 mg * fak‹or risiko aiau Jfi•37 6flmb & erin
8ayi 8engan risito cinggi (J5•J7 6/a minggu + fa£‹or riziLo)
s28
342
Umur