LANDASAN TEORI
Grand Theory yang digunakan untuk penelitian ini adalah Manajemen. Middle Theory yang
digunakan adalah Human Resource Management (HRM), dan Substantive Theory terdiri dari
variable penelitian ini yaitu Motivasi Kerja, Komunikasi Organisasi, Stress Kerja, dan Kepuasan
Kerja.
Grand Theory :
Manajemen - Robbins dan Coulter (2014)
Middle Theory :
Manajemen Sumber Daya Manusia - Mathis dan
Jackson (2014)
Substantive Theory :
Motivasi Kerja - Mc Clelland (1961)
Stress Kerja – Gaol (2014)
Komunikasi Organisasi – Robbins & Coulter (2014)
Kepuasan Kerja – Locke (1969)
2.1 Manajemen
2.1.1 Pengertian Manajemen
Menurut (Robbins & Coulter, 2014)manajemen adalah proses pengkoordinasian atas
pekerjaan-pekerjaan melalui orang lain agar pekerjaan tersebut dapat terselesaikan secara efektif
dan efisien.
Menurut (Terry & Rue, 2015) manajemen adalah merupakan proses yang khusus dengan
memanfaatkan ilmu dan seni yaitu terdiri dari : perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), kepemimpinan (leading), pengawasan (controlling).
Menurut (Griffin, 2015) manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasikan, dan pengontrolan sumber daya manusia di dalam organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi.
(Mathis & Jackson, 2014) juga menyebutkan bahwa aktivitas manajemen sumber daya
manusia berfokus pada :
1. Perencanaan dan Analisis SDM
Pada aktivitas ini dilakukan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas
agar dapat memenuhi permintaan terhadap organisasi,lalu pada aktivitas analisis dilakukan
sebagai bahan penelitian dan informasi terhadap sumber daya manusia dalam menunjang
pekerjaan.
2. Kesetaraan dan Kesempatan Kerja
Kepastian hukum dan kesempatan kerja sangat bergantung terhadap aktivitas SDM di
perusahaan,MSDM harus dapat memahami aturan-aturan tersebut terkait dengan proses
perekrutan,seleksi,pelatihan,dan pengembangan karyawan.
3. Perekrutan Karyawan
Tujuan perekrutan berguna untuk memenuhi kebutuhan perusahaan akan SDM yang
berkualitas,lalu MSDM dituntut dengan memahami karakter masing-masing karyawan,agar
perusahaan dapat menentukan spesifikasi pekerjaan apa yang tepat untuk mengisi lowongan
pekerjaan.
4. Pengembangan Sumber Daya Manusia
Dengan tahap awal masa orientasi terhadap karyawan,perusahaan harus melakukan
pengembangan terhadap keterampilan dan keahlian karyawannya agar dapat berkembang
sesuai kebutuhan perusahaan,karena semakin baik kualitas karyawan maka akan semakin
baik efektivitas kerjanya.
5. Kompensasi dan Tunjangan Karyawan
Kompensasi yaitu memberikan penghargaan/imbalan kepada karyawan atas apa yang telah
diberikannya kepada perusahaan,lalu ada sistem tunjangan yang diberikan agar karyawan
merasa tambah termotivasi dalam bekerja.Perusahaan harus selalu meningkatkan tingkat
penghargaan agar karyawaan merasa dihargai.
6. Kesehatan,Keselamatan,dan Keamaan Karyawan
Kesehatan dan keselamatan pada mental dan fisik adalah hal yang terpenting dalam bekerja
di perusahaan,undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja lebih menekankan kepada
perusahaan agar lebih tanggap terhadap isu kesehatan dan keselamatan karyawannya untuk
meminimalisis kecelakaan kerja dan hal yang tidak di inginkan.
7. Hubungan Pekerja dan Manajemen
Hubungan yang baik antar karyawan sangat penting,perlakuanperusahaan juga harus
bersikap adil kepada atasan dan bawahan tidak boleh ada diskriminasi.lalu harus ada
keterbukaan antara perusahaan dan karyawannya terkait kebijakan,peraturan,dan prosedur
perusahaan.
1. Perencanaan (Planning) ,
Adalah bagaimana merencanakan tenaga kerja agar dapat bersaing dengan karyawan lainnya
serta dapat berfungsi efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
2. Penataan (Organizing)
Adalah bagaimana perusahaan menentukan pekerjaan apa yang akan dikerjaan, siapa yang
mengerjakan,dan bagaimana cara mengerjakaannya, dengan tahap ini karyawan dapat
mengetahui secara jelas apa yang harus dikerjakan.
3. Kepemimpinan (Leading)
Adalah bagaimana atasan bisa mempengaruhi bawahannya agar dapat bekerja dengan baik
dan dapat memimpin perusahaannya sesuai dengan tujuannya.
4. Pengendalian (Controlling)
Adalah bagaimana perusahaan dapat mengatur kegiatan agar berjalan dengan lancar,
pengendalian juga dapat berfungsi sebagai pemecah masalah di dalam perusahaan.
2.3 Motivasi
2.3.1 Pengertian Motivasi
Motivasi menurut (Flippo, 2012) adalah suatu keahlian dalam melakukan pengarahan
karyawan dan organisasi untuk bekerja secara maksimal agar keinginan karyawan dan organisasi
dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Menurut McClelland dalam (Hamali, 2018, p. 138) menyebutkan seseorang akan termotivasi
jika ketiga kebutuhannya terpenuhi yaitu kebutuhan berprestasi, kebutuhan berafiliasi, kebutuhan
berkuasa.
Menurut (Robbins & Coulter, 2014, p. 532) motivasi adalah proses dimana seseorang diberi
energi, diarahkan, dan berkelanjutan untuk mencapai tujuannya.
Dalam berbagai literatur yang sudah dipublikasikan maka terdapat dua teori yang dapat
dijadikan acuan sebagai teori motivasi sebagai teori kepuasan, yaitu teori kebutuhan hierarki
Abraham Maslow (1943) dan teori McCelland (1961).
2.3.2 Teori Motivasi
2.3.2.1 Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow
Teori motivasi Maslow dinamakan A Theory of Human Motivation atau teori hirarki
kebutuhan maslow (1943). Abraham Maslow dalam (Utami, 2017) menyatakan bahwa :
“kebutuhan yang diinginkan seseorang berjenjang artinya, jika kebutuhan yang pertama telah
terpenuhi, kebutuhan tingkat kedua akan muncul menjadi yang pertama. Selanjutnya jika
kebutuhan tingkat kedua telah terpenuhi, muncul kebutuhan tingkat ketiga dan seterusnya sampai
tingkat kebutuhan kelima”.
Menurut Abraham Maslow dalam (Robbins & Coulter, 2014, p. 533) motivasi dipengaruhi
oleh 5 kebutuhan, yaitu :
1. Kebutuhan prestasi (need of achievement), kebutuhan ini terlihat ketika seseorang ada
keinginan mengambil tugas yang dapat dipertanggung jawabkan secara pribadi atas
perbuatan-perbuatannya dan menentukan tujuan yang realistis,dapat memperhitungkan
resiko dan selalu berusaha melakukan sesuatu secara kreatif dan inovatif.
2. Kebutuhan afiliasi (need of affiliation), kebutuhan ini ditujukan dengan adanya kebutuhan
untuk keterlibatan seseorang terhadap organisasi atau kepentingan tertentu.
3. Kebutuhan kekuasaan (need of power), kebutuhan ini tercermin pada seseorang yang ingin
mempunyai pengaruh atas orang lain, peka terhadap struktur pengaruh antar pribadi dan
mencoba menguasai orang lain dengan mengatur perilakunya serta selalu menjaga reputasi
dan kedudukannya.
d.Hubungan
antarpribadi
e.Kualitas
supervisi
c. Keinginan
menjadi panutan
a. Saling menjaga
perasaan
b. Saling
membutuhkan
satu sama lain
• Kebutuhan
berafiliasi c. Bersikap
perhatian
2. Kemampuan menyelesaikan
Motivasi kerja adalah suatu masalah
dorongan yang dapat
3. Pengakuan atas prestasi
menimbulkan semangat
seseorang seseorang terhadap 1. Promosi jabatan
pekerjaan guna mencapai 2.Kebutuhan berkuasa
2. Memengaruhi orang lain
tujuan organisasi yang
maksimal 3. Menjadi panutan
2. Hubungan baik
3. Saling membutuhkan
Dalam buku “Sumber daya manusia dalam bisnis modern” (Anatan & Ellitan, 2009) adapun
faktor-faktor penyebab stress meliputi :
1. Stressor dari luar organisasi (extra organizational stresor ) yang meliputi perubahan sosial
dan teknologi yang mengakibatkan perubahan gaya hidup seseorang, kondisi ekonomi dan
finansial yang mempengaruhi cara kerja individu dan pola pikir.
2. Stressor dari kelompok dalam organisasi (group stresor) yang muncul akibat kurangnya
kesatuan dan komunikasi dalam pelaksanaan tugas kerja terutama terjadi pada level bawah,
kurangnya dukungan dari atasan dalam melaksanakan tugas yang dibebankan, munculnya
konflik antar personal, interpersonal, dan antar personal.
3. Stressor dari dalam organisasi (organizational stresor) yang meliputi kondisi kebijakan,
strategi administrasi, strukutur dan desain organisasi, proses organisasi dan kondisi
lingkungan kerja.
4. Stressor dari dalam diri individu (individu stresor) yang muncul akibat ambigu diri sendiri
dan konflik. Seperti beban kerja yang terlalu berat dan kurangnya pengawasan pihak
perusahaan.
a. Kehidupan
• Aspek pribadi
individual b. Masalah
keluarga
c. Karakter
pribadi
Ayu PENGARUH Jurnal Ilmu Stress kerja • Tuntutan a. Konflik dalam
2. Amanda STRES dan riset adalah reaksi tugas melakukan
Agung, KERJA, Manajemen yang pekerjaan
Hening MOTIVASI Volume 6, disebabkan
Widi KERJA, DAN Nomor 7, ketegangan b. Tugas tidak
Oetomo KOMPENSASI Juli 2017 akibata dimengerti
TERHADAP ISSN : interaksi
KINERJA 2461-0593 dengan • Tuntutan a. Ambiguitas
KARYAWAN atasan, peran peran
konsentrasi b. Peran berlebih
tinggi, beban
kerja, serta • Tuntutan a. Ketidak
kondisi yang pribadi menngertian
tidak tanggung jawab
mendukung b. Kebutuhan
pekerjaan tidak terpenuhi
Dari beberapa konsep penelitian terdahulu diatas, maka dapat ditarik kesimpulan berupa konstrak
sebagai berikut :
• Komunikasi a.Pertukaran
transaksional
informasi
b.Interaksi terus-
menerus
Dari beberapa konsep penelitian terdahulu diatas, maka dapat ditarik kesimpulan berupa konstrak
sebagai berikut :
Tabel 2. 7 Konstrak Variabel Komunikasi Organisasi
1. Pekerjaan itu sendiri : Kesesuaian pekerjaan, Kebebasan bekerja, Sesuai latar belakang
2. Gaji : Besar gaji, Tingkat bonus, Kesesuaian level
3. Rekan Kerja : Berprilaku adil, Respon yang baik, Menghargai pendapat
4. Lingkungan Kerja : Kenyamanan kerja, Keamanan kerja, Suasana mendukung
a.Kesempatan
• Promosi untuk maju
b.Pengembanga
n karier
a.Hubungan
antar karyawan
• Rekan
Kerja b.Tingkat
kerjasama
b.Keamanan &
keselamatan
kerja
c.Kondisi kerja
d.Prosedur
perusahaan
a. Kenyamanan kerja
4.Lingkungan Kerja
b. Keamanan kerja,
c. Suasana mendukung
Stress Kerja
(X1)
Kepuasan
Motivasi Kerja (Z)
Kerja
(Y)
Komunikasi
Organisasi
(X2)