Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENYAKIT TBC PARU (TUBERKULOSIS PARU)

Di susun

Nama : IRVAN JOE

NIM: 21114069E11094

Dosen pembimbing:

Calista Yates,MSN.,CNM.,.ARNP

AKADEMI KEPERAWATAN BETHESDA SERUKAM

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Hari/Tanggal :

Tema : Tuberkulosis paru

Sub pokok bahasan : tuberculosis paru

Sasaran : pasien

Tempat :

Alokasi/waktu : 20 menit

Penyaji : irvan joe

A. Latar belakang
Tuberkulosis Paru (TB Paru) merupakan penyakit kronis paru-paru yang suda
h sangat lama dikenal pada manusia, yang dihubungkan dengan tempat tinggal, lingku
ngan yang padat, ekonomi rendah, dan lain-lain. TB paru ditandai dengan pembentuka
n granuloma dan menimbulkan nekrosis jaringan. Penyebab TB Paru adalah infeksi m
icobacterium tuberkulosis yang keluar melalui percik dahak (droplet) pada waktu pen
derita batuk atau bersin, dimana sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percika
n dahak. Infeksi dapat terjadi apabila orang lain menghirup percik dahak yang infeksi
us tersebut (Kemenkes, 2021).
WHO (World Healt Organization) memperkirakan bakteri penyebab TB paru
dapat membunuh sekitar 2 juta jiwa setiap tahunnya. Pada tahun 2002 sampai 2020 di
perkirakan sekitar 1 miliar manusia akan terinfeksi tuberkulosis paru. Dengan kata lai
n, perubahan jumlah infeksi lebih dari 56 juta tiap tahunnya. Berdasarkan data WHO t
ahun 2018, TB paru merupakan salah satu dari penyakit penyebab kematian terbesar d
i dunia. Pada tahun 2017, sebanyak 10 juta orang menderita TB paru. Indonesia medu
duki peringkat ketiga dengan beban tertinggi di dunia untuk kasus TB dan sekaligus p
enyebab kematian nomor empat setelah penyakit kardiovaskuler (WHO,2018).
Penyakit tuberkulosis (TBC) di dunia, TB tetap menjadi salah satu penyakit m
enular paling memantikan didunia. Setiap hari, lebih dari 4.100 orang kehilangan nya
wa mereka karena TB dan hamper 28.000 orang jatuh sakit dengan penyakit yang dap
at dicegah dan disembuhkan ini. Upaya global untuk memerangi TB telah menyelama
tkan sekitar 66 juta jiwa sejak tahun 2000 (World Health Organization (WHO) TB da
y 2022)

Penyakit tuberkulosis (TBC) di Indonesia menempati peringkat ketiga setelah


india dan cina dengan jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau seta
ra dengan 11 kematian per jam. Direktur pencegahan dan pengendalian penyakit men
ular (P2PM) Kemenkes RI, Dr.drh. Didik Budijanto,M.Kes mengatakan dari estimasi
824 ribu pasien TBC di Indonesia baru 49% yang ditemukan dan diobati sehingga ter
dapat 500 ribuan orang yang belum diobati dan beresiko enjadi sumber penularan. ( K
emenkes RI. 2022).

TB merupakan satu dari 10 penyebab kematian dan penyebab utama agen infe
ksius. Di tahun 2017, TB menyebabkan sekitar 1,3 juta kematian ( rentang. 1,2-1,4 jut
a ) di antara orang dengan HIV negatif dan terdapat sekitar 300.000 kematian karena
TB ( rentang, 266,000-335.0000 ) diperkirakan terdapat 10 juta kasus TB ( rentang, 9-
11 ) setara dengan 133 kasus ( rentang, 120-148 ) per 100.000 penduduk. ( Kementria
n Kesehatan Republik Indonesia. 2019 ).

Dengan insiden sebesar 842.000 kasus per tahun dan notifikasi kasus TB sebes
ar 569.899 kasus maka masih ada sekitar 32% yang belum ternotifikasi baik yang belu
m terjangkau, belum terdeteksi maupun tidak terlaporkan. Dari angka insiden ini dilak
ukan perhitungan beban TB di masing-masing provinsi dan kabupaten/kota. Untuk pe
rhitungan beban TB di tingkat kabupaten/kota, Ditjen P2P telah menerbitkan buku pa
nduan penentuan beban dan target cakupan penemuan dan pengobatan Tuberkulosis d
i Indonesia Tahun 2019-2024. ( Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2019.)

Berdasarkan data WHO Globe Report tahun 2020, angka kematian akibat TB
C sebanyak 98.000 orang per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam, papar Se
kda Prov Kalbar usai membuka kegiatan peringatan hari tuberkulosis sedunia tahun 2
022 tingkat provinsi Kalimantan barat (26/3/2022).
Melalui program Eliminasi TBC diharapkan pemerintah daerah bersama para s
takeholder atau instansi lain nya bisa melakukan penanganan pencegahan TBC di teng
ah masyarakat. Kasus TBC di Kalimantan Barat yang di temukan baru mencapai 7.51
4 dari 17.233 orang di tahun 2021 (terang sekda Prov Kalbar).

B. Tujuan
1. Tujuan umum

Setelah dilakukan penyuluhan tentang TBC, diharapkan pasien dapat men


gerti tentang penyakit TBC.

2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan pasien dapat mengetahui tentang :
a. Apa TBC Paru ( Tuberkulosis )
b. Apa saja penyebab TBC paru ( Tuberkulosis )
c. Apa saja tanda dan gejala TBC paru ( Tuberkulosis )
d. Apa pengobatan TBC Paru ( Tuberkulosis )
e. Bagaimana pencegahan TBC Paru ( Tuberkulosis )
C. Materi
1. Pengertian TBC Paru ( Tuberkulosis )
2. Etiologi TBC Paru ( Tuberkulosis )
3. Tanda dan gejala TBC Paru ( Tuberkulosis )
4. Pengobatan TBC Paru ( Tuberkulosis )
5. Pencegahan TBC Paru ( Tuberkulosis )
D. Media
1. Leaflet
2. Lembar balik

E. Metode
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab

F. Seting tempat
= irvan joe

= pasien

= Masyarakat

= pembimbing

G. Kegiatan penyuluhan

No Kegiatan Respon Waktu


1. Pendahuluan:
a. Mengucapkan salam Membalas sala
b. Memperkenalkan diri m 2 menit
c. Doa pembuka Mendengarkan
d. Menyampaikan tujuan Memberi respo
e. Kontrak waktu n

2. 1. Isi:
a. Menjelaskan pengertian TBC Mendengarkan
b. Menjelaskan etiologic TBC Menjawab
c. Menjelaskan tanda & gejala TBC Pertanyaan 10 menit
d. Menjelaskan pengobatan TBC
e. Menjelaskan pencegahan TBC
2.Tanya jawab Menanyakan k
embali
3. Penutupan:
a. Evaluasi Aktif
b. Menyimpulkan Menyimpulkan 5 menit
c. Memberi salam Bersama
Penutup Membalas sala
d. Doa penutup m

H. Evaluasi
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit, maka pasien dapat:
1. Menyebutkan pengertian TBC Paru (Tuberkulosis)
2. Menyebutkan 2 penyebab TBC Paru (Tuberkulosis)
3. Menyebutkan 2 tanda dan gejala TBC Paru (Tuberkulosis)
4. Menyebutkan 2 pengobatan TBC Paru (Tuberkulosis)
5. Menyebutkan 2 pencegahan TBC Paru (Tuberkulosis)

MATERI TUBERKULOSIS PARU


A. Pengertian TBC Paru (Tuberkulosis)

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri my


cobacterium tuberculosis. Kondisi ini dapat menyerang otak, kelenjar getah bening, si
stem saraf pusat, jantung dan tulang belakang. Namun, infeksi TBC paling sering men
yerang paru-paru. ( WHO, 2022.)

TBC atau Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan karena adan
ya kuman Mycobacterium Tuberkulosis yang masuk ke dalam tubuh melalui pernapas
an. TBC adalah penyakit infeksi yang menular dan juga dapat menyerang organ tubuh,
terutama paru-paru. (kemenkes, 2019)

Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh


bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat masuk ke saluran pernapassan, salura
n pencernaan, dan luka terbuka pada area kulit. (Price & Wilson,2014

B. Etiologi

Penyebab TBC disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosis yang bisa


menular dengan cara penderita penyakit TB paru aktif mengeluarkan organisme. Indiv
idu yang rentan menghirup droplet dan bisa terinfeksi. Bakteria ditransmisikan ke alve
oli dan dapat memperbanyak diri. Reaksi inflamasi menghasilkan eksudat di alveoli d
an bronkopneumonia, granuloma, dan jaringan fibrosa. (Mayo Clinic 2022)

Ketika pasien TB paru batuk, bersin,bicara, tertawa dan bernyanyi. Maka secar
a tidak sengaja bisa tertular droplet nuklei dan jatuh ke tanah, lantai atau tempat lainn
ya. Akibat terkena sinar matahari atau suhu panas, droplet atau nuklei dapat menguap,
menguapnya droplet bakteri tuberkulosis yang terkandung dalam droplet nuklei terban
g ke udara. Jika bakteri terhirup oleh orang sehat maka orang tersebut beresiko terken
a TB paru.( Tjandra Yoga Aditama, 2019)

C. Tanda dan gejala


TBC dapat menularkan dan menimbulkan sejumlah gejala setelah infeksi terja
di. Tanda dan gejala TBC meliputi: (Mayo Clinic.diakses pada 2022).

 Batuk selama 3 minggu atau lebih


 Batuk disertai dahak atau batuk darah
 Nyeri dada saat bernafas atau batuk
 Berkeringat di malam hari
 Kehilangan selera makan
 Penurunan berat badan
 Demam dan menggigil
 Kelelahan

D. Pengobatan

Pengobatan TBC adalah dengan mengkonsumsi obat sesuai dosis dan anjuran
dari dokter secara teratur antara 6-12 bulan. Jenis obat yang diresepkan untuk mengat
asi TBC antara lain rifampicin dan ethambutol. Jangan berhenti menelan obat sampai
dinyatakan sembuh oleh dokter, Lakukan pemeriksaan ulang dahak anda ke rumah sa
kit.(Fitri&Lili Diana 2019).

E. Pencegahan
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menghindari penularan TB
C antara lain : (Mayo Clinic. Diakses pada 2022).
1. Vaksinasi BCG
Di Indonesia, vaksin (Bacillus Cellmete Guerin)termasuk dalam daftar
imunisasi wajib dan diberikan sebelum bayi usia 2 bulan. Bagi yang be
lum pernah menerima vaksin BCG, dianjurkan untuk menjalani vaksin
asi bila ada salah satu anggota keluarga yang menderita TBC.
2. Penggunaan masker
TBC juga dapat dicegah dengan mengenakan masker saat berada di te
mpat ramai, atau Ketika berinteraksi dengan penderita TBC. Perlu diin
gat, hindari kontak dengan penderita TBC di ruangan tertutup yang ber
silkulasi buruk. Langkah pencegahan yaitu :
 Tutup mulut saat bersin, batuk, dan tertawa.
 Jika menggunakan tisu untuk menutup mulut, buang tisu segera set
elah digunakan (jangan dibuang sembarangan).
 Jangan membuang dahak atau meludah sembarang.
 Jangan tidur sekamar dengan orang yang terkonfirmasi TBC.
Dengan catatan taat aturan yang di sampaikan oleh tenaga medis jik
a ingin tidur bersama orang terkonfirmasi TBC yaitu: Jurnal Ilmian
Ilmu Keperawatan Indonesia 2020
1. Jika batuk selalu mengunakan masker untuk si penderita da
n yang tidak menderita.
2. Buang masker ke tampat yang aman.
3. Selalu menjemur peralatan tidur.
4. Ventilasi udara harus ada dan berfungsi

F. NUTRISI PADA PENDERITA TBC Paru


Status gizi sangat berpengaruh terhadap kejadian pada kasus-kasus TBC Paru, status
gizi yang buruk dapat meningkatkan resiko terinfeksi serta memperlambat proses pen
yembuhan TBC Paru. Maka di harapkan pada masyarakat agar dapat menjaga pola ma
kan yang seimbang dan sehat maksudnya tidak hanya makan nasi atau makan dari tep
ung saja tapi lengkap dengan lauk pauk ikan sayur dan buah, dan menjaga kesehatann
ya dengan cara tidak merokok, istirahat yang cukup dan rutin berolahraga supaya bad
an menjadi sehat. Saintika Mediatory 2018.

DAFTAR PUSTAKA

Fitri, lili Diana. 2018. Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Tuberkulosis Paru. Jurnal Ilmu K
esehatan Masyarakat 7(01): 33-42.
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20220322/4239560/tahun-ini-kemenkes-r
encanakan-skrining-tbc-besar-besaran/

Diakses pada tanggal, 7 oktober 2022.

https://tbindonesia.or.id/pustaka-tbc/informasi/tentang-tbc/situasi-tbc-di-indonesia-2/

Diakses pada tanggal, 7 oktober 2022.

http://promkes.kemkes.go.id/apa-itu-toss-tbc-dan-kenali-gejala-tbc

Diakses pada tanggal, 7 oktober 2022.

Mayo clinic. Diakses 2022. Tuberculosis.

Tjandra Yoga Aditama. 2019. Penyebab Tuberkulosis.

World Health Organization. Diakses pada 2022. Tuberculosis.

Jurnal Kesehatan Saintika Mediatory 2018. Diakses 2022. Hubungan Status Gizi dengan Kej
adian TBC Paru.

Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia 2020. Di akses 2020. Perilaku penderita dalam pe
ncegahan penularan TB Paru.

Anda mungkin juga menyukai