HIPOKALEMIA
2. Anamnesis Hipokalemia
1. Tanda dan gejala : keletihan, kelemahan otot, kram
kaki, otot lembek atau kendur, mual, muntah,
paresthesia, peningkatan efek digitasi, polyuria
karena penurunan konsentrasi urin, gangguan irama
jantung ( aritmia)
2. Riwayat atau factor resiko : penurunan kalium total
tubuh, riwayat hiperaldoteronisme (penyakit
adrenal congenital), pemakaian diuretic atau
adanya pengeluaran urine yang abnormal,
peningkatan kehilangan cairan melalui saluran
cerna misalnya stenosis pilorik, peningkatan
kehilangan melalui diaphoresis. Perpindahan intra
seluler, peningkatan insulin, alkalosis atau setelah
koreksi asidosis, perbaikan jaringan setelah luka
bakar, trauma atau kelaparan yang biasanya tidak
disertai asupan kalium yang adekuat.
1
4. Kriteria Diagnosis 1. Memenuhi kriteria anamnesis
2. Memenuhi kriteria pemeriksaan fisik
3. Lab.penunjang
6. Diagnosis Banding
7. Pemeriksaan Penunjang 1. Diagnosis hypokalemia kalium serum < 3.5 meq/L,
Analisa gas darah menunjukkan alkalosis
metabolic, EKG: Depresi segmen ST, gelombang T
datar, adanya gelombang U dan disritmia vertical
8. Terapi 1. Hipokalemia :
Menyingkirkan adanya transcellular shifts( keadaan
yang menyebabkan masukan kalium ke dalam sel).
Pemeriksaan kalium urine 24 jam
Menghitung transtubular potassium grandient
(TTKG)
TTKG = Kalium urine/kalium plasma
Osmolalitas urine / osmolalitas plasma
Jika kalium urine > 30 meq/ hari atau < 15 meq/L
TTKG <3 : kehilangan kalium tidak melalui ginjal
Indikasi koreksi kalium
a. Indikasi mutlak : pemberian kalium mutlak
diberikan pada keadaan:
Pasien sedang dalam pengobatan digitalis
Pasien dengan keto asidosis diabetic
Pasien dengan kelemahan otot pernafasan
Hypokalemia berat < 2 meq/L
b. Indikasi kuat : kalium harus diberikan dalam waktu
tidak terlalu lama yaitu insufisiensi coroner atau
iskemia jantung, enselopati hepaticum, pasien
memakai obat yang dapat menyebabkan
perpindahan kalium dari eksternal ke internal
c. Indikasi sedang : pemberian kalium tidak perlu
segera seperti pada hypokalemia ringan (kalium 2-
3.5 meq/L
Tata laksanan Hipokalemia
a. Penurunan kalium plasma 1 meq/L sama dengan
kehilangan 200 meq dari total tubuh
b. Pengobatan penyebab dasar
c. Terapi hiomagnesia jika ada
d. Penggantian kalium secara oral (slow correction) ;
40 – 60 meq dapat menaikan kadar kalium sebesar
1 – 1.5 meq/L
e. Penggantian kalium secara intravena dalam bentuk
2
larutan KCL ( rapid correction); jika hypokalemia
berat atau pasien tidak mampu mengguakan
kalium peroral KCL 20 meq dilarutkan dalam 100
cc NCL isotonic. Pemberian melalui vena besar
dengan kecepatan maximal 60 meq dilarutkan
dalam Nacl isotonis 1000 cc dengan kecepatan
dikurangi untuk mencegah iritasi pembuluh darah.
Dosis untuk berat badan < 40 kg: 0.25 meq/L x kg
x jam x 2 jam
Dosis untuk berat badan > 40 kg:10 20 meq/L x 2
jam
f. Pada kasus aritmia berat atau kelumpuhan otot
pernafasan : KCL diberikan dengan kecepatan 40 –
100 meq/L
g. Pasien yang menerima 10 – 20 meq/jam harus
pada pantauan jantung secara kontinu. Jika
terdapat gelombang T datar menunjukkan adanya
hyperkalemia dan memerlukan perhatian segera.
3
PAPDI2015