Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PEYULUHAN

(SAP)
TUBERKULOSIS PARU (TB PARU)

Disusun Oleh:

Vidiya Stiyasih
071211005

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNGARAN
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penyakit Tuberkulosis Paru


Sasaran : Ny. T
Hari : Rabu
Tanggal : 29 September 2021
Tempat : Rumah Ny. T
Waktu : 25 menit

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan Tindakan keperawatan//Pendidikan Kesehatan maka
keluarga dan Ny. T mampu mengetahui dan merawat anggota keluarga yang
sakit dalam hal perawatan pasien TB paru pada Ny. T untuk mencegah
terjadinya penularan dan komplikasi lebih lanjut.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan Tindakan keperawatan/pendidikan Kesehatan selama 1x45
menit Ny. T dan keluarga mampu:

a. Mengetahui pengertian TB paru


b. Mengetahui penyebab TB paru
c. Mengetahui tanda dan gejala TB paru
d. Mengetahui cara penularan TB Paru
e. Mengetahui komplikasi TB paru
f. Mengetahui pencegahan penularan TB paru
g. Mengetahui penatalaksanaan TB paru
B. SASARAN
Ny. T dan keluarga
C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
D. MEDIA
 Leaflet
 Powerpoint
 Laptop

E. PELAKSANAAN
NO TAHAP KEGIATAN MEDIA
.
1. Pembukaan  Memberi salam Lisan
(3 menit)  Menyampaikan pokok bahasan
 Menjelaskan tujuan
2. Pelaksanaan MATERI: Powerpoint
(17 menit)  Pengertian TB paru Laptop
 Penyebab TB paru Leaflet

 Tanda dan gejala TB paru


 Cara penularan TB Paru
 Pencegahan penularan TB paru
 Komplikasi TB paru
 Penatalaksanaan TB paru
3. Penutup  Evaluasi Lisan
( 5 menit )  Menyimpulkan materi
 Memberi kesempatan pada peserta
untuk bertanya
 Memberi salam penutup

F. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Proses:
a. Klien dapat mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir
b. Klien mampu berkooperatif dan menjawab pertanyaan
2. Evaluasi Hasil:
a. Klien dapat menjelaskan pengertian TB paru
b. Klien dapat menjelaskan penyebab TB paru
c. Klien dapat menjelaskan tanda dan gejala TB paru
d. Klien dapat menjelaskan cara penularan TB Paru
e. Klien dapat menjelaskan pencegahan penularan TB paru
f. Klien dapat menjelaskan komplikasi TB paru
g. Klien dapat menjelaskan penatalaksanaan TB paru

G. MATERI
1) Pengertian TB paru
Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh
kuman Mycobacterium tuberculosis. Terdapat beberapa spesies
Mycobacterium, antara lain: M. tuberculosis, M. africanum, M. bovis, M.
Leprae dsb. Yang juga dikenal sebagai Bakteri Tahan Asam (BTA).
Kelompok bakteri Mycobacterium selain Mycobacterium tuberculosis yang
bisa menimbulkan gangguan pada saluran nafas dikenal sebagai MOTT
(Mycobacterium Other Than Tuberculosis) yang terkadang bisa mengganggu
penegakan diagnosis dan pengobatan TBC (Infodatin, 2018)

2) Faktor Risiko TB paru


Jumlah kasus baru TB di Indonesia sebanyak 420.994 kasus pada
tahun 2017 (data per 17 Mei 2018). Berdasarkan jenis kelamin, jumlah kasus
baru TBC tahun 2017 pada laki-laki 1,4 kali lebih besar dibandingkan pada
perempuan. Bahkan berdasarkan Survei Prevalensi Tuberkulosis prevalensi
pada laki-laki 3 kali lebih tinggi dibandingkan pada perempuan. Begitu juga
yang terjadi di negara-negara lain. Hal ini terjadi kemungkinan karena laki-
laki lebih terpapar pada fakto risiko TBC misalnya merokok dan kurangnya
ketidakpatuhan minum obat. Survei ini menemukan bahwa dari seluruh
partisipan laki-laki yang merokok sebanyak 68,5% dan hanya 3,7% partisipan
perempuan yang merokok.
3) Tanda dan gejala TB paru
Gejala utama pasien TBC paru yaitu batuk berdahak selama 2 minggu atau
lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur
darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat
badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam
meriang lebih dari satu bulan. Pada pasien dengan HIV positif, batuk sering
kali bukan merupakan gejala TBC yang khas, sehingga gejala batuk tidak
harus selalu selama 2 minggu atau lebih (Infodatin, 2018)
4) Cara penularan TB Paru
TB menular dan mengudara. Hal ini disebabkan oleh bakteri
(Mycobacterium tuberculosis) yang paling sering mempengaruhi paru-paru.
TB menyebar dari orang ke orang melalui udara. Ketika orang dengan TB
paru batuk, bersin atau meludah, mereka mendorong kuman TB ke udara.
(WHO, 2021)
5) Upaya pencegahan dan pengendalian faktor risiko penularan TB paru
Menurut Infodatin, 2018 upaya yang dilakukan oleh klien untuk mencegah
menularan TB paru adalah:
a. Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat\
b. Membudayakan perilaku etika berbatuk
c. Melakukan pemeliharaan dan perbaikan kualitas perumahan dan
lingkungannya sesuai dengan standar rumah sehat
d. Peningkatan daya tahan tubuh
e. Penanganan penyakit penyerta TBC
f. Penerapan pencegahan dan pengendalian infeksi TBC di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan, dan di luar Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
6) Upaya pencegahan bagi keluarga
TBC juga dapat dicegah dengan cara yang sederhana, yaitu mengenakan
masker saat berada di tempat ramai dan jika berinteraksi dengan penderita
TBC, serta sering mencuci tangan. Walaupun sudah menerima pengobatan,
pada bulan-bulan awal pengobatan (biasanya 2 bulan), penderita TBC juga
masih dapat menularkan penyakit. Jika Anda menderita TBC, langkah-
langkah di bawah ini sangat berguna untuk mencegah penularan, terutama
pada orang yang tinggal serumah dengan Anda:
a. Tutupi mulut saat bersin, batuk, dan tertawa, atau kenakan Apabila
menggunakan tisu untuk menutup mulut, buanglah segera setelah
digunakan.
b. Tidak membuang dahak atau meludah sembarangan.
c. Pastikan rumah memiliki sirkulasi udara yang baik, misalnya dengan
sering membuka pintu dan jendela agar udara segar serta sinar matahari
dapat masuk.
d. Jangan tidur sekamar dengan orang lain, sampai dokter menyatakan TBC
yang Anda derita tidak lagi menular.

7) Penatalaksanaan TB paru
a. Tahap awal (intensif)
- Pada tahap awal (intensif) pasien mendapat obat setiap hari dan perlu
diawasi secara langsung untuk mencegah terjadinya resistensi obat.
- Bila pengobatan tahap intensif tersebut diberikan secara tepat,
biasanya pasien menular menjadi tidak menular dalam kurun waktu 2
minggu.
- Sebagian besar pasien TB BTA positif menjadi BTA negatif (konversi)
dalam 2 bulan.
b. Tahap Lanjutan
- Pada tahap lanjutan pasien mendapat jenis obat lebih sedikit, namun
dalam jangka waktu yang lebih lama
- Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman persister sehingga
mencegah terjadinya kekambuhan
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Infodatin (Pusat data dan Informasi
Kementrian Kesehatan RI) Tuberkulosis. (Online) Untitled-1
(kemkes.go.id), diakses pada tanggal 29 September 2021
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
364/MENKES/SK/V/2009
World Health Organization (WHO). 2020. Tuberkulosis. (Online) Tuberculosis
(who.int), diakses pada tanggal 29 Sepetember 2021

Anda mungkin juga menyukai