Anda di halaman 1dari 23

SISTEM INDERA ( MATA, HIDUNG DAN PERASA )

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Konsep Dasar IPA

Yang diampu oleh Dra. Sri Estu Winahyu, M.Pd

Disusun oleh :

Kelompok 9

1). Dyah Aji Setyorini (190151602418 )


2). Nabila Zahroul Mufidah (190151602617 )
3). Olyvia Dwi Azizah Rahma (190151602659 )

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

13 APRIL 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah- Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“ Sistem Indera Pada Manusia ( Mata, Hidung, dan Perasa ) ” ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Konsep Dasar IPA. Selain itu, makalah ini juga untuk menambah wawasan
bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Sri Estu Winahyu selaku dosen mata kuliah Konsep Dasar IPA yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan
sesuai dengan studi yang kami tekuni dan kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari makalah yang kami tulis ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami sajikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Malang, 13 April 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................... II

DAFTAR ISI............................................................................................................................... III

BAB I........................................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN........................................................................................................................ 1

A. LATAR BELAKANG MASALAH..........................................................................................................2


B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN MASALAH..................................................................................................2

BAB II....................................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN.......................................................................................................................... 3

A. SISTEM INDERA MATA..................................................................................................................3


B. SISTEM INDERA HIDUNG..............................................................................................................10
C. SISTEM INDERA PERASA..............................................................................................................14

BAB III................................................................................................................................... 20

PENUTUP............................................................................................................................... 20

A. SIMPULAN.........................................................................................................................20
B. SARAN..............................................................................................................................20

DAFTAR RUJUKAN.................................................................................................................. 21

iii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Alat indera merupakan organ- organ pada tubuh manusia yang mampu
untuk menerima rangsang dari luar dan mengolahnya di otak sebelum
diterjemahkan menjadi kerja organ tersebut. Manusia, mempunyai 5 alat
indera yang meliputi mata, kulit, telinga, lidah, dan hidung. Alat indera ini,
hanya akan berfungsi apabila tidak terjadi kelainan pada organnya, saraf
penghubung antara organ indera, serta sistem saraf pusat manusia. Kelima
alat indera yang ada di tubuh manusia itu, mempunyai fungsi masing-
masing. Mata berfungsi sebagai indera penglihatan, lidah berfungsi sebagai
indera perasa, kulit berfungsi sebagai indera peraba, telinga berfungsi sebagai
indera pendengaran, sedangkan hidung berfungsi sebagai indera penciuman.
Pada makalah ini, akan membahas mengenai sistem indera terutama pada
mata, hidung dan perasa.

B. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini yakni


sebagai berikut :

1). Apa saja bagian – bagian, cara kerja, dan penyakit pada indera mata?

2). Apa saja bagian – bagian, cara kerja, dan penyakit pada indera
hidung?

3). Apa saja bagian – bagian, cara kerja, dan penyakit pada indera
perasa?
2

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu :
1). Untuk mengetahui bagian – bagian, cara kerja, dan penyakit pada
indera mata.
2). Untuk mengetahui bagian – bagian, cara kerja, dan penyakit pada
indera hidung.
3). Untuk mengetahui bagian – bagian, cara kerja, dan penyakit pada
indera perasa.
3

BAB II

PEMBAHASAN

A. MATA

a) Pengertian Mata

Mata ialah salah satu alat indra manusia yang memiliki fungsi sebagai
indra penglihat. Mata juga suatu alat indra yang kompleks. Mata merupakan
indra penglihat yang mendapatkan rangsangan berupa cahaya (fotooreseptor).

b) Bagian – Bagian Mata beserta Fungsinya

Bagian Luar Mata

1. Alis Mata

 Alis mata ialah suatu bagian yang terdapat di atas kelopak mata yang
terdiri dari rambut – rambut.

 Fungsi Alis mata : Untuk melindungi mata dari air dan kotoran yang
akan masuk ke mata.

 Contohnya : Mata bisa terlindung dari keringat dari atas alis mata.

2. Kelopak Mata
4

 Kelopak mata ialah suatu bagian yang menutupi sebagian mata. Kelopak
mata dapat menutup dan membuka. Kelopak mata memiliki gerak refleks
untuk berkedip jika terjadi sesuatu.
 Fungsi Kelopak mata : Untuk melindungi dan membersihkan mata.
 Contohnya : Ketika intensitas cahaya yang diterima oleh bola mata
meningkat secara tiba-tiba.
3. Bulu Mata
 Bulu mata ialah suatu bagian yang terdapat pada suatu ujung kelopak
mata yang terdiri oleh rambut - rambut halus.
 Fungsi Bulu Mata : Memiliki fungsi untuk melindungi mata dari suatu
kotoran dan juga untuk menyaring suatu intensitas cahaya yang masuk ke
mata.
 Contohnya: Pada suatu bulu mata terdapat sebuah kelenjar yang disebut
suatu kelenjar meibow yang memiliki fungsi untuk menghasilkan lemak
untuk mencegah kedua kelopak mata terjadinya lengket saat berkedip.

Bagian dalam Mata


1. Dinding Bola Mata
 Bola mata terdiri dari 3 dinding yang mempunyai peran dominan dalam
menjalankan suatu fungsinya sebagai alat indra penglihat. Ketiga bagian
tersebut yaitu :
 Sklera

Sklera adalah suatu bagian dinding mata paling luar, bagian yang satu
ini berwarna putih buram dan sifatnya keras karena terdiri oleh suatu
jaringan ikat dengan serat yang kuat.

Fungsi Sklera:Untuk membungkus dan melindungi suatu bola mata dari


kerusakan.

 Kornea

Kornea adalah suatu bagian depan sklera terdapat bagian bening yang
terlihat cembung yang disebut dengan kornea.
5

Fungsi kornea: Untuk melindungi suatu lensa mata dan meneruskan


cahaya yang masuk ke mata. Kornea yang selalu dibasahi oleh air mata,
tidak mempunyai pembuluh darah dan memiliki sifat tembus cahaya.

 Koroid

Koroid adalah suatu bagian dinding mata lapisan tengah. Pada Koroid,
terdapat banyak pembuluh darah karena mudah untuk transfer oksigen.
Koroid umumnya berwarna Coklat kehitaman atau hitam.

Fungsi Koroid: Untuk penyuplai oksigen dan nutrisi untuk bagian lain,
yang paling utama, bagi retina. Pada bagian Warna gelap pada Koroid
memiliki fungsi agar suatu cahaya tidak di refleksikan (dipantulkan).
Sedangkan pada Bagian depan koroid yang terputus, akan membentuk
suatu iris (selaput pelangi), dan pada bagian tengah iris terdapat suatu
lubang yang dinamakan pupil.

 Retina

Retina adalah suatu bagian dinding yang paling dalam dari mata yang
memiliki fungsi untuk menangkap suatu bayangan benda karena
mempunyai sel yang peka terhadap cahaya. Retina ialah suatu bagian
yang mempunyai reseptor cahaya yang terdiri dari suatu sel - sel saraf
yaitu :

- Sel Batang (Basilus), yaitu suatu sel yang peka terhadap suatu
cahaya yang tidak kuat ( yang lebih berperan pada saat malam hari
atau dalam suatu keadaan gelap).
- Sel Kerucut (Konus), yaitu suatu sel yang peka terhadap suatu
intensitas cahaya yang kuat (yang lebih berperan pada saat siang
hari atau dalam suatu keadaan terang).

Pada bagian belakang retina tidak mempunyai sel batang ataupun sel
kerucut tersebut, oleh karena itu disebut juga titik buta, dan apabila
6

suatu bayangan benda jatuh pada titik tersebut maka tidak dapat
melihat. Sedangkan pada bagian mata yang mempunyai banyak sel
kerucut yang disebut titik kuning, pada bagian ini ialah suatu bagian
yang paling peka terhadap suatu cahaya, dan apabila suatu bayangan
benda jatuh pada titik kuning, maka manusia dapat melihat dengan
jelas.

 Iris

Iris adalah bagian yang akan memberi warna pada mata, oleh karena itu
manusia mempunyai warna bola mata nya yang bermacam-macam
seperti warna, hitam, coklat, biru, dan hijau. adanya bermacam-macam
warna pada bola mata karena irislah yang memiliki peran untuk
memberikan warna pada bola mata manusia. Karena pada bagian Iris ini
terdapat pingmen warna, dan karena itu iris sering disebut juga suatu
selaput pelangi, iris yang letaknya pada bagian depan bola mata. Iris
juga dapat mengkerut dan mengembang.

Fungsi Iris: Untuk mengatur suatu pergerakan pupil sesuai dengan suatu
intensitas cahaya yang masuk.

 Pupil

Pupil adalah suatu bagian lubang yang terdapat pada suatu bagian
tengah iris. Pupil akan melebar jika cahaya yang masuk ke mata sedikit
(dalam keadaan semakin gelap ), dan akan mengecil apabila banyak nya
cahaya yang masuk ke mata (dalam keadaan semakin terang). Proses
terjadinya membesar dan mengecilnya suatu Pupil berfungsi agar suatu
cahaya yang masuk tidak berlebihan dan tidak terlalu sedikit agar tetap
dapat melihat dengan baik.

Fungsi Pupil : Untuk mengatur banyak sedikitnya suatu cahaya yang


masuk ke mata
7

 Lensa

Lensa adalah suatu bagian yang bersifat lunak dan transparan yang
terdapat di bagian belakang iris. Lensa yang mempunyai kemampuan
daya akomodasi, daya akomodasi yaitu suatu kemampuan untuk
menebal/ menipisnya atau mencembung/ memipihnya suatu lensa yang
sesuai dengan jarak benda yang dilihat. Lensa juga diikat oleh otot
pemegang lensa, otot inilah yang berfungsi dalam kemampuan daya
akomodasi lensa. Apabila suatu Lensa Akan semakin cembung saat
melihat suatu benda yang dekat dan semakin memipihnya saat melihat
suatu benda yang jauh.

Fungsi Lensa: lensa memiliki fungsi untuk mengumpulkan dan


memfokuskan suatu cahaya agar bayangan benda jatuh di tempat yang
tepat.

 Kelenjar Lakrima (kelenjar air mata)

Kelenjar lakrima adalah salah satu bagian mata.

Fungsi Kelenjar Lakrima: Untuk menghasilkan air mata yang akan


membasahi suatu kornea, yang melindungi mata dari kuman, dan
menjaga mata dan kelopak mata pada bagian dalam agar tetap lembut
dan sehat.

 Saraf Optik

Saraf optik merupakan salah satu bagian mata yang informasi visual
dan diteruskan ke otak.

Fungsi Saraf Optik: Untuk memberikan suatu informasi visual yang


diterima dan diteruskan ke otak.

 Titik Buta
8

Titik buta adalah satu bagian mata yang meneruskan dan membelokan
suatu berkas saraf untuk menuju ke otak. Karena itu jika suatu
bayangan benda jatuh dibagian ini, maka kita tidak bisa melihat. Pada
suatu titik buta tidak terdapat sel – sel yang peka terhadap suatu
rangsangan cahaya.

Fungsi Titik Buta: Untuk meneruskan dan membelokkan suatuberkas


saraf untuk menuju ke otak.

c) Mekanisme Kerja Mata


1. Memantulkan obyek dan mengirim pada garis lurus menuju mata.
2. Cahaya melalui kornea, menuju pupil dan diteruskan ke lensa mata.
3. Kornea dan lensa membelokkan (membiaskan) cahaya agar di fokuskan
ke retina.
4. Photoreceptors pada retina mengkonversi cahaya menjadi gelompbang
elektrik.
5. Gelombang elektrik melalui saraf optik menuju otak.
6. Otak memproses sinyal-sinyal itu menjadi sebuah bayangan (image).
d) Penyakit Mata
1. Kelainan refraksi

Kelainan refraksi dibagi menjadi empat, yaitu: presbiopi atau menurunnya


kemampuan akomodasi lensa, miopi atau rabun jauh, hipermetropi atau
rabun dekat, dan astigmatisme atau yang dikenal dengan istilah silindris.
“Biasanya untuk menangani kelainan refraksi, menggunakan kaca mata,
lensa kontak, atau lasik. Penanganan harus cepat dilakukan untuk
mencegah penyakit semakin parah, supaya tidak terlanjur mengalami
sebuah kelainan refraksi yang semakin parah, dan diperlukan pemeriksaan
rutin minimal satu tahun sekali untuk kesehatan mata.

2. Konjungtivitis

Konjungtivitis merupakan jenis penyakit mata yang dikarenakan adanya


peradangan pada selaput mata. Gejala yang muncul berupa mata merah,
9

gatal, dan berair. Penyebab penyakit mata ini antara lain yaitu iritasi
karena polusi, alergi, dan infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan
jamur. Penyakit mata ini diperlukan pemeriksaan ke dokter mata supaya
tidak salah diagnosis terhadap penyebab dari konjungtivis. Ini karena
risiko dari mengobati sendiri penyakit ini cukup tinggi, seperti
meningkatnya tekanan mata yang memicu kebutaan.

3. Pterigium

Pterigium merupakan jenis penyakit mata yang dikarenakan adanya


pertumbuhan jaringan berbentuk segitiga di lapisan membran tipis bening
(konjungtiva) di bagian putih mata. Hal ini dikarenakan radiasi sinar
ultraviolet, paparan matahari serta iritasi kronis yang berasal dari asap,
debu, angin, atau benda-benda asing. Pterigium ringan ini bisa diatasi
dengan penggunaan obat tetes atas petunjuk dokter. Sementara bila sudah
menimbulkan gejala yang berat, seperti penglihatan menjadi buram, maka
perlu dilakukan operasi pengangkatan.

4. Katarak

Katarak merupakan jenis penyakit mata yang dikarenakan oleh lensa mata
yang keruh sehingga masuknya cahaya pada retina jadi terhalang. Katarak
umumnya disebabkan karena sebuah proses penuaan. Tetapi, beberapa
faktor seperti paparan sinar ultraviolet, penggunaan obat-obatan seperti
steroid dan diabetes juga bisa meningkatkan risiko katarak. Menurut data
dari Kementerian Kesehatan, katarak adalah penyakit mata penyebab
kebutaan pertama di Indonesia. Untuk mengatasinya, perlu dilakukan
operasi mata guna mengangkat lensa berkabut yang sudah tua dan
menggantinya dengan implantasi lensa plastik baru.

5. Glaukoma

Glaukoma merupakan jenis penyakit mata yang dikarenakan oleh


peningkatan tekanan di bola mata. pada awalnya penyakit ini biasanya
10

tidak menimbulkan gejala. Tapi penglihatan perlahan menurun dan luas


pandang menjadi semakin menyempit.

B. HIDUNG
a) Pengertian Hidung

Hidung adalah alat indera manuia yang menanggapi rangsang berupa bau
atau zat kimia yang berupa gas.

b) Fungsi Hidung
 Sebagai organ pernapasan ( penyaring udara ).
 Sebagai indera penciuman.
 Berperan dalam pengaturan suara.
 Pembersihan saluran napas.
 Pemberi rasa pada makanan ( bekerja sama dengan indra pengecap ).
c) Bagian – Bagian Hidung beserta Fungsinya
1. Lubang Hidung adalah bagian hidung yang berfungsi melindungi
hidung dari berbagai ancaman dari luar. Selain itu,lubang hidung juga
berperan dalam mengatur ukuran sesuatu yang bisa masuk ke dalam
hidung. Bagian ini berhubungan langsung dengan rongga hidung. Ada 2
buah lubang hidung pada manusia yang dipisahkan oleh septum atau
pemisah hidung.
2. Bulu Hidung adalah rambut- rambut halus pada hidung yang berfungsi
sebagai penyaring udara yang masuk. Bulu hidung menahan kotoran
sehingga tidak bisa masuk ke sistem pernapasan selanjutnya.
3. Septum ( Pemisah ) Hidung adalah struktur yang memisahkan hidung
menjadi dua bagian. Septum hidung memisahkan hidung menjadi 2
bagian (kiri dan kanan) dari mulai lubang hidung hingga bagian
tenggorokan awal. Dinding septum hidung dilapisi oleh lendir dan
memiliki pembuluh darah sehingga berfungsi untuk melembabkan dan
mengatur suhu udara yang masuk. Septum hidung dibentuk oleh tulang
dan tulang rawan hidung.
11

4. Rongga Hidung, Pada rongga hidung terdapat selaput lendir dan silia
(rambut halus). Fungsi utama rongga hidung yaitu untuk melanjutkan
udara yang masuk menuju ke tenggorokan. Rongga hidung juga dapat
menjaga kelembaban, suhu dan tekanan udara. Dalam menjalankan
fungsinya, bagian ini dibentuk oleh tulang tengkorak yang membentuk
dinding-dinding hidung. Terdapat 4 dinding yang saling berhubungan,
yaitu dinding superior (atas), inferior (bawah), medial (tengah), dan
lateral (samping).
5. Saraf Hidung (Saraf Olfaktor) adalah salah satu saraf kranial yang
berhubungan langsung dengan otak. Saraf olfaktori merupakan saraf
kranial yang berfungsi sebagai reseptor utama dalam indera penciuman.
Saraf ini menerima rangsangan berupa bauan yang terbawa bersama
udara yang dihirup lalu mengirimkan informasi tersebut dalam bentuk
impuls. Fungsi saraf olfaktori akan berhubungan dengan rasa makanan
atau minuman yang dikonsumsi.
6. Sinus Hidung adalah struktur berupa rongga yang terletak disekitaran
hidung. Manusia memiliki 4 pasang sinus hidung. Strukur ini sering
disebut juga dengan sinus paranasal. Semua sinus akan bermuara ke
dalam rongga hidung. Sinus hidung berfungsi untuk melebabkan dan
menyaring udara. Adapun 4 sinus hidung yang ada, diantaranya yaitu:
 Sinus maksilaris (di tulang pipi).
 Sinus frontalis (di tengah dahi).
 Sinus ethmoidalis (diantara mata).
 Sinus sphenoidalis (di belakang rongga hidung).
7. Tulang Rawan Hidung adalah struktur kuat danjuga elastis pembentuk
bagian ujung hidung. Bentuk tulang rawan yang menyusun hidung
menentukan bentuk hidung tersebut. Tulang rawan yang membentuk
bagian hidung disebut tulang rawan hialin yang bersifat semi
transpasan, kuat dan fleksibel. Meskipun bersifat kuat dan elastis,
tulang rawan ini juga bids rusak jika terjadi benturan yang sangat keras.
12

8. Silia adalah adalah struktur bulu hidung yang sangat halus, fungsi
utama silia adalah untuk melakukan penyaringan udara yang masuk ke
hidung.
9. Selaput Lendir berfungsi untuk menghasilkan mukus (ingus) sehingga
hidung bisa terlindung dari berbagi macam kotoran dan bakteri.
10. Saluran Hidung- Tenggorokkan (Nasofaring), Pada Nasofaring terdapat
tuba eustachius dan juga tonsil adenoid (faringeal). Nasofaring ini
berfungsi sebagai pengatur tekanan udara oleh tuba eustachius (saluran
penghubung telinga dengan tenggorokkan) dan pelindung dari infeksi
oleh tonsil adenoid.
d) Mekanisme Kerja Hidung

Komponen bauan terdiri atas udara yang ada diluar tubuh bercampur
dengan berbagai komponen gas lainnya. Udara yang dihirup dari lubang
membawa zat kimia berupa bauan bersamanya. Udara tersebut kemudian
disaring bulu hidung, lalu zat kimia yang dibawa akan larut bersama lendir di
dalam rongga hidung. Zat kimia tersebut akan diterima oleh sel olfaktori yang
peka terhadap rangsangan bau berupa uap atau gas. Informasi rangsangan ini
akan dibawa oleh saraf olfaktori menuju otak. Kemudian otak
menerjemahkan informasi tersebut sehingga aroma yang ada di sekitar akan
tercium.

e) Penyakit Hidung
1). Hidung Tersumbat, yaitu gangguan hidung yang paling umum
dengan ditandai dengan peradangan pada saluran udara karena alergi
dan flu.
2). Hidung Berdarah ( Epistaxis ) atau Mimisan, yaitu yaitu kondisi ini
umum terjadi pada anak-anak, tapi bisa juga merupakan gejala dari
penyakit serius. Mimisan biasanya disebabkan oleh cedera, hidung
tersumbat, dan alergi.
3). Penyimpangan Septum, yaitu kondisi yang ditandai dengan septum
hidung yang bengkok atau tidak lurus karena cedera atau cacat
13

bawaan lahir. Gejala yang timbul adalah hidung berdarah, salah satu
lubang hidung tersumbat, dan sakit kepala.
4). Polip Hidung, yaitu pertumbuhan yang tidak berpotensi kanker pada
hidung atau sinus, biasanya disebabkan oleh peradangan kronis.
C. PERASA
a) Pengertian Perasa / Pengecap

Pengecap adalah indera yang lebih sederhana daripada penciuman. sensasi


yang kita sebut pengecap berhubungan dengan bau dan rasa makanan di
dalam mulut. Lidah merupakan organ tubuh yang berfungsi sebagai indera
pengecap. Lidah memiliki reseptor khusus yang mampu menerima rangsang
zat kimia yang terlarut. Reseptor penerima rasa dan bau adalah sel-sel
komoreseptor. Indera pengecap membantu menaikan selera makan.Indera
pengecap berupa putting atau kuncup pengecap yang terkumpul pada daerah
tertentu di lidah, yaitu:

1). Ujung depan mengecap rasa asin.


2). Ujung tepi mengecap rasa manis.
3). Tepi belakang mengecap rasa asam.
4). Belakang tengah mengecap rasa pahit.
b) Fungsi Lidah
1). Mendorong makanan.
2). Mengaduk makanan.
3). Membolak – balik makanan.
4). Merasakan keras dan lembutnya makanan.
5). Melumatkan makanan.
6). Membantu menelan.
7). Membantu mengunyah.
c) Bagian – Bagian Lidah beserta Fungsinya

Lidah terdiri dari sekumpulan otot dan tidak memiliki tulang sama sekali.
Satu-satunya tulang yang berhubungan langsung dengan lidah adalah tulang
hyoid. Tulang ini terletak di antara leher dan dagu bagian dalam. Lidah juga
14

memiliki bagian lain yang disebut dengan frenulum. Bagian ini


menghubungkan lidah dengan rongga mulut sekaligus berfungsi sebagai
penyangga lidah. Secara garis besar, permukaan lidah bisa dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu:

 Ujung dan Tepi Lidah, bagian ini meliputi lidah bagian depan (ujung)
serta kanan dan kiri (tepi). Ujung dan tepi lidah bisa bergerak dengan
bebas ke depan, belakang, kanan, maupun ke kiri.
 Pangkal Lidah, bagian ini terletak di sisi belakang lidah yang dekat
dengan tenggorokan. Di pangkal lidah terdapat banyak sel yang
mendukung fungsi lidah dalam merasakan dan menyentuh sesuatu
yang masuk ke mulut.
 Dasar Lidah, bagian ini terletak di sisi bawah lidah. Dasar atau akar
lidah bisa bergerak, tapi pergerakannya tidak bisa sebebas bagian
ujung dan tepi lidah. Karena letaknya di bawah, dasar lidah tidak bisa
dilihat dari luar mulut.

Seluruh bagian lidah ditutupi jaringan berwarna merah muda yang disebut
dengan mukosa. Lalu, di atas mukosa terdapat papillae, semacam bintik-bintik
kecil yang membuat permukaan lidah terasa kasar. Permukaan papillae terdiri
dari ribuan kuncup perasa (taste buds), yaitu sel saraf yang terhubung dengan
saraf yang masuk ke otak. Kadang pada lidah bisa tampak terdapat kerak,
kondisi ini normal dan lebih sering terjadi pada orang tua.

d) Mekanisme Kerja Lidah

Makanan atau minuman yang masuk ke dalam mulut memberi rangsangan


ke ujung-ujung saraf pengecap. Rangsangan dari makana tersebut kemudian
diteruskan ke otak. Dengan demikian, kita dapat mengecap (merasakan)
makanan atau minuman tersebut. Selain sebagai indera pengecap, lidah juga
berfungsi sebagai alat bicara dan pengatu letal makanan. Perpaduan gerakan
lidah, bibir, langit-langit mulut, dan gigi menghasilkan berbagai macam bunyi.
15

Lidah mengatur letak makanan pada saat sedang dikunyah . setelah itu, lidah
akan mendorong makanan masuk ke kerongkongan.

e) Penyakit Lidah
1). Sariawan

Sariawan adalah penyakit lidah yang kiranya pernah dialami semua


orang. Belum dapa diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab
sakit lidah yang satu ini. Namun, sariawan pada lidah kerap dikaitkan
dengan sejumlah faktor pencetus, mulai dari luka, alergi, infeksi bakteri
atau virus, gangguan autoimun, kekurangan vitamin, bahkan kanker
mulut. Pada kasus sariawan di lidah secara umum, penderita dapat
mengonsumsi obat kortikosteroid, pun sejumlah bahan-bahan herbal
seperti lidah buaya dan madu. Sementara sariawan yang disebabkan
oleh adanya kanker mulut, hal ini tentu saja memerlukan perawatan
medis khusus untuk menyembuhkannya

2). Lichen planus

Lichen planus adalah penyakit pada lidah selanjutnya yang harus Anda
waspadai. Penyakit ini diakibatkan oleh adanya gangguan pada sistem
kekebalan tubuh. Pada penderita lichen planus, salah satu gejalanya
muncul di area lidah, yakni munculnya bercak dan garis menyerupai
renda berwarna putih. Gejala ini juga lantas dibarengi dengan timbulnya
rasa nyeri pada gusi, mulut terasa panas dan perih. Sakit lidah akibat
lichen planus ini dapat diobati dengan memanfaatkan obat kumur
antiseptik. Namun pada kondisi yang lebih serius, cara mengobati
lichen planus harus dengan obat kortikosteroid guna meredakan
peradangan (inflamasi).

3). Oral thrush

Oral thrush atau kandidiasis mulut adalah jenis penyakit lidah yang
terjadi akibat adanya infeksi jamur bernama Candida albicans. Gejala
16

khas penyakit oral thrush ini adalah adanya lapisan berwarna putih
(memiliki tekstur seperti keju) yang menutupi lidah dan bagian dalam
mulut. Lapisan tersebut sangat rapuh, dan apabila tergores sedikit saja
bisas menyebabkan perdarahan disertai rasa nyeri. Oral thrush adalah
penyakit yang umumnya menyerang kelompok usia balita, orang lanjut
usia yang menggunakan gigi palsu, pun mereka yang memiliki masalah
dengan sistem kekebalan tubuhnya. Penyakit pada lidah yang satu ini
dapat diobati dengan cara berkumur air garam 2 kali sehari secara rutin.
Atau bisa mengonsumsi obat antijamur sesuai dengan resep dokter.

4). Fissured tongue

Fissured tongue adalah penyakit pada lidah yang tergolong ringan dan
tidak berbahaya. Penyakit ini ditandai dengan munculnya celah- celah
pada lidah, membuatnya seperti pecah- pecah. Celah- celah tersebut
memiliki level kedalaman yang berbeda- beda maksimal 6 milimeter.
Lidah pecah- pecah. Bahkan, penderita tidak akan merasakan sakit
sedikitpun akibat penyakit ini. Penyebab lidah pecah- pecah diduga
berkaitan dengan faktor keturunan (genetik).

5). Burning tongue

Lidah yang mengalami sensasi terbakar (burning tongue) adalah jenis


sakit lidah yang kerap menimpa banyak orang mayoritas diderita oleh
para wanita yang sedang memasuki periode menopause. Selain itu,
lidah terbakar juga dimungkinkan oleh adanya pemakaian obat kumur
atau pasta gigi berbahan kimia tertentu, stres, gangguan autoimum,
hingga alergi.

6). Lidah geografik

Penamaan penyakit pada lidah yang satu ini didasari gejalanya yang
berupa bercak berwarna kemerahan dan berbentuk menyerupai pulau.
Lidah geografik (geographic tongue) disebabkan oleh hal yang
17

sebenarnya belum dapat diketahui secara pasti. Namun, kuat dugaan


jika sakit lidah ini berkaitan dengan penyakit lainnya seperti lichen
planus dan psoriasis.

7). Glossitis

Peradangan (inflamasi) pada lidah atau disebut glossitis adalah penyakit


lidah yang dapat dikenali dari gejala pembengkakan dan perubahan
warna lidah. Selain itu, glossitis berakibat pada hilangnya papilla lidah,
sehingga mengganggu fungsi lidah dalam hal berbicara dan makan.
Glossitis dapat diobati dengan memberikan obat kortikosteroid. Namun,
hal ini juga harus didukung dengan kebiasaan membersihkan gigi dan
mulut secara teratur agar pengobatan dapat berjalan maksimal.

8). Leukoplakia

Bercak putih yang muncul secara tiba-tiba pada lidah Anda juga bisa
menjadi pertanda dari penyakit lidah yang bernama leukoplakia.
Sejumlah kebiasaan buruk seperti merokok dan minum minuman
beralkohol disebut menjadi penyebab leukoplakia ini. Kendati
leukoplakia tidak berbahaya, pengobatan yang tidak segera dilakukan
akan membuat penyakit ini berkembang menjadi kanker mulut.
Leukoplakia juga memiliki sub penyakit yakni leukoplakia berbulu.
Penyakit ini lebih disebabkan oleh adanya infeksi virus Epstein-Barr
yang kerap menyerang penderita HIV/AIDS.

9). Tumor lidah

Lidah juga menjadi organ tubuh tempat di mana sel tumor dapat
berkembang. Contoh penyakit tumor lidah antara lain fibroma,
granular cell myiblastoma, hemangioma, lymphangioma, lipoma, dan
papilloma. Tumor lidah dapat dialami oleh siapa saja, namun umumnya
penyakit pada lidah ini rentan menyerang mereka yang berumur di atas
60 tahun.
18

10). Kanker lidah

Pada perkembangannya, tumor lidah dapat berubah menjadi kanker


lidah. Penyakit lidah ini berbahaya yang disebabkan oleh adanya
aktivitas sel abnormal di dalam lidah yang tidak terkontrol. Beberapa
faktor ditengarai turut andil dalam ‘membantu’ perkembangan sel
kanker lidah, seperti infkesi HPV dan juga kebiasaan minum alkohol
dan atau merokok. Kanker lidah dapat diobati dengan berbagai metode
terapi kanker pada umumnya, seperti kemoterapi, radioterapi, maupun
jenis terapi lainnya sesuai dengan letak dan tingkat keparahan kanker
yang dialami oleh penderitanya.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Alat indera merupakan organ- organ pada tubuh manusia yang mampu
untuk menerima rangsang dari luar dan mengolahnya di otak sebelum
diterjemahkan menjadi kerja organ tersebut. Manusia mempunyai 5 aalat indera
meliputi mata, kulit, telinga, lidah, hidung. Alat indera ini hanya akan berfungsi
apabila tidak terjadi kelainan pada organnya, saraf penghubung antara organ
indera dan sistem saraf pusat manusia. kelima alat indera yang ada di tubuh
manusia itu sendiri mempunyai fungsi masing- masing. Mata berfungsi sebagai
indera penglihatan, lidah berfungsi sebagai indera perasa, kulit berfungsi sebagai
indera peraba, telinga berfungsi sebagai indera pendengaran, sedangkan hidung
berfungsi sebagai indera penciuman.

Pada sistem indera dapat mengalami gangguan. Gangguan pada alat


indera, mata seperti kelainan refaksi, konjungtivis, ptirigium, katarak, dan
glaukoma. Pada hidung seperti hidung tersumbat, hidung berdarah,
penyimpangan septum, dan polip hidung. Pada lidah seperti Lichen Planus, oral
thrush, fissured tongue, burning tongue, tumor lidah, kanker lidah, leukoplakia,
glossitis, dan lidah geografik.

B. Saran

Dengan adanya makalah dengan judul “ sistem indera (mata, hidung dan
perasa)” ini , penulis berharap pembaca dapat memahami dan mengerti dengan
mudah tentang sistem indera terutama pada mata, hidung dan perasa sehingga
penulisan makalah ini dapat tercapai secara maksimal dan pembaca mengetahui
apa yang belum diketahui sebelumnya. Dalam penulisan makalah ini masih
kurang dari kata sempurn, dengan itu penulis mengharap kritik dan saran dari
pembaca

20
DAFTAR PUSTAKA

nonim, (2011), Sistem Indera Penglihat Manusia, http://venasaphenamagna.

blogspot.com/2011/02/fungsi-refaraksi-mata-dan-mekanisme.html (Diakses
11/04/2020)

Anonim, (2013), Sistem Indera Manusia, http://teksbiologi.blogspot.com/

2013/01/bagian-bagian-dan-fungsi-alat-indera.html (Diakses 11/04/2020)

Arikunto, S., (2009), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Edisi Revisi Keenam,
Rineka Cipta, Jakarta.

Arman, (2012), Alat Indera Pendengaran Manusia, http://armansatuhati.


blogspot.com/2012/01/alat-indera-manusia-telinga.htm(Diakses 11/04/2020)

Sofiatun,(2010), Sistem Indera Pendengaran Manusia, http://sofiatun091644026.


blogspot.com/2010_06_01_archive.html (Diakses 11/04/2020)

21

Anda mungkin juga menyukai