Contact Kami
Privacy Police
Disclaimer
Daftar Isi Blog
Ilmu Keperawatan
Home
Menu 1
o
o
o
Menu 2
o
o
o
Menu 3
o
o
o
Menu 4
o
o
o
Menu 5
o
o
o
Search...
Proses asuhan keperawatan pada pasien hipertensi dilakukan melalui beberapa tahap
mulai dari proses pengkajian atau pengumpulan data, analisa data, diagnosis
keperawatan dan intervensi atau perencanaan perawatan berdasarkan diagnosis
keperawatan yang sudah di dapatkan.
Sebelum kita bahas tentang asuhan keperawatan hipertensi, ada baiknya kita
tau laporan pendahuluan hipertensi berikut ini.
Definisi Hipertensi
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah dimana tekanan sistolik lebih dari
140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg.
Hipertensi merupakan suatu peningkatan tekanan darah yang tingginya tergantung usia
individu yang mengalaminya. Tekanan darah cenderung berfluktuasi karena
dipengaruhi oleh posisi tubuh, usia serta tingkat stree orang yang mengalaminya.
Berdasarkan penyeabnya, hipertensi atau tekanan darah tinggi dibagi menjadi dua
bagian, diantaranya adalah:
Hipertensi esensial
Hipertensi jenis ini belum diketahui apa yang menjadi penyebabnya, akan tetapi ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan tekanan darah seperti genetik
atau keturunan, usia, obesitas atau kegemukan, hiperkolesterol, tinggi mengkonsumsi
natrium, merokok, alkohol, obat-obat tertentu serta faktor stress.
Hipertensi sekunder
Hipertensi jenis kedua ini biasanya disebabkan oleh suatu penyakit tertentu seperti
penyakit ginjal dan diabetes melitus.
Beberapa faktor diatas diduga dapat memicu terjadinya peningkatan tekanan darah
atau hipertensi.
Klasifikasi tekanan hipertensi
Tekanan darah merupakan salah satu faktor yang ada dalah tanda-tanda vital manusia.
Tekanan darah juga dapat digunakan untuk menentukan apakah seseorang tersebut
dalam keadaan normal atau sehat atau sedang sakit.
Tekanan darah yang normal menunjukkan bahwa seseorang tersebut dalam keadaan
sehat. Sedangkan tekanan darah yang naik atau turun biasanya menunjukkan
seseorang tersebut mengalami masalah.
Untuk pasien hipertensi biasanya tekanan darah ini merupakan hal yang sangat penting
untuk diperiksa, karena dapat menentukan seberapa parah hipertensi seseorang.
Tekanan darah merupakan suatu tekanan yang ada didalam aliran pembuluh darah
dalam keadaan normal. Tekanan yang ada didalam pembuluh darah kita dapat
meningkat ataupun menurun, sesuai dengan kondisi-kondisi tertentu.
Setelah kita tahu apa itu tekanan darah, berapa sih tekanan darah normal itu. Ok,
dibawah ini akan saya tuliskan tekanan darah normal mulai dari bayi hingga dewasa.
Penting untuk diingat bahwa tekanan darah seseorang yang satu dengan yang lainnya
berbeda-beda tergantung usia, pekerjaan, ataupun hal tertentu lainnya yang dapat
mempengaruhinya.
Setelah kita mengetahui berapa tekanan darah normalnya, maka berapa sih tekanan
darah dapat dikatakan tinggi?
Seperti yang saya sudah singgung diatas bahwa tekanan darah seseorang itu
dapatdipengaruhi oleh beberapa hal. Disini dikatakan tekanan darah tinggi atau
hipertensi jika tekanan sistolik lebih dari 120 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari
90mmHg.
Akan tetapi perlu diperhatikan untuk lansia biasanya tekanan darah sistolik lebih dari
120mmHg hingga 140mmHg biasanya masih dalam rentang normal dan tidak
menimbulkan gejala apapun.
Tekanan darah tinggi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tingkatan mulai dari
hipertensi ringan hingga hipertensi berat.
Klasifikasi hipertensi
Perlu diingat bahwa klasifikasi hipertensi diatas tidak untuk menilai seseorang yang
sedang mengkonsumsi obat anti hipertensi. Jadi klasifikasi diatas diperuntukkan untuk
seseorang yang murni mengalami hipertensi tanpa konsumsi obat antihipertensi.
Itulah tadi klasifikasi hipertensi yang dapat saya jelaskan, mudah-mudahan dapat
bermanfaat. Kritik dan saran anda jika ada yang salah batau keliru.
Pathway
Pathway Hipertensi
Tanda dan gejala yang dapat timbul oleh penyakit hipertensi adalah sebagai
berikut:
Nyeri kepala
Nyeri atau tengkuk terasa berat
Susah tidur
Mudah lelah dan emosional
Gemetar
Nadi cepat setelah aktivitas
Terkadang juga disertasi mual, muntah, sesak hingga epistaksis
Komplikasi
Pemeriksaan penunjang
EKG, pemeriksaan EKG dilakukan untuk melihat apakah ada kelainan pada
jantung seperti hipertropi ventrikel
Kalium dalam serum biasanya ditemukan meningkat dari ambang normal
Pemeriksaan gula darah perlu dilakukan jika ada indikasi diabetes melitus
Pemeriksaan urin seperti ureum dan kreatinin biasanya akan meningkat pada
keadaan kronis
Protein urin biasanya didapatkan positif
Penatalaksanaan
Keluhan Utama
Kebanyakan kasus hipertensi akan mengeluhkan nyeri kepala dan tengkuk atau leher
belakang terasa berat
Promosi kesehatan
DS:
Klien biasanya mengatakan memiliki riwayat hipertensi atau DM
DO:
KU biasanya tampak sakit sedang hingga berat
TTV seperti TD biasanya naik
Nadi dan pernapasan juga dapat naik
Nutrisi
DS:
BB kebanyakan mengalami obesitas
Nafsu makan terkadang juga dapat menurun
Aktivitas dan istirahat
Pengkajian
Manajemen nyeri:
Sertakan dalam instruksi pemulangan pasien obat khusus yang harus diminum,
frekuensi, frekuensi pemberian, kemungkinan efek samping, kemungkinan
interaksi obat, kewaspadaan khusus saat mengkonsumsi obat tersebut dan
nama orang yang harus dihubungi bila mengalami nyeri membandel.
Instruksikan pasien untuk menginformasikan pada perawat jika peredaan nyeri
tidak dapat dicapai
Informasikan kepada pasien tentang prosedur yang dapat meningkatkan nyeri
dan tawarkan strategi koping yang ditawarkan
Perbaiki kesalahan persepsi tentang analgesic narkotik atau oploid (resiko
ketergantungan atau overdosis)
Manajemen nyeri:
Berikan informasi tentang nyeri, seperti penyebab nyeri, berapa lama akan
berlangsung, dan antisipasi ketidaknyamanan akibat prosedur
Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi (relaksasi, distraksi, terapi)
Aktivitas kolaboratif
Kelola nyeri pasca bedah awal dengan pemberian opiate yang terjadwal (missal,
setiap 4 jam selama 36 jam) atau PCA
Manajemen nyeri:
Perawatan dirumah
1 tidak pernah
2 jarang
3 kadang-kadang
4 sering
5 selalu
Indicator 1 2 3 4 5
Merencanakan strategi koping untuk situasi
penuh tekanan
Mempertahankan performa peran
Memantau distorsi persepsi
Memantau manifestasi perilaku ansietas
Menggunakan teknik relaksasi untuk
meredakan ansietas
Intervensi Keperawatan NIC
Pengkajian
buat rencana penyuluhan dengan tujuan ang realistis, termasuk kebutuhan untuk
pengulangan, dukungan dan pujian terhadap tugas-tugas yang telah dipelajari
berikan informasi mengenai sumber komunitas yang tersedia, seperti teman,
tetangga, kelompok swabantu, tempat ibadah, lembaga sukarelawan dan pusat
rekreasi
informasikan tentang gejala ansietas
ajarkan anggota keluarga bagaimana membedakan antara serangan panic dan
gejala penyakit fisik
Aktivitas kolaboratif
penurunan ansietas (NIC); berikan obat untuk menurunkan ansietas jika perlu
Aktivitas lain
pada saat ansietas berat, dampingi pasien, bicara dengan tenang, dan berikan
ketenangan serta rasa nyaman
beri dorngan kepada pasien untuk mengungkapkan secara verbal pikiran dan
perasaan untuk mengeksternalisasikan ansietas
bantu pasien untuk memfokuskan pada situasi saat ini, sebagai cara untuk
mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi ansietas
sediakan pengalihan melaui televise, radio, permainan serta terapi okupasi untuk
menurunkan ansietas dan memperluas fokus
coba teknik seperti imajinasi bombing dan relaksasi progresif
dorong pasien untuk mengekspresikan kemarahan dan iritasi, serta izinkan
pasien untuk menangis
yakinkan kembali pasien melalui sentuhan, dan sikap empatik secara verbal dan
nonverbal secara bergantian
sediakan lingkungan yang tenang dan batasi kontak dengan orang lain
sarankan terapi alternative untuk mengurangi ansietas yang dapat diterima oleh
pasien
singkirkan sumber-sumber ansietas jika memungkinkan
1 gangguan eksterm
2 berat
3 sedang
4 ringan
5 tidak ada gangguan
Indikator 1 2 3 4 5
Saturasi oksigen saat
beraktivitas
Frekuensi pernapasan
saat beraktivitas
Kemampuan untuk
berbicara saat beraktivitas
fisik
Mendemonstrasikan penghematan energy, yang dibuktikan oleh indicator sebagai
berikut:
1 tidak pernah
2 jarang
3 kadang-kadang
4 sering
5 selalu
Indikator 1 2 3 4 5
Menyadari keterbatasan energy
Menyeimbangkan aktivitas dan
istirahat
Mengatur jadwal aktivitas untuk
menghemat energy
Pengkajian
Kaji tingkat kemampuan pasien untuk berpindah dari tempat tidur, berdiri,
ambulasi, dan melakukan ADL
Kaji respon emosi, sosial dan spiritual terhadap aktivitas
Evaluasi motivasi dan keinginan pasien untuk meningkatkan aktivitas
Ajarkan pada pasien dan orang terdekat tentang teknik perawatan diri yang akan
meminimakan konsumsi oksigen
Ajarkan tentang pengaturan aktivitas dan teknik manajemen waktu untuk
mencegah kelelahan
Aktivitas kolaboratif
Berikan pengobatan nyeri sebelum aktivitas, apabila nyeri merupakan salah satu
penyebab
Kolaborasikan dengan ahli terapi okupasi, fisik atau rekreasi untuk
merencanakan dan memantau program aktivitas, jika perlu.
Untuk pasien yang mengalami sakit jiwa, rujuk kelayanan kesehatan jiwa
dirumah
Rujuk pasien kepelayanan kesehatan rumah untuk mendapatkan pelayanan
bantuan perawtan rumah, jika perlu
Rujuk pasien keahli gizi untuk perencanaan diet
Rujuk pasien kepusat rehabilitasi jantung jika keletihan berhubungan dengan
penyakit jantung
Aktivitas lain
Daftar Pustaka
Sumber: Judith M. Wilkinson dan Nancy R. Ahern. Buku Saku DIAGNOSIS
KEPERAWATAN Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria hasil NOC Edisi 9. Alih
Bahasa Ns. Esti Wahuningsih, S.Kep dan Ns. Dwi Widiarti, S,Kep. EGC. Jakarta.
Silahkan submit email anda untuk mendapatkan update artikel terbaru dari Ilmu Keperawatan:
Related Posts :
Askep Meningitis Aplikasi Nanda NIC NOC Askep meningitis aplikasi Nanda
NIC NOC merupakan konsep asuhan keperawatan secara teoritis yang diberikan kepada
pasien dengan masalah… Read More...
Askep Angina Pectoris Aplikasi Nanda NIC NOC Askep Angina Pectoris
Aplikasi Nanda NIC NOC merupakan konsep asuhan keperawatan secara teoritis yang
diberikan kepada pasien dengan masala… Read More...
Askep Asma Bronkhial Aplikasi Nanda NIC NOC Askep Asma Bronkhial
Aplikasi Nanda NIC NOC merupakan konsep asuhan keperawatan secara teoritis yang
diberikan kepada pasien dengan masal… Read More...
Askep Hipertensi Aplikasi Nanda NIC NOC Askep Hipertensi Aplikasi Nanda
NIC NOC merupakan sebuah konsep asuhan keperawatan terhadap klien yang menderita
penyakit hipertensi… Read More...
Askep Tumor Otak Aplikasi Nanda NIC NOC Askep Tumor Otak Aplikasi
Nanda NIC NOC merupakan konsep asuhan keperawatan secara teoritis yang diberikan
kepada pasien dengan masalah tum… Read More...
Popular Posts
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh : Nanda-NIC-NOC 2014
Factor y ang berubungan Ketidak mampuan untuk menelan atau mencerna makanan atau
menyerap nutrient akibat factor biologis, psikologis ...
Factor y ang berubungan Tirah baring dan imobilitas Kelemahan umum Ketidak
seimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen Gaya hidu...
Factor y ang berubungan Kehilangan volume cairan aktif Konsumsi alcohol yang
berlebihan terus menerus Kegagalan mekanisme pangaturan...
Askep Tb Paru aplikasi Nanda NIC NOC merupakan konsep asuhan keperawatan
secara teoritis yang diberikan kepada pasien dengan masalah ...
Factor y ang berhubungan Agen-agen penyebab cedera ; biologis, kimia, fisik dan
psikologis Batasan karakteristik Subjektif:...
Labels
Alat Kesehatan Dan Fungsinya (3)
Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia (6)
Anatomi Sistem Reproduksi (11)
Anatomi Sistem Sirkulasi (23)
Askep Anak (19)
Askep Gadar (9)
Askep Jiwa (12)
Askep KMB (24)
Askep Maternitas (10)
Diagnosa NANDA-NIC-NOC 2010 (35)
Diagnosa NANDA-NIC-NOC 2014 (59)
Farmakologi (2)
Format Pengkajian Keperawatan (4)
Info Keperawatan (1)
Keperawatan Dasar (2)
Keperawatan Gadar (1)
Keperawatan Medikal Bedah (6)
Kesehatan Anak (8)
Kesehatan Dewasa (2)
Kumpulan Panduan Kesehatan (1)
Kumpulan SAP (13)
Kumpulan SOP Keperawatan (37)
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI) (2)
Penyakit A-Z (2)
Penyakit Kanker (34)
Sakit A-Z (25)
Seputar Kehamilan (6)
Skill Keperawatan (18)
Tips Sehat (10)
Arsip Blog
► 2017 (115)
▼ 2016 (43)
o ▼ December (35)
SOP Memotong Kuku Pasien
SOP Memasang Scorsteen
Diskontinuitas Pemberian Asi - Diagnosa Nanda NIC ...
Distres Moral - Diagnosa Nanda NIC NOC
Distres Spiritual - Diagnosa Nanda NIC NOC
SOP Membantu Pasien BAB
SOP Mengeluarkan Feses Pasien Secara Manual
SOP Pemberian Spuit Gliserin
SOP Memasang Kateter Urin
Askep Efusi Pleura Aplikasi Nanda NIC NOC
Askep Hepatitis Aplikasi Nanda NIC NOC
Askep Sirosis Hepatis Aplikasi Nanda NIC NOC
SOP Melepas Kateter Urin
SOP Memasang Kateter Kondom
Askep Anemia Aplikasi Nanda NIC NOC
Askep Vertigo Aplikasi Nanda NIC NOC
Askep Ameloblastoma Aplikasi Nanda NIC NOC
SOP Membantu Pasien Ambulasi
Gangguan Eliminasi Urin - Diagnosa Nanda NIC NOC
Askep Stroke Aplikasi Nanda NIC NOC
SOP Membantu Pasien BAK
SOP Perawatan Kateter Urin Pasien
Askep CKD Aplikasi Nanda NIC NOC
Askep Hipertensi Aplikasi Nanda NIC NOC
Askep Ca Mammae Aplikasi Nanda NIC NOC
SOP Memberikan Obat Inhalasi
SOP Memberikan Obat Mata
SOP Memberikan Obat Melalui Vagina
SOP Memberikan Obat Melalui Rektal
SOP Memberikan Obat Oral
SOP Memberikan Obat Sublingual
SOP Pemberian Makanan Melalui NGT
SOP Pemasangan NGT (Naso Gastrik Tube)
SOP Melepas NGT
SOP Membantu Pasien Makan
o ► August (8)
► 2015 (226)
► 2014 (1)