Menu yang diberikan ibu pada Kurangnya anggaran Petugas gizi kurang optimal
Konseling PMBA tidak Kader kurang optimal
Balita tidak memenuhi untuk membuat PMT dalam mengontrol kegiatan
berjalan optimal dalam konseling PMBA
kebutuhan Balita yang standar PMBA
Kurangnya pendampingan
Kurangnya nakes lain yang
konseling dari petugas gizi Petunjuk teknis tentang Belum ada program
Kurangnya penyuluhan tentang memiliki motivasi dan
terhadap kader yang PMT Belum ada yang pelatihan konseling PMBA Cakupan
pemanfaatan lahan pekaranagn kompetensi dalam
sudah dilatih konseling baku untuk kader N/D belum
melaksanakan tugas
PMBA mencapai
Targe,
capaian
(58%) target
Ibu mendapat Kesadaran ibu dalam (84%)
Pengawasan PMBA di Konseling PMBA belum Kegiatan di Posyandu Perencanaan kegiatan tidak
konseling tetapi tidak memberikan makanan
posyandu/desa belum maksimal optimal kurang efektif bervariasi
mengerti seimbang kurang
Kurangnya Koordinasi
Ibu tidak fokus saat di Tidak ada dukungan Petugas kurang megevaluasi Hanya melanjutkan program
lintas program dan lintas
konseling keluarga kegiatan PMBA sebelumnya
sektor
Belum ada metode lain untuk Cara penyampaian Bidan belum melaksanakan
Kurangnya dana untuk Petugas gizi Puskesmas sibuk
menjangkau sasaran yang tidak penyuluhan tentang TTD pedoman mutu pemberian
program gizi dengan kegiatan lain
datang kurang menarik TTD bumil
Penyuluhan Tentang
Petugas tidak melakukan Alokasi dana untuk tiap
TTD bumil hanya Kurangnya motivasi untuk
sweeping terhadap ibu hamil program di Puskesmas Pembagian tugas di
dilakukan terhadap ibu melakukan pekerjaan secara
yang tidak datang / tidak rutin belum berdasarkan puskesmas tidak efektif Persentase
hamil yang datang ke maksimal
melakukan ANC prioritas masalah ibu hamil
pelayanan kesehatan
dapat TTD 90
tablet masih
rendah,
Ibu hamil menolak Pengawasan konsumsi Koordinasi antara petugas
Distribusi TTD belum Perencanaan kegiatan cakupan
Dukungan keluarga terhadap mengkonsumsi TTD / TTD ibu hamil belum gizi dengan KIA / RS /
menjangkau semua TTD Bumil belum tersusun (63%), target
konsumsi TTD Bumil kurang tidak menghabiskan TTD dilakukan secara Praktek swasta belum
sasaran dengan Baik (82%)
90 tablet maksimal berjalan baik
Orientasi manajemen Kurangnya advokasi Petugas gizi tidak membuat Movasi petugas dalam
Bidan desa tidak
Konseling ibu hamil dan keluarga mutu pemberian TTD ibu petugas gizi tentang rencana kegiatan mengoptimalkan hasil
melakukan konseling
belum berjalan secara maksimal hamil bagi bidan desa pemberian TTD terhadap harian/bulanan/tahunan pemeberian TTD Bumil
saat ANC
kurang Bidan /Nakes di desa secara rutin masih kurang
menu yang diberikan ibu Kurangnya anggaran Petugas gizi kurang optimal
Konseling PMBA tidak Kader kurang optimal
pada balita tidak memenuhi untuk membuat dalam mengontrol kegiatan
berjalan optimal dalam konseling PMBA
kebutuhan balita PMTlokal yg standar PMBA
kurangnya penyuluhan kurangnya advokasi Kader PMBA sudah lupa Kurangnya penggelolaan
kurangnya pendampingan
tentang pemanfaatan lahan tenaga kesehatan ke dengan langkah-langkah manajemen motivasi tenaga
konseling dari petugas gizi
perkarangan kepala desa konseling PMBA kesehatan Persentase
Balita Kurus
masih tinggi,
capaian (15%),
target dibawah (
Pengawasan PMBA di Perencanaan kegiatan
Ibu mendapat konseling, tetapi Balita kurus belum Konseling PMBA belum Kurangnya koordinasi
Posyandu/Desa belum penimbangan belum
tidak mengerti ditangani secara maksimal optimal lintas sektor
maksimal optimal
Tidak semua balita kurus Konselor jarang Kurang melibatkan pihak Hanya mengikuti program
Ibu tidak fokus saat Petugas kurang meng
terpantau oleh kader atau melakukan konseling kecamatan atau PKK posyandu seperti
dikonseling evaluasi kegiatan PMBA
nakes PMBA dalam penimbangan sebelumnya
Penggunaan dana di
Petugas kurang kreatif Masih banyak Bidan yang
Puskesmas belum
Petugas tidak kreatif untuk membuat alat bantu belum dilatih konseling
berdasarkan analisa dan
penyebaran informasi menyusi
prioritas masalah
Petugas belum melibatkan Pelatihan konseling
Kemampuan petugas
kader dalam melakukan menyusui bagi Bidan desa
terbatas
penyuluhan terbatas
Pelatihan berkaitan
Petugas tidak melakukan Efektifitas dan Efisiensi
sweeping terhadap ibu
dengan peningkatan
penggunaan Dana di Alokasi dana program gizi Kelompok Pendukung ASI
Persentase bayi
hamil yang tidak datang /
kapasitas petugas dalam
Puskesmas masih di Kabupaten terbatas belum terbentuk
mendapatkan
melakukan penyuluhan ASI Eksklusif
tidak rutin melakukan ANC kurang
kurang masih rendah
(21%), target
(45%)
Implementasi PERDA ASI
Ibu merasa ASI saja tidak cukup Pengawasan pemberian
Ibu tidak memberikan ASI Konseling menyusui dan PERBUP sanksi Perencanaan kegiatan
sehingga ibu memberikan pendamping ASI eksklusif pada ibu
Eksklusif pada bayinya belum optimal Administratif program ASI belum maksimal
ASI kurang dari 6 bulan bersalin belum maksimal
eksklusif belum berjalan
Suvervisi fasilitatif
belum ada tindak lanjut
Konseling menyusui
dari pelaporan yang
belum terjadwal dengan
kurang
baik
Petugas gizi tidak
Konseling menyusui belum melibatkan Penyuluhan dan konseling Kurangnya komunikasi membuat jadwal Tidak ada kebiasaan untuk
Petugas tidak membuat
anggota keluara (suami, nenek atau menyusui ASI eksklusif petugas gizi dengan Bidan /rencana suvervisi melakukan rapat di
rencana untuk sosialisasi
mertua) masih kurang yang ada di Desa fasilitatif konseling Puskesmas
menyusui