Anda di halaman 1dari 6

DISKUSI 4 LITERASI INFORMASI

Hesti Agustin
NIM: 044742812
D-IV Kearsipan UPBJJ-BANDUNG

Yth. Ibu Laylatul Munawaroh. S.IP., MA


Tutor Mata Kuliah Literasi Informasi

Izin menanggapi diskusi pada sesi 4 ini.

Model Literasi Informasi


Model literasi informasi adalah keterampilan mengidentifikasi kebutuhan informasi, mencari
informasi, mengevaluasi temuan informasi, melakukan pengelolaan terhadap informasi,
menyusun informasi baru, dan menyajikan informasi yang diciptakan dalam berbagai
kepentingan. Model literasi informasi ada 6 yang terkenal yaitu The Big 6, Seven Pillars, dan
Empowering 8 serta satu lagi The Seven Faces of Information Literacy sebagaimana
diusulkan oleh Bruce.
A) The Big 6
The Big 6 dikembangkan oleh Mike Eisdenberg dengan Bob Berkowitz yang merupakan 2
pustakawan dari AS. The Big 6 merupakan model proses memecahkan masalah informasi
yang meliputi 6 tahapan dengan 2 sub-tahap yaitu:
>> Definisi tugas
• Definisikan masalah informasi yang dihadapi
• Identifikasi informasi yang diperlukan

>> Strategi mencari informasi


• Menentukan semua sumber yang mungkin
• Memilih sumber terbaik

>> Lokasi dan akses


• Tentukan lokasi sumber secara intelektual maupun fisik
• Menemukan informasi dalam sumber
>> Menggunakan informasi
• Hadapi, misalnya membaca, mendengar, menyentuh, mengalamati
• Ekstrak informasi yang relevan

>> Sintesis
• Mengorganisasikan dari banyak sumber
• Sajikan informasi

>> Evaluasi
• Nilai produk yang dihasilkan dari segi efektivitas
• Nilai proses, apakah efisien
Keterampilan Big 6 berlaku untuk semua bidang studi dan diterapkan disituasi sekolah,
pribadi, dan pengaturan kerja.

B. The Seven Pillars of Information Literacy


SCONUL (Standing Conference of National and University Libraries) di Inggris
mengembangkan model konsdeptual yang disebut Seven Pillars of Information Literacy.
SCONUL menyatakan bahwa orang literasi informasi akan menunjukan kesadaran tentang
bagaimana mengumpulkan, menggunakan, mengelola, dan juga menciptakan data dan
informasi untuk melakukannya secara efektif. The Seven Pillars of Information Literacy jika
dilihat dari segi peningkatan mulai dari keterampilan literasi informasi melalui pemahaman
serta penggunaan informasi. Model 7 pillar dibagi atas 2 bagian keterampilan yaitu:

a) mengetahui bagaimana menentukan lokasi informasi serta mengaksesnya


Empat pilar pertama terdiri atas ketrampilan dasar yang disyaratkan untuk menentukan lokasi
serta akses informasi terdiri :
(Pilar 1) Merekognisi kebutuhan informasi, mengetahui apa yang telah diketahui, mengetahui
apa yang tidak diketahui dan mengidentifikasi kesenjangan antara yang diketahui dengan
yang tidak diketahui
(Pilar 2) Membedakan cara mengatasi kesenjangan, mengetahui sumber informasi mana yang
paling besar peluangnya memuaskan kebutuhan
(Pilar 3) Membangun strategi untuk menentukan lokasi informasi. Contoh bagaimana
mengembangkan dan memperbaiki strategi penelusuran yang efektif
(Pilar 4) Menentukan lokasi dan akses informasi, mengetahui bagaimana mengakses sumbert
infotmasi dan memeriksa alat untuk akses dan temu balik informasi

b) Mengetahui bagaimana memahami serta menggunakan informasi.

Pilar ke lima sampai ke tujuh merupakan keterampilan tingkat lanjut yang diperlukan untuk
memahami serta menggunakan informasi secara efektif. Adapun ke tiga pilar tersebut ialah
(Pilar 5) Membandingkan dan mengevaluasi, mengetahui bagaimana mengases relevansi dan
kualitas informasi yang ditemukan
(Pilar 6) Mengorganisasi, menerapkan dan mengkomunikasikan, mengetahui bagaimana
merangkaikan informasi baru dengan informasi lama, mengambil tindakan atau membuat
keputusan dan akhirnya bagaimana berbagi hasil temuan informasi tersebut dengan orang lain
(Pilar 7) Sintesis dan menciptakan, mengetahui bagaimana mengasimilasikan informasi dari
berbagai jenis sumber untuk keperluan menciptakan pengetahuan baru
Ketrampilan dasar literasi informasi (pilar 1 sampai 4) merupakan dasar bagi semua isu dan
topik, pilar 5 sampai 7, tantangan yang dihadapi lebih besar karena keanekaragaman orang.

C. Empowering Eight (E8)


Model literasi ini merupakan soft skill yang dapat meningkatkan kesadaran dan keterampilan
literasi informasi. Tujuannya untuk mengembangkan model literasi informasi yang akan
digunakan untuk Negara Asia Tenggara dan selatan. Menurut model ini literasi informasi
terdiri dari kemampuan untuk :
1. Identifikasi topik/subyek, sasaran audiens, format yang relevan, jenis-jenis sumber
2. Eksplorasi sumber dan informasi yang sesuai dengan topik
3. Seleksi dan merekam informasi yang relevan, dan mengumpulkan kutipan-kutipan yang
sesuai
4. Organisasi, evaluasi dan menyusun informasi menurut susunan yang logis, membedakan
antara fakta dan pendapat, dan menggunakan alat bantu visual untuk membandingkan dan
mengkontraskan informasi
5. Penciptaan informasi dengan menggunakan kata-kata sendiri, edit, dan pembuatan daftar
pustaka
6. Presentasi, penyebaran atau display informasi yang dihasilkan
7. Penilaian output, berdasarkan masukan dari orang lain
8. Penerapan masukan, penilaian, pengalaman yang diperoleh untuk kegiatan yang akan
datang; dan penggunaan pengetahuan baru yang diperoleh untuk pelbagai situasi.

D. Bruce’s Seven faces of information literacy


Bruce menggunakan pendekatan informasi terhadap literasi informasi. Ada tiga strategi yang
diusulkannya yaitu :
(a) Ancangan perilaku (behaviourist approach), menyatakan untuk dapat digambarkan
sebagai melek informasi, seseorang harus menunjukkan karakteristik tertentu serta
mendemonstrasikan ketrampilan tertentu yang dapat diukur. Pendekatan semacam itu dianut
oleh ACRL dalam standarnya.
(b) Ancangan konstrukvis (constructivist approach), tekanan pada pembelajar dalam
mengkonstruksi gambaran domainnya, misalnya melalui pembelajaran berbasis persoalan,
(c) Ancangan relasional, dimulai dengan menggambarkan fenomena dalam bahasa dari yang
telah dialami seseorang.
Ada 7 wajah literasi informasi sebagai berikut
1. Konsepsi teknologi informasi : Literasi informasi dilihat untuk keperluan temu balik
informasi serta komunikasi
2. Konsepsi sumber ke informasi : Literasi informasi dilihat untuk menemukan informasi
yang berada di sumber informasi
3. Konsepsi proses informasi : Literasi informasi dilihat untuk melaksanakan sebuah proses
4. Konsepsi pengendalian informasi : Literasi informasi dilihat sebagai pengendalian
informasi
5. Konsepsi konstruksi pengetahuan : Literasi informasi dilihat sebagai pembuatan basis
pengetahuan pribadi pada bidang baru yang diminatinya
6. Konsepsi perluasan pengetahuan : Literasi informasi dilihat sebagai berkarya dengan
pengetahuan dan perspektif pribadi yang dipakai sedemikian rupa sehingga mencapai
wawasan baru
7. Konsepsi kearifan : Literasi informasi dilihat sebagai menggunakan informasi secara bijak
bagi kemudaratan orang lain.
E. McKinsey Model
Mahasiswa pascasarjana bisnis (graduate business students) memerlukan 10 ketrampilan
untuk melakukan penelitian sebagai berikut:
a) Fokus pada topik (persempit topik/perluas ruang lingkup).
(b) Bekerja dalam urutan kronologis terbalik, pertama kali menelusur informasi terbaru.
(c) Memahami signifikansi terminologi dan tentukan tajuk subjek yang benar.
(d) Menganekaragamkan sumber (gunakan buku, majalah, situs internet, dll).
(e) Gunakan strategi Boole (AND,OR,NOT) pada penelusuran komputer.
(f) Gandakan sumber sampai tiga kali (identifikasi sebanyak tiga kali rujukan dari yang
diperlukan).
(g) Evaluasi secara kritis materi yang ditemubalik; harus memiliki kecurigaan pada sumber
yang berasal dari Web.
hatiAsimilasikan informasi; jangan plagiat, masukkan gagasan sendiri ke dalam topik
penelitian.
Setelah masalah diidentifikasi, langkah selanjutnya ialah analisis masalah Oleh McKinsey
disebut mendefinisikan batas masalah kemudian memecahnya menjadi unsur komponen
untuk sampai ke hipotesis awal sebagai pemecahan setelahnya desain analisis kemudian
pengumpulan data, setelahnya menafsirkan hasil, evaluasi, dan penyajian akhir.

F. Guided Inquiry: Carol Kuhlthau dan Ross Todd


Model dri ISP berarti mencari informasi dari perspektif pemakai dalam 6 tahap yaitu:
1. Inisiasi : seseorang yang menyadari kurangnya pengetahuan
2. Seleksi: wilayah umum, topik, serta ketidakpastian merupakan awal rasa optimisme untuk
memulai pencarian
3. Eksplorasi: informasi tidak konsisten, tidak sesuai dengan yang diharapkan, ketidakpastian,
kebingungan. Pada kondisi ini dibutuhkan bimbingan dan instruksi untuk membantu
menemukan kembali informasi
4. Formulasi: perspektif terbuntuk & ketidakpastiaan berkurang karena rasa kepercayaan
sudah meningjkat
5. Koleksi: informasi yang berkaitan dengan perspektif yang dikumpulkan
6. Presentasi: ketika pencarian selesai dengan pemahaman baru

Sekian pemahaman saya pada diskusi kali ini, mohon koreksi saran atau masukan yang
membangun dari Ibu Tutor dan rekan-rekan semua apabila terdapat kesalahan pada
pemahaman saya. Terimakasih.
Sumber atau referensi bacaan:
1. Septiyantono, Tri. (2021). BMP Literasi Informasi PUST4314, Modul 4 Hal 4.4-4.13.
Penerbit: Universitas Terbuka.
2. Mashuri, Ilham. (2014). Model Pengembangan Literasi Informasi di Perpustakaan
Sekolah. Jurnal Pustaloka Vol. 6 No. 1.
3. Basuki, Sulistyo. (2016). Literasi Informasi dan Literasi Digital.
https://duniaperpustakaan.com/2016/08/literasi-informasi-dan-literasi-digital.html
Diakses pada 11 Mei 2023.
4. Winoto, Yunus. (2020). Model Literasi Informasi Pengajar dalam Mengembangkan
Model Kecerdasan Ruang Visual (Spatial Intelligence). Dalam Jurnal
PUSTABIBLIA: Journal of Library and Information Science Vol. 4 No.1
5. Jansen, B. A. (2007). The Big 6 in Middle School. Teaching Information and
Communication Technology Skills. Columbus: Linworth Publishing.

Anda mungkin juga menyukai