A. LATAR BELAKANG
Infeksi yang terjadi sejak awal kehidupan atau bahkan sejak dalam kandungan,
membawa risiko kronisitas sebesar 80 – 90%. Infeksi pada masa dewasa yang
disebabkan oleh transmisi horisontal, mempunyai risiko kronisitas hanya sebesar
5%.1,2 Berdasarkan imunopatogenesis hepatitis B, infeksi kronik pada anak
umumnya bersifat asimtomatik. Di satu pihak, yang bersangkutan tidak menyadari
bahwa dirinya sakit. Di lain pihak, individu tersebut potensial sebagai sumber
penularan.2 Dalam rangka memotong transmisi infeksi hepatitis B maka kunci
utama adalah imunisasi hepatitis B segera setelah lahir, secara universal, terhadap
semua bayi baru lahir di Indonesia.
Melihat permasalahan diatas saat ini maka prioritas program pengendalian virus
hepatitis pada upaya pencegahan, pemutusan rantai penularan dan deteksi dini,
tanpa mengurangi upaya pengobatannya. Program pengendalian yang dilakukan
adalah meningkatkan upaya promosi kesehatan, dan upaya pencegahan dengan
Imunisasi bagi semua bayi yang lahir di Indonesia.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a. Mendeteksi sedini mungkin bayi dari ibu hamil reaktif HBsAg
b. Melakukan upaya untuk menurunkan angka kesakitan diwilayah kerja
Puskesmas sukabumi.
2. Tujuan Khusus
a. Petugas dapat mengetahui kemungkinan penularan hepatitis dari ibu hamil
reaktif HBsAg ke bayi di wilayah kerja Puskesmas Sukabumi.
b. Petugas dapat mencari alternative pemecahan masalah, langkah-langkah
pemecahan masalah dan prioritas pemecahan masalah pada kasus Hepatitis
di wilayah kerja Puskesmas Sukabumi.
KEGIATAN Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Deteksi Dini √ √
Hepatitis
pada bayi
dari ibu
hamil reaktif
hepatitis B
Komunikasi, √ √
Informasi
dan
Edukasi
(KIE)
Pencatatan √ √
dan
Pelaporan
G. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan program dilakukan setelah pelaksanaan
kegiatan dan tindakan yang ditentukan dengan pelaporan hasil kegiatan yang
dicapai.