Pemberian tugas di rumah bagi siswa atau dikenal dengan PR ( Pekerjaan Rumah )
memiliki dua sisi bagi siswa yaitu sisi positif dan sisi negatif. Seorang Psikolog pendidikan
dari LPT Universitas Indonesia menyebutkan bahwa jika siswa diberikan PR dengan durasi
belajar yang tepat, maka PR tersebut akan memiliki banyak sisi positif. Meskipun demikian,
nyatanya praktik di lapangan menunjukkan bahwa saat ini pemberian PR sudah tidak tepat
sesuai porsinya.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Sekolah Dasar.net menyebutkan bahwasanya anak –
anak yang berada pada tingkatan Sekolah Dasar saat ini memiliki terlalu banyak PR yang
harus mereka kerjakan.
2. Penurunan Kesehatan
Pedoman National Education Asociation and National Parent – Teacher
Assosiation menetapkan sebuah aturan untuk pengerjaan PR yang dinamakan
dengan aturan 10 menit. Maksud dari aturan tersebut adalah waktu pengerjaan PR
untuk tiap kelas adalah kelipatan 10 menit. Artinya kelas 1 mempunyai waktu 10
menit untuk mengerjakan PR setiap malam, kelas dua 20 menit, sampai kelas 12
120 menit. Jika pengerjaan PR melebihi jam tersebut dapat memberatkan siswa
dan berakibat buruk bagi kesehatan siswa. Mereka menjadi kurang tidur sehingga
daya tahan tubuh melemah dan mudah terserang penyakit.