TINJAUAN PUSTAKA
sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien
1
sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi, pengembanagan
2
pemberian kompensasi dan kesejahtraan, keselamatan dan
what can or should be done to make working people more productive dan
daya manusia meneliti hal-hal yang dapat atau harus dilakukan untuk
menjadikan orang yang bekerja menjadi lebih produktif dan lebih puas.
daya manusia dalam organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan
efesien.
2.1.2.Teori Motivasi
3
Teori motivasi dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu Teori Kepuasan
(Content Theory) dan Teori Proses (Process Theory) yang penjelasannya adalah
sebagai berikut:
kepada diri seseorang. Teori ini mencoba mencari tahu tentang kebutuhan
apa yang dapat memuaskan dan yang dapat mendorong semangat kerja
maka semakin giat seseorang untuk bekerja. Teori Kepuasan (content theory)
a. Teori motivasi klasik dari Taylor, Menurut teori ini motivasi pekerja hanya
untuk dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan biologis saja yaitu hanya
biologis dan psikologis, yaitu berupa materiil maupun non materiil. Dasar
teori ini adalah bahwa manusia adalah makhluk yang keinginannya tak
terbatas atau tanpa henti, alat motivasinya adalah kepuasan yang belum
digambarkan dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi sebagai
berikut :
2. Penghargaan
3. Sosialisasi
4. Rasa Aman
4
c. Teori dua faktor (Two Factor) dari Frederick Herzberg, Pekerja dalam
penempatan kerja yang sesuai dan yang lainnya. Teori dua faktor ini
1. Prestasi
2. Pengakuan
4. Tanggungjawab
2. Kondisi kerja
5. Kualitas supervisi
5
Dari konsep higiene dapat diketahui bahwa dalam perencanaan
peluang yang ada. Kebutuhan pekerja yang dapat memotivasi gairah kerja
adalah :
e. Teori ERG (Existence, Relatedness and Growth) dari Alderfer ,Teori ini
Teori ini berusaha setiap pekerja mau bekerja giat sesuai dengan
6
Teori ini dikemukakan oleh Victor H. Vroom yang mengatakan bahwa
1). Harapan adalah suatu kesempatan yang disediakan dan akan terjadi
karena perilaku.
2). Nilai (value) merupakan nilai yang diakibatkan oleh perilaku tertentu
dipilih, nilai negatif bila seseorang kecewa karena tidak ingin dipilih
yang diharapkannya.
meningkat.
Teori yang dicetuskan oleh Mc. Gregor pada asumsi manusia secara
jelas dan tegas dapat dibedakan atas manusia penganut teori X dan teori Y.
a. Asumsi Teori X
7
b. Asumsi Teori Y
yang mempunyai tujuan umum dan untuk itulah terdapat keluaran dan masukan.
Keluaran biasnaya akan merupakan produk dan jasa, sedang masukan akan
berupa bahan baku, uang, tenaga kerja dan sebagainya. Di dalam organisasi
hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri.
Sedangkan menurut Robbins (1996), bahwa organisasi adalah suatu sosial yang
dikoordinasi secara sadar, yang tersusun atas dua orang atau lebih, yang
8
berfungsi atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan
birokrasi. Sedangkan Katz dan Khan (1978 dalam Cushway dan Lodge, 1995)
politik.
komponennya.
9
keuntungan (non profit organization), organisasi publik dan organisasi swasta,
sangat sederhana dalam penggunaan teknologi dan ada organisasi yang jauh
struktur yang sangat piramid, kaku, rasional, dan sentralistik, dengan organisasi
a. Perilaku organisasi
luas yaitu merupakan bidang studi yang mencakup teori, metode dan
bagaimana pula suatu struktur, proses dan nilai dari suatu sistem tumbuh
10
yang hidup di tempat tinggalnya sendiri. Titik berat dari pemahaman
perilaku organisasi itu adalah pada tingkah laku dari organisasi, dan
perilaku organisasi sebagai suatu sistem studi dari sifat organisasi seperti
b. Struktur organisasi
yang relatif tetap dan stabil, yang tujuan utamanya adalah mempengaruhi
perilaku individu dan kelompok guna mencapai prestasi yang efektif. Lebih
11
pekerjaan dalam kelompok dan penentuan rentang kendali yang mana
efektif;
12
Cushway dan Lodge (1995) juga menambahkan bahwa ada beberapa
faktor yang mempengaruhi struktur organisasi yaitu sejarah, produk dan jasa,
pengelolaan perubahan.
dalam organisasi menjadi lebih sadar atas diri mereka sendiri dan orang lain.
13
pegawai. Sangat dimungkinkan bahwa perubahan efektif tidak sederhana
mungkin berpendapat bahwa sikap, perilaku dan struktur telah sesuai, namun
teori dan penelitian dari sejumlah disiplin, termasuk ilmu perilaku, untuk
perubahan organisasi.
14
organisasi merupakan peningkatan yang bermanfaat bagi semua
organisasi umumnya.
penyelesaian hal-hal.
telah mendesak fungsi dari tenaga manusia namun tetap memegang peranan
sebagai penekan tombol untuk menjalankan mesin, maka pabrik tersebut tiada
kemusnahannya.
dengan minat dan gembira, maka suatu perusahaan tidak akan mencapai hasil
15
Dari uraian Allen ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor manusia
individual. Setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda sesuai
dengan sistem nilai-nilai yang berlaku pada dirinya. Ini disebabkan karena
dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu tersebut, maka semakin
Menurut Wexley dan Yulk dalam Asas (1998 : 104) yang disebut
kepuasan kerja ialah “The Way Employee Feels About His / Her Job”. Ini berarti
kepuasan kerja merupakan sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa
kepuasan kerja menurut Blum adalah bagaimana tingkah laku karyawan setiap
harinya dalam bekerja termasuk juga hubungan mereka dengan teman kerjanya
16
Handoko (1998 : 103) mengemukakan bahwa kepuasan kerja (Job
nampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu
kepuasan kerja juga untuk aktualisasi diri. Karyawan yang tidak memperoleh
gilirannya akan menjadi frustrasi. Karyawan seperti ini akan sering melamun
mempunyai semangat kerja lemah, cepat lelah dan bosan, emosinya tidak stabil.
sering absen dan melakukan kesibukan yang tidak ada hubungannya dengan
lebih baik, kurang aktif dalam kegiatan serikat karyawan, dan (kadang-kadang)
berprestasi kerja lebih baik dari pada karyawan yang tidak memperoleh
kepuasan kerja. Oleh karena itu kepuasan kerja mempunyai arti penting baik
semacam ini melihat kepuasan kerja itu sebagai hasil interaksi manusia dengan
17
itu, perasaan orang terhadap pekerjaan tentulah sekaligus merupakan refleksi
Menurut Wexley dan Yulk dalam Asas (1998 : 104) dalam bukunya yang
1. Discrepancy theory
Teori ini pertama kali dipelopori oleh Porter dalam Asad (1998 : 105)
between how much of something there should be and how much there “is
now”).
(expectation, need atau values) dengan apa yang menurut perasaannya atau
orang akan merasa puas bila tidak ada perbedaan yang diinginkan dengan
terpenuhi.
maka orang akan menjadi lebih puas lagi walaupun terdapat discrepancy
yang positif. Sebaliknya makin jauh kenyataan yang dirasakannya itu dibawah
18
2. Equity Theory
Menurut Locke dalam Asad (1998 : 105) prinsip dari teori ini adalah
bahwa orang akan merasa puas atau tidak puas, tergantung apakah ia
Perasaan equity dan inquity atas suatu situasi, diperoleh orang dengan cara
tempat lain.
Menurut teori ini elemen-elemen dari equity ada tiga yaitu : input,
outcomes, comparison person dan equity – inequity (Wexley dan Yulk dalam
Asad (1998 : 106). Yang dimaksud dengan input ialah anything of value that
an employee perceives that he contributes to this job. Ini berarti input ialah
Amount of effort expected, number of hours worked, and personal tools dan
sebagainya.
employee perceives he obtains from the job”. Ini berarti outcomes adalah
segala sesuatu yang berharga, yang dirasakan karyawan sebagai “hasil” dari
dimaksud dengan comparion persons ialah kepada orang lain dengan siapa
atau di tempat lain, atau biasa pula dengan dirinya sendiri di waktu lampau.
cukup adil (equity), maka ia merasa puas. Bila perbandingan itu tidak
19
menimbulkan kepuasan tetapi bias pula tidak (misalnya pada orang yang
moralis). Tetapi bila perbandingan itu tidak seimbang dan merugikan (under
compensation inequity) akan timbul ketidak puasan (Wexley dan Yulk dalam
Adapun kelemahan dari teori ini ialah kenyataan bahwa kepuasan orang
juga ditentukan oleh individual difference (misalnya saja pada waktu orang
Prinsip teori ini ialah bahwa kepuasan kerja dan ketidak puasan kerja
(job dissatisfaction) itu merupakan dua hal yang berbeda (Herzberg dalam
Teori ini pertama kali ditemukan oleh Herzberg dalam Asad (1998 :
faktor ini akan menimbulkan kepuasan, tetapi tidak hadirnya faktor ini tidaklah
20
supervison technical, salary, inter personal relation, working condition, job
security dan status (Wexley dan Yulk dalam Asad, 1998 : 108).
Jadi menurut teori ini perbaikan salary dan working condition tidak akan
dikatakan oleh Herzberg, bahwa yang biasa memacu orang untuk bekerja
satisfiers ini kadang-kadang diberi nama lain sebagai intrinsic, factor, job
content dan motivator. Sedangkan sebutan lain yang sering digunakan untuk
berhubungan dengan higher, order needs (social needs dan self actualization
pemenuhan lower order needs (Physiological needs, safety and security dari
suatu kontinum, dan bukan dua faktor. Kritik lain mengemukakan model itu
1990 : 74).
Meskipun banyak kritik yang dilontarkan, model ini tetap berguna karena
21
siap dimotivasi. Perkembangan yang penting dari gagasan dua faktor adalah
Myers dalam Manullang (1987 : 109). Myers menerangkan dua tipe karyawan
dan biasanya terlalu memikirkan atau meras tidak puas dengan faktor-faktor
Dari ketiga teori di atas, pemeliharaan atas teori mana yang akan
atau ketidakpuasan kerja di suatu tempat, maka teori dua faktor merupakan
pilihan yang lebih tepat. Kalau orang ingin mengetahui kepuasan terhadap
golongan gaji atau pangkat, mungkin sekali Equity Theory akan lebih relevan.
Dan apabila orang akan memprediksi efek dari kepuasan kerja, maka
22
2. Gaji (salary)
3. Supervisi (supervision)
disebut (atau lebih) dapat menjadi sumber kepuasan untuk kelompok pekerja
tertentu tetapi bagi kelompok lain, ia akan menjadi sumber ketidakpuasan (The
yang dikemukakan juga berubah artinya bagi individu tertentu; maksudnya apa
yang dianggap memuaskan hari ini, mungkin esok harinya sudah tidak
dengan karyawan.
yang tepat sebagai variable sebagai dependen yang merupakan hasil dari
seluruh situasi kerja, maka perlu dikaitkan dengan moril (morale) dengan
dari kepuasan kerja ini bias melalui tanya jawab secara perorangan, dengan
tanya jawab (interview) sebagai alatnya maka sebagai karyawan diminta untuk
23
merumuskan tentang perasaannya terhadap aspek-aspek pekerjaan (self
report). Cara yang lain adalah dengan mengamati sikap dan tingkah laku orang
tersebut.
Dari asumsi dari “self report” adalah hanya orangnya sendirilah yang
paling tahu persis bagaimana perasaannya terhadap pekerjaan, dan jenis ini
yang sering dipakai banyak orang. Akan tetapi untuk jenis ini ternyata banyak
pula variasinya. Ada yang pertanyaan langsung terhadap perasaan orang, ada
pula yang memakai pertanyaan tidak langsung. Adapun model yang lain,
menggunakan suatu skala fixed – response items yang disebut job descriptive
index. Model fixed response skala yang didasarkan pada teori discrepance di
mana setiap item ada 2 pertanyaan, yaitu untuk should be dan yang satunya
Penelitian yang telah dipelajari dan dijadikan bahan masukan oleh peneliti
mengenai kepuasan kerja yang mempunyai kaitan dengan penelitian yang akan
motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja. Penelitian ini menerapkan
teori harapan dari Victor Vroom. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel
kepuasan kerja dan motivasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
pada teori motivasi dari Herzberg. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan tingkat kepuasan kerja di antara Tenaga Akademik Honorer dan juga
24
3. Penelitian Damayanti (2007) yang melakukan penelitian mengenai kepuasan,
motivasi dan pelatihan mahasiswa sebagai pemain perkumpulan (club) sepak bola
dengan menggunakan skala Guttman dan datanya dianalisis secara diskriptif. Hasil
sebagai hubungan sosial dan 6,35% motivasi yang datang dari luar diri mahasiswa.
teknik pengumpulan data dan model analisis. Teknik yang digunakan dalam
pengumpulan data adalah metode survai dengan kuesioner. Model analisis dalam
landasan teori kepuasan kerja, obyek penelitian dan model analisis. Pada penelitian
sebelumnya landasan teori harapan dari Victor Vroom (Sudjatmiko), teori dua faktor
dari Herzberg (Machmud A), teori kebutuhan Mc Clelland (Damayanti) dan dalam
penelitian ini berlandaskan pada teori kebutuhan dari Maslow. Obyek penelitian
Wilayah Palangka Raya dan penelitian ini obyeknya pada kinerja Pelatih Olahraga di
25
Daerah Palangka Raya. Model amalisis penelitian sebelumnya menggunakan korelasi
dan analisis secara diskriptif (Sitorus, Machmud A., Damayanti) dan penelitian ini
26