HASIL PENELITIAN
5.1.1 Sejarah
Lambat laun mempunyai pasien yang cukup banyak, pada tahun 2010 mulai
didirikanya BPM Nuraini yang terletak di Jl. Wijaya Kusuma Blok L No.09
Banyuasin Palembang.
kaki atau dengan kendaraan ojek dan lain-lain. Mayoritas pasien yang
berobat adalah warga di sekitar BPM Nuraini dan ada juga yang berasal dari
wilayah lain.
1. Pemeriksaan kehamilan
2. Pertolongan persalinan
3. Test kehamilan
42
4. Pelayanan KB
6. Imunisasi
1. Ruang Pemeriksaan
Lemari obat.
3. Ruang Perawatan
43
1. Variabel Dependen
dalam rahim dibagi menjadi dua kategori yaitu ya : Jika akseptor menggunakan
panjang selain AKDR, (seperti implant, MOP, MOW)dapat dilihat pada tabel 5.1
berikut :
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pemakaian Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) di BPM Nuraini Kabupaten Banyuasin
Tahun 2020
Pemilihan Kontrasepsi
No n (Jumlah Frekuensi) %
AKDR
1 Ya 20 54,1
2 Tidak 17 45,9
Jumlah 37 100,0
2. Variabel Independen
a. Umur
menjadi dua kategori yaitu tua: jika umur ibu ≥35 tahun dan muda: jika
umur ibu <35 dan ≥ 20 tahun, Dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut :
44
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur
di BPM Nuraini Kabupaten Banyuasin
Tahun 2020
b. Paritas
dibagi menjadi dua kategori yaitu tinggi: jika ibu melahirkan anak >3
orang dan rendah: jika ibu yang mempunyai anak ≤ 3orang, untuk lebih
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Paritas
di BPM Nuraini Kabupaten Banyuasin
Tahun 2020
45
5.5.2 Analisis Bivariat
program SPSS menggunakan batas kemaknaan α = 0,05 bila ρvalue > 0,05 α
berarti tidak ada hubungan yang bermakna dan sebaiknya bila ρvalue ≤ 0,05
dependen.
dikelompokkan dalam dua kategori yaitu tua: jika umur ibu ≥ 35 tahun dan
muda: jika umur ibu < 35dan ≥ 20 tahun. Hasil dapat dilihat pada tabel 5.4
Tabel 5.4
Distribusi Hubungan Antara Umur Dengan Pemakaian Alat Kontrasepsi
Dalam Rahim (AKDR) di BPM Nuraini
Kabupaten Banyuasin
Tahun 2020
46
Berdasarkan 5.4 didapatkan dari 19 responden dengan umur tua yang
menggunakan AKDR sebanyak 14 akseptor (73,7%), sedangkan dari 18
responden yang umur muda yang menggunakan AKDR sebanyak 6 akseptor
(33,3%).
Berdasarkan uji statistik Chi-Square didapat ρvalue 0,033 ≤ α 0,05.
Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara umur dengan
dikelompokkan jadi dua kategori paritas tinggi: ibu yang melahirkan anak > 3
orang. Paritas rendah: ibu yang melahirkan anak ≤ 3 orang. Hasil dapat dilihat
Tabel 5.5
Distribusi Hubungan Antara Paritas Dengan Pemakaian
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) di BPM Nuraini Kabupaten
Banyuasin Tahun 2020
47
16 responden dengan paritas rendah sebanyak 5 akseptor (31,3%) yang
menggunakan AKDR.
Dari hasil uji statistic Chi-Square diperoleh ρvalue 0,036 ≤α 0,05. Hal
48