TUBERCOLOSIS (TBC)
A. Rencana Pelaksanaan
Pokok Bahasan : Asuhan keperawatan Keluarga pada Keluarga Tn, W
Sub Pokok : Penyuluhan Kesehatan tentang penyakit TBC
Hari / tanggal : Jumat, 13 Oktober 2017
Waktu : 10.00 WITA
Sasaran : Keluarga TN. W
Tempat : Rumah Tn. W
Penyuluh : Margaretha Siulina
B. Topik
Penyuluhan Kesehatan tentang Penyakit TBC
C. Latar Belakang
Berdasarkan hasil pengkajian pada keluarga Tn. W Khusunya Sdr. D yang bertempat
tinggal di jalan Bukit Barisan Gg. 2 RT. 23, diketahui Sdr. D menderita penyakit TBC 2
bulan yang lalu dan pengobatan TBC pun tidak tuntas, Sdr. D mengkonsumsi obat TBC
hanya 1 bulan, karena tidak ada keluhan batuk lagi. 2 bulan berikutnya Sdr. D timbul
batuk darah segar dan berat badan menurun. Gejala yang masih muncul saat ini adalah
masih batuk berdarah. Tn. W membawa Sdr. D ke Puskesmas untuk mengetahui
penyakitnya. Tn. S menyatakan belum mengetahui sepenuhnya tentang penyakit TBC
yang kambuh akibat pengobatan sebelumnya yang tidak tuntas, perawatan dan
pencegahan penularan penyakit tersebut kepada anggota keluarga lainnya. Informasi-
informasi tentang penyakit TBC sangat dibutuhkan oleh klien dalam upaya preventif dan
promotif.. Oleh karena itu pendidikan kesehatan kepada Kelurga Tn. W mengenai cara
perawatan tersebut perlu disampaikan.
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan Tn. S dapat melakukan perawatan pada
penyakit dermatitis
1
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x 45 menit, Keluarga Tn. W dapat
menjelaskan kembali tentang :
a. Pengertian Penyakit TBC
b. Penyebab Penyakit TBC
c. Tanda dan gejala penyakit TBC
d. Cara Penularan Penyakit TBC
e. Upaya Pencegahan terjadinya Penularan
f. Pengobatan Penyakit TBC
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Media
Lembar balik dan Lefleat
G. Pembagian Peran
Penyuluh : Margaretha Siulina
2
Penyakit TBC ada hal-hal yang
e. Upaya Pencegahan belum di mengerti
terjadinya Penularan
f. Pengobatan TBC
3 Evaluasi Diskusi/ Tanya jawab 15 menit Peserta kooperatif
I. Denah
Keterangan :
: Penyuluh
: Anggota Keluarga
J. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Peserta sudah diberitahu satu hari sebelumnya
b. Media sudah disiapkan
c. Materi sudah siap
d. Satuan acara sudah disiapkan
2. Evaluasi proses
a. Klien kooperatif saat mendengarkan materi yang disampaikan
b. Klien banyak bertanya tentang materi yang di sampaikan
3
3. Evalusia Hasil
a. Keluarga Tn. W mengikuti kegiatan penyuluhan dan di hadiri seluruh anggota
keluarga.
b. Lansia mampu memahami pengertian penyakit TBC, penyebabnya, tanda dan
gejala serta penularan.
4
Lampiran Materi Penyakit TBC
1. PENGERTIAN TBC
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh
bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat
sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi
organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia.
5
b) Gejala khusus
1) Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian
bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah
bening yang membesar, akan menimbulkan suara mengi, suara nafas melemah
yang disertai sesak.
2) Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan
keluhan sakit dada.
3) Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada
suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada
muara ini akan keluar cairan nanah.
4) Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut
sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya
penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
Pada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC dapat terdeteksi kalau diketahui
adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Kira-kira 30-50% anak yang kontak dengan
penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan
5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif,
dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaan serologi/darah.
4. PENGOBATAN TBC
1) Tahap pencegahan
Berkaitan dengan perjalanan alamiah dan peranan Agent, Host dan Lingkungan dari
TBC, maka tahapan pencegahan yang dapat dilakukan antara lain :
a. Pencegahan Primer
Dengan promosi kesehatan sebagai salah satu pencegahan TBC paling efektif,
walaupun hanya mengandung tujuan pengukuran umum dan mempertahankan
standar kesehatan sebelumnya yang sudah tinggi.
Proteksi spesifik dengan tujuan pencegahan TBC yang meliputi ;
(1) Imunisasi Aktif, melalui vaksinasi BCG secara nasional dan internasional pada
daerah dengan angka kejadian tinggi dan orang tua penderita atau beresiko
tinggi dengan nilai proteksi yang tidak absolut dan tergantung Host tambahan
dan lingkungan,
6
(2) Chemoprophylaxis, obat anti TBC yang dinilai terbukti ketika kontak dijalankan
dan tetap harus dikombinasikan dengan pasteurisasi produk ternak.
(3) Pengontrolan Faktor Prediposisi, yang mengacu pada pencegahan dan
pengobatan diabetes, silicosis, malnutrisi, sakit kronis dan mental.
b. Pencegahan Sekunder
Dengan diagnosis dan pengobatan secara dini sebagai dasar pengontrolan
kasus TBC yang timbul dengan 3 komponen utama ; Agent, Host dan Lingkungan.
Kontrol pasien dengan deteksi dini penting untuk kesuksesan aplikasi modern
kemoterapi spesifik, walau terasa berat baik dari finansial, materi maupun tenaga.
Metode tidak langsung dapat dilakukan dengan indikator anak yang terinfeksi TBC
sebagai pusat, sehingga pengobatan dini dapat diberikan. Selain itu, pengetahuan
tentang resistensi obat dan gejala infeksi juga penting untuk seleksi dari petunjuk
yang paling efektif.
Langkah kontrol kejadian kontak adalah untuk memutuskan rantai infeksi TBC,
dengan imunisasi TBC negatif dan Chemoprophylaxis pada TBC positif. Kontrol
lingkungan dengan membatasi penyebaran penyakit, disinfeksi dan cermat
mengungkapkan investigasi epidemiologi, sehingga ditemukan bahwa kontaminasi
lingkungan memegang peranan terhadap epidemi TBC. Melalui usaha pembatasan
ketidakmampuan untuk membatasi kasus baru harus dilanjutkan, dengan istirahat
dan menghindari tekanan psikis.
c. Pencegahan Tersier
Rehabilitasi merupakan tingkatan terpenting pengontrolan TBC. Dimulai dengan
diagnosis kasus berupa trauma yang menyebabkan usaha penyesuaian diri secara
psikis, rehabilitasi penghibur selama fase akut dan hospitalisasi awal pasien,
kemudian rehabilitasi pekerjaan yang tergantung situasi individu. Selanjutnya,
pelayanan kesehatan kembali dan penggunaan media pendidikan untuk mengurangi
cacat sosial dari TBC, serta penegasan perlunya rehabilitasi.
2). Pengobatan
Pengobatan dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap awal (intensif) dan tahap lanjutan.
Lama pengobatan 6-8 bulan, tergantung berat ringannya penyakit. Penderita harus
minum obat secara lengkap dan teratur sesuai jadwal berobat sampai dinyatakan
7
sembuh. Dilakukan tiga kali pemeriksaan ulang dahak untuk mengetahui perkembangan
kemajuan pengobatan, yaitu pada akhir pengobatan tahap awal, sebulan sebelum akhir
pengobatan dan pada akhir pengobatan.
5. MENDIAGNOSA TBC
Harus dilakukan pemeriksaan dahak dengan miskroskop. Seseorang dipastikan menderita
TBC bila dalam dahaknya terdapat kuman TBC.
Dahak yang diambil adalah dahak Sewaktu Pagi - Sewaktu:
a. Pada waktu datang pertama kali untuk periksa ke unit pelayanan kesehatan, disebut
dahak Sewaktu pertama (S).
b. Dahak diambil pada pagi hari berikutnya segera setelah bangun tidur, kemudian dibawa
dan diperiksa di unit pelayanan kesehatan, disebut dahak Pagi (P).
c. Dahak diambil di unit pelayanan kesehatan pada saat menyerahkan dahak pagi, disebut
dahak Sewaktu kedua (S).
8
DAFTAR PUSTAKA
Price. A, Sylvia, M. Wilson Lorraine. 2006. Patofisiologi Konsep Klinik Proses Penyakit. Jakarta:
EGC.