I. Tujuan Instruksional
II. Metode
A. Penyuluhan
B. Diskusi ( Tanya jawab )
VI. Sumber
Mansjoer, Arief . 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi III Jakarta : Media Aesculapius
Purnawan Junaidi, dkk. 1982 Kapita Selekta Kedokteran Edisi II Jakarta : Media Aesculapius
FKUI
VII. Evaluasi
Pertanyaan bentuk lisan secara acak
1. Waktu : Pada akhir penyuluhan
2. Bentuk : Lisan secara acak
3. Materi : Sesuai TIK
4. Jumlahsoal : 4 pertanyaan ( pertanyaan terlampir ).
VIII. PENUTUP
Demikian Sarana Acara Penyuluhan ini di buat sebagai pedoman pelakasanaan Program Penyuluhan
Penyakit Malaria Tingkat Kabupaten Mandailing Natal.
Mompang, 2018
Mengetahui;
Kepala Puskesmas Mompang
Kec. Panyabungan Utara Pelapor,
LAMPIRAN SOAL
Jenis soal : Essay dan Demosntrasi
Bentuk : Lisan secara acak
Waktu : Dilakukan pada akhir pertemuan
MALARIA
I. Pendahuluan
Malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium dengan gejala-gejala
demam, anemia dan splenomegali. Penyakit ini ditularkan oleh nyamuk anofeles. Empatspesies
plasmodium yang menyerang manusia yaitu “ Plasmodium Vivax “, (malaria tertiana) “, Plasmodium
falcifarum “, (malaria trofikal ) “, Plasmodium malariae “ (malaria quratana), dan Plasmodium ovale “
(malaria ovale). Malaria juga melibatkan hospesper antara yaitu manusia maupun vetebralainnya, dan
hospesdefinitif, yaitu nyamuk Anopheles.
II. Defenisi
Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh plasmodium, yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk malaria (anopheles), dapat menyerang semua orang baik laki-laki maupun perempuan.
IV. Etiologi
Genus plasmodium mempunyai 4 spesies.
1. Plasmodium vivax penyebab malaria tertiana, masa inkubasi 12 – 17 hari
2. Plasmodium yalaparum penyebab malaria tropika, (berat, menyerangotak) 9 -14 hari
3. Plasmodium malariae penyebab malariae quartana, masa inkubasi 18 – 40 hari
4. Plasmodium ovale penyebab malaria ovale, masa inkubasi 16 – 18 hari.
VI. Potogenesis
Ada 2 cara yaitu :
1. Alami : Melalui gigitan nyamuk ke tubuh manusia.
2. Induksi : Stadium asexual dalam eritrosit kedalam darah manusia melalui transfuse, suntikan,
pada BBL ( BayiBaruLahir ) melalui plasenta Ibu Untuk terinfeksi ( Kongenital )
VII. Komplikasi
Kejang
Demam
Penurunan Kesadaran
Perdarahan pada ginjal, kambuh bila daya tahan tubuh penderita rendah.
VIII. Pencegahan
1. Membrantas sarang nyamuk dengan cara :
a. Mengalirkan air yang tergenang
b. Membersihkansemakbelukardisekitarrumah.
c. Membersihkan&merawattambak-tambakikan&udang
d. Melipatkain yang bergantungan.
IX. Pengobatan
1. Kina Þ Untuk malaria berat, kejangnya cepat.
Cara pemberian Parenteral bila timbul koma, kejang muntah, diare.
- Infus 500 – 1000 mg Kina dihidrolisiskan dalam 500 ml larutan garam fisiologis & glukosa /
plasma / dextron. Lama pemberian = 1 – 2 jam (24 jam dapat diulang sampai dosis max
KINA 2000 mg).
- I.V 200 – 500 mg KINA dalam 20 ml larutan garam Fisiologis dan glukosa, tidak boleh cepat
dari 10 menit (Karena bisa menimbulkan penurunan tekanan darah yang mendadak
peredaran aritma jantung).
- I.M Larutan obat streil & PH = 7 Alat suntik harus steril, dibagian gluteal 6-75 cm di bawah
pertengahan Krista iliaka. Jumlah Tronbosit lebih dari 20.000/mm 3 untuk menghindarkan
hematoma. Dosisperkali max = 1000 mg dengan dosis total 2000 mg / 24 jam. Pasien syok,
jangan digunakan KINA I.M ( karena adanya gangguan absorbsi obat )
Contoh Þ Pada pasien yang berat, Metab. KINA lambat karena ada gangguan fungsi hati maka
KINA diberikan 10 mg / kg BD dengan interval optimum 12 jam dinaikkan 20 – 30 mg / kg BB bila
perlu ( Mencegah keracunan ).
2. Klorokuin Þ Memberi hasil sebaik KINA pada plas. Palafarum yang sensitive.
- Infus sama dengan KINA, tetesan lambat.
- I .V Dosis perkali dws 200 – 300 mg basa dl.Lar 4-5 %
- I . M Paling disukai,karena tidak meyebabkan nekrosis, toleransi baik, onseynya 5m
dengan I . V. Dosis setiap kali dewasa 300 – 400 mg basa ( 10 ml lar. 5 % ) dapat diulang
sampai maximal 200 mg basa / 24 jam.
Contoh Þ Pemberian secara parenteral harus diganti peroral bila keempat pasien baik & biasa
menelan obat