Anda di halaman 1dari 17

A.

INDIKATOR KINERJA GIZI TAHUN 2022

I. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

I.II. GIZI

No Indikator kerja Tahun 2022 Target 2022

Bayi kurang dari 6 bulan mendapatkan ASI


1
Eksklusif 50%
Bayi usia 6 bulan mendapatkan ASI
2
Eksklusif 45%
3 Ibu hamil mendapat TTD minimal 90 tablet 82%
4 Ibu hamil KEK mendapat PMT 80%
5 Balita kurus mendapat PMT 85%
6 Remaja putri mendapat TTD 54%
7 Bayi baru lahir mendapatkan IMD 62%
8 Balita mempunyai Buku KIA/KMS 75%
9 Balita ditimbang berat badannya (D/S)
75%
10 Balita naik berat badannya (N/D)
84%
Balita ditimbang 2 T (dua) kali berturut-
11 4%
turut
12 Balita (6-59 Bln) mendapat vitamin A
88%
13 Ibu nifas mendapat vitamin A 76%
Rumah tangga mengkonsumsi garam
14
beryodium 90%

15 Balita gizi buruk mendapat perawatan


86%
16 Balita Kurang Gizi (underweight) 14%
17 Balita Kurus (Wasting) 7.5%
18 Balita Pendek (stunting) 18.4%
19 Remaja Putri Anemia 40.0%
20 Ibu hamil anemia 39.0%
Ibu hamil Risio Kurang Energi Kronis
21
(KEK) 13.0%

22 Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)


8.4%

MENGETAHUI Pj. Program Gizi


Kepala Puskesmas Boyan
Tanjung

HAMBALI, A.Md.G
AHMAD YADI, S.K.M NIP. 19800507 200604
NIP. 19890710 201502 1 001
MENGETAHUI Pj. Program Gizi
Kepala Puskesmas Boyan
Tanjung

HAMBALI, A.Md.G
AHMAD YADI, S.K.M NIP. 19800507 200604
NIP. 19890710 201502 1 001
ZI TAHUN 2022

Capaian Masalah

Tidak tercapai
16%

Tidak tercapai
21%
63% Tidak tercapai

100% Tercapai
100% Tercapai
25% Tidak tercapai
96% Tercapai
100% Tercapai

Tidak tercapai
67%
Tidak tercapai
58%
6% Tidak tercapai

Tercapai
100%
93% Tercapai

Tidak tercapai karena tidak dilaksanakan


0%

Tercapai
100%
31.6% Tidak tercapai
11.5% Tidak tercapai
36.1% Tidak tercapai
31% Tidak tercapai
26% Tercapai

Tercapai
12%

Tidak tercapai
13%

Pj. Program Gizi

HAMBALI, A.Md.Gizi
NIP. 19800507 200604 1 014
Pj. Program Gizi

HAMBALI, A.Md.Gizi
NIP. 19800507 200604 1 014
B. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH

I. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT


I. Program Gizi
Prioritas Masalah
No Masalah
Bayi usia 6 bulan Urgency Seriousness
1 mendapatkan ASI 4 3
Ibu hamil
Eksklusif mendapat TTD
2 4 3
minimal 90 tabletberat
Balita ditimbang
3 3 2
badannya
Balita naik (D/S)
berat badannya
4 3 4
(N/D)
Balita Kurang Gizi
5 3 2
(underweight)
6 Balita Kurus (Wasting) 3 2
7 Balita Pendek (stunting) 4 3
8 Remaja Putri Anemia 3 3
Berat Badan Lahir Rendah
9 3 2
(BBLR)

MENGETAHUI Pj. Program G


Kepala Puskesmas Boyan
Tanjung

HAMBALI, A.Md
AHMAD YADI, S.K.M NIP. 19800507 2006
NIP. 19890710 201502 1 001
RITAS MASALAH

ritas Masalah
Skor Rangking
Growth
3 10 3
4 11 2
3 8 5
5 12 1
2 7 5
3 8 4
2 9 4
2 8 5
3 8 5

Pj. Program Gizi

HAMBALI, A.Md.Gizi
NIP. 19800507 200604 1 014
FISHBONE N/D

Methode Material Money Man

Menu yang diberikan ibu pada Kurangnya anggaran Petugas gizi kurang optimal
Konseling PMBA tidak Kader kurang optimal
Balita tidak memenuhi untuk membuat PMT dalam mengontrol kegiatan
berjalan optimal dalam konseling PMBA
kebutuhan Balita yang standar PMBA

Teknik melakukan Kader belum terampil


Menu yang diberikan pada Balita Petugas gizi sibuk dengan
konseling PMBA tidak Anggaran terbatas dalam memberikan
tidak seimbang kegiatan lain
sesuai konseling

Kader tidak percaya diri Kader belum


Bahan makanan tidak tersedia Belum ada alokasi dana
dalam melakukan mendapatkan pelatihan Petugas gizi Cuma 1 orang
dirumah desa untuk PMT
konseling PMBA

Kurangnya pemanfaatan lahan


Konseling gizi yang
pekarangan sebagai sumber
dilakukan kurang menarik
bahan pangan keluarga

Kurangnya pendampingan
Kurangnya nakes lain yang
konseling dari petugas gizi Petunjuk teknis tentang Belum ada program
Kurangnya penyuluhan tentang memiliki motivasi dan Cakupan
terhadap kader yang PMT Belum ada yang pelatihan konseling PMBA
pemanfaatan lahan pekaranagn kompetensi dalam N/D belum
sudah dilatih konseling baku untuk kader
melaksanakan tugas
PMBA mencapai
Targe,
capaian
(58%)
target
Ibu mendapat Kesadaran ibu dalam
konseling tetapi tidak memberikan makanan
Pengawasan PMBA di Konseling PMBA belum Kegiatan di Posyandu Perencanaan kegiatan tidak (84%)
posyandu/desa belum maksimal optimal kurang efektif bervariasi
mengerti seimbang kurang
Kurangnya Koordinasi
Ibu tidak fokus saat di Tidak ada dukungan Petugas kurang megevaluasi Hanya melanjutkan program
lintas program dan lintas
konseling keluarga kegiatan PMBA sebelumnya
sektor
Konselor jarang Komunikasi petugas gizi Petugas kurang motivasi
Pengetahuan keluarga Petugas belum membuat jadwal
Bayi / Balita rewel melakukan konseling dengan lintas program dalam mencapai
terbatas pengawasan
PMBA belum optimal target/keberhasilan program
Petugas belum melaksanakan
yang dilakukan belum tufoksinya secara maksimal Petugas kurang mampu
Tempet konseling tidak PMBA (suverfisi fasilitatif Petugas belum membuat Reward terhadap petugas
melibatkan anggota dalam melakukan
refresentatif konseling PMBA) belum jadwal konseling PMBA kurang
keluarga Advokasi

Environmen Controling Actuating Organizing Planning


FISHBONE TABLET TAMBAH DARAH 90 TABLET UNTUK IBU HAMIL

Methode Money Man


Material
Kegiatan pemberian TTD hanya
Penyuluhan / sosialisasi Bidan belum maksimal Petugas Gizi Puskesmas kurang
dilakukan terhadap ibu hamil Dana operasional untuk
tentang TTD bumil belum dalam melaksanakan optimal dalam mengontrol
yang datang ke pelayanan program TTD terbatas
maksimal program TTD bumil program TTD
kesehatan

Belum ada metode lain untuk Cara penyampaian Bidan belum melaksanakan
Kurangnya dana untuk Petugas gizi Puskesmas sibuk
menjangkau sasaran yang tidak penyuluhan tentang TTD pedoman mutu pemberian
program gizi dengan kegiatan lain
datang kurang menarik TTD bumil

Media promosi berkaitan


Alokasi dana untuk
dengan TTD bumil belum Kepatuhan Bidan terhadap Petugas gizi kurang mampu dalam
Petugas tidak kreatif puskesmas digunakan
bisa menjangkau semua tugas masih kurang menajemen waktu
untuk kegiatan Lain
sararan

Petugas belum melibatkan kader


dalam pemberian TTD bumil

Penyuluhan Tentang
Petugas tidak melakukan Alokasi dana untuk tiap
TTD bumil hanya Kurangnya motivasi untuk
sweeping terhadap ibu hamil program di Puskesmas Pembagian tugas di
dilakukan terhadap ibu melakukan pekerjaan secara
yang tidak datang / tidak rutin belum berdasarkan puskesmas tidak efektif
hamil yang datang ke maksimal Persentase
melakukan ANC prioritas masalah
pelayanan kesehatan ibu hamil
dapat TTD 90
tablet masih
rendah,
Ibu hamil menolak Pengawasan konsumsi Koordinasi antara petugas cakupan
Distribusi TTD belum Perencanaan kegiatan
Dukungan keluarga terhadap mengkonsumsi TTD / TTD ibu hamil belum gizi dengan KIA / RS / (63%), target
menjangkau semua TTD Bumil belum tersusun
konsumsi TTD Bumil kurang tidak menghabiskan TTD dilakukan secara Praktek swasta belum (82%)
sasaran dengan Baik
90 tablet maksimal berjalan baik

Tidak semua ibu hamil Petugas belum membuat


kepedulian keluarga terhadap Rendahnya kesadaran Rapat koordinasi antar
Kartu kepatuhan minum mendapatkan/mengkons rencana bulanan
kondisi kesehatan ibu masih ibu ttg pentingnya petugas bekaitan dengan
TTD tidak diisi umsi TTD 90 tablet kberkaitan dengan
sangat kurang konsumsi zat gizi dan Fe program TTD kurang
selama hamil kegiatan TTD Bumil

Bidan desa tidak Petugas hanya fokus


Masih terbatasnya pengetahuan Pengetahuan ibu tentang Petugas gizi Puskesmas Petugas tidak terbiasa
melakukan pemantauan pada pemeriksaan ibu
tentang TTD yg dimiliki oleh ibu manfaat TTD masih tidak memasukan dalam membuat rencana kerja
terhadap kepatuhan ibu hamil yang datang ke
dan keluarga kurang agenda kegiatan program bulanan
dalam minum TTD faskes

Kurangnya informasi Minimnya informasi dan


Bidan belum bekerja
tentang pentingnya penjelasan program TTD
sesuai pedoman TTD
konsumsi TTD bagi ibu terhadap petugas
Bumil
hamil dilapangan

Kurangnya advokasi
Orientasi manajemen Petugas gizi tidak membuat Movasi petugas dalam
Bidan desa tidak petugas gizi tentang
Konseling ibu hamil dan keluarga mutu pemberian TTD ibu rencana kegiatan mengoptimalkan hasil
melakukan konseling pemberian TTD
belum berjalan secara maksimal hamil bagi bidan desa harian/bulanan/tahunan pemeberian TTD Bumil
saat ANC terhadap Bidan /Nakes
kurang secara rutin masih kurang
di desa

Actuating Organizing Planning


Environmen Actuating Organizing Planning
Controling
FISHBONE ASI EKSLUSIF

Methoda Material Money Man

Belum maksimalnya Bahan promosi berkaitan Bidan belum optimal


Dana untuk program gizi
penyuluhan/konseling dengan ASI Eksklusif dalam melakukan Dukungan lintas sektor masih
di Puskesmas terbatas
kepada sasaran kurang Konseling menyusui kurang

Anggaran digunakan
Belum ada program Media sarana promosi Kompetensi bidan/nakes
untuk program lain yang Belum adanya perhatian khusus
khusus untuk membina masih kurang (Leafleat, dalam melakukan
dianggap lebih mengenai ASI
ibu2 menyusui brosur) koseling menyusui kurang
membutuhkan

Penggunaan dana di
Petugas kurang kreatif Masih banyak Bidan yang
Puskesmas belum
Petugas tidak kreatif untuk membuat alat bantu belum dilatih konseling
berdasarkan analisa dan
penyebaran informasi menyusi
prioritas masalah

Petugas belum melibatkan Pelatihan konseling


Kemampuan petugas
kader dalam melakukan menyusui bagi Bidan desa
terbatas
penyuluhan terbatas
Pelatihan berkaitan
Petugas tidak melakukan Efektifitas dan Efisiensi
dengan peningkatan Persentase bayi
sweeping terhadap ibu penggunaan Dana di Alokasi dana program gizi Kelompok Pendukung ASI
kapasitas petugas dalam mendapatkan
hamil yang tidak datang / Puskesmas masih di Kabupaten terbatas belum terbentuk
melakukan penyuluhan ASI Eksklusif
tidak rutin melakukan ANC kurang
kurang
masih rendah
(21%), target
(45%)
Implementasi PERDA ASI
Ibu merasa ASI saja tidak cukup Pengawasan pemberian
Ibu tidak memberikan ASI Konseling menyusui dan PERBUP sanksi Perencanaan kegiatan
sehingga ibu memberikan pendamping ASI eksklusif pada ibu
Eksklusif pada bayinya belum optimal Administratif program ASI belum maksimal
ASI kurang dari 6 bulan bersalin belum maksimal
eksklusif belum berjalan

Pencatatan dan
Kesadaran dan prilaku ibu Bidan Desa yang Kepatuhan petugas Petugas tidak melakukan
Pengetahuan ibu dan dukungan pelaporan bagi bayi yang
dalam memberi ASI melakukan konseling terhadap peraturan masih rapat apabila akan
keluarga kurang mendapatkan ASI
eksklusif kurang tidak terampil kurang melakukan kegiatan
eksklusif kurang

Petugas gizi belum


Pengetahuan ibu Sosialisasi PERDA dan
Sinkronisasi data Bidan melakukan pemantauan
Pendampingan Nakes terhadap ibu mengenai pentingnya ASI PERBUP tentang ASI Puskesmas tidak membuat
dan petugas gizi belum terhadap tenaga yang
bersalin tidak maksimal eksklusif dan cara kepada lintas program & Agenda untuk rapat
berjalan baik sudah dilatih konseling
pemberian ASI kurang lintas sekor kurang
menyusui

Suvervisi fasilitatif
belum ada tindak lanjut
Konseling menyusui
dari pelaporan yang
belum terjadwal dengan
kurang
baik

Petugas gizi tidak


Konseling menyusui belum melibatkan Penyuluhan dan konseling Kurangnya komunikasi membuat jadwal Tidak ada kebiasaan untuk
Petugas tidak membuat
anggota keluara (suami, nenek atau menyusui ASI eksklusif petugas gizi dengan /rencana suvervisi melakukan rapat di
rencana untuk sosialisasi
mertua) masih kurang Bidan yang ada di Desa fasilitatif konseling Puskesmas
menyusui

Environmen Controling Organizing Actuating Planning


FISHBONE BALITA KURUS

Methode Material Money Man

menu yang diberikan ibu Kurangnya anggaran Petugas gizi kurang optimal
Konseling PMBA tidak Kader kurang optimal
pada balita tidak memenuhi untuk membuat dalam mengontrol kegiatan
berjalan optimal dalam konseling PMBA
kebutuhan balita PMTlokal yg standar PMBA

Kader belum terampil


Tehnik melakukan menu yang diberikan ke petugas gizi sibuk dengan
Anggaran dana terbatas dalam memberikan
konseling tidak sesuai balita tidak seimbang kegiatan lain
konseling

kader tidak percaya diri Kader PMBA kurang kurangnya nakes lain yg
bahan makanan tidak belum ada alokasi dana
dalam melakukan semangat memberikan memiliki motivasi dan
tersedia di rumah desa untuk PMT
konseling konseling PMBA kompetensi utk
melaksanakan tuga

kader tidak percaya diri kurangnya pemanfaatan


dalam melakukan lahan perkarangan sebagai
konseling sumber bahan pangan

kurangnya penyuluhan kurangnya advokasi Kader PMBA sudah lupa Kurangnya penggelolaan
kurangnya pendampingan
tentang pemanfaatan lahan tenaga kesehatan ke dengan langkah-langkah manajemen motivasi
konseling dari petugas gizi
perkarangan kepala desa konseling PMBA tenaga kesehatan Persentase
Balita Kurus
masih tinggi,
capaian (15%),
target dibawah
Pengawasan PMBA di Perencanaan kegiatan ( < 5%)
Ibu mendapat konseling, tetapi Balita kurus belum Konseling PMBA belum Kurangnya koordinasi
Posyandu/Desa belum penimbangan belum
tidak mengerti ditangani secara maksimal optimal lintas sektor
maksimal optimal

Tidak semua balita kurus Konselor jarang Kurang melibatkan pihak Hanya mengikuti program
Ibu tidak fokus saat Petugas kurang meng
terpantau oleh kader atau melakukan konseling kecamatan atau PKK posyandu seperti
dikonseling evaluasi kegiatan PMBA
nakes PMBA dalam penimbangan sebelumnya

Kurang komunikasi antara


Petugas belum membuat Petugas merasa program
Balita nangis/rewel nakes dengan kecamatan
jadwal pengawasan posyandu sudah cukup
atau desa
melaksanakan tufuksinya
secara
Surveilands gizi belum Pembinaan terkait Petugas kurang mampu
Tempat konseling tidak Petugas belum membuat Inovasi dalam posyandu
representatif
dilaksanakan secara pelaksanaan PMBA
jadwal konseling
dalam melakukan
kurang
3
maksimal kurang advokasi

Environmen Organizing Plannin


Controling Actuating
g
C. PENYEBAB MASALAH

I. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT


I. Program Gizi
No Masalah

Balita naik berat badannya


1
(N/D)

Ibu hamil mendapat TTD


2
minimal 90 tablet

Bayi usia 6 bulan


3 mendapatkan ASI
Eksklusif

4 Balita Kurus (Wasting)

MENGETAHUI
Kepala Puskesmas
Boyan Tanjung

AHMAD YADI, S.K.M


NIP. 19890710 201502 1 001
MASYARAKAT

Faktor Penyebab masalah Akar Penyebab masalah

Belum ada program


Kader kurang optimal dalam
pelatihan konseling
konseling PMBA
PMBA untuk kader

Orientasi manajemen
Pengawasan konsumsi TTD
mutu pemberian TTD ibu
ibu hamil belum dilakukan
hamil bagi bidan desa
secara maksimal
kurang

Ibu merasa ASI saja tidak Konseling menyusui


cukup sehingga ibu belum melibatkan
memberikan pendamping anggota keluara (suami,
ASI kurang dari 6 bulan nenek atau mertua)

Surveilands gizi belum


Balita kurus belum ditangani
dilaksanakan secara
secara maksimal
maksimal

HUI
esmas
jung Pj. Program Gizi

, S.K.M
1502 1 001 HAMBALI, A.Md.Gizi
NIP. 19800507 200604 1 014
D. PEMECAHAN MASALAH

I. Program Gizi
ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN MASALAH
No PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH
MASALAH TERPILIH
1 2 3 4 5

Balita naik berat badannya Kader kurang optimal Pelatihan konseling PMBA untuk
1. Pemberian Makanan
(N/D) dalam konseling PMBA kader
tambahan Bagi Balita yang
berat badanya tidak naik

Meningkatkan pendampingan
konseling dari petugas gizi terhadap
kader yang sudah dilatih konseling
PMBA

Pemberian Makanan tambahan Bagi


Pengawasan konsumsi Balita yang beratOrientasi
badanya tidak naik
Meningkatkan
Ibu hamil mendapat TTD TTD ibu hamil belum Memberikan Konseling
2 manajemen mutu pemberian
minimal 90 tablet dilakukan secara
maksimal
TTD ibu hamil
Memberikan bagi bidan
Konseling TTD tentang TTD bagi ibu hamil
desa
tentang
bagi ibu hamil dan keluarga dan keluarga

Ibu merasa ASI saja Pendampingan Pemberian


tidak cukup sehingga Memberikan Konseling menyusui MPASI Dan ASI Eksklusif
Bayi usia 6 bulan
3 ibu memberikan melibatkan anggota keluara
mendapatkan ASI Eksklusif
pendamping ASI (suami, nenek atau mertua)
kurang dari 6 bulan

Pendampingan Pemberian MPASI


Dan ASI Eksklusif
Balita kurus belum Kunjungan lapangan bagi
Melaksanakan Surveilands gizi bayi Berat Lahir rendah, dan
4 Balita Kurus (Wasting) ditangani secara
secara terus menerus Bayi Balita dengan masalah
maksimal Gizi
Kunjungan lapangan bagi bayi Berat
Lahir rendah, dan Bayi Balita
dengan masalah Gizi

MENGETAHUI Pj. Program Gizi


Kepala Puskesmas Boyan Tanjung

HAMBALI, A.Md.Gizi
AHMAD YADI, S.K.M NIP. 19800507 200604 1 014
NIP. 19890710 201502 1 001

Anda mungkin juga menyukai